OLEH :
ERIC EXTRADA
181016131201014
Menyetujui:
Dosen pengampu
Dengan Selesainya Tugas Besar Ini, Diharapkan Dapat Digunakan Sebagai Bahan
Pertimbangan Dalam Pemberian Nilai Mata Kuliah Penyaliran Tambang. Dalam
Penyusunan Tugas Besar Ini, Tentunya Tak Luput Dari Kekurangan- Kekurangan,
Semoga Tugas Besar Ini Dapat Dijadikan Evaluasi Untuk Selanjutnya Dan Dapat
Memberikan Manfaat Bagi Elemen Pendidikan, Amin Yarobbal A’lamin.
Demikian Yang Dapat Penulis Sampaikan. Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................1
1.3. MANFAAT......................................................................................1
BAB 4. PENUTUP..........................................................................................48
4.1. Kesimpulan.....................................................................................48
4.2. Saran...............................................................................................49
Daftar Pustaka.................................................................................................50
Lampiran..........................................................................................................51
i
ii
iii
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
Sasaran pada penyaliran tambang di PT. maju sejahtera batu bara yaitu
membuat lokasi kerja di areal penambangan selalu kering, karena bila tidak
terkontrol akan menimbulkan masalah, diantaranya: 1) lokasi kerja yang becek
dan licin, 2) kestabilan lereng
1
5
tambang yang berpotensi rawan longsor, 3) peralatan tambang cepat rusak,
6) mengancam kesehatan dan keselamatan kerja para pegawai yang bekerja di PT.
maju sejahtera batubara Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya kajian
teknis pada sistem penyaliran tambang yang ada di pit penambangan, terutama untuk
memperlancar kegiatan penambangan agar dapat memenuhi target produksi yang
diinginkan perusahaan. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk melakukan penelitian
Skripsi dengan judul yaitu “Kajian Teknis Penyaliran Tambang Di Sump Pit 3 Timur
Banko Barat Guna Menilai Sistem Pemompaan Air Tambang PT maju sejahtera
batubara”.
1.3. Manfaat
Manfaatnya adalah:
1. Mendapatkan pengalaman serta pengetahuan tambahan mengenai kegiatan
pertambangan di dunia kerja.
2. Dapat mengenal dan lebih memahami wujud dan karakteristik peralatan-peralatan
pertambangan yang digunakan.
3. Dapat Mengetahui volume air masuk dan keluar dari sump.
4. Dapat mengetahui curah hujan perhari.
7
BAB II. PENGELOLAHAN DATA
BAB 2.
2.1. Analisis Data Curah Hujan Didaerah Blok North Kawi Pit 8
Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan harian
tertinggi setiap bulannya di mulai dari tahun 2007 – 2016 dari data yang dimiliki oleh PT
maju sejahtera batu bara. Dari data inilah didapatkan rata-rata curah hujan tertinggi sebesar
122,4 mm, nilai rata rata hujan tertinggi ini yang akan digunakan untuk perhitungan curah
hujan rencana
8
x=
∑ Xi
n
Dimana:
x = Curah hujan maksimum rata –rata(mm/jam)
∑xi = Jumlah curah hujan harian maksimum(mm/jam)
n = Jumlah data
Rata - Rata 54,03 52,52 64,52 54,13 52,46 40,72 46,54 39,61 33 42,82 47,85 57,3
Dari data inilah didapatkan rata-rata curah hujan tertinggi sebesar 89,06 mm
9
Gambar 2. Data Curah Hujan Harian Maksimum
2.3.
1.8 Berdasarkan data curah hujan harian tertinggi yang didapat pada perhitungan
sebelumnya dilakukan perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan metode
distribusi Gumbel. Curah hujan rencana yang terjadi pada periode ulang 5 tahun yang
paling maksimal sebesar 159,44 mm. Dari curah hujan rencana inilah dilakukan
perhitungan intensitas curah hujan. Menentukan curah hujan rencana (Xt) dengan rumus:
Xt = x + ( Yt −Ym
Sn )
S
Dimana:
Xt = Curah hujan untuk periode ulang T tahun(mm)
X = Curah hujan maksimum rata – rata(mm/jam)
Xi = Curah hujan harian maksimum(mm/jam)
S = Standar deviation
Yt = Reduced mean (variasi reduksi)
Sn = Reduced standardeviation
10
2.4.
Intensitas curah hujan adalah jumlah hujan persatuan waktu, penentuan besar intensitas
curah hujan pada penelitian ini menggunakan rumus mononobe, jam hujan yang digunakan
adalah 1,3 jam yang merupakan rata-rata jam hujan harian di area penambangan.
Berdasarkan perhitungan didapat intensitas curah hujan sebesar 46,40 mm/jam dengan
periode ulang hujan 5 tahun. Dipilih periode ulang hujan 5 tahun telah disesuaikan dengan
umur tambang. Intensitas curah hujan ini dapat digunakan untuk menghitung debit air
R 24
I¿ ¿ (2.1)
24
Dimana:
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t =Lamanya curah hujan (menit), atau untuk (4) dalam (jam)
a,b,n,m = Tetapan
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm )
TAHUN CACTHMENT CURAH HUJAN TC
PENAMBANGA AREA RENCANA (JAM) I (MM/JAM)
N (XT) (MM/JAM)
I 3,519 22,146
11
V 1,558 37,913
VI (OPEN CHANNEL 3,095 24,107
)
VII (OPEN CHANNEL 2,346 28,939
)
Castment area
Castment area merupakan daerah tangkapan hujan dimana batas tangkapan hujannya
ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga nantinya merupakan polygon tertutup
yang mana posisinya disesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti
kecenderungan arah aliran air.Dengan pembatasan Castment area maka diperkirakan setiap
debit hujan yang tertangkap akan terkonsentrasi pada elevasi terendah pada Castment
tersebut. Pembatasan Castment area biasa dilakukan pada peta topografi, dan untuk
perencanaan sistem penyaliran dianjurkan dengan menggunakan peta rencana penambangan
dan peta situasi tambang.
12
13
Analisis Debit Air Limpasan Total
gabungan dari air limpasan hujan di daerah tangkapan hujan dan air tanah, dari
perhitungan sebelumnya telah didapatkan debit limpasan hujan dan debit air tanah,
besar debit total yang masuk ke Pit 1 Utara pada bulan Mei – Juni sebesar 22154,11
m³/jam. Besarnya debit total pada perhitungan ini tergantung dari catchment area
penambangan dan debit air tanah, dari debit total inilah akan dilakukan perhitungan
dalam sump, merupakan gabungan dari debit air limpasan hujan dan air tanah yang
dihitung selama dua bulan, perhitungan ini menggunakan jumlah rata-rata hari hujan
yang didapat dari PT maju sejahtera batu bara. Jumlah air limpasan total akan
ditambahkan dengan air yang telah ada di sump dimana air yang sudah ada di sump di
dapat dari software autocat dengan mengetahui elevasi atas sump 10 dan elevasi
dasar sump 5 serta kedalaman air 4,5 meter di dapat air yang sudah ada di sump
14
di sump untuk daerah Pit 1 Utara pada bulan Mei – Juni sebesar 873396,11 m³/bulan.
Dari perhitungan yang sudah dilakukan ini maka dapat ditentukan kemampuan
pengeringan pompa aktual, jumlah pompa dan jam kerja pompa untuk dapat
mengeringkan sump.
Analisis saluran terbuka berfungsi untuk sebagai wadah untuk mengalirkan fluida/air
limpasan yang jatuh ke permukaan tanah menuju kesuatu tempat tertentu.letak saluran
terbuka berada di sekitar pit 1 utara. Saluran terbuka menggunakan penampang berbentuk
15
2.7. Analisis perhitungan dimensi Sumuran sementara
Sumuran (sump) dibuat untuk menampung air sementara sebelum air dipompakan
ke kolam pengendapan. Desain bentuk dan geometri sumuran (sump) dihitung berdasarkan
jumlah air yang masuk serta air yang keluar dari sumuran. Jumlah air yang masuk kedalam
sumuran merupakan total debit air limpasan ditambah dengan debit air tanah.
Dimensi sump yang dibuat harus dapat menampung volume air yang masuk kedalam pit.
volume air yang masuk perharinya, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kondisi ketika
hujan terjadi dengan durasi waktu yang cukup lama sehingga volume sump yang dibuat
masih dapat menampung volume air yang masuk kedalam bukaan tambang[17].
tan
W= =4,04............................................................................( 2.30 )
60 °
X=2(W)+Y
2.8 Analisis Perhitungan Pompa Dan Pipa
Proses pemompaan pada tambang Batubara menggunakan dua buah pompa, yaitu
pompa Sulzer 385 kW (69) dengan debit 11,8 m3/menit atau 708 m3/jam dan KSB VMP
385 kW
(05) dengan debit sebesar 10 m3/menit atau 600 m3/jam. Total kedua buah pompa tersebut
menghasilkan debit pompa sebesar 1.308 m3/jam. Apabila menggunakan dua buah pompa
dengan debit 1.308 m3/jam, pengoprasiaan pompa selama 21 jam/hari dapat mengeluarkan
air limpasan sebesar 25.804,9 m3/jam dengan waktu hujan selama 2,82 jam.
16
2.9 Analisis Perhitungan Dan Rancangan Dimensi Kolam Pengendapan Dan
Persen Pengendapan
Dari perhitungan yang sudah di lakukan saluran terbuka atau ring cannal
dengan debit remcana masih mampu menampung air yang akan masuk hanya saja
perlu dilakukan perawatan agar saluran tetap optimal. Dengan dimensi ring cannal
H (Tinggi) 3
17
2.11 Analisis Rancangan Metode Untuk Sistem Penyaliran
memerlukan beberapa data untuk pembanding. Data tersebut diperoleh dari hasil studi
literatur beberapa wilayah yang ada di Indonesia, yaitu: Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,
Studi Literatur
Kesimpulan
Daerah tangkapan hujan pada bulan maret dan april tidak terjadi perubahan. Hal
tersebut dikarnakan aktivitas penambangan yang dilakukan terdapat pada daerah
tangkapan hujan bulan maret. Sehingga aktivitas penambangan tersebut tidak merubah
arah aliran air yang direncanakan akan masuk kedalam kolam pengendapan begitu juga
untuk bulan Mei, Juni, dan Juli ketiga bulan ini memiliki daerah tangkapan hujan yang
sama.
Perhitungan debit limpasan dibutuhkan untuk penentuan dimensi paritan. Dari hasil
perhitungan debit limpasan maka dilakukan perhitungan luas dimensi kolam dari debit
limpasan yang akan masuk kedalam paritan. Hasil dari perhitungan dimensi paritan yang
dilakuakan memiliki luas dimensi sebesar 2,03 m2 dengan panjang paritan sebesar
4.098,90 m.
4.2.9. Saluran Pipa
Untuk menyalurkan air dari kompartement ke kompartement yang lainnya
digunakan pipa polyvinyl chloride (PVC) yang ditanam di antara kompartement untuk
mengalirkan air. Untuk mendapatkan dimensi yang sesuai maka dilakukan perhitungan
dimensi pipa, dari hasil perhitungan didapatkan diameter pipa berukuran 24 inci atau
sebesar 0,61 m dengan debit air yang akan masuk kedalam pipa sebesar 3,20 m3/s.
Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan kemampuan paralon untuk mengalirkan
air sebesar 3,34 m3/s dengan luas pipa sebesar 0,28 m. dari hasil perhitungan tersebut
dapat dikatakan bahwa paralon dapan mengalirkan air sesuai dengan kaidah Qmasuk <
Qkeluar.
Peletakan posisi pipa dibuat zig – zag sehingga air yang masuk tidak langsung keluar dimana air
akan tertahan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar memaksimalkan aktivitas pengendapan. pada
kolam bukit 7 digunakan 6 buah pipa untuk mengalirkan air dari kompartement 1 ke kompartement
lainnya. Pemilihan saluran berupa pipa dikarnaka tanggul yang akan digunakan untuk membendung air
merupakan material Over Burden yang berupa lempung, sehingga jika dibuat parita berupa open chanel
akan terjadi penggerusan pada dinding paritan.
pipa y x z
1 9992469.181 406508.756 6.500
2 9992469.181 406474.413 6.500
3 9992554.210 406398.118 6.500
4 9992520.452 406463.957 6.500
5 9992487.233 406463.352 6.500
6 9992472.272 406387.206 6.500
4.2.10. Kolam Pengendapan
5.1. Kesimpulan
1. Curah hujan dengan periode ulang hujan selama 2 tahun pada bukit 7 yaitu
sebesar adalah 119,49 mm/jam dengan intensitas hujan sebesar 21,74
mm/jam.
2. Hasil perhitungan debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan pada bukit
7 yang akan masuk kedalam kolam pengendapan pada bulan januari sebesar
21.434,656 m3/hari, Februari sebesar 24.601,895 m3/hari, Maret dan April
sebesar 29.064,221 m3/hari, Mei, Juni, dan Juli sebesar 30.357,469
3. Dimensi paritan yang sesuai dengan debit limpasan yang akan masuk
berdasarkan perhitungan didapat luas paritan untuk bukit 7 sebesar 2,03 m 2
dengan volume paritan sebesar 8.326,44 m3.
4. Dimensi kolam pengendapan untuk bukit 7 dari hasil kalkulasi didapat
volume kolam sebesar 50.067 m3.
5.2. Saran
1. Membuat paritan di sekeliling tambang untuk menyalirkan air dan mencegah
air keluar ke lingkungan bebas.
2. Lakukan treatment terhadap PH, TSS, dan kandungan besi.
3. Dilakukan pengecekan kadar air secara berkala sebelum dibuang
kelingkungan bebas guna meminimalisir kerusakan lingkungan.
4. Membuat 6 buah kompartemen untuk memaksimalkan pengendapan serta
memudahkan untuk pemeliharaan kolam pengendapan.
5. Melakukan pemantauan & peremajaan kolam setiap 59 hari sekali
DAFTAR PUSTAKA
Alzur Zanni, Yunus Ashari, dan Dono Guntoro. 2015. melakukan pencegahan dan
penanggulangan air yang masuk ke blok barat terhadap pit blok timur pada area
penambangan PT. Indoasia cemerlang di desa Sungai Cuka, kecamatan kintap, kabupaten
Chow, V.T., Maidment, D.R., Mays, L.W. 1988. Applied Hydrology. New York: McGraw-
Hill
Harry Christanto dan Syahirul Alim, Pemilihan Kolam Pengendap Di Daerah Tambang,
perhapi,
LAMPIRAN
Data curah hujan ini hasil dari pemantauan PT. maju sejahtera batubara Data curah hujan yang digunakan selama 10 tahun
yakni dari tahun 2009 hingga tahun 2018.
curah hujan
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
JANUARI 63 80 40 30 123 39 82 62 48 117
FEBRUARI 47 73 14.5 110 100 95 62 110 119 90
MARET 31 54 82 32 32 125 53 90 54 80
APRIL 86 163 85 35 27 68 33 33 115 75
MEI 87 48 86 97 86 155 73 75 57 95
JUNI 52.5 48 71 78 45 126 76 49 51 120
JULI 52.5 55 56.5 55 43 72 55 59 73 27
AGUSTUS 25 35 43 20 46 72 13 28 84 40
SEPTEMBER 58 51 76 90 42 23 6 81 95 70
OKTOBER 96 35 80 81 59 45 66 46 78 52
NOVEMBER 94 61 143 41 106 97 68 112 127 -
DESEMBER 63 96 119 91 42 68 68 39 85 -
TOTAL 755 799 896 760 751 985 655 784 986 766
MAX 96 163 143 110 123 155 82 112 127 120
Data jam hujan selama 10 tahun dari hasil pemantauan lamanya waktu hujan yang terjadi pada area tambang PT.maju
sejahtera batubara.
HARI HUJAN
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX
JANUARI 19 19 14 18 13 14 22 20 16 11 166 22
FEBRUARI 12 12 11 18 19 7 13 23 10 11 136 23
MARET 17 17 14 23 10 13 11 20 13 17 155 23
APRIL 17 11 15 19 17 13 16 17 16 6 147 19
MEI 11 18 14 8 19 17 15 15 18 8 143 19
JUNI 10 14 11 4 8 11 12 11 11 8 100 14
JULI 8 18 8 13 15 2 19 12 11 3 109 19
AGUSTUS 7 12 7 7 10 13 5 4 12 4 81 13
SEPTEMBER 5 14 11 7 13 13 3 17 14 12 109 17
OKTOBER 20 17 18 17 14 14 9 20 18 3 150 20
NOVVEMBER 19 19 19 19 19 20 21 18 17 - 171 21
DESEMBER 16 21 17 23 20 18 14 19 20 - 168 23
73
Data pemantauan jumlah hari pada saat terjadinya hujan yang terjadi pada area tambang PT. maju sejahtera batubara
JAM HUJAN
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX
JANUARI 77,5 59 47,5 36,5 37 23 23 47 26,5 30,75 407,75 77,5
FEBRUARI 36 40 21,5 46 64 10 38 61 29,5 23,67 369,67 64,0
MARET 44 51 42 48 26 36 36 59 37 52 431,00 59,0
APRIL 59,5 34,5 35 95,5 43 35 34 41 32 26,5 436,00 95,5
MEI 24 43 37,5 24,5 61 41 37 33 40 33,5 374,50 61,0
JUNI 26,5 41 32 15,5 16 38,5 24 29 19,5 46,83 288,83 46,8
JULI 26 49,5 26 29 16 7 8 20 20,5 9,5 211,50 49,5
AGUSTUS 22 33 14,5 21 23 24 7 10 70,5 8,25 233,25 70,5
SEPTEMBER 24 42 15,5 25 44 21 8 34 41 47,67 302,17 47,7
OKTOBER 49 33 36,5 48 36 20 24 42 31 6,25 325,75 49,0
NOVVEMBER 89 63 49 52 48 43 34 47 51 - 476,00 89,0
DESEMBER 55 61 78 56 45,5 31 36 51 40,5 - 454,00 78,0
74
Lampiran B
Perhitungan Jam Hujan Rata – Rata
Perhitungan jam hujan rata – rata dengan membagi total jam hujan dengan total hari
hujan selama kurun waktu 10 tahun.
HARI JAM
TAHUN
HUJAN HUJAN
2009 161 532.5
2010 192 550
2011 159 435.0
2012 176 497.0
2013 177 459.5
2014 155 329.5
2015 160 309.0
2016 196 474.0
2017 176 439.0
2018 83 284.9
TOTAL 1635 4.310,4
RATA RATA JAM
HUJAN 2.636
Lampiran C
Perhitungan debit limpasan
Q = 29.064,221 m3/hari
1