(CJR)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical jurnal report.
Critical jurnal report ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
teknologi bahan, semoga critical jurnal report ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan
bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical jurnal report ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu, Sabani, S.Pd., M.Si.
Kami menyadari bahwa critical jurnal report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical
jurnal report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Penulis
BAB I
PENGANTAR
Beton merupakan hasil dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu
pasir, batu, batu pecah atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan semen secukupnya
yang berfungsi sebagai perekat bahan susun beton, dan air sebagai bahan pembantu guna
keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Kekuatan
beton dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya oleh bahan penyusunnya, rancang campuran,
pengerjaan, dan perawatan. Beton memiliki sifat kuat terhadap tekan dan lemah terhadap tarik.
Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup
pesat. Hampir 70% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton
(concrete). Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi tersebut mengakibatkan
peningkatan kebutuhan material beton, sehingga memicu penambangan batuan sebagai salah
satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran serta beton yang dihasilkan kedap air
sehingga mengurangi resapan yang menyebabkan genangan air. Hal ini menyebabkan turunnya
jumlah sumber daya alam yang tersedia untuk keperluan pembetonan dan perusakan
lingkungan.
Selama ini berbagai penelitian sudah dilakukan tetapi masih belum ditemukan alternatif
teknik konstruksi yang efisien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan
ekonomis. Hal tersebut dapat memberikan suatu alternatif untuk mengurangi material pada
beton itu sendiri dengan tidak mengurangi kuat tekannya, seperti beton dengan pengurangan
agregat halus.
Pada penelitian ini, dijelaskan pengaruh campuran serbuk kaca sebagai agregat halus,
dikarenakan kaca murah dan banyak ditemukan dan tidak mengurangi kuat tekan ataupun
kekuatan dari beton itu sendiri
BAB II
RINGKASAN DAN IDENTITAS JURNAL
I. IDENTITAS JURNAL
Judul : Pengaruh Penggunaan Campuran Serbuk Kaca, Pasir Laut dan Pasir
Sebagai Agregat Halus pada Beton Normal Ditinjau dari Segi Kekuatan
2010, Vol.6 ,No.1, 30-40
Penulis : Armin Naibaho
ISSN : 1858-3709
Kaca
Kaca berasal dari bahan yang bersifat cair namun memiliki kepadatan tinggi, dan
struktur amorf. Kaca dibuat dari silika (SiO2), campuran batu pasir dengan fluks yang
menghasilkan kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi, untuk kemudian dicampur
lagi dengan bahan stabilisator supaya kuat. Dengan bahan mentah yang banyak dan murah,
kaca memiliki ketahanan terhadap abrasi serta ketahanan terhadap cuaca atau serangan kimia
yang baik.
Pasir Laut
Secara teknis pasir laut merupakan material yang kurang cocok untuk digunakan dalam
campuran spesi beton. Agregat (pasir) yang berasal dari pantai ini mutunya kurang bagus
karena banyak mengandung garam. Garam tersebut menyebabkan pasir banyak menyerap air
dari udara sehingga kondisi pasir akan selalu basah atau agak basah yang tidak cocok dalam
sifat beton. Pasir ini juga akan menyebabkan terjadinya pengembangan ketika beton sudah jadi.
(Tri Mulyono ,2004 : 73).
Uji Kuat Tekan Beton
Perhitungan:
Fci=P/A kg/cm2
Ket:
Fci = Kuat tekan beton individu
P = Beban Maksimum
A = Luas penampang beton (SK.SNI.T-15-03-1990)
1. Kuat Tekan Karakteristik (fc’) fc' = fcr − (1,64 × s)
2. Kuat Tekan Rata-Rata.
n
fcr = ∑ fci ÷ n
i=1
Kuat tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil
pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas
sampai 5% saja. (PBBI 1971:33)
METODOLOGI
Pada penelitian ini metode pengujian berupa pembuatan dan pengujian sejumlah benda
uji beton silinder (Ø 15 cm,tinggi 30 cm) kuat tekan hancur 30 Mpa di laboratorium Politeknik
Negeri Malang dengan total benda uji sebanyak 30 buah (terdapat 6 variasi dan tiap variasi
terdiri dari lima benda uji) dengan penambahan 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% serbuk kaca
dan pasir laut (dengan komposisi yang sama) yang akan dicampurkan pada pasir Lumajang
sebagai agregat halus dalam campuran beton dengan perawatan perendaman beton tersebut
selama 28 hari. Kemudian diuji tekan usia 28 hari dan dibandingkan hasilnya dengan beton
normal.
Rancangan Kadar serbuk kaca dan pasir laut
Penelitian 0% 5% 10% 15% 20% 25%
Jumlah Sample 5 5 5 5 5 5
Perlakuan Direndam selama 28 hari
Tabel 1. Rancangan dan Perlakuan Percobaan.
HASIL
Kadar Air Agregat:
Dari percobaan yang telah kami lakukan didapat kadar air agregat kasar sebesar 1,19%,
yaitu jumlah air yang terkandung di dalam agregat sebesar 1,19%, dari berat agregat dalam
keadaan kering.
Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan, Bj agregat halus (pasir) adalah 2,51
sedangkan Bj jpk agregat halus adalah 2,57, ini berarti agregat ini bagus untuk dipergunakan
dalam mix design,
Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan, Bj bulk pasir laut adalah 2,48 sedangkan Bj
jpk agregat halus adalah 2,54 dan penyerapan sebesar 2,16
n
Σ ( fcr − fci)2
S= i=1
n −1
= 1,32 N/mm 2
Gambar 8. Grafik Kuat Tekan Rata-Rata Model Line (Sumber : Hasil Analisis)
B. Orisinalitas Temuan
Pada jurnal tersebut terlampir data-data yang akurat sehingga keoriginalitas penelitian
bisa dikatakan baik dan mencukupi standar untuk melakukan penelitian.
C. Kemutakhiran
Penelitian yang dilakukan mengangkat mengenai masalah yang terbaru dan akan selalu
dikembangkan pada setiap zamannya. Oleh karena itu, masalah yang uji oleh peneliti
tersebut muktahir dan terbaru untuk dikaji pada zaman sekarang.
A. Elemen Penelitian
Dari elemen-elemen yang terdapat pada jurnal dimana elemen-elemennya bisa kita
temukan dan mudah didapatkan.
B. Orisinalitas Temuan
Pada segi temuan kita bisa melihat kekurangan dari penelitian tersebut.
C. Kemutakhiran
Lebih baik jika peneliti menyajikan juga permasalahan yang dihadapi sehingga dimasa
yang akan dating akan diuji oleh peneliti lain sehingga penelitian dapat dikembangkan.
A. Teori
Implikasi dari penelitian ini berperan dalam mematangkan berbagai konsep/ teori yang
ada tentang agregat halus dan dikarenakan ada contoh penerapannya pembaca lebih
mengerti dan teori semakin kuat keberadaannya.
C. Analisis Mahasiswa
Jurnal ini sangat berguna dalam pembelajaran seorang mahasiswa terkhusus teknik sipil
dimana penambahan serbuk kaca merupakan suatu terobosan untuk mengurangi
penggunaan agregat halus (pasir). Seharusnya Jurnal ini menjelaskan kepada cara
pengerjaannya dan juga hasil dari pengerjaannya, sehingga mahasiswa mengetahui
pengaruh penambahan serbuk kaca sebagai alternative agregat halus.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kaca dapat digunakan sebagai pengganti
agregat halus dalam pembentukan beton. Dikarenakan kaca dapat ditemukan dan
harganya yang murah, penelitian ini pasti bisa direalisikan. Menurut saya, secara
keseluruhan jurnal tersebut sudah bagus, karena bab per bab yang dijelaskan cukup detail
tetapi tidak boros kata.
B. Saran
Sebaiknya peneliti dalam melakukan metode penelitian, peneliti tidak hanya
mengambil data dengan tertulis tapi juga dengan dokumentasi, menjelaskan bagaimana
proses serta hasil proses yang didapat. Dan kelebihan tersebut agar lebih dipertahankan
dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk
mencapai hasil yang lebih maksimal.