(Proposal TGA)
Oleh :
Muhammad affandi
Nim : 1422401074
Mengetahui Disetujui
Ketua Jurusan Teknik Sipil Ka. Prodi Teknik Sipil
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
nya sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Proposal tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar ahlimadia pada Jurusan Teknik
Sipil politeknik negeri lhokseumawe.
Dalam menyelesaikan Proposal tugas akhir ini, Penulis memilih bidang struktur
yang merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya bidang ini
berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya struktur
beton sangat banyak digunakan. Proposal tugas akhir ini berjudul :
“PERBANDINGAN UJI KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR
SUNGAI DAN PASIR VULKANIK BURNI TELONG KAB. BENER
MERIAH”.
Atas selesainya proposal tugas akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Khamistan, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
2. Bapak Khairul Miswar, S.T., M.T selaku Ka. Prodi Teknik Sipil
3. Bapak aiyub ST ,MT selaku Pembimbing Utama
4. Ibu fajri, ST,MT selaku Co. Pembimbing
5. Orang tua tercinta yang telah banyak berkorban baik secara moril maupun
materi kepada penulis.
Dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini, Penulis telah berusaha dengan
segala daya dan upaya, namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, pengalaman dan waktu sehingga proposal tugas akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dengan segenap hati dan sikap terbuka penulis
menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal tugas akhir ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian...................................................................................1
1.3 Manfaat Penelitian.................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.5 Pembatasan Masalah..............................................................................2
Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh bangunan bangunan publik atau
bangunan umum antara lain :
a. Gedung sekolahan
b. Gedung perkantoran
c. Gedung pasar
d. Gedung masjid
a. Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau
"murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi
menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya
termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk
remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
b. Pasar
pasar Apa yang akan dijumpai di pasar Kegiatan apa saja yang dilakukan
pedagang di sana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul di benak kita
setiap kali akan mengunjungi suatu pasar. Di pasar, kita akan menjumpai
banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil
pertanian, maupun hasil industri. Selain itu, kita akan banyak menjumpai
orang dengan tujuan berbelanja yang berbeda pula. Dari hanya untuk
memenuhi kebutuhannya (mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi)
sampai untuk diolah kembali kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, di antar
pembeli dan penjual tersebu sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri
dengan transaksi jual beli.
c. Masjid
mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat
sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran.
d. Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus
Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila semen
dicampur dengan air, maka terjadi proses pengerasan. Proses pengerasan itu
sendiri memakan waktu yang cukup lama dengan kata lain mempunyai umur
pengerasan dari beton itu sendiri.
2.2.1 Semen
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan
air, sehingga membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi
kimia semen Portland adalah seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1.
CaO (kapur) 60 – 67
SiO2 (Silika) 17 – 25
Al2O3 (Alumina) 3–8
0,5 – 6
Fe2O3 (Besi) 0,1 – 5,5
MgO (Magnesia) 0,2 – 1,3
Alkalis 1–3
SO3 (Sulfur)
Sumber : A.M. Nneville, Concrete Technology, 1987
Semen Portland dibagi menjadi lima jenis sebagai berikut :
1. Jenis I : Semen untuk umum tidak memenuhi persyaratan khusus
2. Jenis II : Semen untuk beton tahan sulfat dan memiliki panas hidrasi
sedang
3. Jenis III : Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat
mengeras)
4. Jenis IV : Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah
5. Jenis V : Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat
2.2.2 Agregat
Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai
material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan satu media pengikat untuk membentuk beton semen
hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa
menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah
mengeras.
2.2.3 Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-
bahan yang dapat menurunkan kualitas beton.
Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan adalah sebagai berikut :
1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan
lain yang dapat merusak daripada beton.
2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke
Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian
sebagaimana yang dipersyaratkan.
3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan
ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik
adalah air bersih yang memenuhi persyaratan air minum. Air yang
digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan
menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar air yang
digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi
penyusutan setelah beton mengeras.
Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah
sebaiknya menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga
kelembaban dan panas agar dapat konstan sewaktu proses hidrasi
berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan karung basah.
Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai
dengan mutu benda uji. Berdasarkan ASTM C 39-93, pola-pola keruntuhan
akibat pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada gambar 2.1.
Tabel 4.5
Berat air perlu untuk setiap m3 beton dan udara terperangkap untuk
berbagai slump dan ukuran maksimum agregat
Desain Penelitian
3.3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi
teknik sipil politeknik negeri lhokseumawe.
3.3.2 Metodelogi Penelitian
Didalam melakukan penelitian penggunaan abu vulkanik sebagai
pengganti pasir dilakukan pengambilan sampel aggregate dari beberapa
tempat.
a. Lereng selatan gunung burni telong
b. AMP pt.cipta karya aceh untuk pengambilan aggregate kasar
k
t u
a
d i
itian kualitas mutu beton pada bangunan
public.
Opservasi
Lapangan
Tahapan Material
Pene li ti a n
P e r si ap an
berikut ini :
Trial Mix
Pembuatan
Benda Uji
Perawatan
Pengujian
Analisi Data