Nama Mahasiswa :
M. Fachri Eka Adiansyah NIM : 23173115712
I Made Taruna Candra Udhana NIM :
Khairun Nisa NIM :
NIM :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan inayah
Nya sehingga Tugas Besar Mata Kuliah Irigasi Dan Bangunan Perencanaan
Elevasi Mercu Bendung ini dapat terselesaikan dan tidak lupa sholawat serta
salam kepada junjungan dan panutan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah
memberikan tuntunan kepada penulis untuk tetap sabar dan ikhlas dalam
menghadapi permasalahan yang ada. Pengerjaan Tugas Besar ini merupakan
prasyarat akademik bagi mahasiswa Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Mata
Kuliah Irigasi dan Bangunan Air, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Teknologi Budi Utomo Jakarta. Selama proses penyusunan Tugas Besar ini,
penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu dengan hormat dan rendah hati, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua kami, yang selalu memberi dukungan motivasi dan
doa.
2. Bapak Udien Yulianto, S.T., M.Tech selaku dosen mata kuliah Irigasi
dan Bangunan Air.
3. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Teknik Sipil FTSP Institut Teknologi
Budi Utomo Jakarta atas ilmu-ilmunya selama ini.
4. Seluruh teman-teman Sipil Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta
2010.
5. Seluruh keluarga dan kerabat, yang sudah memberi dukungan doa dan
semangat,
6. Semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan tugas besar ini masih terdapat
kekurangan dalam beberapa hal, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
akan penulis terima sebagai sebuah masukan yang berarti. Semoga tugas besar ini
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
METODOLOGI
ANALISA PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Bangunan Utama Bendung
a. Perencanaan Hidrolis
i. Debit Banjir Rencana dan Muka Air Sungai
ii. Data Bendung
iii. Lebar Efektif Bendung
iv. Elevasi Dinding Bendung
v. Kontrol terhadap Q1000
vi. Kolam Olak Tipe MDO
vii. Kontrol terhadap Q2
viii. Kurva Pengempangan
b. Perencanaan Struktur
i. Syarat Keamanan
1. Keamanan terhadap Daya Dukung Tanah
2. Keamanan terhadap Guling
3. Keamanan terhadap Geser
ii. Keamanan terhadap Rembesan
1. Kondisi Normal
2. Kondisi Banjir Rencana
B. Bangunan Pengambilan dan Kantong Lumpur
a. Bangunan Pengambilan
b. Kantong Lumpur
C. Dinding Pangkal Bendung
D. Tanggul Penutup & Tanggul Banjir
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
4. Bangunan Bagi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa letak bangunan ini berdekatan dengan
bangunan sadap. Tugas utamanya adalah mengukur dan mengatur air yang berasal
dari berbagai saluran pembawa.
5. Bangunan Terjun
7. Bangunan Pelimpah
Bangunan pelimpah memiliki kemampuan hidrolik untuk mengalirkan kelebihan
debit air pada bendungan ketika banjir. Benda yang dikenal sebagai spillway ini
biasanya dibangun pada kawasan waduk atau terpisah dari waduk yang memiliki
pintu untuk mengontrol air.
8. Bangunan Pembilas
Terakhir bangunan pembilas. Tugas utama bangunan ini sebagai penghadang
bahan sedimen kasar yang berpotensi masuk ke dalam saluran irigasi. Bangunan
ini biasanya dibangun di sebelah hilir pintu pengambilan.
Bagian-bagian Bangunan Utama
Untuk memperjelas apa itu bangunan air, kami ingin mengajak anda memahami
bagian-bagian bangunan utama yang disebut sebagai induk air ini.
1. Bangunan Bendung
Bendung yang dibangun melintang sungai dan berfungsi sebagai pembelok air ke
jaringan irigasi disebut dengan bendung. Bendung ini berfungsi sebagai
pembentuk genangan pada hulu bendungan dan penghalang banjir. Bendung ini
kerap disamakan dengan bendungan. Namun sebenarnya kedua bangunan ini
berbeda. Dimana bendung adalah bagian utama irigasi yang mempengaruhi nilai
kerja sistem irigasi dalam menaikkan muka air di sungai , sedangkan bendungan
adalah kontruksi yang berupa urukan tanah atau batu atau beton yang dibangun
untuk menahan dan menampung air.
2. Bangunan Pengambilan
Bangunan pengambilan berfungsi untuk mengelakkan air dari sungai dalam
jumlah yang diinginkan. Dilengkapi dengan pintu air, pengambilan juga berfungsi
sebagai pengatur besarnya air yang diambil dan pengendali saat banjir.
Penempatan bangunan ini biasanya berada di dekat pembilas, sehingga
memudahkan dalam pembersihan sedimen
Gambar 1.4 Bangunan Pembilas dan Pengambil
3. Bangunan Pembilas
Bangunan pembilas berfungsi untuk meminimalisir sedimen kasar dan benda lain
yang terbawa masuk dalam saluran irigasi. Karena sedimen kasar dan benda
tersebut akan tertampung dan mengendap pada lantai pembilas.
4. Kantong Lumpur
Kantong lumpur berfungsi sebagai pengendap sedimen halus yang terbawa ke
dalam saluran irigasi. Penempatan bangunan ini biasanya terletak setelah
bangunan pengambilan. Pembuatan kantong lumpur biasanya lebih besar daripada
saluran irigasi dan memiliki panjang tertentu supaya kecepatan aliran air
melambat. Sehingga akan memberikan waktu sedimen halus untuk mengendap.
Untuk menampung endapan sedimen halus, dasar saluran kantong lumpur dibuat
lebih rendah. Sedangkan untuk membersihkan kantong lumpur bisa dengan
membuka pintu penguras kantong lumpur. Dengan terbukanya pintu penguras
endapan sedimen halus akan terbuang ke sungai. Jika tidak terdapat pintu
penguras kantong lumpur pembersihan bisa dilakukan dengan melakukan
pengerukan manual atau menggunakan alat.
5. Bangunan Perkuatan Sungai
Terjadinya perubahan pola aliran karena adanya bangunan bendung yang
melintang di sungai mengakibatkan penggerusan pada dasar dan tepi sungai. Hal
itu akan membahayakan konstruksi bangunan. Oleh karena itu perlu dibangun
perkuatan sungai dengan memasang batu atau lantai beton di depan bangunan
bendung. Perkuatan sungai juga bisa menggunakan bronjong, pasangan batu
kosong, atau pasangan batu maupun beton.Jika kondisi sungai di hilir bendung
lebar dan dalam bisa menggunakan krib yang dibangun secara tegak lurus
terhadap tanggul.
6. Bangunan Pelengkap
Bangunan ini berfungsi untuk mendukung kinerja bangunan utama. Seperti,
1. Alat ukur debit dan tinggi muka air;
2. Jembatan diatas bendung, untuk memudahkan akses ke bangunan lainnya;
3. Instalasi mikrohidro dan tangga ikan jika memang diperlukan;
4. Rumah operasi pintu.
1.3 Tujuan
Mengetahui perhitungan perencanaan hidrolis bangunan utama bendung?
Mengetahui perhitungan perencanaan struktur bangunan utama bendung?
Mengetahui perhitungan bangunan pengambilan pada bendung?
Mengetahui perhitungan kantong lumpur pada bendung?
Mengetahui perhitungan dinding pangkal bendung?
Mengetahui perhitungan tanggul penutup dan tanggul banjir?
C= 1,50 estimasi
B= 10,00 lebar diversion channel
b. Data Bendung
k= 20
I= 0,0015
EL.M.A = 74,50
H= -131,50 m
V= 1168,058 m/det
B= 0,043 m
Be = B - 2 ( n Kp + Ka ) H1
n : jumlah pilar
Kp : koef. Konstraksi pilar
Ka : koef. Konstraksi pangkal bendung
H1 : tinggi energi hulu, m
H2 : tinggi energi hilir
H1 = Ho + Vo2 /2g
2,1
Ho = 5 m ~ tinggi muka air di atas mercu
Vo = Q / (Btx( p+Ho))
H1 = Ho + Vo2 /2g
Vc = kecepatan kritis
W = Berat jenis butiran
g = grafitasi
L = lebar tanggul
F = luas penampang drain
Y = berat jenis air
ANALISA PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN