PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang sangat melimpah, tersebar
sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku serta merupakan potensi panas bumi
terbesar di dunia. Mengacu pada hasil penyelidikan panas bumi yang telah
dilakukan oleh Badan Geologi, hingga tahun 2013 telah teridentifikasi
sebanyak 312 titik potensi panas bumi. Adapun total potensi panas buminya
sebesar 28.910 MW dengan total cadangan sekitar 16.524 MW. Namun,
kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga tahun 2014
baru mencapai 1.403,5 MW atau sebesar 4,9% dari potensi yang ada.
Sedangkan Filipina meskipun potensinya lebih kecil namun pemanfaatan
potensi panas buminya mencapai 46,2%. Potensi panas bumi Indonesia
tersebut merupakan nomor 2 terbesar di dunia (13% potensi dunia). Namun,
kapasitas terpasang PLTP Indonesia merupakan nomor 3 terbesar di dunia.
Dunia baru memanfaatkan 10,4% (10,8 GW) dari potensi panas bumi yang
ada (103,6 GW).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui tahapan pengembangan proyek panasbumi dan
lapangan uap.
2. Mahasiswa dapat membuat perencanaan pengembangan proyek panasbumi
dan lapangan uap.
3. Mahasiswa dapat menghitung perkiraan kapasitas yang akan
dikembangkan beserta komponen pengembangannya.
IV.
A. Hasil Praktikum
Adapun data yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
- Kapasitas listrik total
: 190 MWt
- Tahap I
: 110 MWt
- Tahap II
: 80 MWt
- Tipe Reservoir uap 2 fasa
- Uap
: 30%
- Brine
: 70%
- Succes Rasio
: 80%
- Kapasitas sumur produksi
: Max 15 Mwt
- Excess uap kepala sumur
: 10%
- Kapasitas pemisah
: 1000 ton/jam
B. Pembahasan
Dalam pengembangan proyek panasbumi terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan antara lain:
1. Studi lingkungan
2. Evaluasi terpadu dan desain pengeboran eksplorasi
3. Eksplorasi bawah permukaan
4. Rencana studi kelayakan
5. Rencana kontruksi dan pengembangan
6. Rencana eksploitasi dan pemanfaatan.
Perhitungan jumlah sumur pengembangan merupakan tahap yang sangat
penting dalam rencana pengembangan lapangan uap dan PLTP. Hal ini
berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas biaya produksi dan jumlah listrik
yang mampu dibangkitkan. Sumur pengembangan meliputi sumur produksi,
sumur cadangan pengganti dan sumur injeksi. Berdasarkan data diatas dibuat
rencana pengembangan proyek panasbumi dengan kapasitas total 190 MWt,
dengan tahap 1 sebesar 110 MWt dan tahap 2 sebesar 80 MWt.
Berikut ini adalah rumusan unutk mencari jumlah dari tiap-tiap sumur
pengembangan proyek panasbumi
....(1)
...(2)
.(3)
.(4)
Dari hasil di atas, didapatkan bahwa jumlah dari sumur produksi sebanyak 10
sumur, sumur pengganti sebanyak 2 sumur, sumur injeksi sebanyak 7 sumur
dan separator sebanyak 6 unit.
Strategi pengembangan tahap-2 adalah kontruksi dan pengembangan unit-2
(1x80 MW). Tabel 4.2 merupakan hasil perhitungan jumlah sumur
pengembangan tahap-2 (1 x 80 MW).
Tabel 4.2 Perhitungan jumlah sumur PLTP unit-1 (1 x 80 MW)
Keterangan
Unit
PLTP Tahap II (1 x 80 MWe)
ASUMSI
Uap per MW
ton/jam
15
Persentase Uap
%
30
Kapasitas Per Sumur
MWe
15
Produksi uap & brine di
2000
ton/jam
pemisah (Separator)
Kapasitas Pemisah
ton/jam
1000
Sukses Rasio
%
80
Excess Stefan
%
10
HASIL
Produksi Uap
ton/jam
225
Produksi Brine
ton/jam
525
Total Produksi
ton/jam
750
JUMLAH SUMUR & PEMISAH
Sumur Produksi
sumur
7
Sumur Pengganti
sumur
2
Sumur Injeksi
sumur
5
Jumlah Pemisah
unit
4
Dari hasil di atas, didapatkan bahwa jumlah dari sumur produksi sebanyak 7
sumur, sumur pengganti sebanyak 2 sumur, sumur injeksi sebanyak 5 sumur
dan separator sebanyak 4 unit.
Pada tahapan eksploitasi dan pemanfaatan lapanga panasbumi di asumsikan
produksi akan mengalami penurunan kinerja sebesar 3% pertahun, karena hal
terebut sehingga diperlukan sumur make up untuk menutup pengurangan
produksi uap. Tabel 4.3 menujukkan perhitungan sumur make up pada unit-1
(2 x 55 MW) dengan jangka waktu 30 tahun.
Produksi
uap
(ton/jam)
Depres
iasi
(ton/
jam)
Produksi
setelah
depresiasi
(ton/jam)
Sumur
makeup
(sumur)
Tambaha
n uap
sumur
make up
(ton/jam)
Total
produksi
uap
(ton/jam)
Jadwal
(sumur)
2016
2250.00
67.50
2182.50
2017
2182.50
65.48
2117.03
2018
2117.03
63.51
2053.51
2019
2053.51
61.61
1991.91
2020
1991.91
59.76
1932.15
2021
1932.15
57.96
1874.19
2022
1874.19
56.23
1817.96
2023
1817.96
54.54
1763.42
2024
1763.42
52.90
1710.52
2025
1710.52
51.32
1659.20
450
2109.20
2026
2109.20
63.28
2045.93
2027
2045.93
61.38
1984.55
2028
1984.55
59.54
1925.01
2029
1925.01
57.75
1867.26
2030
1867.26
56.02
1811.25
2031
1811.25
54.34
1756.91
2032
1756.91
52.71
1704.20
2033
1704.20
51.13
1653.07
450
2103.07
2034
2103.07
63.09
2039.98
2035
2039.98
61.20
1978.78
2036
1978.78
59.36
1919.42
2037
1919.42
57.58
1861.84
2038
1861.84
55.86
1805.98
2039
1805.98
54.18
1751.80
2040
1751.80
52.55
1699.25
450
2149.25
2041
2149.25
64.48
2084.77
2042
2084.77
62.54
2022.23
2043
2022.23
60.67
1961.56
2044
1961.56
58.85
1902.71
2045
1902.71
57.08
1845.63
2046
1845.63
55.37
1790.26
Dari tabel 4.3, pada tahun 2025 harus di bor sumur make-up untuk
mengembalikan jumlah uap yang ada di batas aman. Pada kali ini, batas aman
yang di buat adalah lebih besar dari 1650 ton/jam (mempertimbangkan uap
per MW dan kapasitas 110 MW). Akan tetapi, sebuah perusahaan harus
memiliki kebijakan dalam menghemat biaya mobilisasi dan demobilisasi rig,
Tahun
Produksi
Produksi
uap
(ton/jam)
Depresi
asi
(ton/
jam)
Produksi
setelah
depresiasi
(ton/jam)
Sumur
makeup
(sumur)
Tambahan
uap sumur
make up
(ton/jam)
Total
produksi
uap
(ton/jam)
Jadwal
(sumur)
2016
1575.00
47.25
1527.75
2017
1527.75
45.83
1481.92
2018
1481.92
44.46
1437.46
2019
1437.46
43.12
1394.34
2020
1394.34
41.83
1352.51
2021
1352.51
40.58
1311.93
2022
1311.93
39.36
1272.57
2023
1272.57
38.18
1234.40
225
1459.40
2024
1459.40
43.78
1415.61
2025
1415.61
42.47
1373.15
2026
1373.15
41.19
1331.95
2027
1331.95
39.96
1291.99
2028
1291.99
38.76
1253.23
2029
1253.23
37.60
1215.64
225
1440.64
2030
1440.64
43.22
1397.42
2031
1397.42
41.92
1355.49
2032
1355.49
40.66
1314.83
2033
1314.83
39.44
1275.38
2034
1275.38
38.26
1237.12
2035
1237.12
37.11
1200.01
225
1425.01
2036
1425.01
42.75
1382.26
2037
1382.26
41.47
1340.79
2038
1340.79
40.22
1300.57
2039
1300.57
39.02
1261.55
2040
1261.55
37.85
1223.70
225
1448.70
2041
1448.70
43.46
1405.24
2042
1405.24
42.16
1363.09
2043
1363.09
40.89
1322.19
2044
1322.19
39.67
1282.53
2045
1282.53
38.48
1244.05
2046
1244.05
37.32
1206.73
Dari tabel 4.4, pada tahun 2023 harus di bor sumur make-up untuk
mengembalikan jumlah uap yang ada di batas aman. Pada kali ini, batas aman
yang di buat adalah lebih besar dari 1650 ton/jam (mempertimbangkan uap
per MW dan kapasitas 80 MW. Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
selama 30 tahun beroperasi, membutuhkan sumur make-up sebanyak 4
sumur.
10
V. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13