Anda di halaman 1dari 4

ANALISA EFISIENSI ALAT PENGERING TENAGA SURYA TIPE TEROWONG

BERBANTUKAN KIPAS ANGIN PADA PROSES PENGERINGAN BIJI KOPI

Oleh :

Ismet Eka Putra 1 dan Pitri Hadi 2


Staf pengajar Teknik Mesin ITP 1 – Alumni Teknik Mesin ITP 2

Abstract

Coffee is a commodity of Indonesian plantations which accounts considerable for foreign exchange. Besides it,
this effort involves the agricultural labor that quite high, which is more than 96% of Indonesian coffee
plantations is managed traditionally by rural society, that are takes a long time to do it. To overcome these
problems, so we designed and created a dryer that is solar dryers tunnel type. The purpose of this research was
to determine the efficiency of the dryer. The dryer consists of spaces dryer, Solar collectors and ventilator. These
dryers operate using solar energy and wind energy. In this research, the coffee beans are dried with initial
moisture content of 59% as much as 29 kg. From results of this research obtained the efficiency of solar dryers
tunnel type maximum 37%. The solar dryers tunnel type assisted fan, coffee beans dried until moisture content of
11% during 16 hours (2 days).

Key words : Tunnel Dryer, Solar Energy, coffee, Efficiency.

PENDAHULUAN 4. Kapasitas pengeringan sebanyak 29 kg.


5. Penelitian dari jam 09.00 – 16.00 WIB.
Energi radiasi dari matahari merupakan salah 6. Waktu pengambilan data dilakukan tiap
satu bentuk energi alternatif yang dapat 1 jam.
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Salah satu bentuk pemanfaatan dari energi Rumusan Masalah
radiasi matahari adalah untuk menaikan suhu
udara. Sistem pengering tenaga surya tipe terowong
adalah suatu sistem pengering yang sesuai
Agar dapat memanfaatkan energi radiasi digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian
matahari untuk menaikan suhu udara seperti biji kopi. Sistem pengering ini
digunakan suatu perangkat untuk beroperasi pada suhu yang tinggi dan
mengumpulkan energi radiasi matahari yang kelembaban udara (RH) rendah. Sistem
sampai ke permukaan bumi dan mengubahnya pengering tenaga surya tipe terowong terdiri
menjadi energi kalor yang berguna, perangkat dari beberapa komponen utama yaitu kolektor
ini disebut dengan kolektor surya. Kegunaan surya, tunnel dryer dan kipas angin.
dari kolektor ini adalah untuk dapat menerima
dan mengumpulkan energi radiasi matahari
Efisiensi pengeringan bergantung kepada
dari segala posisi matahari.
intensitas matahari. Karena dengan intensitas
matahari yang tinggi, kolektor akan menyerap
Batasan Masalah
radiasi dari matahari yang diubah menjadi
energi panas. Plat penyerap dilengkapi dengan
Dalam melakukan penelitian ini, dilakukan
sirip yang berfungsi untuk memperluas
pembatasan masalah sebagai berikut :
permukaan perpindahan panas. Pada pangkal
1. Menggunakan alat pengering tenaga
kolektor dilengkapi kipas angin yang berfungsi
surya tipe terowong berbantukan kipas
untuk mengalirkan panas dari plat pengeyap ke
angin.
ruang pengering.
2. Mencari efisiensi pengeringan.
3. Bahan yang dikeringkan adalah biji kopi
yang telah dipisahkan dari kulitnya.

Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 22 - 25 22


METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur Pengeringan Biji Kopi


1. Proses pengeringan menggunakan oven.

Proses ini dilakukan untuk mengetahui kadar


air awal dalam bahan. Gunanya untuk
mengetahui perbandingan kadar air dalam
bahan dengan padatan. Pengeringan dilakukan
dengan cara :

a. Mengambil biji kopi yang akan


dikeringkan dan timbang beratnya
menggunakan timbangan digital sebanyak
100 gram.
b. Memasukkan biji kopi tersebut ke dalam
suatu cawan stainless.
c. Masukkan sample tersebut kedalam oven
yang telah disetting pada temperatur 115ºC
dan timbanglah beratnya tiap jam untuk
menentukan kadar air dalam bahan.
d. Proses pengeringan berakhir setelah
diperoleh massa biji kopi yang konstan
(diperoleh massa kering).

2. Proses Pengeringan Dengan Alat Gambar 2. Diagram Alir Proses Penelitian


Pengering Tenaga Surya Tipe
Terowong.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui effisiensi sistem pengering
tenaga surya tipe terowong berbantukan kipas Contoh perhitungan yang digunakan untuk
angin pada proses pengeringan biji kopi, menganalisa data pada sistem pengering tunnel
dilakukan pengujian sebagai berikut: dryer berbantuan turbin ventilator adalah
sebagai berikut ;
a. Ambillah biji kopi sebanyak 29 kg. 1.800
1. Kandungan Air dalam Bahan Basis
gram ditempatkan di atas dulang yang
Basah.
berjumlah 16 buah dan kemudian
dimasukan ke dalam ruang pengering.
Untuk bisa menentukan kadar air keseluruhan
b. Penurunan massa bahan yang dikeringkan
dalam bahan, digunakan oven sebagai
diukur menggunakan timbangan digital
pengering. Dan bisa dicatat berapa penurunan
dan dicatat setiap 1 jam (60 menit).
c. Dari cara pengeringan inilah dapat kita berat bahan sampai beratnya konstan. Untuk
mencari kadar air dalam bahan, Dapat
lihat perbandingan kecepatan pengeringan,
dihitung menggunakan persamaan ;
dan kualitas biji kopi yang dikeringkan.
Ww
%Mw  x100%
(W w  W d )
Diagram Alir Penelitian

Adapun pelaksanaan penelitian dapat dilihat 2. Energi yang diberikan kolektor surya
pada diagram alir di bawah ini yang Dapat dihitung menggunakan persamaan

menunjukkan awal proses penelitian sampai Qu  m a.Cp.T
kepada penarikan kesimpulan. .

ma   a .V . A
3.

Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 22 - 25 23


4. Effisiensi pengeringan actual
dihitung menggunakan persamaan
5.
 Wo  Wf
m 
t

m .hfg

( Ia. At )

Hasil pengujian dengan menggunakan alat


pengering terowong berbantukan kipas angin Gambar 4. Grafik Perbandingan penurunan
pada proses pengeringan biji kopi, diperoleh Kadar air dan intensitas matahari terhadap
effisiensi maksimal adalah 37%. Waktu.

Dari grafik terlihat Penurunan kadar air dalam


bahan pada hari pertama dari 59% hingga
mencapai 30%. Pada hari kedua penurunan
kadar air bahan dari 28% hingga mencapai
11%.

Energi dari radiasi matahari diserap oleh udara


yang berada disekitar bahan yang dikeringkan.
Hal inilah yang menyebabkan turunnya
tekanan udara di dalam ruang pengering yang
mengakibatkan berpindahnya kadar air yang
ada dalam bahan ke udara yang ada di ruang
Gambar 3. Grafik perbandingan Effisiensi dan
pengering. Semua ini menyebabkan turunnya
It terhadap Waktu.
kadar air bahan tiap jam pengeringan.
Berdasarkan pengamatan penulis, effisiensi Perbedaan tekanan inilah yang dimanfaatkan
pengeringan bergantung kepada intensitas dalam proses pengeringan.
matahari. Makin tinggi intensitas matahari
maka effisiensi semakin rendah. Hal ini
disebabkan karena energi yang masuk ke KESIMPULAN
sistem pengeringan, tidak dimanfaatkan secara
maksimal dalam proses pengeringan. Effisiensi Setelah melakukan penelitian ini, maka
yang rendah ini disebabkan karena pada saat didapatlah kesimpulan sebagai berikut:
melakukan pengeringan, energi yang masuk
tidak sebanding dengan yang digunakan untuk 1. Alat pengering tenaga surya tipe terowong
pengeringan. Effisiensi akan tinggi bila energi mampu mengeringkan biji kopi sebanyak
yang masuk kedalam alat pengering dapat 29 kg selama 15 jam. Alat beroperasi dari
dimanfaatkan secara maksimal dan tidak jam 09.00 WIB s/d 16.00 WIB. Alat ini
banyak energi yang terbuang selama proses
dapat mengeringkan biji kopi hingga
pengeringan. memenuhi kadar air biji kopi yaitu 12,5 %
sesuai dengan standar SNI.
Pada grafik dibawah ini dapat dilihat
perbandingan penurunan kadar air biji kopi 2. Efisiensi pengeringan dengan alat
yang dikeringkan dengan pengering tenaga pengering tenaga surya tipe terowong
surya tipe terowong berbantuan kipas angin
tertinggi terjadi pada hari pertama, jam
terhadap waktu. 15.00 WIB dengan nilai 37 %, Hal ini

Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 22 - 25 24


disebabkan oleh rendahnya intensitas
matahari pada jam tersebut yaitu sebesar [8] Sitompul, M. Tunggul. 1993. Alat
450W/m². Efisiensi pengeringan terendah Penukar Panas. Jakarta Utara: Raja
terjadi pada hari kedua, dengan nilai 13% Grasindo Persada.
dan intensitas matahari sebesar 780W/m²
[9] Sumarno, F Gatot. 2010. “Journal”
3. Efisiensi sangat tergantung kepada Alat Pengering Kerupuk udang
intensitas matahari. Karena makin tinggi berbentuk limas kapasitas 25 kg per
intensitas matahari, maka akan semakin proses dengan menggunakan energi
tinggi pula panas yang masuk kedalam surya dan energi biomassa dari arang
sistem pengeringan. Hal ini yang kayu. Semarang: Politeknik Negeri
mempercepat pengurangan kadar air Semarang.
dalam biji kopi. Efisiensi yang rendah
dikarenakan tingginya intensitas matahari [10] Sargolzaei, J. 2007. Prediction of the
yang masuk ke sistem pengering tetapi power ratio and torque in wind turbine
tidak termanfaatkan secara maksimal. Savonius rotors using artificial neural
Sedangkan Effisiensi akan tinggi bila networks. Department of chemical
energi yang masuk kedalam alat engineering. Ferdowsi university of
pengering dapat dimanfaatkan secara Mashhad. Iran.
maksimal dan tidak banyak energi yang
terbuang selama proses pengeringan. [11] Tong, W. 2010. Wind Power
Generation and Wind Turbine Design.
USA: WIT Press.
DAFTAR PUSTAKA
[12] White, M. Frank. Fluid Mechanics 4th
[1] Hara Supratman, dkk. 1996. edition. Rhode Island :McGraw Hill
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara.
Jakarta: Erlangga.

[2] Jensen, Ted J. 1995. Teknologi


Rekayasa Surya. Terjemahan Oleh
Porf. Wiranto Arismunandar, Cet 1.
Jakarta: Pradnya Paramita.

[3] Kreith, Frank. 1991, Perpindahan


Panas. Jakarta: Erlangga.

[4] Manalu, Lamhot P. 2010. “Jurnal”


Alat Pengering Tenaga Surya Untuk
Industri Kopi Rakyat. Jakarta: Pusat
Teknologi Agroindustri.

[5] Moran, Michael J, dkk. 2002.


Thermodinamika Teknik Jilid II.
Jakarta: Erlangga.

[6] Munson, Druse R. 2002. Mekanika


Fluida. Jakarta: Erlangga.

[7] Samuri. 2009. “Jurnal” Analisis


Kelayakan Penggunaan Pengering
Terowong Energy Surya. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.

Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No. 2, Oktober 2013 : 22 - 25 25

Anda mungkin juga menyukai