Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Gedung M, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini akan dilakukan selama lebih
kurang 2 bulan.

3.2 Peralatan
3.2.1 Alat Pengering
Alat pengering surya-desikan telah dibuat dengan beberapa modifikasi.
Pengering surya terdiri dari dua komponen utama: ruang pengering dan kolektor
surya, ruang pengering adalah ruang dengan dimensi 100 cm x 60 cm x 60 cm.
Ruang pengering dilengkapi dengan kipas yang dapat divariasikan kecepatannya.
Kolektor surya jenis plat datar dengan dimensi 2 m × 0,6 m × 0,3 m diisolasi dengan
Alumunium, styrofoam dan kayu triplek. Kolektor surya berorientasi ke utara dan
selatan dengan sudut kemiringan 30 °. Skema alat pengering dapat dilihat pada
gambar 3.1.

7
6

5
4
1

2 Blower

Gambar 3.1 Skema Alat Penelitian pengeringan surya-desikan


Note:
1. Kaca transparan
2. Kolektor Surya
3. Ruang Pengering
4. Pipa Udara
5. Blower

Ganbar 3.2 Container Box sebagai desikator berisi silika gel untuk pengeringan
pada malam hari

Note:

1. Container Box 6 buah


2. Silika Gel

3.2.2 Pengambilan Data


Pengolahan data kondisi operasi pengering surya diperoleh dari hasil
pengolahan dari alat ukur seperti alat ukur intensitas radiasi matahari, alat ukur
temperature, dan RH
1. Timbangan
Digunakan untuk menimbangan jahe hasil pengeringan
Gambar 3.3 Timbangan

2. Anemometer, adalah alat untuk mengukur Kecepatan udara. Alat ini


digunakan untuk mengukur kecepatan udara dari pengering surya.

Gambar 3.4 Anemometer

3. Hygrometer, adalah alat ukur kelembaban udara. Alat ini digunakan untuk
mengukur kelembaban dan temperatur udara pada pengering surya dan desikator

Gambar 3.5 Hygrometer


3.3 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengering surya dioperasikan pada pukul 09.00-18.00 WIB dan 18.00-09.00
WIB
2. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan kecepatan udara yaitu: 1 m/s; 2
m/s; dan 3 m/s.
3. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan ketebalan bahan yaitu: 2 mm; 4
mm; dan 6 mm.
4. Laju aliran udara dalam kolektor disesuaikan dengan menggunakan
anemometer.
5. Berat bahan yang dikeringkan dalam ruang pengering diukur dengan
menggunakan timbangan digital setiap rentang waktu
6. Setiap data yang diperoleh dicatat lalu digunakan dalam perhitungan untuk
memperoleh data laju pengeringan.

3.4 Diagram Kerja


Alat Ukur suhu,
Bahan baku Ukur massa dan Pengering kelembaban, dan
Jahe Moisture content surya-desikan massa
awal

Desikan atau adsorben Analisa Hasil uji


Sillica pengeringan surya–
Malam hari / siang hari desikan. kadar air
dan kadar abu dan
bahan aktif dalam
jahe SNI
dilakukakan di lab
baristan

Gambar 3.4 Diagram Kerja Pengeringan Bahan Herbal Menggunakan Pengering


Kombinasi Energi Surya-Desikan

3.5 Prosedur Kerja


3.5.1 Proses Pengeringan Siang Hari
Efektivitas pengeringan siang hari merupakan perbandingan kondisi sistem di
dalam box pengering dengan kondisi cuaca lingkungan setempat panas terik, panas
biasa dan panas mendung terhadap pengurangan massa rimpang jahe. Untuk
mengetahui efektivitas pengeringan pada siang hari yang telah dilakukan maka
pertama sekali perlu mengetahui berapa intensitas radiasi matahari yang diperoleh
pada saat penelitian sedang berlangsung. Untuk memperoleh data temperatur dan RH
didalam ruang pengering, digunakan alat hygrometer untuk mengukur kelembapan
udara pada saat proses pengeringan berlangsung setiap 1 jam sekali. Sedangkan
pengurangan massa rimpang jahe diukur setiap 1 jam sekali menggunakan neraca
masa elektrik.
3.5.2 Proses Pengeringan Malam Hari
Efektivitas pengeringan malam hari merupakan perbandingan kinerja
absorben dengan massa yang berbeda dilihat dari Temperatur dan RH minimum di
box pengering, kadar air akhir, pengurangan massa rimpang jahe pada malam hari,
dan waktu pengeringan. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diketahui
bagaimana kondisi temperatur dan ratio humidifitas di dalam box pengering. Dimana
digunakan alat hygrometer dengan mensetting alat terlebih dahulu sesuai dengan
keperluan yang kita inginkan. Alat akan merekam data setiap 1 jam sekali secara
otomatis. Selain itu perlu diketahui bagaimana pengurangan massa rimpang jahe
pada proses pengeringan. Pengurangan massa rimpang jahe pada malam hari
ditentukan dari perubahan ratio humidifitas di box pengering. Kemudian rimpang
jahe yang sudah merupakan hasil pengeringan diuji kadar air akhirnya ke Balai Riset
dan Standardisasi untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Waktu pengeringan
dapat diperoleh dari menjumlah seluruh waktu yang digunakan selama pengeringan.
3.5.3 Perhitungan Laju Pengeringan
Untuk menghitung laju pengeringan, maka perlu diketahui perubahan massa
sampel pada waktu tertentu.. Kemudian data diselesaikan dengan menggunakan 2
persamaan :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑀𝑐 (𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔) = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

d𝑀𝑐 𝑀𝑜𝑐 − 𝑀𝑡𝑐


=
dt tt − t0
Setelah diperoleh data laju pengeringan, dibuat grafik laju pengeringan vs waktu dan
laju pengeringan vs kadar air dan dilihat bagaimana hubungannya.
Tabel 3.1 Tabel Pengukuran yang Dilakukan dalam Penelitian
Yang akan diukur Satuan Alat yang digunakan Posisi
pengukuran
Massa Sampel Gr Neraca Massa Diluar ruang pengering
Massa Desikan Gr Neraca Massa Diluar ruang pengering
o
Temperatur C Hygrometer Kotak pengering, Kolektor
dan Desikator
Humidifitas % Hygrometer Lingkungan sekitar, Kotak
Relatif pengering, Kolektor dan
Desikator
Radiasi Matahari W/m2 Pyranometer Lingkungan sekitar
3.5.4 Analisa Bahan Hasil Pengeringan
Analisa kualitas
Rimpang jahe kering hasil pengeringan untuk pengering Surya-Desikan diuji
ke Balai Riset dan Standardisasi baku mutu.
3.6 Flowchart Penelitian
Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian disajikan dalam bentuk flowchart
sebagai berikut :

Mulai

Alat pengering disiapkan

Sampel diletakan di dalam


nampan sebanyak 600 gram

Kecepatan udara diatur pada


(1 m/s, 2 m/ dan 3 m/s)

Pengeringan dengan energi surya


dilakukan

Apakah massa sampel


sudah konstan?
Ya Tidak

Data diperoleh

Apakah masih ada Ya


variasi kecepatan dan
ketebalan bahan baku?

Tidak
Selesai

Gambar 3.5 Flowchart Penelitian Pengaruh Kecepatan Udara pada Pengering Surya
Sistem Integrasi Matahari dan desikan Pada Siang Hari serta malam hari.

3.7 Flowchart Analisa Hasil Pengeringan


3.7.1 Flowchart Prosedur Analisa Kadar Air Jahe

Mulai

Sampel ditimbang massa nya

Sampel diletakan di
allumunium foil

Sampel dikeringkan
dengan oven pada suhu
110○C selama 24 jam

Sampel didinginkan dan ditimbang massanya


sampai konstan
Kadar air sampel dihitung

Selesai

Gambar 3.6 Flowchart Prosedur Analisa Kadar Air


Bahan Baku

Anda mungkin juga menyukai