TESIS
Oleh
THEOFILUS JEREMIA GINTING
NIM: 25016065
STUDI PARAMETRIK
EFEKTIFITAS LEAD RUBBER BEARING (LRB)
PADA JEMBATAN BETON BENTANG MENERUS
Oleh
Theofilus Jeremia Ginting
NIM: 25016065
Program Magister Teknik Sipil
Pengutamaan Rekayasa Struktur
Peningkatkan performa struktur terhadap gempa kuat menjadi konsentrasi yang perlu
dikembangkan mengingat dampak seismik gempa menghasilkan derajat kerusakan yang
cukup parah. Untuk itu dikembangkan suatu teknik yang lebih efektif dan dapat
diaplikasikan pada desain seismik struktur, sehingga kerusakan dapat diminimalkan
secara signifikan atau dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi
parametrik efektifitas penggunaan lead rubber bearing yang dipasang pada jembatan
beton bentang menerus. Analisis terhadap gaya gempa menggunakan analisis dinamik
menggunakan respon spektra, getaran harmonik dan sebagai evaluasi akhir terhadap
kinerja lead rubber bearing, akan dianalisis dengan metode analisis riwayat waktu.
Lead rubber bearing (LRB), bila diterapkan pada perletakan jembatan pilar (pier) tinggi
akan berbeda dengan penerapan pada pilar (pier) pendek. Perbedaan itu ada pada
kekakuan elastik yang dimilikinya. Hubungan paralel antara LRB sebagai bearing
dengan pilar adalah sama – sama berperan dalam menahan beban lateral pada struktur
jembatan, terutama beban gempa. Baik LRB maupun pilar (pier) sejatinya mampu
memberikan energi redaman dari kekakuan yang dimilikinya. Diharapkan bahwa
performa kekuatan jembatan tidak lagi hanya mengandalkan dimensi dan kekakuan
yang besar pada pilarnya dalam merespon beban gempa, namun penggunaan LRB
sebagai perangkat struktur pada perletakan jembatan mampu meningkatkan efektifitas
kekakuan pilar dalam memberikan energi redaman saat terjadi gempa.
Dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan desain awal jembatan untuk
menguatkan hipotesa yang dapat menggambarkan analisis pendekatan dari struktur
jembatan aktual di lapangan. Desain jembatan digambarkan dalam suatu permodelan
dengan menggunakan software MIDAS CIVIL dengan karakteristik pembebanan untuk
jembatan berdasarkan SNI 1725:2016 dan perencanaan jembatan terhadap beban gempa
berdasarkan SNI 2833:2016. Hasil penelitian ini nantinya dapat menunjukkan bahwa
peranan lead rubber bearing efektif dalam mereduksi perpindahan (displacement)
struktur atas jembatan pada arah longitudinal maupun transversal, terutama pada kolom
pilar (pier) tinggi.
Kata kunci: jembatan beton, lead rubber bearing, respon spektra, getaran harmonik,
analisis riwayat waktu, kekakuan, displacement
2
STUDI PARAMETRIK
EFEKTIFITAS LEAD RUBBER BEARING (LRB)
PADA JEMBATAN BETON BENTANG MENERUS
Oleh
Theofilus Jeremia Ginting
NIM: 25016065
(Program Studi Magister Teknik Sipil)
Menyetujui : Menyetujui :
Pembimbing Co – Pembimbing
_________________________________________ _____________________________
(Prof. Dr.-Ing. Ir. I Gde Widiadnyana Merati, DEA) (Dr.-Ing. Ediansjah Zulkifli ST, MT)
3
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai
berikut:
Ginting, T. J., (2019): Studi parametrik efektifitas lead rubber bearing (lrb) pada
jembatan beton bentang menerus, Tesis Program Magister, Institut Teknologi
Bandung.
Ginting, T. J., (2019): Parametric study the effectiveness of lead rubber bearing (lrb)
on the concrete continuous span bridge, Master’s Program Thesis, Institut
Teknologi Bandung.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan
Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
4
Dipersembahkan kepada istri tercinta, Dwinta Karolina, S.Ds., dan kedua putri
cantikku, si kakak Diandra Finota Ginting, dan si adek Agikia Beryl Ginting, serta
yang saya sayangi Ayah, Ir. Subur Ginting
dan Ibu, Rasmi br Sinulingga, A.Md,
serta Ibu Mertua Nurlina Ginting
Terima kasih atas semua cinta dan kasih sayangnya, doa-doanya, dukungan dan
motivasinya, dorongan semangatnya disaat saya lelah dan berada pada titik terendah,
sehingga memulihkan kembali optimisme
pada kemampuan saya.
Terima kasih atas semua hal yang telah dikorbankan untuk saya selama ini
5
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat serta kasih karunianya sehingga Tesis yang berjudul “Studi Parametrik
Efektifitas Lead Rubber Bearing (LRB) Pada Jembatan Beton Bentang Menerus” ini
dapat diselesaikan. Penyusunan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Master dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penyusunan dan penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua, Ibu Mertua dan istri yang
telah banyak memberikan dorongan-dorongan, semangat dalam penulisan tesis ini
hingga selesai. Kemudian Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.
Dr.-Ing. Ir. I Gde Widiadnyana Merati, DEA. selaku Dosen Pembimbing dan Bapak
Dr.-Ing. Ediansjah Zulkifli ST, MT selaku Dosen Co. Pembimbing, yang keduanya telah
banyak memberikan ilmu, petunjuk, pengarahan, bimbingan, saran dari awal hingga
selesainya tesis ini. Tidak lupa pula rasa terima kasih ini saya sampaikan kepada rekan-
rekan Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan, khususnya Program Pengutamaan
Struktur angkatan 2016 dan semua pihak yang telah membantu selama penulis
menempuh studi hingga selesainya tesis ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Namun saya tetap berharap tesis ini dapat memberi manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan bagi kita semua, baik di masa sekarang
maupun di masa-masa yang akan datang.
6
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................... 2
DAFTAR PERSAMAAN............................................................................................. 15
DAFTAR NOTASI....................................................................................................... 18
7
II.7 Desain Response Spectrume ...................................................................... 12
II.7.3 Prosedur Trial And Error Kekakuan Lead Rubber Bearing .......... 16
8
IV.2.6 LRB Design Metro Kapsul ............................................................ 95
Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing) .............. 123
Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB) .................... 127
9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing) .............. 123
Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB) .................... 127
10
DAFTAR GAMBAR
11
Gambar IV. 14 Pola perpindahan Struktur (mode shape) .......................................... 90
Gambar IV. 15 Node bearing pada perletakan jembatan............................................ 95
Gambar IV. 16 Pola perpindahan Struktur (mode shape) .......................................... 96
12
DAFTAR TABEL
13
Tabel IV. 32 Respon Spektra Jawa Barat ………………………………………..82
Tabel IV.33 Faktor Amplifikasi untuk periode pendek ………………………. 84
Tabel IV.34 Faktor Amplifikasi untuk periode panjang S1 …………………… 84
Tabel IV. 35 Tabel Beban Aksial Perletakan …………………………………. 87
Tabel IV. 36 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal ……... 87
Tabel IV. 37 Tabel Eigen Value Analysis …………………………………….. 90
Tabel IV. 38 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Longitudinal ………………………………………………………. 91
Tabel IV. 39 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Transversal ………………………………………………………... 92
Tabel IV. 40 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu………………………………………. 93
Tabel IV. 41 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal ……………………..………… 94
Tabel IV. 42 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal ……………..………………….. 94
Tabel IV. 43 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal ……………..…. 94
Tabel IV. 44 Tabel Eigen Value Analysis ……………………………………….96
Tabel IV. 45 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Longitudinal ………………………………………………………. 97
Tabel IV. 46 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Transversal ……………………………………………………….. 98
Tabel IV. 47 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu ……………………………………. 99
Tabel IV. 48 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal …………………………….. 100
Tabel IV. 49 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal ……………………………… 100
Tabel IV. 50 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal …………….… 100
14
DAFTAR PERSAMAAN
𝑆𝐷𝑠 = 𝐹𝑎 . 𝑆𝑠 (II.3)
𝑇0 = 0.2𝑇s (II.4)
𝑆𝐷1
𝐶𝑠𝑚 = (II.7)
𝑇𝑚
𝑆𝐷1 = 𝐹𝑣 . 𝑆1 (II.8)
F = Csmd W (II.9)
15
𝑄𝑑,𝑗 = 5%. 𝑊𝑗 . 𝑛 (II.14)
5%. 𝑊j . 𝑛
𝐾𝑑,𝑗 = (II.15)
𝑑𝑖
3. 𝐸. 𝐼
𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 = (II.16)
𝐿3
1
𝐼 = 𝐼𝑥𝑥 = . b. ℎ3 (II.18)
12
1 3
𝐼 = 𝐼𝑦𝑦 = .𝑏 .ℎ (II.19)
12
1
𝐼 = 𝐼𝑐 = . π. 𝑟 4 (II.20)
4
𝛼𝑗 . 𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗
𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 = (II.22)
(1 + 𝛼𝑗 )
𝑑𝑎𝑠𝑠
𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 = (II.24)
(1 + 𝛼𝑗 )
16
𝑄𝑑,𝑗
𝐾𝑖𝑠𝑜,𝑗 = + 𝐾𝑑,𝑗 (II.25)
𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗
𝑊𝑒𝑓𝑓
𝑇𝑒𝑓𝑓 = 2𝜋 √ (II.28)
(∑ 𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 . 𝑔)
2 ∑(𝑄𝑑,𝑗 . 𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 )
𝜉= 2 (II.29)
𝜋 ∑(𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 + 𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 )
𝜉 0.3
𝐵𝐿 = ( ) ; 𝜉 < 0.3 ; 𝜉 = 1.7 (II.30)
0.05
𝑔 𝑆𝐷1 𝑇𝑒𝑓𝑓
𝑑=( 2
)( ) (II.31)
4𝜋 𝐵𝐿
Δ = 𝑅𝑑 . Δ𝑐 (II.33)
1 1.25𝑇𝑠 1
𝑅𝑑 = (1 − ) + (II.34)
𝑅 𝑇 𝑅
𝑆𝐷1
𝑇𝑠 = (II.35)
𝑆𝐷𝑠
𝐾𝑝𝑒 𝑙𝑈
𝜆= (II.36)
𝑟𝑔
17
DAFTAR NOTASI
18
𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 : kekakuan substruktur/ pilar
𝐾𝑝𝑒 : faktor panjang efektif pilar
𝐿𝐿 : beban hidup
𝑙𝑢 : panjang elemen tekan yang tidak ditopang
𝑀𝑛 : Momen nominal elemen struktur
𝑛 : banyaknya jumlah perletakan isolator
𝜙 : faktor tahanan lentur pilar
𝑃𝑢 : beban lateral terfaktor
𝑃𝐺𝐴 : percepatan tanah puncak terpetakan
𝜋 : koefisien pi
𝑄𝑑,𝑗 : tegangan karakteristik isolator
R : faktor modifikasi respon
𝑟 : radius lingkaran
𝑟𝑔 : radius girasi penampang pilar
𝑆𝐷𝑆 : nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
𝑆𝐷1 : nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
𝑆𝑖 𝐷𝐿 : beban mati tambahan
𝑆𝑊 : berat sendiri struktur
𝑆1 : parameter respon spektra percepatan gempa untuk periode 1,0 detik
𝑆𝑠 : parameter respon spektra percepatan gempa untuk periode 0,2 detik
T : periode moda getar fundamental
𝑇𝑒𝑓𝑓 : periode efektif struktur
𝑇𝑠 : rasio nilai spektra permukaan tanah
: rasio kelangsingan
𝑊𝑒𝑓𝑓 : berat efektif struktur untuk menghitung perioda getar struktur
𝑊𝑗 : berat struktur atas yang diterima bearing
𝑊𝑝𝑝 : berat pengaruh pilar
𝑊𝑠𝑠 : Berat total struktur (Beban mati + beban hidup)
19
Bab I PENDAHULUAN
Selama ini, pola desain struktur bangunan sipil dirancang secara konvensional
sebagai struktur pasif yang hanya mengandalkan massa dan kekakuannya saja
dalam menahan beban luar dinamik dan beban statik. Oleh karena itu, seringkali
keandalan kinerja struktur dinilai dari kekakuan dan kemasifan struktur itu sendiri,
sehingga jika pola ini tetap dipertahankan, maka dari waktu ke waktu masalah yang
akan muncul adalah peningkatan kebutuhan material yang tinggi untuk
mendapatkan kekakuan yang lebih besar dan akhirnya nilai konstruksi akan
semakin mahal. Dengan adanya perkembangan teknologi, melahirkan inovasi-
inovasi yang membawa perubahan positif dalam dunia konstruksi..
Pelaku konstruksi saat ini terus beradaptasi dengan teknologi konstruksi yang terus
berkembang. Salah satu yang telah diterapkan pada konstruksi, baik pada bangunan
gedung maupun bangunan jembatan adalah sistem peredam gempa yang dikenal
dengan nama sistem isolasi gempa peredam gempa (seismic base isolation).
Di Indonesia kajian dan penelitian tentang seismic base isolation untuk konstruksi
bangunan tahan gempa masih terfokus terhadap bangunan bertingkat, sedangkan
untuk jembatan masih jarang, padahal Indonesia memiliki intensitas kegempaan
yang cukup tinggi. Desain struktur bangunan tahan gempa umumnya didasarkan
pada konsep daktilitas, dalam arti performa struktur akan tetap daktail (tidak
runtuh) saat dikenai beban gempa besar. Namun kenyataannya seringkali tidak
1
memuaskan. Untuk meningkatkan performa struktur terhadap gempa kuat,
dikembangkan suatu teknik yang lebih efektif dan dapat diaplikasikan untuk desain
seismik struktur sehingga kerusakan dapat diminimalkan secara signifikan atau
dapat dihindari. Analisis desain struktur terhadap beban gempa pada daerah gempa
harus diperhatikan, karena untuk kategori jembatan penting, jembatan
diperbolehkan rusak tetapi tidak boleh runtuh (masih bisa dilewati oleh kendaraan).
Penelitian ini akan diawali dengan tahap desain awal dalam menganalisis suatu
konstruksi jembatan beton bentang menerus (continous beam) dengan 3 bentang
yang masing – masing panjang bentang 20 – 40 – 30 meter. Pilar (pier) jembatan
dengan ketinggian 30 meter. Struktur atas jembatan merupakan balok beton dengan
dimensi sesuai standar AASHTO. Analisis dalam penelitian ini menitikberatkan
pada kekakuan (stiffness) pilar (pier) jembatan dengan ketinggian yang cukup
tinggi. (seperti pada Gambar I. 2). Pilar (pier) jembatan yang sejatinya sebagai
tempat sendi plastis terbentuk, harus berperan sebagai elemen peredam energi.
Dalam struktur konservatif, semakin tinggi kolom/ pilar jembatan, maka semakin
besar dimensi strukturnya. Desain pilar jembatan seperti ini tentunya sangat kurang
efektif. Untuk itu dicoba dengan menggantikan peranan kekakuan kolom dalam
menyerap energi dengan mengubah jenis perletakan biasa dengan energi redaman,
2
pastinya diharapkan mampu meningkatkan kinerja (performance) struktur secara
signifikan. Untuk memenuhi tantangan ini maka struktur perletakan jembatan
didesain dengan menggunakan “sistem isolasi peredam gempa” (seismic isolation
system), salah satunya adalah berupa Lead Rubber Bearing (LRB) yang akan
dianalisis dalam penelitian ini.
Kelebihan yang dimiliki oleh perangkat Lead Rubber Bearing (LRB) adalah
memiliki kapasitas redaman yang tinggi (high damping capacity) serta
kemampuannya untuk mengembalikan struktur pada posisi semula setelah gempa
berakhir. Dengan adanya fungsi lead (perunggu) pada LRB, saat terjadi gempa
lead (perunggu) yang terletak di tengah akan menyerap energi gempa sehingga
mampu mengurangi gaya gempa dan perpindahan, sehingga struktur di atas sistem
isolasi gempa akan tetap berperilaku layaknya sebuah struktur terjepit (fixed-base
structure) pada kondisi beban lateral yang ringan.
3
I.2 Tujuan
Penulisan Tesis ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik energi disipasi
jembatan beton yang dipasangi lead rubber bearing (LRB) terhadap gaya gempa.
Parameter yang diperhatikan antara lain adalah efektifitas kekakuan perangkat
peredam gempa terhadap kekakuan pilar (pier) pada convensional bearing dan
sistem seismic base isolation lead rubber bearing (LRB). Nilai-nilai parameter
tersebut akan dibandingkan untuk mendapatkan nilai efektifitas kinerja
(performance) pilar jembatan.
I.4 Hipotesa
Hipotesa yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan lead rubber bearing akan membuat struktur atas jembatan
dapat kembali keposisi awal setelah gempa berakhir.
2) Percepatan gempa yang diterima struktur atas akan berkurang karena
peningkatan periode dan nilai rasio redaman efektif.
3) Periode alami jembatan akan meningkat saat menggunakan LRB
dibandingkan jika menggunakan conventional bearing.
4
4) Displacement dan disipasi energi yang terjadi masih berada dalam batasan
aman.
5) Nilai kekakuan pilar (pier) tereduksi oleh disipasi energi gempa lead rubber
bearing serta memberikan kinerja struktur yang lebih optimum.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai pembahasan latar belakang, tujuan, rumusan masalah, hipotesa,
ruang lingkup dan sistematika penulisan studi ini.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai hal-hal berkaitan dengan kajian literatur mengenai konsep desain
konvensional dan konsep isolasi gempa, konsep penggunaan lead rubber bearing
(LRB) serta pemodelan linier dari LRB. Dalam bab ini juga terdapat leteratur
metode yang akan dipakai dalam analisis dan sedikit penjabaran kriteria desain
yang dipakai sesuai dengan AASHTO 2014 GSSID.
6
Bab II KAJIAN LITERATUR
II.1 Umum
Beban gempa yang bekerja pada struktur dapat digolongkan sebagai beban dinamis,
yaitu beban yang berubah-ubah menurut waktu, arah maupun posisinya.
Pembebanan gaya gempa ini berbeda dengan pembebanan-pembebanan statis. Pada
pembebanan statis, respons dan pembebanannya bersifat tetap atau statis.
Sementara pada pembebanan akibat gaya gempa, respons dan pembebanannya
berubah menurut waktu, sehingga dalam perhitungannya gaya gempa tidak
mempunyai solusi tunggal seperti pada gaya statis.
7
Gambar II. 2 Peta hazard gempa Indonesia untuk probabilitas 10 % dalam
100 tahun
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010)
Banyak aspek penting yang perlu ditinjau dalam mendesain pilar jembatan, baik
secara estetika, ketersediaan lahan bagi dimensi pilar, perilaku pilar terhadap beban
gempa, kemudahan pelaksanaan terkait existing jalan, serta aspek ekonomis pilar
8
adalah beberapa hal yang perlu ditinjau dalam pengembilan keputusan desain
struktur bawah jembatan (sub-structure).
Jika pada desain jembatan tidak terdapat pilar, maka energi disipasi jembatan dapat
dialihkan dengan menggunakan metode lain yang dapat menyediakan energi
disipasi yang besar, misalnya dengan konsep desain isolasi gempa.
Gambar II. 3 Jembatan dengan sendi plastis dan Sistem isolasi (a) Nonisolated
structure (b) isolated structure
9
Dari persamaan : , dapat diestimasi dimensi pier untuk desain
awal jembatan. Dimensi pier yang dihitung pada tahap ini diperoleh 3.30 x 3.30
meter. Langkah perhitungan selanjutnya, dianalisis variasi dimensi pier sebagai
perbandingan, antara lain : 3.4x3.4 m; 3.3x3.3 m; 3.2x3.2 m; 3.0x3.0 m.
10
gerakan tanah. Akibatnya percepatan gempa yang bekerja jembatan menjadi lebih
kecil (Kunde & Jangid, 2003).
Isolator gempa mereduksi kekuatan gempa mendekati kapasitas batas elastis dari
elemen struktur untuk menghindari atau membatasi deformasi plastis dan
fenomena kerusakan. Jembatan yang menggunakan isolator gempa, gaya geser
yang ditransmisikan dari substruktur ke superstruktur dapat dikurangi dengan
menggeser periode alami dari jembatan. Akibatnya, gerakan superstruktur
dipisahkan dari gerakan substruktur saat gempa, dengan demikian menghasilkan
efek pengurangan gaya inersia. Pada saat yang sama, energi gempa pada
jembatan juga berkurang sebagai akibat dari disipasi energi yang terkonsentrasi di
isolator yang sesuai dengan rancangan.
11
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa peningkatan fleksibilitas yang diperlukan untuk
memperpanjang periode struktur akan meningkatkan perpindahan relatif pada
flexible-bearing. Gambar II.5 menunjukkan kurva respons perpindahan dimana
perpindahan terlihat meningkat dengan meningkatnya periode (fleksibilitas).
Respon spektrum dengan desain damping sebesar 5% harus dihitung seperti yang
ditampilkan pada Gambar II.6. Spektum ini dihitung dengan menggunakan mapped
peak ground acceleration coefficient dan spectral acceleration coefficient yang
berasal dari spesifikasi desain.
12
(Sumber: AASHTO, Guide Specification for Seismic Isolation Design, 2014)
Nilai koefisien sesmik elastik, 𝐶𝑠𝑚 , untuk periode yang kurang dari 𝑇0 dapat
dihitung dengan persamaan:
dengan :
𝐴𝑆 = 𝐹𝑃𝐺𝐴 𝑃𝐺𝐴 (II.2)
𝑆𝐷𝑆 = 𝐹𝑎 𝑆𝑠 (II.3)
𝑇0 = 0.2𝑇s (II.4)
(II.5)
𝑇s = 𝑆𝐷1 ⁄𝑆𝐷𝑆
dimana :
𝐶𝑠𝑚 : koefisien seismic elastik
𝑆𝐷𝑆 : parameter percepatan respon spectral pada periode pendek
𝐹𝑃𝐺𝐴 : koefisien situs untuk PGA
PGA : percepatan tanah puncak terpetakan
𝐹𝑎 : koefisien situs untuk periode pendek (0,2 detik)
13
𝑆𝑠 : koefisien respon spektral akseleration horisontal
𝑇𝑚 : Periode pada mode ke-m (s)
𝑇0 : Periode alami yang digunakan untuk menentukan spektra (s)
𝑇𝑆 : Periode saat spektra berganti dari periode bebas menjadi periode
periode berbalik
Nilai koefisien sesmik elastik, 𝐶𝑠𝑚 , untuk periode yang sama dengan atau lebih
besar dari 𝑇0 dan kurang dari 𝑇𝑆 , dapat dihitung dengan persamaan:
Untuk periode yang lebih besar dari 𝑇𝑆 , nilai 𝐶𝑠𝑚 dapat dihitung dengan
𝑆𝐷1 (II.7)
𝐶𝑠𝑚 =
𝑇𝑚
𝑆𝐷1 = 𝐹𝑉 𝑆1 (II.8)
dimana :
𝑆1 : parameter respons spektral percepatan gempa MCE R terpetakan untuk
perioda 1.0 detik
𝐹𝑉 : koefisien situs untuk peroida panjang (pada perioda 1 detik)
𝑆𝐷1 : parameter percepatan respons spektral pada perioda 1 detik
ξ 0,3
BL = ( ) (II.11)
0,05
14
W
Teff = 2π√ (II.12)
K eff g
ksub keff
K eff j = (II.14)
ksub + keff
g SD1Teff (II.16)
d = ( 2) ( )
4π BL
Gambar II. 7 Respon Arah Lateral Jembatan Dengan Isolator gempa (Guide
Specifications for Seismic Isolation Design, 2014)
Keterangan :
BL = Koefisien redaman
ξ = Rasio redaman ekuivalen
W = Berat total struktur (Beban mati + beban hidup)
15
SD1 = Nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Teff = Periode efektif struktur (detik)
K eff = Kekakuan efektif
keff & ksub = Kekakuan isolator gempa dan substructure
d = Perpindahan struktur dengan menggunakan isolator gempa
dsub = Perpindahan substructure
di = Perpindahan isolator gempa
Qd = Characteristic strength isolator gempa
dt = Perpindahan total
Perpindahan struktur yang terjadi dengan metode analisis simplified method dapat
dilihat pada Gambar II.7, dimana deformasi total yang terjadi adalah total dari
deformasi substructure dan deformasi isolator gempa.
𝛼𝑗 . 𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 (II.19)
𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 =
(1 + 𝛼𝑗 )
4. Tentukan damping ratio dengan rumus :
2 ∑(𝑄𝑑,𝑗 . 𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 )
𝜉= (II.20)
2
𝜋 ∑(𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 + 𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 )
16
5. Hitung damping factor dengan rumus :
𝜉 0.3 (II.21)
𝐵𝐿 = ( ) ; 𝑖𝑓 𝜉 < 0.3 ; 𝜉 = 1.7
0.05
6. Cari periode efektif struktur dengan rumus :
𝑊𝑒𝑓𝑓 (II.22)
𝑇𝑒𝑓𝑓 = 2𝜋 √
(∑ 𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 . 𝑔)
𝑢2 = (0.3𝑢𝐿 + 𝑢𝑇 ) (II.26)
𝑣2 = (0.3𝑣𝐿 + 𝑣𝑇 ) (II.27)
17
Percepatan gempa respon spektra pada periode setelah Teff dikalikan dengan faktor
BL dengan modifikasi respon spektra dapat dilihat pada Gambar II. 8 berikut :
Terlihat pada Gambar II.8, periode struktur yang terjadi tanpa menggunakan
isolator gempa terjadi pada detik ke 0,5, namun jika menggunakan isolator gempa
maka ada suatu nilai redaman tertentu yang dapat mengurangi nilai koefisien gempa
terhadap periode.
18
Bab III METODE PENELITIAN
III.1 Umum
Pada bab ini akan dibahas secara khusus tiga hal pokok yaitu:
1. Prosedur pemodelan struktur secara menyeluruh.
2. Perhitungan Iterasi LRB berdasarkan nilai displacement maksimum.
3. Metode analisis yang digunakan pada tahapan evaluasi struktur.
Pada bagian pertama akan dijelaskan prosedur dan metode yang digunakan pada
pemodelan struktur ini secara umum dan menyeluruh. Pada bagian kedua akan
dijelaskan cara perhitungan untuk mendapatkan nilai displacement maksimum dan
iterasi yang dilakukan terhadap nilai displacement maksimum tersebut. Nilai yang
diiterasi adalah perpindahan total substruktur dan lead rubber bearing. Pada bagian
yang ketiga akan dijelaskan metode analisis yang digunakan untuk mengolah data
hasil permodelan yang telah dilakukan.
19
START
Desain awal
(Software MIDAS CIVIL)
Penentuan Respon
Lokasi/Site Spektra
Analisis Beban
Analisis LRB
(Iterasi displacement total)
Konvergen
Permodelan
LRB (input
dalam MIDAS)
No OK
Respon Struktur
Dengan LRB
OK
Efektifitas
LRB
Real Studi
(Jembatan PCU Girder 3D)
END
20
III.2.1 Permodelan Struktur Jembatan
Pemodelan struktur pada studi ini akan dilakukan pada satu model struktur, dengan
memanfaatkan bantuan Midas Civil. Hasil analisis desain yang dilakukan akan
meninjau perilaku deformasi dan energi disipasi akibat penggunaan perangkat lead
rubber bearing. Pada pemodelan ini untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,
struktur akan dimodelkan dengan analisis dinamik respon spektra, getaran
harmonik, dan gempa riwayat waktu (time history analysis).
21
. Tabel III. 1 Kombinasi beban struktur jembatan (SNI-1725-2016)
22
START
Kekakuan Efektif dari Kombinasi Pier dan LRB
αj 𝐾sub,j Kekakuan Efektif Total
▪ Keff, j = Keff = ∑mj=1 𝐾eff, j
1+αj
▪ αj = 𝐾d,j 𝑑+𝑄d,j
𝐾sub,j 𝑑− 𝑄d,j
Properties Jembatan
▪ Jumlah Perletakan, m
▪ Jumlah LRB per perletakan, n
▪ Berat struktur atas (Wss )
▪ Partisipasi berat pilar (Wpp)
▪ Kekakuan Substuktur, Ksub
▪ Kiso,j = 𝑑 + 𝐾d,j
𝑖𝑠𝑜,𝑗
Kriteria Seismic
Hazard
▪ PGA; S1; Ss
▪ FPGA; Fa; Fv
▪ SDS; SD1 Periode Efektif dan Damping Ratio Ekivalen
Weff Displacement dan Kekakuan LRB pada Perletakan
▪ Teff =2π √(𝑔.K eff
)
▪ BL = (
𝜉
)0.3 for ξ < 0.3 ; 1,7 for ξ ≥ 0.3
0.05
2 ∑j (Q d,j(𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗−𝑑y ,j))
Parameter Dasar LRB pada Perletakan
Chararacteristic strenght, Qdj
▪ ξ = 𝜋 ∑ (K
▪ j ))
eff, j (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗+𝑑sub ,j 2
▪ Post Yield Stiffness, Kdj
YES
END
23
III.2.4 Pengembangan Model
Pada desain awal ini, analisis dilakukan untuk mendapatkan kekakuan (stiffness)
pilar (pier). Kemudian dilanjutkan dengan permodelan properties Lead Rubber
Bearing. Kemudian berdasarkan hasil parameter yang dibandingkan (displacement
dan stiffness ratio) akan dicari nilai properties LRB yang mendekati nilai efisiensi
optimum parameter tersebut. Nilai ini nantinya akan menjadi parameter yang
digunakan dalam studi rekayasa lapangan jembatan.
4) Perpindahan total isolator gempa hasil perhitungan excel dan output hasil
permodelan software,
24
Bab IV PERMODELAN STRUKTUR
25
Tabel IV. 1 Data Model Struktur
P P P
Q
(kN/m)
20 m Elastic link Elastic link
40 m 30 m
30 m 30 m
Diketahui :
26
1 1
▪ Inersia pier (Ixxpier, Iyypier) = (12bh3 , 12b3h)
1 1
▪ Inersia beam (Ixxbeam, Iyybeam) = (12bh3 , 12b3h)
Analisis Pembebanan
IV.1.3.1 Beban Mati Permanen
Beban mati permanen (permanent dead load ‘DL’) elemen struktural dihitung
secara otomatis oleh program Midas Civil dengan mendefinisikan penampang
elemen struktur dan material struktur. Beban ini didefinisikan sebagai berat sendiri
pada model (self-weight).
27
tambahan pada jembatan ini adalah 19.8 kN/m. Penempatan beban mati tambahan
dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut.
(a)
28
(b)
(a) Beban Terbagi Rata , (b) Beban Terpusat
Gambar IV. 4 Penempatan beban hidup pada jembatan
Massa eksitasi didefinisikan sebagai beban vertikal (gravitasi) nominal tanpa faktor
beban. Semua massa berasal dari 1.0 SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL.
Beban Gempa
IV.1.4.1 Analisis Respon Spektra
Respon spektra diambil wilayah Jawa Barat dengan kondisi tanah sedang (soil D)
dan faktor amplifikasi pada tanah sedang (FPGA=1.1 ; Fs=1.1; Fv=1.7)
Soil PGA Ss S1
D 0.39 0.87 0.36
1.1 1.15 1.7
0.429 1.0005 0.612
As SDs SD1
29
Respon Spektra Jawa Barat
(Soil D)
1.200
Unreduce
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00
30
IV.1.4.3 Analisis Riwayat Waktu (Time History Analysis)
Ground motion disebut juga dengan percepatan tanah, merupakan data riwayat
waktu yang didapatkan dari bacaan accelerogram hasil pengukuran dari alat
bernama accelerometer. Ground motion yang umum digunakan dalam proses
analisis struktur dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu riwayat percepatan
tanah asli di daerah tinjauan dan riwayat percepatan tanah sintesis. Pada kasus
daerah tinjauan memiliki arsip riwayat percepatan tanah yang baik dalam segi
jumlah maupun kombinasi sumber gempa yang mungkin terjadi, maka riwayat
percepatan tanah tersebut dapat digunakan secara langsung karena telah
menggambarkan karakteristik risiko gempa di wilayah tersebut, namun pada
wilayah negara berkembang layaknya Indonesia, data riwayat percepatan tanah
umumnya tidak ditemukan sehingga diperlukan pembentukan riwayat percepatan
tanah sintesis dari riwayat percepatan tanah tercatat di lokasi lain.
Degregasi merupakan proses penilaian risiko gempa di suatu daerah tinjauan. Pada
proses ini dilakukan kajian riwayat gempa yang pernah tercatat sebelumnya guna
memperhitungkan kemungkinan sumber gempa, magnitude serta jarak sumber
gempa ke wilayah studi yang mungkin terjadi di kemudian hari. Melalui proses
tersebut dapat dihasilkan sumber gempa (mekanisme gempa), magnitude gempa,
serta jarak sumber gempa yang paling signifikan dan menentukan risiko kegempaan
diwilayah studi. Hasil deagregasi kemudian digunakan untuk memilih kejadian
gempa dengan riwayat percepatan tanah tercatat yang tepat dengan memerhatikan
kemiripan sumber gempa, magnitude serta jarak ke sumber gempa. Melalui proses
ini diharapkan dapat dihasilkan riwayat percepatan tanah yang memiliki kandungan
frekuensi sesuai dengan daerah studi.
31
Tabel IV. 4 Tujuh data riwayat waktu gempa
Sumber : Penelitian Dr. I Wayan Sengara (2014)
Data riwayat waktu percepatan gempa artifisial di batuan dasar untuk kota Jawa
Barat berdasarkan gempa skenario hasil penskalaan pada deagregasi hazard
digunakan sebagai input goncangan gempa di batuan dasar dalam analisa respons
dinamik. Data riwayat waktu goncangan gempa tersebut mewakili mekanisme
gempa megathrust, benioff dan shallow crustal.
Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 12.3.2, jumlah minimum riwayat gerak tanah
yang digunakan adalah 3 pasang. Dimana ketiga riwayat gerak tanah tersebut harus
dipilih dan diskalakan sesuai dengan ketentuan pada pasal 12.3.2 dan respons
maksimum dari ketiga hasil analisis tersebut harus digunakan sebagai acuan desain
atau evaluasi struktur. Jika digunakan 7 pasang gerak tanah atau lebih di dalam
analisis yang telah dipilih dan diskala sesuai dengan pasal 12.3.2, maka respons
rata-rata dari tujuh atau lebih hasil analisis itu boleh digunakan sebagai acuan
desain atau evaluasi struktur terisolasi.
Metode analisis non-linear waktu yang dilakukan harus mencakup analisis riwayat
waktu pada kondisi gempa desain (periode ulang 500 tahun) dan juga pada kondisi
gempa maksimum (periode ulang 2500 tahun) untuk mendapatkan keyakinan yang
lebih mengenai hasil desain struktur.
32
Conventional Bearing
Struktur jembatan yang dimodelkan sebagai contoh perhitungan diambil dengan
pilar jembatan berdimensi penampang 3.2 x 3.2 m.
411 341
373 413
33
Tabel IV. 5 Tabel Kekakuan Bearing
34
(b) Mode Shape – II
Tabel IV. 6 Tabel Eigen Value Analysis Pier Dim (3.2 x 3.2) m
35
IV.1.5.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
dibebani dalam arah memanjang jembatan.
DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
P-2 341 Ex(RS) 257.662 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
P-3 373 Ex(RS) 257.731 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
BR-1.1 389 Ex(RS) 277.007 0.0 0.121 0.0 0.000 0.0
BR-2.1 390 Ex(RS) 277.193 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.1 391 Ex(RS) 277.267 0.0 0.039 0.0 0.000 0.0
BR-4.1 392 Ex(RS) 277.043 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
BR-1.2 393 Ex(RS) 277.007 0.0 0.122 0.0 0.000 0.0
BR-2.2 394 Ex(RS) 277.194 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.2 395 Ex(RS) 277.268 0.0 0.040 0.0 0.000 0.0
BR-4.2 396 Ex(RS) 277.044 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
BR-1.3 397 Ex(RS) 277.007 0.0 0.121 0.0 0.000 0.0
BR-2.3 398 Ex(RS) 277.193 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.3 399 Ex(RS) 277.267 0.0 0.039 0.0 0.000 0.0
BR-4.3 400 Ex(RS) 277.043 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
PH-1.1 401 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-1.2 402 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-1.3 403 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-4.1 404 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-4.2 405 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-4.3 406 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
P-1 411 Ex(RS) 257.489 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
P-4 413 Ex(RS) 257.523 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-2.1 415 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.1 416 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
PH-2.2 417 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.2 418 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
PH-2.3 419 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.3 420 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
36
Tabel IV. 8 Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y
DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load DX DY DZ RX RY RZ
(mm) (mm) (mm) ([rad]) ([rad]) ([rad])
P-2 341 Ey(RS) 0.000 245.791 0.000 0.0 0.0 0.0
P-3 373 Ey(RS) 0.000 266.569 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.1 389 Ey(RS) 3.736 244.781 36.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.1 390 Ey(RS) 3.246 265.092 38.607 0.0 0.0 0.0
BR-3.1 391 Ey(RS) 1.537 287.411 41.689 0.0 0.0 0.0
BR-4.1 392 Ey(RS) 1.287 285.947 41.760 0.0 0.0 0.0
BR-1.2 393 Ey(RS) 0.000 244.785 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-2.2 394 Ey(RS) 0.000 265.095 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-3.2 395 Ey(RS) 0.000 287.415 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-4.2 396 Ey(RS) 0.000 285.951 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.3 397 Ey(RS) 3.736 244.781 36.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.3 398 Ey(RS) 3.246 265.092 38.607 0.0 0.0 0.0
BR-3.3 399 Ey(RS) 1.537 287.411 41.689 0.0 0.0 0.0
BR-4.3 400 Ey(RS) 1.287 285.947 41.760 0.0 0.0 0.0
PH-1.1 401 Ey(RS) 3.726 244.772 36.140 0.0 0.0 0.0
PH-1.2 402 Ey(RS) 0.000 244.772 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-1.3 403 Ey(RS) 3.726 244.772 36.140 0.0 0.0 0.0
PH-4.1 404 Ey(RS) 1.284 285.935 41.735 0.0 0.0 0.0
PH-4.2 405 Ey(RS) 0.000 285.935 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-4.3 406 Ey(RS) 1.284 285.935 41.735 0.0 0.0 0.0
P-1 411 Ey(RS) 0.000 226.702 0.000 0.0 0.0 0.0
P-4 413 Ey(RS) 0.000 265.068 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.1 415 Ey(RS) 3.237 265.081 38.586 0.0 0.0 0.0
PH-3.1 416 Ey(RS) 1.533 287.398 41.669 0.0 0.0 0.0
PH-2.2 417 Ey(RS) 0.000 265.081 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-3.2 418 Ey(RS) 0.000 287.398 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.3 419 Ey(RS) 3.237 265.081 38.586 0.0 0.0 0.0
PH-3.3 420 Ey(RS) 1.533 287.398 41.669 0.0 0.0 0.0
37
Tabel IV. 9 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah X
38
Tabel IV. 10 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y
39
Tabel IV. 11 Summary Periode Struktur Konvensional Bearing
300.00
250.00
Displacement (mm)
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1
40
Displacement P-2 Arah X
(Conventional Bearing)
350.00
300.00
Displacement (mm)
250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2
300.00
250.00
Displacement (mm)
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3
41
Displacement P-4 Arah X
(Conventional Bearing)
350.00
300.00
250.00
Displacement (mm)
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
Perpindahan (displacement) maksimum P-4
(a)
42
(b)
(c)
(d)
43
(e)
(f)
(g)
44
(h)
(i)
(j)
45
(k)
(l)
46
Hasil perpindahan (displacement) pada arah memanjang jembatan setelah diberi
eksitasi gaya harmonik pada masing – masing variasi penampang pier seperti dalam
tabel berikut ini :
Tabel IV. 12 Perpindahan maksimum top pier, top pierhead, dan top bearing
47
Perpindahan pada pier menunjukkan penurunan berdasarkan tingkat dimensi dan
kekakuan struktur. Perpindahan pada keseluruhan elemen struktur sejalan dengan
arah eksitasi gaya gempa. Hal ini terjadi dalam kondisi strruktur tidak terkekang
(bergerak bebas).
3000.00
2500.00
Displacement (mm)
2000.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1
2000.00
1500.00 TOP PIER
(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2
48
Displacement max P-3 Harmonik
(Conventional Bearing)
4000.00
3500.00
3000.00
Displacement (mm)
2500.00
2000.00
TOP PIER
1500.00
TOP PIERHEAD
1000.00
TOP BEARING
500.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3
3500.00
3000.00
Displacement (mm)
2500.00
2000.00
TOP PIER
1500.00 TOP PIERHEAD
1000.00 TOP BEARING
500.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
49
IV.1.5.4 Kontrol Perpindahan
Dari variasi penampang pier yang dimodelkan, bahwa dengan pembebanan yang
sama, properties material yang sama serta ketinggian pier yang sama, diperoleh
nilai besaran gaya dalam elemen pier dan besaran gaya yang diterima oleh elemen
struktur. Perhitungan ini mengacu pada peraturan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.
481 479
480 482
50
• Akibat Respon Spektra
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ex(RS) 4970.89 5738200
P-2 479 Ex(RS) 4973.56 5741283
3.0 x 3.0
P-3 480 Ex(RS) 4974.63 5742519
P-4 482 Ex(RS) 4971.42 5738812
P-1 481 Ex(RS) 5734.82 6457628
P-2 479 Ex(RS) 5738.68 6461967
3.2 x 3.2
P-3 480 Ex(RS) 5740.21 6463697
P-4 482 Ex(RS) 5735.57 6458468
P-1 481 Ex(RS) 6142.38 6828738
P-2 479 Ex(RS) 6146.97 6833841
3.3 x 3.3
P-3 480 Ex(RS) 6148.79 6835870
P-4 482 Ex(RS) 6143.26 6829715
P-1 481 Ex(RS) 6567.51 7207070
P-2 479 Ex(RS) 6572.94 7213037
3.4 x 3.4
P-3 480 Ex(RS) 6575.1 7215405
P-4 482 Ex(RS) 6568.54 7208200
Tabel IV. 14 Kapasitas dan Demand Elemen Pier (Rs arah XY)
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ey(RS) 3686.71 20277775
P-2 479 Ey(RS) 4204.71 17851657
3.0 x 3.0
P-3 480 Ey(RS) 4625.57 18351919
P-4 482 Ey(RS) 4514.4 18899723
P-1 481 Ey(RS) 4228.02 22537008
P-2 479 Ey(RS) 4867.51 19713515
3.2 x 3.2
P-3 480 Ey(RS) 5369.57 20510010
P-4 482 Ey(RS) 5183.52 21666683
P-1 481 Ey(RS) 4514.72 23711208
3.3 x 3.3
P-2 479 Ey(RS) 5222.93 20678129
51
P-3 480 Ey(RS) 5769.92 21637053
P-4 482 Ey(RS) 5537.51 23106191
P-1 481 Ey(RS) 4812.15 24914245
P-2 479 Ey(RS) 5594.98 21665046
3.4 x 3.4
P-3 480 Ey(RS) 6190.00 22797149
P-4 482 Ey(RS) 5904.5 24577831
1500000
Demand
1000000
Capacity
500000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Demand
1000000
Capacity
500000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2
52
Kontrol Displacement P-3 Arah X
2000000 Conventional Bearing Memenuhi
1800000 (.Pu < 0.25..Mn) .Pu < 0.25..Mn
1600000
Displacement (mm)
1400000
1200000
Demand
1000000
800000 Capacity
600000
400000
200000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3
1400000
1200000
Demand
1000000
800000 Capacity
600000
400000
200000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4
53
• Akibat Getaran Harmonik
Tabel IV. 15 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 EQ(max) 32767.87 217088530.37
P-2 479 EQ(max) 37310.33 180335507.49
3.0 x 3.0
P-3 480 EQ(max) 40907.37 175982992.16
P-4 482 EQ(max) 39921.72 201197794.80
P-1 481 EQ(max) 32102.47 184642666.82
P-2 479 EQ(max) 36687.60 153597521.20
3.2 x 3.2
P-3 480 EQ(max) 40042.37 152400598.84
P-4 482 EQ(max) 38412.06 177235604.69
P-1 481 EQ(max) 30566.63 158449405.43
P-2 479 EQ(max) 35014.14 131977895.14
3.3 x 3.3
P-3 480 EQ(max) 38152.83 132033547.86
P-4 482 EQ(max) 36287.72 154284669.88
P-1 481 EQ(max) 28399.93 129111411.53
P-2 479 EQ(max) 32609.87 107698237.30
3.4 x 3.4
P-3 480 EQ(max) 35472.94 108550692.88
P-4 482 EQ(max) 33462.74 127286954.54
54
Kontrol Displacement P-1 Harmonik
120000000 Conventional Bearing
(.Pu < 0.25..Mn)
100000000
Displacement (mm)
80000000
Demand
60000000
Capacity
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
100000000
80000000 Demand
60000000 Capacity
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
55
Kontrol Displacement P-3 Harmonik
160000000 Conventional Bearing
140000000
(.Pu < 0.25..Mn)
Displacement (mm)
120000000
100000000
Demand
80000000
Capacity
60000000
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3
120000000
100000000
Demand
80000000
Capacity
60000000
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
56
Lead Rubber Bearing Design
IV.1.6.1 Join Node Perletakan
Dalam analisis ini, langkah perhitungan parameter desain lead rubber bearing
mengacu pada AASHTO GSSID, Guide Specification for Seismic Isolation Design,
2014. Tahapannya dimulai dari langkah perhitungan Weight of superstructure
including permament loads (Wss) pada masing – masing titik (node) perletakan,
berdasarkan massa eksitasi beban vertikal (gravitasi) nominal dari faktor beban 1.0
SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL, dengan penjelasan sebagai berikut :
▪ Wss merupakan total massa gravitasi dari masing – masing komposisi massa
gravitasi pada node perletakan (Wj).
Moment- Moment-
Shear- Shear- Torsion
No. Load Node Axial (kN) y z
y (kN) z (kN) (kN*mm)
(kN*mm) (kN*mm)
TOTAL -1898.447
TOTAL -12820.05
57
416 -7211.49 187.35 -12.56 0 0 2.02
TOTAL -14913.87
58
TOTAL -14913.87 -14911.67 -14908.72 -14906.90 -14904.77
▪ Ksub,,j dihitung berdasarkan kekakuan elemen kolom (Kpier) untuk jepit – sendi,
dalam hal ini bila dimensi penampang elemen kolom pada arah memanjang
dan melintang sama, maka nilai kekakuan elemen kolom pada kedua arah
tersebut sama, dan sebaliknya bila dimensi berbeda untuk kedua arah, maka
nilai kekakuan elemen kolom berbeda.
Mutu Beton : fc’ 30 Mpa (Kolom)
1 1
Inersia Kolom : Ixxpier = Iyypier = 12bh3 = 12(3)(3)3 = 6.750 m4
Elastisitas Kolom (Epier) = 4700 * √𝑓𝑐′ = 4700 * √30 = 2.5743 x 107 kN/m2
Kpier-1 = 3 EI/L3 = 3 (2.5743. 107) (6.750) / (30)3 = 19307.25 kN/m’ ~ 19.31x
10-3 MPa
Kpier-2 = 3 EI/L3 = 3 (2.5743. 107) (6.750) / (30)3 = 19307.25 kN/m’ ~ 19.31x
10-3 MPa
59
Tabel IV. 18 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal
K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j
(d iso,j + d sub,j ) 2
Pier 1 1889.24 283.39 0.47 21.59 0.0663 1.34 295.16 1.43 19.58 422.79 83644.08 133070.51
Pier 2 12831.19 1924.68 3.21 21.59 0.6024 8.12 196.42 13.01 118.33 2554.74 378037.37 804083.24
Pier 3 14915.51 2237.33 3.73 21.59 0.7483 9.24 180.03 16.16 134.72 2908.62 402776.00 915464.04
Pier 4 4015.97 602.40 1.00 21.59 0.1483 2.79 274.10 3.20 40.65 877.59 165113.89 276212.83
Total 33651.91 5047.79 8.41 ∑K eff,j 21.49 6763.74 1029571.35 2128830.63
B1.10 T eff = 3.588 sec (Effective period)
ξ= 0.308 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 314.69 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00
(a)
Arah longitudinal
60
2. CALCULATION FOR TRANSVERSAL EARTHQUAKE
● General Structural Information:
W SS = 33651.91 kN (Weight of superstructure including permament loads)
W PP = 35000.00 kN (Participating weight of piers)
W eff = 68651.91 kN (Effective weight for calculation of period)
● First Assumption :
B1.1 d = 314.40 mm (Assumed displacement for starting the calculation)
Q d = 5047.79 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 8.41 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)
K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j
(d iso,j + d sub,j ) 2
Pier 1 1889.24 283.39 0.47 21.59 0.0664 1.34 294.83 1.43 19.57 422.64 83549.68 132877.12
Pier 2 12831.19 1924.68 3.21 21.59 0.6031 8.12 196.12 13.02 118.28 2553.79 377466.94 802914.67
Pier 3 14915.51 2237.33 3.73 21.59 0.7492 9.25 179.74 16.18 134.67 2907.54 402126.56 914133.60
Pier 4 4015.97 602.40 1.00 21.59 0.1484 2.79 273.77 3.20 40.63 877.26 164917.94 275811.41
Total 33651.91 5047.79 8.41 ∑K eff,j 21.51 6761.22 1028061.12 2125736.82
B1.10 T eff = 3.584 sec (Effective period)
ξ= 0.308 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 314.35 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00
(b)
Arah transversal
Position uL vL uT vT u1 v1 u2 v2 R1 R2 dt Keff
Pier 1 295.16 14.76 14.74 294.83 299.58 103.21 103.29 299.25 316.86 316.58 316.86 1.91
Pier 2 196.42 9.82 9.81 196.12 199.36 68.66 68.73 199.07 210.85 210.60 210.85 1.91
Pier 3 180.03 9.00 8.99 179.74 182.72 62.92 62.99 182.44 193.25 193.01 193.25 1.91
Pier 4 274.10 13.70 13.69 273.77 278.20 95.84 95.92 277.88 294.25 293.97 294.25 1.91
(c)
Tabel IV. 19 Diameter LRB hasil desain
61
Qd,j = Characteristic Strength LRB
Kd,j = Post-yield stiffness LRB
Teff = Perioda efektif LRB
ξ = Equivalent viscous damping ratio LRB
BL = damping factor
dsub,j = deformasi substruktur/ pier
Kiso,j = Kekakuan LRB
diso,j = deformasi LRB
62
Gambar IV. 8 Inputing LRB properties
63
(b) Mode Shape - II
64
Tabel IV. 22 Summary Eigen Value Analysis LRB
65
BR-3.3 399 COMP-X(RS) 324.057 0.0 0.017 0.0 0.000 0.0
BR-4.3 400 COMP-X(RS) 323.984 0.0 0.040 0.0 0.000 0.0
PH-1.1 401 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-1.2 402 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-1.3 403 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-4.1 404 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-4.2 405 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-4.3 406 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
P-1 411 COMP-X(RS) 119.438 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
P-4 413 COMP-X(RS) 119.438 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-2.1 415 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.1 416 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
PH-2.2 417 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.2 418 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
PH-2.3 419 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.3 420 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load DX DY DZ RX RY RZ
(mm) (mm) (mm) ([rad]) ([rad]) ([rad])
P-2 341 COMP-Y(RS) 0.000 118.474 0.000 0.0 0.0 0.0
P-3 373 COMP-Y(RS) 0.000 116.747 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.1 389 COMP-Y(RS) 3.359 319.758 18.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.1 390 COMP-Y(RS) 3.306 323.334 18.244 0.0 0.0 0.0
BR-3.1 391 COMP-Y(RS) 3.232 325.617 18.080 0.0 0.0 0.0
BR-4.1 392 COMP-Y(RS) 3.267 322.503 17.996 0.0 0.0 0.0
BR-1.2 393 COMP-Y(RS) 0.000 319.807 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-2.2 394 COMP-Y(RS) 0.000 323.349 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-3.2 395 COMP-Y(RS) 0.000 325.631 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-4.2 396 COMP-Y(RS) 0.000 322.553 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.3 397 COMP-Y(RS) 3.359 319.758 18.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.3 398 COMP-Y(RS) 3.306 323.334 18.244 0.0 0.0 0.0
BR-3.3 399 COMP-Y(RS) 3.232 325.617 18.080 0.0 0.0 0.0
BR-4.3 400 COMP-Y(RS) 3.267 322.503 17.996 0.0 0.0 0.0
66
PH-1.1 401 COMP-Y(RS) 0.023 128.116 18.123 0.0 0.0 0.0
PH-1.2 402 COMP-Y(RS) 0.000 128.116 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-1.3 403 COMP-Y(RS) 0.023 128.116 18.123 0.0 0.0 0.0
PH-4.1 404 COMP-Y(RS) 0.022 126.674 17.946 0.0 0.0 0.0
PH-4.2 405 COMP-Y(RS) 0.000 126.674 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-4.3 406 COMP-Y(RS) 0.022 126.674 17.946 0.0 0.0 0.0
P-1 411 COMP-Y(RS) 0.000 119.060 0.000 0.0 0.0 0.0
P-4 413 COMP-Y(RS) 0.000 117.706 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.1 415 COMP-Y(RS) 0.023 127.559 18.176 0.0 0.0 0.0
PH-3.1 416 COMP-Y(RS) 0.022 125.744 17.999 0.0 0.0 0.0
PH-2.2 417 COMP-Y(RS) 0.000 127.559 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-3.2 418 COMP-Y(RS) 0.000 125.744 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.3 419 COMP-Y(RS) 0.023 127.559 18.176 0.0 0.0 0.0
PH-3.3 420 COMP-Y(RS) 0.022 125.744 17.999 0.0 0.0 0.0
3.0 x 3.0 2.8 x 2.8 2.6 x 2.6 2.5 x 2.5 2.4 x 2.4
KODE Node Load
DX (mm) DX (mm) DX (mm) DX (mm) DX (mm)
P-1 411 COMP-X(RS) 129.54 148.93 184.95 215.86 258.86
P-2 341 COMP-X(RS) 129.54 148.94 184.97 215.89 258.90
P-3 373 COMP-X(RS) 129.54 148.95 184.98 215.90 258.92
P-4 413 COMP-X(RS) 129.54 148.94 184.95 215.87 258.87
PH-1.1 401 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-1.2 402 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-1.3 403 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-2.1 415 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-2.2 417 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-2.3 419 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-3.1 416 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-3.2 418 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-3.3 420 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-4.1 404 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
PH-4.2 405 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
PH-4.3 406 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
BR-1.1 389 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91
BR-1.2 393 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91
67
BR-1.3 397 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91
BR-2.1 390 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-2.2 394 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-2.3 398 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-3.1 391 COMP-X(RS) 334.71 355.18 382.71 390.50 407.01
BR-3.2 395 COMP-X(RS) 334.71 355.19 382.71 390.50 407.01
BR-3.3 399 COMP-X(RS) 334.71 355.18 382.71 390.50 407.01
BR-4.1 392 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.41 406.92
BR-4.2 396 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.42 406.93
BR-4.3 400 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.41 406.92
3.0 x 3.0 2.8 x 2.8 2.6 x 2.6 2.5 x 2.5 2.4 x 2.4
KODE Node Load
DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm)
P-1 411 COMP-Y(RS) 129.83 149.64 182.85 211.51 248.58
P-2 341 COMP-Y(RS) 129.59 150.62 186.20 216.89 256.23
P-3 373 COMP-Y(RS) 128.81 152.48 192.75 227.04 270.04
P-4 413 COMP-Y(RS) 130.10 154.95 197.54 233.48 278.03
PH-1.1 401 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-1.2 402 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-1.3 403 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-2.1 415 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-2.2 417 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-2.3 419 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-3.1 416 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-3.2 418 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-3.3 420 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-4.1 404 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
PH-4.2 405 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
PH-4.3 406 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
BR-1.1 389 COMP-Y(RS) 327.48 339.25 353.68 358.73 370.51
BR-1.2 393 COMP-Y(RS) 327.53 339.30 353.74 358.78 370.57
BR-1.3 397 COMP-Y(RS) 327.48 339.25 353.68 358.73 370.51
BR-2.1 390 COMP-Y(RS) 332.45 347.81 366.58 373.82 387.10
BR-2.2 394 COMP-Y(RS) 332.47 347.83 366.59 373.84 387.12
BR-2.3 398 COMP-Y(RS) 332.45 347.81 366.58 373.82 387.10
BR-3.1 391 COMP-Y(RS) 338.24 360.61 387.36 398.02 413.34
BR-3.2 395 COMP-Y(RS) 338.26 360.62 387.37 398.03 413.36
68
BR-3.3 399 COMP-Y(RS) 338.24 360.61 387.36 398.02 413.34
BR-4.1 392 COMP-Y(RS) 338.31 365.66 397.86 410.34 426.58
BR-4.2 396 COMP-Y(RS) 338.36 365.71 397.90 410.39 426.63
BR-4.3 400 COMP-Y(RS) 338.31 365.66 397.86 410.34 426.58
250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1
250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2
69
Displacement P-3 Arah X
400.00 ( LRB )
350.00
300.00
Displacement (mm)
250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3
250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
Perpindahan (displacement) maksimum P-4
70
IV.1.6.4 Kontrol Perpindahan
Tabel IV. 27 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ex(RS) 2311.84 2162453.35
P-2 479 Ex(RS) 2311.91 2162851.42
3.0 x 3.0
P-3 480 Ex(RS) 2311.93 2163013.14
P-4 482 Ex(RS) 2311.86 2162535.53
P-1 481 Ex(RS) 2773.75 2221711.31
P-2 479 Ex(RS) 2773.79 2222146.37
3.2 x 3.2
P-3 480 Ex(RS) 2773.80 2222322.00
P-4 482 Ex(RS) 2773.76 2221799.29
P-1 481 Ex(RS) 3034.23 2243816.38
P-2 479 Ex(RS) 3034.26 2244266.82
3.3 x 3.3
P-3 480 Ex(RS) 3034.26 2244448.14
P-4 482 Ex(RS) 3034.24 2243906.63
P-1 481 Ex(RS) 3315.21 2261567.57
P-2 479 Ex(RS) 3315.22 2262031.39
3.4 x 3.4
P-3 480 Ex(RS) 3315.23 2262217.62
P-4 482 Ex(RS) 3315.21 2261659.70
Tabel IV. 28 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ey(RS) 2176.48 6900165.74
P-2 479 Ey(RS) 2113.70 6583448.27
3.0 x 3.0
P-3 480 Ey(RS) 2066.89 6636721.84
P-4 482 Ey(RS) 2168.38 6969293.78
3.2 x 3.2 P-1 481 Ey(RS) 2634.93 7094501.47
71
P-2 479 Ey(RS) 2547.78 6873072.49
P-3 480 Ey(RS) 2466.71 6987176.17
P-4 482 Ey(RS) 2592.08 7214278.31
P-1 481 Ey(RS) 2893.93 7202875.91
P-2 479 Ey(RS) 2796.91 7030280.84
3.3 x 3.3
P-3 480 Ey(RS) 2701.34 7170144.03
P-4 482 Ey(RS) 2840.81 7323926.03
P-1 481 Ey(RS) 3171.73 7297139.93
P-2 479 Ey(RS) 3065.86 7176253.33
3.4 x 3.4
P-3 480 Ey(RS) 2956.50 7341915.54
P-4 482 Ey(RS) 3110.98 7410585.06
400000
Demand
300000
Capacity
200000
100000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1
72
Kontrol Displacement P-2 Arah X (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
600000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
500000
Displacement (mm)
400000
Demand
300000
Capacity
200000
100000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2
400000
Demand
300000
Capacity
200000
100000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3
73
Kontrol Displacement P-4 Arah X (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
600000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm) 500000
400000
Demand
300000
Capacity
200000
100000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4
Tabel IV. 29 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier
Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 EQ(max) 6761.10 42301356.87
P-2 479 EQ(max) 7025.99 40986621.59
3.0 x 3.0
P-3 480 EQ(max) 7350.16 40683362.83
P-4 482 EQ(max) 7426.34 41711356.66
P-1 481 EQ(max) 6901.87 41402727.33
P-2 479 EQ(max) 7156.95 40548701.02
3.2 x 3.2
P-3 480 EQ(max) 7458.85 40710352.52
P-4 482 EQ(max) 7526.98 41890983.18
P-1 481 EQ(max) 6984.88 40957636.73
3.3 x 3.3 P-2 479 EQ(max) 7234.11 40149320.09
P-3 480 EQ(max) 7526.47 40402718.57
74
P-4 482 EQ(max) 7592.63 41874311.89
P-1 481 EQ(max) 7071.10 40526351.47
P-2 479 EQ(max) 7314.76 40001299.89
3.4 x 3.4
P-3 480 EQ(max) 7597.24 40565268.80
P-4 482 EQ(max) 7662.88 42000988.92
8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000
2000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1
8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000
2000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2
75
Kontrol Displacement P-3 Harmonik (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
12000000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
10000000
Displacement (mm)
8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000
2000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3
8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000
2000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4
76
IV.2 Studi Rekayasa Lapangan
IV.2.1 Ruang Lingkup Permodelan Struktur
Permodelan struktur adalah Desain Jembatan Metro Kapsul di Jawa Barat yang
diperlengkapi dengan sistem isolasi gempa. Struktur yang akan dimodelkan pada
kajian ini akan dibatasi sebagai berikut:
3. Sistem isolasi gempa yang digunakan adalah Lead Rubber Bearing (LRB)
dengan spesifikasi yang bersumber dari katalog produk Freyssinet.
4. Beton yang digunakan adalah beton normal dengan kuat tekan 𝑓𝑐’ = 57 MPa
(kolom) dan 𝑓𝑐’ = 40 MPa (balok dan pierhead).
77
• SNI 2833 Tahun 2016 tentang Perencanaan jembatan terhadap beban
gempa
8. Perangkat lunak yang digunakan dalam proses analisis dan desain adalah:
78
Gambar IV. 11 Detail Struktur
79
IV.2.3 Pembebanan Gravitasi
IV.2.3.1 Berat Sendiri (self weight)
Beban mati permanen (permanent dead load ‘DL’) elemen struktural dihitung
secara otomatis oleh program Midas Civil dengan mendefinisikan penampang
elemen struktur dan material struktur. Beban ini didefinisikan sebagai berat sendiri
pada model (self-weight).
80
Gambar IV. 12 Penempatan beban hidup pada jembatan
Massa eksitasi didefinisikan sebagai beban vertikal (gravitasi) nominal tanpa faktor
beban. Semua massa berasal dari 1.0 SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL.
81
Respon Spektra Jawa Barat
(Soil D)
1.200
Unreduce
1.000
0.200
0.000
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00
82
1.08 0.560 2.76 0.219 4.26 0.142 5.76 0.105
1.14 0.531 2.82 0.215 4.32 0.140 5.82 0.104
1.2 0.504 2.88 0.210 4.38 0.138 5.88 0.103
1.26 0.480 2.94 0.206 4.44 0.136 5.94 0.102
1.32 0.458 3 0.202 4.5 0.134 6 0.101
1.38 0.438
1.44 0.420
1.5 0.403
Perhitungan respon spektra yang sesuai dengan kriteria kinerja pada peraturan
AASHTO 2014 GSSID tidak sama dengan parameter percepatan pada desain
gedung. Nilai parameter percepatan desain SD1 yang yang dipakai diambil sebesar
nilai SM1 pada perencanaan gedung (SD1 = SM1).
SDS = FA x SS
SD1 = FV x S1
dimana :
FA : Faktor amplifikasi untuk priode pendek SS
FV : Faktor amplifikasi untuk priode panjang S1
Untuk membuat respon spektra desain yaitu spektra yang terjadi di permukaan
tanah sebagai data untuk percepatan struktur, maka perlu diketahui respon spektra
di batuan dasar SB (bedrock) sebagai analisis dari hazard gempa. Respon spektra
pada batuan dasar kemudian dirambatkan ke permukaan tanah dengan
83
menggunakan faktor amplifikasi sehingga menjadi respon spektra desain. Faktor
amplifikasi tergantung dari jenis tanah (site class) antara batuan dasar dan
permukaan tanah, jenis periode yaitu periode pendek SS dan periode panjang S1.
84
Respon Spektra Matching
1
0.9
0.8
0.7
0.6 Original
0.5
Chi89 W
0.4
0.3 Chi89 N
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.8 4
Pada gambar di bawah ini ditampilkan ground motion riwayat gempa ChiChi89
yang sudah diskalakan sedemikian rupa terhadap kondisi gempa desain. Nantinya
untuk analisis ke gempa kuat tinggal mengalikan 1.5 kali lipat dari kondisi gempa
desain.
ChiChi89 W
0.4
0.3
0.2
Acceleration (g)
0.1
0 Original
0 20 40 60 80 Match
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
Time (s)
85
ChiChi89 N
0.4
0.3
Acceleration (g) 0.2
0.1
0 Match
0 20 40 60 80
-0.1 Original
-0.2
-0.3
-0.4
Time (s)
86
Tabel IV. 35 Tabel Beban Aksial Perletakan
87
2. CALCULATION FOR TRANSVERSAL EARTHQUAKE
● General Structural Information:
W SS = 1882.78 kN (Weight of superstructure including permament loads)
W PP = 0.00 kN (Participating weight of piers)
W eff = 1882.78 kN (Effective weight for calculation of period)
● First Assumption :
B1.1 d = 111.33 mm (Assumed displacement for starting the calculation)
Q d = 470.70 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 0.77 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)
88
(a) Pier – 1 (b) Pier – 2
89
(a) Mode Shape – II
Frequency Period
Mode No
(rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 5.0565 0.8048 1.2426
2 5.1643 0.8219 1.2167
3 6.7344 1.0718 0.9330
4 16.6050 2.6428 0.3784
5 20.4324 3.2519 0.3075
6 24.2259 3.8557 0.2594
7 24.2266 3.8558 0.2594
8 24.2349 3.8571 0.2593
9 24.3917 3.8821 0.2576
10 25.8933 4.1210 0.2427
90
IV.2.5.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
diberi gaya harmonik dalam arah memanjang jembatan.
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
680 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
682 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
684 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
931 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
932 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
933 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
934 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1003 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1004 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1005 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1006 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1007 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1008 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1009 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1010 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1011 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1012 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1013 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1014 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1015 Ex(RS) 33.887 0 0.000903 0 0.01 0
1016 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1017 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1018 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1019 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1020 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1021 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1022 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1023 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1024 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1025 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1026 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1027 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1028 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1029 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1030 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1031 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1032 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1033 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1034 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1035 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1036 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1037 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1038 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
91
Tabel IV. 39 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Transversal
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
680 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
682 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
684 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
931 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
932 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
933 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
934 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
1003 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1004 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1005 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1006 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1007 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1008 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1009 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1010 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1011 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1012 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1013 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1014 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1015 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1016 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1017 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1018 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1019 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1020 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1021 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1022 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1023 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1024 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1025 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1026 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1027 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1028 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1029 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1030 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1031 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1032 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1033 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1034 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1035 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1036 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1037 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1038 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
92
Tabel IV. 40 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
680 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
682 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
684 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
931 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
932 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
933 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
934 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
1003 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2750 0.000667 0.00058 0
1004 Eq(THA) 3.701 3.493 0.5500 0.000667 0.00058 0
1005 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1006 Eq(THA) 3.702 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1007 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2750 0.000667 0.00001 0.000137
1008 Eq(THA) 9.124 9.556 0.5501 0.000667 0.00001 0.000137
1009 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000137
1010 Eq(THA) 9.330 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000137
1011 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000137
1012 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2751 0.000667 0.00058 0
1013 Eq(THA) 3.702 3.493 0.5502 0.000667 0.00058 0
1014 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1015 Eq(THA) 3.701 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1016 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000101
1017 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2751 0.000667 0.00001 0.000101
1018 Eq(THA) 9.330 9.556 0.5502 0.000667 0.00001 0.000101
1019 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000101
1020 Eq(THA) 9.124 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000101
1021 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2830 0.000686 0.00058 0
1022 Eq(THA) 3.706 3.740 0.5661 0.000686 0.00058 0
1023 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2409 0.000686 0.00058 0
1024 Eq(THA) 3.707 3.740 0.4819 0.000686 0.00058 0
1025 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000065
1026 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2830 0.000686 0.00000 0.000065
1027 Eq(THA) 9.183 11.478 0.5661 0.000686 0.00000 0.000065
1028 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2409 0.000686 0.00000 0.000065
1029 Eq(THA) 9.277 11.478 0.4819 0.000686 0.00000 0.000065
1030 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2832 0.000686 0.00058 0
1031 Eq(THA) 3.707 3.740 0.5663 0.000686 0.00058 0
1032 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2411 0.000686 0.00058 0
1033 Eq(THA) 3.706 3.740 0.4822 0.000686 0.00058 0
1034 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000053
1035 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2832 0.000686 0.00000 0.000053
1036 Eq(THA) 9.277 11.478 0.5663 0.000686 0.00000 0.000053
1037 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2412 0.000686 0.00000 0.000053
1038 Eq(THA) 9.183 11.478 0.4822 0.000686 0.00000 0.000053
93
Tabel IV. 41 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal
Tabel IV. 42 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal
Tabel IV. 43 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal
94
IV.2.6 LRB Design Metro Kapsul
IV.2.6.1 Join Node Perletakan
Perletakan pada model ini menggunakan LRB dengan kekakuan pada arah
melintang maupun vertikal, serta menahan gaya rotasi pada arah memnajang
jembatan.
95
IV.2.6.2 Pola goyangan (Mode Shape)
Pada analisis ini, mode shape pertama yang diadopsi karena dianggap cukup
fleksibel terhadap satu kesatuan elemen struktur. Dari analisis ini diperoleh eigen
value analysis untuk menghitung mode shape dan periode getar struktur untuk
dipergunakan sebagai kontrol dalam perancangan.
Frequency Period
Mode No
(rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 5.0565 0.8048 1.2426
2 5.1643 0.8219 1.2167
3 6.7344 1.0718 0.9330
4 16.6050 2.6428 0.3784
5 20.4324 3.2519 0.3075
6 24.2259 3.8557 0.2594
7 24.2266 3.8558 0.2594
8 24.2349 3.8571 0.2593
9 24.3917 3.8821 0.2576
10 25.8933 4.1210 0.2427
96
IV.2.6.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
diberi gaya harmonik dalam arah memanjang jembatan.
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
680 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
682 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
684 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
931 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
932 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
933 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
934 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1003 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1004 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1005 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1006 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1007 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1008 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1009 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1010 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1011 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1012 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1013 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1014 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1015 Ex(RS) 33.887 0 0.000903 0 0.01 0
1016 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1017 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1018 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1019 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1020 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1021 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1022 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1023 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1024 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1025 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1026 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1027 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1028 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1029 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1030 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1031 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1032 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1033 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1034 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1035 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1036 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1037 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1038 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
97
Tabel IV. 46 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Transversal
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
680 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
682 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
684 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
931 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
932 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
933 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
934 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
1003 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1004 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1005 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1006 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1007 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1008 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1009 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1010 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1011 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1012 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1013 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1014 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1015 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1016 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1017 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1018 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1019 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1020 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1021 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1022 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1023 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1024 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1025 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1026 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1027 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1028 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1029 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1030 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1031 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1032 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1033 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1034 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1035 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1036 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1037 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1038 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
98
Tabel IV. 47 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu
DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
680 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
682 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
684 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
931 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
932 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
933 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
934 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
1003 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2750 0.000667 0.00058 0
1004 Eq(THA) 3.701 3.493 0.5500 0.000667 0.00058 0
1005 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1006 Eq(THA) 3.702 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1007 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2750 0.000667 0.00001 0.000137
1008 Eq(THA) 9.124 9.556 0.5501 0.000667 0.00001 0.000137
1009 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000137
1010 Eq(THA) 9.330 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000137
1011 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000137
1012 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2751 0.000667 0.00058 0
1013 Eq(THA) 3.702 3.493 0.5502 0.000667 0.00058 0
1014 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1015 Eq(THA) 3.701 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1016 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000101
1017 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2751 0.000667 0.00001 0.000101
1018 Eq(THA) 9.330 9.556 0.5502 0.000667 0.00001 0.000101
1019 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000101
1020 Eq(THA) 9.124 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000101
1021 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2830 0.000686 0.00058 0
1022 Eq(THA) 3.706 3.740 0.5661 0.000686 0.00058 0
1023 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2409 0.000686 0.00058 0
1024 Eq(THA) 3.707 3.740 0.4819 0.000686 0.00058 0
1025 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000065
1026 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2830 0.000686 0.00000 0.000065
1027 Eq(THA) 9.183 11.478 0.5661 0.000686 0.00000 0.000065
1028 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2409 0.000686 0.00000 0.000065
1029 Eq(THA) 9.277 11.478 0.4819 0.000686 0.00000 0.000065
1030 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2832 0.000686 0.00058 0
1031 Eq(THA) 3.707 3.740 0.5663 0.000686 0.00058 0
1032 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2411 0.000686 0.00058 0
1033 Eq(THA) 3.706 3.740 0.4822 0.000686 0.00058 0
1034 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000053
1035 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2832 0.000686 0.00000 0.000053
1036 Eq(THA) 9.277 11.478 0.5663 0.000686 0.00000 0.000053
1037 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2412 0.000686 0.00000 0.000053
1038 Eq(THA) 9.183 11.478 0.4822 0.000686 0.00000 0.000053
99
Tabel IV. 48 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal
Tabel IV. 49 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal
Tabel IV. 50 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal
100
Kontrol Displacement (Initial Disain)
Respon Spektra arah X
50000.00
45000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
40000.00
Displacement (mm) 35000.00
30000.00
25000.00
20000.00
D.Pu
15000.00
10000.00 0.25*f*Mn
5000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Respon Spektra arah X
40000.00
30000.00
20000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
10000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Respon Spektra arah X
101
Kontrol Displacement (Initial Disain)
Riwayat Waktu arah X
4000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
3500.00
Displacement (mm)
3000.00
2500.00
2000.00
1500.00 D.Pu
1000.00 0.25*f*Mn
500.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah X
5000.00
Displacement (mm)
4000.00
3000.00
2000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
1000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah Y
102
Kontrol Displacement (LRB Disain)
Respon Spektra arah X
80000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
70000.00
Displacement (mm)
60000.00
50000.00
40000.00
30000.00 D.Pu
20000.00 0.25*f*Mn
10000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Respon Spektra arah X
40000.00
30000.00
20000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
10000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Respon Spektra arah X
103
Kontrol Displacement (LRB Disain)
Riwayat Waktu arah X
4000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
3500.00
Displacement (mm)
3000.00
2500.00
2000.00
1500.00 D.Pu
1000.00 0.25*f*Mn
500.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(a)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah X
4000.00
3000.00
2000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
1000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)
(b)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah Y
104
Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis-analisis yang telah
dilakukan pada pemodelan struktur jembatan. Hasil ini diantaranya merupakan
parametrik optimasi energi disipasi pada struktur jembatan dari penggunaan lead
rubber bearing. Adapun parameter tersebut adalah
KLRB
Perletakan 3.4x3.4 3.3x3.3 3.2x3.2 3.0x3.0
kN/mm’ kN/mm’ kN/mm’ kN/mm’
P-1 1.91 1.91 1.91 1.91
P-2 1.91 1.91 1.91 1.91
P-3 1.91 1.91 1.91 1.91
P-4 1.91 1.91 1.91 1.91
Dari nilai kekakuan LRB, dapat ditentukan dimensi LRB dari hasil perhitungan
disain berdasarkan AASHTO 2104 GSSID. Semakin kaku pier, maka dimensi LRB
yang dibutuhkan semakin kecil.
105
Hasil analisis parameter lead rubber bearing berdasarkan ketentuan dalam
perhitungan yang telah disebutkan sebelumnya dapat dilihat dalam Tabel IV.16
berikut ini :
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 310.978 310.965 289.197 4973.560 5,741,283.10 1.0 1,546,669.15 1,435,320.78 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.007 276.993 257.662 5738.680 6,461,967.28 1.0 1,589,657.03 1,615,491.82 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.273 262.258 243.986 6146.970 6,833,841.07 1.0 1,612,184.91 1,708,460.27 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 248.808 248.792 231.489 6572.940 7,213,037.41 1.0 1,635,400.54 1,803,259.35 1.10 OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 310.978 310.965 289.260 4974.630 5,742,518.86 1.0 1,546,999.54 1,435,629.72 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.007 276.993 257.731 5740.210 6,463,696.94 1.0 1,590,077.79 1,615,924.24 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.273 262.258 244.058 6148.790 6,835,869.94 1.0 1,612,658.80 1,708,967.49 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 248.807 248.792 231.564 6575.100 7,215,404.69 1.0 1,635,934.06 1,803,851.17 1.10 OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 311.145 311.132 289.073 4971.420 5,738,811.94 1.0 1,546,831.22 1,434,702.99 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.193 277.179 257.523 5735.570 6,458,467.68 1.0 1,589,859.32 1,614,616.92 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.468 262.454 243.839 6143.260 6,829,714.83 1.0 1,612,411.46 1,707,428.71 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 249.013 248.998 231.333 6568.540 7,208,199.97 1.0 1,635,653.96 1,802,049.99 1.10 OK 19.5 1.02 19.12
2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.628 139.246 129.536 2311.840 2,162,453.35 1.0 299,466.41 540,613.34 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.972 128.363 119.438 2773.750 2,221,711.31 1.0 331,290.74 555,427.83 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.314 123.911 115.306 3034.230 2,243,816.38 1.0 349,863.88 560,954.10 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.060 119.961 111.640 3315.210 2,261,567.57 1.0 370,110.49 565,391.89 1.53 OK 19.5 1.02 19.12
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.688 139.251 129.541 2311.910 2,162,851.42 1.0 299,486.13 540,712.86 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 324.033 128.366 119.440 2773.790 2,222,146.37 1.0 331,302.04 555,536.59 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.376 123.912 115.307 3034.260 2,244,266.82 1.0 349,872.10 561,066.71 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.122 119.962 111.641 3315.220 2,262,031.39 1.0 370,114.73 565,507.85 1.53 OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.713 139.253 129.542 2311.930 2,163,013.14 1.0 299,493.00 540,753.29 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 324.057 128.367 119.441 2773.800 2,222,322.00 1.0 331,305.80 555,580.50 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.401 123.913 115.308 3034.260 2,244,448.14 1.0 349,873.95 561,112.04 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.147 119.963 111.641 3315.230 2,262,217.62 1.0 370,117.05 565,554.41 1.53 OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.641 139.247 129.537 2311.860 2,162,535.53 1.0 299,471.24 540,633.88 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.984 128.364 119.438 2773.760 2,221,799.29 1.0 331,293.30 555,449.82 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.327 123.911 115.306 3034.240 2,243,906.63 1.0 349,866.03 560,976.66 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.073 119.961 111.640 3315.210 2,261,659.70 1.0 370,111.15 565,414.93 1.53 OK 19.5 1.02 19.12
106
Dim.
H Ixx Iyy fc' E K Pier K efektif T ØLRB
Ey (RS)
No. Device PIER Pier (m) BEARING PIERHEAD PIER Pu Mn .Pu 0.25**Mn Kontrol Rasio λ
ratio K*lu r
b h (m) (m4) (m4) Mpa (kN/mm2) (kN/mm) (kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm kN.mm kN.mm .Pu≤0.25Mn K.lu/r < 22
1 Konvensional P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 277.777 277.768 257.219 3686.710 20,277,774.84 1.0 1,024,081.50 5,069,443.71 4.95 OK 19.5 0.90 21.67
Bearing 3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 244.781 244.772 226.702 4228.020 22,537,008.49 1.0 1,034,937.96 5,634,252.12 5.44 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 230.513 230.503 213.506 4514.720 23,711,207.91 1.0 1,040,701.08 5,927,801.98 5.70 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 217.496 217.486 201.466 4812.150 24,914,244.52 1.0 1,046,624.02 6,228,561.13 5.95 OK 19.5 1.02 19.12
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 297.775 297.764 276.047 4204.710 17,851,656.71 1.0 1,252,055.66 4,462,914.18 3.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 265.092 265.081 245.791 4867.510 19,713,515.37 1.0 1,290,339.03 4,928,378.84 3.82 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 250.978 250.966 232.723 5222.930 20,678,129.28 1.0 1,310,840.54 5,169,532.32 3.94 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 238.114 238.101 220.812 5594.980 21,665,046.42 1.0 1,332,242.95 5,416,261.61 4.07 OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 320.951 320.939 297.643 4625.570 18,351,919.29 1.0 1,484,580.48 4,587,979.82 3.09 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 287.411 287.398 266.569 5369.570 20,510,010.16 1.0 1,543,275.36 5,127,502.54 3.32 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 272.871 272.857 253.097 5769.920 21,637,053.41 1.0 1,574,442.96 5,409,263.35 3.44 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 259.588 259.574 240.791 6190.000 22,797,148.62 1.0 1,606,851.42 5,699,287.16 3.55 OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 321.886 321.876 298.372 4514.400 18,899,723.17 1.0 1,453,124.13 4,724,930.79 3.25 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 285.947 285.935 265.068 5183.520 21,666,682.51 1.0 1,482,209.95 5,416,670.63 3.65 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 270.212 270.199 250.489 5537.510 23,106,191.41 1.0 1,496,300.45 5,776,547.85 3.86 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 255.748 255.735 237.088 5904.500 24,577,830.81 1.0 1,510,063.18 6,144,457.70 4.07 OK 19.5 1.02 19.12
2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 327.481 139.784 129.832 2176.480 6,900,165.74 1.0 282,577.34 1,725,041.44 6.10 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 319.758 128.116 119.060 2634.930 7,094,501.47 1.0 313,715.73 1,773,625.37 5.65 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 317.116 123.475 114.773 2893.930 7,202,875.91 1.0 332,144.43 1,800,718.98 5.42 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 314.478 119.322 110.936 3171.730 7,297,139.93 1.0 351,858.10 1,824,284.98 5.18 OK 19.5 1.02 19.12
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 332.453 139.596 129.591 2113.700 6,583,448.27 1.0 273,915.90 1,645,862.07 6.01 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.334 127.559 118.474 2547.780 6,873,072.49 1.0 301,846.25 1,718,268.12 5.69 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 320.302 122.866 114.140 2796.910 7,030,280.84 1.0 319,239.62 1,757,570.21 5.51 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 317.353 118.707 110.298 3065.860 7,176,253.33 1.0 338,158.24 1,794,063.33 5.31 OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 338.241 138.796 128.808 2066.890 6,636,721.84 1.0 266,231.95 1,659,180.46 6.23 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 325.617 125.744 116.747 2466.710 6,987,176.17 1.0 287,980.12 1,746,794.04 6.07 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 321.485 120.816 112.195 2701.340 7,170,144.03 1.0 303,077.48 1,792,536.01 5.91 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 317.626 116.511 108.219 2956.500 7,341,915.54 1.0 319,948.51 1,835,478.89 5.74 OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 338.312 140.087 130.098 2168.380 6,969,293.78 1.0 282,102.42 1,742,323.45 6.18 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 322.503 126.674 117.706 2592.080 7,214,278.31 1.0 305,104.13 1,803,569.58 5.91 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 317.290 121.710 113.122 2840.810 7,323,926.03 1.0 321,357.70 1,830,981.51 5.70 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 312.518 117.411 109.150 3110.980 7,410,585.06 1.0 339,564.56 1,852,646.27 5.46 OK 19.5 1.02 19.12
107
Dim.
H Ixx Iyy fc' E K Pier K efektif T ØLRB
GETARAN HARMONIK
No. Device PIER Pier (m) BEARING PIERHEAD PIER Pu Mn .Pu 0.25**Mn Kontrol Rasio λ
ratio K*lu r
b h (m) (m4) (m4) Mpa (kN/mm2) (kN/mm) (kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm kN.mm kN.mm .Pu≤0.25Mn K.lu/r < 22
1 Konvensional P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3037.165 3037.076 2812.518 32767.870 217,088,530.37 1.0 99,521,442.44 54,272,132.59 0.55 NO OK 19.5 0.90 21.67
Bearing 3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2078.236 2078.158 1924.990 32102.470 184,642,666.82 1.0 66,716,512.05 46,160,666.71 0.69 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1609.636 1609.568 1491.122 30566.630 158,449,405.43 1.0 49,201,142.85 39,612,351.36 0.81 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1188.559 1188.503 1101.183 28399.930 129,111,411.53 1.0 33,754,984.16 32,277,852.88 0.96 NO OK 19.5 1.02 19.12
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3251.139 3251.029 3014.026 37310.330 180,335,507.49 1.0 121,301,085.79 45,083,876.87 0.37 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2241.483 2241.387 2078.476 36687.600 153,597,521.20 1.0 82,234,642.35 38,399,380.30 0.47 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1743.250 1743.165 1616.652 35014.140 131,977,895.14 1.0 61,038,386.11 32,994,473.79 0.54 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1292.449 1292.379 1198.722 32609.870 107,698,237.30 1.0 42,146,590.02 26,924,559.33 0.64 NO OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3490.529 3490.405 3237.090 40907.370 175,982,992.16 1.0 142,788,366.82 43,995,748.04 0.31 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2410.877 2410.769 2236.186 40042.370 152,400,598.84 1.0 96,537,223.53 38,100,149.71 0.39 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1876.762 1876.668 1740.913 38152.830 132,033,547.86 1.0 71,603,790.08 33,008,386.97 0.46 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1392.627 1392.550 1291.929 35472.940 108,550,692.88 1.0 49,400,590.01 27,137,673.22 0.55 NO OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3488.390 3488.276 3233.472 39921.720 201,197,794.80 1.0 139,262,529.47 50,299,448.70 0.36 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2384.312 2384.215 2210.222 38412.060 177,235,604.69 1.0 91,586,351.58 44,308,901.17 0.48 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1845.781 1845.696 1711.094 36287.720 154,284,669.88 1.0 66,979,170.72 38,571,167.47 0.58 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1361.751 1361.682 1262.455 33462.740 127,286,954.54 1.0 45,567,918.32 31,821,738.64 0.70 NO OK 19.5 1.02 19.12
2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 1822.507 546.926 506.411 6761.100 42,301,356.87 1.0 3,423,897.18 10,575,339.22 3.09 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1691.339 423.637 392.334 6901.870 41,402,727.33 1.0 2,707,839.94 10,350,681.83 3.82 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1639.511 375.480 347.781 6984.880 40,957,636.73 1.0 2,429,206.15 10,239,409.18 4.22 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1592.313 333.692 309.114 7071.100 40,526,351.47 1.0 2,185,777.81 10,131,587.87 4.64 OK 19.5 1.02 19.12
P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 1901.643 561.048 519.595 7025.990 40,986,621.59 1.0 3,650,667.91 10,246,655.40 2.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1769.539 434.969 402.893 7156.950 40,548,701.02 1.0 2,883,485.61 10,137,175.26 3.52 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1717.416 385.658 357.258 7234.110 40,149,320.09 1.0 2,584,444.54 10,037,330.02 3.88 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1669.886 342.820 317.592 7314.760 40,001,299.89 1.0 2,323,108.45 10,000,324.97 4.30 OK 19.5 1.02 19.12
P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 2020.944 582.568 539.590 7350.160 40,683,362.83 1.0 3,966,072.45 10,170,840.71 2.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1885.767 451.381 418.137 7458.850 40,710,352.52 1.0 3,118,821.48 10,177,588.13 3.26 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1832.693 400.019 370.569 7526.470 40,402,718.57 1.0 2,789,073.44 10,100,679.64 3.62 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1783.785 355.351 329.214 7597.240 40,565,268.80 1.0 2,501,115.32 10,141,317.20 4.05 OK 19.5 1.02 19.12
P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 2072.073 592.956 549.161 7426.340 41,711,356.66 1.0 4,078,255.75 10,427,839.17 2.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1933.125 458.981 425.115 7526.980 41,890,983.18 1.0 3,199,835.42 10,472,745.80 3.27 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1878.678 406.523 376.545 7592.630 41,874,311.89 1.0 2,858,966.76 10,468,577.97 3.66 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1828.593 360.950 334.351 7662.880 42,000,988.92 1.0 2,562,090.42 10,500,247.23 4.10 OK 19.5 1.02 19.12
Dari Tabel V. 3 diterangkan bahwa pada ketinggian pier yang ekstrim, diperlukan
penampang pier yang berdimensi besar untuk mendapatkan kekakuan yang besar.
Dalam perencanaan jembatan (preliminary design), khususnya dalam mendesain
penampang pilar/pier jembatan, menggunakan perhitungan beban (beban mati, DL
+ beban hidup, LL) yang terdistribusi pada struktur atas jembatan dan disalurkan
berdasarkan luasan area yang menjadi beban pikul struktur pilar/pier (tributary
area).
108
Kontrol perpindahan (displacement) berdasarkan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa, menunjukkan nilai rasio yang
mendekati atau sama dengan satu (0.25Mn/Pu = 1) paling efektif. Pier jembatan
sebagai elemen substruktur, paling berperan dalam menjaga performa daktilitas
jembatan. Kekakuan elemen pier yang rendah berdampak pada simpangan/
perpindahan yang besar hingga melebihi kekuatan gaya dalamnya. Dalam hal ini,
dimensi penampang elemen pier yang demikian tidak memenuhi persyaratan dan
harus diberikan tambahan perkuatan pada elemen pier nya.
250.000
200.000
150.000 119.438 119.440 119.441 119.438
Bearing
100.000
LRB
50.000
0.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m
(a)
250.000
200.000
128.363 128.366 128.367 128.364
150.000
Bearing
100.000
LRB
50.000
0.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m
(b)
109
Displacement Beam Max arah X
Dim (3.2 x 3.2) m
(Bearing Vs LRB)
350.000
Displacement (mm)
300.000
277.007 277.007 277.007 277.193 Bearing
LRB
250.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m
(c)
(a) Grafik Displacement Total Pier-1 (b) Grafik Displacement Total Pier-2
Peranan lead rubber bearing pada join perletakan di atas pier berkontribusi besar
memberikan efek redaman getaran pada substruktur dan superstruktur.
Perbandingan bearing konvensional terhadap LRB dalam analisis ini dapat dilihat
pada grafik di atas bahwa ada penurunan simpangan pada pier jembatan ketika
menggunakan LRB. Pada dimensi pier (3.2 x 3.2) meter di P-1 s.d P-4 terjadi
penurunan perpindahan yang signifikan, namun pada struktur atas (beam)
mengalami peningkatan perpindahan. Hal tersebut merupakan dampak peningkatan
periode struktur dalam memberikan efek redaman pada struktur atas.
Dari hasil analisis displacement ini juga didapatkan kesimpulan bahwa dengan
penggunaan LRB, dimensi penampang pier jembatan dapat direduksi dari semula
3.3 x 3.3 meter menjadi 3.2 x 3.2 meter.
110
Periode Struktur (T) arah X
(Bearing Vs LRB)
4.0000 3.7190 3.5680 3.5070 3.4538
3.5000
Periode, T (s)
3.0000
2.3385
2.5000 2.0779 1.9650 1.8619
2.0000
Bearing
1.5000
1.0000 LRB
0.5000
0.0000
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)
(a)
Perioda alami struktur yang semakin kecil, artinya dimensi struktur besar dan kaku
sehingga tidak efektif dalam merespon getaran gempa, terutama dalam hal
kenyamanan. Dimensi struktur yang kaku juga akan berdampak pada biaya (cost)
material yang tinggi.
400.000
Displacement (mm)
310.978
277.007 262.273
300.000 248.808
200.000
Bearing
100.000
0.000
10^5 10^5 10^5 10^5
Kekakuan (kN/mm)
(a)
111
Hubungan KLRB & Displacement
Arah X
500.000
400.000 334.688
Displacement (mm)
200.000
LRB
100.000
0.000
1.91 1.91 1.91 1.91
Kekakuan (kN/mm)
(b)
112
Tabel V. 6 Summary Analisis Pier Initial Disain
KPIER
Teff ØLRB
Hasil
No. Device Gempa Arah KLRB max BEAM P.HEAD PIER Pu Mn Kontrol
.Pu 0.25**Mn ratio
(kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm .Pu≤0.25Mn
1 2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21=0.25x18x19 22=21/20 23
1 Initial Ex(RS) X 0.803 1.25284 P-1 139.653 139.653 33.767 28.418 195.810 178,111.93 1.0 27,345.45 44,527.98 1.63 OK
Design Ex(RS) P-2 139.730 139.730 33.882 28.516 196.610 178,258.20 1.0 27,472.32 44,564.55 1.62 OK
Ex(RS) P-3 139.730 139.730 33.882 28.516 196.610 178,258.20 1.0 27,472.32 44,564.55 1.62 OK
Ex(RS) P-4 139.653 139.653 33.767 28.418 195.810 178,111.93 1.0 27,345.45 44,527.98 1.63 OK
Ey(RS) Y P-1 112.656 112.656 17.523 14.719 159.530 199,432.86 1.0 17,971.93 49,858.22 2.77 OK
Ey(RS) P-2 137.483 137.483 20.933 17.601 195.020 214,573.73 1.0 26,811.88 53,643.43 2.00 OK
Ey(RS) P-3 137.483 137.483 20.933 17.601 195.020 214,573.83 1.0 26,811.88 53,643.46 2.00 OK
Ey(RS) P-4 112.656 112.656 17.523 14.719 159.530 199,433.11 1.0 17,971.93 49,858.28 2.77 OK
Eq(THA) X P-1 9.192 9.192 3.699 3.126 41.150 13,775.92 1.0 378.25 3,443.98 9.11 OK
Eq(THA) P-2 9.143 9.143 3.701 3.128 44.040 13,787.62 1.0 402.66 3,446.91 8.56 OK
Eq(THA) P-3 9.143 9.143 3.701 3.128 44.040 13,787.62 1.0 402.66 3,446.91 8.56 OK
Eq(THA) P-4 9.192 9.192 3.699 3.126 41.150 13,775.92 1.0 378.25 3,443.98 9.11 OK
Eq(THA) Y P-1 9.662 9.662 3.508 2.958 23.550 21,480.36 1.0 227.54 5,370.09 23.60 OK
Eq(THA) P-2 11.547 11.547 3.875 3.268 23.560 22,287.71 1.0 272.05 5,571.93 20.48 OK
Eq(THA) P-3 11.547 11.547 3.875 3.268 23.560 22,287.77 1.0 272.05 5,571.94 20.48 OK
Eq(THA) P-4 9.662 9.662 3.508 2.958 23.550 21,480.43 1.0 227.54 5,370.11 23.60 OK
KPIER
Teff ØLRB
Hasil
No. Device Gempa Arah KLRB max BEAM P.HEAD PIER Pu Mn Kontrol
.Pu 0.25**Mn ratio
(kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm .Pu≤0.25Mn
1 2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21=0.25x18x19 22=21/20 23
Ey(RS) Y P1 111.387 111.387 17.624 14.805 160.530 200216.940 1.0 17,880.94 50,054.24 2.80 OK
Ey(RS) P2 136.363 136.363 21.118 17.757 196.890 215695.060 1.0 26,848.59 53,923.77 2.01 OK
Ey(RS) P3 136.363 136.363 21.118 17.757 196.890 215695.060 1.0 26,848.59 53,923.77 2.01 OK
Ey(RS) P4 111.387 111.387 17.624 14.805 160.530 200216.940 1.0 17,880.94 50,054.24 2.80 OK
Eq(THA) X P1 9.330 9.330 3.702 3.122 44.990 13602.160 1.0 419.74 3,400.54 8.10 OK
Eq(THA) P2 9.277 9.277 3.707 3.126 46.220 13610.010 1.0 428.80 3,402.50 7.93 OK
Eq(THA) P3 9.277 9.277 3.707 3.126 46.220 13610.010 1.0 428.80 3,402.50 7.93 OK
Eq(THA) P4 9.330 9.330 3.702 3.122 44.990 13602.160 1.0 419.74 3,400.54 8.10 OK
Eq(THA) Y P1 9.556 9.556 3.493 2.947 22.530 18600.770 1.0 215.29 4,650.19 21.60 OK
Eq(THA) P2 11.478 11.478 3.740 3.156 22.560 19372.390 1.0 258.94 4,843.10 18.70 OK
Eq(THA) P3 11.478 11.478 3.740 3.156 22.560 19372.390 1.0 258.94 4,843.10 18.70 OK
Eq(THA) P4 9.556 9.556 3.493 2.947 22.530 18600.770 1.0 215.29 4,650.19 21.6 OK
113
Bab VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini:
Rekayasa Lapangan :
114
VI.2 Saran
Penulis mengharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih dalam
mengenai hal-hal yang belum dibahas pada studi ini seperti:
1. Desain LRB yang pada tiap perletakannya dipasangi properties yang berbeda.
115
DAFTAR PUSTAKA
116
DAFTAR LAMPIRAN
Jembatan yang didesain merupakan jembatan yang terletak di Jawa Barat dengan
kondisi tanah lunak dan tergolong dalam Kriteria Desain Seismik (KDS) D.
𝑓𝑐′
• Modulus elastisitas beton Ec = 4700 ∗ √ ∗ 𝑀𝑃𝑎= 25743 MPa
𝑀𝑃𝑎
117
• Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Data kolom:
• Dimensi penampang kolom b = 3000 mm h = 3000 mm
1
• Momen inersia kolom Ixx = ∗ ℎ ∗ 𝑏3 =6.75 m4
12
Iyy = 1 4
∗ 𝑏 ∗ ℎ3 =6.75 m
12
Data tulangan:
• Tebal selimut beton c = 50 mm
• Tulangan memanjang n = 440
dtul = 32 mm
1
As = n.4..dtul2 = 3.54x105 mm2
Bagian kritis pada penampang kolom adalah pada pertemuan kolom dengan
pondasi, atau pada dasar kolom. Efek beban terfaktor maksimum dan beban
kombinasi untuk keadaan batas kekuatan pada lokasi kritis kolom pada desain ini
adalah sebagai berikut :
118
Langkah 2 : Periksa Persyaratan Tulangan Memanjang Kolom
Pedoman ini menentukan batas maksimum dan minimum jumlah tulangan yang
dapat digunakan untuk kolom. Pemeriksaan kesesuaian rancangan awal dengan
ketentuan dilakukan sebagai berikut :
• Luas maksimum tulangan memanjang non-prategang untuk elemen tekan
non – komposit.
𝐴𝑠
≤ 0.08
𝐴𝑔
𝐴𝑠 𝑓𝑦 ≥ 0.135
𝐴𝑔 𝑓𝑐 ′
3.54𝑥105 𝑥 400 = 0.524 ≥ 0.135 OK!
9.0 𝑥 106 𝑥 30
119
Langkah 3 : Periksa Pengaruh Efek Kelangsingan
Efek kelangsingan kolom diketahui dengan menentukan rasio kelangsingan. Untuk
𝐾𝑙𝑢
kolom masif, perhitungan rasio kelangsingan sesuai dengan rumus: λ =
𝑟
Sedangkan evaluasi efek kelangsingan dilakukan sesuai dengan rumus :
λ < 22 , untuk elemen tidak terkekang pengaruh kelangsingan dapat diabaikan.
𝑀
λ< 34 − 12 (𝑀1) ,untuk elemen terkekang, pengaruh kelangsingan dapat
2
diabaikan.
Perhatikan bahwa pedoman ini hanya berlaku untuk kolom dengan nilai rasio
kelangsingan < 100.
Perilaku kolom pada arah longitudinal jembatan dianggap sesuai untuk nilai faktor
"ky" sebesar 0.65, karena kolom dirancang integral.
Arah longitudinal :
ky = 0.65
ry = 0.3 x h = 900 mm
𝐾𝑦 . 𝐿𝑢
λ = = 21.6 < 22 ----> kolom non – langsing
𝑟𝑦
120
Arah longitudinal :
Dapat dilihat bahwa beban terfaktor yang bekerja pada kolom, masih berada di
dalam diagram interaksi. Hal tersebut berarti kolom masih dapat menahan
kombinasi beban yang bekerja.
( PU_EQx = 866.64 kN; MU_EQx = 157446.77 kN.m )
Arah longitudinal :
bv = b = 3000 mm
dv = 0.72 x h = 2160 mm
121
Vc = 0.083 x x √𝑓𝑐 x bv x d v = 3.23x107 kN
Vn = Vc
Vr = v x Vn = 2.10x107 kN
KESIMPULAN :
1. Kolom tidak bersifat langsing untuk arah memanjang jembatan.
2. Penampang kolom berukuran 3000 mm x 3000 mm menggunakan tulangan
memanjang 440 D32 mm, dan tulangan geser hanya sebagai pengekang
saja.
Rasio Penulangan
No Perletakan Dim. Pier n - ØTulangan
(%)
1 Konvensional (3.0 x 3.0) m 440 D32 4.00%
Bearing (3.2 x 3.2) m 480 D32 3.84%
(3.3 x 3.3) m 500 D32 3.76%
(3.4 x 3.4) m 500 D32 3.54%
Selanjutnya untuk desain penulangan dimensi kolom: 3200 mm x 3200 mm, 3300
mm x 3300 mm, 3400 mm x 3400 mm, dilampirkan dalam perhitungan Software
PCA Column versi 3.63.
122
Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing)
123
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3200 mm x 3200 mm
124
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3300 mm x 3300 mm
125
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3400 mm x 3400 mm
126
Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB)
127
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3200 mm x 3200 mm
128
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3300 mm x 3300 mm
129
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3400 mm x 3400 mm
130