Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

AIR TANAH

OLEH :

ANGGOTA : 1. AFRIZAL FAHMI 5173550005


2. AKHDIAT HENDI HARAHAP 5171250001
3. ALVIONA YOSA RINA BR KABAN 5172250007
4. ANGEL SOLAGRASYA MUNTHE 5173550011
5. ARTA ROMAULI HUTASOIT 5173250005
6. ARNOLD HAMONANGAN SITUMORANG 5173550013
7. AZIZ AMIN NAIBAHO 5171250003

KELAS/PRODI : A/ TEKNIK SIPIL S1-2017


MATA KULIAH : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
DOSEN : Dr.Ir.RUMILLA HARAHAP, M.T.
: SARRA RAHMADANI, S.T., M.Eng.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah Air Tanah. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air. Pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir.Rumilla Harahap,M.T
2. Sarra Rahmadani,S.T.,M.Eng

Selaku dosen Hidrologi yang telah membimbing penyusun. Penyusun juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Medan, Maret 2020

Penyusun

CRITICAL BOOK REPORT | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 1

1.3. Manfaat .................................................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN BUKU ....................................................................................................... 2

2.1. Identitas Buku .......................................................................................................... 2

2.2. Ringkasan Isi Buku .................................................................................................. 3

2.3. Ringkasan Isi Buku 2 ............................................................................................. 10

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................ 16

3.1. Buku 1.................................................................................................................... 16

3.1.1. Kelebihan ............................................................................................................... 16

3.1.2 Kekurangan ............................................................................................................ 16

3.2. Buku 2.................................................................................................................... 17

3.2.1. Kelebihan ............................................................................................................... 17

3.2.2. Kekurangan ............................................................................................................ 17

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 18

4.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 18

4.2. Saran ...................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

CRITICAL BOOK REPORT | ii


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Air dibumi meliputi air di
laut, air di udara, da air di tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber air yang dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Air tanah terdapat dalam ruang antar butiran batuan
ataupun rekahan batuan. Air tanah dapat bergerak secara vertikal maupun lateral yang
dipengaruhi oleh keadaan morfologi, hidrologi, dan keadaan geologi setempat. Penelitian
air tanah sangat penting dilakukan untuk mencari alternatif tambahan sumber air.

1.2. Tujuan
Tujuan Penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemberdayaan Sumber Daya Air dan semakin memahami analisa terhadap Air Tanah
berdasarkan hasil perbandingan kedua buku.

1.3. Manfaat
Manfaat Critical Book Report adalah memudahkan pembaca dalam memahami isi buku
tentang materi dalam Pemberdayaan Sumber Daya Air yaitu Air Tanah.

CRITICAL BOOK REPORT | 1


BAB II RINGKASAN BUKU

2.1. Identitas Buku


a. Buku Utama
Judul Buku : Teknik Sumber Daya Air
Pengarang : Ray. K.Linsley, Joseph B. Franzini
Penerbit : Erlangga
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 1991
Cetakan :3
Edisi :3
Tebal Buku : 339
ISBN : 32-00-074-7
Bab yang dibahas : Bab 4 (Air Tanah) Hal. 74-105

b. Buku Pembanding
Judul Buku : Hidrologi Teknik
Pengarang : E.M Wilson
Penerbit : ITB
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 1993
Cetakan :-
Edisi : Keempat
Tebal Buku : 243 halaman
ISBN : 979-8001-88-5
Bab yang dibahas : Bab 5 (Air Tanah) Hal. 91-120

CRITICAL BOOK REPORT | 2


2.2. Ringkasan Isi Buku
AIR TANAH

Terjadinya Air Tanah

1. Zona-Zona Dibawah Permukaan Air Tanah

Air tanah merupakan air yang berada dalam zona jenuh (zone of saturation) didalam tanah.

2. Sumber-Sumber Air Tanah


Sumber utama air tanah adalah presipitasi yang dapat menembus tanah secara
langsung ke air tanah atau mungkin sungai dipermukaan tanah dan merembes ke bawah
melalui alur-alur ini ke air tanah. Air tanah memiliki prioritas terendah pada air dari
presipitasi. Sumber-sumber lain dari air tanah meliputi air dari lapisan jauh dibawah
tanah yang terbawa keluar dalam batuan intrusif serta air yang terjebak dalam batuan
sedimen selama masa pembentukannya. Sebagai contoh, sejumlah besar boron telah
menambahi air tanah di lembah San Joaquin, California, akibat naiknya iar melalui
retakan pada batuan Franciscan di Coast Ranges.

3. Akifer
Akifer merupakan formasi-formasi yang berisi dan memancarkan air tanah.
Kapasitas suatu formasi untuk menampung air diukur dengan porositas, yaitu
perbandingan antara volume pori-pori terhadap volume total formasi tersebut. Porositas
suatu bahan dapat ditentukan dengan mengeringkan suatu contoh yang tidak terganggu
dari bahan tersebut didalam oven dan menimbangnya. Contoh tersebut direndam dalam
suatu zat cair, misalnya minyak tanah, hingga jenuh, kemudian ditimbang kembali.
Akhirnya, contoh yang jenuh tadi dicelupkan dalam cairan yang sama dan berat cairan
yang dipindahkan dicatat. Porositas yang tinggi tidaklah merupakan petunjuk bahwa

CRITICAL BOOK REPORT | 3


suatu akifer akan menghasilkan volume air yang besar bagi sebuah sumur. Satu-
satunya aor yang dapat diperoleh dari akifer itu adalah yang akan mengalir karena
gravitasi.
Hal spesifik merupakan volume air yang akan mengalir secara bebas dari akifer itu
(dinyatakan dalam persentase dari volume total akifer). Akifer yang paling penting
secara ekonomis adalah endapan-endapan pasir dan kerikil, yang hasil spesifiknya
lumayan tinggi.

4. Permukaan Air Tanah


Permukaan air tanah (Water Table) adalah permukaan statis dari air didalam
sumur yang menembus hingga zona jenuh. Permukaan air tanah terletak lebih tinggi
didalam bukit-bukit daripada didalam lembah-lembah, sehingga peta kontur permukaan
tanah pada suatu daerah dapat tampak sangat serupa dengan topografi permukaan. Bila
tidak ada imbuhan atau aliran keluar dari air tanah didalam sebuah Daerah Air Sungai
(DAS), maka permukaan air tanah pada akhirnya menjadi datar.

5. Akifer Artesis
Kadang-kadang suatu akifer terkurung oleh lapisan yang kedap air. Sebuah
sumur yang menembus lapisan pengurung akan bertindak serupa dengan pisometer di
dalam pipa, sehingga air akan naik didalam sumur itu hingga sama dengan permukaan
tekanan statis setempat (tinggi artesis). Bila tekanan ini cukup untuk menaikkan air
hingga keatas tanah, maka sumur itu disebut sumur mengalir. Bila air dikeluarkan dari
sebuah sumur artesis maka terjadi cekungan setempat pada permukaan pisometriknya.
Akifer artesis biasanya mempunyai daerah imbuhan yang kecil dibandingkan terhadap
akifer permukaan air tanah dan biasanya menghasilkan lebih sedikit air. Pentingnya
akifer artesis secara ekonomis terletak pada kenyataan dimana kemampuannya
memancarkan air pada jarak yang jauh dan mengalirkannya keatas permukaan akifer,
dengan demikian menekan biaya pemompaan.

CRITICAL BOOK REPORT | 4


6. Pelepasan Air Tanah
Air tanah yang melebihi kapasitas akifer setempat akan dilepaskan melalui
evapotranspirasi dan pengaliran dipermukaan tanah. Bila permukaan air tanah atau
suatu akifer artesis memotong permukaan tanah, maka air akan dilepaskan sebagai
aliran permukaan. Bila kecepatan pelepasannya rendah, maka aliran akan tersebar pada
aderah daerah yang luas, dan yang akan terjadi adalah rembesan terbesar sehingga air
hanya akan sedikit membasahi tanah dan kemudian menguap. Aliran yang besar dari
suatu akifer yang etrpusat dalam daerah yang kecil disebut mata air.

Hidrolika Air Tanah

1. Gerakan Air Tanah


Hagen (1839) dan Poisulle (1846) menunjukkan bahwa kecepatan aliran dalam
pipa-pipa kapiler sebanding dengan kemiringan S dari gradient energy. Menurut Darcy
(1856) asas tersebut berlaku bagi aliran didalam pasir yang seragam, sehingga
menghasilkan persamaan yang disebut Hukum Darcy, yaitu : V = KS
𝑄𝑄
Kecepatan (V) adalah , 𝑉𝑉 =
𝐴𝐴
Dimana :
V = Kecepatan
K = konduktivitas hidrolik jenuh atau koefisien permeabilitas
S = kemiringan
Q = laju aliran (volume per satuan waktu) melalui suatu penampang melintang akifer
A = penampang melintang akifer

2. Penetapan Permeabilitas

CRITICAL BOOK REPORT | 5


Penetepan permeabilitas di laboratorium dilaksanakan dengan yang disebut
permeameter. Kelemahan dari pengukuran di laboratrium ini adalah bahwa contoh yang
diuji kecil dan mungkin tidak mewakili keadaan rata-rata akifer yang bersangkutan.
Pengukuran permeabilitas dilapangan biasanya dilaksanakan dengan cara pengujian
pemompaan dengan sumur.

3. Hidrolika Sumur
Bila sebuah sumur menembus suatu akifer homogeni yang isotropik dimana
permukaan air tanahnya selalu datar, maka suatu cekungan bulat pada permukaan air
tersebut pasti terjadi bila sumur itu dipompa karena aliran tidak mungkin terjadi tanpa
adanya gradient kearah sumur. Cekungan ini disebut kerucut depresi, sedangkan
turunnya permukaan air Z disebut surutan (drawdown). Biasanya tidak praktis untuk
melanjutkan uji pemompaan pada sumur baru hingga keadaan yang mendekati
keseimbangan. Selama kerucut depresi disekitar sumur yang dipompa masih
membesar, sejumlah air masih dihisap dari simpanan bagian-bagian akifer yang tidak
jenuh.

4. Pengaruh-Pengaruh Batas
Lengkung depresi pada permukaan air yang mengelilingi sebuah sumur jarang
bersifat simetris. Bila lengkung depresi bertumpang tindih, maka surutan pada suatu
titik merupakan jumlah dari surutan yang diakibatkan oleh masing-masing sumur.
Bila sumur-sumur terletak terlalu berdekatan, maka aliran dari sumur-sumur itu akan
berkurang, karena meningkatnya surutan akan mengurangi gradien energi yang menuju
ke sumur.

5. Analisis Akifer

CRITICAL BOOK REPORT | 6


Analisis aliran didalam sebuah akifer atau ramalan tentang perubahan-
perubahan permukaan air tanah akan menuntut metode-metode yang lebih mendalam,
biasanya meliputi suatu model analog atau suatu komputer digital.
Model analog terdiri dari suatu jaringan resistor dan kapasitor yang disusun sedemikian
rupa sehingga voltasenya pada titik manapun akan mewakili potensial hidrolik, arusnya
menirukan aliran air, sedangkan permeabilitas diwakili oleh kebalikan tahanannya.
Komputer digital akan lebih efektif untuk penyelesaian soal-soal yang hanya sedikit.

Sumur

1. Konstruksi Sumur
Jenis sumur yang paling sederhana adalah sumur galian yang berupa lubang
yang digali hingga permukaan air tanah. Sumur semacam ini jarang digunakan untuk
kebutuhan yang lebih dari untuk sebidang tanah ladang.
Sumur bor dibuat dengan cara melakukan pengeboran pada bahan tanah yang tidak padat
dengan alat bor besar. Sumur semacam ini berguna sebagai lubang-lubang pengujian
atau untuk penyediaan air sementara. Sumur pancang dapat dibuat dengan didalam
bahan-bahan tanah yang tidak padat dengan menggunakan sumur hisap (well point).
Sumur dangkal bergaris tengah lebar dapat dibuat didalam bahan tanah yang tidak padat
dengan cara yang disebut pipa talang California. Metode paling umum untuk
pengeboran sumur adalah penggunaan alat bor dengan kabel (cable tol rig)

2. Pekerjaan Penyelesaian Sumur


Penggalian sebuah lubang tidaklah melengkapi konstruksi suatu sumur yang
efisien. Bila sumur telah mencapai kedalaman yang tepat, alat-alat pengebora ditarik ke
atas dan sepotong saringan yang agak lebih kecil daripada tabung perkuatan diturunkan
hingga ke dasar sumur. Suatu cincin pembalut timah digunakan untuk menutup puncak
saringan hingga dasar tabung perkuatan. Saringan sumur adalah hal penting dalam
perancangan sumur. Setelah saringan dipasang, maka sumur tersebut dikembangkan
dengan pemompaan secara cepat atau penyentakan dengan alat penyedot. Luas saringan
yang tidak cukup atau pengembangan sumur yang tidak tepat dapat mengakibatkan
kehilangan tekanan yang berlebihan di pemasukan dan meningkatnya angkatan pompa.

CRITICAL BOOK REPORT | 7


3. Sanitasi Sumur
Keuntungan yang penting dari pemakaian air tanah sebagai sumber air untuk
rumah tangga adalah karena lebih bebasnya dari pencemaran bakteri. Air tanah yang
mengalir dalam alur-alur yang besar dibawah tanah mungkin menyebarkan pencemaran
hingga jarak yang jauh, tetapi air yang meresap melalui bahan-bahan yang berbutir
halus biasanya dibersihkan dari pencemaran bakteri setelah mencapai jarak 100 ft (30
m). Langkah terakhir dalam konstruksi sebuah sumur untul keperluan air rumah tangga
adalah klorinasi, untuk menghapuskan setiap kontaminasi yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan.

4. Pemeliharaan Sumur
Suatu sumur yang dibangun dengan tepat hanya akan memerlukan sedikit
pemeliharaan, kecuali bila dipompa berlebihan. Tidak banyak hal yang dapat dilakukan
tentang berkaratnya saringan atau tabung. Kebocoran akibat tabung yang berkaratnya
saringan atau tabung. Kebocoran akibat tabung yang berkarat kadang-kadang diatasi
dengan menyuntikkan semen ke sekeliling tabung.

5. Letak Persediaan Tanah


Survei seismik dilaksanankan dengan membuat ledakan-ledakan bahan peledak
didekat permukaan tanah dan menghitung waktu perjalanan gelombang getaran yang
dihasilkan kearah serangkaian geofon yang terletak jauh dari tempat perledakan. Survey
resistivitas memanfaatkan kenyataan bahwa kedalaman penembusan oleh suatu arus
antara dua elektroda didalam permukaan tanah akan bertambah oleh suatu arus antara
dua elektroda didalam permukaan tanah akan bertambah bila jarak antara elektroda-
elektroda tersebut semakin besar. Metode-metode geofisika juga bermanfaat untuk
penyelidikan di dalam sumur yang sudah selesai.

Hasil Air Tanah

1. Hasil Aman
Konsep tentang hasil aman telah digunakan untuk menyatakan jumlah air tanah
yang dapat dihisap tanpa merusakkan akifer yang bersangkutan sebagai sumber air,
tanpa menyebabkan kontaminasi atau timbulnya masalah ekonomi akibat
meningkatnya angkatan akibat pemompaan. Penetapan hasil aman adalah suatu

CRITICAL BOOK REPORT | 8


masalah yang ruwet dalam bidang hidrologi, geologi, dan ekonomi untuk mana setiap
akifer memerlukan pemecahan tersendiri. Jenis kasus-kasus yang umum adalah :
a. Akifer yang hasil amannya terbatas oleh ketersediaaan air untuk imbuhan
b. Akifer yang hasil amannya terbatas oleh transmibilitas akifernya
c. Akifer yang hasil amannya terbatas oleh kontaminasi potensial

2. Imbuhan Buatan
Imbuhan air tenah secara buatan dapat dilaksanakan dengan cara peresapan
yang digalakkan, penyebaran (penggenangan), dan sumur-sumur imbuhan. Peresapan
yang digalakkan telah digunakan disepanjang sungai-sungai besar untuk
mengembangkan persediaan air guna kebutuhan kota dan industry. Sumur-sumur radial
yang sering digunakan untuk tujuan ini karena kapasitasnya yang besar. Penyebaran air
meliputi pengalihan aliran sungai keatas lahan yang lulus air dimana air akan meresap
ke air tanah. Suatu daerah penyebaran yang diusulkan haruslah diselidiki dengan
lubang-lubang uji untuk memastikan bahwa keadaan tanahnya akan menguntungkan
penyebaran.

3. Intrusi Air Asin


Keseimbangan hidrostatik akan memerlukan kolom air tawar terapung diatas air
laut. Tetapi keseimbangan hidrostatik tidak akan terjadi, karena gradient hidrolik yang
dipaksakan oleh miringnya permukaan air tanah. Dalam hal pemompaan berlebihan
yang benar-benar luar biasa, masuknya air asin dapat terjadi. Penyadapan air tanah
tawar dengan berlebihan dapat mengurangi gradient ke arah laut dan memungkinkan
masuknya air asin ke pedalaman. Masalah didaerah pedalaman dimana air asin
mungkin tetapberada di dalam batuan sedimen yang terbentuk di bawah laut atau yang
mungkin terbentuk oleh larutan garam dari batuan sekelilingnya. Dalam kedaan ini,
pemompaan dari dalam akifer air tawar yang berdekatan haruslah dibatasi hingga
jumlah yang tidak memungkinkan terjadinya intrusi air yang mengandung mineral.

CRITICAL BOOK REPORT | 9


2.3. Ringkasan Isi Buku 2
AIR TANAH

A. Proses Pembentukan air Tanah

Curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap ke lapisan yang dibawahnya
disebut air tanah. Banyaknya air yang dapat tertampung dibawah permukaan bergantung
pada kesarangan lapisan dibawah tanah. Lapisan pembawa air disebut akuifer atau
penghantar.

Air didalam pori akuifer terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga cenderung untuk
mengalir kebawah melalui pori. Perlawanan terhadap pengaliran bawah tanah ini sangat
berbeda-beda dan kelulusan bahan merupakan ukuran bagi perlawanan itu. Penghantar
dengan pori-pori besar seperti kerakal disebut memiliki kelulusan tinggi dan lapisan dengan
pori-pori sangat kecil seperti lempung yang porinya hanya dapat dilihat dibawah
mikroskop,kelulusannya rendah.

B. Faktor Yang Memengaruhi Pengaliran

Pengaliran air tanah berlansung dalam kesarangan lapisan dibawah tanah. Pori
yang dilaluinya benar-benar sangat kecil dan umumnya antara batas 2mm- 0.2mm. Gerakan
itu lambat jika yang digunakan ukuran limpasan permukaan dan alirannya umumnya berari.
Faktor-faktor yang penting dalam pengaliran tanah adalah:

1. Zat alirnya, kerapatan, dan kekentalannya.


2. Zat antara yang dilewati zat alir itu (jenis material tanah)

• Zat alir itu biasanya air, umumnya air tawar tetapi sesekali air asin.
• Kerapatan air, kerapatan air sangat kecil dipengaruhi suhu sehingga dapat diabaikan
dalam pengaliran air tanah yang penting adalah kegaraman air tersebut.
• Kekentalan adalah ukuran kuat geser suatu zat alir, makin rendah kekentalannya, zat
alir makin mudah bergerak atau makin mampu menembus tanah.
• Zat antara tempat bergeraknya air tanah tercirikan oleh sifat kesarangan, kelulusan dan
sampai batas yang tak seberapa termampatan.
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙
Kesarangan diberi batasan sebagai n = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑖𝑖𝑠𝑠𝑖𝑖
dan dapat berkisar antara beberapa

persen sampai sekitar 90 %. Dalam bahan yang berbutir yang terdiri dari bulatan
seragam sempurna:

CRITICAL BOOK REPORT | 10


Pada tetalan terlonggar yang mungkin n = 47,6 %
Pada tetalan terapat yang mungkin n = 26% .

C. Pengaliran Air Tanah


1. Hukum Darcy

Sebelum kita dapat mencoba membuat perlakuan matematika mengenai pengaliran


air tanah kita perlu membuat beberapa andaian untuk menyederhanakannya:

• Bahan yang bersangkutan homogeny dan isotope


• Tidak ada jalur merambut
• Ada pengaliran tunak.

Hukum Darcy menyatakan kecepatan pengaliran setiap luasan satuan suatu kuifer
sebanding dengan kelandaian hulu potensi yang diukur dengan memasukkan tetapan
kesebandingan yaitu k, maka koefisien kelulusan ialah

v = ki

dan untuk akuifer tertentu atau bagian suatu akuifer dengan luasan A (luasan tegak lurus aliran)

Q = vA = kAi

Dimana :

v = kecepatan air

i = kelandaian hidraulik, ini sama dengan kelandaian potensial karena kecepatan sangatlah kecil
sehingga tampak taka da hulu kecepatan.

Kecepatan jenis itu bukan kecepatan yang sebenarnya, melainkan hanya Q/A.
kecepatan sebenarnya air dalam pori lebih besar dari kecepatan jenis karena jalan yang
ditempuh air melewati zat antara sarang selalu lebih panjang daripada garis lurus antara
dua titik sebarang.

Kecepatan rata-rata sebenarnya atau kecepatan pori dinyatakan dengan

𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙ℎ 𝑄𝑄 𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑣𝑣
v = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝑛𝑛
𝑐𝑐 𝑐𝑐 𝑐𝑐

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
jadi kecepatan pori (rata-rata ) = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

CRITICAL BOOK REPORT | 11


2. Pengaliran dalam akuifer tertekan

Pertimbangan pengaliran saru arah dalam akuifer tertekan dengan kelulusan k. Air
tanah mengalir kekiri ke kanan, dan energy yang dibutuhkan untuk menggerakkan air
melewati pori it uterus menerus menggunakan hulu yang tersedia, jadi hulu potensial
sebagaimana ditunjukan oelh piezometer yang dimasukkan ke dalam akuifer terus
menurun.

Hukum Darcy

𝑑𝑑∅
𝑣𝑣𝑥𝑥 = −𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑

Dan jika q = aliran akuifer setiap luas satuan maka

𝑑𝑑∅
q = −𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑

karena diandaikan berapa pengaliran itu bersifat tunak maka

𝑑𝑑𝑞𝑞
=0
𝑑𝑑𝑥𝑥

Dan persamaan untuk q, diatas didiferensialkan jadi

𝑑𝑑2 ∅
q = −𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑 2

𝑑𝑑2 ∅
𝑑𝑑𝑑𝑑 2
=0

Karena baik k maupun H kedua-duanya mempunyai nilai hingga.

3. Pengaliran dalam pehantar dengan permukaan freatik

CRITICAL BOOK REPORT | 12


Jika dibuat dua andaian ( dengan mengikuti dupuit):

1. Bahwa d∅/ dl dapat dinyatakan dengan d∅/dx


2. Bahwa semua garis alir dalam akuifer itu mendatar dan garis sepotensialnya menegak
sehingga d∅/dx = dh/dx makan persamaan darcy

Dan karena kesinambungan dq/dx = 0 kemudian

D. Menyadap Air Tanah

Cara yang paling sederhana untuk mengumpulkan air tanah ialah dengan menggali
lubang dalam tanah hingga menembus muka air tanah. Jika banyaknya air yang dapat
didapat dari lubang itu maka lubang itu dapat diperpanjang lagi. Jika lubang diperpanjang
arah mendatar maka yang kita dapatkan parit namun jika digali secara vertical maka kita
akan mendapatkan sumur.

CRITICAL BOOK REPORT | 13


E. Serahan Sumur

Dalam pengaliran menggunakan sumur maka ada hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Aliran Tunak yang Tertekan


Surutan yang dinyatakan dengan s dan diukur dari muka piezometri yang tak terganggu pra
pemompaan. Koordinat mendatar diukur menjejari dari sumur dan dinyatakn dengan r,
karena pengaliran berlangsung menjejari kedalam sumur. Luah dari sumur disebut Qo
Pernyataan yang menentukan aliran tersebut tertulis sebagai hukum Darcy
𝑑𝑑𝑑𝑑
Q = vA = -k 𝑑𝑑𝑟𝑟x a𝜋𝜋rH

Dari kesinambungan
Q = Q0 = tetap

2. Aliran Tunak Tak Tertekan


Bila surutannya kecil jika dibandingkan dengan ketebalan akuifer, factor kH tetap hamper
sama dengan aliran tunak tertekan.

Hukum Darcy
𝑑𝑑ℎ
Q = 2𝜋𝜋𝜋𝜋 . h. k. 𝑑𝑑𝑑𝑑

Dari kesinambungan
Q = Q = penggah

F. Mengupas uji pompa


1. Uji pompa pada sumur dalam akuifer tak tertekan

CRITICAL BOOK REPORT | 14


Uji pompa pada sumur dalam akuifer tak tertekan diandaikan tidak adanya penambahan air
dari atas maupun dari bawah.

Sisi kiri persamaan ini dapat ditulis (H-h)(H+h). tetapi karena (H-h)=s, dan karena itu h
=(H-s).
Maka dari itu,

Untuk semua titik didekat sumur dalam akuifer yang luas.


2. Uji pompa pada sumur dalam akuifer tertekan

Uji pompa pada sumur dalam akuifer tak tertekan diandaikan tidak adanya penambahan air
dari atas maupun dari bawah.

Di sini R bergantung pada baik persyaratan perbatasan maupun titik pengamatan. Jika
akuifer itu sangat hmeluas dan r tidak terlalu besar maka r > 0,1 R

Dan jika untuk semua titik pengamatan R0 mempunyai nilai sama.

CRITICAL BOOK REPORT | 15


BAB III PEMBAHASAN

3.1. Buku 1
3.1.1. Kelebihan
1. Buku ini menjelaskan mulai dari awal tentang air tanah, mulai dari materi yang
paling dasar.
2. Setiap materi pada buku ini dilengkapi dengan contoh soal dan penyelesaiannya.
3. Buku disertai tabel tabel penting, berbagai gambar ilustrasi, grafik, dan gambar alat
yang menunjang materi.
4. Bahasa dalam pemaparan buku ini dapat dipahami dengan baik walaupun
terjemahan dari bahasa asing.

3.1.2 Kekurangan
1. Tata letak materi pada buku ini terlalu padat sehingga pembaca kurang menikmati
dalam membaca buku ini.
2. Gambar berbentuk foto dilapangan masih sedikit pada setiap materi, padahal buku
ini akan lebih jelas pemahamannya ketika dilengkapi dengan gambar dilapangan.
3. Pada buku ini materi mengenai penjelasan hokum, terutama hokum darcy tidak
terlalu di jelaskan secara rinci

CRITICAL BOOK REPORT | 16


3.2. Buku 2
3.2.1. Kelebihan
1. Buku dilengkapi dengan kosakata yang memudahkan pembaca dalam pemahaman
materi.
2. Materinya terperinci dan penjelasaan tentang hokum lebih di perjelas sehingga
pembaca dapat lebih memahami mengenai perhitungan.
3. Buku disertai berbagai gambar ilustrasi, grafik, dan gambar alat yang menunjang
materi.
4. Dilengkapi soal-soal untuk perhitungan air tanah.

3.2.2. Kekurangan
1. Penjelasan tentang materi awal, atau materi dasar pada buku ini kurang terperinci.
Seperti pengertian dan pembagian-pembagian air tanah.
2. Pemakaian bahasa Indonesia yang kurang rapi karena hasil terjemahan bahasa
asing, sehingga pembaca kurang memahami materi jika tidak dibaca berulang kali.

CRITICAL BOOK REPORT | 17


BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbandingan kedua buku dapat diambil kesimpulan bahwa buku
pertama lebih baik dipakai sebagai acuan untuk pemahaman Pengembangan Sumber Daya
Air khususnya materi Air Tanah. Karena buku pertama lebih banyak memiliki keunggulan,
selain materi yang ditampilkan cukup lengkap juga dipaparkan pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami.

4.2. Saran
Menurut kami buku karangan E.M Wilson lebih baik digunakan sebagai buku
pendamping dalam pembelajaran, karena materi yang dipaparkan sangat baik namun
penyampaian bahasanya tidak mudah dipahami.

CRITICAL BOOK REPORT | 18


DAFTAR PUSTAKA

Linsley, Ray.K, Joseph B. Franzini.1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga.

Wilson, E.M. 1993. Hidrologi Teknik. Bandung: ITB.

CRITICAL BOOK REPORT | 19

Anda mungkin juga menyukai