Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1

KELAS : XII/TEKNIK KENDARAAN RINGAN


MATA
PELAJARAN : PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN
TOPIK MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM REM KONVENSIONAL
KOMPETENSI 3.21 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Rem Konvensional
DASAR 4.21 Memperbaiki Sistem Rem Konvensional

MATERI A. Sistem Rem konvensional


Menjaga kualitas rem adalah hal yang harus diperhatikan, karena fungsi rem yang
fital pada kendaraan. Bayangkan bagaimana jika sebuah kendaraan yang sedang melaju
pada kecepatan tinggi dan tiba-tiba rem tidak bekerja dengan baik, maka bahaya akan
menghampiri kita. Rem tromol bekerja dengan mengandalkan sepatu rem yang menjepit
drum akibat adanya gaya dorong yang dihasilkan oleh silinder roda. 
Hingga saat ini, rem tromol masih banyak digunakan oleh berbagai jenis kendaraan.
Fungsi rem tromol biasanya digunakan pada roda bagian belakang. Sedangkan pada
bagian roda depan menggunakan jenis rem piringan.
Langkah - langkah perawatan dan perbaikan rem tromol pada Mobil sedikit
lebih sulit dibanding dengan rem jenis piringan, ini karena mekanisme kerja rem tromol
bekerja didalam drum dan mempunyai komponen lebih banyak dibanding rem piringan. 
Adapun langkah - langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan perawatan dan
perbaikan rem tromol yaitu :
1. Melepas Tromol 

Melepas Tromol

Lepaskan tromol rem ( brake drum ), jika kesulitan untuk melepas tromol rem
gunakan dua buah baut sesuai dengan keperluan dan   jangan pernah mencongkel tromol
menggunakan obeng pada bagian belakangnya.  Pada saat mengencangkan baut saat
melepas  melepas tromol, kencangkan secara bergantian agar mendapatkan beban yang
sama dan  menghindari kerusakan mur tanam pada tromol rem
Catatan :
Jangan menekan pedal rem pada saat tromol rem dilepaskan

Mengendorkan sepatu rem


Jika celah antara tromol dan sepatu rem terlalu kecil atau tromol sudah
membentuk alur yang meninggi pada bagian tepinya, masukkan obeng minus melalui
lobang service ( service hole ) dari belakang backing plate untuk membebaskan tuas
penyetel ( adjusting lever ). Pada saat yang bersamaan masukkan obeng yang lainnya
melalui service hole untuk mengendorkan baut penyetel ( adjusting bolt ) sepatu rem. 
2. Memeriksa Backing Plate
Memeriksa backing plate
a. Periksa keausan permukaan backing plate tempat sliding sepatu rem
b. Berikan high temp grease ( gemuk ) pada permukaan tempat sliding sepatu rem
Pemeriksaan :
a. Gerakkan sepatu rem dengan obeng ke kiri dan ke kanan dan rasakan apakah sepatu
rem dapat bergerak dengan lembut.
b. Periksa keausan permukaan backing plate yang berhubungan langsung dengan sepatu
rem dan anchor
c. Periksa permukaan sepatu rem, backing plate dan anchor terhadap karat

3. Memeriksa Ketebalan Sepatu Rem 

memeriksa ketebalan sepatu rem


a. Gunakan mistar atau vernier caliper ukur ketebalan kanvas rem
b. Jika ketebalan kurang dari spesifikasi, gantilah sepatu rem dengan yang baru 
Catatan :
Limit ketebalan adalah 1,0 mm
Ketebalan ditentukan dengan nilai ukuran kanvas rem pada posisi yang paling tipis dari
kedua sepatu rem
4. Memeriksa Kerusakan Sepatu Rem 

Memeriksa sepatu rem 

Periksa kondisi sepatu rem secara visual terhadap kerusakan sebagai berikut  :
a. Terbakar
b. Pecah atau sobek
c. Terkelupas atau terlepas dari shoe kitnya
5. Memeriksa Kebocoran Minyak Rem Pada Silinder Roda

Memeriksa silinder roda


Periksa apakah terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda (wheel cylinder),
dengan cara membuka sedikit karet ( boot wheel cylinder).
6. Memeriksa Diameter dalam Tromol

Memeriksa diameter tromol


a. Ukur diameter dalam tromol
b. Putar baut penyetel rem sampai diameter tromol dan sepatu rem jika
dikurangkan akan mendapatkan selisih antara  0,40 ~ 0,60 mm
Catatan :
Pada saat akan melakukan pengukuran diameter sepatu rem, pasangkan tromol
rem dan injak pedal agar didapatkan posisi sepatu rem yang benar.
7. Memeriksa Keausan Tromol yang bersentuhan dengan sepatu Rem

Memeriksa keausan tromol


a. Gunakan caliper atau vernier caliper, ukur diameter dalam tromol untuk mengetahui
keausan tromol.
b. Jika keausan tromol sudah melebihi batas yang ditentukan gantilah tromol dengan yang
baru
c. Ukurlah tromol rem minimal pada dua posisi yang saling bersilangan, jika ukuran
besarnya tromol dari kedua posisi tersebut tidak sama maka tromol disebut “ OVAL “.
d. Keovalan tromol yang melebihi limit dapat mengakibatkan brake judder ( rem bergetar )
pada saat bekerja
8. Membersihkan Tromol dan Sepatu Rem 

Membersihkan tromol dan sepatu rem


a. Bersihkan brake shose dari kotoran debu dengan menggunakan sabun dan air
b. Bersihkan minyak, oli, grease yang menempel pada brake shoe dengan kertas amplas
c. Dapat juga menggunakan kain basah atau semprot air bertekanan
Catatan :
a. Dilarang membersihkan tromol rem dan sepatu rem menggunakan udara bertekanan karena
debu rem dapat menyebabkan ISPA ( penyakit pernapasan )
b. Tidak di ijinkan membersihkan rem menggunakan bensin atau sejenisnya, karena hal ini
dapat menyebabkan sepatu rem menjadi berminyak dan rem menjadi kurang pakem 
9. Menyetel Sepatu Rem Manual 

Menyetel sepatu rem 

Ukur diameter dalam tromol


a. Putar baut penyetel rem sampai diameter tromol dan sepatu rem. Selisih ukuran diantara
keduanya  antara  0,40 ~ 0,60 mm
Catatan :
Pada saat akan melakukan pengukuran diameter sepatu rem, pasangkan tromol rem
dan injak pedal agar didapatkan posisi sepatu rem yang benar.
10. Mengukur Diameter Sepatu Rem 

Mengukur diameter sepatu rem 


a. Pasangkan tromol pada sistim rem
b. Injak pedal rem kuat – kuat kemudian bebaskan
c. Lepaskan kembali tromol  yang terpasang 
d. Ukurlah diameter sepatu rem 
Catatan :
Pada saat menginjak pedal rem pastikan bahwa semua tromol dan caliper rem
piringan depan sudah terpasang, jika terdapat satu tromol atau caliper rem yang
belum terpasang maka piston rem dari wheel cylinder maupun caliper yang belum
terpasang akan keluar dari silindernya.
11. Memeriksa Kerja Penyetel Sepatu Rem Otomatis

Memeriksa penyetel rem otomatis 


Penyetel celah sepatu rem otomatis ada 2 macam :
a. Penyetel rem otomatis yang beroperasi dengan rem tangan ( hand brake )
b. Penyetel rem otomatis yang beroperasi dengan rem kaki
Cara memeriksa kerja penyetel otomatis :
Putar auto adjuster ke arah sepatu rem menyempit beberapa gigi, pasangkan
tromol.Operasikan rem tangan atau rem kaki, periksa apakah penyetel rem otomatis
kembali ke posisi semula.
12. Menyetel Rem Otomatis Dengan Pedal Rem 
Menyetel rem otomatis dengan pedal rem 
a. Pasang tromol rem
b. Ikat sementara tromol ke hub menggunakan mur roda
c. Lepas penutup lobang service rem dari belakang backing plate
d. Gunakan obeng minus, putar penyetel kearah mengembang sampai tromol tidak
dapat diputar
e. Tekan tuas penyetel otomatis menggunakan obeng minus, putar penyetel 8 notch (
gigi ) kearah penyetel menyempit
f. Pasang tutup lobang service
g. Injak pedal rem beberapa kali sampai tidak terdengar bunyi klik dari dalam tromol
rem roda belakang.
13. Menyetel Rem Otomatis Dengan Rem Tangan 

Menyetel rem dengan rem tangan


a. Ukur diameter dalam tromol
b. Putar adjuster untuk menyetel diameter brake shoe hingga 1,0 mm lebih kecil dari
diameter dalam tromol
c. Pasang kembali tromol
d. Tarik tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak terdengar bunyi klik dari dalam
tromol rem roda belakang
Catatan :
Jika sudah tidak terdengar lagi bunyi klik dari dalam tromol rem roda
belakang berarti sepatu rem sudah tersetel secara otomatis.

LKS

  LEMBAR KERJA PRAKTIK SISWA SISTEM REM


PENGUKURAN PADA REM KONVENSIONAL/REM TROMOL
A. UKUR PELAPIS SEPATU REM
-    Ketebalan minimum          : 1,0 mm
-    Ketebalan standar              : 6,0 mm
-    Hasil Pengukuran               :…………...... mm
-    Kesimpulan                        : 
 Ukur diameter dalam tromol rem
-     Diameter maksimum         : 230,6 mm
-     Diameter standar               : 228,6 mm
-     Hasil Pengukuran              :…………...... mm 
-     Kesimpulan                    :
 Pemeriksaan persinggungan pelapis sepatu dan tromol rem
     -    Hasil Pemeriksaan       :
 Pemeriksaan Backing Plat
-    Hasil Pemeriksaan       :
 Pemeriksaan Master rem bawah
-    Hasil Pemeriksaan       :
a.   Karet seal              :……………………………………………………………….
b.   Pegas                     :……………………………………………………………….
c.   Piston                     :……………………………………………………………….
d.   Master silinder        :……………………………………………………………….
e.   Karet pelindung      :……………………………………………………………….
B. PENGUKURAN PADA REM CAKRAM
  1.  Ukur ketebalan pelapis PAD
-   Ketebalan minimum         : 1,0 mm
-   Ketebalan standar             : 10,0 mm
-   Hasil Pengukuran             :…………...... mm
-   Kesimpulan                       : 
2.  Ukur ketebalan piringan rotor / Cakram
-   Ketebalan minimum          : 19,0 mm
-   Ketebalan standar              : 20,0 mm
-   Hasil Pengukuran               :…………...... mm 
-     Kesimpulan                        : 
  3. Ukur Keolengan piringan rotor /cakram
-          Keolengan maksimum       : 0,15 mm
-          Hasil Pengukuran              :…………...... mm
-          Kesimpulan                       : 
PENYETELAN PEDAL REM
      1. Pemeriksaan tinggi pedal
-          Tinggi pedal dari lantai     : 154,7 – 164,7 mm
-          Hasil Pengukuran              :…………...... mm
   -     Kesimpulan                    : 
 2. Pemeriksaan gerak bebas pedal
-     Gerak bebas pedal           : 3 – 6 mm
-     Hasil Pengukuran            :…………...... mm
  -    Kesimpulan                      : 
   3.      Pemeriksaan jarak cadangan pedal rem
-     Rem depan tromol            : lebih dari 70 mm
-     Rem depan piringan          : lebih dari 65 mm
-     Hasil Pengukuran              :…………...... mm
-     Kesimpulan        

            
SOAL PILIHAN GANDA

 1. Salah satu fungsi dari sistem rem pada kendaraan adalah ...

a. Untuk memungkinkan kendaraan mundur


b. Memungkinkan kendaraan untuk parkir ditempat yang tidak rata
c. Menyerap guncangan dari permukaan jalan
d. Mengatur kecepatan dan momen kendaraan
e. Mempercepat laju kendaraan
2. Prinsip kerja sistem rem yaitu merubah energi ... menjadi energi ...
a. Energi panas menjadi energi gerak
b. Energi gerak menjadi energi listrik
c. Energi gerak menjadi energi panas
d. Energi panas menjadi energi kimia
e. Energi kimia menjadi energi panas

3. Tipe rem tromol yang saat kendaraan maju kedua sepatu menjadi leading dan ketika
kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing adalah ...

a. Rem tromol tipe two leading


b. Rem tromol tipe leading and trailing
c. Rem tromol tipe duo servo
d. Rem tromol tipe dual two leading
e. Rem tromol tipe floating
4. Perhatikan gambar di bawah ini ... 
Pada gambar di atas menunjukkan rem tromol tipe ...

a. Single leading shoe


b. Two leading shoe
c. Dual two leading
d. Uni servo
e. Anchor pin
5. Dibawah ini komponen dari rem tromol, kecuali ...
a.    Kampas rem
b.    Tuas penggerak
c.    Brake shoe
d.   Drum brake
e.    Kaliper rem
6. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar di atas merupakan komponen ...


a. Silinder roda
b. Kanvas rem
c. Master silinder
d. Backing plate
e. Brake shoe
7. Perhatikan gambar di bawah ini :

Pada gambar di atas adalah rem tromol tipe ...

a. Double leading shoe


b. Dual two leading
c. Leading and trailing
d. Anchor pin
e. Duo servo
8. Pada sistem rem hidrolik, prinsip dasar rem hidrolik berdasarkan hukum ...
a. Bernauli
b. Newton 1
c. Newton 3
d. Pascal
e. Fleming
9.    Komponen yang berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah dipakai adalah
a.    Pivot pin
b.    Tuas penghubung
c.    Pedal rem
d.   Return spring
e.    Kampas rem
10. Perhatikan gambar dibawah ini :
Pada gambar di atas menunjukkan rem cakram tipe ...

a. Fixed caliper
b. Floating caliper
c. Uni servo
d. Anchor pin
e. Duo servo

SOAL ESAY TEST

1.jelaskan cara bleeding bertekanan!

2. bagaimana cara merawat pipa rem!

3. sebutkan cara merawat power boster!

4. bagaimana cara mengganti pelapis rem!

5. mengapa udara pada sistem pengereman harus di buang!

Anda mungkin juga menyukai