Jurnal 1 : “Distribusi Spasial Salinitas Air Tanah Dangkal di DAS Ciujung dan
Cidurian, Kabupaten Serang, Provinsi Banten”
Oleh :
NIM : 5173550013
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan cbr ini Dan saya berterima kasih kepada Ibu Dr. Ir.
Rumilla Harahap, M.T. dan Ibu Sarra Rahmadani, S.T., M.Eng. selaku Dosen mata kuliah
Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap cjr ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pengembangan Sumber Daya Air. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam cjr ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan cjr yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga cjr sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
cjr ini di waktu yang akan datang.
Penulis
2. Jurnal 2
a. Judul Artikel : Pendekatan Sanitasi untuk Pemulihan Kondisi Air Tanah di
Perkotaan Studi Kasus : Kota Cimahi, Jawa Barat
b. Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Lingkungan BPPT
c. Edisi Terbit : 2017
Pengukuran dilaksanakan pada rentang waktu pukul 09.00 s.d 17.00 yang dilakukan
secara in-situ sebanyak 3 kali untuk setiap titik sample, masing-masing pada kedalam
0m, 5m dan 10m. Kedalaman pengukuran ditetapkan berdasarkan kemampuan
4. KESIMPULAN
a. Nilai salinitas air tanah di bagian Utara DAS Ciujung dan Cidurian menurun secara
eksponensial ke arah Selatan.
b. Pengolahan air tanah di untuk air baku air minum di wilayah studi membutuhkan
teknologi desalinasi.
c. Hasil penelitian yang diperoleh masih merupakan penelitian awal sehingga belum dapat
menjelaskan proses detil terjadinya intrusi, keterkaitan dan variabilitas kadar garam
terhadap musim, keterkaitan dengan salinitas pada akuifer air tanah dalam, keterkaitan
dengan perubahan tata guna lahan di DAS Ciujung dan kawasan mangrove maupun
faktor-faktor dominan penyebab intrusi di pesisir utara Kabupaten Serang.
d. Penelitian-penelitian lebih lanjut secara komprehensif terkait upaya pencegahan
terhadap intrusi air laut perlu juga dilakukan di kawasan ini seperti halnya pengelolaan
hulu-hilir kawasan pesisir terpadu sebagai bagian dari pengelolaan DAS Ciujung,
pengaturan dan pembatasan pemanfaatan air tanah maupun penataan ruang di DAS
Ciujung.
2.1. S
4. KESIMPULAN
Pemenuhan kebutuhan air yang sebagianbesar dari sumber daya air tanah di Kota
Cimahi, apabila tidak diiringi upaya pengelolaan air tanah dapat menimbulkan dampak
negatif berupa penurunan muka air tanah maupun kualitas air tanah.Tingkat pemakaian air
domestik di Kota Cimahi berbeda-beda di setiap kawasan, yang menunjukkan pemakaian
air di Cimahi Utara sekitar 72,1-91,5 L/o/h, di Cimahi Tengah sekitar 79,5-122 L/o/h dan
di Cimahi Selatan sekitar 58,5 -66,9 L/o/h. Pada sektor non domestik, tingkatpemakaian air
tanah dipengaruhi oleh peruntukkan lahan, jenis atau proses produksi.Pengelolaan imbuhan
air tanah melalui resapan dan pengendalian pencemaran air limbah domestik dapat
berdampak terutama pada kawasan cekungan air tanah dengan struktur perkotaan di
atasnya.Melalui pengaturan dan konservasi air tanah, diantaranya peresapan buatan
diperlukan untuk meminimasi zona rawan, kritis dan rusak dimana zona rawan
pemanfaatan air tanah kemungkinan bertambah di Kecamatan Cimahi Utara. Pengisian air
tanah dari air olahan instalasi pengolahan air limbah skala lingkungan penting untuk
mempertimbangkan ketersediaan lahan, kemudahan pengelolaan dan kesehatan
masyarakat, diantaranya dapat menerapkan beberapa tahap pengolahan dengan sistem
biofilm, lahan basah buatan sistem aliran dibawah permukaan kemudian pengisian air tanah
melalui filtrasi granular.
5.1. Teori
Implikasi dari penelitian ini berperan dalam mematangkan berbagai konsep/ teori yang
ada tentang pengembangan sumber daya air tanah dan dikarenakan ada penelitiannya
pembaca lebih mengerti dan teori semakin kuat keberadaannya.
6.1. Kesimpulan
Pada jurnal Distribusi Spasial Salinitas Air Tanah Dangkal di DAS Ciujung dan
Cidurian, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu
dapat diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan air tanah dangkal
sebagai air baku air minum di Kabupaten Serang.
Pada jurnal Pendekatan Sanitasi untuk Pemulihan Kondisi Air Tanah di Perkotaan Studi
Kasus : Kota Cimahi, Jawa Barat dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu disimpulkan
Pengisian air tanah dari air olahan instalasi pengolahan air limbah skala lingkungan penting
untuk mempertimbangkan ketersediaan lahan, kemudahan pengelolaan dan kesehatan
masyarakat. Beberapa cara diantaranya dapat menerapkan beberapa tahap pengolahan
dengan sistem biofilm, lahan basah buatan sistem aliran di bawah permukaan kemudian
pengisian air tanah melalui filtrasi granular.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi refrensi atau rujukan
bagi mahasiswa lainnya. Dan hasil analisa atau review jurnal ini dapat menjadi penilaian
untuk menciptakan artikel yang lebih baik lagi agar memudahkan pembaca untuk
memahaminya. Saran dan kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna mencapai
kesempurnaan dalam makalah critical joural review ini.
Prihartanto, dkk. 2017. Distribusi Spasial Salinitas Air Tanah Dangkal di DAS Ciujung dan
Cidurian, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18,
No 2, Juli 2017, 216-223.
Hastuti, Elis &Nuraeni, Reni. 2017. Pendekatan Sanitasi untuk Pemulihan Kondisi Air Tanah
di Perkotaan Studi Kasus : Kota Cimahi, Jawa Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol.
18, No 1, Januari 2017, 70-79.