AIR TANAH
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah Air Tanah. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air. Pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.Ir.Rumilla Harahap,M.T
2. Sarra Rahmadani,S.T.,M.Eng
Selaku dosen Hidrologi yang telah membimbing penyusun. Penyusun juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.2. Tujuan
Tujuan Penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemberdayaan Sumber Daya Air dan semakin memahami analisa terhadap Air Tanah
berdasarkan hasil perbandingan kedua buku.
1.3. Manfaat
Manfaat Critical Book Report adalah memudahkan pembaca dalam memahami isi buku
tentang materi dalam Pemberdayaan Sumber Daya Air yaitu Air Tanah.
b. Buku Pembanding
Judul Buku : Hidrologi Teknik
Pengarang : E.M Wilson
Penerbit : ITB
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 1993
Cetakan :-
Edisi : Keempat
Tebal Buku : 243 halaman
ISBN : 979-8001-88-5
Bab yang dibahas : Bab 5 (Air Tanah) Hal. 91-120
Air tanah merupakan air yang berada dalam zona jenuh (zone of saturation) didalam tanah.
3. Akifer
Akifer merupakan formasi-formasi yang berisi dan memancarkan air tanah.
Kapasitas suatu formasi untuk menampung air diukur dengan porositas, yaitu
perbandingan antara volume pori-pori terhadap volume total formasi tersebut. Porositas
suatu bahan dapat ditentukan dengan mengeringkan suatu contoh yang tidak terganggu
dari bahan tersebut didalam oven dan menimbangnya. Contoh tersebut direndam dalam
suatu zat cair, misalnya minyak tanah, hingga jenuh, kemudian ditimbang kembali.
Akhirnya, contoh yang jenuh tadi dicelupkan dalam cairan yang sama dan berat cairan
yang dipindahkan dicatat. Porositas yang tinggi tidaklah merupakan petunjuk bahwa
5. Akifer Artesis
Kadang-kadang suatu akifer terkurung oleh lapisan yang kedap air. Sebuah
sumur yang menembus lapisan pengurung akan bertindak serupa dengan pisometer di
dalam pipa, sehingga air akan naik didalam sumur itu hingga sama dengan permukaan
tekanan statis setempat (tinggi artesis). Bila tekanan ini cukup untuk menaikkan air
hingga keatas tanah, maka sumur itu disebut sumur mengalir. Bila air dikeluarkan dari
sebuah sumur artesis maka terjadi cekungan setempat pada permukaan pisometriknya.
Akifer artesis biasanya mempunyai daerah imbuhan yang kecil dibandingkan terhadap
akifer permukaan air tanah dan biasanya menghasilkan lebih sedikit air. Pentingnya
akifer artesis secara ekonomis terletak pada kenyataan dimana kemampuannya
memancarkan air pada jarak yang jauh dan mengalirkannya keatas permukaan akifer,
dengan demikian menekan biaya pemompaan.
2. Penetapan Permeabilitas
3. Hidrolika Sumur
Bila sebuah sumur menembus suatu akifer homogeni yang isotropik dimana
permukaan air tanahnya selalu datar, maka suatu cekungan bulat pada permukaan air
tersebut pasti terjadi bila sumur itu dipompa karena aliran tidak mungkin terjadi tanpa
adanya gradient kearah sumur. Cekungan ini disebut kerucut depresi, sedangkan
turunnya permukaan air Z disebut surutan (drawdown). Biasanya tidak praktis untuk
melanjutkan uji pemompaan pada sumur baru hingga keadaan yang mendekati
keseimbangan. Selama kerucut depresi disekitar sumur yang dipompa masih
membesar, sejumlah air masih dihisap dari simpanan bagian-bagian akifer yang tidak
jenuh.
4. Pengaruh-Pengaruh Batas
Lengkung depresi pada permukaan air yang mengelilingi sebuah sumur jarang
bersifat simetris. Bila lengkung depresi bertumpang tindih, maka surutan pada suatu
titik merupakan jumlah dari surutan yang diakibatkan oleh masing-masing sumur.
Bila sumur-sumur terletak terlalu berdekatan, maka aliran dari sumur-sumur itu akan
berkurang, karena meningkatnya surutan akan mengurangi gradien energi yang menuju
ke sumur.
5. Analisis Akifer
Sumur
1. Konstruksi Sumur
Jenis sumur yang paling sederhana adalah sumur galian yang berupa lubang
yang digali hingga permukaan air tanah. Sumur semacam ini jarang digunakan untuk
kebutuhan yang lebih dari untuk sebidang tanah ladang.
Sumur bor dibuat dengan cara melakukan pengeboran pada bahan tanah yang tidak padat
dengan alat bor besar. Sumur semacam ini berguna sebagai lubang-lubang pengujian
atau untuk penyediaan air sementara. Sumur pancang dapat dibuat dengan didalam
bahan-bahan tanah yang tidak padat dengan menggunakan sumur hisap (well point).
Sumur dangkal bergaris tengah lebar dapat dibuat didalam bahan tanah yang tidak padat
dengan cara yang disebut pipa talang California. Metode paling umum untuk
pengeboran sumur adalah penggunaan alat bor dengan kabel (cable tol rig)
4. Pemeliharaan Sumur
Suatu sumur yang dibangun dengan tepat hanya akan memerlukan sedikit
pemeliharaan, kecuali bila dipompa berlebihan. Tidak banyak hal yang dapat dilakukan
tentang berkaratnya saringan atau tabung. Kebocoran akibat tabung yang berkaratnya
saringan atau tabung. Kebocoran akibat tabung yang berkarat kadang-kadang diatasi
dengan menyuntikkan semen ke sekeliling tabung.
1. Hasil Aman
Konsep tentang hasil aman telah digunakan untuk menyatakan jumlah air tanah
yang dapat dihisap tanpa merusakkan akifer yang bersangkutan sebagai sumber air,
tanpa menyebabkan kontaminasi atau timbulnya masalah ekonomi akibat
meningkatnya angkatan akibat pemompaan. Penetapan hasil aman adalah suatu
2. Imbuhan Buatan
Imbuhan air tenah secara buatan dapat dilaksanakan dengan cara peresapan
yang digalakkan, penyebaran (penggenangan), dan sumur-sumur imbuhan. Peresapan
yang digalakkan telah digunakan disepanjang sungai-sungai besar untuk
mengembangkan persediaan air guna kebutuhan kota dan industry. Sumur-sumur radial
yang sering digunakan untuk tujuan ini karena kapasitasnya yang besar. Penyebaran air
meliputi pengalihan aliran sungai keatas lahan yang lulus air dimana air akan meresap
ke air tanah. Suatu daerah penyebaran yang diusulkan haruslah diselidiki dengan
lubang-lubang uji untuk memastikan bahwa keadaan tanahnya akan menguntungkan
penyebaran.
Curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap ke lapisan yang dibawahnya
disebut air tanah. Banyaknya air yang dapat tertampung dibawah permukaan bergantung
pada kesarangan lapisan dibawah tanah. Lapisan pembawa air disebut akuifer atau
penghantar.
Air didalam pori akuifer terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga cenderung untuk
mengalir kebawah melalui pori. Perlawanan terhadap pengaliran bawah tanah ini sangat
berbeda-beda dan kelulusan bahan merupakan ukuran bagi perlawanan itu. Penghantar
dengan pori-pori besar seperti kerakal disebut memiliki kelulusan tinggi dan lapisan dengan
pori-pori sangat kecil seperti lempung yang porinya hanya dapat dilihat dibawah
mikroskop,kelulusannya rendah.
Pengaliran air tanah berlansung dalam kesarangan lapisan dibawah tanah. Pori
yang dilaluinya benar-benar sangat kecil dan umumnya antara batas 2mm- 0.2mm. Gerakan
itu lambat jika yang digunakan ukuran limpasan permukaan dan alirannya umumnya berari.
Faktor-faktor yang penting dalam pengaliran tanah adalah:
• Zat alir itu biasanya air, umumnya air tawar tetapi sesekali air asin.
• Kerapatan air, kerapatan air sangat kecil dipengaruhi suhu sehingga dapat diabaikan
dalam pengaliran air tanah yang penting adalah kegaraman air tersebut.
• Kekentalan adalah ukuran kuat geser suatu zat alir, makin rendah kekentalannya, zat
alir makin mudah bergerak atau makin mampu menembus tanah.
• Zat antara tempat bergeraknya air tanah tercirikan oleh sifat kesarangan, kelulusan dan
sampai batas yang tak seberapa termampatan.
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙
Kesarangan diberi batasan sebagai n = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑖𝑖𝑠𝑠𝑖𝑖
dan dapat berkisar antara beberapa
persen sampai sekitar 90 %. Dalam bahan yang berbutir yang terdiri dari bulatan
seragam sempurna:
Hukum Darcy menyatakan kecepatan pengaliran setiap luasan satuan suatu kuifer
sebanding dengan kelandaian hulu potensi yang diukur dengan memasukkan tetapan
kesebandingan yaitu k, maka koefisien kelulusan ialah
v = ki
dan untuk akuifer tertentu atau bagian suatu akuifer dengan luasan A (luasan tegak lurus aliran)
Q = vA = kAi
Dimana :
v = kecepatan air
i = kelandaian hidraulik, ini sama dengan kelandaian potensial karena kecepatan sangatlah kecil
sehingga tampak taka da hulu kecepatan.
Kecepatan jenis itu bukan kecepatan yang sebenarnya, melainkan hanya Q/A.
kecepatan sebenarnya air dalam pori lebih besar dari kecepatan jenis karena jalan yang
ditempuh air melewati zat antara sarang selalu lebih panjang daripada garis lurus antara
dua titik sebarang.
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙ℎ 𝑄𝑄 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑣𝑣
v = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝑛𝑛
𝑐𝑐 𝑐𝑐 𝑐𝑐
𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
jadi kecepatan pori (rata-rata ) = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
Pertimbangan pengaliran saru arah dalam akuifer tertekan dengan kelulusan k. Air
tanah mengalir kekiri ke kanan, dan energy yang dibutuhkan untuk menggerakkan air
melewati pori it uterus menerus menggunakan hulu yang tersedia, jadi hulu potensial
sebagaimana ditunjukan oelh piezometer yang dimasukkan ke dalam akuifer terus
menurun.
Hukum Darcy
𝑑𝑑∅
𝑣𝑣𝑥𝑥 = −𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑∅
q = −𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑞𝑞
=0
𝑑𝑑𝑥𝑥
𝑑𝑑2 ∅
q = −𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
𝑑𝑑2 ∅
𝑑𝑑𝑑𝑑 2
=0
Cara yang paling sederhana untuk mengumpulkan air tanah ialah dengan menggali
lubang dalam tanah hingga menembus muka air tanah. Jika banyaknya air yang dapat
didapat dari lubang itu maka lubang itu dapat diperpanjang lagi. Jika lubang diperpanjang
arah mendatar maka yang kita dapatkan parit namun jika digali secara vertical maka kita
akan mendapatkan sumur.
Dalam pengaliran menggunakan sumur maka ada hal-hal yang harus diperhatikan:
Dari kesinambungan
Q = Q0 = tetap
Hukum Darcy
𝑑𝑑ℎ
Q = 2𝜋𝜋𝜋𝜋 . h. k. 𝑑𝑑𝑑𝑑
Dari kesinambungan
Q = Q = penggah
Sisi kiri persamaan ini dapat ditulis (H-h)(H+h). tetapi karena (H-h)=s, dan karena itu h
=(H-s).
Maka dari itu,
Uji pompa pada sumur dalam akuifer tak tertekan diandaikan tidak adanya penambahan air
dari atas maupun dari bawah.
Di sini R bergantung pada baik persyaratan perbatasan maupun titik pengamatan. Jika
akuifer itu sangat hmeluas dan r tidak terlalu besar maka r > 0,1 R
3.1. Buku 1
3.1.1. Kelebihan
1. Buku ini menjelaskan mulai dari awal tentang air tanah, mulai dari materi yang
paling dasar.
2. Setiap materi pada buku ini dilengkapi dengan contoh soal dan penyelesaiannya.
3. Buku disertai tabel tabel penting, berbagai gambar ilustrasi, grafik, dan gambar alat
yang menunjang materi.
4. Bahasa dalam pemaparan buku ini dapat dipahami dengan baik walaupun
terjemahan dari bahasa asing.
3.1.2 Kekurangan
1. Tata letak materi pada buku ini terlalu padat sehingga pembaca kurang menikmati
dalam membaca buku ini.
2. Gambar berbentuk foto dilapangan masih sedikit pada setiap materi, padahal buku
ini akan lebih jelas pemahamannya ketika dilengkapi dengan gambar dilapangan.
3. Pada buku ini materi mengenai penjelasan hokum, terutama hokum darcy tidak
terlalu di jelaskan secara rinci
3.2.2. Kekurangan
1. Penjelasan tentang materi awal, atau materi dasar pada buku ini kurang terperinci.
Seperti pengertian dan pembagian-pembagian air tanah.
2. Pemakaian bahasa Indonesia yang kurang rapi karena hasil terjemahan bahasa
asing, sehingga pembaca kurang memahami materi jika tidak dibaca berulang kali.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbandingan kedua buku dapat diambil kesimpulan bahwa buku
pertama lebih baik dipakai sebagai acuan untuk pemahaman Pengembangan Sumber Daya
Air khususnya materi Air Tanah. Karena buku pertama lebih banyak memiliki keunggulan,
selain materi yang ditampilkan cukup lengkap juga dipaparkan pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami.
4.2. Saran
Menurut kami buku karangan E.M Wilson lebih baik digunakan sebagai buku
pendamping dalam pembelajaran, karena materi yang dipaparkan sangat baik namun
penyampaian bahasanya tidak mudah dipahami.
Linsley, Ray.K, Joseph B. Franzini.1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga.