1
CONTENTS
Ringkasan 1
Dimensi Jembatan dan Bagian Umum / 2
Beban / 4
Ringkasan
Dua metode konstruksi, MSS (Movable Scaffolding System) dan FSM (Full Staging
Method) digunakan untuk membangun jembatan PSC kotak rentang demi rentang.
Dalam metode SPM, beton dituangkan ke bekisting yang didukung oleh SPM.
Karenanya, perancah dan menopang tidak diperlukan. Selain itu ketika menggunakan
metode ini, ruang di bawah jembatan baru yang sedang dibangun dapat digunakan
tanpa terhalang oleh sungai atau jalan yang ada.
Sistem struktural Jembatan PSC kotak, yang dibangun menggunakan metode MSS
atau FSM, berubah pada setiap tahap konstruksi. Oleh karena itu, analisis struktural
harus dilakukan untuk setiap tahap, dan stabilitas bagian untuk setiap tahap harus
diperiksa. Untuk mempertimbangkan karakteristik tergantung waktu untuk beton dan
relaksasi untaian prategang secara tepat, hasil analisis yang terakumulasi untuk tahap
konstruksi sebelumnya diperlukan untuk setiap tahap konstruksi berikutnya.
Dalam tutorial ini, prosedur untuk melakukan analisis tahap konstruksi Jembatan PSC
menggunakan metode MSS, akan dibahas. Hasil analitik, seperti tegangan, kehilangan
tegangan pratekan, defleksi dan gaya penampang untuk setiap tahap konstruksi, akan
ditinjau.
1
Aplikasi Tingkat Lanjut
C
L Girder
CL Girder
2
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Dalam analisis tahap konstruksi MSS, urutan konstruksi yang ditunjukkan di atas
harus diikuti dengan tepat. Dalam analisis tahap konstruksi, setiap tahap konstruksi
didefinisikan melalui aktivasi / penonaktifan Structure Group, Boundary Group dan
Load Group. Prosedur untuk melakukan analisis tahap konstruksi menggunakan MSS
dapat diringkas sebagai berikut. Dari langkah-langkah yang diberikan di bawah ini,
langkah 2 hingga 8 dilakukan secara otomatis saat menggunakan Wizard Jembatan
MSS.
3
Aplikasi Tingkat Lanjut
Beton Superstruktur
ASTM Grade C6000
Prestressing Strand -Φ15.2 mm (0.6˝strand)
Kekuatan leleh: fpy = 1600000 kN/m2
Kekuatan ultimat: fpu = 1900000 kN/m2
Modulus Elastisitas: E = 2.0 x 108 kN/m2
Tegangan Awal: fpi=0.7fpu =1330000 kN/m2
Anchorage Slip: s 6 mm
Koefisien Friksi: 0.30 / rad
Koefisien Wobble: k 0.006 / m
Beban
Beban Mati
Berat Sendiri
Input Berat Sendiri
Beban Mati Tambahan
w=38.00 kN/m
Prestress
Strand (φ15.2 mm×22 (φ0.6˝- 22))
Luas: Au = 1.387 × 22 = 30.514 cm2
Ukuran selongsong: 110/113 mm
Gaya Prestress: Jacking 70% dari gaya tarik
fpj = 0.7 fpu = 1330000 kN/m2
Pi = Au × fpj = 4058.362 kN
Kehilangan prestressing setelah kehilangan awal secara otomatis dihitung oleh
program
Kehilangan friksi: P( X ) P0 e( k L)
0.30 , k 0.006
Kehilangan slip angkur:Ic6 mm
Kehilangan Penyusutan Elastis:PEfPASP
Kehilangan terkahir (secara otomatis dihitung oleh program)
Relaksasi
Kehilangan rangkak dan susut
Rangkak dan susut
Semen: Semen normal
Usia beton saat beban jangka panjang bekerja: tc = 5 days
Usia beton saat beton terpapar udara: tc = 3 days
4
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Kelembaban relatif: RH = 70 %
Udara atau suhu temperatur: T 20 C
Kode yang diterapkan: CEB-FIP
Koefisien rangkak: secara otomatis terhitung oleh program
Koefisien susut: secara otomatis terhitung oleh program
Reaksi Balok Silang Belakang
Asumsikan reaksi balok silang belakang karena berat sendiri girder MSS sebagai:
P = 4000 kN
Lokasi: 3 m dari ruas konstruksi
Reaksi karena berat sendiri wet concrete: dihitung secara otomatis oleh program.
5
Aplikasi Tingkat Lanjut
Untuk analisis tahap konstruksi, buka file baru ( New Project) dan simpan (
Save) sebagai ‘MSS’.
Dan tetapkan sistem unit sebagai ‘kN’ dan ‘m’. Sistem unit ini dapat diubah secara
sewenang-wenang untuk kenyamanan pengguna.
- Save (MSS)
6
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Bagian kotak PSC Tentukan sifat material untuk box girder dan tendon PSC.
didefinisikan dalam
Panduan MSS, dan tidak
perlu didefinisikan Properties / Material Properties
secara terpisah.
7
Aplikasi Tingkat Lanjut
MSS Bridge dan FSM Bridge Wizards secara otomatis membuat model dan tahapan
konstruksi untuk masing-masing Jembatan MSS dan FSM. Perbedaan dalam analisis
tahap konstruksi antara MSS dan FSM adalah metode untuk mendukung wet concrete dan
berat bekisting. Dalam metode FSM, wet concrete dan berat bekisting didukung oleh
penopang dan, karenanya, balok penopang PSC, yang telah dibangun, tidak terpengaruh
olehnya. Di sisi lain, dalam metode MSS, berat wet concrete dan berat sendiri bekisting
ditransmisikan ke bagian-bagian yang menggantung dari balok-balok kotak PSC yang
dibangun melalui palang belakang. Ini mencegah defleksi yang tidak merata pada
sambungan konstruksi. Perbedaan utama antara MSS dan FSM dapat diringkas sebagai
"metode di mana wet concrete dan berat sendiri bekisting didukung selama konstruksi".
Jika Wizard Jembatan MSS dipilih dan Reaksi Perancah Bergerak dimasukkan, reaksi ini
Reaksi Perancah Bergerak secara otomatis dihitung dan dimasukkan sebagai beban tahap konstruksi.
adalah reaksi dari berat
sendiri dari MSS girder
Rear Cross Beam
yang bekerja pada balok
silang belakang.
0.2 x L 0.2 x L
Rc
Rc + MSS
Load MSS girder reaction and
self-weight of the wet concrete
8
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Pilih Wizard Jembatan MSS dan input bahan jembatan, tata letak bentang,
jari-jari horizontal kelengkungan, lokasi perletakkan tetap, lokasi sambungan
konstruksi, durasi konstruksi untuk setiap bentang (20 hari) dan usia awal untuk
gelagar kotak PSC.
Jika Wizard Jembatan MSS dipilih, perbedaan antara Stage Duration dan Initial
Member Age dihitung dalam program untuk menentukan Additional Step, dan
kemudian reaksi karena berat sendiri balok MSS girder dan wet concrete diterapkan.
. Structure /
Bridge Model Data Type>Type1 ; Bridge Material>1: Grade C6000
Model tab
Bridge Model Data Type>Type1 ; Bridge Material>1: Grade C6000
Span(L)>10@50 ; Radius (on)>2380; Convex (on)
Fixed Support>250(50) ; Segment Division per Span>10
Cold Joint (S3)>0.2 ; Anchorage(S4)>3
9
Aplikasi Tingkat Lanjut
Section tab
Center tab
H1 ( 0.2 ); H2 ( 2.75 ); H3 ( 0.3 ); H4 ( 0.3 )
H5 ( 0.2 ); H6 ( 0.54 ); H7 ( 0.2 ); H8 ( 0.25 )
B1 ( 2.75 ); B2 ( 0.75 ); B3 ( 2.8 ); B4 ( 1.75 )
B5 ( 1.7 ); B6 ( 1.2 ); B7 ( 0.988 ); B8 ( 1.45 )
View Option>Drawing
10
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
C Girder
L
11
Aplikasi Tingkat Lanjut
Masukkan section properties untuk bagian sambungan konstruksi yang mengacu pada
Gambar. 13. Bentuk bagian yang ditentukan dapat ditinjau dengan memilih Gambar
di bawah Opsi Tampilan.
View Option>Bitmap
Joint tab
H3 (0.3); H5 (0.151); H7 (0.07)
B4 (1.75); B5 (1.28); B7 (0.348)
View Option>Drawing
Diaphragm tab
H4 ( 0.3 ); H5 ( 0.151 ); H6 ( 0.54 ); H7 ( 0.07 )
H8 ( 0.25 ); B5 ( 1.28 ); B6 ( 1.2 ); B7 ( 0.348 ); B8 ( 1.45 )
12
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
CL Girder
13
Aplikasi Tingkat Lanjut
Secara umum, Jembatan MSS memiliki bentang yang sama, dan sistem struktural
bentang pertama diubah dari balok sederhana menjadi balok kontinu pada setiap tahap
saat konstruksi berlanjut. Momen lentur maksimum untuk bentang pertama yang
dibangun lebih besar daripada bentang lainnya karena ini kondisi yang didukung.
Oleh karena itu, tendon tambahan harus disediakan untuk rentang pertama. Tendon
5
6
7
0
h
x
.
tambahan untuk rentang pertama ditentukan oleh fungsi umum, dan hanya tendon
khas yang didefinisikan dalam Wizard Jembatan MSS.
50.
5
0
.
h
0. x h5
440. x h
0. x h5
20.
20.
0.4 x L1 0.1 x L1
L1
C Girder
L
0.2
0.15
14
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Input penempatan tendon khas dalam arah longitudinal mengacu pada Gambar 14.
Tendon tab
N( 3 ); G1( 0.5 ); G2( 0.2 ); G3( 0.5 )
S1( 0.4 ); S2( 0.1 ); C( 0.2 ); a1( 0.567 ); a2( 0.44 )
15
Aplikasi Tingkat Lanjut
Masukkan properti tendon seperti area tendon, konstanta yang berhubungan dengan
kehilangan dan kekuatan tendon.
16
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Masukkan gaya jacking tendon, waktu grouting dan pengaturan melintang. Jika waktu
grouting ditetapkan menggunakan Langkah prestressing, tegangan pada saat jacking
tendon dihitung berdasarkan sifat bagian yang mencakup efek area tendon. Jika waktu
grouting ditetapkan menggunakan setiap tahapan ke-(n), tegangan pada saat jacking
tendon dihitung berdasarkan bagian bersih, dan tendon yang dikencangkan selama
tahap n di-grouting secara simultan pada tahap konstruksi ke-n. Gaya jacking tendon
ditentukan sebagai 70% dari kekuatan ultimat. Susunan melintang dari tendon juga
ditentukan. Tendon di Jembatan MSS biasanya disusun sejajar dengan jaring girder
kotak PSC. Susunan tendon transversal dapat didefinisikan dengan mengatur jarak
antara sisi luar jaring dan tendon luar, dan jarak antara tendon luar dan dalam.
17
Aplikasi Tingkat Lanjut
Setelah input data selesai, klik tombol untuk mengakhiri sesi MSS Bridge
Wizard, dan tinjau model. Bagian spesifik dari model dapat diperbesar dan ditinjau
dengan menggunakan Zoom Window and Zoom Fit functions.
Point Grid (off), Point Grid Snap (off), Line Grid Snap (off)
Node Snap (on), Element Snap (on)
Display
Misc tab
Tendon Profile Point (on)
Zoom Window
18
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Ada dua mode kerja, mode Base Stage dan mode Construction Stage, di MIDAS /
Civil untuk melakukan analisis tahap konstruksi.
Dalam mode Base Stage, semua data pemodelan struktural, kondisi pembebanan, dan
kondisi boundary dapat ditentukan, tetapi analisis tidak dilakukan dalam mode ini.
Tahap Konstruksi mewakili keadaan model yang analisisnya dilakukan. Dalam mode
Tahap Konstruksi, data model struktural tidak dapat dimodifikasi atau dihapus, kecuali
bahwa kondisi boundary dan beban yang berkaitan dengan setiap tahap konstruksi
dapat diubah.
19
Aplikasi Tingkat Lanjut
Kami sekarang akan meninjau sistem struktural dan beban dengan memilih setiap
tahap konstruksi menggunakan Stage Toolbar.
Display
Boundary tab
Support (on)
Load tab
Nodal Load (on)
20
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Tendon tambahan harus disediakan pada bentang pertama karena momen lentur
maksimum yang bekerja pada bentang pertama lebih besar dari pada bentang lainnya.
Ini karena bentang pertama adalah bentang yang didukung sederhana selama
konstruksi sedangkan bentang lainnya kontinu. Tendon tambahan dalam rentang
pertama dimasukkan dalam tahap konstruksi 1 (CS01).
Setelah menyelesaikan konstruksi semua bentang dengan metode MSS, beban mati
tambahan seperti trotoar, hambatan dan pagar dibangun. Kami akan menentukan tahap
konstruksi tambahan, beban, dan beban mati tambahan. Beban mati tambahan
diterapkan selama 10.000 hari untuk memperhitungkan rangkak. Ini akan
memungkinkan pembuatan diagram camber dan, dengan demikian, mengelola
camber.
Tentukan tendon tambahan dalam rentang pertama dan kondisi beban yang berkaitan
dengan beban mati tambahan (ke-2).
21
Aplikasi Tingkat Lanjut
Tetapkan prategang untuk tendon tambahan dan buat Load Group yang
sesuai dengan beban mati tambahan.
Hidden (off)
Display
Boundary tab
Support (off)
Load tab
Nodal Load (off)
Misc tab
Tendon Profile Point (off)
Group tab
Group / Load Group / New…(right click mouse)
Name>2nd
Name>BotTendon
22
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Beban prategang karena tendon tambahan pada rentang pertama bekerja pada tahap
konstruksi CS01. Prosedur untuk menerapkan beban prategang tambahan ini dalam
rentang pertama adalah sebagai berikut:
m
m
6
2
680 mm
5m 5m 30 m 5m 5m
50 m
C
L Girder
2.235 m
0.68 m
Titik referensi dari profil Tentukan profil tendon yang akan ditambahkan dalam rentang pertama, mengacu
tendon adalah Bottom
Center dari bagian kotak pada Gambar 22. Tendon tambahan ditempatkan lebih dari 40 m antara ujung i-th dari
PSC karena bagian Elemen 2 dan ujung j-th dari Elemen 9. Titik awal dan titik akhir tendon masing-
kotak PSC didefinisikan masing terletak pada jarak 5 m dari ujung jembatan dan perletakkan kedua. Panjang
relatif terhadap lokasi
elemen tunggal adalah 50/10 = 5m.
yang sama.
23
Aplikasi Tingkat Lanjut
Loads / /
Tendon Profile>
Tendon Name>Bot1 ; Tendon Property>Web
Assigned Elements>2to9
Input Type>3D ; Curve Type>Spline
Straight Length of Tendon>Begin (0) ; End (0)
Kemiringan difiksasi
dengan nilai yang
Profile>Reference Axis>Curve (on)
diberikan jika "fix"
1>x ( 0 ), y ( 0 ), z ( 0.68 ), fix (off)
adalah ‘on’ atau
dihasilkan dalam 2>x ( 5 ), y ( 0 ), z ( 0.062 ), fix (on), Ry ( 0 ), Rz ( 0 )
program jika “fix” adalah 3>x ( 35 ), y ( 0 ), z ( 0.062 ), fix (on), Ry ( 0 ), Rz ( 0 )
‘off’.
4>x ( 40 ), y ( 0 ), z ( 0.68 ), fix (off)
Pilih Curve dan masukkan
referensi profil tendon ke Profile Insertion Point ( Node 2 )
kelengkungan melingkar pada Radius Center (X, Y) ( 0, -2366.882 ); Offset ( -2.235 )
bidang X-Y pada contoh
jembatan melengkung ini. Direction>CW
Node59
m
Node1
8
Node119
Property>Web Assigned Elements (2to9)
(0,0)
Straight Length of Tendon>Begin (0); End (0)
2366.882 m
Node 2
24
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Tetapkan beban prategang, yang ditentukan oleh profil tendon, ke load group
BotTendon, dan terapkan pada sistem struktural.
25
Aplikasi Tingkat Lanjut
Aktifkan load group "BotTendon", yang mewakili tegangan untuk rentang pertama,
pada tahap konstruksi CS01.
Name>CS01;
Load tab
Group List>BotTendon
Activation>Active Day>First;
26
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Terapkan beban mati tambahan (2nd). Masukkan beban mati tambahan (2nd) pada tahap
konstruksi CS11 karena efek rangkak dan kehilangan prategang sebelum periode
10.000 hari harus dipertimbangkan dalam analisis. Tetapkan beban mati tambahan
(2nd) ke grup beban 2nd dan terapkan pada sistem struktural. Besarnya beban mati
tambahan (2nd) adalah 38 kN / m yang bekerja di dalam arah Z.
Select all
Load Case Name>2nd; Load Group Name>2nd
Options>Add; Load Type>Uniform Loads
Direction>Global Z; Projection>No
Value>Relative; x1 (0), x2 (1), W ( -38 )
27
Aplikasi Tingkat Lanjut
Name>CS11;
Stage>Duration >”10000”
Save Result>Stage (on); Additional Step (on)
Load tab
Group List>2nd
Activation
Active Day>First
28
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Dalam MIDAS / Civil, properti material yang tergantung waktu dihitung secara
otomatis untuk menghitung usia elemen dan diterapkan pada setiap material yang
sesuai. Menggunakan fungsi Change Element Dependent Material Property, sifat
material yang bergantung waktu (sesuai dengan standar CEB-FIP) dan properti
material yang sesuai dihasilkan dan secara otomatis ditautkan ke setiap elemen yang
sesuai.
Untuk menghubungkan secara
otomatis properti material yang
tergantung waktu dan properti Prosedur untuk menentukan koefisien rangkak dan penyusutan untuk elemen tapered
material umum, properti bagian menggunakan fungsi Change Element Dependent Material Property sebagai berikut:
harus didefinisikan sebagai DB /
Tipe Pengguna atau Tipe PSC.
1. Tetapkan properti material rangkak dan susut menggunakan standar CEB-FIP.
2. Hubungkan time dependent material properties ke property material umum.
3. Hubungkan koefisien yang terkait dengan dimensi anggota (Notational Size of
Member) ke setiap elemen menggunakan fungsi Change Element Dependent
Material Property.
29
Aplikasi Tingkat Lanjut
30
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Kekuatan beton meningkat seiring waktu. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan
fungsi penguatan kekuatan yang ditentukan dalam CEB-FIP.
Gambar. 29 Tentukan fungsi penguatan kekuatan tekan beton relatif terhadap waktu
31
Aplikasi Tingkat Lanjut
32
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
33
Aplikasi Tingkat Lanjut
34
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Semua input sekarang selesai. Kami akhirnya akan melakukan analisis struktural.
35
Aplikasi Tingkat Lanjut
Pada tahap konstruksi MSS, tegangan maksimum terjadi pada tahap konstruksi 1,
ketika sistem struktural adalah balok sederhana. Kami sekarang meninjau tegangan di
bagian bawah untuk tahap konstruksi 1.
Stage>CS01
Results / Bridge Girder Diagrams
MSS Bridge Wizard secara otomatis Load Cases/Combinations>Step List>First Step, User Step:1 (on)
menghasilkan Grup Struktur untuk Load Cases/Combinations>CS: Summation
meninjau tegangan. Bridge Girder
mewakili grup elemen yang Diagram Type>Stress ; X-Axis Type>Node
berkaitan dengan balok utama.
Bridge Girder Elem. Group>Bridge Girder
Components>Combined
Semua tegangan di ujung atas /
bawah dan kiri / kanan dapat Combined (Axial+Moment)>1 (-y,+z)
ditinjau dengan memilih Axial, Allowable Stress Line>Draw Allowable Stress Line (off)
Bending My dan Bending Mz.
Generation Option>Current Stage-Step
36
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Grafik tegangan yang lebih rinci untuk setiap bagian tertentu dapat ditinjau. Cukup
letakkan mouse pada bagian yang diinginkan dan perbesar dengan menyeret mouse
sambil menekan mouse. Kita dapat kembali ke kondisi semula dengan mengklik
kanan mouse dan mengklik Zoom Out All pada grafik.
Drag
37
Aplikasi Tingkat Lanjut
Tinjau perubahan tegangan oleh tahap konstruksi pada perletakkan kedua (ujung i-th
Elemen 11) menggunakan Stage / Step History Graph.
38
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Context Menu dapat dilihat dengan mengklik kanan mouse pada Stage/Step
History Graph. Perubahan tegangan untuk setiap tahap konstruksi dapat
disimpan dalam file teks menggunakan fungsi Save Graph As Text.
Gambar. 36 Simpan tegangan untuk setiap tahap konstruksi sebagai file teks
39
Aplikasi Tingkat Lanjut
Tinjau perubahan kekuatan anggota oleh tahapan konstruksi pada perletakkan kedua
(ujung i-th Elemen 11) menggunakan Stage/Step History Graph.
Model View
Results / Stage/Step History Graph
Define Function>Beam Force/Stress
Beam Force/Stress
Name (Moment); Element No. (12); Force
Point>I-Node; Components>Moment-y
Mode>Multi LCase; Step Option>Last Step ; X-Axis>Stage/Step
Check Load Cases to Plot
Dead Load (on); Tendon Primary (on)
Tendon Secondary (on); Creep Primary (on)
Shrinkage Primary (on); Creep Secondary (on)
Shrinkage Secondary (on); Summation (on)
Defined Functions>Moment
Graph Title>Moment
40
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Hasil analisis tahap konstruksi dapat diurutkan berdasarkan elemen, beban, tahap
konstruksi, lokasi output dalam elemen, dll. menggunakan Records Activation
Dialog. Kami sekarang akan meninjau perubahan tegangan untuk setiap tahap
konstruksi di atas tiang jembatan dalam format tabel spreadsheet.
41
Aplikasi Tingkat Lanjut
Kami sekarang akan meninjau perubahan gaya tarik saat tahap konstruksi berlangsung.
Kami hanya dapat meninjau tendon yang terdapat pada tahap saat ini di kotak dialog
Tendon Time-Dependent Loss Graph. Untuk meninjau perubahan gaya tarik, pertama-
tama ubah tahap konstruksi ke tahap yang berisi tendon diminati dan kemudian pilih
menu Tendon Time-Dependent Loss Graph. Perubahan gaya tarik yang disebabkan
oleh proses konstruksi dapat ditinjau dengan animasi dengan mengklik tombol
.
42
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard
Dalam MIDAS / Civil, koordinat tendon untuk setiap seperempat stasiun dalam
elemen tunggal dapat ditinjau dalam bentuk tabel.
43
Aplikasi Tingkat Lanjut
Tinjau nilai perpanjangan tendon yang diberikan dalam tabel di bawah ini.
44
Construction Stage Analysis of MSS using the Wizard
45
Aplikasi Tingkat Lanjut
Results / /
Front View
Load Cases/Combinations>CB: Dead
Components>My
Display Options>5 Points ; Line Fill (on) ; Scale (1.0)
Type of Display>Contour (on) ; Legend (on)
46