Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ENERGI PADA PENGERINGAN PARING DI PT.

ROYAL
COCONUT AIRMADIDI1)
ENERGY ANALYSIS OF PARING DRYING
IN PT. ROYAL COCONUT AIRMADIDI1)

Yulian Sagrim2), Prof. Ir. Robert Molenaar, MS, PhD3), Dr. Ir. Frans
Wenur, MS3)
1) Bagian dari skripsi penelitian dengan judul “Analisis Energi Pada Pengeringan Paring
Di PT. Royal Coconut Airmadidi”
2) Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado
3) Dosen Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado

Korespondensi
E-mail : yuliansagrim76@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan sumber energi pada tahapan
proses pengolahan paring, menghitung total energi yang digunakan pada tahapan proses
pengolahan paring dan menghitung efisiensi energi dalam hal ini,efisiensi pengeringan pada
proses pengeringan paring. Dari hasil penelitian ini didapati total energi yang digunakan untuk
pengeringan paring Di PT. Royal Coconut Airmadidi sebesar 22.808.070.020,500
joule.Sedangkan efisiensi pengeringan didapati nilai 33.2 % itu artinya dari 100% energi yang
dikeluarkan, hanya 33.2% yang benar-benar terpakai didalam proses pengeringan paring.
Kata kunci : Analisis Energi, Pengeringan Paring.

ABSTRACT

This study aims to identify the use of energy sources at the stage of the paring process,
calculate the total energy used at the stage of the paring process and calculate the energy
efficiency in this case, the efficiency of drying at the paring drying process. From the results of
this study found the total energy used for paring drying at PT. Royal Coconut Airmadidi of
22,808,070,020,500 joules. While the drying efficiency was found to be 33.2%, it means that out
of 100% of the energy expended, only 33.2% was actually used in the paring drying process.
Keywords: Energy Analysis, Paring Drying.
PENDAHULUAN thermometer infrared, moisture tester,
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan psikrometer sling, dan alat tulis - menulis.
salah satu komoditas yang penyebarannya Bahan yang digunakan, paring basah.
paling luas di wilayah Indonesia, karena
dapat tumbuh secara sengaja oleh manusia Metode Penelitian
maupun secara alamiah di berbagai tempat Penelitian ini dilakukan dengan cara
(Sarmidi, 2009). survey analisis energi. Data yang diperlukan
Sehingga tahun 2017, luas areal kelapa terdiri dari data primer dan sekunder.
di Indonesia mencapai 3.544.393 Ha. Pengambilan data dilakukan dengan cara
Sedangkan produksi mencapai 2.871.280 mengamati langsung pada bahan yang akan
Ton. Dengan tingkat produksi dan luas areal dikeringkan dan untuk analisis energi
sebesar itu, maka Indonesia sekarang dibatasi pada proses pengeringan.
menduduki peringkat pertama komoditas
kelapa di dunia (Direktorat jenderal
perkebunan, 2017). Prosedur Penelitian
Paring adalah kulit bagian dalam kelapa Tahapan kerja yang dilakukan dalam
berwarna kecoklatan yang sering disebut penelitian ini adalah: Mempersiapkan alat
testa. Salah satu bentuk pemanfaatan paring dan bahan yang akan dipakai pada saat
antara lain dengan mengolahnya menjadi penelitian, mengukur parameter – parameter
produk berupa minyak goreng. Pembuatan yang ditentukan pada penelitian, seperti
minyak kelapa di PT. Royal Coconut kadar air bahan, suhu, penggunaan biomassa
Airmadidi menggunakan prinsip kerja secara tempurung kelapa, pemakaian bahan bakar
pengeringan dengan mengeringkan paring solar pada mesin loader, pemakaian listrik,
memakai alat pengering tipe para-para. serta energi manusia yang digunakan selama
Saat ini belum ada informasi yang proses, menganalisa data yang telah
dihasilkan melalui kajian ilmiah terkumpul dan kemudian menyusun laporan
menyangkut pemanfaatan energi dalam hasil penelitian.
pembuatan paring menjadi produk berupa
Diagram alir tahapan kerja penelitian :
minyak. Untuk itu penelitian ini dilakukan
sebagai upaya menyediakan informasi yang
memadai menyangkut penggunaan energi Persiapan penelitian lokasi
dalam proses pengolahan paring menjadi
produk berupa minyak.
Persiapan alat dan bahan
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pabrik PT. Pengukuran kadar air bahan,
Royal Coconut Airmadidi, Sarongsong I penimbangan tempurung kelapa
Minahasa Utara. Selama 2 bulan dari bulan , pengukuran listrik
Juli – Agustus 2019.

Alat dan Bahan Proses pengeringan paring


Alat yang digunakan, laptop toshiba,
handphone Oppo A5s, timbangan analitik,
oven kadar air, desikator, stopwatch,
multimeter, multitester, ampermeter, Pengamatan parameter yang
ditentukan
Analisis data

5. Pengangkutan : Energi mesin (screw) dan


Penyusunan laporan energi manusia
6. Penempatan : Energi manusia
Variabel yang Diamati, Diukur dan 7. Proses pengeringan paring : Energi
Dihitung manusia dan energi biomassa
Variabel yang diamati meliputi: 8. Pengadukan : Energi manusia
1. Jenis sumber energi yang digunakan 9. Pemindahan : Energi manusia
didalam proses pengeringan paring
2. Besarnya energi yang digunakan dari Perhitungan ini dilakukan pada karyawan
masing-masing sumber energi yang bekerja dalam jangka waktu lima hari,
3. Kadar air awal paring dengan menghitung total waktu yang
4. Kadar air akhir paring digunakan selama bekerja mulai dari proses
5. Lamanya waktu pengeringan pengumpulan sampai pada proses
Perhitungan dilakukan terhadap : pemindahan.
1. Jumlah energi yang digunakan dari Tabel 1.Total waktu kerja
setiap sumber energi
2. Laju pengeringan Jumlah
Aktivitas jam Menit detik
3. Efisiensi energi Orang
Prosedur pengukuran energi berdasarkan
Pengumpulan
sumber energi dilakukan dengan cara: 3 0 171 78
1. Qi = qi x Mi paring basah
Dimana : 1 Pemuatan 0 75 69
i = Sumber energi 1.
nQi = Besar energi yang terpakai sumber lama
0 50 151
energi i (joule). 1 perjalanan
qi = Nilai energi per unit sumber energi
lama
i (joule/unit). 0 45 75
Mi = Jumlah unit terpakai sumber energi 1 penurunan
i (total unit). 1 Pengangkutan 0 50 109
Pengukuran kadar air awal dan akhir:
Pengukuran waktu pengeringan: Pengukuran 6 Penempatan 0 36 113
laju pengeringan: Pengukuran efisiensi proses
pengeringan.
pengeringan 30 0 0
HASIL DAN PEMBAHASAN 6 paring
Sumber Energi
6 Pengadukan 0 158 0
Perhitungan Sumber Energi Terdiri Dari
Beberapa Tahapan Kegiatan Diantaranya : 6 Pemindahan 0 100 0
1. Pengumpulan paring basah: Energi Jumlah 30 685 595
manusia
2. Pemuatan : Energi manusia dan energi
mesin (Loader) Total 41 34 55
3. Lama perjalanan : Energi manusia dan Pada hari pertama karyawan bekerja
energi mesin (Loader) selama 8 jam 20 menit 34 detik. Pada hari
4. Lama Penurunan : Energi manusia dan kedua karyawan bekerja selama 8 jam 6
energi mesin (Loader) menit 57 detik. Pada hari ketiga karyawan
bekerja selama 8 jam 28 menit 43 detik.
Pada hari keempat karyawan bekerja selama Energi Manusia
8 jam 26 menit 34 detik. Pada hari kelima Untuk mendapatkan energi manusia
karyawan bekerja selama 8 jam 11 menit dalam setiap jam angka rata-rata energi
107 detik. Jadi total waktu kerja keseluruhan setiap hari 3600 kkal/hari atau setara dengan
karyawan mulai dari pengumpulan sampai 3 kali makan (Wohon, Tooy, Molenaar,
pemindahan didapati hasil 41 jam 34 menit 2018). Untuk mendapatkan berapa
55 detik dan rata rata waktu kerja perhari kebutuhan energi, maka diasumsikan bahwa
adalah 8.316388889 jam. Untuk mengetahui manusia bekerja efektif setiap hari 8 jam,
hasil perhitungan ini dapat dilihat pada jadi energi yang dibutuhkan dalam waktu
(lampiran 2). bekerja efektif 3600 kkal dibagi dengan 8
jam bekerja efektif yaitu 450 kkal/jam kerja
Perhitungan Energi efektif. Nilai tersebut selanjutnya dikalikan
Penelitian ini memperoleh perhitungan dengan rata rata waktu kerja perhari adalah
energi bahan bakar yang digunakan dalam 8.316388889 jam. Karyawan bekerja efektif
proses pengeringan paring, perhitungan mulai dari pengumpulan sampai dengan
energi manusia yang dikeluarkan selama pemindahan memperoleh hasil 3.742,375
proses pengolahan paring, perhitungan kkal. Dengan demikian diperoleh alokasi
energi listrik dan perhitungan energi mesin. jumlah energi tenaga manusia dalam proses
pengeringan paring sebesar 3.742,375 kkal
Energi Biomassa kemudian dikalikan 4200 = 15.717,975
Tempurung kelapa dijadikan sebagai joule. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahan bakar dalam proses pengeringan Wohon et al, 2018, dimana total energi yang
paring. Pemakaian bahan bakar tempurung didapat adalah 13.293 kkal penggunaan
kelapa pada yang tersedia berjumlah 9.400 energi pada produksi kopra dari proses
kg, tersisa 1.350 kg dan yang terpakai 8.050 pengumpulan sampai dengan pengepakan.
kg.
Tabel 2. Jumlah Bahan Bakar Tempurung Energi Mesin (Loader)
Kelapa Dalam penelitian ini, energi mesin
(loader) yang digunakan dari proses
Tersedia Tersisa Terpakai
pemuatan paring basah sampai dengan
(kg) (kg) (kg)
penurunan dapat dihitung berdasarkan
9.400 1.350 8.050 penggunaan nilai energi bahan bakar (solar)
per liter = 38.66 mj dikalikan 1 MJ =
Setelah dilakukan penimbangan dan 1.000.000 joule. Kemudian dikalikan
pembakaran tempurung kelapa memiliki dengan pemakaian bahan bakar solar (liter)
sisa. Kemudian sisa dari bahan bakar dari hari pertama hingga hari kelima.
tersebut di timbang untuk mengetahui
berapa beratnya lalu berat bahan bakar yang
tersisa dikurangi dengan berat bahan bakar
yang tersedia sehingga menghasilkan berat
bahan bakar yang terpakai yaitu 8.050 kg.
Setelah itu massa bahan bakar yang terpakai
dikalikan dengan nilai kalor dari tempurung
kelapa yaitu 19388,05 kj/kg (Palungkun,
1999). Diperoleh hasil energi 156.073,802,5
kj.
Tabel 3. Penggunaan bahan bakar solar Tabel 4. Pemakaian Listrik

Hari Men Solar Bah Bahan


it (joule/lit an Bakar
er) Bak (Joule) Waktu
Kwatt/menit
ar Mesin Watt Kerja Watt/menit
(Kwh)
Sola (menit)
r
(liter Screw 2.200 15 146.667 146
)
I 15 38.660.0 0,60 23.196.000
00
II 15 38.660.0 0,60 23.196.000 Waktu
00 Kilowatt*jam
Mesin Watt Kerja Watt*jam
III 15 38.660.0 0,60 23.196.000 (kWh)
(jam)
00
IV 15 38.660.0 0,60 23.196.000 Blower 60.000 8 480 480
00 1
V 15 38.660.0 0,60 23.196.000 Kwh
00 Mesin Kwh Joule
=
Juml 75 3,00 115.980. joule
ah 000
3.6 x
Blower 480 17.280.000.000
Dalam satu hari mesin loader bekerja 10^6
dengan waktu 15 menit dari proses
pemuatan, paring basah sampai dengan 3.6 x
Screw 146 5.256.000.000
penurunan menggunakan bahan bakar solar 10^6
yaitu 0,60 liter. Jumlah waktu bekerja dalam Total 626 22.536.000.000
lima hari 75 menit sedangkan jumlah
penggunaan bahan bakar dalam lima hari
3,00 liter, dengan demikian jumlah joule Pemakaian listrik pada mesin blower
yang keluar pada hari pertama hingga hari lebih besar dikarenakan waktu bekerja nya
kelima adalah 115.980.000joule. lebih banyak dan mesin blower harus terus
bekerja yaitu 8 jam/hari dengan kapasitas
Energi Listrik listrik 60.000 watt sedangkan pada mesin
Penggunaan daya/watt listrik pada mesin screw waktu bekerja nya sedikit yaitu 15
blower, screw dari hari pertama hingga hari menit/hari dengan kapasitas listrik 2.200
kelima sama dengan perhitungan 1 kilowatt-hour watt dikarenakan hanya mengangkut bahan
(kWh) = 3.6 x10^6 joule. Kemudian dikalikan paring basah ke tempat pengeringan.
dengan lama waktu penggunaan listrik. Hasil Dengan demikian total pemakaian listrik
perhitungan secara lebih jelas dapat dilihat pada dari hari pertama hingga hari kelima adalah
tabel 5. 22.536.000.000 joule.
Energi Total Untuk Proses Pengeringan air selama proses pengeringan terjadi,
dimana jumlah air terikat makin lama makin
Energi total diperoleh dari penjumlahan
berkurang. Laju pengeringan dalam proses
semua energi yang digunakan selama proses
pengeringan suatu bahan mempunyai arti
pengeringan paring berlangsung. Setelah
penting, karena laju pengeringan akan
mendapatkan jumlah energi yang dihasilkan
menggambarkan bagaimana kecepatan
oleh pekerja selama proses pengeringan,
penguapan air bahan.
besar energi dalam bahan bakar biomassa
Laju pengeringan dihitung berdasarkan
(tempurung kelapa) dan dalam bahan bakar
perubahan kadar air yang terdapat didalam
(solar) pada mesin loader, nilai yang
bahan dengan mengukur kadar air awal dan
dihasilkan pada pemakaian listrik. kemudian
kadar air akhir dari bahan. Hasil dari
dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah
penghitungan laju pengeringan ini
total energi yang digunakan selama proses
mendapatkan hasil 1,01 %/jam, artinya rata
pengeringan.
– rata kadar air berkurang 1,01 % setiap jam.
Tabel 5. Energi yang digunakan pada proses
Efisiensi Pengeringan
pengeringan paring
Persamaan efisiensi sebagai berikut:
No Jenis Energi Energi (Joule)
Biomassa  Beban uap air
1 (tempurung 156.073.802,500 Wa = (6.000 kg x 6,61) – (6.000 kg x
kelapa) 5) = 9.660 kg
2
Bahan bakar solar
115.980.000  Energi untuk menguapkan air
(mesin loader) q1 = 4195 kg x 2358,9 kj/kg =
Pekerja (energi 9895.585 kj
3 15.717,975
manusia)  Energi untuk memanaskan paring
4 Pemakaian listrik 22.536.000.000 Q2 = 6.000 kg x 1,59 kj/kg x (85 ºC -
Total energi 22.808.070.020,500 32 ºC) = 505.620 kj
 Efisiensi Pengeringan
𝟗𝟖𝟗𝟓.𝟓𝟖𝟓−𝟓𝟎𝟓.𝟔𝟐𝟎𝒌𝒋
Total energi yang digunakan adalah Ek = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟐𝟐.𝟖𝟎𝟖.𝟎𝟕𝟎
22.808.070.020,500 Joule. = 33.2 %

Laju Pengeringan  Laju Pengeringan


Menurut Henderson dan Perry (1982), 𝟔𝟔,𝟏−𝟓%
LP = 𝟔𝒋𝒂𝒎 𝒙𝟏𝟎𝟎%
proses pengeringan dapat dibagi menjadi 2,
yaitu laju pengeringan tetap dan laju = 1.01 %/jam
pengeringan menurun. Laju pengeringan Nilai efisiensi 33.2 % itu artinya dari 100 % energi
tetap terjadi pada bahan atau massa yang yang dikeluarkan, hanya 33.2 % yang benar-benar
kandungan airnya tinggi, sehingga laju terpakai didalam proses pengeringan paring.
penguapan yang terjadi dapat disamakan Proses pengeringan paring di PT. Royal Coconut
dengan laju penguapan air pada permukaan berada ditempat yang terbuka dan mengalami
bebas. Periode ini berakhir pada saat laju kehilangan uap panas pada saluran pipa-pipa yang
difusi air dari bahan telah turun sehingga tidak dibungkus.
lebih lambat dari penguapan. Pada KESIMPULAN DAN SARAN
pengeringan hasil pertanian, periode ini Kesimpulan
berlangsung singkat. Laju pengeringan 1. Sumber energi yang digunakan didalam
menurun bersamaan dengan turunnya kadar proses pengeringan paring terdiri dari :
a. Energi biomassa (tempurung 645 Diakses pada tanggal 15
kelapa) Dan Energi bahan bakar desember.
(solar)
b. Energi manusia Badan Standardisasi Nasional, SNI
c. Energi listrik 7269:2009. Perkiraan beban kerja
2. Kontribusi sumber energi : menurut kebutuhan energi
a. Sumber energi bahan bakar http://sni.bsn.go.id/product/detail/1
biomassa (tempurung kelapa) 0223 Diakses pada tanggal 12
memberikan kontribusi sebesar 0ktober 2018.
156.073.802,500 joule.
Brooker D. W. F. Bakker Arkema and C. W.
b. Sumber energi bahan bakar
Hall, 1974, Drying Cereal Grains,
(solar) memberikan kontribusi
The AVI Publ. Co. Inc. West Port,
sebesar 115.980.000 joule.
Connecticut.
c. Sumber energi pekerja
Direktorat Jenderal Perkebunan, 2017. Luas
memberikan kontribusi sebesar
Areal Dan Produksi
15.717,975 joule.
Kelapa.Diakses pada tanggal 17
d. Sumber energi pemakaian listrik
Juli 2018.
memberikan kontribusi sebesar
22.536.000.000 joule. Hadiwono, 2007.Definisi energi
3. Total energi yang digunakan untuk http://ejournal.uajy.ac.id/4229/3/2
pengeringan paring Di PT. Royal MTA01645.pdf.Diakses pada
Coconut Airmadidi sebesar tanggal 15 November 2018.
22.808.070.020,500joule.
4. Efisiensi pengeringan Henderson S. N and Perry, 1982,
Nilai efisiensi 33.2 % itu artinya dari 100 % Agriculture Process Engineering,
energi yang dikeluarkan, hanya 33.2 % yang The AVI Publ. CO Inc. West Port,
benar-benar terpakai didalam proses pengeringan Connecticut.
paring.
Lengkey, L. C. E. Ch. 1995. Pengeringan
Saran Kopi Secara Parsial Dengan Alat
1. Untuk mendapatkan hasil pengeringan Pengering Berputar Di Tingkat
yang lebih baik dan untuk meningkatkan Pedagang Pengumpul. Tesis.
efisiensi energi pengeringan, maka perlu Program Pascasarjana Institut
diperbaiki pengaturan suhu ruang dari Pertanian Bogor. Bogor.
tempat pengeringan tempurung kelapa
Mishan.Edward J, Cost-Benefit Analysis.
yang disalurkan melalui pipa steam (uap
1976. Metode analisis energi
panas) dan diperlukan tempat yang
digilib.batan.go.id/e-
tertutup.
jurnal/Artikel/Jur-Pengem-
2. Perlu adanya pelatihan pemanfaatan
Energi%20Nuklir/. Diakses pada
energi dalam proses pengeringan paring.
tanggal 21 November 2017.
DAFTAR PUSTAKA Rachmawan, Obin. 2001. Pengeringan,
Pendinginan dan Pengemasan
Abdul Azis, 2015. Definisi metode analisis Komoditas
energihttp://
journal.uajy.ac.id/4229/3/2MTA01
Pertanian.Departemen Pendidikan Direktorat Program Diploma
Nasional. Jakarta. Di akses pada Institut Pertanian Bogor. Bogor
tanggal 23 November 2017.
Rieko. 2009. Pengertian neraca energi Sarmidi, 2009.Cocopreneurship.Aneka
https://rieko.wordpress.com/2009/1 Peluang Bisnis dari Kelapa. Lily
2/30/dasar-neraca-massa-dan- Publisher. Yogyakarta.Diakses
energi/. Diakses pada tanggal 5 pada tanggal 4 November 2017.
Oktober 2018.
Safardan, E. F. 2012. Pembersihan, Sortasi Tejasari, 2005. Nilai Gizi Pangan Edisi
dan Grading. Program Keahlian Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.Diakses
Supervisor Jaminan Mutu Pangan pada tanggal 11 November 2017.

Anda mungkin juga menyukai