Anda di halaman 1dari 149

STUDI PARAMETRIK

EFEKTIFITAS LEAD RUBBER BEARING (LRB)


PADA JEMBATAN BETON BENTANG MENERUS

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar master dari
Institut Teknologi Bandung

Oleh
THEOFILUS JEREMIA GINTING
NIM: 25016065

Program Studi Magister Teknik Sipil


Pengutamaan Rekayasa Struktur

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


JUNI 2019
ABSTRAK

STUDI PARAMETRIK
EFEKTIFITAS LEAD RUBBER BEARING (LRB)
PADA JEMBATAN BETON BENTANG MENERUS

Oleh
Theofilus Jeremia Ginting
NIM: 25016065
Program Magister Teknik Sipil
Pengutamaan Rekayasa Struktur

Peningkatkan performa struktur terhadap gempa kuat menjadi konsentrasi yang perlu
dikembangkan mengingat dampak seismik gempa menghasilkan derajat kerusakan yang
cukup parah. Untuk itu dikembangkan suatu teknik yang lebih efektif dan dapat
diaplikasikan pada desain seismik struktur, sehingga kerusakan dapat diminimalkan
secara signifikan atau dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi
parametrik efektifitas penggunaan lead rubber bearing yang dipasang pada jembatan
beton bentang menerus. Analisis terhadap gaya gempa menggunakan analisis dinamik
menggunakan respon spektra, getaran harmonik dan sebagai evaluasi akhir terhadap
kinerja lead rubber bearing, akan dianalisis dengan metode analisis riwayat waktu.

Lead rubber bearing (LRB), bila diterapkan pada perletakan jembatan pilar (pier) tinggi
akan berbeda dengan penerapan pada pilar (pier) pendek. Perbedaan itu ada pada
kekakuan elastik yang dimilikinya. Hubungan paralel antara LRB sebagai bearing
dengan pilar adalah sama – sama berperan dalam menahan beban lateral pada struktur
jembatan, terutama beban gempa. Baik LRB maupun pilar (pier) sejatinya mampu
memberikan energi redaman dari kekakuan yang dimilikinya. Diharapkan bahwa
performa kekuatan jembatan tidak lagi hanya mengandalkan dimensi dan kekakuan
yang besar pada pilarnya dalam merespon beban gempa, namun penggunaan LRB
sebagai perangkat struktur pada perletakan jembatan mampu meningkatkan efektifitas
kekakuan pilar dalam memberikan energi redaman saat terjadi gempa.

Dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan desain awal jembatan untuk
menguatkan hipotesa yang dapat menggambarkan analisis pendekatan dari struktur
jembatan aktual di lapangan. Desain jembatan digambarkan dalam suatu permodelan
dengan menggunakan software MIDAS CIVIL dengan karakteristik pembebanan untuk
jembatan berdasarkan SNI 1725:2016 dan perencanaan jembatan terhadap beban gempa
berdasarkan SNI 2833:2016. Hasil penelitian ini nantinya dapat menunjukkan bahwa
peranan lead rubber bearing efektif dalam mereduksi perpindahan (displacement)
struktur atas jembatan pada arah longitudinal maupun transversal, terutama pada kolom
pilar (pier) tinggi.

Kata kunci: jembatan beton, lead rubber bearing, respon spektra, getaran harmonik,
analisis riwayat waktu, kekakuan, displacement

2
STUDI PARAMETRIK
EFEKTIFITAS LEAD RUBBER BEARING (LRB)
PADA JEMBATAN BETON BENTANG MENERUS

Oleh
Theofilus Jeremia Ginting
NIM: 25016065
(Program Studi Magister Teknik Sipil)

Institut Teknologi Bandung


Tanggal, Juni 2019

Menyetujui : Menyetujui :
Pembimbing Co – Pembimbing

_________________________________________ _____________________________
(Prof. Dr.-Ing. Ir. I Gde Widiadnyana Merati, DEA) (Dr.-Ing. Ediansjah Zulkifli ST, MT)

3
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut


Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di Institut
Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai
berikut:

Ginting, T. J., (2019): Studi parametrik efektifitas lead rubber bearing (lrb) pada
jembatan beton bentang menerus, Tesis Program Magister, Institut Teknologi
Bandung.

dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut:

Ginting, T. J., (2019): Parametric study the effectiveness of lead rubber bearing (lrb)
on the concrete continuous span bridge, Master’s Program Thesis, Institut
Teknologi Bandung.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan
Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

4
Dipersembahkan kepada istri tercinta, Dwinta Karolina, S.Ds., dan kedua putri
cantikku, si kakak Diandra Finota Ginting, dan si adek Agikia Beryl Ginting, serta
yang saya sayangi Ayah, Ir. Subur Ginting
dan Ibu, Rasmi br Sinulingga, A.Md,
serta Ibu Mertua Nurlina Ginting

Terima kasih atas semua cinta dan kasih sayangnya, doa-doanya, dukungan dan
motivasinya, dorongan semangatnya disaat saya lelah dan berada pada titik terendah,
sehingga memulihkan kembali optimisme
pada kemampuan saya.

Terima kasih atas semua hal yang telah dikorbankan untuk saya selama ini

5
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat serta kasih karunianya sehingga Tesis yang berjudul “Studi Parametrik
Efektifitas Lead Rubber Bearing (LRB) Pada Jembatan Beton Bentang Menerus” ini
dapat diselesaikan. Penyusunan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Master dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penyusunan dan penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua, Ibu Mertua dan istri yang
telah banyak memberikan dorongan-dorongan, semangat dalam penulisan tesis ini
hingga selesai. Kemudian Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.
Dr.-Ing. Ir. I Gde Widiadnyana Merati, DEA. selaku Dosen Pembimbing dan Bapak
Dr.-Ing. Ediansjah Zulkifli ST, MT selaku Dosen Co. Pembimbing, yang keduanya telah
banyak memberikan ilmu, petunjuk, pengarahan, bimbingan, saran dari awal hingga
selesainya tesis ini. Tidak lupa pula rasa terima kasih ini saya sampaikan kepada rekan-
rekan Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan, khususnya Program Pengutamaan
Struktur angkatan 2016 dan semua pihak yang telah membantu selama penulis
menempuh studi hingga selesainya tesis ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Namun saya tetap berharap tesis ini dapat memberi manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan bagi kita semua, baik di masa sekarang
maupun di masa-masa yang akan datang.

Bandung, 28 Juni 2019


Penyusun

Theofilus Jeremia Ginting

6
DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................................... 2

STUDI PARAMETRIK ................................................................................................. 3

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ............................................................................ 4

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 6

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 7

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ 10

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... 11

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ 13

DAFTAR PERSAMAAN............................................................................................. 15

DAFTAR NOTASI....................................................................................................... 18

Bab I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

I.2 Tujuan .......................................................................................................... 4

I.3 Rumusan Masalah........................................................................................ 4

I.4 Hipotesa ....................................................................................................... 4

I.5 Ruang Lingkup ............................................................................................ 5

I.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

Bab II KAJIAN LITERATUR ...................................................................................... 7

II.1 Umum .......................................................................................................... 7

II.2 Pilar (pier) Jembatan.................................................................................... 8

II.3 Tributary Area Elemen Kolom/ Pier Jembatan ........................................... 9

II.4 Perbandingan Konsep Desain Konvensional dan Isolasi gempa ............... 10

II.5 Seismic isolation ........................................................................................ 10

II.6 Konsep Desain berdasarkan AASHTO 2014 GSSID ................................ 11

7
II.7 Desain Response Spectrume ...................................................................... 12

II.7.1 Desain Response Spectrume arah Orthogonal ............................... 12

II.7.2 Simplified Method ......................................................................... 14

II.7.3 Prosedur Trial And Error Kekakuan Lead Rubber Bearing .......... 16

Bab III METODE PENELITIAN ................................................................................ 19

III.1 Umum ........................................................................................................ 19

III.2 Prosedur Penelitian .................................................................................... 19

III.2.1 Permodelan Struktur Jembatan ...................................................... 21

III.2.2 Pembebanan Struktur ..................................................................... 21

III.2.3 Prosedur Analisis Desain Lead Rubber Bearing ........................... 22

III.2.4 Pengembangan Model .................................................................... 24

III.3 Metode Analisis ......................................................................................... 24

Bab IV PERMODELAN STRUKTUR .................................................................... 25

IV.1 Desain Awal............................................................................................... 25

Deskripsi Umum Model Struktur .................................................. 25

Data Teknis Struktur ...................................................................... 26

Analisis Pembebanan ..................................................................... 27

Beban Gempa ................................................................................. 29

Conventional Bearing .................................................................... 33

Lead Rubber Bearing Design ......................................................... 57

IV.2 Studi Rekayasa Lapangan .......................................................................... 77

IV.2.1 Ruang Lingkup Permodelan Struktur ............................................ 77

IV.2.2 Diskripsi Model Struktur ............................................................... 78

IV.2.3 Pembebanan Gravitasi ................................................................... 80

IV.2.4 Beban Gempa ................................................................................. 81

IV.2.5 Initial Design Metro Kapsul .......................................................... 88

8
IV.2.6 LRB Design Metro Kapsul ............................................................ 95

Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 105

V.1 Desain Awal............................................................................................. 105

V.1.1 Summary Analisis Konvensional Bearing dan LRB ................... 105

V.2 Studi Rekayasa Lapangan ........................................................................ 112

V.2.1 Summary Analisis Konvensional Bearing dan LRB ................... 112

Bab VI. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 114

VI.1 Kesimpulan .............................................................................................. 114

VI.2 Saran ........................................................................................................ 115

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 116

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. 117

Lampiran 1. Desain Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan ........................................ 117

Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing) .............. 123

Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB) .................... 127

9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Desain Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan ........................................ 117

Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing) .............. 123

Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB) .................... 127

10
DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Peta hazard gempa Indonesia untuk probabilitas terlampaui 10 %


dalam 50 tahun ................................................................................. 7
Gambar II. 2 Peta hazard gempa Indonesia untuk probabilitas 10 % dalam 100
tahun................................................................................................. 8
Gambar II. 3 Jembatan dengan sendi plastis dan Sistem isolasi (a) Nonisolated
structure (b) isolated structure ........................................................ 9
Gambar II. 4 Acceleration Response Curve ........................................................ 11
Gambar II. 5 Displacement Response Curve....................................................... 12
Gambar II. 6 Desain Response Spectrume .......................................................... 13
Gambar II. 7 Respon Arah Lateral Jembatan Dengan Isolator gempa (Guide
Specifications for Seismic Isolation Design, 2014) ....................... 15
Gambar II. 8 Reduksi Percepatan Gempa Dengan Metode ................................. 18

Gambar III. 1 Diagram alir prosedur penelitian ................................................... 20

Gambar III. 2 Proses Iterasi perhitungan Perangkat LRB .................................... 23

Gambar IV. 1 Model rekayasa jembatan 3D ........................................................ 25


Gambar IV. 2 Tampak 2D Jembatan .................................................................... 26
Gambar IV. 3 Penempatan beban mati tambahan pada jembatan ........................ 28
Gambar IV. 4 Penempatan beban hidup pada jembatan ....................................... 29
Gambar IV. 5 Node bearing pada perletakan jembatan ........................................ 33
Gambar IV. 6 Pola perpindahan Struktur (mode shape) ....................................... 35
Gambar IV. 7 Nomor elemen pier jembatan ......................................................... 50
Gambar IV. 8 Inputing LRB properties ................................................................ 63
Gambar IV. 9 Pola goyangan struktur menggunakan LRB .................................. 64
Gambar IV. 10 Model Aktual Jembatan ................................................................. 78
Gambar IV. 11 Detail Struktur................................................................................ 79
Gambar IV. 12 Penempatan beban hidup pada jembatan ....................................... 81
Gambar IV. 13 Node bearing pada perletakan jembatan ........................................ 89

11
Gambar IV. 14 Pola perpindahan Struktur (mode shape) .......................................... 90
Gambar IV. 15 Node bearing pada perletakan jembatan............................................ 95
Gambar IV. 16 Pola perpindahan Struktur (mode shape) .......................................... 96

12
DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1 Data Model Struktur ……………………………………………… 26


Tabel IV. 2 Berat (weight) Elemen Jembatan ………………………………… 27
Tabel IV. 3 Tabel Analisis Pembebanan ………………………………………. 29
Tabel IV. 4 Tujuh data riwayat waktu gempa …………………………………. 32
Tabel IV. 5 Tabel Kekakuan Bearing ………………………………………… 34
Tabel IV. 6 Tabel Eigen Value Analysis Pier Dim (3.2 x 3.2) m ……………... 35
Tabel IV. 7 Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah X …………….. 36
Tabel IV. 8 Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y ……………... 37
Tabel IV. 9 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah X ….. 38
Tabel IV. 10 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y ….. 39
Tabel IV. 11 Summary Periode Struktur Konvensional Bearing ………………. 40
Tabel IV. 12 Perpindahan maksimum top pier, top pierhead, dan top bearing … 47
Tabel IV. 13 Kapasitas dan Demand Elemen Pier (Rs arah X) ………………... 51
Tabel IV. 14 Kapasitas dan Demand Elemen Pier (Rs arah XY) ………………. 51
Tabel IV. 15 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier …… 54
Tabel IV. 16 Aksial pada Perletakan Jembatan ………………………………….57
Tabel IV. 17 Summary Aksial pada Perletakan Jembatan ……………………... 58
Tabel IV. 18 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal ……. 60
Tabel IV. 19 Diameter LRB hasil desain ………………………………………. 61
Tabel IV. 20 Properties Lead Rubber Bearing …………………………………..62
Tabel IV. 21 Eigen Value Analysis LRB Dim (3.2 x 3.2) m …………………. 64
Tabel IV. 22 Summary Eigen Value Analysis LRB …………………………… 65
Tabel IV. 23 Displacement LRB dari Respon Spektra Arah X ………………… 65
Tabel IV. 24 Displacement LRB dari Respon Spektra Arah Y ………………… 66
Tabel IV. 25 Summary displacement LRB arah X …………………………… 67
Tabel IV. 26 Summary displacement LRB arah Y …………………………….. 68
Tabel IV. 27 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier ………….. 71
Tabel IV. 28 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier …………… 71
Tabel IV. 29 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier …………… 74
Tabel IV. 30 Data Model Struktur …………………………………………….. 79
Tabel IV. 31 Berat (weight) Elemen Jembatan Metro Kapsul ………………... 80

13
Tabel IV. 32 Respon Spektra Jawa Barat ………………………………………..82
Tabel IV.33 Faktor Amplifikasi untuk periode pendek ………………………. 84
Tabel IV.34 Faktor Amplifikasi untuk periode panjang S1 …………………… 84
Tabel IV. 35 Tabel Beban Aksial Perletakan …………………………………. 87
Tabel IV. 36 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal ……... 87
Tabel IV. 37 Tabel Eigen Value Analysis …………………………………….. 90
Tabel IV. 38 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Longitudinal ………………………………………………………. 91
Tabel IV. 39 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Transversal ………………………………………………………... 92
Tabel IV. 40 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu………………………………………. 93
Tabel IV. 41 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal ……………………..………… 94
Tabel IV. 42 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal ……………..………………….. 94
Tabel IV. 43 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal ……………..…. 94
Tabel IV. 44 Tabel Eigen Value Analysis ……………………………………….96
Tabel IV. 45 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Longitudinal ………………………………………………………. 97
Tabel IV. 46 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah
Transversal ……………………………………………………….. 98
Tabel IV. 47 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu ……………………………………. 99
Tabel IV. 48 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal …………………………….. 100
Tabel IV. 49 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal ……………………………… 100
Tabel IV. 50 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal …………….… 100

14
DAFTAR PERSAMAAN

𝐶𝑠𝑚 = 𝐴𝑆 + (𝑆𝐷𝑆 − 𝐴𝑠 )(𝑇𝑚⁄𝑇0 ) (II.1)

𝐴𝑠 = 𝐹𝑃𝐺𝐴 . 𝑃𝐺𝐴 (II.2)

𝑆𝐷𝑠 = 𝐹𝑎 . 𝑆𝑠 (II.3)

𝑇0 = 0.2𝑇s (II.4)

𝑇s = 𝑆𝐷1 ⁄𝑆𝐷𝑆 (II.5)

𝐶𝑠𝑚 = 𝑆𝐷𝑆 (II.6)

𝑆𝐷1
𝐶𝑠𝑚 = (II.7)
𝑇𝑚

𝑆𝐷1 = 𝐹𝑣 . 𝑆1 (II.8)

F = Csmd W (II.9)

Csm SD1 SDs


Csmd = = < (II.10)
BL TEff BL BL

𝑊𝑗 = 1𝑆𝑊 + 1𝑆𝑖𝐷𝐿 + 0.5𝐿𝐿 (II.11)

𝑊𝑠𝑠 = ∑ 𝑊𝑗𝑗 (II.12)

𝑊𝑒𝑓𝑓 = 𝑊𝑠𝑠 + 𝑊𝑝𝑝 (II.13)

15
𝑄𝑑,𝑗 = 5%. 𝑊𝑗 . 𝑛 (II.14)

5%. 𝑊j . 𝑛
𝐾𝑑,𝑗 = (II.15)
𝑑𝑖

3. 𝐸. 𝐼
𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 = (II.16)
𝐿3

𝐸 = 4700. √𝑓𝑐′ (II.17)

1
𝐼 = 𝐼𝑥𝑥 = . b. ℎ3 (II.18)
12

1 3
𝐼 = 𝐼𝑦𝑦 = .𝑏 .ℎ (II.19)
12

1
𝐼 = 𝐼𝑐 = . π. 𝑟 4 (II.20)
4

(𝐾𝑑,𝑗 . 𝑑𝑎𝑠𝑠 ) + 𝑄𝑑,𝑗


𝛼𝑗 = (II.21)
(𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 . 𝑑𝑎𝑠𝑠 ) − 𝑄𝑑,𝑗

𝛼𝑗 . 𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗
𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 = (II.22)
(1 + 𝛼𝑗 )

𝐾𝑒𝑓𝑓 = ∑ 𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 (II.23)


𝑗=1

𝑑𝑎𝑠𝑠
𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 = (II.24)
(1 + 𝛼𝑗 )

16
𝑄𝑑,𝑗
𝐾𝑖𝑠𝑜,𝑗 = + 𝐾𝑑,𝑗 (II.25)
𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗

𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 = 𝑑 − 𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 (II.26)

𝐹𝑠𝑢𝑏,𝑗 = 𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 . 𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 (II.27)

𝑊𝑒𝑓𝑓
𝑇𝑒𝑓𝑓 = 2𝜋 √ (II.28)
(∑ 𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 . 𝑔)

2 ∑(𝑄𝑑,𝑗 . 𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 )
𝜉= 2 (II.29)
𝜋 ∑(𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 + 𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 )

𝜉 0.3
𝐵𝐿 = ( ) ; 𝜉 < 0.3 ; 𝜉 = 1.7 (II.30)
0.05

𝑔 𝑆𝐷1 𝑇𝑒𝑓𝑓
𝑑=( 2
)( ) (II.31)
4𝜋 𝐵𝐿

Δ. Pu < 0.25 𝜙𝑀𝑛 (II.32)

Δ = 𝑅𝑑 . Δ𝑐 (II.33)

1 1.25𝑇𝑠 1
𝑅𝑑 = (1 − ) + (II.34)
𝑅 𝑇 𝑅

𝑆𝐷1
𝑇𝑠 = (II.35)
𝑆𝐷𝑠

𝐾𝑝𝑒 𝑙𝑈
𝜆= (II.36)
𝑟𝑔

17
DAFTAR NOTASI

𝛼𝑗 : rate parameter yang mengendalikan kecepatan transisi


𝐴𝑠 : koefisien percepatan puncak muka tanah
𝑏 : lebar penampang beton
𝐵𝐿 : koefisien redaman
𝐶𝑠𝑚 : koefisien seismic elastik
d : perpindahan struktur dengan menggunakan isolator gempa
𝑑𝑎𝑠𝑠 : perpindahan asumsi ietrasi akhir
𝑑𝑖 : perpindahan awal saat proses iterasi
𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 : perpindahan isolator gempa
𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 : perpindahan substruktur/ pilar
 : perpindahan titik pilar relatif terhadap dasar pondasi
Δ𝑐 : perpindan berdasarkan analisis gempa elastis
𝜉 : rasio redaman ekivalen
E : elastisitas kekuatan beton
𝐹𝑎 : koefisien situs untuk periode pendek (0,2 detik)
Fc′ : kuat mutu beton
𝐹𝑃𝐺𝐴 : koefisien situs untuk PGA
𝐹𝑠𝑢𝑏,𝑗 : Koefisien situs untuk pilar
𝐹𝑣 : koefisien situs untuk periode panjang (pada perioda 1 dtk)
𝑔 : percepatan gravitasi
𝐻 : beban horizontal yang diterima bearing
h : ketinggian penampang
𝐼 : Inersia
𝐼𝑐 : Inersia elemen lingkaran
𝐼𝑥𝑥 : Inersia elemen persegi arah memanjang
𝐼𝑦𝑦 : Inersia elemen persegi arah melintang
𝐾𝑑,𝑗 : kekakuan tepat setelah bearing mulai mengalami deformasi,
𝐾𝑒𝑓𝑓 : kekakuan efektif isolator
𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 : kekakuan efektif dengan pendekatan linier (secant stiffness)

18
𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 : kekakuan substruktur/ pilar
𝐾𝑝𝑒 : faktor panjang efektif pilar
𝐿𝐿 : beban hidup
𝑙𝑢 : panjang elemen tekan yang tidak ditopang
𝑀𝑛 : Momen nominal elemen struktur
𝑛 : banyaknya jumlah perletakan isolator
𝜙 : faktor tahanan lentur pilar
𝑃𝑢 : beban lateral terfaktor
𝑃𝐺𝐴 : percepatan tanah puncak terpetakan
𝜋 : koefisien pi
𝑄𝑑,𝑗 : tegangan karakteristik isolator
R : faktor modifikasi respon
𝑟 : radius lingkaran
𝑟𝑔 : radius girasi penampang pilar
𝑆𝐷𝑆 : nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
𝑆𝐷1 : nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
𝑆𝑖 𝐷𝐿 : beban mati tambahan
𝑆𝑊 : berat sendiri struktur
𝑆1 : parameter respon spektra percepatan gempa untuk periode 1,0 detik
𝑆𝑠 : parameter respon spektra percepatan gempa untuk periode 0,2 detik
T : periode moda getar fundamental
𝑇𝑒𝑓𝑓 : periode efektif struktur
𝑇𝑠 : rasio nilai spektra permukaan tanah
 : rasio kelangsingan
𝑊𝑒𝑓𝑓 : berat efektif struktur untuk menghitung perioda getar struktur
𝑊𝑗 : berat struktur atas yang diterima bearing
𝑊𝑝𝑝 : berat pengaruh pilar
𝑊𝑠𝑠 : Berat total struktur (Beban mati + beban hidup)

19
Bab I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang
berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan
Pasifik. Di awal Bulan Agustus 2018 gempa bermagnitudo 7 melanda kota
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi dan
risiko gempa di Indonesia dan kejadian di Lombok telah menambah panjang catatan
sejarah bencana gempa di Indonesia. Peristiwa alam tersebut menimbulkan
kerusakan pada bangunan infrastruktur yang sudah ada. Perencanaan dan
pembangunan infrastruktur sudah saatnya dituntut mengedepankan ketahanan
infrastruktur dalam mengantisipasi kejadian bencana alam.

Selama ini, pola desain struktur bangunan sipil dirancang secara konvensional
sebagai struktur pasif yang hanya mengandalkan massa dan kekakuannya saja
dalam menahan beban luar dinamik dan beban statik. Oleh karena itu, seringkali
keandalan kinerja struktur dinilai dari kekakuan dan kemasifan struktur itu sendiri,
sehingga jika pola ini tetap dipertahankan, maka dari waktu ke waktu masalah yang
akan muncul adalah peningkatan kebutuhan material yang tinggi untuk
mendapatkan kekakuan yang lebih besar dan akhirnya nilai konstruksi akan
semakin mahal. Dengan adanya perkembangan teknologi, melahirkan inovasi-
inovasi yang membawa perubahan positif dalam dunia konstruksi..

Pelaku konstruksi saat ini terus beradaptasi dengan teknologi konstruksi yang terus
berkembang. Salah satu yang telah diterapkan pada konstruksi, baik pada bangunan
gedung maupun bangunan jembatan adalah sistem peredam gempa yang dikenal
dengan nama sistem isolasi gempa peredam gempa (seismic base isolation).
Di Indonesia kajian dan penelitian tentang seismic base isolation untuk konstruksi
bangunan tahan gempa masih terfokus terhadap bangunan bertingkat, sedangkan
untuk jembatan masih jarang, padahal Indonesia memiliki intensitas kegempaan
yang cukup tinggi. Desain struktur bangunan tahan gempa umumnya didasarkan
pada konsep daktilitas, dalam arti performa struktur akan tetap daktail (tidak
runtuh) saat dikenai beban gempa besar. Namun kenyataannya seringkali tidak

1
memuaskan. Untuk meningkatkan performa struktur terhadap gempa kuat,
dikembangkan suatu teknik yang lebih efektif dan dapat diaplikasikan untuk desain
seismik struktur sehingga kerusakan dapat diminimalkan secara signifikan atau
dapat dihindari. Analisis desain struktur terhadap beban gempa pada daerah gempa
harus diperhatikan, karena untuk kategori jembatan penting, jembatan
diperbolehkan rusak tetapi tidak boleh runtuh (masih bisa dilewati oleh kendaraan).

Gambar I. 1 Diskripsi Jembatan Beton bentang menerus

Penelitian ini akan diawali dengan tahap desain awal dalam menganalisis suatu
konstruksi jembatan beton bentang menerus (continous beam) dengan 3 bentang
yang masing – masing panjang bentang 20 – 40 – 30 meter. Pilar (pier) jembatan
dengan ketinggian 30 meter. Struktur atas jembatan merupakan balok beton dengan
dimensi sesuai standar AASHTO. Analisis dalam penelitian ini menitikberatkan
pada kekakuan (stiffness) pilar (pier) jembatan dengan ketinggian yang cukup
tinggi. (seperti pada Gambar I. 2). Pilar (pier) jembatan yang sejatinya sebagai
tempat sendi plastis terbentuk, harus berperan sebagai elemen peredam energi.
Dalam struktur konservatif, semakin tinggi kolom/ pilar jembatan, maka semakin
besar dimensi strukturnya. Desain pilar jembatan seperti ini tentunya sangat kurang
efektif. Untuk itu dicoba dengan menggantikan peranan kekakuan kolom dalam
menyerap energi dengan mengubah jenis perletakan biasa dengan energi redaman,

2
pastinya diharapkan mampu meningkatkan kinerja (performance) struktur secara
signifikan. Untuk memenuhi tantangan ini maka struktur perletakan jembatan
didesain dengan menggunakan “sistem isolasi peredam gempa” (seismic isolation
system), salah satunya adalah berupa Lead Rubber Bearing (LRB) yang akan
dianalisis dalam penelitian ini.

Kelebihan yang dimiliki oleh perangkat Lead Rubber Bearing (LRB) adalah
memiliki kapasitas redaman yang tinggi (high damping capacity) serta
kemampuannya untuk mengembalikan struktur pada posisi semula setelah gempa
berakhir. Dengan adanya fungsi lead (perunggu) pada LRB, saat terjadi gempa
lead (perunggu) yang terletak di tengah akan menyerap energi gempa sehingga
mampu mengurangi gaya gempa dan perpindahan, sehingga struktur di atas sistem
isolasi gempa akan tetap berperilaku layaknya sebuah struktur terjepit (fixed-base
structure) pada kondisi beban lateral yang ringan.

(Sumber: Katalog PT. Freyssinet)

Gambar I. 3 Mekanisme lead rubber bearing dengan idealisasi


kurva histeritik bilinier

Penggunaan LRB pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan periode alami


struktur dan tambahan redaman pada struktur. Kedua hal tersebut membuat
kerusakan struktur yang terjadi dapat direduksi atau dihindari karena energi
gempa kuat yang terjadi pada struktur akan didisipasikan oleh sistem ini.

3
I.2 Tujuan
Penulisan Tesis ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik energi disipasi
jembatan beton yang dipasangi lead rubber bearing (LRB) terhadap gaya gempa.
Parameter yang diperhatikan antara lain adalah efektifitas kekakuan perangkat
peredam gempa terhadap kekakuan pilar (pier) pada convensional bearing dan
sistem seismic base isolation lead rubber bearing (LRB). Nilai-nilai parameter
tersebut akan dibandingkan untuk mendapatkan nilai efektifitas kinerja
(performance) pilar jembatan.

I.3 Rumusan Masalah


Pada studi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1) Bagaimana mendesain suatu struktur jembatan beton bentang menerus
dengan nilai kekakuan pilar optimum menggunakan sistem konvensional
bearing,
2) Bagaimana mendapatkan desain LRB dan efektifkah desain itu
meningkatkan periode struktur dalam mendisipasi energi gempa,
3) Bagaimana respon struktur dalam hal perpindahan (displacement) dan
berapa besar pengaruh gaya dalam struktur saat menerima gaya dari eksitasi
gempa pada konvensional bearing dan LRB,
4) Apakah nilai kekakuan pilar (pier) dapat direduksi setelah menggunakan
LRB dan cukup efektifkah penggunaan LRB berperan dalam mengoptimasi
kinerja (performance) pilar jembatan.
5) Kontrol kelangsingan pilar dan Kontrol perpindahan/ displacement
6) Dapatkah analisis desain awal diterapkan pada Studi Aktual Lapangan.

I.4 Hipotesa
Hipotesa yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan lead rubber bearing akan membuat struktur atas jembatan
dapat kembali keposisi awal setelah gempa berakhir.
2) Percepatan gempa yang diterima struktur atas akan berkurang karena
peningkatan periode dan nilai rasio redaman efektif.
3) Periode alami jembatan akan meningkat saat menggunakan LRB
dibandingkan jika menggunakan conventional bearing.

4
4) Displacement dan disipasi energi yang terjadi masih berada dalam batasan
aman.
5) Nilai kekakuan pilar (pier) tereduksi oleh disipasi energi gempa lead rubber
bearing serta memberikan kinerja struktur yang lebih optimum.

I.5 Ruang Lingkup


Permasalahan yang diangkat dalam penulisan tesis ini dibatasi oleh:
1) Permodelan struktur jembatan menggunakan software MIDAS Civil untuk
meyakinkan hipotesa, dan setelah itu dilanjutkan dengan tahapan Studi
Rekayasa Lapangan Jembatan PCU Girder bentang menerus.
2) Analisis Riwayat Waktu (THA) menggunakan software SEISMOMATCH
versi 2018, untuk mendapatkan spectral matching riwayat gempa luar
terhadap gempa di wilayah Jawa Barat.
3) Jembatan dalam tahap desain awal merupakan jembatan beton dengan
bentang menerus (continous beam) 3 bentang dengan panjang bentang
masing – masing 20 – 40 – 30 meter. Tinggi pilar (pier) adalah 30 meter.
4) Analisis dilakukan terhadap bearing yang dipakai, yaitu mengoptimalkan
kinerja struktrur apabila dipasangi lead rubber bearing..
5) Pembebanan yang dipakai disesuaikan dengan peraturan SNI-1725-2016.
6) Standar lain yang digunakan sebagai acuan perencanaan sistem isolasi
gempa, meliputi:
➢ Seismically Isolated Structures, FEMA P-751 Chapter 12 (Charles A.
Kircher, P.E., Ph.D.)
➢ AASHTO 2014 Guide Specification For Seismic Isolation Design.
➢ SNI 2833-2016 Perencanaan Gempa untuk Jembatan.

I.6 Sistematika Penulisan


Sistematika Penulisan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini dapat dijabarkan
secara singkat adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai pembahasan latar belakang, tujuan, rumusan masalah, hipotesa,
ruang lingkup dan sistematika penulisan studi ini.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai hal-hal berkaitan dengan kajian literatur mengenai konsep desain
konvensional dan konsep isolasi gempa, konsep penggunaan lead rubber bearing
(LRB) serta pemodelan linier dari LRB. Dalam bab ini juga terdapat leteratur
metode yang akan dipakai dalam analisis dan sedikit penjabaran kriteria desain
yang dipakai sesuai dengan AASHTO 2014 GSSID.

BAB III METODOLOGI


Bab ini berisi tentang metoda yang digunakan untuk mendapatkan nilai parameter
dari lead rubber bearing. Selain itu akan dijelaskan juga mengenai tahapan
prosedur desain struktur yang dilengkapi dengan sistem isolasi gempa. Metoda
yang akan digunakan dalam studi ini yaitu metode analisis dinamik respon spektra,
getaran harmonik, dan riwayat waktu (time history analysis)

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR


Bab ini berisi penjelasan mengenai deskripsi umum model struktur, pemodelan, dan
pembebanan.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisikan analisis dan pembahasan yang lebih mendetail terhadap masing-
masing output hasil perhitungan analisis dinamik yang dilakukan terhadap model
struktur dengan lead rubber bearing.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh analisis yang telah
dilakukan dan saran yang dapat membangun agar pada studi selanjutnya dapat
dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

6
Bab II KAJIAN LITERATUR

II.1 Umum
Beban gempa yang bekerja pada struktur dapat digolongkan sebagai beban dinamis,
yaitu beban yang berubah-ubah menurut waktu, arah maupun posisinya.
Pembebanan gaya gempa ini berbeda dengan pembebanan-pembebanan statis. Pada
pembebanan statis, respons dan pembebanannya bersifat tetap atau statis.
Sementara pada pembebanan akibat gaya gempa, respons dan pembebanannya
berubah menurut waktu, sehingga dalam perhitungannya gaya gempa tidak
mempunyai solusi tunggal seperti pada gaya statis.

Berdasarkan SNI 2833-2016 tentang standar perencanaan ketahanan gempa untuk


jembatan, periode ulang gempa menentukan besarnya akselerasi gempa PGA (Peak
Ground Acceleration) yang berkaitan dengan umur rencana jembatan seperti yang
terlihat pada Gambar II. 1 dan Gambar II.2. Umur rencana jembatan 50 dan 100
tahun sebanding dengan periode ulang gempa 500 tahun dan 1000 tahun.

Gambar II. 1 Peta hazard gempa Indonesia untuk probabilitas terlampaui 10 %


dalam 50 tahun
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010)

7
Gambar II. 2 Peta hazard gempa Indonesia untuk probabilitas 10 % dalam
100 tahun
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010)

Dengan menggunakan pendekatan probabilitas, Kementrian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat telah menghasilkan peta PGA (Peak Ground Acceleration) dan
spektrum percepatan untuk periode pendek 0,2 detik dan periode 1,0 detik dengan
kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun, dan 10% dalam 100 tahun, atau
yang mewakili dua level hazard (potensi bahaya) gempa yaitu 500 dan 1000 tahun.

II.2 Pilar (pier) Jembatan


Komponen sub-structure jembatan (Pilar dan Abutmen) merupakan hal yang sangat
penting keberadaannya. Pilar (pier) jembatan umumnya menentukan perilaku
inelastik jembatan secara keseluruhan, karena tingkat daktilitas pilar yang
ditunjukkan saat terbentuknya sendi plastis akan menentukan level kinerja struktur
jembatan dalam performance based design.

Banyak aspek penting yang perlu ditinjau dalam mendesain pilar jembatan, baik
secara estetika, ketersediaan lahan bagi dimensi pilar, perilaku pilar terhadap beban
gempa, kemudahan pelaksanaan terkait existing jalan, serta aspek ekonomis pilar

8
adalah beberapa hal yang perlu ditinjau dalam pengembilan keputusan desain
struktur bawah jembatan (sub-structure).

Jika pada desain jembatan tidak terdapat pilar, maka energi disipasi jembatan dapat
dialihkan dengan menggunakan metode lain yang dapat menyediakan energi
disipasi yang besar, misalnya dengan konsep desain isolasi gempa.

(Sumber:Bridge Engineering Handbook, Seismic Design: Chen & Duan)

Gambar II. 3 Jembatan dengan sendi plastis dan Sistem isolasi (a) Nonisolated
structure (b) isolated structure

II.3 Tributary Area Elemen Kolom/ Pier Jembatan


Tributary area adalah konsep pembebanan yang disalurkan berdasarkan luasan area.
Beban yang diterima pondasi dihitung berdasarkan jarak antar kolom. Perhitungan
dilakukan berdasarkan jarak terjauh sehingga dapat mengeluarkan hasil beban
terbesar. Perhitungan beban kolom jembatan mengacu pada peraturan pembebanan
untuk struktur jembatan SNI-1725-2016, dimana di dalamnya disebutkan bahwa
struktur jembatan akan menerima beban yang terdiri dari beban gravitasi dan beban
hidup. Kombinasi pembebanan yang digunakan adalah 1.0 SW + 1.0 SiDL + 0.5
LL + Massa Pier.

9
Dari persamaan : , dapat diestimasi dimensi pier untuk desain
awal jembatan. Dimensi pier yang dihitung pada tahap ini diperoleh 3.30 x 3.30
meter. Langkah perhitungan selanjutnya, dianalisis variasi dimensi pier sebagai
perbandingan, antara lain : 3.4x3.4 m; 3.3x3.3 m; 3.2x3.2 m; 3.0x3.0 m.

II.4 Perbandingan Konsep Desain Konvensional dan Isolasi gempa


Pada desain konvensional, sifat inelastik struktur dimanfaatkan untuk
mendisipasikan energi gempa dengan mekanisme pembentukan sendi plastis pada
elemen-elemen yang direncanakan berfungsi sebagai “sekring”. Umumnya elemen
yang berfungsi sebagai “sekring” ini berupa kolom pilar pada jembatan, yang
diizinkan mengalami kerusakan pada batasan tertentu. Untuk membatasi gaya
gempa yang masuk pada struktur, elemen tersebut harus didesain sedemikian rupa
agar memiliki daktilitas yang memadai ketika berdeformasi pada kondisi inelastik.

Konsep desain dengan sistem isolasi gempa berbeda dengan pendekatan


konvensional karena pada konsep desain ini tidak terdapat elemen yang perlu
diizinkan untuk mengalami kerusakan. Kerusakan dapat dicegah karena struktur
didesain untuk tetap bersifat elastik dengan disipasi energi gempa yang berasal dari
sistem isolasi gempa tersebut. Disipasi energi pada perangkat isolasi gempa
memanfaatkan mekanisme geser dan regangan geser pada perangkat tersebut
(hubungan Geser- γ). Sedangkan pada konsep desain konvensional, disipasi energi
diakomodasikan melalui rotasi pada elemen dengan mekanisme lentur (hubungan
Momen- ).

II.5 Seismic isolation


Seismic isolation adalah teknik modifikasi untuk mengurangi efek dari gempa bumi
pada jembatan dan struktur lainnya. Sistem seismic isolation ini akan memisahkan
struktur dari komponen horizontal pergerakan tanah dengan menyisipkan isolasi
gempa yang memiliki kekakuan horizontal yang relatif besar, antara struktur atas
dan bawah. Jembatan dengan isolasi gempa memiliki frekuensi getaran yang jauh
lebih kecil dibandingkan dengan jembatan konvensional dan frekuensi dominan dari

10
gerakan tanah. Akibatnya percepatan gempa yang bekerja jembatan menjadi lebih
kecil (Kunde & Jangid, 2003).

Isolator gempa mereduksi kekuatan gempa mendekati kapasitas batas elastis dari
elemen struktur untuk menghindari atau membatasi deformasi plastis dan
fenomena kerusakan. Jembatan yang menggunakan isolator gempa, gaya geser
yang ditransmisikan dari substruktur ke superstruktur dapat dikurangi dengan
menggeser periode alami dari jembatan. Akibatnya, gerakan superstruktur
dipisahkan dari gerakan substruktur saat gempa, dengan demikian menghasilkan
efek pengurangan gaya inersia. Pada saat yang sama, energi gempa pada
jembatan juga berkurang sebagai akibat dari disipasi energi yang terkonsentrasi di
isolator yang sesuai dengan rancangan.

II.6 Konsep Desain berdasarkan AASHTO 2014 GSSID


Elastomeric and sliding bearings adalah dua cara untuk memperkenalkan
fleksibilitas ke dalam struktur. Respon khas gaya terhadap peningkatan periode
(fleksibilitas) ditunjukkan secara skematis pada kurva respons akselerasi khas pada
Penurunan geser dasar terjadi karena periode getaran struktur diperpanjang. Sejauh
mana kekuatan ini berkurang terutama bergantung pada sifat gerakan tanah gempa
dan periode struktur dasar.

(Sumber: AASHTO, Guide Specification for Seismic Isolation Design, 2014)

Gambar II. 4 Acceleration Response Curve

11
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa peningkatan fleksibilitas yang diperlukan untuk
memperpanjang periode struktur akan meningkatkan perpindahan relatif pada
flexible-bearing. Gambar II.5 menunjukkan kurva respons perpindahan dimana
perpindahan terlihat meningkat dengan meningkatnya periode (fleksibilitas).

(Sumber: AASHTO, Guide Specification for Seismic Isolation Design, 2014)

Gambar II. 5 Displacement Response Curve

Perpindahan elastis dapat dikendalikan jika redaman tambahan dimasukkan ke


dalam Struktur pada tingkat isolasi. Dua cara efektif untuk menyediakan redaman
adalah hysteritic energy dissipation dan viscous energy dissipation. Istilah viscous
mengacu pada disipasi energi yang bergantung pada besarnya kecepatan. Istilah
histeretik mengacu pada offset antara kurva loading dan unloading akibat beban
siklik.

II.7 Desain Response Spectrume


II.7.1 Desain Response Spectrume arah Orthogonal
Seismic hazard pada desain jembatan dengan sistem isolasi gempa dihitung dengan
cara yang sama dengan jembatan konvensional, baik untuk perhitungan
acceleration response spectrum maupun time histories ground acceleration.
Periode ulang gempa yang dipakai dalam perhitungan adalah 1000 tahun.

Respon spektrum dengan desain damping sebesar 5% harus dihitung seperti yang
ditampilkan pada Gambar II.6. Spektum ini dihitung dengan menggunakan mapped
peak ground acceleration coefficient dan spectral acceleration coefficient yang
berasal dari spesifikasi desain.

12
(Sumber: AASHTO, Guide Specification for Seismic Isolation Design, 2014)

Gambar II. 6 Desain Response Spectrume

Nilai koefisien sesmik elastik, 𝐶𝑠𝑚 , untuk periode yang kurang dari 𝑇0 dapat
dihitung dengan persamaan:

𝐶𝑠𝑚 = 𝐴𝑆 + (𝑆𝐷𝑆 − 𝐴𝑠 )(𝑇𝑚⁄𝑇0 ) (II.1)

dengan :
𝐴𝑆 = 𝐹𝑃𝐺𝐴 𝑃𝐺𝐴 (II.2)

𝑆𝐷𝑆 = 𝐹𝑎 𝑆𝑠 (II.3)

𝑇0 = 0.2𝑇s (II.4)

(II.5)
𝑇s = 𝑆𝐷1 ⁄𝑆𝐷𝑆

dimana :
𝐶𝑠𝑚 : koefisien seismic elastik
𝑆𝐷𝑆 : parameter percepatan respon spectral pada periode pendek
𝐹𝑃𝐺𝐴 : koefisien situs untuk PGA
PGA : percepatan tanah puncak terpetakan
𝐹𝑎 : koefisien situs untuk periode pendek (0,2 detik)

13
𝑆𝑠 : koefisien respon spektral akseleration horisontal
𝑇𝑚 : Periode pada mode ke-m (s)
𝑇0 : Periode alami yang digunakan untuk menentukan spektra (s)
𝑇𝑆 : Periode saat spektra berganti dari periode bebas menjadi periode
periode berbalik

Nilai koefisien sesmik elastik, 𝐶𝑠𝑚 , untuk periode yang sama dengan atau lebih
besar dari 𝑇0 dan kurang dari 𝑇𝑆 , dapat dihitung dengan persamaan:

𝐶𝑠𝑚 = 𝑆𝐷𝑆 (II.6)

Untuk periode yang lebih besar dari 𝑇𝑆 , nilai 𝐶𝑠𝑚 dapat dihitung dengan

𝑆𝐷1 (II.7)
𝐶𝑠𝑚 =
𝑇𝑚

𝑆𝐷1 = 𝐹𝑉 𝑆1 (II.8)
dimana :
𝑆1 : parameter respons spektral percepatan gempa MCE R terpetakan untuk
perioda 1.0 detik
𝐹𝑉 : koefisien situs untuk peroida panjang (pada perioda 1 detik)
𝑆𝐷1 : parameter percepatan respons spektral pada perioda 1 detik

II.7.2 Simplified Method


Metode ini diaplikasikan pada jembatan yang dianalisis sebagai single degree of
freedom tanpa adanya perpindahan couple pada arah orthogonal. Gaya gempa dapat
dijabarkan sebagai berikut :
F = Csmd W (II.9)

Csm SD1 SDs


Csmd = = < (II.10)
BL TEff BL BL

ξ 0,3
BL = ( ) (II.11)
0,05

14
W
Teff = 2π√ (II.12)
K eff g

K eff = ∑ K eff j (II.13)


j

ksub keff
K eff j = (II.14)
ksub + keff

Total Dissipated Energy (II.15)


ξ=
2π ∑j(K eff d2 )

g SD1Teff (II.16)
d = ( 2) ( )
4π BL

Gambar II. 7 Respon Arah Lateral Jembatan Dengan Isolator gempa (Guide
Specifications for Seismic Isolation Design, 2014)

Keterangan :
BL = Koefisien redaman
ξ = Rasio redaman ekuivalen
W = Berat total struktur (Beban mati + beban hidup)

15
SD1 = Nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Teff = Periode efektif struktur (detik)
K eff = Kekakuan efektif
keff & ksub = Kekakuan isolator gempa dan substructure
d = Perpindahan struktur dengan menggunakan isolator gempa
dsub = Perpindahan substructure
di = Perpindahan isolator gempa
Qd = Characteristic strength isolator gempa
dt = Perpindahan total

Perpindahan struktur yang terjadi dengan metode analisis simplified method dapat
dilihat pada Gambar II.7, dimana deformasi total yang terjadi adalah total dari
deformasi substructure dan deformasi isolator gempa.

II.7.3 Prosedur Trial And Error Kekakuan Lead Rubber Bearing


Metode ini digunakan untuk struktur jembatan dengan multi-degree-of-freedom
untuk menghitung kekakuan linear dari lead rubber bearing dengan cara iterasi
deformasi struktur. Langkah dan metode akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Asumsikan perpindahan awal struktur (disol ).
2. Tentukan kekakuan dari lead rubber bearing dengan rumus :
Q d,j (II.17)
K iso,j = + K d,j
diso,j
3. Tentukan kekakuan efektif lead rubber bearing dengan rumus :
(𝐾𝑑,𝑗 . 𝑑𝑎𝑠𝑠 ) + 𝑄𝑑,𝑗
𝛼𝑗 = (II.18)
(𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 . 𝑑𝑎𝑠𝑠 ) − 𝑄𝑑,𝑗

𝛼𝑗 . 𝐾𝑠𝑢𝑏,𝑗 (II.19)
𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 =
(1 + 𝛼𝑗 )
4. Tentukan damping ratio dengan rumus :
2 ∑(𝑄𝑑,𝑗 . 𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 )
𝜉= (II.20)
2
𝜋 ∑(𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗 + 𝑑𝑠𝑢𝑏,𝑗 )

16
5. Hitung damping factor dengan rumus :
𝜉 0.3 (II.21)
𝐵𝐿 = ( ) ; 𝑖𝑓 𝜉 < 0.3 ; 𝜉 = 1.7
0.05
6. Cari periode efektif struktur dengan rumus :

𝑊𝑒𝑓𝑓 (II.22)
𝑇𝑒𝑓𝑓 = 2𝜋 √
(∑ 𝐾𝑒𝑓𝑓,𝑗 . 𝑔)

7. Deformasi struktur akhir dengan rumus :


𝑔 𝑆𝐷1𝑇𝑒𝑓𝑓
𝑑 = ( 2) ( ) (II.23)
4𝜋 𝐵𝐿

Selanjutnya dilakukan iterasi pada perpindahan hingga konvergen dengan


deformasi struktur akhir.

8. Perpindahan isolator berdasarkan arah lateral gempa dengan rumus :


𝑢1 = (𝑢𝐿 + 0.3 𝑢𝑇 ) (II.24)

𝑣1 = (𝑣𝐿 + 0.3 𝑣𝑇 ) (II.25)

uL = Longitudinal displacement due to Longitudinal EQ

vL = transversal displacement due to Longitudinal EQ

𝑢2 = (0.3𝑢𝐿 + 𝑢𝑇 ) (II.26)

𝑣2 = (0.3𝑣𝐿 + 𝑣𝑇 ) (II.27)

uT = Longitudinal displacement due to transversal EQ

uT = Longitudinal displacement due to transversal EQ

9. Total Perpindahan isolator dengan rumus :


𝑅1 = (𝑢12 + 𝑣12 )0.5 (II.28)

𝑅2 = (𝑢22 + 𝑣22 )0.5 (II.29)

𝑑𝑡 = 𝑚𝑎𝑥 [𝑅1 , 𝑅2 ] (II.30)

17
Percepatan gempa respon spektra pada periode setelah Teff dikalikan dengan faktor
BL dengan modifikasi respon spektra dapat dilihat pada Gambar II. 8 berikut :

Gambar II. 8 Reduksi Percepatan Gempa Dengan Metode


Multi Mode Spectral Analysis (Guide Specifications for Seismic
Isolation Design, 2014)

Terlihat pada Gambar II.8, periode struktur yang terjadi tanpa menggunakan
isolator gempa terjadi pada detik ke 0,5, namun jika menggunakan isolator gempa
maka ada suatu nilai redaman tertentu yang dapat mengurangi nilai koefisien gempa
terhadap periode.

18
Bab III METODE PENELITIAN

III.1 Umum
Pada bab ini akan dibahas secara khusus tiga hal pokok yaitu:
1. Prosedur pemodelan struktur secara menyeluruh.
2. Perhitungan Iterasi LRB berdasarkan nilai displacement maksimum.
3. Metode analisis yang digunakan pada tahapan evaluasi struktur.

Pada bagian pertama akan dijelaskan prosedur dan metode yang digunakan pada
pemodelan struktur ini secara umum dan menyeluruh. Pada bagian kedua akan
dijelaskan cara perhitungan untuk mendapatkan nilai displacement maksimum dan
iterasi yang dilakukan terhadap nilai displacement maksimum tersebut. Nilai yang
diiterasi adalah perpindahan total substruktur dan lead rubber bearing. Pada bagian
yang ketiga akan dijelaskan metode analisis yang digunakan untuk mengolah data
hasil permodelan yang telah dilakukan.

III.2 Prosedur Penelitian


Analisis awal merupakan tahap desain awal dengan membuat model struktur 2D
yang mendekati objek struktur rekayasa lapangan. Objek rekayasa lapangan ini
merupakan model struktur jembatan beton bentang menerus (continous beam).
Proses penelitian ini dilakukan dengan bantuan software MIDAS CIVIL. Untuk
eksitasi gempa, pada studi ini akan memakai metode analisis linier respon spektra,
getaran harmonik, dan gempa riwayat waktu. Analisis dilakukan untuk
mendapatkan dimensi LRB serta displacement optimum untuk desain model
jembatan ini.

19
START

Desain awal
(Software MIDAS CIVIL)

Penentuan Respon
Lokasi/Site Spektra

Analisis Beban

Berat Total Struktur (WTot),


Beban Gempa (EQ)

Analisis LRB
(Iterasi displacement total)

Konvergen
Permodelan
LRB (input
dalam MIDAS)

No OK
Respon Struktur
Dengan LRB

OK

Efektifitas
LRB

Real Studi
(Jembatan PCU Girder 3D)

END

Gambar III. 1 Diagram alir prosedur penelitian

20
III.2.1 Permodelan Struktur Jembatan
Pemodelan struktur pada studi ini akan dilakukan pada satu model struktur, dengan
memanfaatkan bantuan Midas Civil. Hasil analisis desain yang dilakukan akan
meninjau perilaku deformasi dan energi disipasi akibat penggunaan perangkat lead
rubber bearing. Pada pemodelan ini untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,
struktur akan dimodelkan dengan analisis dinamik respon spektra, getaran
harmonik, dan gempa riwayat waktu (time history analysis).

III.2.2 Pembebanan Struktur


Ketentuan pembebanan mengikuti peraturan pembebanan untuk struktur jembatan
SNI-1725-2016. Adapun pembebanan yang dikerjakan pada struktur dapat
dirangkum sebagai berikut:

1) Aksi dan Beban Tetap


a) Berat sendiri struktur
b) Beban mati tambahan (lapisan aspal)
c) Pengaruh rangkak dan susut
2) Beban Lalu-lintas
a) Beban Lajur “D”
b) Gaya Rem
3) Aksi Lingkungan
a) Temperatur atau suhu
b) BebanAngin
c) Beban Gempa (Respon Spektra)
d) Gempa Riwayat Waktu (getaran harmonik, gempa luar)

Kombinasi pembebanan pada jembatan ini harus dibuat memenuhi kombinasi-


kombinasi pembebanan jembatan yang terdapat pada SNI-1725-2016 seperti
ditampilkan pada Tabel III.1.

21
. Tabel III. 1 Kombinasi beban struktur jembatan (SNI-1725-2016)

III.2.3 Prosedur Analisis Desain Lead Rubber Bearing


Analisis dilakukan dengan cara memodelkan struktur jembatan beton bentang
menerus ke dalam software, berupa girder, pierhead, pier, isolator gempa tipe LRB,
sesuai data yang akan digunakan. Setelah pemodelan selesai maka selanjutnya
dilakukan analisis sehingga mendapatkan respons dinamik struktur setelah
diberikan beban gempa yang telah direncanakan sebelumnya. Berikut penjelasan
tahapan analisis dengan software Midas Civil :

Langkah dan metode akan dijabarkan sebagai berikut :


1. Tentukan characteristic strength (Q d ) dan post elastic stiffness (K d ) dari lead
rubber bearing.
2. Asumsikan perpindahan awal struktur (disol ).
3. Tentukan kekakuan dari lead rubber bearing
4. Tentukan kekakuan efektif lead rubber bearing
5. Tentukan damping ratio
6. Hitung damping factor
7. Cari periode efektif struktur
8. Deformasi struktur akhir yang selanjutnya dilakukan iterasi pada perpindahan
hingga konvergen dengan deformasi struktur akhir.
9. Percepatan gempa respon spektra pada periode setelah Teff dikalikan dengan
faktor BL dengan modifikasi respon spektra.

22
START
Kekakuan Efektif dari Kombinasi Pier dan LRB
αj 𝐾sub,j Kekakuan Efektif Total
▪ Keff, j = Keff = ∑mj=1 𝐾eff, j
1+αj
▪ αj = 𝐾d,j 𝑑+𝑄d,j
𝐾sub,j 𝑑− 𝑄d,j
Properties Jembatan
▪ Jumlah Perletakan, m
▪ Jumlah LRB per perletakan, n
▪ Berat struktur atas (Wss )
▪ Partisipasi berat pilar (Wpp)
▪ Kekakuan Substuktur, Ksub

Displacement dan Kekakuan LRB pada Perletakan


Displacement Substructure d
▪ diso,j = 1+ 𝛼
dsub, j = d – diso,j Q d,j
j

▪ Kiso,j = 𝑑 + 𝐾d,j
𝑖𝑠𝑜,𝑗

Kriteria Seismic
Hazard
▪ PGA; S1; Ss
▪ FPGA; Fa; Fv
▪ SDS; SD1 Periode Efektif dan Damping Ratio Ekivalen
Weff Displacement dan Kekakuan LRB pada Perletakan
▪ Teff =2π √(𝑔.K eff
)
▪ BL = (
𝜉
)0.3 for ξ < 0.3 ; 1,7 for ξ ≥ 0.3
0.05
2 ∑j (Q d,j(𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗−𝑑y ,j))
Parameter Dasar LRB pada Perletakan
Chararacteristic strenght, Qdj
▪ ξ = 𝜋 ∑ (K
▪ j ))
eff, j (𝑑𝑖𝑠𝑜,𝑗+𝑑sub ,j 2
▪ Post Yield Stiffness, Kdj

Asusmsi Nilai Displacement d (Asumsi) = d Displacement TOTAL


d (1st iteration) 𝑔 (𝑆D1 𝑥 𝑇)
▪ d=
NO (2𝜋)2 𝐵L

YES

END

Gambar III. 2 Proses Iterasi perhitungan Perangkat LRB

23
III.2.4 Pengembangan Model
Pada desain awal ini, analisis dilakukan untuk mendapatkan kekakuan (stiffness)
pilar (pier). Kemudian dilanjutkan dengan permodelan properties Lead Rubber
Bearing. Kemudian berdasarkan hasil parameter yang dibandingkan (displacement
dan stiffness ratio) akan dicari nilai properties LRB yang mendekati nilai efisiensi
optimum parameter tersebut. Nilai ini nantinya akan menjadi parameter yang
digunakan dalam studi rekayasa lapangan jembatan.

III.3 Metode Analisis


Telah dijelaskan pada Bab II, bahwa penelitian ini dilakukan dengan tahapan desain
awal menggunakan metode analisis dinamik respon spektra, getaran harmonik, dan
gempa riwayat waktu dalam mengevaluasi kinerja struktur pilar/ pier. Pilar
dikategorikan dalam 4 (empat) varian dimensi penampang dengan ukuran :
(3.4x3.4)m, (3.3x3.3)m, (3.2x3.2)m, dan (3.0x3.0)m, serta perletakan
menggunakan conventional bearing dan seismic bearing (LRB). Hasil analisis yang
didapat akan dijadikan acuan untuk menentukan keefektifan penggunaan LRB pada
perletakan jembatan. Parameter yang dipakai adalah:

1) Kontrol kelangsingan pilar

2) Kontrol perpindahan elemen pilar dan isolator gempa,

3) Perbandingan Periode alami struktur dan redaman,

4) Perpindahan total isolator gempa hasil perhitungan excel dan output hasil
permodelan software,

5) Rasio kekakuan LRB dibandingkan dengan Kekakuan pier,

6) Cost eficiency penggunaan isolator gempa dengan sistem conventional


bearing dan seismic bearing (LRB).

24
Bab IV PERMODELAN STRUKTUR

IV.1 Desain Awal


Deskripsi Umum Model Struktur
Model pada studi ini merupakan rancangan awal (rekayasa model) dari struktur
jembatan bentang menerus, dengan panjang bentang dan tinggi pier nantinya
merupakan gambaran model sebenarnya dari struktur jembatan. Dalam tahap ini,
model diberi beban sesuai dengan ketentuan dalam SNI 1725 Tahun 2016. Dimensi
(b,h) penampang pilar divariasikan, namun ketinggiannya (Hpier) tidak divariasikan.
Pilar dimodelkan dengan ketinggian yang cukup ekstrim yaitu ketinggian (Hpier) =
30 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar IV.1. Jembatan ini
diasumsikan sebagai jembatan penting dan berada pada daerah gempa kuat
sehingga rancangan strukturnya haruslah menyedikan cukup energi disipasi agar
struktur jembatan masih dapat dipakai setelah gempa berakhir.

Gambar IV. 1 Desain jembatan 3D

25
Tabel IV. 1 Data Model Struktur

Mod-1 Mod-2 Mod-3 Mod-4


No. Uraian (3.4x3.4) (3.3x3.3) (3.2x3.2) (3.0x3.0)
1. Panjang Bentang (L) (20-40-30) m
2. Tinggi Pier (H) m 30 m
3. Dim. Pierhead (b,h) (3.0 x 1.50) m
4. Dim. Diafragma (b,h) (0.7 x 2.0) m
5. Dim. Beam (b,h) (1.5 x 3.5) m

Data Teknis Struktur


Struktur merupakan jembatan bentang menerus yang panjangnya adalah 20m – 40m
-30m. Jembatan memiliki 2 (dua) pilar dengan ketinggian (Hpier) = 30 meter. Lokasi
jembatan berada di Jawa Barat.

P P P
Q
(kN/m)
20 m Elastic link Elastic link
40 m 30 m

30 m 30 m

Gambar IV. 2 Tampak 2D Jembatan

Diketahui :

▪ Mutu Beton : - fc’ 42 Mpa (Beam)


- Fc’30 Mpa (Kolom)

26
1 1
▪ Inersia pier (Ixxpier, Iyypier) = (12bh3 , 12b3h)
1 1
▪ Inersia beam (Ixxbeam, Iyybeam) = (12bh3 , 12b3h)

▪ Modulus Elastisitas Beam (Ebeam) = 4700 * √𝑓𝑐′


▪ Modulus Elastisitas Kolom (Epier) = 4700 * √𝑓𝑐′
▪ Kekakuan Kolom (Kpier) untuk jepit – sendi : K= 3 EI/L3

Analisis Pembebanan
IV.1.3.1 Beban Mati Permanen
Beban mati permanen (permanent dead load ‘DL’) elemen struktural dihitung
secara otomatis oleh program Midas Civil dengan mendefinisikan penampang
elemen struktur dan material struktur. Beban ini didefinisikan sebagai berat sendiri
pada model (self-weight).

Tabel IV. 2 Berat (weight) Elemen Jembatan

IV.1.3.2 Beban Mati Tambahan


Beban mati tambahan (Super-imposed dead load ‘SiDL’) berasal dari komponen
non-struktural yang diinputkan secara manual pada program Midas Civil. Adapun
beban ini berasal dari aspal, barriers, trotoar, handrails, dan lain-lain. Beban mati

27
tambahan pada jembatan ini adalah 19.8 kN/m. Penempatan beban mati tambahan
dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut.

Gambar IV. 3 Penempatan beban mati tambahan pada jembatan

IV.1.3.3 Beban Hidup


Beban hidup ini diasumsikan sebagai beban statis dimana kendaraan berada di deck/
lantai jembatan sepanjang 90 m. Namun, karena adanya suspensi dan shock breaker
kendaraan, hanya 50% beban hidup yang harus dianggap sebagai massa eksitasi.
Berat total beban hidup di jembatan ini kira-kira sebesar 810.0 kN/m. Penempatan
beban hidup dapat dilihat pada Gambar IV.4 berikut.

(a)

28
(b)
(a) Beban Terbagi Rata , (b) Beban Terpusat
Gambar IV. 4 Penempatan beban hidup pada jembatan

Massa eksitasi didefinisikan sebagai beban vertikal (gravitasi) nominal tanpa faktor
beban. Semua massa berasal dari 1.0 SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL.

Tabel IV. 3 Tabel Analisis Pembebanan

No. Beban-beban Kategori Besaran Satuan


1. Total SW DL 536.36 kN/m’
2. Tambahan SiDL 19.80 kN/m’
3. BTR (Q) LL 9.00 kN/m’
4. BGT (P) LL 49.00 kN
5. Rem 5.21 kN/m’
6. Angin 4.40 kN/m’

Beban Gempa
IV.1.4.1 Analisis Respon Spektra
Respon spektra diambil wilayah Jawa Barat dengan kondisi tanah sedang (soil D)
dan faktor amplifikasi pada tanah sedang (FPGA=1.1 ; Fs=1.1; Fv=1.7)

Soil PGA Ss S1
D 0.39 0.87 0.36
1.1 1.15 1.7
0.429 1.0005 0.612
As SDs SD1

29
Respon Spektra Jawa Barat
(Soil D)
1.200
Unreduce
1.000

0.800

0.600

0.400

0.200

0.000
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Grafik IV. 1. Respon Spektra Jawa Barat (Tanah Sedang)

IV.1.4.2 Analisis Getaran Harmonik


Beban gempa menggunakan getaran harmonik sinusoidal untuk memberikan
eksitasi gerak bolak – balik di bawah tanah. Gerak harmonik pada grafik IV.2
berikut hanya ditentukan oleh parameter amplitudo (A) dan frekwensi (f) dalam
persamaan : F(t) = (A+C*t)e2 (-D*t)*sin(2*π*f*t+PA* π/180)

Grafik IV. 2. Getaran Harmonik Sinusoidal

30
IV.1.4.3 Analisis Riwayat Waktu (Time History Analysis)
Ground motion disebut juga dengan percepatan tanah, merupakan data riwayat
waktu yang didapatkan dari bacaan accelerogram hasil pengukuran dari alat
bernama accelerometer. Ground motion yang umum digunakan dalam proses
analisis struktur dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu riwayat percepatan
tanah asli di daerah tinjauan dan riwayat percepatan tanah sintesis. Pada kasus
daerah tinjauan memiliki arsip riwayat percepatan tanah yang baik dalam segi
jumlah maupun kombinasi sumber gempa yang mungkin terjadi, maka riwayat
percepatan tanah tersebut dapat digunakan secara langsung karena telah
menggambarkan karakteristik risiko gempa di wilayah tersebut, namun pada
wilayah negara berkembang layaknya Indonesia, data riwayat percepatan tanah
umumnya tidak ditemukan sehingga diperlukan pembentukan riwayat percepatan
tanah sintesis dari riwayat percepatan tanah tercatat di lokasi lain.

Setiap ground motion memiliki karakteristik amplitudo serta frekuensinya masing-


masing. Untuk itu diperlukan penilaian dalam pemilihan riwayat percepatan tanah
asli yang nantinya akan diproses untuk membentuk riwayat percepatan tanah
sintetis. Proses penilaian riwayat percepatan tanah yang tepat tersebut disebut juga
dengan proses degregation.

Degregasi merupakan proses penilaian risiko gempa di suatu daerah tinjauan. Pada
proses ini dilakukan kajian riwayat gempa yang pernah tercatat sebelumnya guna
memperhitungkan kemungkinan sumber gempa, magnitude serta jarak sumber
gempa ke wilayah studi yang mungkin terjadi di kemudian hari. Melalui proses
tersebut dapat dihasilkan sumber gempa (mekanisme gempa), magnitude gempa,
serta jarak sumber gempa yang paling signifikan dan menentukan risiko kegempaan
diwilayah studi. Hasil deagregasi kemudian digunakan untuk memilih kejadian
gempa dengan riwayat percepatan tanah tercatat yang tepat dengan memerhatikan
kemiripan sumber gempa, magnitude serta jarak ke sumber gempa. Melalui proses
ini diharapkan dapat dihasilkan riwayat percepatan tanah yang memiliki kandungan
frekuensi sesuai dengan daerah studi.

31
Tabel IV. 4 Tujuh data riwayat waktu gempa
Sumber : Penelitian Dr. I Wayan Sengara (2014)

Data riwayat waktu percepatan gempa artifisial di batuan dasar untuk kota Jawa
Barat berdasarkan gempa skenario hasil penskalaan pada deagregasi hazard
digunakan sebagai input goncangan gempa di batuan dasar dalam analisa respons
dinamik. Data riwayat waktu goncangan gempa tersebut mewakili mekanisme
gempa megathrust, benioff dan shallow crustal.

Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 12.3.2, jumlah minimum riwayat gerak tanah
yang digunakan adalah 3 pasang. Dimana ketiga riwayat gerak tanah tersebut harus
dipilih dan diskalakan sesuai dengan ketentuan pada pasal 12.3.2 dan respons
maksimum dari ketiga hasil analisis tersebut harus digunakan sebagai acuan desain
atau evaluasi struktur. Jika digunakan 7 pasang gerak tanah atau lebih di dalam
analisis yang telah dipilih dan diskala sesuai dengan pasal 12.3.2, maka respons
rata-rata dari tujuh atau lebih hasil analisis itu boleh digunakan sebagai acuan
desain atau evaluasi struktur terisolasi.

Metode analisis non-linear waktu yang dilakukan harus mencakup analisis riwayat
waktu pada kondisi gempa desain (periode ulang 500 tahun) dan juga pada kondisi
gempa maksimum (periode ulang 2500 tahun) untuk mendapatkan keyakinan yang
lebih mengenai hasil desain struktur.

32
Conventional Bearing
Struktur jembatan yang dimodelkan sebagai contoh perhitungan diambil dengan
pilar jembatan berdimensi penampang 3.2 x 3.2 m.

IV.1.5.1 Join node perletakan


Perletakan pada model ini menggunakan bearing conventional dengan kekakuan
yang tinggi untuk dapat menahan gaya pada arah melintangl maupun vertikal, serta
menahan gaya rotasi pada arah memanjang jembatan.

397 393 389 398 394 390

403 402 401 419 417 415

411 341

(a) Pier – 1 (b) Pier – 2

399 395 391 400 396 392

420 418 416 406 405 404

373 413

(c) Pier – 3 (d) Pier – 4

Gambar IV. 5 Node bearing pada perletakan jembatan

33
Tabel IV. 5 Tabel Kekakuan Bearing

SDx SDy SDz SRx SRy SRz


No Node1 Node2
(kN/mm) (kN/mm) (kN/mm) (kN*mm/[rad]) (kN*mm/[rad]) (kN*mm/[rad])

1 397 403 100000 100000 100000 0 0 100000


2 393 402 100000 100000 100000 0 0 100000
3 389 401 100000 100000 100000 0 0 100000
4 398 419 100000 100000 100000 0 0 100000
5 394 417 100000 100000 100000 0 0 100000
6 390 415 100000 100000 100000 0 0 100000
7 399 420 100000 100000 100000 0 0 100000
8 395 418 100000 100000 100000 0 0 100000
9 391 416 100000 100000 100000 0 0 100000
10 400 406 100000 100000 100000 0 0 100000
11 396 405 100000 100000 100000 0 0 100000
12 392 404 100000 100000 100000 0 0 100000

IV.1.5.2 Pola goyangan (Mode Shape)


Pada analisis ini, mode shape pertama yang diadopsi karena dianggap cukup
fleksibel terhadap satu kesatuan elemen struktur. Dari analisis ini diperoleh eigen
value analysis untuk menghitung mode shape dan periode getar struktur untuk
dipergunakan sebagai kontrol dalam perancangan.

(a) Mode Shape – I

34
(b) Mode Shape – II

(c) Mode Shape - III

Gambar IV. 6 Pola perpindahan Struktur (mode shape)

Tabel IV. 6 Tabel Eigen Value Analysis Pier Dim (3.2 x 3.2) m

Mode Frequency Period


No (rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 3.023846 0.48126 2.077879
2 3.465072 0.551483 1.813291
3 4.730773 0.752926 1.328152
4 15.84556 2.521899 0.396527
5 25.78749 4.104207 0.243652
6 29.68729 4.724878 0.211646
7 38.70116 6.159481 0.162351
8 39.19829 6.238602 0.160292
9 45.30986 7.211288 0.138671
10 47.67171 0.48126 0.131801

35
IV.1.5.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
dibebani dalam arah memanjang jembatan.

• Akibat Respon Spektra

Tabel IV. 7 Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah X

DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
P-2 341 Ex(RS) 257.662 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
P-3 373 Ex(RS) 257.731 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
BR-1.1 389 Ex(RS) 277.007 0.0 0.121 0.0 0.000 0.0
BR-2.1 390 Ex(RS) 277.193 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.1 391 Ex(RS) 277.267 0.0 0.039 0.0 0.000 0.0
BR-4.1 392 Ex(RS) 277.043 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
BR-1.2 393 Ex(RS) 277.007 0.0 0.122 0.0 0.000 0.0
BR-2.2 394 Ex(RS) 277.194 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.2 395 Ex(RS) 277.268 0.0 0.040 0.0 0.000 0.0
BR-4.2 396 Ex(RS) 277.044 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
BR-1.3 397 Ex(RS) 277.007 0.0 0.121 0.0 0.000 0.0
BR-2.3 398 Ex(RS) 277.193 0.0 0.068 0.0 0.000 0.0
BR-3.3 399 Ex(RS) 277.267 0.0 0.039 0.0 0.000 0.0
BR-4.3 400 Ex(RS) 277.043 0.0 0.093 0.0 0.000 0.0
PH-1.1 401 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-1.2 402 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-1.3 403 Ex(RS) 276.993 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
PH-4.1 404 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-4.2 405 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-4.3 406 Ex(RS) 277.029 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
P-1 411 Ex(RS) 257.489 0.0 0.118 0.0 0.013 0.0
P-4 413 Ex(RS) 257.523 0.0 0.091 0.0 0.013 0.0
PH-2.1 415 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.1 416 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
PH-2.2 417 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.2 418 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0
PH-2.3 419 Ex(RS) 277.179 0.0 0.066 0.0 0.013 0.0
PH-3.3 420 Ex(RS) 277.253 0.0 0.038 0.0 0.013 0.0

36
Tabel IV. 8 Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y

DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load DX DY DZ RX RY RZ
(mm) (mm) (mm) ([rad]) ([rad]) ([rad])
P-2 341 Ey(RS) 0.000 245.791 0.000 0.0 0.0 0.0
P-3 373 Ey(RS) 0.000 266.569 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.1 389 Ey(RS) 3.736 244.781 36.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.1 390 Ey(RS) 3.246 265.092 38.607 0.0 0.0 0.0
BR-3.1 391 Ey(RS) 1.537 287.411 41.689 0.0 0.0 0.0
BR-4.1 392 Ey(RS) 1.287 285.947 41.760 0.0 0.0 0.0
BR-1.2 393 Ey(RS) 0.000 244.785 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-2.2 394 Ey(RS) 0.000 265.095 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-3.2 395 Ey(RS) 0.000 287.415 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-4.2 396 Ey(RS) 0.000 285.951 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.3 397 Ey(RS) 3.736 244.781 36.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.3 398 Ey(RS) 3.246 265.092 38.607 0.0 0.0 0.0
BR-3.3 399 Ey(RS) 1.537 287.411 41.689 0.0 0.0 0.0
BR-4.3 400 Ey(RS) 1.287 285.947 41.760 0.0 0.0 0.0
PH-1.1 401 Ey(RS) 3.726 244.772 36.140 0.0 0.0 0.0
PH-1.2 402 Ey(RS) 0.000 244.772 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-1.3 403 Ey(RS) 3.726 244.772 36.140 0.0 0.0 0.0
PH-4.1 404 Ey(RS) 1.284 285.935 41.735 0.0 0.0 0.0
PH-4.2 405 Ey(RS) 0.000 285.935 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-4.3 406 Ey(RS) 1.284 285.935 41.735 0.0 0.0 0.0
P-1 411 Ey(RS) 0.000 226.702 0.000 0.0 0.0 0.0
P-4 413 Ey(RS) 0.000 265.068 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.1 415 Ey(RS) 3.237 265.081 38.586 0.0 0.0 0.0
PH-3.1 416 Ey(RS) 1.533 287.398 41.669 0.0 0.0 0.0
PH-2.2 417 Ey(RS) 0.000 265.081 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-3.2 418 Ey(RS) 0.000 287.398 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.3 419 Ey(RS) 3.237 265.081 38.586 0.0 0.0 0.0
PH-3.3 420 Ey(RS) 1.533 287.398 41.669 0.0 0.0 0.0

37
Tabel IV. 9 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah X

3.4 x 3.4 3.3 x 3.3 3.2 x 3.2 3.0 x 3.0


KODE Node Load
DX (mm) DX (mm) DX (mm) DX (mm)
P-1 411 Ex(RS) 231.2971 243.80 257.49 289.04
P-2 341 Ex(RS) 231.4886 243.99 257.66 289.20
P-3 373 Ex(RS) 231.5645 244.06 257.73 289.26
P-4 413 Ex(RS) 231.3334 243.84 257.52 289.07
PH-1.1 401 Ex(RS) 248.7917 262.26 276.99 310.97
PH-1.2 402 Ex(RS) 248.7917 262.26 276.99 310.97
PH-1.3 403 Ex(RS) 248.7917 262.26 276.99 310.97
PH-2.1 415 Ex(RS) 248.9977 262.45 277.18 311.13
PH-2.2 417 Ex(RS) 248.9977 262.45 277.18 311.13
PH-2.3 419 Ex(RS) 248.9977 262.45 277.18 311.13
PH-3.1 416 Ex(RS) 249.0794 262.53 277.25 311.20
PH-3.2 418 Ex(RS) 249.0794 262.53 277.25 311.20
PH-3.3 420 Ex(RS) 249.0794 262.53 277.25 311.20
PH-4.1 404 Ex(RS) 248.8308 262.30 277.03 311.00
PH-4.2 405 Ex(RS) 248.8308 262.30 277.03 311.00
PH-4.3 406 Ex(RS) 248.8308 262.30 277.03 311.00
BR-1.1 389 Ex(RS) 248.8075 262.27 277.01 310.98
BR-1.2 393 Ex(RS) 248.8081 262.27 277.01 310.98
BR-1.3 397 Ex(RS) 248.8075 262.27 277.01 310.98
BR-2.1 390 Ex(RS) 249.0133 262.47 277.19 311.14
BR-2.2 394 Ex(RS) 249.0144 262.47 277.19 311.15
BR-2.3 398 Ex(RS) 249.0133 262.47 277.19 311.14
BR-3.1 391 Ex(RS) 249.095 262.55 277.27 311.21
BR-3.2 395 Ex(RS) 249.0961 262.55 277.27 311.21
BR-3.3 399 Ex(RS) 249.095 262.55 277.27 311.21
BR-4.1 392 Ex(RS) 248.8465 262.31 277.04 311.01
BR-4.2 396 Ex(RS) 248.8472 262.31 277.04 311.01
BR-4.3 400 Ex(RS) 248.8465 262.31 277.04 311.01

38
Tabel IV. 10 Summary Displacement Bearing dari Respon Spektra Arah Y

3.4 x 3.4 3.3 x 3.3 3.2 x 3.2 3.0 x 3.0


KODE Node Load
DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm)
P-1 411 Ey(RS) 201.4655 213.51 226.70 257.22
P-2 341 Ey(RS) 220.8123 232.72 245.79 276.05
P-3 373 Ey(RS) 240.7912 253.10 266.57 297.64
P-4 413 Ey(RS) 237.0884 250.49 265.07 298.37
PH-1.1 401 Ey(RS) 217.4858 230.50 244.77 277.77
PH-1.2 402 Ey(RS) 217.4858 230.50 244.77 277.77
PH-1.3 403 Ey(RS) 217.4858 230.50 244.77 277.77
PH-2.1 415 Ey(RS) 238.1009 250.97 265.08 297.76
PH-2.2 417 Ey(RS) 238.1009 250.97 265.08 297.76
PH-2.3 419 Ey(RS) 238.1009 250.97 265.08 297.76
PH-3.1 416 Ey(RS) 259.5737 272.86 287.40 320.94
PH-3.2 418 Ey(RS) 259.5737 272.86 287.40 320.94
PH-3.3 420 Ey(RS) 259.5737 272.86 287.40 320.94
PH-4.1 404 Ey(RS) 255.7346 270.20 285.93 321.88
PH-4.2 405 Ey(RS) 255.7346 270.20 285.93 321.88
PH-4.3 406 Ey(RS) 255.7346 270.20 285.93 321.88
BR-1.1 389 Ey(RS) 217.4961 230.51 244.78 277.78
BR-1.2 393 Ey(RS) 217.5013 230.52 244.79 277.78
BR-1.3 397 Ey(RS) 217.4961 230.51 244.78 277.78
BR-2.1 390 Ey(RS) 238.114 250.98 265.09 297.77
BR-2.2 394 Ey(RS) 238.1176 250.98 265.10 297.78
BR-2.3 398 Ey(RS) 238.114 250.98 265.09 297.77
BR-3.1 391 Ey(RS) 259.5883 272.87 287.41 320.95
BR-3.2 395 Ey(RS) 259.5919 272.87 287.41 320.95
BR-3.3 399 Ey(RS) 259.5883 272.87 287.41 320.95
BR-4.1 392 Ey(RS) 255.7479 270.21 285.95 321.89
BR-4.2 396 Ey(RS) 255.7531 270.22 285.95 321.89
BR-4.3 400 Ey(RS) 255.7479 270.21 285.95 321.89

39
Tabel IV. 11 Summary Periode Struktur Konvensional Bearing

Period Period Period Period


Mode (3.4x3.4) (3.3x3.3) (3.2x3.2) (3.0x3.0)
No
(sec) (sec) (sec) (sec)
1 1.862 1.965 2.078 2.339
2 1.627 1.716 1.813 2.038
3 1.216 1.270 1.328 1.456
4 0.395 0.396 0.397 0.398
5 0.243 0.243 0.244 0.245
6 0.213 0.212 0.212 0.211
7 0.160 0.161 0.162 0.173
8 0.150 0.155 0.160 0.165
9 0.136 0.137 0.139 0.146
10 0.127 0.130 0.132 0.134

Displacement P-1 Arah X


(Conventional Bearing)
350.00

300.00

250.00
Displacement (mm)

200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1

40
Displacement P-2 Arah X
(Conventional Bearing)
350.00

300.00
Displacement (mm)

250.00

200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2

Displacement P-3 Arah X


(Conventional Bearing)
350.00

300.00

250.00
Displacement (mm)

200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3

41
Displacement P-4 Arah X
(Conventional Bearing)
350.00

300.00

250.00
Displacement (mm)

200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP BEARING
50.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)
Perpindahan (displacement) maksimum P-4

Grafik IV. 3 Perpindahan maksimum Convensional Bearing akibat RS Arah X

• Akibat Getaran Harmonik

(a)

42
(b)

(c)

(d)

43
(e)

(f)

(g)

44
(h)

(i)

(j)

45
(k)

(l)

Grafik IV. 4 Grafik perpindahan harmonik arah memanjang

46
Hasil perpindahan (displacement) pada arah memanjang jembatan setelah diberi
eksitasi gaya harmonik pada masing – masing variasi penampang pier seperti dalam
tabel berikut ini :

Tabel IV. 12 Perpindahan maksimum top pier, top pierhead, dan top bearing

3.4 x 3.4 3.3 x 3.3 3.2 x 3.2 3.0 x 3.0


KODE Node Load
DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm)
P-1 411 EQ(max) 1101.183 1491.12 1924.99 2812.52
P-2 341 EQ(max) 1198.722 1616.65 2078.48 3014.03
P-3 373 EQ(max) 1291.929 1740.91 2236.19 3237.09
P-4 413 EQ(max) 1262.455 1711.09 2210.22 3233.47
PH-1.1 401 EQ(max) 1188.503 1609.57 2078.16 3037.08
PH-1.2 402 EQ(max) 1188.503 1609.57 2078.16 3037.08
PH-1.3 403 EQ(max) 1188.503 1609.57 2078.16 3037.08
PH-2.1 415 EQ(max) 1292.379 1743.17 2241.39 3251.03
PH-2.2 417 EQ(max) 1292.379 1743.17 2241.39 3251.03
PH-2.3 419 EQ(max) 1292.379 1743.17 2241.39 3251.03
PH-3.1 416 EQ(max) 1392.55 1876.67 2410.77 3490.41
PH-3.2 418 EQ(max) 1392.55 1876.67 2410.77 3490.41
PH-3.3 420 EQ(max) 1392.55 1876.67 2410.77 3490.41
PH-4.1 404 EQ(max) 1361.682 1845.70 2384.21 3488.28
PH-4.2 405 EQ(max) 1361.682 1845.70 2384.21 3488.28
PH-4.3 406 EQ(max) 1361.682 1845.70 2384.21 3488.28
BR-1.1 389 EQ(max) 1188.559 1609.64 2078.24 3037.17
BR-1.2 393 EQ(max) 1188.586 1609.67 2078.27 3037.21
BR-1.3 397 EQ(max) 1188.558 1609.64 2078.24 3037.16
BR-2.1 390 EQ(max) 1292.449 1743.25 2241.48 3251.14
BR-2.2 394 EQ(max) 1292.469 1743.27 2241.51 3251.17
BR-2.3 398 EQ(max) 1292.449 1743.25 2241.48 3251.14
BR-3.1 391 EQ(max) 1392.627 1876.76 2410.88 3490.53
BR-3.2 395 EQ(max) 1392.647 1876.79 2410.90 3490.56
BR-3.3 399 EQ(max) 1392.627 1876.76 2410.88 3490.53
BR-4.1 392 EQ(max) 1361.751 1845.78 2384.31 3488.39
BR-4.2 396 EQ(max) 1361.779 1845.81 2384.35 3488.43
BR-4.3 400 EQ(max) 1361.751 1845.78 2384.31 3488.39

47
Perpindahan pada pier menunjukkan penurunan berdasarkan tingkat dimensi dan
kekakuan struktur. Perpindahan pada keseluruhan elemen struktur sejalan dengan
arah eksitasi gaya gempa. Hal ini terjadi dalam kondisi strruktur tidak terkekang
(bergerak bebas).

Displacement max P-1 Harmonik


3500.00 (Conventional Bearing)

3000.00

2500.00
Displacement (mm)

2000.00

1500.00 TOP PIER


TOP PIERHEAD
1000.00
TOP BEARING
500.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1

Displacement max P-2 Harmonik


3500.00 (Conventional Bearing)
3000.00
2500.00
Displacement (mm)

2000.00
1500.00 TOP PIER

1000.00 TOP PIERHEAD


500.00 TOP BEARING
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2

48
Displacement max P-3 Harmonik
(Conventional Bearing)
4000.00
3500.00
3000.00
Displacement (mm)

2500.00
2000.00
TOP PIER
1500.00
TOP PIERHEAD
1000.00
TOP BEARING
500.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3

Displacement max P-4 Harmonik


(Conventional Bearing)
4000.00

3500.00

3000.00
Displacement (mm)

2500.00

2000.00
TOP PIER
1500.00 TOP PIERHEAD
1000.00 TOP BEARING
500.00

0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)

Perpindahan (displacement) maksimum P-4

Grafik IV. 5 Grafik perpindahan maksimum akibat Beban Harmonik

49
IV.1.5.4 Kontrol Perpindahan
Dari variasi penampang pier yang dimodelkan, bahwa dengan pembebanan yang
sama, properties material yang sama serta ketinggian pier yang sama, diperoleh
nilai besaran gaya dalam elemen pier dan besaran gaya yang diterima oleh elemen
struktur. Perhitungan ini mengacu pada peraturan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.

481 479

(a) Nomor Elemen P-1 (b) Nomor Elemen P-2

480 482

(a) Nomor Elemen P-3 (b) Nomor Elemen P-4

Gambar IV. 7 Nomor elemen pier jembatan

50
• Akibat Respon Spektra

Tabel IV. 13 Kapasitas dan Demand Elemen Pier (Rs arah X)

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ex(RS) 4970.89 5738200
P-2 479 Ex(RS) 4973.56 5741283
3.0 x 3.0
P-3 480 Ex(RS) 4974.63 5742519
P-4 482 Ex(RS) 4971.42 5738812
P-1 481 Ex(RS) 5734.82 6457628
P-2 479 Ex(RS) 5738.68 6461967
3.2 x 3.2
P-3 480 Ex(RS) 5740.21 6463697
P-4 482 Ex(RS) 5735.57 6458468
P-1 481 Ex(RS) 6142.38 6828738
P-2 479 Ex(RS) 6146.97 6833841
3.3 x 3.3
P-3 480 Ex(RS) 6148.79 6835870
P-4 482 Ex(RS) 6143.26 6829715
P-1 481 Ex(RS) 6567.51 7207070
P-2 479 Ex(RS) 6572.94 7213037
3.4 x 3.4
P-3 480 Ex(RS) 6575.1 7215405
P-4 482 Ex(RS) 6568.54 7208200

Tabel IV. 14 Kapasitas dan Demand Elemen Pier (Rs arah XY)

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ey(RS) 3686.71 20277775
P-2 479 Ey(RS) 4204.71 17851657
3.0 x 3.0
P-3 480 Ey(RS) 4625.57 18351919
P-4 482 Ey(RS) 4514.4 18899723
P-1 481 Ey(RS) 4228.02 22537008
P-2 479 Ey(RS) 4867.51 19713515
3.2 x 3.2
P-3 480 Ey(RS) 5369.57 20510010
P-4 482 Ey(RS) 5183.52 21666683
P-1 481 Ey(RS) 4514.72 23711208
3.3 x 3.3
P-2 479 Ey(RS) 5222.93 20678129

51
P-3 480 Ey(RS) 5769.92 21637053
P-4 482 Ey(RS) 5537.51 23106191
P-1 481 Ey(RS) 4812.15 24914245
P-2 479 Ey(RS) 5594.98 21665046
3.4 x 3.4
P-3 480 Ey(RS) 6190.00 22797149
P-4 482 Ey(RS) 5904.5 24577831

Kontrol Displacement P-1 Arah X


2000000 Conventional Bearing
Memenuhi
(.Pu < 0.25..Mn) .Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm)

1500000

Demand
1000000
Capacity

500000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)

Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1

Kontrol Displacement P-2 Arah X


2000000 Conventional Bearing Memenuhi
(.Pu < 0.25..Mn)
Displacement (mm)

.Pu < 0.25..Mn


1500000

Demand
1000000
Capacity

500000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2

52
Kontrol Displacement P-3 Arah X
2000000 Conventional Bearing Memenuhi
1800000 (.Pu < 0.25..Mn) .Pu < 0.25..Mn
1600000
Displacement (mm)
1400000
1200000
Demand
1000000
800000 Capacity
600000
400000
200000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3

Kontrol Displacement P-4 Arah X


2000000 Conventional Bearing Memenuhi
(.Pu < 0.25..Mn) .Pu < 0.25..Mn
1800000
1600000
Displacement (mm)

1400000
1200000
Demand
1000000
800000 Capacity
600000
400000
200000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4

Grafik IV. 6 Grafik Kontrol perpindahan P1-P4 (RSx)

53
• Akibat Getaran Harmonik

Tabel IV. 15 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 EQ(max) 32767.87 217088530.37
P-2 479 EQ(max) 37310.33 180335507.49
3.0 x 3.0
P-3 480 EQ(max) 40907.37 175982992.16
P-4 482 EQ(max) 39921.72 201197794.80
P-1 481 EQ(max) 32102.47 184642666.82
P-2 479 EQ(max) 36687.60 153597521.20
3.2 x 3.2
P-3 480 EQ(max) 40042.37 152400598.84
P-4 482 EQ(max) 38412.06 177235604.69
P-1 481 EQ(max) 30566.63 158449405.43
P-2 479 EQ(max) 35014.14 131977895.14
3.3 x 3.3
P-3 480 EQ(max) 38152.83 132033547.86
P-4 482 EQ(max) 36287.72 154284669.88
P-1 481 EQ(max) 28399.93 129111411.53
P-2 479 EQ(max) 32609.87 107698237.30
3.4 x 3.4
P-3 480 EQ(max) 35472.94 108550692.88
P-4 482 EQ(max) 33462.74 127286954.54

Perpindahan pada pier menunjukkan penurunan berdasarkan tingkat dimensi dan


kekakuan struktur. Perpindahan pada pierhead dan top bearing juga sejalan dengan
perpindahan pier.

54
Kontrol Displacement P-1 Harmonik
120000000 Conventional Bearing
(.Pu < 0.25..Mn)
100000000

Displacement (mm)
80000000
Demand
60000000
Capacity
40000000

20000000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)

Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1

Kontrol Displacement P-2 Harmonik


140000000 Conventional Bearing
(.Pu < 0.25..Mn)
120000000
Displacement (mm)

100000000
80000000 Demand
60000000 Capacity
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)

Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2

55
Kontrol Displacement P-3 Harmonik
160000000 Conventional Bearing
140000000
(.Pu < 0.25..Mn)

Displacement (mm)
120000000
100000000
Demand
80000000
Capacity
60000000
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3

Kontrol Displacement P-4 Harmonik


160000000 Conventional Bearing
140000000
(.Pu < 0.25..Mn)
Displacement (mm)

120000000
100000000
Demand
80000000
Capacity
60000000
40000000
20000000
0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)

Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4

Grafik IV. 7 Grafik Kontrol perpindahan P1-P4 (Harmonik)

56
Lead Rubber Bearing Design
IV.1.6.1 Join Node Perletakan
Dalam analisis ini, langkah perhitungan parameter desain lead rubber bearing
mengacu pada AASHTO GSSID, Guide Specification for Seismic Isolation Design,
2014. Tahapannya dimulai dari langkah perhitungan Weight of superstructure
including permament loads (Wss) pada masing – masing titik (node) perletakan,
berdasarkan massa eksitasi beban vertikal (gravitasi) nominal dari faktor beban 1.0
SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL, dengan penjelasan sebagai berikut :
▪ Wss merupakan total massa gravitasi dari masing – masing komposisi massa
gravitasi pada node perletakan (Wj).

Tabel IV. 16 Aksial pada Perletakan Jembatan

Moment- Moment-
Shear- Shear- Torsion
No. Load Node Axial (kN) y z
y (kN) z (kN) (kN*mm)
(kN*mm) (kN*mm)

397 -892.09 5.08 -40.83 0 0 -0.17


Mass EQ
403 -892.09 5.08 -40.83 0 0 -0.17
393 -1063.49 0 87.21 0 0 0
P1 Mass EQ
402 -1063.49 0 87.21 0 0 0
389 -892.09 -5.08 -40.83 0 0 0.17
Mass EQ
401 -892.09 -5.08 -40.83 0 0 0.17

TOTAL -1898.447

398 -6194.61 -142.9 34.32 0 0 -1.57


Mass EQ
419 -6194.61 -142.9 34.32 0 0 -1.57
394 -6840.85 0 -53.24 0 0 0
Mass EQ
P2 417 -6840.85 0 -53.24 0 0 0

390 -6194.61 142.87 34.32 0 0 1.57


Mass EQ
415 -6194.61 142.87 34.32 0 0 1.57

TOTAL -12820.05

399 -7211.49 -187.4 -12.56 0 0 -2.02


Mass EQ
420 -7211.49 -187.4 -12.56 0 0 -2.02
P3 395 -7947.82 0 19.22 0 0 0
Mass EQ
418 -7947.82 0 19.22 0 0 0
Mass EQ 391 -7211.49 187.35 -12.56 0 0 2.02

57
416 -7211.49 187.35 -12.56 0 0 2.02

TOTAL -14913.87

400 -1974.97 24.73 5.81 0 0 -0.37


Mass EQ
406 -1974.97 24.73 5.81 0 0 -0.37
396 -2079.36 0 -26.68 0 0 0
P4 Mass EQ
405 -2079.36 0 -26.68 0 0 0
392 -1974.97 -24.73 5.81 0 0 0.37
Mass EQ
404 -1974.97 -24.73 5.81 0 0 0.37
TOTAL -4019.533

Tabel IV. 17 Summary Aksial pada Perletakan Jembatan

Axial Axial Axial Axial Axial


No. Load Node 3.0x3.0 2.8x2.8 2.6x2.6 2.5x2.5 2.4x2.4
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)

397 -892.09 -897.84 -904.95 -909.13 -913.84


Mass EQ
403 -892.09 -897.84 -904.95 -909.13 -913.84
393 -1063.49 -1068.89 -1075.57 -1079.50 -1083.92
P1 Mass EQ
402 -1063.49 -1068.89 -1075.57 -1079.50 -1083.92
389 -892.09 -897.84 -904.95 -909.13 -913.84
Mass EQ
401 -892.09 -897.84 -904.95 -909.13 -913.84

TOTAL -1898.45 -1909.71 -1923.65 -1931.84 -1941.07

398 -6194.61 -6188.74 -6181.53 -6177.30 -6172.57


Mass EQ
419 -6194.61 -6188.74 -6181.53 -6177.30 -6172.57
394 -6840.85 -6832.27 -6821.72 -6815.52 -6808.58
Mass EQ
P2 417 -6840.85 -6832.27 -6821.72 -6815.52 -6808.58

390 -6194.61 -6188.74 -6181.53 -6177.30 -6172.57


Mass EQ
415 -6194.61 -6188.74 -6181.53 -6177.30 -6172.57

TOTAL -12820.05 -12806.50 -12789.85 -12780.08 -12769.15

399 -7211.49 -7210.98 -7210.24 -7209.77 -7209.20


Mass EQ
420 -7211.49 -7210.98 -7210.24 -7209.77 -7209.20
395 -7947.82 -7945.54 -7942.60 -7940.81 -7938.75
P3 Mass EQ
418 -7947.82 -7945.54 -7942.60 -7940.81 -7938.75
391 -7211.49 -7210.98 -7210.24 -7209.77 -7209.20
Mass EQ
416 -7211.49 -7210.98 -7210.24 -7209.77 -7209.20

58
TOTAL -14913.87 -14911.67 -14908.72 -14906.90 -14904.77

400 -1974.97 -1977.26 -1980.15 -1981.88 -1983.85


Mass EQ
406 -1974.97 -1977.26 -1980.15 -1981.88 -1983.85
396 -2079.36 -2081.50 -2084.21 -2085.83 -2087.68
P4 Mass EQ
405 -2079.36 -2081.50 -2084.21 -2085.83 -2087.68
392 -1974.97 -1977.26 -1980.15 -1981.88 -1983.85
Mass EQ
404 -1974.97 -1977.26 -1980.15 -1981.88 -1983.85
TOTAL -4019.53 -4024.01 -4029.67 -4033.06 -4036.92
WSS -33651.89 -33651.89 -33651.89 -33651.88 -33651.90
WPP -33000.00 -31500.00 -30000.00 -29000.00 -28500.00
Weff = Wtributary -66651.89 -65151.89 -63651.89 -62651.88 -62151.90

▪ Ksub,,j dihitung berdasarkan kekakuan elemen kolom (Kpier) untuk jepit – sendi,
dalam hal ini bila dimensi penampang elemen kolom pada arah memanjang
dan melintang sama, maka nilai kekakuan elemen kolom pada kedua arah
tersebut sama, dan sebaliknya bila dimensi berbeda untuk kedua arah, maka
nilai kekakuan elemen kolom berbeda.
Mutu Beton : fc’ 30 Mpa (Kolom)
1 1
Inersia Kolom : Ixxpier = Iyypier = 12bh3 = 12(3)(3)3 = 6.750 m4

Elastisitas Kolom (Epier) = 4700 * √𝑓𝑐′ = 4700 * √30 = 2.5743 x 107 kN/m2
Kpier-1 = 3 EI/L3 = 3 (2.5743. 107) (6.750) / (30)3 = 19307.25 kN/m’ ~ 19.31x
10-3 MPa
Kpier-2 = 3 EI/L3 = 3 (2.5743. 107) (6.750) / (30)3 = 19307.25 kN/m’ ~ 19.31x
10-3 MPa

▪ Respon struktur terhadap gaya gempa longitudinal dan transversal dianalisis


untuk mendapatkan dampak terhadap dua arah gempa yang berbeda.

Hasil perhitungan dalam mendapatkan parameter LRB dijabarkan pada formula


excel dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut ini :

59
Tabel IV. 18 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal

LEAD RUBBER BEARING (LRB) DESIGN


Project: Pier 3.2 x 3.2 m Job no: -
By: T.J.G Date: -
Chk: Code: AASHTO - GSID 4th Edition
ISOLATOR BEARING CALCULATION - LEAD RUBBER BEARING
● General Structural Information:
W SS = 33651.91 kN (Weight of superstructure including permament loads) g= 9810 mm/s2
W PP = 35100.00 kN (Participating weight of piers) S D1 = 0.60 g
W eff = 68751.91 kN (Effective weight for calculation of period) n= 3 Pcs

1. CALCULATION FOR LONGITUDINAL EARTHQUAKE


● First Assumption :
B1.1 d = 314.74 mm (Assumed displacement for starting the calculation) Iteration Target TOTAL = 2.00
Q d = 5047.79 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 8.41 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)

● Step by Step Calculation :


Step A1 B1.2 B1.2 A1 B1.3 B1.3 B1.5 B1.6 B1.7 B1.8 B1.10 B1.10

K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j
(d iso,j + d sub,j ) 2

Pier 1 1889.24 283.39 0.47 21.59 0.0663 1.34 295.16 1.43 19.58 422.79 83644.08 133070.51
Pier 2 12831.19 1924.68 3.21 21.59 0.6024 8.12 196.42 13.01 118.33 2554.74 378037.37 804083.24
Pier 3 14915.51 2237.33 3.73 21.59 0.7483 9.24 180.03 16.16 134.72 2908.62 402776.00 915464.04
Pier 4 4015.97 602.40 1.00 21.59 0.1483 2.79 274.10 3.20 40.65 877.59 165113.89 276212.83
Total 33651.91 5047.79 8.41 ∑K eff,j 21.49 6763.74 1029571.35 2128830.63
B1.10 T eff = 3.588 sec (Effective period)
ξ= 0.308 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 314.69 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00

● Isolator Summary at Seismic Displacement - Single Seismic Load Case :


Position Q d,j K d,j d sub,j d iso,j K iso,j F EQ,Long ξ EQ C
Pier 1 94.46 0.16 19.58 295.16 0.48 140.93 0.427 0.2327 kN.sec / mm
Pier 2 641.56 1.07 118.33 196.42 4.34 851.58 0.480 2.3750 kN.sec / mm
Pier 3 745.78 1.24 134.72 180.03 5.39 969.54 0.490 3.0121 kN.sec / mm
Pier 4 200.80 0.33 40.65 274.10 1.07 292.53 0.437 0.5327 kN.sec / mm

(a)
Arah longitudinal

60
2. CALCULATION FOR TRANSVERSAL EARTHQUAKE
● General Structural Information:
W SS = 33651.91 kN (Weight of superstructure including permament loads)
W PP = 35000.00 kN (Participating weight of piers)
W eff = 68651.91 kN (Effective weight for calculation of period)
● First Assumption :
B1.1 d = 314.40 mm (Assumed displacement for starting the calculation)
Q d = 5047.79 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 8.41 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)

● Step by Step Calculation :


Step A1 B1.2 B1.2 A1 B1.3 B1.3 B1.5 B1.6 B1.7 B1.8 B1.10 B1.10

K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j
(d iso,j + d sub,j ) 2

Pier 1 1889.24 283.39 0.47 21.59 0.0664 1.34 294.83 1.43 19.57 422.64 83549.68 132877.12
Pier 2 12831.19 1924.68 3.21 21.59 0.6031 8.12 196.12 13.02 118.28 2553.79 377466.94 802914.67
Pier 3 14915.51 2237.33 3.73 21.59 0.7492 9.25 179.74 16.18 134.67 2907.54 402126.56 914133.60
Pier 4 4015.97 602.40 1.00 21.59 0.1484 2.79 273.77 3.20 40.63 877.26 164917.94 275811.41
Total 33651.91 5047.79 8.41 ∑K eff,j 21.51 6761.22 1028061.12 2125736.82
B1.10 T eff = 3.584 sec (Effective period)
ξ= 0.308 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 314.35 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00

● Isolator Summary at Seismic Displacement - Single Seismic Load Case :


Position Q d,j K d,j d sub,j d iso,j K iso,j F EQ,Long ξ EQ C
Pier 1 94.46 0.16 19.57 294.83 0.48 140.88 0.427 0.2327 kN.sec / mm
Pier 2 641.56 1.07 118.28 196.12 4.34 851.26 0.480 2.3760 kN.sec / mm
Pier 3 745.78 1.24 134.67 179.74 5.39 969.18 0.490 3.0137 kN.sec / mm
Pier 4 200.80 0.33 40.63 273.77 1.07 292.42 0.437 0.5327 kN.sec / mm

(b)
Arah transversal

3. ISOLATOR DEISGN DISPLACEMENT - ORTHOGONAL COMBINATION RULE


u L = (Longitudinal displacement due to Longitudinal EQ) u 1 = (u L + 0.3u T )
v L = (Transversal displacement due to Longitudinal EQ) v 1 = (v L + 0.3v T )
u T = (Longitudinal displacement due to Transversal EQ) u 2 = (0.3u L + u T )
v T = (Transversal displacement due to Transversal EQ) v 2 = (0.3v L + v T )
R 1 = (u12 + v12)0.5 R 2 = (u 22 + v22)0.5
dt = (Total Design Displacement = max [R1,R2])

Position uL vL uT vT u1 v1 u2 v2 R1 R2 dt Keff
Pier 1 295.16 14.76 14.74 294.83 299.58 103.21 103.29 299.25 316.86 316.58 316.86 1.91
Pier 2 196.42 9.82 9.81 196.12 199.36 68.66 68.73 199.07 210.85 210.60 210.85 1.91
Pier 3 180.03 9.00 8.99 179.74 182.72 62.92 62.99 182.44 193.25 193.01 193.25 1.91
Pier 4 274.10 13.70 13.69 273.77 278.20 95.84 95.92 277.88 294.25 293.97 294.25 1.91

(c)
Tabel IV. 19 Diameter LRB hasil desain

Adapun penjelasan dalam Tabel IV.9 adalah sebagai berikut:


Keterangan: Ksub,j = Kekakuan substruktur/pier
Wj = Beban per perletakan

61
Qd,j = Characteristic Strength LRB
Kd,j = Post-yield stiffness LRB
Teff = Perioda efektif LRB
ξ = Equivalent viscous damping ratio LRB
BL = damping factor
dsub,j = deformasi substruktur/ pier
Kiso,j = Kekakuan LRB
diso,j = deformasi LRB

Tabel IV. 20 Properties Lead Rubber Bearing


(Sumber : Freyssinet, Sustainable Technology)

( Perhitungan selanjutnya dibantu dengan Software MIDAS Civil )

62
Gambar IV. 8 Inputing LRB properties

IV.1.6.2 Pola goyangan (Mode Shape)

(a) Mode Shape - I

63
(b) Mode Shape - II

(c) Mode Shape III

Gambar IV. 9 Pola goyangan struktur menggunakan LRB

Tabel IV. 21 Eigen Value Analysis LRB Dim (3.2 x 3.2) m


Mode Frequency Period
No (rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 1.760994 0.280271 3.567976
2 1.848817 0.294248 3.398490
3 2.447367 0.389511 2.567324
4 8.004955 1.274028 0.784912
5 8.005317 1.274086 0.784876
6 8.00541 1.274101 0.784867
7 8.069654 1.284325 0.778619
8 8.17414 1.300955 0.768666
9 8.842414 1.407314 0.710574
10 9.987679 1.589588 0.629094

64
Tabel IV. 22 Summary Eigen Value Analysis LRB

Period Period Period Period


Mode (3.4x3.4) (3.3x3.3) (3.2x3.2) (3.0x3.0)
No
(sec) (sec) (sec) (sec)
1 3.454 3.507 3.568 3.719
2 3.311 3.352 3.398 3.516
3 2.506 2.535 2.567 2.643
4 0.748 0.767 0.785 0.822
5 0.748 0.766 0.785 0.822
6 0.748 0.766 0.785 0.822
7 0.744 0.761 0.779 0.814
8 0.737 0.753 0.769 0.799
9 0.689 0.700 0.711 0.730
10 0.615 0.622 0.629 0.643

IV.1.6.3 Perpindahan (displacement)

Tabel IV. 23 Displacement LRB dari Respon Spektra Arah X


DX DY DZ RX RY RZ
Nod
KODE Load DX DY DZ RX RY RZ
e
(mm) (mm) (mm) ([rad]) ([rad]) ([rad])
P-2 341 COMP-X(RS) 119.440 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
P-3 373 COMP-X(RS) 119.441 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
BR-1.1 389 COMP-X(RS) 323.972 0.0 0.053 0.0 0.000 0.0
BR-2.1 390 COMP-X(RS) 324.033 0.0 0.029 0.0 0.000 0.0
BR-3.1 391 COMP-X(RS) 324.057 0.0 0.017 0.0 0.000 0.0
BR-4.1 392 COMP-X(RS) 323.984 0.0 0.040 0.0 0.000 0.0
BR-1.2 393 COMP-X(RS) 323.974 0.0 0.053 0.0 0.000 0.0
BR-2.2 394 COMP-X(RS) 324.035 0.0 0.029 0.0 0.000 0.0
BR-3.2 395 COMP-X(RS) 324.060 0.0 0.017 0.0 0.000 0.0
BR-4.2 396 COMP-X(RS) 323.987 0.0 0.041 0.0 0.000 0.0
BR-1.3 397 COMP-X(RS) 323.972 0.0 0.053 0.0 0.000 0.0
BR-2.3 398 COMP-X(RS) 324.033 0.0 0.029 0.0 0.000 0.0

65
BR-3.3 399 COMP-X(RS) 324.057 0.0 0.017 0.0 0.000 0.0
BR-4.3 400 COMP-X(RS) 323.984 0.0 0.040 0.0 0.000 0.0
PH-1.1 401 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-1.2 402 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-1.3 403 COMP-X(RS) 128.363 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
PH-4.1 404 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-4.2 405 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-4.3 406 COMP-X(RS) 128.364 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
P-1 411 COMP-X(RS) 119.438 0.0 0.041 0.0 0.006 0.0
P-4 413 COMP-X(RS) 119.438 0.0 0.031 0.0 0.006 0.0
PH-2.1 415 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.1 416 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
PH-2.2 417 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.2 418 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0
PH-2.3 419 COMP-X(RS) 128.366 0.0 0.023 0.0 0.006 0.0
PH-3.3 420 COMP-X(RS) 128.367 0.0 0.013 0.0 0.006 0.0

Tabel IV. 24 Displacement LRB dari Respon Spektra Arah Y

DX DY DZ RX RY RZ
KODE Node Load DX DY DZ RX RY RZ
(mm) (mm) (mm) ([rad]) ([rad]) ([rad])
P-2 341 COMP-Y(RS) 0.000 118.474 0.000 0.0 0.0 0.0
P-3 373 COMP-Y(RS) 0.000 116.747 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.1 389 COMP-Y(RS) 3.359 319.758 18.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.1 390 COMP-Y(RS) 3.306 323.334 18.244 0.0 0.0 0.0
BR-3.1 391 COMP-Y(RS) 3.232 325.617 18.080 0.0 0.0 0.0
BR-4.1 392 COMP-Y(RS) 3.267 322.503 17.996 0.0 0.0 0.0
BR-1.2 393 COMP-Y(RS) 0.000 319.807 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-2.2 394 COMP-Y(RS) 0.000 323.349 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-3.2 395 COMP-Y(RS) 0.000 325.631 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-4.2 396 COMP-Y(RS) 0.000 322.553 0.000 0.0 0.0 0.0
BR-1.3 397 COMP-Y(RS) 3.359 319.758 18.169 0.0 0.0 0.0
BR-2.3 398 COMP-Y(RS) 3.306 323.334 18.244 0.0 0.0 0.0
BR-3.3 399 COMP-Y(RS) 3.232 325.617 18.080 0.0 0.0 0.0
BR-4.3 400 COMP-Y(RS) 3.267 322.503 17.996 0.0 0.0 0.0

66
PH-1.1 401 COMP-Y(RS) 0.023 128.116 18.123 0.0 0.0 0.0
PH-1.2 402 COMP-Y(RS) 0.000 128.116 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-1.3 403 COMP-Y(RS) 0.023 128.116 18.123 0.0 0.0 0.0
PH-4.1 404 COMP-Y(RS) 0.022 126.674 17.946 0.0 0.0 0.0
PH-4.2 405 COMP-Y(RS) 0.000 126.674 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-4.3 406 COMP-Y(RS) 0.022 126.674 17.946 0.0 0.0 0.0
P-1 411 COMP-Y(RS) 0.000 119.060 0.000 0.0 0.0 0.0
P-4 413 COMP-Y(RS) 0.000 117.706 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.1 415 COMP-Y(RS) 0.023 127.559 18.176 0.0 0.0 0.0
PH-3.1 416 COMP-Y(RS) 0.022 125.744 17.999 0.0 0.0 0.0
PH-2.2 417 COMP-Y(RS) 0.000 127.559 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-3.2 418 COMP-Y(RS) 0.000 125.744 0.000 0.0 0.0 0.0
PH-2.3 419 COMP-Y(RS) 0.023 127.559 18.176 0.0 0.0 0.0
PH-3.3 420 COMP-Y(RS) 0.022 125.744 17.999 0.0 0.0 0.0

Tabel IV. 25 Summary displacement LRB arah X

3.0 x 3.0 2.8 x 2.8 2.6 x 2.6 2.5 x 2.5 2.4 x 2.4
KODE Node Load
DX (mm) DX (mm) DX (mm) DX (mm) DX (mm)
P-1 411 COMP-X(RS) 129.54 148.93 184.95 215.86 258.86
P-2 341 COMP-X(RS) 129.54 148.94 184.97 215.89 258.90
P-3 373 COMP-X(RS) 129.54 148.95 184.98 215.90 258.92
P-4 413 COMP-X(RS) 129.54 148.94 184.95 215.87 258.87
PH-1.1 401 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-1.2 402 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-1.3 403 COMP-X(RS) 139.25 160.15 198.96 232.26 278.55
PH-2.1 415 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-2.2 417 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-2.3 419 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.98 232.29 278.60
PH-3.1 416 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-3.2 418 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-3.3 420 COMP-X(RS) 139.25 160.17 198.99 232.30 278.62
PH-4.1 404 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
PH-4.2 405 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
PH-4.3 406 COMP-X(RS) 139.25 160.16 198.96 232.26 278.56
BR-1.1 389 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91
BR-1.2 393 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91

67
BR-1.3 397 COMP-X(RS) 334.63 355.10 382.62 390.40 406.91
BR-2.1 390 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-2.2 394 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-2.3 398 COMP-X(RS) 334.69 355.16 382.68 390.47 406.98
BR-3.1 391 COMP-X(RS) 334.71 355.18 382.71 390.50 407.01
BR-3.2 395 COMP-X(RS) 334.71 355.19 382.71 390.50 407.01
BR-3.3 399 COMP-X(RS) 334.71 355.18 382.71 390.50 407.01
BR-4.1 392 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.41 406.92
BR-4.2 396 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.42 406.93
BR-4.3 400 COMP-X(RS) 334.64 355.11 382.63 390.41 406.92

Tabel IV. 26 Summary displacement LRB arah Y

3.0 x 3.0 2.8 x 2.8 2.6 x 2.6 2.5 x 2.5 2.4 x 2.4
KODE Node Load
DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm) DY (mm)
P-1 411 COMP-Y(RS) 129.83 149.64 182.85 211.51 248.58
P-2 341 COMP-Y(RS) 129.59 150.62 186.20 216.89 256.23
P-3 373 COMP-Y(RS) 128.81 152.48 192.75 227.04 270.04
P-4 413 COMP-Y(RS) 130.10 154.95 197.54 233.48 278.03
PH-1.1 401 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-1.2 402 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-1.3 403 COMP-Y(RS) 139.78 161.25 197.25 228.30 268.43
PH-2.1 415 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-2.2 417 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-2.3 419 COMP-Y(RS) 139.60 162.36 200.86 234.05 276.57
PH-3.1 416 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-3.2 418 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-3.3 420 COMP-Y(RS) 138.80 164.39 207.89 244.91 291.32
PH-4.1 404 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
PH-4.2 405 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
PH-4.3 406 COMP-Y(RS) 140.09 166.97 212.98 251.78 299.85
BR-1.1 389 COMP-Y(RS) 327.48 339.25 353.68 358.73 370.51
BR-1.2 393 COMP-Y(RS) 327.53 339.30 353.74 358.78 370.57
BR-1.3 397 COMP-Y(RS) 327.48 339.25 353.68 358.73 370.51
BR-2.1 390 COMP-Y(RS) 332.45 347.81 366.58 373.82 387.10
BR-2.2 394 COMP-Y(RS) 332.47 347.83 366.59 373.84 387.12
BR-2.3 398 COMP-Y(RS) 332.45 347.81 366.58 373.82 387.10
BR-3.1 391 COMP-Y(RS) 338.24 360.61 387.36 398.02 413.34
BR-3.2 395 COMP-Y(RS) 338.26 360.62 387.37 398.03 413.36

68
BR-3.3 399 COMP-Y(RS) 338.24 360.61 387.36 398.02 413.34
BR-4.1 392 COMP-Y(RS) 338.31 365.66 397.86 410.34 426.58
BR-4.2 396 COMP-Y(RS) 338.36 365.71 397.90 410.39 426.63
BR-4.3 400 COMP-Y(RS) 338.31 365.66 397.86 410.34 426.58

Displacement P-1 Arah X


400.00 ( LRB )
350.00
300.00
Displacement (mm)

250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)
Perpindahan (displacement) maksimum P-1

Displacement P-2 Arah X


400.00 ( LRB )
350.00
300.00
Displacement (mm)

250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Perpindahan (displacement) maksimum P-2

69
Displacement P-3 Arah X
400.00 ( LRB )
350.00
300.00
Displacement (mm)

250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Perpindahan (displacement) maksimum P-3

Displacement P-4 Arah X


400.00 ( LRB )
350.00
300.00
Displacement (mm)

250.00
200.00
TOP PIER
150.00
TOP PIERHEAD
100.00
TOP LRB
50.00
0.00
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)
Perpindahan (displacement) maksimum P-4

Grafik IV. 8 Grafik perpindahan maksimum LRB arah memanjang (RSx)

70
IV.1.6.4 Kontrol Perpindahan

• Akibat Respon Spektra

Tabel IV. 27 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ex(RS) 2311.84 2162453.35
P-2 479 Ex(RS) 2311.91 2162851.42
3.0 x 3.0
P-3 480 Ex(RS) 2311.93 2163013.14
P-4 482 Ex(RS) 2311.86 2162535.53
P-1 481 Ex(RS) 2773.75 2221711.31
P-2 479 Ex(RS) 2773.79 2222146.37
3.2 x 3.2
P-3 480 Ex(RS) 2773.80 2222322.00
P-4 482 Ex(RS) 2773.76 2221799.29
P-1 481 Ex(RS) 3034.23 2243816.38
P-2 479 Ex(RS) 3034.26 2244266.82
3.3 x 3.3
P-3 480 Ex(RS) 3034.26 2244448.14
P-4 482 Ex(RS) 3034.24 2243906.63
P-1 481 Ex(RS) 3315.21 2261567.57
P-2 479 Ex(RS) 3315.22 2262031.39
3.4 x 3.4
P-3 480 Ex(RS) 3315.23 2262217.62
P-4 482 Ex(RS) 3315.21 2261659.70

Tabel IV. 28 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 Ey(RS) 2176.48 6900165.74
P-2 479 Ey(RS) 2113.70 6583448.27
3.0 x 3.0
P-3 480 Ey(RS) 2066.89 6636721.84
P-4 482 Ey(RS) 2168.38 6969293.78
3.2 x 3.2 P-1 481 Ey(RS) 2634.93 7094501.47

71
P-2 479 Ey(RS) 2547.78 6873072.49
P-3 480 Ey(RS) 2466.71 6987176.17
P-4 482 Ey(RS) 2592.08 7214278.31
P-1 481 Ey(RS) 2893.93 7202875.91
P-2 479 Ey(RS) 2796.91 7030280.84
3.3 x 3.3
P-3 480 Ey(RS) 2701.34 7170144.03
P-4 482 Ey(RS) 2840.81 7323926.03
P-1 481 Ey(RS) 3171.73 7297139.93
P-2 479 Ey(RS) 3065.86 7176253.33
3.4 x 3.4
P-3 480 Ey(RS) 2956.50 7341915.54
P-4 482 Ey(RS) 3110.98 7410585.06

Kontrol Displacement P-1 Arah X (LRB)


(.Pu < 0.25..Mn)
600000
Memenuhi
500000 .Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm)

400000
Demand
300000
Capacity
200000

100000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1

72
Kontrol Displacement P-2 Arah X (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
600000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
500000
Displacement (mm)

400000
Demand
300000
Capacity
200000

100000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2

Kontrol Displacement P-3 Arah X (LRB)


(.Pu < 0.25..Mn)
600000
Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
500000
Displacement (mm)

400000
Demand
300000
Capacity
200000

100000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3

73
Kontrol Displacement P-4 Arah X (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
600000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm) 500000

400000
Demand
300000
Capacity
200000

100000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4

Grafik IV. 9 Grafik Kontrol perpindahan (displacement) pier

• Akibat Getaran Harmonik

Tabel IV. 29 Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier

Dim. Pu Mn
Kode Elem Load
Pier (kN) (kN*mm)
P-1 481 EQ(max) 6761.10 42301356.87
P-2 479 EQ(max) 7025.99 40986621.59
3.0 x 3.0
P-3 480 EQ(max) 7350.16 40683362.83
P-4 482 EQ(max) 7426.34 41711356.66
P-1 481 EQ(max) 6901.87 41402727.33
P-2 479 EQ(max) 7156.95 40548701.02
3.2 x 3.2
P-3 480 EQ(max) 7458.85 40710352.52
P-4 482 EQ(max) 7526.98 41890983.18
P-1 481 EQ(max) 6984.88 40957636.73
3.3 x 3.3 P-2 479 EQ(max) 7234.11 40149320.09
P-3 480 EQ(max) 7526.47 40402718.57

74
P-4 482 EQ(max) 7592.63 41874311.89
P-1 481 EQ(max) 7071.10 40526351.47
P-2 479 EQ(max) 7314.76 40001299.89
3.4 x 3.4
P-3 480 EQ(max) 7597.24 40565268.80
P-4 482 EQ(max) 7662.88 42000988.92

Kontrol Displacement P-1 Harmonik (LRB)


(.Pu < 0.25..Mn)
12000000
Memenuhi
10000000 .Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm)

8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000

2000000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-1

Kontrol Displacement P-2 Harmonik (LRB)


(.Pu < 0.25..Mn)
12000000
Memenuhi
10000000 .Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm)

8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000

2000000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-2

75
Kontrol Displacement P-3 Harmonik (LRB)
(.Pu < 0.25..Mn)
12000000 Memenuhi
.Pu < 0.25..Mn
10000000
Displacement (mm)

8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000

2000000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(c)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-3

Kontrol Displacement P-4 Harmonik (LRB)


(.Pu < 0.25..Mn)
12000000
Memenuhi
10000000 .Pu < 0.25..Mn
Displacement (mm)

8000000
Demand
6000000
Capacity
4000000

2000000

0
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(d)
Kontrol perpindahan (displacement) pier P-4

Grafik IV. 10 Grafik Kontrol perpindahan (displacement) pier

76
IV.2 Studi Rekayasa Lapangan
IV.2.1 Ruang Lingkup Permodelan Struktur
Permodelan struktur adalah Desain Jembatan Metro Kapsul di Jawa Barat yang
diperlengkapi dengan sistem isolasi gempa. Struktur yang akan dimodelkan pada
kajian ini akan dibatasi sebagai berikut:

1. Struktur dimodelkan secara 3 dimensi, jembatan beton PCU – Girder


bentang menerus, dengan total panjang bentang 75 meter dan substruktur
merupakan circle pier ketinggian 8,30 meter dan berdiameter 1,10 meter,
pemodelan hanya dilakukan pada struktur atas dengan perletakan bawah
terkekang penuh (fully restrained).

2. Model struktur tidak divariasikan lagi terhadap superstruktur maupun


substrukturnya. Konfigurasi, spesifikasi, dimensi, dan penulangan, sama
dengan struktur desain. Analisis hanya pada efektifitas parameter dari
penambahan device seismic isolator terhadap kekakuan pier.

3. Sistem isolasi gempa yang digunakan adalah Lead Rubber Bearing (LRB)
dengan spesifikasi yang bersumber dari katalog produk Freyssinet.

4. Beton yang digunakan adalah beton normal dengan kuat tekan 𝑓𝑐’ = 57 MPa
(kolom) dan 𝑓𝑐’ = 40 MPa (balok dan pierhead).

5. Beban gempa model didesain menggunakan analisa respons spektra dengan


pertimbangan:
• Jembatan didesain di Jawa Barat
• Klasifikasi tanah D (tanah sedang)

6. Performa struktur model dianalisa menggunakan Linear Time History


Analysis (LTHA).

7. Peraturan dan rekomendasi dalam perencanaan dan analisa menggunakan:

77
• SNI 2833 Tahun 2016 tentang Perencanaan jembatan terhadap beban
gempa

• SNI 1725 Tahun 2016 tentang Standar Pembebanan Pada Jembatan

• AASHTO GSSID, Guide Specification for Seismic Isolation Design,


2014

8. Perangkat lunak yang digunakan dalam proses analisis dan desain adalah:

• Midas Civil 2011, digunakan untuk proses permodelan, perhitungan gaya


dalam, dan Analisis Linier Time History

• SeismoMatch 2018 student version, digunakan untuk spectral matching 7


sejarah gempa kuat ke gempa Jawa Barat

• Microsoft Excel, digunakan untuk proses iterasi sistem isolasi gempa.

IV.2.2 Diskripsi Model Struktur


Struktur yang dimodelkan memiliki konfigurasi sebagai berikut :

Gambar IV. 10 Model Aktual Jembatan

78
Gambar IV. 11 Detail Struktur

Tabel IV. 30 Data Model Struktur

No. Uraian Dimensi Berat Satuan


1. Panjang Bentang (Lspan) 25-25-25 - m’
2. Tinggi Pier (H) 8.30 - m’
3. Diameter Pier 1.10 - m’

79
IV.2.3 Pembebanan Gravitasi
IV.2.3.1 Berat Sendiri (self weight)
Beban mati permanen (permanent dead load ‘DL’) elemen struktural dihitung
secara otomatis oleh program Midas Civil dengan mendefinisikan penampang
elemen struktur dan material struktur. Beban ini didefinisikan sebagai berat sendiri
pada model (self-weight).

Tabel IV. 31 Berat (weight) Elemen Jembatan Metro Kapsul

IV.2.3.2 Beban Hidup


Beban hidup ini diasumsikan sebagai beban statis di geladak/lantai sepanjang
jembatan 75 m yang dianggap sebagai massa eksitasi. Berat total beban hidup di
jembatan ini kira-kira sebesar 2.2 kN/m’. Penempatan beban hidup dapat dilihat
pada Gambar IV.4 berikut.

80
Gambar IV. 12 Penempatan beban hidup pada jembatan

Massa eksitasi didefinisikan sebagai beban vertikal (gravitasi) nominal tanpa faktor
beban. Semua massa berasal dari 1.0 SW + 1.0 SiDL + 0.5 LL.

IV.2.4 Beban Gempa


Penentuan beban gempa untuk struktur model ditentukan berdasarkan hubungan
percepatan gempa dan periode fundamental bangunan yang dapat dilihat melalui
hubungan respons spectra. Struktur model yang didesain menggunakan SNI
1726:2002, respon spektranya ditentukan berdasarkan lokasi jembatan (pada peta
gempa dibagi menjadi 6 daerah gempa) dan jenis tanahnya. Sedangkan struktur
model yang didesain menggunakan SNI 1726:2012, respon spektranya ditentukan
berdasarkan 2 parameter gerak tanah yaitu Ss (percepatan batuan dasar pada periode
0.2 detik) dan S1 (percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) dimana untuk
setiap lokasi memiliki nilai yang berbeda-beda. Pada peraturan SNI 1726:2002,
respons spektra yang digunakan adalah respons spektra percepatan gempa dengan
periode ulang 500 tahun. Berbeda dengan peraturan yang lama, SNI 1726:2012,
respons spektra yang digunakan adalah respons spektra percepatan gempa dengan
periode ulang 2500 tahun. Berikut adalah respons spektra wilayah Jawa Barat
dengan jenis tanah sedang berdasarkan SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2012.

81
Respon Spektra Jawa Barat
(Soil D)
1.200
Unreduce
1.000

0.800 Soil PGA Ss S1


D 0.39 0.87 0.36
0.600 1.1 1.15 1.7
0.429 1.0005 0.612
0.400 As SDs SD1

0.200

0.000
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Grafik IV. 11 Respons spektra Jawa Barat – Tanah Sedang

Tabel IV. 32 Respon Spektra Jawa Barat

Period Spectral Period Spectral Period Spectral Period Spectral


(sec) Data (sec) Data (sec) Data (sec) Data
0 0.433 1.56 0.388 3.06 0.198 4.56 0.133
0.06 0.716 1.62 0.373 3.12 0.194 4.62 0.131
0.12 0.999 1.68 0.360 3.18 0.190 4.68 0.129
0.1207 1.002 1.74 0.348 3.24 0.187 4.74 0.128
0.18 1.002 1.8 0.336 3.3 0.183 4.8 0.126
0.24 1.002 1.86 0.325 3.36 0.180 4.86 0.124
0.3 1.002 1.92 0.315 3.42 0.177 4.92 0.123
0.36 1.002 1.98 0.306 3.48 0.174 4.98 0.121
0.42 1.002 2.04 0.297 3.54 0.171 5.04 0.120
0.48 1.002 2.1 0.288 3.6 0.168 5.1 0.119
0.54 1.002 2.16 0.280 3.66 0.165 5.16 0.117
0.6 1.002 2.22 0.272 3.72 0.163 5.22 0.116
0.6034 1.002 2.28 0.265 3.78 0.160 5.28 0.115
0.66 0.916 2.34 0.259 3.84 0.158 5.34 0.113
0.72 0.840 2.4 0.252 3.9 0.155 5.4 0.112
0.78 0.775 2.46 0.246 3.96 0.153 5.46 0.111
0.84 0.720 2.52 0.240 4.02 0.150 5.52 0.110
0.9 0.672 2.58 0.234 4.08 0.148 5.58 0.108
0.96 0.630 2.64 0.229 4.14 0.146 5.64 0.107
1.02 0.593 2.7 0.224 4.2 0.144 5.7 0.106

82
1.08 0.560 2.76 0.219 4.26 0.142 5.76 0.105
1.14 0.531 2.82 0.215 4.32 0.140 5.82 0.104
1.2 0.504 2.88 0.210 4.38 0.138 5.88 0.103
1.26 0.480 2.94 0.206 4.44 0.136 5.94 0.102
1.32 0.458 3 0.202 4.5 0.134 6 0.101
1.38 0.438
1.44 0.420
1.5 0.403

IV.2.4.1 Matching Respon Spektra Desain pada Analisis Time History


Respon spektra desain dilakukan mengacu pada AASHTO 2014 Guide
Specification For Seismic Isolation Design (GSSID). Standar ini digunakan karena
struktur jembatan yang dipakai adalah struktur yang dilengkapi dengan sistem
isolasi gempa dan dianalisis dengan periode ulang 975 tahun. Hal ini dikarenakan
proses desain beban gempa pada struktur jembatan dan gedung berbeda, dimana
pada gedung parameter percepatan spektra desain (SD1) diambil sebesar 2/3 SM1.

Perhitungan respon spektra yang sesuai dengan kriteria kinerja pada peraturan
AASHTO 2014 GSSID tidak sama dengan parameter percepatan pada desain
gedung. Nilai parameter percepatan desain SD1 yang yang dipakai diambil sebesar
nilai SM1 pada perencanaan gedung (SD1 = SM1).

SDS = FA x SS

SD1 = FV x S1

dimana :
FA : Faktor amplifikasi untuk priode pendek SS
FV : Faktor amplifikasi untuk priode panjang S1

Untuk membuat respon spektra desain yaitu spektra yang terjadi di permukaan
tanah sebagai data untuk percepatan struktur, maka perlu diketahui respon spektra
di batuan dasar SB (bedrock) sebagai analisis dari hazard gempa. Respon spektra
pada batuan dasar kemudian dirambatkan ke permukaan tanah dengan

83
menggunakan faktor amplifikasi sehingga menjadi respon spektra desain. Faktor
amplifikasi tergantung dari jenis tanah (site class) antara batuan dasar dan
permukaan tanah, jenis periode yaitu periode pendek SS dan periode panjang S1.

Tabel IV.33 Faktor Amplifikasi untuk periode pendek

Tabel IV.34 Faktor Amplifikasi untuk periode panjang S1

Untuk menskalakan riwayat gempa digunakan software SeismoMatch 2016.


Dengan software ini, spektra dari riwayat gempa tersebut akan di-match-kan baik
terhadap respons spektra desain maupun maksimum Jawa Barat tanah sedang
(untuk model fixed base diskalakan pada rentang 0.2 T dan 1.5 T). Pada gambar ini
ditampilkan proses spectral matching yang dilakukan melalui software tersebut
dengan mengambil riwayat gempa ChiChi089 terhadap respons spektra desain Jawa
Barat tanah sedang. Untuk setiap periode dalam rentang yang diskalakan, rata-rata
dari penjumlahan kuadrat (SRSS) kombinasi dari pasangan komponen gempa
horizontal terskala harus sama atau lebih besar daripada target spektra.

84
Respon Spektra Matching
1
0.9
0.8
0.7
0.6 Original
0.5
Chi89 W
0.4
0.3 Chi89 N
0.2
0.1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.8 4

Grafik IV. 12 Proses spektral matching riwayat gempa ChiChi089 terhadap


respons spektra Jawa Barat tanah sedang melalui software SeismoMatch 2018

Pada gambar di bawah ini ditampilkan ground motion riwayat gempa ChiChi89
yang sudah diskalakan sedemikian rupa terhadap kondisi gempa desain. Nantinya
untuk analisis ke gempa kuat tinggal mengalikan 1.5 kali lipat dari kondisi gempa
desain.

ChiChi89 W
0.4

0.3

0.2
Acceleration (g)

0.1

0 Original
0 20 40 60 80 Match
-0.1

-0.2

-0.3

-0.4
Time (s)

Grafik IV. 13 Riwayat gempa ChiChi-089W sebelum dan sesudah diskalakan

85
ChiChi89 N

0.4

0.3
Acceleration (g) 0.2

0.1

0 Match
0 20 40 60 80
-0.1 Original

-0.2

-0.3

-0.4
Time (s)

Grafik IV. 14 Riwayat gempa ChiChi-089N sebelum dan sesudah diskalakan

IV.2.4.2 Prosedur Iterasi Perpindahan Rencana dengan Respons Spektra


Pada pemodelan ini, proses iterasi cukup dilakukan untuk kondisi desain saja (untuk
kondisi maksimum langsung dilakukan dengan Linear Time History Analysis.
Berdasarkan petunjuk dari Kelly, T.E. 2001. Base Isolation of Structures: Design
Guidelines, umumnya diambil nilai perpindahan awal yang memberikan kondisi
shear strain 100%. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemodelan LRB pada
software MIDAS CIVIL sebagai general link element.

86
Tabel IV. 35 Tabel Beban Aksial Perletakan

Shear- Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


No. Load Node Axial (kN)
y (kN) (kN) (kN*mm) (kN*mm) (kN*mm)
999 -127.88 0 6.83 0 0 0
Mass EQ
947 -127.88 0 6.83 0 0 0
P1
998 -108.42 0 6.1 0 0 0
Mass EQ
943 -108.42 0 6.1 0 0 0
TOTAL -236.30
Mass EQ 994 -369.87 0 1.93 0 0 0
948 -369.87 0 1.93 0 0 0
P2
993 -331.17 0 1.62 0 0 0
Mass EQ
944 -331.17 0 1.62 0 0 0
TOTAL -701.04
995 -368.78 0 -1.93 0 0 0
Mass EQ
949 -368.78 0 -1.93 0 0 0
P3
996 -331.17 0 -1.62 0 0 0
Mass EQ
945 -331.17 0 -1.62 0 0 0
TOTAL -699.95
1002 -137.07 0 -6.83 0 0 0
Mass EQ
950 -137.07 0 -6.83 0 0 0
P4
1001 -108.42 0 -6.1 0 0 0
Mass EQ
946 -108.42 0 -6.1 0 0 0
TOTAL -245.49

Tabel IV. 36 Perhitungan desain LRB arah longitudinal dan transversal

LEAD RUBBER BEARING DESIGN


Project: Jembatan METRO KAPSUL Job no: -
By: T.J.G Date: -
Chk: Code: AASHTO - GSID 4th Edition
ISOLATOR BEARING CALCULATION - LEAD RUBBER BEARING
● General Structural Information:
2
W SS = 1882.78 kN (Weight of superstructure including permament loads) g= 9810 mm/s
W PP = 0.00 kN (Participating weight of piers) S D1 = 0.612 g
W eff = 1882.78 kN (Effective weight for calculation of period) n= 5 Pcs

1. CALCULATION FOR LONGITUDINAL EARTHQUAKE


● First Assumption :
B1.1 d = 111.33 mm (Assumed displacement for starting the calculation) Iteration Target TOTAL = 2.00
Q d = 470.70 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 0.77 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)

● Step by Step Calculation :


Step A1 B1.2 B1.2 A1 B1.3 B1.3 B1.5 B1.6 B1.7 B1.8 B1.10 B1.10
K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j (d iso,j +
d sub,j ) 2
Pier 1 236.30 59.08 0.10 11.209 0.0587 0.62 105.15 0.66 6.18 69.23 6211.99 7706.88
Pier 2 701.04 175.26 0.29 11.209 0.1931 1.81 93.31 2.16 18.02 201.98 16353.53 22486.68
Pier 3 699.95 174.99 0.29 11.209 0.1928 1.81 93.34 2.16 17.99 201.68 16332.88 22452.58
Pier 4 245.49 61.37 0.10 11.209 0.0611 0.65 104.92 0.69 6.41 71.89 6438.97 8003.95
Total 1882.78 470.70 0.77 ∑K eff,j 4.89 544.78 45337.37 60650.10
B1.10 T eff = 1.244 sec (Effective period)
ξ = 0.476 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 111.32 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00

● Isolator Summary at Seismic Displacement - Single Seismic Load Case :


Position Q d,j K d,j d sub,j d iso,j K iso,j F EQ,Long ξ EQ C
Pier 1 11.82 0.02 6.18 105.15 0.13 13.85 0.543 0.0284 kN.sec / mm
Pier 2 35.05 0.06 18.02 93.31 0.43 40.40 0.552 0.0948 kN.sec / mm
Pier 3 35.00 0.06 17.99 93.34 0.43 40.34 0.552 0.0947 kN.sec / mm
Pier 4 12.27 0.02 6.41 104.92 0.14 14.38 0.543 0.0295 kN.sec / mm

87
2. CALCULATION FOR TRANSVERSAL EARTHQUAKE
● General Structural Information:
W SS = 1882.78 kN (Weight of superstructure including permament loads)
W PP = 0.00 kN (Participating weight of piers)
W eff = 1882.78 kN (Effective weight for calculation of period)
● First Assumption :
B1.1 d = 111.33 mm (Assumed displacement for starting the calculation)
Q d = 470.70 kN (Characteristic Strength of the whole structure)
Kd = 0.77 kN/mm (Post-yield stiffness of the whole structure)

● Step by Step Calculation :


Step A1 B1.2 B1.2 A1 B1.3 B1.3 B1.5 B1.6 B1.7 B1.8 B1.10 B1.10
K eff,j
Position Wj Q d,j K d,j K sub,j αj K eff,j d iso,j K iso,j d sub,j F sub,j Q d,j d iso,j (d iso,j +
d sub,j ) 2
Pier 1 236.30 59.08 0.10 11.209 0.0587 0.62 105.15 0.66 6.18 69.23 6211.99 7706.88
Pier 2 701.04 175.26 0.29 11.209 0.1931 1.81 93.31 2.16 18.02 201.98 16353.53 22486.68
Pier 3 699.95 174.99 0.29 11.209 0.1928 1.81 93.34 2.16 17.99 201.68 16332.88 22452.58
Pier 4 245.49 61.37 0.10 11.209 0.0611 0.65 104.92 0.69 6.41 71.89 6438.97 8003.95
Total 1882.78 470.70 0.77 ∑K eff,j 4.89 544.78 45337.37 60650.10
B1.10 T eff = 1.244 sec (Effective period)
ξ= 0.476 (Equivalent viscous damping ratio)
B1.11 BL = 1.700 (Damping factor)
d= 111.32 mm (Displacement) Iteration Target = 1.00

● Isolator Summary at Seismic Displacement - Single Seismic Load Case :


Position Q d,j K d,j d sub,j d iso,j K iso,j F EQ,Long ξ EQ C
Pier 1 11.82 0.02 6.18 105.15 0.13 13.85 0.543 0.0284 kN.sec / mm
Pier 2 35.05 0.06 18.02 93.31 0.43 40.40 0.552 0.0948 kN.sec / mm
Pier 3 35.00 0.06 17.99 93.34 0.43 40.34 0.552 0.0947 kN.sec / mm
Pier 4 12.27 0.02 6.41 104.92 0.14 14.38 0.543 0.0295 kN.sec / mm

3. ISOLATOR DEISGN DISPLACEMENT - ORTHOGONAL COMBINATION RULE


u L = (Longitudinal displacement due to Longitudinal EQ) u 1 = (u L + 0.3u T )
v L = (Transversal displacement due to Longitudinal EQ) v 1 = (v L + 0.3v T )
u T = (Longitudinal displacement due to Transversal EQ) u 2 = (0.3u L + u T )
v T = (Transversal displacement due to Transversal EQ) v 2 = (0.3v L + v T )
R 1 = (u12 + v12)0.5 R 2 = (u 22 + v22)0.5
dt = (Total Design Displacement = max [R1,R2])

Position uL vL uT vT u1 v1 u2 v2 R1 R2 dt USULAN LRB


Pier 1 105.15 5.26 5.26 105.15 106.73 36.80 36.80 106.73 112.90 112.90 112.90 Ø350 -135
Pier 2 93.31 4.67 4.67 93.31 94.71 32.66 32.66 94.71 100.18 100.18 100.18 Ø350 -135
Pier 3 93.34 4.67 4.67 93.34 94.74 32.67 32.67 94.74 100.21 100.21 100.21 Ø350 -135
Pier 4 104.92 5.25 5.25 104.92 106.49 36.72 36.72 106.49 112.64 112.64 112.64 Ø350 -135

IV.2.5 Initial Design Metro Kapsul


IV.2.5.1 Join Node Perletakan
Perletakan pada model ini menggunakan LRB dengan kekakuan pada arah
melintang maupun vertikal, serta menahan gaya rotasi pada arah memnajang
jembatan.

88
(a) Pier – 1 (b) Pier – 2

(c) Pier – 3 (c) Pier – 4

Gambar IV. 13 Node bearing pada perletakan jembatan

IV.2.5.2 Pola goyangan (Mode Shape)


Pada analisis ini, mode shape pertama yang diadopsi karena dianggap cukup
fleksibel terhadap satu kesatuan elemen struktur. Dari analisis ini diperoleh eigen
value analysis untuk menghitung mode shape dan periode getar struktur untuk
dipergunakan sebagai kontrol dalam perancangan.

89
(a) Mode Shape – II

(b) Mode Shape – II

(c) Mode Shape - III

Gambar IV. 14 Pola perpindahan Struktur (mode shape)

Tabel IV. 37 Tabel Eigen Value Analysis

Frequency Period
Mode No
(rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 5.0565 0.8048 1.2426
2 5.1643 0.8219 1.2167
3 6.7344 1.0718 0.9330
4 16.6050 2.6428 0.3784
5 20.4324 3.2519 0.3075
6 24.2259 3.8557 0.2594
7 24.2266 3.8558 0.2594
8 24.2349 3.8571 0.2593
9 24.3917 3.8821 0.2576
10 25.8933 4.1210 0.2427

90
IV.2.5.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
diberi gaya harmonik dalam arah memanjang jembatan.

Tabel IV. 38 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Longitudinal

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
680 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
682 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
684 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
931 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
932 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
933 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
934 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1003 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1004 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1005 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1006 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1007 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1008 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1009 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1010 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1011 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1012 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1013 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1014 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1015 Ex(RS) 33.887 0 0.000903 0 0.01 0
1016 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1017 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1018 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1019 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1020 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1021 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1022 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1023 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1024 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1025 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1026 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1027 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1028 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1029 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1030 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1031 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1032 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1033 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1034 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1035 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1036 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1037 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1038 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0

91
Tabel IV. 39 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Transversal

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
680 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
682 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
684 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
931 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
932 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
933 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
934 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
1003 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1004 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1005 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1006 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1007 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1008 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1009 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1010 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1011 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1012 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1013 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1014 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1015 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1016 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1017 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1018 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1019 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1020 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1021 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1022 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1023 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1024 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1025 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1026 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1027 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1028 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1029 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1030 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1031 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1032 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1033 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1034 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1035 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1036 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1037 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1038 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006

92
Tabel IV. 40 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
680 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
682 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
684 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
931 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
932 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
933 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
934 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
1003 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2750 0.000667 0.00058 0
1004 Eq(THA) 3.701 3.493 0.5500 0.000667 0.00058 0
1005 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1006 Eq(THA) 3.702 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1007 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2750 0.000667 0.00001 0.000137
1008 Eq(THA) 9.124 9.556 0.5501 0.000667 0.00001 0.000137
1009 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000137
1010 Eq(THA) 9.330 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000137
1011 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000137
1012 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2751 0.000667 0.00058 0
1013 Eq(THA) 3.702 3.493 0.5502 0.000667 0.00058 0
1014 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1015 Eq(THA) 3.701 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1016 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000101
1017 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2751 0.000667 0.00001 0.000101
1018 Eq(THA) 9.330 9.556 0.5502 0.000667 0.00001 0.000101
1019 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000101
1020 Eq(THA) 9.124 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000101
1021 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2830 0.000686 0.00058 0
1022 Eq(THA) 3.706 3.740 0.5661 0.000686 0.00058 0
1023 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2409 0.000686 0.00058 0
1024 Eq(THA) 3.707 3.740 0.4819 0.000686 0.00058 0
1025 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000065
1026 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2830 0.000686 0.00000 0.000065
1027 Eq(THA) 9.183 11.478 0.5661 0.000686 0.00000 0.000065
1028 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2409 0.000686 0.00000 0.000065
1029 Eq(THA) 9.277 11.478 0.4819 0.000686 0.00000 0.000065
1030 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2832 0.000686 0.00058 0
1031 Eq(THA) 3.707 3.740 0.5663 0.000686 0.00058 0
1032 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2411 0.000686 0.00058 0
1033 Eq(THA) 3.706 3.740 0.4822 0.000686 0.00058 0
1034 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000053
1035 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2832 0.000686 0.00000 0.000053
1036 Eq(THA) 9.277 11.478 0.5663 0.000686 0.00000 0.000053
1037 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2412 0.000686 0.00000 0.000053
1038 Eq(THA) 9.183 11.478 0.4822 0.000686 0.00000 0.000053

93
Tabel IV. 41 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Ex(RS) 3.67 0 197.05 0 177708.64 0
2 (680) Ex(RS) 5.65 0 197.98 0 177821.50 0
3 Ex(RS) 5.65 0 197.98 0 177821.50 0
4 Ex(RS) 3.67 0 197.05 0 177708.64 0

Tabel IV. 42 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Ey(RS) 0 160.53 0 736.4 0.00 200216.94
2 (680) Ey(RS) 0 196.89 0 336.23 0.00 215695.06
3 Ey(RS) 0 196.89 0 336.23 0.00 215695.06
4 Ey(RS) 0 160.53 0 736.4 0.00 200216.94

Tabel IV. 43 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Eq(THA) 0.53 44.99 22.53 76.41 13602.16 18600.77
2 (680) Eq(THA) 0.76 46.22 22.56 36.3 13610.01 19372.39
3 Eq(THA) 0.77 46.22 22.56 29.64 13610.01 19372.39
4 Eq(THA) 0.48 44.99 22.53 56.01 13602.16 18600.77

IV.2.5.4 Kontrol Perpindahan


Dari variasi penampang pier yang dimodelkan, bahwa dengan pembebanan yang
sama, properties material yang sama serta ketinggian pier yang sama, diperoleh
nilai besaran gaya dalam elemen pier dan besaran gaya yang diterima oleh elemen
struktur. Perhitungan ini mengacu pada peraturan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.

94
IV.2.6 LRB Design Metro Kapsul
IV.2.6.1 Join Node Perletakan
Perletakan pada model ini menggunakan LRB dengan kekakuan pada arah
melintang maupun vertikal, serta menahan gaya rotasi pada arah memnajang
jembatan.

(a) Pier – 1 (b) Pier – 2

(c) Pier – 3 (c) Pier – 4

Gambar IV. 15 Node bearing pada perletakan jembatan

95
IV.2.6.2 Pola goyangan (Mode Shape)
Pada analisis ini, mode shape pertama yang diadopsi karena dianggap cukup
fleksibel terhadap satu kesatuan elemen struktur. Dari analisis ini diperoleh eigen
value analysis untuk menghitung mode shape dan periode getar struktur untuk
dipergunakan sebagai kontrol dalam perancangan.

(a) Mode Shape – II

(b) Mode Shape – II

(c) Mode Shape - III

Gambar IV. 16 Pola perpindahan Struktur (mode shape)

Tabel IV. 44 Tabel Eigen Value Analysis

Frequency Period
Mode No
(rad/sec) (cycle/sec) (sec)
1 5.0565 0.8048 1.2426
2 5.1643 0.8219 1.2167
3 6.7344 1.0718 0.9330
4 16.6050 2.6428 0.3784
5 20.4324 3.2519 0.3075
6 24.2259 3.8557 0.2594
7 24.2266 3.8558 0.2594
8 24.2349 3.8571 0.2593
9 24.3917 3.8821 0.2576
10 25.8933 4.1210 0.2427

96
IV.2.6.3 Perpindahan (displacement)
Perpindahan node pada pier, pierhead, dan bearing diambil yang maksimum setelah
diberi gaya harmonik dalam arah memanjang jembatan.

Tabel IV. 45 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Longitudinal

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
680 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
682 Ex(RS) 28.631 0 0.00139 0 0.005384 0
684 Ex(RS) 28.522 0 0.00090 0 0.005365 0
931 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
932 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
933 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
934 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1003 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1004 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1005 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1006 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1007 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1008 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1009 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1010 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1011 Ex(RS) 138.478 0 0.00091 0 0.000098 0
1012 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1013 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1014 Ex(RS) 33.887 0 0.00090 0 0.005365 0
1015 Ex(RS) 33.887 0 0.000903 0 0.01 0
1016 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1017 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1018 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.00 0
1019 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1020 Ex(RS) 138.478 0 0.000911 0 0.000098 0
1021 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1022 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1023 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1024 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1025 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1026 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1027 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1028 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.00 0
1029 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1030 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1031 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1032 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1033 Ex(RS) 34.014 0 0.00139 0 0.005384 0
1034 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1035 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1036 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1037 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0
1038 Ex(RS) 138.556 0 0.001401 0 0.000026 0

97
Tabel IV. 46 Perpindahan maksimum Gempa Respon Spektra arah Transversal

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
680 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
682 Ey(RS) 0.000 17.757 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
684 Ey(RS) 0.000 14.805 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
931 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
932 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
933 Ey(RS) 0.000 21.118 0.000 0.0034 0.0000 0.0000
934 Ey(RS) 0.000 17.624 0.000 0.0028 0.0000 0.0000
1003 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1004 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1005 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1006 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1007 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1008 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1009 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1010 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1011 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1012 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1013 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1014 Ey(RS) 0.002 17.624 1.163 0.0028 0.0000 0.0000
1015 Ey(RS) 0.004 17.624 2.326 0.0028 0.0000 0.0000
1016 Ey(RS) 0.000 111.387 0.000 0.0028 0.0000 0.0013
1017 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1018 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1019 Ey(RS) 0.546 111.387 1.163 0.0028 0.0000 0.0013
1020 Ey(RS) 1.092 111.387 2.326 0.0028 0.0000 0.0013
1021 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1022 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1023 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1024 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1025 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1026 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1027 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1028 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1029 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1030 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1031 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1032 Ey(RS) 0.001 21.118 1.386 0.0034 0.0000 0.0000
1033 Ey(RS) 0.002 21.118 2.773 0.0034 0.0000 0.0000
1034 Ey(RS) 0.000 136.363 0.000 0.0034 0.0000 0.0006
1035 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1036 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006
1037 Ey(RS) 0.249 136.363 1.387 0.0034 0.0000 0.0006
1038 Ey(RS) 0.499 136.363 2.773 0.0034 0.0000 0.0006

98
Tabel IV. 47 Perpindahan maksimum arah Longitudinal dan Transversal
berdasarkan Riwayat Waktu

DX DY DZ RX RY RZ
Node Load
DX (mm) DY (mm) DZ (mm) RX ([rad]) RY ([rad]) RZ ([rad])
678 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
680 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
682 Eq(THA) 3.126 3.156 0.0002 0.000686 0.00058 0
684 Eq(THA) 3.122 2.947 0.0001 0.000667 0.00058 0
931 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
932 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
933 Eq(THA) 3.706 3.740 0.0002 0.000686 0.00058 0
934 Eq(THA) 3.702 3.493 0.0001 0.000667 0.00058 0
1003 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2750 0.000667 0.00058 0
1004 Eq(THA) 3.701 3.493 0.5500 0.000667 0.00058 0
1005 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1006 Eq(THA) 3.702 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1007 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2750 0.000667 0.00001 0.000137
1008 Eq(THA) 9.124 9.556 0.5501 0.000667 0.00001 0.000137
1009 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000137
1010 Eq(THA) 9.330 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000137
1011 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000137
1012 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2751 0.000667 0.00058 0
1013 Eq(THA) 3.702 3.493 0.5502 0.000667 0.00058 0
1014 Eq(THA) 3.702 3.493 0.2252 0.000667 0.00058 0
1015 Eq(THA) 3.701 3.493 0.4503 0.000667 0.00058 0
1016 Eq(THA) 9.227 9.556 0.0001 0.000667 0.00001 0.000101
1017 Eq(THA) 9.278 9.556 0.2751 0.000667 0.00001 0.000101
1018 Eq(THA) 9.330 9.556 0.5502 0.000667 0.00001 0.000101
1019 Eq(THA) 9.175 9.556 0.2252 0.000667 0.00001 0.000101
1020 Eq(THA) 9.124 9.556 0.4503 0.000667 0.00001 0.000101
1021 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2830 0.000686 0.00058 0
1022 Eq(THA) 3.706 3.740 0.5661 0.000686 0.00058 0
1023 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2409 0.000686 0.00058 0
1024 Eq(THA) 3.707 3.740 0.4819 0.000686 0.00058 0
1025 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000065
1026 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2830 0.000686 0.00000 0.000065
1027 Eq(THA) 9.183 11.478 0.5661 0.000686 0.00000 0.000065
1028 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2409 0.000686 0.00000 0.000065
1029 Eq(THA) 9.277 11.478 0.4819 0.000686 0.00000 0.000065
1030 Eq(THA) 3.707 3.740 0.2832 0.000686 0.00058 0
1031 Eq(THA) 3.707 3.740 0.5663 0.000686 0.00058 0
1032 Eq(THA) 3.706 3.740 0.2411 0.000686 0.00058 0
1033 Eq(THA) 3.706 3.740 0.4822 0.000686 0.00058 0
1034 Eq(THA) 9.230 11.478 0.0002 0.000686 0.00000 0.000053
1035 Eq(THA) 9.254 11.478 0.2832 0.000686 0.00000 0.000053
1036 Eq(THA) 9.277 11.478 0.5663 0.000686 0.00000 0.000053
1037 Eq(THA) 9.206 11.478 0.2412 0.000686 0.00000 0.000053
1038 Eq(THA) 9.183 11.478 0.4822 0.000686 0.00000 0.000053

99
Tabel IV. 48 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Longitudinal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Ex(RS) 3.67 0 197.05 0 177708.64 0
2 (680) Ex(RS) 5.65 0 197.98 0 177821.50 0
3 Ex(RS) 5.65 0 197.98 0 177821.50 0
4 Ex(RS) 3.67 0 197.05 0 177708.64 0

Tabel IV. 49 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Respon Spektra arah Transversal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Ey(RS) 0 160.53 0 736.4 0.00 200216.94
2 (680) Ey(RS) 0 196.89 0 336.23 0.00 215695.06
3 Ey(RS) 0 196.89 0 336.23 0.00 215695.06
4 Ey(RS) 0 160.53 0 736.4 0.00 200216.94

Tabel IV. 50 Tabel Gaya Aksial dan Momen Nominal pada Elemen Pier akibat
Riwayat Waktu arah Longitudinal & Transversal

Axial Shear-y Shear-z Torsion Moment-y Moment-z


Elem Load
Force (kN) Force (kN) Force (kN) Force (kN*mm) Force (kN*mm) Force (kN*mm)
1 (678) Eq(THA) 0.53 44.99 22.53 76.41 13602.16 18600.77
2 (680) Eq(THA) 0.76 46.22 22.56 36.3 13610.01 19372.39
3 Eq(THA) 0.77 46.22 22.56 29.64 13610.01 19372.39
4 Eq(THA) 0.48 44.99 22.53 56.01 13602.16 18600.77

IV.2.6.4 Kontrol Perpindahan


Dari variasi penampang pier yang dimodelkan, bahwa dengan pembebanan yang
sama, properties material yang sama serta ketinggian pier yang sama, diperoleh
nilai besaran gaya dalam elemen pier dan besaran gaya yang diterima oleh elemen
struktur. Perhitungan ini mengacu pada peraturan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa.

100
Kontrol Displacement (Initial Disain)
Respon Spektra arah X
50000.00
45000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
40000.00
Displacement (mm) 35000.00
30000.00
25000.00
20000.00
D.Pu
15000.00
10000.00 0.25*f*Mn
5000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Respon Spektra arah X

Kontrol Displacement (Initial Disain)


Respon Spektra arah Y
60000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
50000.00
Displacement (mm)

40000.00

30000.00

20000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
10000.00

0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Respon Spektra arah X

Grafik IV. 15 Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh


Respon Spektra arah X dan Y

101
Kontrol Displacement (Initial Disain)
Riwayat Waktu arah X
4000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
3500.00

Displacement (mm)
3000.00
2500.00
2000.00
1500.00 D.Pu
1000.00 0.25*f*Mn
500.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah X

Kontrol Displacement (Initial Disain)


Riwayat Waktu arah Y
6000.00 (.Pu < 0.25..Mn)

5000.00
Displacement (mm)

4000.00

3000.00

2000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
1000.00

0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah Y

Grafik IV. 16 Kontrol Displacement pada Initial Disain pengaruh


Riwayat Waktu arah X dan Y

102
Kontrol Displacement (LRB Disain)
Respon Spektra arah X
80000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
70000.00

Displacement (mm)
60000.00
50000.00
40000.00
30000.00 D.Pu
20000.00 0.25*f*Mn
10000.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Respon Spektra arah X

Kontrol Displacement (LRB Disain)


Respon Spektra arah Y
60000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
50000.00
Displacement (mm)

40000.00

30000.00

20000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
10000.00

0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Respon Spektra arah X

Grafik IV. 17 Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh


Respon Spektra arah X dan Y

103
Kontrol Displacement (LRB Disain)
Riwayat Waktu arah X
4000.00
(.Pu < 0.25..Mn)
3500.00

Displacement (mm)
3000.00
2500.00
2000.00
1500.00 D.Pu
1000.00 0.25*f*Mn
500.00
0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(a)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah X

Kontrol Displacement (LRB Disain)


Riwayat Waktu arah Y
6000.00 (.Pu < 0.25..Mn)
5000.00
Displacement (mm)

4000.00

3000.00

2000.00 D.Pu
0.25*f*Mn
1000.00

0.00
P-1 P-2 P-3 P-4
Dimensi Pier (m)

(b)
Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh
Riwayat Waktu arah Y

Grafik IV. 18 Kontrol Displacement pada LRB Disain pengaruh


Riwayat Waktu arah X dan Y

104
Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis-analisis yang telah
dilakukan pada pemodelan struktur jembatan. Hasil ini diantaranya merupakan
parametrik optimasi energi disipasi pada struktur jembatan dari penggunaan lead
rubber bearing. Adapun parameter tersebut adalah

1. Desain Lead Rubber Bearing


2. Periode alami struktur
3. Perpindahan maksimum, gaya geser maksimum, serta Momen maksimum
4. Kontrol kelangsingan
5. Kontrol perpindahan/ displacement
6. Cost benefit

V.1 Desain Awal


V.1.1 Summary Analisis Konvensional Bearing dan LRB
Pada subbab ini ditampilkan tabel resume nilai kekakuan LRB dari masing-masing
pilar seperti pada Tabel V.1.

Tabel V.1 Resume kekakuan LRB

KLRB
Perletakan 3.4x3.4 3.3x3.3 3.2x3.2 3.0x3.0
kN/mm’ kN/mm’ kN/mm’ kN/mm’
P-1 1.91 1.91 1.91 1.91
P-2 1.91 1.91 1.91 1.91
P-3 1.91 1.91 1.91 1.91
P-4 1.91 1.91 1.91 1.91

Dari nilai kekakuan LRB, dapat ditentukan dimensi LRB dari hasil perhitungan
disain berdasarkan AASHTO 2104 GSSID. Semakin kaku pier, maka dimensi LRB
yang dibutuhkan semakin kecil.

105
Hasil analisis parameter lead rubber bearing berdasarkan ketentuan dalam
perhitungan yang telah disebutkan sebelumnya dapat dilihat dalam Tabel IV.16
berikut ini :

Tabel V. 2 Summary Analisis Pier


Dim.
H Ixx Iyy fc' E K Pier K efektif T ØLRB
Ex (RS)
No. Device PIER Pier (m)  BEARING  PIERHEAD  PIER Pu Mn  .Pu 0.25**Mn Kontrol  Rasio λ
ratio K*lu r
b h (m) (m4) (m4) Mpa (kN/mm2) (kN/mm) (kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm kN.mm kN.mm .Pu≤0.25Mn K.lu/r < 22
1 Konvensional P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 310.978 310.965 289.042 4970.890 5,738,200.40 1.0 1,545,836.49 1,434,550.10 0.93 NO OK 19.5 0.90 21.67
Bearing 3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.007 276.993 257.489 5734.820 6,457,627.73 1.0 1,588,584.73 1,614,406.93 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.273 262.258 243.804 6142.380 6,828,738.24 1.0 1,610,977.63 1,707,184.56 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 248.807 248.792 231.297 6567.510 7,207,070.12 1.0 1,634,045.61 1,801,767.53 1.10 OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 310.978 310.965 289.197 4973.560 5,741,283.10 1.0 1,546,669.15 1,435,320.78 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.007 276.993 257.662 5738.680 6,461,967.28 1.0 1,589,657.03 1,615,491.82 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.273 262.258 243.986 6146.970 6,833,841.07 1.0 1,612,184.91 1,708,460.27 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 248.808 248.792 231.489 6572.940 7,213,037.41 1.0 1,635,400.54 1,803,259.35 1.10 OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 310.978 310.965 289.260 4974.630 5,742,518.86 1.0 1,546,999.54 1,435,629.72 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.007 276.993 257.731 5740.210 6,463,696.94 1.0 1,590,077.79 1,615,924.24 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.273 262.258 244.058 6148.790 6,835,869.94 1.0 1,612,658.80 1,708,967.49 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 248.807 248.792 231.564 6575.100 7,215,404.69 1.0 1,635,934.06 1,803,851.17 1.10 OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 311.145 311.132 289.073 4971.420 5,738,811.94 1.0 1,546,831.22 1,434,702.99 0.93 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 277.193 277.179 257.523 5735.570 6,458,467.68 1.0 1,589,859.32 1,614,616.92 1.02 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 262.468 262.454 243.839 6143.260 6,829,714.83 1.0 1,612,411.46 1,707,428.71 1.06 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 249.013 248.998 231.333 6568.540 7,208,199.97 1.0 1,635,653.96 1,802,049.99 1.10 OK 19.5 1.02 19.12

2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.628 139.246 129.536 2311.840 2,162,453.35 1.0 299,466.41 540,613.34 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.972 128.363 119.438 2773.750 2,221,711.31 1.0 331,290.74 555,427.83 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.314 123.911 115.306 3034.230 2,243,816.38 1.0 349,863.88 560,954.10 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.060 119.961 111.640 3315.210 2,261,567.57 1.0 370,110.49 565,391.89 1.53 OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.688 139.251 129.541 2311.910 2,162,851.42 1.0 299,486.13 540,712.86 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 324.033 128.366 119.440 2773.790 2,222,146.37 1.0 331,302.04 555,536.59 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.376 123.912 115.307 3034.260 2,244,266.82 1.0 349,872.10 561,066.71 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.122 119.962 111.641 3315.220 2,262,031.39 1.0 370,114.73 565,507.85 1.53 OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.713 139.253 129.542 2311.930 2,163,013.14 1.0 299,493.00 540,753.29 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 324.057 128.367 119.441 2773.800 2,222,322.00 1.0 331,305.80 555,580.50 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.401 123.913 115.308 3034.260 2,244,448.14 1.0 349,873.95 561,112.04 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.147 119.963 111.641 3315.230 2,262,217.62 1.0 370,117.05 565,554.41 1.53 OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 334.641 139.247 129.537 2311.860 2,162,535.53 1.0 299,471.24 540,633.88 1.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.984 128.364 119.438 2773.760 2,221,799.29 1.0 331,293.30 555,449.82 1.68 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 319.327 123.911 115.306 3034.240 2,243,906.63 1.0 349,866.03 560,976.66 1.60 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 315.073 119.961 111.640 3315.210 2,261,659.70 1.0 370,111.15 565,414.93 1.53 OK 19.5 1.02 19.12

(a) Respon Spektra - X

106
Dim.
H Ixx Iyy fc' E K Pier K efektif T ØLRB
Ey (RS)
No. Device PIER Pier (m)  BEARING  PIERHEAD  PIER Pu Mn  .Pu 0.25**Mn Kontrol  Rasio λ
ratio K*lu r
b h (m) (m4) (m4) Mpa (kN/mm2) (kN/mm) (kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm kN.mm kN.mm .Pu≤0.25Mn K.lu/r < 22
1 Konvensional P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 277.777 277.768 257.219 3686.710 20,277,774.84 1.0 1,024,081.50 5,069,443.71 4.95 OK 19.5 0.90 21.67
Bearing 3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 244.781 244.772 226.702 4228.020 22,537,008.49 1.0 1,034,937.96 5,634,252.12 5.44 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 230.513 230.503 213.506 4514.720 23,711,207.91 1.0 1,040,701.08 5,927,801.98 5.70 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 217.496 217.486 201.466 4812.150 24,914,244.52 1.0 1,046,624.02 6,228,561.13 5.95 OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 297.775 297.764 276.047 4204.710 17,851,656.71 1.0 1,252,055.66 4,462,914.18 3.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 265.092 265.081 245.791 4867.510 19,713,515.37 1.0 1,290,339.03 4,928,378.84 3.82 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 250.978 250.966 232.723 5222.930 20,678,129.28 1.0 1,310,840.54 5,169,532.32 3.94 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 238.114 238.101 220.812 5594.980 21,665,046.42 1.0 1,332,242.95 5,416,261.61 4.07 OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 320.951 320.939 297.643 4625.570 18,351,919.29 1.0 1,484,580.48 4,587,979.82 3.09 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 287.411 287.398 266.569 5369.570 20,510,010.16 1.0 1,543,275.36 5,127,502.54 3.32 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 272.871 272.857 253.097 5769.920 21,637,053.41 1.0 1,574,442.96 5,409,263.35 3.44 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 259.588 259.574 240.791 6190.000 22,797,148.62 1.0 1,606,851.42 5,699,287.16 3.55 OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 321.886 321.876 298.372 4514.400 18,899,723.17 1.0 1,453,124.13 4,724,930.79 3.25 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 285.947 285.935 265.068 5183.520 21,666,682.51 1.0 1,482,209.95 5,416,670.63 3.65 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 270.212 270.199 250.489 5537.510 23,106,191.41 1.0 1,496,300.45 5,776,547.85 3.86 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 255.748 255.735 237.088 5904.500 24,577,830.81 1.0 1,510,063.18 6,144,457.70 4.07 OK 19.5 1.02 19.12

2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 327.481 139.784 129.832 2176.480 6,900,165.74 1.0 282,577.34 1,725,041.44 6.10 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 319.758 128.116 119.060 2634.930 7,094,501.47 1.0 313,715.73 1,773,625.37 5.65 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 317.116 123.475 114.773 2893.930 7,202,875.91 1.0 332,144.43 1,800,718.98 5.42 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 314.478 119.322 110.936 3171.730 7,297,139.93 1.0 351,858.10 1,824,284.98 5.18 OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 332.453 139.596 129.591 2113.700 6,583,448.27 1.0 273,915.90 1,645,862.07 6.01 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 323.334 127.559 118.474 2547.780 6,873,072.49 1.0 301,846.25 1,718,268.12 5.69 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 320.302 122.866 114.140 2796.910 7,030,280.84 1.0 319,239.62 1,757,570.21 5.51 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 317.353 118.707 110.298 3065.860 7,176,253.33 1.0 338,158.24 1,794,063.33 5.31 OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 338.241 138.796 128.808 2066.890 6,636,721.84 1.0 266,231.95 1,659,180.46 6.23 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 325.617 125.744 116.747 2466.710 6,987,176.17 1.0 287,980.12 1,746,794.04 6.07 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 321.485 120.816 112.195 2701.340 7,170,144.03 1.0 303,077.48 1,792,536.01 5.91 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 317.626 116.511 108.219 2956.500 7,341,915.54 1.0 319,948.51 1,835,478.89 5.74 OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 338.312 140.087 130.098 2168.380 6,969,293.78 1.0 282,102.42 1,742,323.45 6.18 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 322.503 126.674 117.706 2592.080 7,214,278.31 1.0 305,104.13 1,803,569.58 5.91 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 317.290 121.710 113.122 2840.810 7,323,926.03 1.0 321,357.70 1,830,981.51 5.70 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 312.518 117.411 109.150 3110.980 7,410,585.06 1.0 339,564.56 1,852,646.27 5.46 OK 19.5 1.02 19.12

(b) Respon Spektra - Y

107
Dim.
H Ixx Iyy fc' E K Pier K efektif T ØLRB
GETARAN HARMONIK
No. Device PIER Pier (m)  BEARING  PIERHEAD  PIER Pu Mn  .Pu 0.25**Mn Kontrol  Rasio λ
ratio K*lu r
b h (m) (m4) (m4) Mpa (kN/mm2) (kN/mm) (kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm kN.mm kN.mm .Pu≤0.25Mn K.lu/r < 22
1 Konvensional P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3037.165 3037.076 2812.518 32767.870 217,088,530.37 1.0 99,521,442.44 54,272,132.59 0.55 NO OK 19.5 0.90 21.67
Bearing 3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2078.236 2078.158 1924.990 32102.470 184,642,666.82 1.0 66,716,512.05 46,160,666.71 0.69 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1609.636 1609.568 1491.122 30566.630 158,449,405.43 1.0 49,201,142.85 39,612,351.36 0.81 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1188.559 1188.503 1101.183 28399.930 129,111,411.53 1.0 33,754,984.16 32,277,852.88 0.96 NO OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3251.139 3251.029 3014.026 37310.330 180,335,507.49 1.0 121,301,085.79 45,083,876.87 0.37 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2241.483 2241.387 2078.476 36687.600 153,597,521.20 1.0 82,234,642.35 38,399,380.30 0.47 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1743.250 1743.165 1616.652 35014.140 131,977,895.14 1.0 61,038,386.11 32,994,473.79 0.54 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1292.449 1292.379 1198.722 32609.870 107,698,237.30 1.0 42,146,590.02 26,924,559.33 0.64 NO OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3490.529 3490.405 3237.090 40907.370 175,982,992.16 1.0 142,788,366.82 43,995,748.04 0.31 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2410.877 2410.769 2236.186 40042.370 152,400,598.84 1.0 96,537,223.53 38,100,149.71 0.39 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1876.762 1876.668 1740.913 38152.830 132,033,547.86 1.0 71,603,790.08 33,008,386.97 0.46 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1392.627 1392.550 1291.929 35472.940 108,550,692.88 1.0 49,400,590.01 27,137,673.22 0.55 NO OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 10^5 2.3385 - 3488.390 3488.276 3233.472 39921.720 201,197,794.80 1.0 139,262,529.47 50,299,448.70 0.36 NO OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 10^5 2.0779 - 2384.312 2384.215 2210.222 38412.060 177,235,604.69 1.0 91,586,351.58 44,308,901.17 0.48 NO OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 10^5 1.9650 - 1845.781 1845.696 1711.094 36287.720 154,284,669.88 1.0 66,979,170.72 38,571,167.47 0.58 NO OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 10^5 1.8619 - 1361.751 1361.682 1262.455 33462.740 127,286,954.54 1.0 45,567,918.32 31,821,738.64 0.70 NO OK 19.5 1.02 19.12

2 LRB P-1 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 1822.507 546.926 506.411 6761.100 42,301,356.87 1.0 3,423,897.18 10,575,339.22 3.09 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1691.339 423.637 392.334 6901.870 41,402,727.33 1.0 2,707,839.94 10,350,681.83 3.82 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1639.511 375.480 347.781 6984.880 40,957,636.73 1.0 2,429,206.15 10,239,409.18 4.22 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1592.313 333.692 309.114 7071.100 40,526,351.47 1.0 2,185,777.81 10,131,587.87 4.64 OK 19.5 1.02 19.12

P-2 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 1901.643 561.048 519.595 7025.990 40,986,621.59 1.0 3,650,667.91 10,246,655.40 2.81 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1769.539 434.969 402.893 7156.950 40,548,701.02 1.0 2,883,485.61 10,137,175.26 3.52 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1717.416 385.658 357.258 7234.110 40,149,320.09 1.0 2,584,444.54 10,037,330.02 3.88 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1669.886 342.820 317.592 7314.760 40,001,299.89 1.0 2,323,108.45 10,000,324.97 4.30 OK 19.5 1.02 19.12

P-3 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 2020.944 582.568 539.590 7350.160 40,683,362.83 1.0 3,966,072.45 10,170,840.71 2.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1885.767 451.381 418.137 7458.850 40,710,352.52 1.0 3,118,821.48 10,177,588.13 3.26 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1832.693 400.019 370.569 7526.470 40,402,718.57 1.0 2,789,073.44 10,100,679.64 3.62 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1783.785 355.351 329.214 7597.240 40,565,268.80 1.0 2,501,115.32 10,141,317.20 4.05 OK 19.5 1.02 19.12

P-4 3.0 3.0 30 6.750 6.750 30.000 25.743 19.307 1.91 3.7190 2072.073 592.956 549.161 7426.340 41,711,356.66 1.0 4,078,255.75 10,427,839.17 2.56 OK 19.5 0.9 21.67
3.2 3.2 30 8.738 8.738 30.000 25.743 24.994 1.91 3.5680 1933.125 458.981 425.115 7526.980 41,890,983.18 1.0 3,199,835.42 10,472,745.80 3.27 OK 19.5 0.96 20.31
3.3 3.3 30 9.883 9.883 30.000 25.743 28.268 1.91 3.5070 1878.678 406.523 376.545 7592.630 41,874,311.89 1.0 2,858,966.76 10,468,577.97 3.66 OK 19.5 0.99 19.70
3.4 3.4 30 11.136 11.136 30.000 25.743 31.853 1.91 3.4538 1828.593 360.950 334.351 7662.880 42,000,988.92 1.0 2,562,090.42 10,500,247.23 4.10 OK 19.5 1.02 19.12

(c) Getaran Harmonis

(a) Summary Analisis RS(x) (b) Summary Analisis RS(y)


(c) Summary Analisis Harmonik

Dari Tabel V. 3 diterangkan bahwa pada ketinggian pier yang ekstrim, diperlukan
penampang pier yang berdimensi besar untuk mendapatkan kekakuan yang besar.
Dalam perencanaan jembatan (preliminary design), khususnya dalam mendesain
penampang pilar/pier jembatan, menggunakan perhitungan beban (beban mati, DL
+ beban hidup, LL) yang terdistribusi pada struktur atas jembatan dan disalurkan
berdasarkan luasan area yang menjadi beban pikul struktur pilar/pier (tributary
area).

108
Kontrol perpindahan (displacement) berdasarkan SNI 2833 Tahun 2016
Perencanaan jembatan terhadap beban gempa, menunjukkan nilai rasio yang
mendekati atau sama dengan satu (0.25Mn/Pu = 1) paling efektif. Pier jembatan
sebagai elemen substruktur, paling berperan dalam menjaga performa daktilitas
jembatan. Kekakuan elemen pier yang rendah berdampak pada simpangan/
perpindahan yang besar hingga melebihi kekuatan gaya dalamnya. Dalam hal ini,
dimensi penampang elemen pier yang demikian tidak memenuhi persyaratan dan
harus diberikan tambahan perkuatan pada elemen pier nya.

Displacement Pier Max arah X


Dim (3.2 x 3.2) m
(Bearing Vs LRB)
300.000 257.489 257.662 257.731 257.523
Displacement (mm)

250.000
200.000
150.000 119.438 119.440 119.441 119.438
Bearing
100.000
LRB
50.000
0.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m

(a)

Displacement Pierhead Max arah X


Dim (3.2 x 3.2) m
(Bearing Vs LRB)
276.993 276.993 276.993 277.179
300.000
Displacement (mm)

250.000
200.000
128.363 128.366 128.367 128.364
150.000
Bearing
100.000
LRB
50.000
0.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m

(b)

109
Displacement Beam Max arah X
Dim (3.2 x 3.2) m
(Bearing Vs LRB)
350.000
Displacement (mm)

323.972 324.033 324.057 323.984

300.000
277.007 277.007 277.007 277.193 Bearing
LRB

250.000
P-1 P-2 P-3 P-4
Pier 3.2 x 3.2 m

(c)

(a) Grafik Displacement Total Pier-1 (b) Grafik Displacement Total Pier-2

Grafik V. 1 Grafik Displacement Total

Peranan lead rubber bearing pada join perletakan di atas pier berkontribusi besar
memberikan efek redaman getaran pada substruktur dan superstruktur.
Perbandingan bearing konvensional terhadap LRB dalam analisis ini dapat dilihat
pada grafik di atas bahwa ada penurunan simpangan pada pier jembatan ketika
menggunakan LRB. Pada dimensi pier (3.2 x 3.2) meter di P-1 s.d P-4 terjadi
penurunan perpindahan yang signifikan, namun pada struktur atas (beam)
mengalami peningkatan perpindahan. Hal tersebut merupakan dampak peningkatan
periode struktur dalam memberikan efek redaman pada struktur atas.
Dari hasil analisis displacement ini juga didapatkan kesimpulan bahwa dengan
penggunaan LRB, dimensi penampang pier jembatan dapat direduksi dari semula
3.3 x 3.3 meter menjadi 3.2 x 3.2 meter.

110
Periode Struktur (T) arah X
(Bearing Vs LRB)
4.0000 3.7190 3.5680 3.5070 3.4538
3.5000
Periode, T (s)

3.0000
2.3385
2.5000 2.0779 1.9650 1.8619
2.0000
Bearing
1.5000
1.0000 LRB
0.5000
0.0000
3.0 x 3.0 3.2 x 3.2 3.3 x 3.3 3.4 x 3.4
Dimensi Pier (m)

(a)

Grafik V. 2 Grafik Perioda Bearing vs LRB

Perioda alami struktur yang semakin kecil, artinya dimensi struktur besar dan kaku
sehingga tidak efektif dalam merespon getaran gempa, terutama dalam hal
kenyamanan. Dimensi struktur yang kaku juga akan berdampak pada biaya (cost)
material yang tinggi.

Hubungan Kbearing & Displacement


Arah X
500.000

400.000
Displacement (mm)

310.978
277.007 262.273
300.000 248.808

200.000
Bearing
100.000

0.000
10^5 10^5 10^5 10^5
Kekakuan (kN/mm)

(a)

111
Hubungan KLRB & Displacement
Arah X
500.000

400.000 334.688
Displacement (mm)

324.033 319.376 315.122


300.000

200.000
LRB
100.000

0.000
1.91 1.91 1.91 1.91
Kekakuan (kN/mm)

(b)

(a) Grafik Perpindahan Bearing (b) Grafik Perpindahan LRB

Grafik V. 3 Grafik Efektifitas Kekakuan terhadap displacement

V.2 Studi Rekayasa Lapangan


V.2.1 Summary Analisis Konvensional Bearing dan LRB
Pada subbab ini ditampilkan tabel resume kontrol perpindahan elemen struktur dari
masing-masing pilar dari initial design dengan LRB design untuk dibandingkan dan
ditampilkan pada seperti pada Tabel V. 4 dan Tabel V. 5.

112
Tabel V. 6 Summary Analisis Pier Initial Disain

KPIER
Teff ØLRB
Hasil
No. Device Gempa Arah KLRB  max  BEAM  P.HEAD  PIER Pu Mn Kontrol 
 .Pu 0.25**Mn ratio
(kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm .Pu≤0.25Mn
1 2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21=0.25x18x19 22=21/20 23

1 Initial Ex(RS) X 0.803 1.25284 P-1 139.653 139.653 33.767 28.418 195.810 178,111.93 1.0 27,345.45 44,527.98 1.63 OK
Design Ex(RS) P-2 139.730 139.730 33.882 28.516 196.610 178,258.20 1.0 27,472.32 44,564.55 1.62 OK
Ex(RS) P-3 139.730 139.730 33.882 28.516 196.610 178,258.20 1.0 27,472.32 44,564.55 1.62 OK
Ex(RS) P-4 139.653 139.653 33.767 28.418 195.810 178,111.93 1.0 27,345.45 44,527.98 1.63 OK

Ey(RS) Y P-1 112.656 112.656 17.523 14.719 159.530 199,432.86 1.0 17,971.93 49,858.22 2.77 OK
Ey(RS) P-2 137.483 137.483 20.933 17.601 195.020 214,573.73 1.0 26,811.88 53,643.43 2.00 OK
Ey(RS) P-3 137.483 137.483 20.933 17.601 195.020 214,573.83 1.0 26,811.88 53,643.46 2.00 OK
Ey(RS) P-4 112.656 112.656 17.523 14.719 159.530 199,433.11 1.0 17,971.93 49,858.28 2.77 OK

Eq(THA) X P-1 9.192 9.192 3.699 3.126 41.150 13,775.92 1.0 378.25 3,443.98 9.11 OK
Eq(THA) P-2 9.143 9.143 3.701 3.128 44.040 13,787.62 1.0 402.66 3,446.91 8.56 OK
Eq(THA) P-3 9.143 9.143 3.701 3.128 44.040 13,787.62 1.0 402.66 3,446.91 8.56 OK
Eq(THA) P-4 9.192 9.192 3.699 3.126 41.150 13,775.92 1.0 378.25 3,443.98 9.11 OK

Eq(THA) Y P-1 9.662 9.662 3.508 2.958 23.550 21,480.36 1.0 227.54 5,370.09 23.60 OK
Eq(THA) P-2 11.547 11.547 3.875 3.268 23.560 22,287.71 1.0 272.05 5,571.93 20.48 OK
Eq(THA) P-3 11.547 11.547 3.875 3.268 23.560 22,287.77 1.0 272.05 5,571.94 20.48 OK
Eq(THA) P-4 9.662 9.662 3.508 2.958 23.550 21,480.43 1.0 227.54 5,370.11 23.60 OK

Tabel V. 7 Summary Analisis Pier Disain LRB

KPIER
Teff ØLRB
Hasil
No. Device Gempa Arah KLRB  max  BEAM  P.HEAD  PIER Pu Mn Kontrol 
 .Pu 0.25**Mn ratio
(kN/mm) (s) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) kN kN.mm .Pu≤0.25Mn
1 2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21=0.25x18x19 22=21/20 23

2 Design -LRB Ø350 -135


Ex(RS) X 0.350 1.24260 P1 138.478 138.478 33.887 28.522 197.050 193,501.95 1.0 27,287.09 48,375.49 1.77 OK
Ex(RS) P2 138.556 138.556 34.014 28.631 197.980 285,792.51 1.0 27,431.29 71,448.13 2.60 OK
Ex(RS) P3 138.556 138.556 34.014 28.631 197.980 285,792.48 1.0 27,431.29 71,448.12 2.60 OK
Ex(RS) P4 138.478 138.478 33.887 28.522 197.050 193,501.93 1.0 27,287.09 48,375.48 1.77 OK

Ey(RS) Y P1 111.387 111.387 17.624 14.805 160.530 200216.940 1.0 17,880.94 50,054.24 2.80 OK
Ey(RS) P2 136.363 136.363 21.118 17.757 196.890 215695.060 1.0 26,848.59 53,923.77 2.01 OK
Ey(RS) P3 136.363 136.363 21.118 17.757 196.890 215695.060 1.0 26,848.59 53,923.77 2.01 OK
Ey(RS) P4 111.387 111.387 17.624 14.805 160.530 200216.940 1.0 17,880.94 50,054.24 2.80 OK

Eq(THA) X P1 9.330 9.330 3.702 3.122 44.990 13602.160 1.0 419.74 3,400.54 8.10 OK
Eq(THA) P2 9.277 9.277 3.707 3.126 46.220 13610.010 1.0 428.80 3,402.50 7.93 OK
Eq(THA) P3 9.277 9.277 3.707 3.126 46.220 13610.010 1.0 428.80 3,402.50 7.93 OK
Eq(THA) P4 9.330 9.330 3.702 3.122 44.990 13602.160 1.0 419.74 3,400.54 8.10 OK

Eq(THA) Y P1 9.556 9.556 3.493 2.947 22.530 18600.770 1.0 215.29 4,650.19 21.60 OK
Eq(THA) P2 11.478 11.478 3.740 3.156 22.560 19372.390 1.0 258.94 4,843.10 18.70 OK
Eq(THA) P3 11.478 11.478 3.740 3.156 22.560 19372.390 1.0 258.94 4,843.10 18.70 OK
Eq(THA) P4 9.556 9.556 3.493 2.947 22.530 18600.770 1.0 215.29 4,650.19 21.6 OK

113
Bab VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini:

Desain Awal (Permodelan) :

• Efektifitas LRB diperoleh saat rasio perbandingan gaya dalam (kapasitas


struktur) terhadap gaya luar (demand) mendekati = 1,
• LRB berperan efektif dalam membantu kinerja pier tinggi,
• LRB masih memberikan performa kenyamanan struktur sekalipun dalam
kondisi simpangan yang besar pada struktur atas jembatan,

Rekayasa Lapangan :

• Efektifitas LRB diperoleh saat rasio perbandingan gaya dalam terhadap


gaya luar mendekati = 1,
• LRB kurang efektif dalam membantu kinerja pier pendek,
• Terdapat pemborosan pemakain LRB pada bentang segmental, karena akan
memerlukan jumlah pemakaian LRB yang lebih banyak. Untuk jembatan
Metro Kapsul ini memerlukan 20 unit dan harga per unit nya untuk 350,
Keff = 0.97 kN/mm, @Rp. 12 juta/unit.

114
VI.2 Saran
Penulis mengharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih dalam
mengenai hal-hal yang belum dibahas pada studi ini seperti:

1. Desain LRB yang pada tiap perletakannya dipasangi properties yang berbeda.

2. Pengaruh jenis tanah pada kinerja struktur yang diperlengkapi dengan


sistem isolasi gempa.

3. Perbandingan keefektifan penggunaan berbagai jenis sistem isolasi gempa


pada daerah gempa kuat.

115
DAFTAR PUSTAKA

AASHTO (2014): Guide Specification For Seismic Isolation Design.

Chen, W. Duan, L. (2014): Bridge Engineering Handbook, Second Edition


Superstructure Design. New York, London. CRC Press.

Chopra, A. K. (2012): Dynamics Of Structures, Theory and Applications to


Earthquake Engineering, Fourth Edition. Upper Saddle River, United
States. Prentice Hall.

FEMA P-751 (2012) Chapter 12, Seismically Isolated Structures.

Kelly, T.E. (2001): Base Isolation of Structures-Design Guidelines. Wellington,


New Zealand. Holmes Consulting Group , Ltd.

Sekolah Pascasarjana ITB (2016): Pedoman penulisan Thesis Magister. Bandung.


SPs – ITB.

Nathaniel, Kevin (2017): Evaluasi Kinerja Struktur Beton Bertulang Dengan


Variasi Detailing Yang Menggunakan Base Isolation Pada Wilayah Gempa
Kuat, Jurnal Teknik Sipil

SNI 2833 (2016): Perencanaan Gempa untuk Jembatan.

SNI 1725 (2016): Standar Pembebanan Pada Jembatan.

SE Menteri PUPR No.53 (2015): Pedoman Perancangan Pilar Langsing Beton


Bertulang untuk Jembatan

Freyssinet Company (Sustainable Technology): Earthquake protection devices


ISOSISM range.

Villaverde, R. (2009): Fundamental Concepts of Earthquake Engineering. Boca


Raton. CRC Press.

116
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Desain Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan

Jembatan yang didesain merupakan jembatan yang terletak di Jawa Barat dengan
kondisi tanah lunak dan tergolong dalam Kriteria Desain Seismik (KDS) D.

Data Teknis Jembatan sebagai berikut :


Panjang jembatan : 90 m
Lebar jembatan : 9.50 m
Jumlah bentang : 3 bentang gelagar continous
Jumlah gelagar : 3 buah

Jembatan secara keseluruhan seperti pada gambar di bawah ini :

Data rancangan Kolom persegi:


Data bahan:
• Mutu beton fc' = 30 MPa

𝑓𝑐′
• Modulus elastisitas beton Ec = 4700 ∗ √ ∗ 𝑀𝑃𝑎= 25743 MPa
𝑀𝑃𝑎

117
• Mutu baja tulangan fy = 400 MPa
Data kolom:
• Dimensi penampang kolom b = 3000 mm h = 3000 mm
1
• Momen inersia kolom Ixx = ∗ ℎ ∗ 𝑏3 =6.75 m4
12
Iyy = 1 4
∗ 𝑏 ∗ ℎ3 =6.75 m
12

• Tinggi bebas kolom Lu = 30 m = 30000 mm


• Luas penampang kolom Ag = b * h = 9.0 x 106 mm2

Data tulangan:
• Tebal selimut beton c = 50 mm
• Tulangan memanjang n = 440
dtul = 32 mm
1
As = n.4..dtul2 = 3.54x105 mm2

Langkah 1 : Menentukan Efek Gaya dari Kontrol Batas Keadaan

Bagian kritis pada penampang kolom adalah pada pertemuan kolom dengan
pondasi, atau pada dasar kolom. Efek beban terfaktor maksimum dan beban
kombinasi untuk keadaan batas kekuatan pada lokasi kritis kolom pada desain ini
adalah sebagai berikut :

Akibat Beban Gempa Arah X (EQx)


Beban geser arah Longitudinal Vul = 4985.69 kN
Momen Arah Longitudinal ML_EQx = 157446.77 kN.m
Beban Aksial PU_EQx = 866.64 kN

Akibat Beban Gempa Arah Y (EQy)


Beban geser arah Longitudinal Vul = 156425.4 kN
Momen Arah Longitudinal ML_EQx = 4497.3 kN.m
Beban Aksial PU_EQx = 2197.9 kN

118
Langkah 2 : Periksa Persyaratan Tulangan Memanjang Kolom
Pedoman ini menentukan batas maksimum dan minimum jumlah tulangan yang
dapat digunakan untuk kolom. Pemeriksaan kesesuaian rancangan awal dengan
ketentuan dilakukan sebagai berikut :
• Luas maksimum tulangan memanjang non-prategang untuk elemen tekan
non – komposit.

𝐴𝑠
≤ 0.08
𝐴𝑔

3.54𝑥105 = 0.0393 ≤ 0.08 OK!


9.0 𝑥 106

• Luas minimum tulangan memanjang non-prategang untuk elemen tekan


non – komposit.

𝐴𝑠 𝑓𝑦 ≥ 0.135
𝐴𝑔 𝑓𝑐 ′
3.54𝑥105 𝑥 400 = 0.524 ≥ 0.135 OK!
9.0 𝑥 106 𝑥 30

• Dan memenuhi ketentuan tambahan, yaitu :


As ≥ 0.01 Ag …… untuk Kriteria Desain Seismik A
As ≥ 0.01 Ag atau As ≤ 0.06 Ag …… untuk Kriteria Desain Seismik B
As ≥ 0.01 Ag atau As ≤ 0.04 Ag …… untuk KDS C dan D

• Jumlah minimal tulangan memanjang pada kolom persegi adalah sebanyak


4 (empat) buah tulangan.

• Estimasi jumlah tulangan memanjang sebanyak 440 buah.

• Karena kolom telah memenuhi persyaratan tulangan, maka pengurangan


penampang efektif tidak diperlukan.

119
Langkah 3 : Periksa Pengaruh Efek Kelangsingan
Efek kelangsingan kolom diketahui dengan menentukan rasio kelangsingan. Untuk
𝐾𝑙𝑢
kolom masif, perhitungan rasio kelangsingan sesuai dengan rumus: λ =
𝑟
Sedangkan evaluasi efek kelangsingan dilakukan sesuai dengan rumus :
λ < 22 , untuk elemen tidak terkekang pengaruh kelangsingan dapat diabaikan.

𝑀
λ< 34 − 12 (𝑀1) ,untuk elemen terkekang, pengaruh kelangsingan dapat
2
diabaikan.
Perhatikan bahwa pedoman ini hanya berlaku untuk kolom dengan nilai rasio
kelangsingan < 100.

Perilaku kolom pada arah longitudinal jembatan dianggap sesuai untuk nilai faktor
"ky" sebesar 0.65, karena kolom dirancang integral.

Arah longitudinal :
ky = 0.65
ry = 0.3 x h = 900 mm

𝐾𝑦 . 𝐿𝑢
λ = = 21.6 < 22 ----> kolom non – langsing
𝑟𝑦

Kolom termasuk tidak langsing untuk arah longitudinal jembatan.

Langkah 4 : Pemeriksaan Ketahanan Kolom


Pemeriksaan ketahanan kolom terhadap momen dan aksial dilakukan untuk kedua
kombinasi pembebanan, yaitu kombinasi pembebanan untuk momen terbesar pada
arah memanjang jembatan. Hal tersebut tertuang dalam diagram interaksi kolom.

120
Arah longitudinal :

Gambar : Kolom Dimensi 3000 mm x 3000 mm

Dapat dilihat bahwa beban terfaktor yang bekerja pada kolom, masih berada di
dalam diagram interaksi. Hal tersebut berarti kolom masih dapat menahan
kombinasi beban yang bekerja.
( PU_EQx = 866.64 kN; MU_EQx = 157446.77 kN.m )

Langkah 5 : Periksa Tulangan Transversal Kolom


Gaya geser terfaktor maksimum pada arah memanjang jembatan tidak bekerja
secara bersamaan. Oleh karena itu, desain geser yang terpisah dapat dilakukan
untuk arah memanjang jembatan hanya dengan menggunakan gaya geser
maksimum ke arah tersebut.
Untuk desain geser, Vs dianggap bernilai 0 (nol) untuk mengetahui kebutuhan
tulangan geser dalam menahan gaya geser terfaktor yang bekerja pada kolom.
 = 2 v = 0.65

Arah longitudinal :
bv = b = 3000 mm
dv = 0.72 x h = 2160 mm

121
Vc = 0.083 x  x √𝑓𝑐 x bv x d v = 3.23x107 kN
Vn = Vc
Vr = v x Vn = 2.10x107 kN

Tulangan transversal diperlukan apabila memenuhi persamaan :


Vu > 0.5 Vr
Analisis :
7
4985.69 kN < 1.05x10 kN
▪ Tulangan transversal tidak diperlukan
untuk menahan gaya geser terfaktor
pada kolom.
▪ Tulangan transversal hanya digunakan
sebagai pengekang.

KESIMPULAN :
1. Kolom tidak bersifat langsing untuk arah memanjang jembatan.
2. Penampang kolom berukuran 3000 mm x 3000 mm menggunakan tulangan
memanjang 440 D32 mm, dan tulangan geser hanya sebagai pengekang
saja.

Tabel : Summary Desain Penulangan Kolom

Rasio Penulangan
No Perletakan Dim. Pier n - ØTulangan
(%)
1 Konvensional (3.0 x 3.0) m 440 D32 4.00%
Bearing (3.2 x 3.2) m 480 D32 3.84%
(3.3 x 3.3) m 500 D32 3.76%
(3.4 x 3.4) m 500 D32 3.54%

2 LRB (3.0 x 3.0) m 200 D32 1.82%


(3.2 x 3.2) m 200 D32 1.60%
(3.3 x 3.3) m 220 D32 1.65%
(3.4 x 3.4) m 220 D32 1.56%
Catatan : n = jumlah tulangan

Selanjutnya untuk desain penulangan dimensi kolom: 3200 mm x 3200 mm, 3300
mm x 3300 mm, 3400 mm x 3400 mm, dilampirkan dalam perhitungan Software
PCA Column versi 3.63.

122
Lampiran 2. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (Bearing)

▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3000 mm x 3000 mm

123
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3200 mm x 3200 mm

124
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3300 mm x 3300 mm

125
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3400 mm x 3400 mm

126
Lampiran 3. Grafik P-Mn Penulangan Kolom/ Pilar Jembatan (LRB)

▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3000 mm x 3000 mm

127
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3200 mm x 3200 mm

128
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3300 mm x 3300 mm

129
▪ Dimensi Kolom/ Pilar : 3400 mm x 3400 mm

130

Anda mungkin juga menyukai