Anda di halaman 1dari 48

Aplikasi Tingkat Lanjut 1

Analisis Tahap Konstruksi


MSS menggunakan Wizard

1
CONTENTS

Ringkasan 1
Dimensi Jembatan dan Bagian Umum / 2

Urutan Konstruksi untuk MSS / 3

Properti Material dan Tegangan yang Diizinkan / 4

Beban / 4

Tetapkan Lingkungan Kerja 6

Tentukan Properti Material 7

Modelkan dengan MSS Bridge Wizard 8


Input Section Properties untuk kotak PSC / 10

Input Penempatan Tendon / 14

Ubah Data yang Ada dan Input Data Tambahan 19


Tentukan Tahap Konstruksi / 19

Input Beban Tambahan / 21

Tentukan dan Link Time Dependent Material Properties / 29

Lakukan Analisis Struktural 34

Tinjau Hasil Analisis 35


Tinjau Tegangan dan Kekuatan Anggota berdasarkan Grafik / 36

Tinjauan Tegangan menggunakan Tabel / 41

Tinjauan Kehilangan Prategang / 42

Tinjauan Koordinat Tendon / 43

Tinjauan Pemanjangan Tendon / 44

Tinjauan Gaya Penampang dengan Kombinasi Beban / 45


Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Ringkasan
Dua metode konstruksi, MSS (Movable Scaffolding System) dan FSM (Full Staging
Method) digunakan untuk membangun jembatan PSC kotak rentang demi rentang.
Dalam metode SPM, beton dituangkan ke bekisting yang didukung oleh SPM.
Karenanya, perancah dan menopang tidak diperlukan. Selain itu ketika menggunakan
metode ini, ruang di bawah jembatan baru yang sedang dibangun dapat digunakan
tanpa terhalang oleh sungai atau jalan yang ada.

Sistem struktural Jembatan PSC kotak, yang dibangun menggunakan metode MSS
atau FSM, berubah pada setiap tahap konstruksi. Oleh karena itu, analisis struktural
harus dilakukan untuk setiap tahap, dan stabilitas bagian untuk setiap tahap harus
diperiksa. Untuk mempertimbangkan karakteristik tergantung waktu untuk beton dan
relaksasi untaian prategang secara tepat, hasil analisis yang terakumulasi untuk tahap
konstruksi sebelumnya diperlukan untuk setiap tahap konstruksi berikutnya.

Dalam tutorial ini, prosedur untuk melakukan analisis tahap konstruksi Jembatan PSC
menggunakan metode MSS, akan dibahas. Hasil analitik, seperti tegangan, kehilangan
tegangan pratekan, defleksi dan gaya penampang untuk setiap tahap konstruksi, akan
ditinjau.

Gambar. 1 Model analitik (pada tahap penyelesaian)

1
Aplikasi Tingkat Lanjut

Dimensi Jembatan dan Bagian Umum

Deskripsi umum model analitik adalah sebagai berikut:

Jenis Jembatan: 11 bentang jembatan kotak PSC terus menerus (MSS)


Panjang Jembatan: L = 10@50.000 = 500.000 m
Lebar Jembatan: B = 12.600 m (2 jalur)
Kemiringan: none
Radius Horizontal: R = 2380.000 m

C
L Girder

Gambar. 2 Bagian Umum

CL Girder

Gambar. 3 Bagian Ruas Konstruksi

2
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Urutan Konstruksi untuk MSS

Urutan konstruksi untuk metode MSS adalah sebagai berikut:

Gambar. 4 Urutan Konstruksi

Dalam analisis tahap konstruksi MSS, urutan konstruksi yang ditunjukkan di atas
harus diikuti dengan tepat. Dalam analisis tahap konstruksi, setiap tahap konstruksi
didefinisikan melalui aktivasi / penonaktifan Structure Group, Boundary Group dan
Load Group. Prosedur untuk melakukan analisis tahap konstruksi menggunakan MSS
dapat diringkas sebagai berikut. Dari langkah-langkah yang diberikan di bawah ini,
langkah 2 hingga 8 dilakukan secara otomatis saat menggunakan Wizard Jembatan
MSS.

1. Menetapkan material dan section properties


2. Pemodelan struktural
3. Menetapkan dan menyusun Structure Group
4. Menetapkan dan menyusun Boundary Group
5. Menetapkan Load Group
6. Input beban
7. Penempatan tendon
8. Prestressing
9. Mendefinisikan dan Link Time Dependent Material Properties
10. Lakukan analisis struktural
11. Meninjau output

3
Aplikasi Tingkat Lanjut

Properti Material dan Tegangan yang Diizinkan

 
Beton Superstruktur

ASTM Grade C6000


Prestressing Strand -Φ15.2 mm (0.6˝strand)

Kekuatan leleh: fpy = 1600000 kN/m2
Kekuatan ultimat: fpu = 1900000 kN/m2
Modulus Elastisitas: E = 2.0 x 108 kN/m2
Tegangan Awal: fpi=0.7fpu =1330000 kN/m2
 Anchorage Slip: s  6 mm
 
Koefisien Friksi:  0.30 / rad

Koefisien Wobble: k  0.006 / m

Beban


Beban Mati
Berat Sendiri
Input Berat Sendiri
Beban Mati Tambahan
w=38.00 kN/m
  
Prestress

Strand (φ15.2 mm×22 (φ0.6˝- 22))
Luas: Au = 1.387 × 22 = 30.514 cm2
Ukuran selongsong: 110/113 mm
Gaya Prestress: Jacking 70% dari gaya tarik
fpj = 0.7 fpu = 1330000 kN/m2
Pi = Au × fpj = 4058.362 kN
Kehilangan prestressing setelah kehilangan awal secara otomatis dihitung oleh
program
Kehilangan friksi: P( X )  P0  e( k L)
  0.30 , k  0.006
Kehilangan slip angkur:Ic6 mm
Kehilangan Penyusutan Elastis:PEfPASP
Kehilangan terkahir (secara otomatis dihitung oleh program)
Relaksasi
Kehilangan rangkak dan susut
 
 Rangkak dan susut 
Semen: Semen normal

Usia beton saat beban jangka panjang bekerja: tc = 5 days

Usia beton saat beton terpapar udara: tc = 3 days

4
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Kelembaban relatif: RH = 70 %
Udara atau suhu temperatur: T  20 C
Kode yang diterapkan: CEB-FIP
Koefisien rangkak: secara otomatis terhitung oleh program
Koefisien susut: secara otomatis terhitung oleh program

  
Reaksi Balok Silang Belakang
Asumsikan reaksi balok silang belakang karena berat sendiri girder MSS sebagai:
 
P = 4000 kN
 
Lokasi: 3 m dari ruas konstruksi
Reaksi karena berat sendiri wet concrete: dihitung secara otomatis oleh program.

5
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tetapkan Lingkungan Kerja

Untuk analisis tahap konstruksi, buka file baru ( New Project) dan simpan (
Save) sebagai ‘MSS’.

Dan tetapkan sistem unit sebagai ‘kN’ dan ‘m’. Sistem unit ini dapat diubah secara
sewenang-wenang untuk kenyamanan pengguna.

Klik - New Project

- Save (MSS)

Sistem unit dapat diubah 


Tools / Unit System
dengan mengklik tombol
pilihan unit ( ) di
Status bar di bagian
bawah layar

Length> m; Force (Mass)>kN (ton) 

Gambar. 6 Tetapkan sistem unit

6
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Tentukan Properti Material

Bagian kotak PSC Tentukan sifat material untuk box girder dan tendon PSC.
didefinisikan dalam
Panduan MSS, dan tidak
perlu didefinisikan Properties / Material Properties
secara terpisah.

Type of Design>Concrete; Standard>ASTM(RC)



DB>Grade C6000
Lebih nyaman untuk
gunakan tombol Name (Tendon); Type of Design>User Defined; Standard>None
ketika banyak properti
didefinisikan secara
Analysis Data
bersamaan. M odulus of Elasticity (2.0e8) 

Gambar. 7 Kotak dialog input properti material

7
Aplikasi Tingkat Lanjut

Pemodelan menggunakan Wizard Jembatan MSS

Lakukan pemodelan Jembatan MSS menggunakan fungsi Wizard Jembatan MSS.


Wizard Jembatan MSS terdiri dari tiga tab - Model, Section dan Tendon.

Input Model Data

MSS Bridge dan FSM Bridge Wizards secara otomatis membuat model dan tahapan
konstruksi untuk masing-masing Jembatan MSS dan FSM. Perbedaan dalam analisis
tahap konstruksi antara MSS dan FSM adalah metode untuk mendukung wet concrete dan
berat bekisting. Dalam metode FSM, wet concrete dan berat bekisting didukung oleh
penopang dan, karenanya, balok penopang PSC, yang telah dibangun, tidak terpengaruh
olehnya. Di sisi lain, dalam metode MSS, berat wet concrete dan berat sendiri bekisting
ditransmisikan ke bagian-bagian yang menggantung dari balok-balok kotak PSC yang
dibangun melalui palang belakang. Ini mencegah defleksi yang tidak merata pada
sambungan konstruksi. Perbedaan utama antara MSS dan FSM dapat diringkas sebagai
"metode di mana wet concrete dan berat sendiri bekisting didukung selama konstruksi".
Jika Wizard Jembatan MSS dipilih dan Reaksi Perancah Bergerak dimasukkan, reaksi ini
Reaksi Perancah Bergerak secara otomatis dihitung dan dimasukkan sebagai beban tahap konstruksi.
adalah reaksi dari berat
sendiri dari MSS girder
Rear Cross Beam
yang bekerja pada balok
silang belakang.

0.2 x L 0.2 x L

Calculate reaction due to the weight of wet concrete

Rc

Rc + MSS
Load MSS girder reaction and
self-weight of the wet concrete

Gambar. 8 Reaksi bekerja di Belakang Balok Silang.

8
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Pilih Wizard Jembatan MSS dan input bahan jembatan, tata letak bentang,
jari-jari horizontal kelengkungan, lokasi perletakkan tetap, lokasi sambungan
konstruksi, durasi konstruksi untuk setiap bentang (20 hari) dan usia awal untuk
gelagar kotak PSC.

Jika Wizard Jembatan MSS dipilih, perbedaan antara Stage Duration dan Initial
Member Age dihitung dalam program untuk menentukan Additional Step, dan
kemudian reaksi karena berat sendiri balok MSS girder dan wet concrete diterapkan.

. Structure /
Bridge Model Data Type>Type1 ; Bridge Material>1: Grade C6000
Model tab
Bridge Model Data Type>Type1 ; Bridge Material>1: Grade C6000
Span(L)>10@50 ; Radius (on)>2380; Convex (on)
Fixed Support>250(50) ; Segment Division per Span>10
Cold Joint (S3)>0.2 ; Anchorage(S4)>3

Diaphragm(S5)>1 ; Stage Duration>20


Initial Member Age>5 ; Movable Scaffolding Reaction>4000 

Dalam contoh ini, diasumsikan


bahwa 15 hari, total 20 hari per
setiap segmen diasumsikan

Dalam MIDAS / Civil, beban


yang memiliki jeda waktu
dalam sistem struktural yang
sama dapat didefinisikan
dengan menggunakan
Additional Steps tanpa harus
menentukan tahap konstruksi
yang berbeda. Penjelasan
lebih rinci dapat ditemukan di
Functions Of Civil>
Construction Stage Analysis
Data> Define Construction
Stage dalam Online Help.

Jembatan MSS melengkung


dimodelkan dengan
memeriksa Radius dan
memasukkan jari-jari.

Gambar. 9 Tab Model di Wizard Jembatan MSS

9
Aplikasi Tingkat Lanjut

Input Section Properties untuk kotak PSC


Masukkan section properties untuk bagian umum dan bagian konstruksi. Masukkan
section properties untuk bagian umum mengacu pada Gambar 11. Section properties
yang ditentukan dapat ditinjau dengan memilih Gambar di bawah Opsi Tampilan.

Section tab
Center tab
H1 ( 0.2 ); H2 ( 2.75 ); H3 ( 0.3 ); H4 ( 0.3 )
H5 ( 0.2 ); H6 ( 0.54 ); H7 ( 0.2 ); H8 ( 0.25 )
B1 ( 2.75 ); B2 ( 0.75 ); B3 ( 2.8 ); B4 ( 1.75 )
B5 ( 1.7 ); B6 ( 1.2 ); B7 ( 0.988 ); B8 ( 1.45 )

View Option>Drawing

Bagian kotak PSC untuk


Jembatan MSS dimodelkan
dengan level Center-Bottom.

Review section shape

Gambar. 10 Masukkan section property untuk bagian umum

10
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

C Girder
L

Gambar. 11 PSC box general section

11
Aplikasi Tingkat Lanjut

Masukkan section properties untuk bagian sambungan konstruksi yang mengacu pada
Gambar. 13. Bentuk bagian yang ditentukan dapat ditinjau dengan memilih Gambar
di bawah Opsi Tampilan.

View Option>Bitmap

Joint tab
H3 (0.3); H5 (0.151); H7 (0.07)
B4 (1.75); B5 (1.28); B7 (0.348)

View Option>Drawing

Diaphragm tab
H4 ( 0.3 ); H5 ( 0.151 ); H6 ( 0.54 ); H7 ( 0.07 )
H8 ( 0.25 ); B5 ( 1.28 ); B6 ( 1.2 ); B7 ( 0.348 ); B8 ( 1.45 )

R eview section shape

Gambar. 12 Input section properties untuk sambungan konstruksi

12
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

CL Girder

Gambar. 13 PSC kotak bagian ruas konstruksi

13
Aplikasi Tingkat Lanjut

Input Penempatan Tendon

Tendon di Jembatan MSS ditempatkan di sepanjang kelengkungan di dalam jaring


gelagar kotak PSC. Dalam Wizard Jembatan MSS, jenis penempatan tendon standar
ini dapat dengan mudah ditentukan oleh titik terendah, infleksi, dan titik angkur.

Secara umum, Jembatan MSS memiliki bentang yang sama, dan sistem struktural
bentang pertama diubah dari balok sederhana menjadi balok kontinu pada setiap tahap
saat konstruksi berlanjut. Momen lentur maksimum untuk bentang pertama yang
dibangun lebih besar daripada bentang lainnya karena ini kondisi yang didukung.
Oleh karena itu, tendon tambahan harus disediakan untuk rentang pertama. Tendon

5
6
7
0

h
x
.
tambahan untuk rentang pertama ditentukan oleh fungsi umum, dan hanya tendon
khas yang didefinisikan dalam Wizard Jembatan MSS.

50.
5
0
.
h
0. x h5

440. x h
0. x h5
20.

20.

0.4 x L1 0.1 x L1
L1

C Girder
L

0.2

0.15

Gambar. 14 Penempatan Tendon

14
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Input penempatan tendon khas dalam arah longitudinal mengacu pada Gambar 14.

Tendon tab
N( 3 ); G1( 0.5 ); G2( 0.2 ); G3( 0.5 )
S1( 0.4 ); S2( 0.1 ); C( 0.2 ); a1( 0.567 ); a2( 0.44 )

Gambar. 15 Input Penempatan Tendon

15
Aplikasi Tingkat Lanjut

Masukkan properti tendon seperti area tendon, konstanta yang berhubungan dengan
kehilangan dan kekuatan tendon.

Tendon Property> (① in Gambar. 15)


Tendon Property>
Tendon Name>Web ; Tendon Type>Internal
Material>2: Tendon
Total Tendon Area
Strand Diameter>15.2mm (0.6")

Koefisien relaksasi adalah


Number of Strands>22 
konstanta material yang Duct Diameter>0.113
termasuk dalam formula 
Magura, yang digunakan Relaxation Coefficient>Magura (45)
untuk menghitung efek Curvature Friction Factor>0.3 ; Wobble Friction Factor>0.0066
relaksasi tendon dari waktu
ke waktu. 10 untuk tendon
Ultimat Strength>1900000 ; Yield Strength>1600000
umum dan 45 untuk tendon Bond Type>Bonded
relaksasi rendah biasanya
digunakan. Anchorage Slip (Draw in)>Begin (0.006); End (0.006) 

Gambar. 16 Input Properti Tendon

16
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Masukkan gaya jacking tendon, waktu grouting dan pengaturan melintang. Jika waktu
grouting ditetapkan menggunakan Langkah prestressing, tegangan pada saat jacking
tendon dihitung berdasarkan sifat bagian yang mencakup efek area tendon. Jika waktu
grouting ditetapkan menggunakan setiap tahapan ke-(n), tegangan pada saat jacking
tendon dihitung berdasarkan bagian bersih, dan tendon yang dikencangkan selama
tahap n di-grouting secara simultan pada tahap konstruksi ke-n. Gaya jacking tendon
ditentukan sebagai 70% dari kekuatan ultimat. Susunan melintang dari tendon juga
ditentukan. Tendon di Jembatan MSS biasanya disusun sejajar dengan jaring girder
kotak PSC. Susunan tendon transversal dapat didefinisikan dengan mengatur jarak
antara sisi luar jaring dan tendon luar, dan jarak antara tendon luar dan dalam.

Jacking Stress (0.7)×( Su )


Grouting>Every (1) Stages
a (0.15); b ( 0.2 )

Gambar. 17 Pengaturan Tendon Melintang

17
Aplikasi Tingkat Lanjut

Setelah input data selesai, klik tombol untuk mengakhiri sesi MSS Bridge
Wizard, dan tinjau model. Bagian spesifik dari model dapat diperbesar dan ditinjau
dengan menggunakan Zoom Window and Zoom Fit functions.

Point Grid (off), Point Grid Snap (off), Line Grid Snap (off)
Node Snap (on), Element Snap (on)

Display
Misc tab
Tendon Profile Point (on) 

Zoom Fit, Hidden (on)

Zoom Window

Gambar. 18 Model Jembatan Dihasilkan oleh Wizard Jembatan MSS

18
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Ubah Data yang Ada dan Input Data Tambahan

Tentukan Tahap Konstruksi

Ada dua mode kerja, mode Base Stage dan mode Construction Stage, di MIDAS /
Civil untuk melakukan analisis tahap konstruksi.

Dalam mode Base Stage, semua data pemodelan struktural, kondisi pembebanan, dan
kondisi boundary dapat ditentukan, tetapi analisis tidak dilakukan dalam mode ini.
Tahap Konstruksi mewakili keadaan model yang analisisnya dilakukan. Dalam mode
Tahap Konstruksi, data model struktural tidak dapat dimodifikasi atau dihapus, kecuali
bahwa kondisi boundary dan beban yang berkaitan dengan setiap tahap konstruksi
dapat diubah.

Tahap Konstruksi didefinisikan dengan mengaktifkan / menonaktifkan grup elemen,


grup boundary dan grup beban, alih-alih elemen individu, kondisi boundary, dan
kondisi beban. Kondisi boundary dan kondisi beban yang termasuk dalam Boundary
Memodifikasi atau Group yang diaktifkan atau Load Group dalam mode Construction Stage dapat
menghapus dimodifikasi atau dihapus.
node atau elemen tidak
diizinkan dalam
Mode Construction Stage. Kami sekarang akan meninjau tahapan konstruksi yang secara otomatis ditentukan oleh
Selain mengaktifkan Wizard Jembatan MSS. Informasi tahap konstruksi dapat ditinjau dengan menggunakan
kondisi boundary dan Stage Toolbar dan Works Tree. Semua yang diaktifkan / dinonaktifkan Structure
beban, memodifikasi dan
menghapus hanya Group, Boundary Groups dan Load Groups untuk tahap saat ini dapat ditinjau secara
diizinkan dalam Mode sistematis dengan menggunakan Works Tree, jika tahap konstruksi mewakili tahap
Base Stage. konstruksi apa pun selain Base Stage. Selain itu, perubahan pada sistem struktural oleh
tahap konstruksi dapat ditinjau secara visual dalam Model View secara berurutan
mengubah tahap konstruksi.

19
Aplikasi Tingkat Lanjut

Kami sekarang akan meninjau sistem struktural dan beban dengan memilih setiap
tahap konstruksi menggunakan Stage Toolbar.

Display
Boundary tab
Support (on)
Load tab
Nodal Load (on)

Tree Menu>Works tab



Construction Stage>CS04

Temukan kursor pada


Stage Toolbar dan tinjau
semua tahapan satu per
satu dengan
menyesuaikan tombol
panah pada keyboard

Information for construction stages

Gambar. 19 Sistem struktural untuk tahap Konstruksi 4

20
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Input Beban Tambahan

Tendon tambahan harus disediakan pada bentang pertama karena momen lentur
maksimum yang bekerja pada bentang pertama lebih besar dari pada bentang lainnya.
Ini karena bentang pertama adalah bentang yang didukung sederhana selama
konstruksi sedangkan bentang lainnya kontinu. Tendon tambahan dalam rentang
pertama dimasukkan dalam tahap konstruksi 1 (CS01).

Setelah menyelesaikan konstruksi semua bentang dengan metode MSS, beban mati
tambahan seperti trotoar, hambatan dan pagar dibangun. Kami akan menentukan tahap
konstruksi tambahan, beban, dan beban mati tambahan. Beban mati tambahan
diterapkan selama 10.000 hari untuk memperhitungkan rangkak. Ini akan
memungkinkan pembuatan diagram camber dan, dengan demikian, mengelola
camber.

Tentukan tendon tambahan dalam rentang pertama dan kondisi beban yang berkaitan
dengan beban mati tambahan (ke-2).

Ubah ke Base Stage karena


kondisi beban hanya dapat 
Stage>Base
ditambahkan di Base
Stage. Load / /

Name (2nd); Type>Construction Stage Load


Name (BotTendon); Type>Construction Stage Load 

Gambar. 20 Tentukan Kondisi Beban

21
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tetapkan prategang untuk tendon tambahan dan buat Load Group yang
sesuai dengan beban mati tambahan.

Hidden (off)

Display
Boundary tab
Support (off)
Load tab
Nodal Load (off)
Misc tab
Tendon Profile Point (off) 

Group tab
Group / Load Group / New…(right click mouse)
Name>2nd
Name>BotTendon 

Gambar. 21 Membuat Load Group

22
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Beban prategang karena tendon tambahan pada rentang pertama bekerja pada tahap
konstruksi CS01. Prosedur untuk menerapkan beban prategang tambahan ini dalam
rentang pertama adalah sebagai berikut:

1. Tentukan profil tendon.

2. Tetapkan beban prategang sesuai dengan profil tendon yang


ditentukan dalam grup beban “BotTendon”.
3. Aktifkan load group “BotTendon” di CS01.

m
m
6
2
680 mm

5m 5m 30 m 5m 5m
50 m

C
L Girder

2.235 m
0.68 m

Gambar. 22 Tendon tambahan di bentang pertama

Titik referensi dari profil Tentukan profil tendon yang akan ditambahkan dalam rentang pertama, mengacu
tendon adalah Bottom
Center dari bagian kotak pada Gambar 22. Tendon tambahan ditempatkan lebih dari 40 m antara ujung i-th dari
PSC karena bagian Elemen 2 dan ujung j-th dari Elemen 9. Titik awal dan titik akhir tendon masing-
kotak PSC didefinisikan masing terletak pada jarak 5 m dari ujung jembatan dan perletakkan kedua. Panjang
relatif terhadap lokasi
elemen tunggal adalah 50/10 = 5m.
yang sama.

23
Aplikasi Tingkat Lanjut

Loads / /

Tendon Profile>
Tendon Name>Bot1 ; Tendon Property>Web
Assigned Elements>2to9
Input Type>3D ; Curve Type>Spline
Straight Length of Tendon>Begin (0) ; End (0)
Kemiringan difiksasi 
dengan nilai yang
Profile>Reference Axis>Curve (on)
diberikan jika "fix" 
1>x ( 0 ), y ( 0 ), z ( 0.68 ), fix (off)
adalah ‘on’ atau
dihasilkan dalam 2>x ( 5 ), y ( 0 ), z ( 0.062 ), fix (on), Ry ( 0 ), Rz ( 0 )
program jika “fix” adalah 3>x ( 35 ), y ( 0 ), z ( 0.062 ), fix (on), Ry ( 0 ), Rz ( 0 )
‘off’.
4>x ( 40 ), y ( 0 ), z ( 0.68 ), fix (off)
Pilih Curve dan masukkan 
referensi profil tendon ke Profile Insertion Point ( Node 2 )
kelengkungan melingkar pada Radius Center (X, Y) ( 0, -2366.882 ); Offset ( -2.235 )
bidang X-Y pada contoh
jembatan melengkung ini. Direction>CW 
Node59
m

Tendon Name (Bot2); Tendon


13.11

Node1
8

Node119
Property>Web Assigned Elements (2to9)
(0,0)
Straight Length of Tendon>Begin (0); End (0)
2366.882 m

Profile>Reference Axis>Curve (on)


1>x (0), y (0), z (0.68), fix (off)
2>x (5), y (0), z (0.062), fix (on), Ry (0), Rz (0)
3>x (35), y (0), z (0.062), fix (on), Ry (0), Rz (0)
4>x (40), y (0), z (0.68), fix (off)

Koordinat pusat (x, y) dari
Profile Insertion Point (Node 2)

lingkaran f atau jembatan Radius Center (X, Y) (0, -2366.882) ; Offset (2.235)
ini adalah (0, -2366.882) Direction>CW
karena jembatan ini
dimodelkan dengan Node
59 sebagai titik simetris
dan titik koordinat y dari
Node 59 adalah 13.118.

Node 2

Gambar. 23 Tentukan Profil Tendon

24
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Tetapkan beban prategang, yang ditentukan oleh profil tendon, ke load group
BotTendon, dan terapkan pada sistem struktural.

Tendon didongkrak hanya di


satu ujung. Karena itu, Load/ /
masukan tegangan hanya
pada titik itu. Gaya jacking
adalah 70% dari kekuatan
ultimat.
Load Case Name>BotTendon; Load Group Name>BotTendon
Tendon>Bot1, Bot2 Selected Tendons
Stress Value>Stress; 1st Jacking>Begin

Masukan 1 karena tendon ini
Begin (0); End (1330000)
di grout pada tahap konstruksi 
Grouting: after (1) Stage
CS02 setelah tendon ditarik.

Gambar. 24 Beban Prategang

25
Aplikasi Tingkat Lanjut

Aktifkan load group "BotTendon", yang mewakili tegangan untuk rentang pertama,
pada tahap konstruksi CS01.

Load / / Define Construction Stage

Name>CS01;
Load tab
Group List>BotTendon
Activation>Active Day>First; 

Nama untuk element


groups, boundary groups
dan load groups, yang secara
otomatis dihasilkan oleh
Wizard jembatan, bisa
ditemukan di “Define Structure
(Boundary , Load) Group” Gambar. 25 Aktivasi Prategang
dalam manual On-line.

26
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Terapkan beban mati tambahan (2nd). Masukkan beban mati tambahan (2nd) pada tahap
konstruksi CS11 karena efek rangkak dan kehilangan prategang sebelum periode
10.000 hari harus dipertimbangkan dalam analisis. Tetapkan beban mati tambahan
(2nd) ke grup beban 2nd dan terapkan pada sistem struktural. Besarnya beban mati
tambahan (2nd) adalah 38 kN / m yang bekerja di dalam arah Z.

Load / / Element beam Loads

Select all
Load Case Name>2nd; Load Group Name>2nd
Options>Add; Load Type>Uniform Loads
Direction>Global Z; Projection>No
Value>Relative; x1 (0), x2 (1), W ( -38 ) 

Gambar. 26 Beban mati tambahan

27
Aplikasi Tingkat Lanjut

Aktifkan grup beban 2nd pada tahap konstruksi CS11.

Load / / Define Construction Stage

Name>CS11;
Stage>Duration >”10000”
Save Result>Stage (on); Additional Step (on)
Load tab
Group List>2nd
Activation
Active Day>First

Gambar. 27 Modifikasi untuk CS11

28
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Tentukan dan Link Time Dependent Material Properties

Setelah menyelesaikan pemodelan seluruh struktur beton untuk superstruktur dan


substruktur, tentukan sifat material yang bergantung waktu (kurva penguatan
Koefisien rangkak dan susut adallah kekuatan beton, koefisien rangkak dan koefisien susut) untuk semua bagian, dan
bagian dari bentuk penampang kemudian hubungkan sifat-sifat ini ke setiap bagian.
(“Notational Size of Member”).
Menurut standar CEB-FIP, koefisien rangkak dan penyusutan untuk beton bervariasi
Oleh karena itu, pertama-tama kita dengan dimensi anggota. Oleh karena itu, untuk melakukan analisis dengan
harus menentukan dimensi bagian mempertimbangkan sifat material yang tergantung waktu, sifat material dari setiap
variabel dan kemudian bagian dengan dimensi yang berbeda harus dihubungkan satu-ke-satu dengan sifat
memasukkan sifat material material yang tergantung waktu yang sesuai. Yaitu, jumlah sifat material tergantung
tergantung waktu.
waktu yang berbeda dan sifat material umum harus sesuai dengan jumlah elemen
dengan dimensi penampang yang berbeda. Properti material yang tergantung waktu
dan umum harus didefinisikan dan dihubungkan untuk setiap elemen yang memiliki
sifat penampang yang berbeda.

Dalam MIDAS / Civil, properti material yang tergantung waktu dihitung secara
otomatis untuk menghitung usia elemen dan diterapkan pada setiap material yang
sesuai. Menggunakan fungsi Change Element Dependent Material Property, sifat
material yang bergantung waktu (sesuai dengan standar CEB-FIP) dan properti
material yang sesuai dihasilkan dan secara otomatis ditautkan ke setiap elemen yang
sesuai.
Untuk menghubungkan secara
otomatis properti material yang
tergantung waktu dan properti Prosedur untuk menentukan koefisien rangkak dan penyusutan untuk elemen tapered
material umum, properti bagian menggunakan fungsi Change Element Dependent Material Property sebagai berikut:
harus didefinisikan sebagai DB /
Tipe Pengguna atau Tipe PSC.
1. Tetapkan properti material rangkak dan susut menggunakan standar CEB-FIP.
2. Hubungkan time dependent material properties ke property material umum.
3. Hubungkan koefisien yang terkait dengan dimensi anggota (Notational Size of
Member) ke setiap elemen menggunakan fungsi Change Element Dependent
Material Property.

Setelah menyelesaikan prosedur di atas, koefisien rangkak dan penyusutan dihitung


berdasarkan koefisien yang didefinisikan pada Langkah 3 untuk elemen-elemen yang
memiliki Change Element Dependent Material Property selama analisis tahap
konstruksi. Koefisien yang didefinisikan pada Langkah 1 tidak diterapkan.
Input time dependent material properties secara berikut :

28 day strength: f’c = 6000 psi (41368.6 kN/m2)


Relative Humidity: RH=70%
Notational Size: Any value (auto-calculated later)
Concrete Type: Normal Concrete
Timing of Formwork Removal : 3 days

29
Aplikasi Tingkat Lanjut

Properties / (Time Dependent Material (Creep & Shrinkage))


Name>Creep&Shrinkage ; Code>CEB-FIP(1990)
Compressive strength of concrete at the age of 28 days>41368.6
Relative Humidity of ambient environment (40 ~ 99)>70
Notational size of member>1
Type of cement>Normal or rapid hardening cement (N, R)
Age of concrete at the beginning of shrinkage>3

Gambar. 28 Tentukan Properti Rangkak dan Penyusutan

30
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Kekuatan beton meningkat seiring waktu. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan
fungsi penguatan kekuatan yang ditentukan dalam CEB-FIP.

Properties / Time Dependent Material (Comp. Strength)


Name (Comp.Strength); Type>Code
Development of Strength>Code>CEB-FIP
Concrete Compressive Strength at 28 Days (S28) (41368.6)
Cement Type (a)>N, R : 0.25 

Gambar. 29 Tentukan fungsi penguatan kekuatan tekan beton relatif terhadap waktu

31
Aplikasi Tingkat Lanjut

Hubungkan properti material yang tergantung waktu ke properti material umum


yang sesuai.

Properties / /Time Dependent Material Link


Time Dependent M aterial Type
Creep/Shrinkage>Creep&Shrinkage
Comp . Strength>Comp.Strength
Select M aterial for Assign
M aterials>1:Grade C6000 Selected M aterials

Gambar. 30 Hubungkan time dependent material properties

32
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Ketika fungsi Change Element Dependent Material Property digunakan untuk


mendefinisikan h (Notational Size of Member), nilai h yang ditentukan dalam Time
Dependent Material diabaikan. Fungsi rangkak dan penyusutan untuk setiap elemen
kemudian dihitung menggunakan Notational Size of Member untuk setiap elemen
yang didefinisikan oleh Change Element Dependent Material Property properti.

Properties/ Change Element Dependent Material Property


Jika opsi Auto Calculate
dipilih, opsi Notational Size
of Member untuk setiap
Select all
bagian dihitung secara Option>Add/Replace
otomatis dan diterapkan
pada perhitungan koefisien Element Dependent Material
creep dan penyusutan. Jika 
opsi Input dipilih, koefisien Notational Size of Member>Auto Calculate ; CEB-FIP 
creep dan penyusutan
dihitung dari nilai yang
ditentukan.

Gambar. 31 Input Notational Size of Member

33
Aplikasi Tingkat Lanjut

Lakukan Analisis Struktural


Setelah model struktural dan tahap konstruksi selesai, kami akan memilih opsi untuk
mempertimbangkan sifat material yang tergantung waktu dan kehilangan tendon
tendon akibat pemendekan elastis. Kami juga akan menetapkan kondisi konvergensi
untuk rangkak dan jumlah iterasi.

Analysis / Construction Stage Analysis Control

Final Stage>Last Stage


Analysis Option>Include Time Dependent Effect (on)
Time Dependent Effect
Creep Shrinkage (on)
Type>Creep & Shrinkage
Jika Auto Time Step Convergence for Creep Iteration
Generation for Large
Number of Iterations (5) ; Tolerance (0.01)
Time Gap dicentang ‘on’,

addtional time steps Auto Time Step Generation for Large Time Gap (on)
secara otomatis Tendon Tension Loss Effect (Creep & Shrinkage) (on)
dihasilkan untuk atau
durasi yang lebih lama Variation of Comp. Strength (on)
untuk mempertimbangkan
Tendon Tension Loss Effect (Elastic Shortening) (on)
efek jangka panjang
dengan lebih tepat.. Beam Section Property Changes > Change with Tendon (on)
Save Output of Current Stage (Beam/Truss) (on) 

34
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Gambar. 32 Menetapkan Kondisi Analisis Tahap Konstruksi

Semua input sekarang selesai. Kami akhirnya akan melakukan analisis struktural.

Analysis / Perform Analysis

35
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjau Hasil Analisis


Ada dua metode meninjau hasil analisis untuk analisis tahap konstruksi. Salah satunya
adalah untuk meninjau akumulasi tegangan dan perpindahan semua anggota pada
setiap tahap konstruksi spesifik, dan yang lainnya adalah untuk meninjau perubahan
Lihat Hasil> Bridge Girder Diagram
di manual On-line. tegangan dan perpindahan dalam elemen-elemen tertentu karena tahap konstruksi
sebelumnya. Bagaimanapun, hasil analisis tahap konstruksi dapat diperiksa dalam
Lihat Hasil> Grafik / Stage MIDAS / Civil melalui grafik dan tabel.
History Graph di manual On-line.

Tinjau Tegangan dan Kekuatan Anggota berdasarkan Grafik

Pada tahap konstruksi MSS, tegangan maksimum terjadi pada tahap konstruksi 1,
ketika sistem struktural adalah balok sederhana. Kami sekarang meninjau tegangan di
bagian bawah untuk tahap konstruksi 1.

Stage>CS01
Results / Bridge Girder Diagrams
MSS Bridge Wizard secara otomatis Load Cases/Combinations>Step List>First Step, User Step:1 (on)
menghasilkan Grup Struktur untuk Load Cases/Combinations>CS: Summation
meninjau tegangan. Bridge Girder
mewakili grup elemen yang Diagram Type>Stress ; X-Axis Type>Node
berkaitan dengan balok utama. 
Bridge Girder Elem. Group>Bridge Girder
Components>Combined
Semua tegangan di ujung atas / 
bawah dan kiri / kanan dapat Combined (Axial+Moment)>1 (-y,+z)
ditinjau dengan memilih Axial, Allowable Stress Line>Draw Allowable Stress Line (off)
Bending My dan Bending Mz.
Generation Option>Current Stage-Step 

Jika Draw Allowable Stress Line


diaktifkan dan tegangan ijin untuk
tekan dan tarik ditentukan,
tegangan yang diijinkan
ditunjukkan pada grafik tegangan
sebagai garis putus-putus.

Gambar. 33 Grafik tegangan untuk Bagian Bawah pada tahap Konstruksi 1

36
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Grafik tegangan yang lebih rinci untuk setiap bagian tertentu dapat ditinjau. Cukup
letakkan mouse pada bagian yang diinginkan dan perbesar dengan menyeret mouse
sambil menekan mouse. Kita dapat kembali ke kondisi semula dengan mengklik
kanan mouse dan mengklik Zoom Out All pada grafik.

Drag

Gambar. 34 Perbesar Grafik Tegangan

37
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjau perubahan tegangan oleh tahap konstruksi pada perletakkan kedua (ujung i-th
Elemen 11) menggunakan Stage / Step History Graph.

Aktifkan Tampilan Model. 


Menu Stage / Step History Model View
Graph hanya dapat Results / Stage/Step History Graph
digunakan ketika Model
View dalam keadaan Define Function>Beam Force/Stress
diaktifkan.
Beam Force/Stress>Name (Top); Element No. (12); Stress
Point>I-Node; Components>Bend(+z)
Combine Axial (on) 
Define Function>Beam Force/Stress
Beam Force/Stress>Name (Bot); Element No. (12); Stress
Point>I-Node; Components>Bend(-z)
Combine Axial (on) 
Mode>Multi Func. ; Step Option>All Steps ; X-
Axis>Stage/Step Check Function to Plot>Top (on); Bot (on)
Load Cases/Combinations>Summation
Graph Title>Stress History

Gambar. 35 Grafik perubahan tegangan berdasarkan tahapan konstruksi

38
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Context Menu dapat dilihat dengan mengklik kanan mouse pada Stage/Step
History Graph. Perubahan tegangan untuk setiap tahap konstruksi dapat
disimpan dalam file teks menggunakan fungsi Save Graph As Text.

Save Graph As Text


File Name>StressHistory.txt 

Gambar. 36 Simpan tegangan untuk setiap tahap konstruksi sebagai file teks

39
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjau perubahan kekuatan anggota oleh tahapan konstruksi pada perletakkan kedua
(ujung i-th Elemen 11) menggunakan Stage/Step History Graph.

Model View
Results / Stage/Step History Graph
Define Function>Beam Force/Stress
Beam Force/Stress
Name (Moment); Element No. (12); Force
Point>I-Node; Components>Moment-y 
Mode>Multi LCase; Step Option>Last Step ; X-Axis>Stage/Step
Check Load Cases to Plot
Dead Load (on); Tendon Primary (on)
Tendon Secondary (on); Creep Primary (on)
Shrinkage Primary (on); Creep Secondary (on)
Shrinkage Secondary (on); Summation (on)
Defined Functions>Moment
Graph Title>Moment

Gambar. 37 Grafik perubahan kekuatan Anggota berdasarkan tahapan Konstruksi

40
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Tinjauan Tegangan dengan menggunakan Tabel

Hasil analisis tahap konstruksi dapat diurutkan berdasarkan elemen, beban, tahap
konstruksi, lokasi output dalam elemen, dll. menggunakan Records Activation
Dialog. Kami sekarang akan meninjau perubahan tegangan untuk setiap tahap
konstruksi di atas tiang jembatan dalam format tabel spreadsheet.

Results / Results Table / Beam / Stress

Node or Element>Element (12)


Semua tahapan konstruksi Loadcase/Combinations>Summation (CS) (on)
antara CS01 dan CS11 dapat Stage/Step>CS01:001(first) ~ CS11:002(last)
dipilih secara bersamaan 
dengan memilih CS01 dan (on) Part Number>Part i (on) 
CS11 sambil menekan tombol
Shift.

Gambar. 38 Tabel Tegangan untuk setiap tahap konstruksi

41
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjauan Kehilangan Prategang

Kami sekarang akan meninjau perubahan gaya tarik saat tahap konstruksi berlangsung.
Kami hanya dapat meninjau tendon yang terdapat pada tahap saat ini di kotak dialog
Tendon Time-Dependent Loss Graph. Untuk meninjau perubahan gaya tarik, pertama-
tama ubah tahap konstruksi ke tahap yang berisi tendon diminati dan kemudian pilih
menu Tendon Time-Dependent Loss Graph. Perubahan gaya tarik yang disebabkan
oleh proses konstruksi dapat ditinjau dengan animasi dengan mengklik tombol
.

Results / Tendon Time-dependent Loss Graph


Tendon>Bot1

Gambar. 39 Grafik Tegangan

42
Analisis Tahap Konstruksi MSS menggunakan Wizard

Tinjauan Koordinat Tendon

Dalam MIDAS / Civil, koordinat tendon untuk setiap seperempat stasiun dalam
elemen tunggal dapat ditinjau dalam bentuk tabel.

Results / Result Tables / Tendon / Tendon Coordinates

Gambar. 40 Tabel Koordinat Tendon

43
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjauan Pemanjangan Tendon

Tinjau nilai perpanjangan tendon yang diberikan dalam tabel di bawah ini.

Results / Result Tables / Tendon / Tendon Elongation

Gambar. 41 Tabel Pemanjangan Tendon

44
Construction Stage Analysis of MSS using the Wizard

Tinjauan Bagian Kombinasi Beban

Pemeriksaan kekuatan ultimat harus dilakukan untuk kombinasi beban gaya


penampang karena beban mati, beban langsung, perubahan suhu, dan pengendapan
pendukung untuk struktur yang telah selesai. Analisis untuk kombinasi beban, selain
kombinasi beban yang ditentukan oleh Construction Stage Load, dapat dilakukan di
PostCS dan dapat digabungkan dengan hasil analisis tahap konstruksi. Dalam contoh
ini, beban selain beban tahap konstruksi belum ditentukan. Oleh karena itu, kami akan
menentukan kombinasi beban untuk beban tahap konstruksi dan meninjau gaya.
Pertama, kita akan mendefinisikan kombinasi beban.

 Ubah ke PostCS karena


kombinasi pembebanan 
hanya dapat didefinisikan Stage>PostCS
dan / atau dihapus pada
Base Stage atau Tahap
Results / Combinations
PostCS.

Name>Dead ; Active> Active ; Type>Add


Load Case>Dead Load (CS ); Factor (1.3)
Load Case>Tendon Secondary (CS) ; Factor (1.0)
Load Case>Creep Secondary (CS) ; Factor (1.3)
Load Case>Shrinkage Secondary (CS) ; Factor (1.3)

Gambar. 42 Tentukan Kombinasi Beban

45
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tinjau momen lentur yang disebabkan oleh kombinasi beban berfaktor.

Results / /

Front View
Load Cases/Combinations>CB: Dead
Components>My
Display Options>5 Points ; Line Fill (on) ; Scale (1.0)
Type of Display>Contour (on) ; Legend (on) 

Gambar. 43 Diagram Momen Lentur

46

Anda mungkin juga menyukai