Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat, dituntut pula


kemajuan yang telah dicapai di bidang otomotif adalah diciptakannya alat
transportasi yang semakin canggih. Transportasi memegang peranan penting
dalaam kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu yang akan dibahas disini
adalah alat transportasi yang berupa sepeda motor dan lebih khusus lagi pada
bagian remnya, karena rem memegang peranan penting dalam mengontrol
laju kendaraan.

Rem merupakan komponen yang penting dari sebuah kendaraan.


Untuk itu komponen tersebut harus direncanakan sebaik mungkin, agar
kendaraan dapat difungsikan dengan baik, karena fungsi dari rem tersebut
untuk menghentikan dan mengatur putaran poros serta untuk mencegah
putaran yang tidak dikehendaki.

Baik dan tidaknya kerja rem sangat dipengaruhi oleh kuat dan tidaknya
gesekan antara kampas rem dan tromol. Kuat dan tidaknya gesekan tersebut
sangat dipengaruhi oleh kekerasan kampas rem dan tromolnya, ketebalaan
kampas rem, kerataan permukaan dalam tromol serta besarnya penekan
kampas terhadap tromolnya.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merencanakan ulang komponen


rem drum Honda Absolute Revo 110, sehingga dapat diketahui adanya gaya
yang terjadi dan juga umur rem pada kendaraan. Dimana bagian-bagian yang
perlu direncanakan yaitu:

1
1. Drum
2. Sepatu Rem
3. Cam
4. Umur Rem

1.3 Manfaat Perencanaan

Dalam perencanaan rem tromol Honda Absolute Revo 110 ini


bermanfaat untuk memahami sistem kerja rem tromol serta dapat menentukan
kualitasnya, umur dan ketahanan dari komponen-komponennya. Juga dapat
menjadi acuan untuk memilih antara rem tromol (drum brake) atau rem
cakram (disc brake), karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.

1.4 Pembatasan Masalah

Disini penulis mengambil perencanaan rem belakang pada Honda


Absolute Revo 110 yang menggunakan rem tromol yang meliputi seluruh
bagian-bagian rem dan cara kerja rem tromol, sehingga kita dapat
memprediksi berapa umur rem pada kendaraan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan perencanaan ini menggunakan sistematika sebagai


berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan,


pembatasan masalah, manfaat perencanaan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI: Berisi tentang definisi rem, klasifikasi rem dan
hal-hal penting dalam perencanaan rem.

BAB III ANALISA PERHITUNGAN: Berisi tentang jarak pengereman,


dan tentang perhitungan dimensi rem serta perhitungan sepatu rem.

BAB IV PENUTUP: Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

2
LAMPIRAN

BAB II
DASAR TEORI

3
2.1 Definisi Rem

Rem adalah suatu sistem yang berfungsi menghentikan putaran poros,


mengatur putaran poros dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki.
Rem adalah komponen terpenting dalam menjamin keamanan pengendara,
jadi rem harus sering diperiksa dan disetel secara tepat.

Cara Kerja Rem

Pada sepeda motor, rem sangat berperan sebagai pengontrol, pengatur


ataupun penghambat putaran dan roda dengan memanfaatkan koefisien gesek
antar permukaan.

Cara kerja rem tromol (drum brake) yaitu, apabila pedal rem ditekan
maka gaya yang dilakukan diteruskan ke poros cam, kemudian poros cam
akan menekan kedua sepatu rem untuk mengembang. Dimana sepatu rem
akan bergesekan dengan silinder dalam tromol dan gaya gesek sepatu akan
memperlambat laju putaran tromol dan roda, sehingga terjadilah pengereman.

Gambar 1.1 Drum Brake

2.2 Klasifikasi Rem


2.2.1 Rem Blok Tunggal

4
Yaitu terdiri dari satu blok rem yang ditekan terhadap drumnya,
biasanya pada blok rem tersebut ada gesekan dipasang lapisan rem atau
bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus. Satu hal yang kurang
menguntungkan pada rem blok tunggal adalah gaya tekanan yang
berkerja terhadap drum hanya satu arah saja. Sehingga pada poros
timbul momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak
dikehendaki. Demikian juga untuk pelayanan manual jika diperlukan
gaya pengereman yang besar, tuas perlu dibuat sangat panjang sehingga
kurang ringkas. Karena alasan inilah maka rem blok tunggal tidak
banyak dipakai pada mesin-mesin yang mengeluarkan momen
pengereman yang besar.

2.2.2 Rem Blok Ganda


Pada rem blok tunggal seperti yang telah di uraikan di atas
mempunyai kekurangan atau kelemahan. Yaitu gaya tekanan yang
hanya satu arah menimbulkan momen lentur yang besar pada poros
serta gaya tambahan pada bantalan. Kekurangan atau kelemahan ini
dapat diatasi dengan memakai dua buah blok yang menekan drum
dengan arah yang berlawanan, baik dari dalam maupun dari luar drum.
Rem semacam ini disebut rem blok ganda. Rem blok ganda yang
menekan drum dari luar banyak digunakan untuk mesin-mesin industri
dan kereta rel. Pada umum nya digerakan secara pneumatik. Sedangkan

5
rem blok ganda yang menekan drum dari dalam dipakai pada kendaraan
dijalan raya.

Gambar 2.2 Macam-macam Rem Blok Ganda

2.2.3 Rem Tromol (Drum Brake)


Drum brake mempunyai ciri lapisan rem yang terlindungi dan
dapat menghasilkan gaya rem yang besar untuk ukuran rem yang kecil
dan umur lapisan yang cukup lama. Suatu kelemahan rem ini adalah
pemancaran porosnya kurang baik. Blok rem disebut sepatu rem yang
bentuknya mirip sepatu. Gaya rem tergantung letak engsel sepatu rem
silinder hidrolik serta arah putaran roda.
Biasanya jenis rem yang banyak dipakai dari rem tromol adalah jenis
rem dalam. Rem macam ini meskipun roda berputar dalam arah
berlawanan gaya remnya tetap besar. Rem yang memakai dua sepatu
depan diluar dimana gaya rem dalam satu arah putaran yang
berlawanan.
Gambar 2.3 Rem Tromol

6
2.2.4 Rem Cakram (Disk Brake)
Rem cakram terdiri dari sebuah cakram atau piringan dari baja yang
dijepit oleh lapisan rem dari kedua sisinya pada saat pengereman. Rem
ini mempunya sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil, radiasi panas yang baik dan lain-lain. Sehingga
banyak dipakai untuk roda depan dan karenanya gaya pengereman
memerlukan gaya yang cukup besar. Adapun kelemahan rem ini adalah
umur lapisan yang pendek serta ukuran silinder rem yang besar pada
roda. komponen utama berupa piringan cakram dan kaliper rem yang
berisi piston dan sepatu rem (kampas rem). Prinsip kerja rem cakram
adalah dengan menjepit piringan cakram yang dipasang pada roda
kendaraan. Pada saat pedal rem ditekan maka master rem akan
mendorong minyak yang ada didalamnya dan mengalirkan minyak rem
ke piston yang ada dikaliper sehingga membuat piston bergerak
mendorong kampas rem yang kemudianmenjepit cakram dan membuat
kecepatan putaran roda melambat dan akhirnya berhenti.

7
Gambar 2.4 Rem Cakram

2.2.5 Rem Pita


Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang sebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum, rem, serta tuas. Gaya rem
akan timbul bila pita diikatkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua
ujung permukaan lapisan dapat dibuat besar, pembuatanya mudah,
pemasangan tidak sukar.
Rem semacam ini tidak cocok untuk alat pengangkut manusia. Rem pita
banyak digunakan dan dipakai pada derek. Rem pada sebuah derek
dimaksud untuk menghentikan putaran drum penggulungan kabel dan
mencegah drum turun sendiri.

8
Gambar 2.5 Konstruksi Rem Pita

2.3 Bagian-bagian Rem Tromol

Ada beberapa bagian atau komponen yang terdapat pada sistem


pengereman pada Honda Absolute Revo 110 dan saling berkaitan satu
dengan lainnya. Dibawah ini adalah penjelasan bagian-bagian tersebut:

2.3.1 Drum

Drum atau tromol adalah bagian yang paling luar dan drum ini
dirangkai menjadi satu dengan velg atau roda sepeda motor. Drum
biasanya dibuat dari besi cor baja.

2.3.2 Sepatu Rem

Disebut sepatu rem karena blok ini mirip sepatu. Sepatu pada Honda
Absolute Revo 110 berjumlah dua buah atau sepasang. Sepatu rem ini
akan mengembang dan begesekan dengan bagian dalam drum, sehingga
terjadi gaya gesek dan juga pengereman

9
2.3.3 Cam

Cam atau hubungan rem ini berfungsi untuk mengembangkan sepatu


rem, cam ini berbentuk poros dengan bagian ujungnya pipih atau datar.

2.3.4 Pegas

Pegas berfungsi mengembalikan sepatu rem keposisi semula bila tidak


digunakan.

2.3.5 Tuas Rem

Tuas ini akan mendapat gaya dari kita dan diteruskan menuju cam yang
akan mengembangkan sepatu rem.

2.4 Hal-hal Penting dalam Perencanaan Rem

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan rem


Honda Absolute Revo 110 adalah sebagai berikut:

1. Berat seluruh sepeda motor dan pengendara.


2. Jarak antara poros kedua roda.
3. Tinggi titik berat sepeda motor dan pengendara.
4. Kecepatan sepeda motor.
5. Diameter ban efektif.
6. Bahan yang digunakan untuk lapisan rem dan drum.

2.5 Rumus-rumus yang digunakan


2.5.1 Perhitungan Jarak Pengereman

Jarak pengereman dapat ditentukan dengan rumus:

2
S= .(1)
2.e.g

10
Dimana:

S : Jarak Pengereman (m)

v : Kecepatan sepeda motor (m/s)

e : Titik kunci sinkron (nilainya 0,5 - 0,8)

g : Grafitasi Bumi (m/s2)

2.5.2 Perhitungan Gaya


Gaya gesek sepatu rem

W . 2 d
=f S . n .(2)
2.g D

Dimana:

W : Berat total (kg)

v : Kecepatan sepeda motor (m/s)

g : Grafitasi Bumi (m/s2)

f : Gaya gesek (kg)

d : Diameter dalam drum (mm)

D : Diameter ban efektif (mm)

S : Jarak pengereman (m)

n : Jumlah roda

Persamaan gaya reaksi sepatu atas

fl
F . af l . b+ ( )

. c=0 .(3)

11
Dimana:

F : Gaya tekan (yang diperlukan) (kg)

fl : Gaya gesek sepatu atas (kg)

: Koefisien gesek

a : Jarak pin dan gaya (mm)

b : Jarak pin ke pusat (mm)

c : Jarak Pusat ke kampas (mm)

Persamaan gaya reaksi sepatu bawah

ft
F . af t . b+ ()

.c =0 ..(4)

Dimana:

ft : Gaya gesek sepatu bawah (kg)

Gaya rem pada roda

f =f l+ f t ....(5)

Dari persamaan diatas maka akan didapat gaya rem pada roda.
Pengereman-pengereman dilakukan dalam keadaan darurat maka
akan timbul gaya inersia. Jika titik singgung antara roda belakang
dan permukaan jalan diambil sebagai engsel, maka:

h
W ' D=W . e ...(6)
L

12
Dimana:

WD : Pertambahan gaya reaksi (kg)

e : Titik kunci sinkron

h : Tinggi titik berat (mm)

L : Jarak sumbu roda (mm)

Beban Dinamis Roda


Untuk roda depan

h
W dD =W D +W . e .....(7)
L

Dimana:

WdD : Beban dinamis roda depan (kg)

WD : Berat roda depan (kg)

Untuk roda belakang

h
W dB =W B W . e .....(8)
L

Dimana:

WdB : Beban dinamis roda belakang (kg)

WB : Berat roda belakang (kg)

Luas Penampang
Untuk roda depan

13
2WD
A WD = ()
4
d
100 ..(9)

Dimana:

AWD : Luas penampang roda depan (cm2)

d : Diameter cakram depan (mm)

WD : Berat roda depan (kg)

Untuk roda depan

2 WB
A WB =() 4
d
100 .(10)

Dimana:

AWB : Luas penampang roda belakang (cm2)

d : Diameter dalam drum (mm)

WB : Berat roda belakang (kg)

Gaya Luar Rem


Gaya rem yang diperlukan untuk roda depan pada permukaan
diameter luarnya dirumuskan:
Untuk roda depan

h
(
B ID =e W D +W . e
L ) ..(11)

Dimana:

BID : Gaya rem roda depan (kg)

e : Titik kunci sinkron

WD : Berat roda depan (kg)

14
W : Berat total (kg)

h : Tinggi titik berat (mm)

L : Jarak sumbu roda (mm)

Untuk roda belakang

h
(
B IB =e W BW . e
L ) ...(12)

Dimana:

BIB : Gaya rem roda belakang (kg)

WB : Berat roda belakang (kg)

2.5.3 Dimensi Rem

Untuk menentukan dimensi atau ukuran rem maka dipakai gaya rem
pada khasus normal, sehingga dapat ditentukan beberapa perhitungan:

Luas Permukaan Gesek

Dapat dicari dengan persamaan berikut:

F
t= .(13)
Pa

Dimana:

t : Luas permukaan gesek (mm)

F : Gaya rem (kg)

Pa : Tekanan permukaan yang diijinkan (tabel Sularso hal.80)

Tekanan yang diizinkan Pa (kg/mm 2) untuk bahan-bahan


yang bersangkutan diperlihatkan dalam table berikut ini.

15
Bahan Cakram Bahan Gesek Koefisien Tekanan Permukaan Keterangan

Gesek 2
Pa (kg/mm )

Besi cor 0.10 0.20 Kering

0.08 0.12 0.09 0.17 Dilumasi

Besi cor Perunggu 0.10 0.20 0.05 0.08 Kering Dilumasi


Besi cor
Besi
Kayu 0.10 0.35 0.02 0.03 Dilumasi
cor
Tenunan 0.35 0.60 0.007 0.07 Kapas, asbes

Cetakan (pasta) 0.30 0.60 0.003 0.18 Damar, asbes,

setengah logam

Paduan sinter 0.20 0.50 0.003 0.10 Logam

Tabel 1. Koefisien gesek dan tekanan rem

Lebar Sepatu

Dapat dicari dengan persamaan berikut:

Luas total=l . R . ( 180 ) ..(14)

Dimana:

l : Lebar sepatu (mm)

R : Jari-jari dalam drum (mm)

: Sudut kontak lapisan (o)

Tebal Kampas Rem

Untuk mengetahui tinggi atau tebal kampas rem dapat dicari dengan
persamaan berikut:

16
L3
t= ..(15)
t

Dimana:

t : Tebal Kampas (mm)

L3 : Volume keausan yang diijinkan (table Sularso hal72)

t : Luas permukaan gesek (mm)

2.5.4 Umur Rem

Untuk mengetahui umur lapisan rem dapat dicari dengan persamaan


berikut:

L3
NML= ..(16)
E. w

Dimana:

NML : Umur rem (hari)

L3 : Volume keausan (cm3)

w : Laju keausan (cm2/kgm)

E : Kerja penghubung (kg/mm)

17
BAB III

ANALISA PERHITUNGAN

3.1 Perhitungan Pengereman Drum Brake

Data yang diperoleh:

Berat kosong sepeda motor + 2 org W : 127 kg + 110 kg = 237 kg


Berat roda depan WD : 131 kg
Berat roda belakang WB : 106 kg
Kecepatan sepeda motor : 100 km/jam = 27.8 m/s
Diameter ban efektif D : 948 mm
Diameter dalam drum d : 167 mm
Jarak sumbu roda L : 1281 mm
Tinggi titik Berat h : 565 mm
Titik kunci sinkron e : 0, 6 (Tabel 1)
Koefisien gesek cetakan asbes : 0, 35 (Tabel 1)

3.1.1 Perhitungan Jarak Pengereman

2
S=
2.e.g

27,8 2

2 . 0,6 . 9,8

65,72 m

18
3.1.2 Perhitungan Gaya
Gaya gesek sepatu rem

W . 2 d
=f S . n
2.g D

2
237 . 27, 8 167
=f . 65,72 .2
2 .9, 8 948

f =403,6 kg

Menentukan gaya F untuk mengembangkan sepatu rem dan


mendapatkan gaya f = fl + ft = 647 kg, f diperoleh dengan perhitungan
berikut:

Dari data survey: a = 100

b = 50

c = 70

Persamaan gaya reaksi sepatu atas

F . af l . b+ ( f ). c=0
l

F .100f l .50+ ( 0,35f ) .70=0


l

100
f l= F
150

f l =0,667 F

19
Untuk sepatu bawah

F . af t . b+ ( f ) .c =0
t

ft
F .100f t .50+ ( )
0,35
.70=0

100
f t= F
250

f t=0,4 F

f =f l+ f t =647 kg
Gaya rem pada roda adalah

atau f =0,667 F+ 0,4 F=647 , sehingga gaya pada permukaan

drum adalah,

647
F= =606 kg
1,067

Menurut perhitungan diatas F = 606 kg dan menurut perhitungan


dipabrik gaya rem total adalah 1030 kg.

Pada kasus pengereman mendadak pertambahan gaya reaksi yang


timbul pada roda depan akan bertambah:

h
W ' D=W . e
l

20
565
237.0,6
1281

62,72 kg

Beban Dinamis Roda


Untuk roda depan

h
W dD =W D +W . e
l

565
131+ 237.0,6
1281

193,72 kg

Untuk roda belakang

h
W dB =W B W . e
l

565
106237. 0,6
1281

43,28 kg

Luas Penampang
Untuk roda depan:

21
2WD
()
A WD =
4
d
100

( 3,414 ) . 176 131


2
100

31999,12 mm

2
31, 99 cm

Untuk roda belakang:

2 WB
A WB = () 4
d
100

( 3,414 ) . 167 106


2
100

23206, 43 mm

23, 99 cm2

Gaya Luar Rem


Untuk roda depan

h
(
B ID =e W D +W . e
l )

22
565
(
0,6 131+237. 0,6
1281 )
116,232 kg

Untuk roda belakang

h
(
B IB =e W BW . e
l )
565
(
0,6 106237. 0,6
1281 )
25,968 kg

3.1.3 Dimensi Rem

Dari data yang diperoleh:

F = 403,6 kg

Pa = 0,03 kg/mm2 (table 3.6 Sularso hal.80)

= 2500

Luas Permukaan Gesek

23
F
t=
Pa

403,6

0,03

13453,33 mm

Lebar sepatu

Luas total=l . R . ( 180 )


luastotal .180
l=
R . .

13453,33. 180

83,5. 250. 3,14

36,9 mm

Tebal Kampas Rem

L3 = 91,0 cm3 (table Sularso hal. 72)

= 91000 mm2

L3
t=
t

91000

13453,33

24
6,76 mm

Momen yang terjadi pada tititk A di kam

Diasumsikan panjang kam l=16 mm

Jarak F dari titik A ( R )=8 mm

MA=2( F . R)

2(37, 8.8)

604, 8 kg mm

Gaya pada tuas

Diasumsikan panjang tuas l=75 mm

m
Pt=
l

604, 8

75

8, 06 kg

25
Gaya pada rem belakang

Dengan Fl=Pt=8, 06 kg

LR=80 mm

RM =310 mm

MLR=Fl . LR

8, 06.80

644, 8 kg

MRM =FNI . RM

644, 8=FNI .310

644, 8
FNI=
310

FNI=2, 08 kg

3.1.4 Umur Rem

Untuk perhitungan sepaatu rem dengan badan lapisan gesek asbes atau
damar cetak diasumsikan:

Waktu kerja rem = 2 jam sehari

Frekuensi penghubung (N) = 10 hub/mm

Kerja penghubung (E) = 15 kg/mm

Volume keausan (L) = 91 cm3

26
Laju keausan (w) = 9.10-7 cm2/kgm

L3
NML=
E.w

91

15. 9. 107

674000

67, 4.10 5

Umur dalam jumlah hari

10. 60. 2 = 1200 hub/hari

Jika dipakai 350 hari dalam setahun, maka:

1200. 350 = 420. 000 hub

674000
NmL=
420000

1,60 hari

Umur Rem Yaitu 1 Ta h un 60 Hari(14 Bulan)

3.2 Analisia Pembahasan

Dalam pembahasan dari suatu perencanaan drum brake (rem tromol)


Honda Absolute Revo 110 kita ketahui bahwa:

27
a) Perhitungan jarak pengereman sangat bergantung pada kecepatan sepeda
motor saat dikendarai. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi jarak
pengereman adalah titik kunci sinkron dan gravitasi bumi.
b) Besarnya gaya pengereman yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh:
Berat kosong kendaraan
Berat orang yang mengendarai
Diameter dalam drum
Diameter ban efektif
Jarak pengereman
c) Umur rem yang dipakai sepeda motor bergantung pada:
Waktu kerja dari rem itu sendiri
Kerja penghubung rem
Laju keausan

BAB IV

PENUTUP

28
4.1 Kesimpulan

Rem sangat luas penggunaannya dalam bidang otomotif, khususnya


pada sepeda motor. Dimana dalam perencanaannya harus tepat agar dapat
diaplikasikan kekendaraan tersebut. Dari data perhitungan perencanaan drum
brake dapat disimpulkan sebagai berikut:

Jarak pengereman
Gaya gesek sepatu rem
Gaya reaksi sepatu atas
Gaya reaksi sepatu bawah
Beban dinamis roda belakang
Luas penampang roda belakang
Gaya luar rem roda belakang
Luas permukaan gesek
Umur rem

4.2 Saran

Ada beberapa saran akademis yang mudah-mudahan bermanfaat bagi


rekan-rekan mahasiswa, adapun saran-saran tersebut yaitu:

Kesabaran dan keuletan dalam penyusunan laporan adalah kunci dari


keberhasilan terselesaikannya laporan ini.
Mahasiswa harus benar-benar memahami tugas atau soal perencanaan
yang diberikan oleh pembimbing.
Mahasiswa hendaknya aktif dan rutin melakukan konsultasi kepada dosen
pembimbing.
Demikian tugas perencanaan ini, dimana dalam penyusunan sudah
melalui usaha maksimal dan mungkin sudah sebaik-baiknya. Dan akhir kata
semoga perencanaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan rekan-rekan
mahasiswa.

29
DAFTAR PUSTAKA

Darmanto. 2007.Diktat Ajar Elemen Mesin 1


http://www.scribd.com / doc / 47730081 / ELEMEN MESIN - RANTAI (Diakses tgl
10-06-2013 pukul 23:12)

30
http://tydagor.wordpress.com / 2011 / 07 / 09 / materi kuliah - elemen-mesin/ (Diakses
tgl 10-06-2013 pukul 23:12)

31

Anda mungkin juga menyukai