PEMBAHASAN
5
penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang
terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.
Keterangan gambar :
1. Brake shoes
2. Return spring
3. Backing plate
4. Operating cam
5. Washer
6. Seal
7. Operating lever
8. Pinch bolt
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem
digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining
dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar
berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan
gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang
akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol
tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan
luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–
alloy (paduan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang sangat baik.
6
Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol
mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara
mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara
pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
a) Single Leading Shoe Type
Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah
250 cc). Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua
sepatu rem. Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung
melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang
terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe
menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar dibandingkan dengan
trailing shoe sebagai akibat adanya self energizing effect yang diperoleh
karena leading shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan menyebabkan
keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe.
Cara kerja rem tipe Single Leading Shoe
Kondisi belum bekerja ketika pedal rem belum di injak, tuas rem tidak
bergerak memutar brake cam maka tidak ada gaya putar pada brake cam
(bubungan rem) sehingga sepatu rem tidak bergerak (mengembang), tidak ada
gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake lining) sehinggat tidak terjadi
pengereman.
7
Kondisi bekerja :
ketika pedal rem di injak, tuas rem bergerak memutar brake cam maka ada
gaya putar pada brake cam (bubungan rem) sehingga sepatu rem bergerak
(mengembang), terdapat gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake
lining)
sehinggat terjadi pengereman
8
digunakan dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem
menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua
sepatu rem menghasilkan self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang
memperkuat
daya pengereman.
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman
kirakira satu setengah kali single leading shoe.Terutama digunakan sebagai
rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).
9
3.2 PENGERJAAN REM TROMOL
Alat :
Bahan :
Berturut-turut, lepaskan:
- Cotter pin
- Nut
- Washer
- Rubber washer
Lepaskan bolt dan lepaskan stopper
arm dari brake panel.
10
Longgarkan kedua drive chain
adjuster
lock nuts dan adjuster .Dorong rear
wheel ke depan danlepaskan drive
chain. Berturut-turut lepaskan:
Axle nut
Rear axle Adjuster plates
Rear wheel
Right side collar
11
5) Periksa ketepatan pemasangan wear indicator plate dan brake arm terhadap
tanda
pemasangannya.
12
10) Lumasi oli pada sil dan pasangkan pada panel rem.
11) Pasang pelat indikator keausan pada bubungan rem dengan menepatkan
gerigi yang lebih lebar dengan potongan pada bubungan rem.
12) Pasang lengan rem dengan menepatkan tandatanda titik antara lengan dan
bubungan rem.
13) Pasang baut penjepit lengan rem dan kencangkan mur dengan torsi yang
ditentukan.
13
3.2.4 Pemasangan Rem Tromol
14
3.2.5 Pengujian Komponen
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan yang
sangat bermanfaat untuk kami sebagai siswa, dan dapat mengenal lebih jauh
bagaimana cara kerja di lapangan sesuai dengan keahlian masing-masing siswa.
Sehingga setiap siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang usaha
dimasa yang akan datang, sehingga siswa mengetahui standar kompetensi yang
akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-
instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), penulis merasa bangga bisa
mendapatkan ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta
memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Praktek Kerja Industri adalah menambah wawasan yang luas
bagi kami sebagai siswa-siswi di SMK Kh. Ghalib Mandiri, terutama dalam
bidang yang ditempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni di ruangan
pemilihan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis
dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang penyusunan laporan ini.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) telah terlaksana dengan baik, dengan
program keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak selaku pemilik bengkel yang
telah bersedia menerima penulis ada adanya untuk melaksanakan Praktek Kerja
Industri dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
4.2 Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama, tentunya para siswa mendapatkan banyak pelajaran dan
16
memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing
dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi Prakerin.
BAB V
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
PT. Astra honda motor. 2002. Buku pedoman reparasi honda vario 125
Amrie Muchta. 2018. Sistem Rem Tromol – Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja dan
Komponen. https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-rem-
tromol.html. Diakses 24 November 2018
18