Pengalaman analisaa kegagalan pernah saya alami waktu melakukan praktek kerja profesi di Perum PPD,
perusahaan penyedia layanan tranportasi umum Jabodetabek. Bus pada perusahaan tsb kebanyakan
rangka/chassis nya bermerk Hino dan Marcedes. Kendaraan yang dilakukan analisa pada pembahasan
forum ini adalah bis dengan tipe Mercedes Benz – OH 160.
kendaraan dengan beban berat dan/atau kecepatan relatif tinggi, kondisi lalin yang padat, seperti di
Jakarta, menyebabkan tingginya frekuensi pengereman kendaraan. Hal ini mengakibatkan umur kampas
rem menjadi lebih pendek dan rutin melakukan penggantian kampas rem.
1) SNI 09-0143-1987 yang meliputi uji koefisien gesek, uji kekerasan, uji tekan
2) ASTM G0115-04 Guide for Measuring and Reporting Friction Coefficients.
3) ASTM D3359-02 Test Methods for Measuring Adhesion by Tape Test.
4) Original equipment vehicle manufacturer (OEM) manuals and catalog.
PENGUJIAN
Pengujian dilakukan berdasarkan
1. Pengujian kekuatan keling dan kampas rem
Gambar skema pengujian keling (Geser)
MONITORING
1. Prosedur pemeriksaan/pengechekan brake shoe (rangka rem) sangat penting untuk mencegah
berkurangnya unjuk kerja dan teradinya kegagalan fungsi pengereman karena brake shoe
rusak/retak.
2. Pemasangan kampas rem yang tidak “duduk” dengn rata pada brake shoe (properly mate with the
shoe table) dapat menyebabkan kampas rem retak selama pemakaian.
3. Dari SOP rebuild kampas rem nampak bahwa umur kampas rem (karena aus atau rusak) tidak
semata-ata disebabkan oleh kualitas kampas rem, tetapi juga karena brake shoe yang retak/rusak
tidak segera diganti dan kualitas pemasangan paku keling yang tidak standard.
4. Pencatatan setiap dilakukan penggantian kampas rem baru penting untuk mengetahui umur kampas
rem kaena : kualitas kampas rem, perilaku pengemudi, dan umur brake shoe
Demikian tanggapan saya terhadap forum ini perihal analisa kegagalan di tempat kerja yang pernah
dialami, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian. Mohon bimbingan dan arahan.
Terimakasih