Anda di halaman 1dari 34

TUGAS

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG


PT. MAJU SEJAHTERA BATUBARA

OLEH :
ERIC EXTRADA
181016131201014

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUARA BUNGO
2021
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS BESAR

Dengan ini menyatakan tugas besar mahasiswa yang ditulis oleh:


Nama : Eric Extrada
NPM : 181016131201014
Judul : Sistem penyaliran tambang
PT. Maju sejahtera batubara
Telah selesai dikerjakan sebagai bagian dari Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo.

Menyetujui:

Dosen pengampu

Irfan Satria Permana,S.T.


NIK. 2017.0501.286
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirobbil


‘Alamiin, Segala Puji Dan Syukur Penulis Ucapkan Kepada Allah SWT Yang
Telah Melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya, Sehingga Penulis Mampu
Menyelesaikan Dengan Lancar Dan Baik. Tugas Besar Dengan Judul “Sistem
Penyaliran Tambang PT. Maju Sejahtera Batubara” Ini Disusun Dalam Rangka
Memenuhi Persyaratan Akademis Untuk Penyelesaian Program Strata-1 Pada
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Muara Bungo.

Dengan Selesainya Tugas Besar Ini, Diharapkan Dapat Digunakan Sebagai Bahan
Pertimbangan Dalam Pemberian Nilai Mata Kuliah Penyaliran Tambang. Dalam
Penyusunan Tugas Besar Ini, Tentunya Tak Luput Dari Kekurangan- Kekurangan,
Semoga Tugas Besar Ini Dapat Dijadikan Evaluasi Untuk Selanjutnya Dan Dapat
Memberikan Manfaat Bagi Elemen Pendidikan, Amin Yarobbal A’lamin.
Demikian Yang Dapat Penulis Sampaikan. Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh

Bungo , 10 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...............................................................1
1.3. MANFAAT......................................................................................1

BAB II PENGELOLAHAN DATA...............................................................24


2.1. Analisis Data Curah Hujan Didaerah Blok North Kawi Pit 8........24
2.2. Analisis Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan..........................24
2.3. Analisis Perhitungan Curah Hujan Rencana 25
2.4. Analisis Perhitungan Intensitas Curah Hujan 27
2.5. Analisis Perhitungan Debit Air Yang Masuk Ke Area Tambang . 28
2.6. Analisis Rancangan Dimensi Saluran Terbuka................................29
2.7. Analisis Perhitungan Dimensi Sumuran Sementara.......................30
2.8. Analisis Perhitungan Pompa Dan Pipa...........................................31
2.9. Analisis Perhitungan Dan Rancangan Dimensi Kolam Pengendapan
Dan Persen Pengendapan 31
2.10. Sketsa Kolam Pengendapan 32
2.11. Analisis Rancangan Metode Untuk Sistem Penyaliran 33

BAB III PEMBAHASAN................................................................................38

BAB 4. PENUTUP..........................................................................................48
4.1. Kesimpulan.....................................................................................48
4.2. Saran...............................................................................................49
Daftar Pustaka.................................................................................................50
Lampiran..........................................................................................................51

i
ii
iii
iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


System penambangan yang digunakan oleh PT. maju sejahtera batubara
adalah tambang terbuka (open pit) dengan metode konvensional dan continuous
mining. Metode konvensional merupakan kombinasi antara alat gali muat backhoe
dan alat angkut dump truck. Metode continuous mining menggunakan Bucket
Wheel Excavator memiliki sistem kerja yang berkesinambungan. Kegiatan
penambangan dengan metode open pit ini akan berhubungan dengan iklim dan
cuaca secara langsung, sehingga perlu dilakukannya sistem penyaliran tambang
yang baik.

Sistem penyaliran tambang yang diterapkan pada tambang batubara PT.


maju sejahtera batu bara adalah sistem penyaliran mine dewatering dan mine
drainage. Secara mine dewatering dengan membiarkan air masuk ke lokasi
tambang untuk di tampung dalam kolam penampungan (sump) yang kemudian
dikeluarkan menggunakan pompa, dan secara mine drainage bertujuan untuk
mencegah air masuk ke dalam lokasi tambang dengan cara pembuatan saluran
terbuka di sekitar pit. Dalam sistem penyaliran tambang, pompa berfungsi untuk
mengeluarkan air dari tempat kerja. Jenis pompa yang banyak digunakan dalam
kegiatan penyaliran tambang adalah pompa sentrifugal yang dibantu dengan
instalasi pipa yaitu saluran tertutup, yang digunakan untuk mengalirkan fluida.
Pipa untuk keperluan pemompaan biasanya terbuat dari bahan Polyethylene,
sementara untuk tambang di PT. maju sejahtera batubara menggunakan pipa
HDPE (High Density Polyethylene).

Sasaran pada penyaliran tambang di PT. maju sejahtera batu bara yaitu
membuat lokasi kerja di areal penambangan selalu kering, karena bila tidak
terkontrol akan menimbulkan masalah, diantaranya: 1) lokasi kerja yang becek
dan licin, 2) kestabilan lereng

1
5
tambang yang berpotensi rawan longsor, 3) peralatan tambang cepat rusak,

4) kesulitan mengambil contoh (sampling), 5) efisiensi kerja menurun, serta

6) mengancam kesehatan dan keselamatan kerja para pegawai yang bekerja di PT.
maju sejahtera batubara Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya kajian
teknis pada sistem penyaliran tambang yang ada di pit penambangan, terutama untuk
memperlancar kegiatan penambangan agar dapat memenuhi target produksi yang
diinginkan perusahaan. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk melakukan penelitian
Skripsi dengan judul yaitu “Kajian Teknis Penyaliran Tambang Di Sump Pit 3 Timur
Banko Barat Guna Menilai Sistem Pemompaan Air Tambang PT maju sejahtera
batubara”.

1.2. Maksud dan tujuan


Tujuan dari tugas besar ini adalah:
1. Menghitung volumesump di PT. Maju sejahtera batubara
2. Menghitung debit air yang masuk ke sump pada PT. Maju sejahtera batubara
3. Menghitung debit air yang keluar dari sump di PT. Maju sejahtera batubara

1.3. Manfaat
Manfaatnya adalah:
1. Mendapatkan pengalaman serta pengetahuan tambahan mengenai kegiatan
pertambangan di dunia kerja.
2. Dapat mengenal dan lebih memahami wujud dan karakteristik peralatan-peralatan
pertambangan yang digunakan.
3. Dapat Mengetahui volume air masuk dan keluar dari sump.
4. Dapat mengetahui curah hujan perhari.

7
BAB II. PENGELOLAHAN DATA

BAB 2.

2.1. Analisis Data Curah Hujan Didaerah Blok North Kawi Pit 8

Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan harian
tertinggi setiap bulannya di mulai dari tahun 2007 – 2016 dari data yang dimiliki oleh PT
maju sejahtera batu bara. Dari data inilah didapatkan rata-rata curah hujan tertinggi sebesar
122,4 mm, nilai rata rata hujan tertinggi ini yang akan digunakan untuk perhitungan curah
hujan rencana

2.2. Analisis Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan

1. Menentukan rata – rata curah hujan maksimum(x ) dengan rumus:

8
x=
∑ Xi
n

Dimana:
x = Curah hujan maksimum rata –rata(mm/jam)
∑xi = Jumlah curah hujan harian maksimum(mm/jam)
n = Jumlah data

Tabel 1. Data Curah Hujan Harian Maksimum

Curah Hujan Total


Tahun ( mm )
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

2004 44,2 48 78,2 43,8 74,6 78,2 71,4 2 49 33,2 47 89 658,6

2005 78,6 28,2 52 62 49 32 34,5 47 57 43,5 40 78 601,8

2006 39 54,5 33,5 75 49 44 30 25 28 22 15,5 34 449,5

2007 53,5 35 124 37,5 24 34 62 48,6 36 47 37,5 39 578,1

2008 90 65 47 59 75 26,5 61 31 36,5 29,5 56 49 625,5

2009 25 32 58,5 49 27,5 44 26 23 10,5 66,5 51 96 509

2010 69 30 41 49 72 50 34,5 59 21 38 66 27 556,5

2011 31 85 82 45 66 28 47 42,5 29 80 31,5 56 623

2012 43 67,5 25 43 62 54 68 77 27 25,5 61,5 56 609,5

2013 67 80 104 78 25,5 16,5 31 41 36 43 72,5 49 643,5

Rata - Rata 54,03 52,52 64,52 54,13 52,46 40,72 46,54 39,61 33 42,82 47,85 57,3

Jumlah Curah Hujan 890,60


Maksimum
Jumlah Curah Hujan Rata- 89,06
rata

Dari data inilah didapatkan rata-rata curah hujan tertinggi sebesar 89,06 mm

9
Gambar 2. Data Curah Hujan Harian Maksimum

2.3.

2.3.1 Analisis Perhitungan Curah Hujan Rencana

1.8 Berdasarkan data curah hujan harian tertinggi yang didapat pada perhitungan
sebelumnya dilakukan perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan metode
distribusi Gumbel. Curah hujan rencana yang terjadi pada periode ulang 5 tahun yang
paling maksimal sebesar 159,44 mm. Dari curah hujan rencana inilah dilakukan
perhitungan intensitas curah hujan. Menentukan curah hujan rencana (Xt) dengan rumus:

Xt = x + ( Yt −Ym
Sn )
S

Dimana:
Xt = Curah hujan untuk periode ulang T tahun(mm)
X = Curah hujan maksimum rata – rata(mm/jam)
Xi = Curah hujan harian maksimum(mm/jam)
S = Standar deviation
Yt = Reduced mean (variasi reduksi)
Sn = Reduced standardeviation

Periode Ulang (T) tahun 2 3 4


Nilai Yt 0,52 0,75 0,90
Nilai Yn 0,00 0,58 0,58
Nilai Sn 0,45 0,45 0,45
Faktor Reduced Variate (k) 1,16 0,38 0,71
Nilai SD 29,61 29,61 29,61
Curah Hujan Maksimum Rata-rata (mm) 111,03 111,03 111,03

Curah Hujan Maksimum Rencana (mm) 34,31 122,25 132,06


Intensitas Curah Hujan (mm/jam) 5,95 21,20 22,90

10
2.4.

2.4.1 Analisis perhitungan Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan adalah jumlah hujan persatuan waktu, penentuan besar intensitas

curah hujan pada penelitian ini menggunakan rumus mononobe, jam hujan yang digunakan

adalah 1,3 jam yang merupakan rata-rata jam hujan harian di area penambangan.

Berdasarkan perhitungan didapat intensitas curah hujan sebesar 46,40 mm/jam dengan

periode ulang hujan 5 tahun. Dipilih periode ulang hujan 5 tahun telah disesuaikan dengan

umur tambang. Intensitas curah hujan ini dapat digunakan untuk menghitung debit air

limpasan yang masuk area penambangan.

R 24
I¿ ¿ (2.1)
24
Dimana:
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t =Lamanya curah hujan (menit), atau untuk (4) dalam (jam)
a,b,n,m = Tetapan
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm )
TAHUN CACTHMENT CURAH HUJAN TC
PENAMBANGA AREA RENCANA (JAM) I (MM/JAM)
N (XT) (MM/JAM)
I 3,519 22,146

2017 II 1,654 36,457


III (OPEN CHANNEL 3,095 24,107
)
IV (OPEN CHANNEL 2,346 28,939
)
I 149,70 3,425 22,544
II 1,835 34,031
III 2,085 31,281
2018
IV 2,134 30,804

11
V 1,558 37,913
VI (OPEN CHANNEL 3,095 24,107
)
VII (OPEN CHANNEL 2,346 28,939
)

2.5. Analisis Perhitungan Debit Air Yang Masuk Ke Area Tambang

Castment area

Castment area merupakan daerah tangkapan hujan dimana batas tangkapan hujannya
ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga nantinya merupakan polygon tertutup
yang mana posisinya disesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti
kecenderungan arah aliran air.Dengan pembatasan Castment area maka diperkirakan setiap
debit hujan yang tertangkap akan terkonsentrasi pada elevasi terendah pada Castment
tersebut. Pembatasan Castment area biasa dilakukan pada peta topografi, dan untuk
perencanaan sistem penyaliran dianjurkan dengan menggunakan peta rencana penambangan
dan peta situasi tambang.

12
13
Analisis Debit Air Limpasan Total

Debit air limpasan total yang masuk ke area penambangan merupakan

gabungan dari air limpasan hujan di daerah tangkapan hujan dan air tanah, dari

perhitungan sebelumnya telah didapatkan debit limpasan hujan dan debit air tanah,

besar debit total yang masuk ke Pit 1 Utara pada bulan Mei – Juni sebesar 22154,11

m³/jam. Besarnya debit total pada perhitungan ini tergantung dari catchment area

penambangan dan debit air tanah, dari debit total inilah akan dilakukan perhitungan

volume total air yang akan masuk sump.

Analisis Volume Total Air Yang Masuk Kedalam Sump

Berdasarkan perhitungan yang sudaah dilakukan Volume air yang masuk ke

dalam sump, merupakan gabungan dari debit air limpasan hujan dan air tanah yang

dihitung selama dua bulan, perhitungan ini menggunakan jumlah rata-rata hari hujan

yang didapat dari PT maju sejahtera batu bara. Jumlah air limpasan total akan

ditambahkan dengan air yang telah ada di sump dimana air yang sudah ada di sump di

dapat dari software autocat dengan mengetahui elevasi atas sump 10 dan elevasi

dasar sump 5 serta kedalaman air 4,5 meter di dapat air yang sudah ada di sump

182188 m³ untuk mendapatkan volume air total . Berdasarkan perhitungan

didapatkan volume total air

14
di sump untuk daerah Pit 1 Utara pada bulan Mei – Juni sebesar 873396,11 m³/bulan.

Dari perhitungan yang sudah dilakukan ini maka dapat ditentukan kemampuan

pengeringan pompa aktual, jumlah pompa dan jam kerja pompa untuk dapat

mengeringkan sump.

2.6. Analisis Rancangan Dimensi Saluran Terbuka

Analisis saluran terbuka berfungsi untuk sebagai wadah untuk mengalirkan fluida/air

limpasan yang jatuh ke permukaan tanah menuju kesuatu tempat tertentu.letak saluran

terbuka berada di sekitar pit 1 utara. Saluran terbuka menggunakan penampang berbentuk

trapezium dengan tipe dinding dari tanah.

15
2.7. Analisis perhitungan dimensi Sumuran sementara

Sumuran (sump) dibuat untuk menampung air sementara sebelum air dipompakan

ke kolam pengendapan. Desain bentuk dan geometri sumuran (sump) dihitung berdasarkan

jumlah air yang masuk serta air yang keluar dari sumuran. Jumlah air yang masuk kedalam

sumuran merupakan total debit air limpasan ditambah dengan debit air tanah.

Dimensi sump yang dibuat harus dapat menampung volume air yang masuk kedalam pit.

Rancangan dimensi sump yang akan dirancang adalah sebesar.

volume air yang masuk perharinya, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kondisi ketika

hujan terjadi dengan durasi waktu yang cukup lama sehingga volume sump yang dibuat

masih dapat menampung volume air yang masuk kedalam bukaan tambang[17].

perhitungan sumuran bentuk trapesium adalah sebagai berikut:

tan
W= =4,04............................................................................( 2.30 )
60 °

X=2(W)+Y
2.8 Analisis Perhitungan Pompa Dan Pipa

Proses pemompaan pada tambang Batubara menggunakan dua buah pompa, yaitu

pompa Sulzer 385 kW (69) dengan debit 11,8 m3/menit atau 708 m3/jam dan KSB VMP

385 kW

(05) dengan debit sebesar 10 m3/menit atau 600 m3/jam. Total kedua buah pompa tersebut

menghasilkan debit pompa sebesar 1.308 m3/jam. Apabila menggunakan dua buah pompa

dengan debit 1.308 m3/jam, pengoprasiaan pompa selama 21 jam/hari dapat mengeluarkan

air limpasan sebesar 25.804,9 m3/jam dengan waktu hujan selama 2,82 jam.

16
2.9 Analisis Perhitungan Dan Rancangan Dimensi Kolam Pengendapan Dan

Persen Pengendapan

Dari perhitungan yang sudah di lakukan saluran terbuka atau ring cannal

dengan debit remcana masih mampu menampung air yang akan masuk hanya saja

perlu dilakukan perawatan agar saluran tetap optimal. Dengan dimensi ring cannal

yang ada pada pit 1 Utara ini didapat dimensi aktual.

Keterangan Nilai (meter)

B (lebar dasar saluran ) 1.3 m


M (Kemiringan) 2.6

H (Tinggi) 3

N (koefisien manning ) 0.04


S (Koefisien kemiringan
0.029
mendatar)

Dimensi Ring Cannal Aktual

2.10 Sketsa Kolam Pengendapan

17
2.11 Analisis Rancangan Metode Untuk Sistem Penyaliran

Dalam melakukan penelitian tentang sistem penyaliran tambang di Indonesia

memerlukan beberapa data untuk pembanding. Data tersebut diperoleh dari hasil studi

literatur beberapa wilayah yang ada di Indonesia, yaitu: Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,

Pulau Jawa, dan Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua.

Studi Literatur

Data Sistem Penyaliran

Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,

Papua Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

BAB III. PEMBAHASAN

4.2.3. Curah Hujan Rencana


Dari data curah hujan selama 5 tahun akan dicari curah hujan maksimal yang terjadi
setiap tahunnya yang akan dilakukan sebagai data awal untuk melakukan perencanaan
curah hujan tahun 2019. Perhitungan rencana curah hujan ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisa gumbel dengan periode ulang hujan selama 2 tahun. Dari
hasil perhitungan (tabel 4.1) berdasarkan data curah hujan selama 10 tahun maka didapat
rencana curah hujan pada tahun 2019 sebesar 119,67 mm/hari.

4.2.4. Intensitas Curah Hujan

Perhitungan besarnya intensitas hujan di area penambangan PT.maju sejahtera batu


bara dilakukan dengan menggunakan persamaan mononobe. Dari hasil perhitungan
didapatkan jam hujan harian rata – rata sebesar 2,64 jam per hari. hasil perhitungan
intensitas curah hujan (tabel 4.2) dengan curah hujan pada periode ulang hujan 2 tahun
maka didapatkan besar intenstas curah hujan adalah 21,74 mm/jam.

4.2.5. Daerah Tangkapan Hujan (cathment area)


Penambangan yang dilakukan di PT. maju sejahtera batubara merupakan sistem
penambangan open cast maka keiatan penambangannya akan mengikuti bentu perbukitan
serta penambangan yang diakukan relative dangkal sekitar 5 – 8 meter sehingga kegiatan
penambangan yang dilakukan tidak terlalu merubah kontur yang signifikan.
Semakin maju aktivitas penambangan yang akan terjadi perubahan arah aliran air
limpasan tambang dimana air akan mengikuti level elevasi dari elevasi tinggi menuju
elevasi rendah. Oleh karena itu setiap kemajuan aktivitas penambangan akan terjadi
perubahan daerah tangkapan hujan. Perubahan daerah tangkapan hujan dapat dilihat pada
lampiran E.

Daerah tangkapan hujan mencangkup daerah penambangan bulan desember tahun


2018. Hal ini dikarnakan air yang jatuh pada area tersebut akan dialirkan pada kolam
pengendapan yang sama. Dari hasil hasil analisis yang dilakukan maka dipilih area
bukaan terbesar sebagai daerah tangkapan hujan akhir yaitu sebesar 0,588 km2

Daerah tangkapan hujan pada bulan maret dan april tidak terjadi perubahan. Hal
tersebut dikarnakan aktivitas penambangan yang dilakukan terdapat pada daerah
tangkapan hujan bulan maret. Sehingga aktivitas penambangan tersebut tidak merubah
arah aliran air yang direncanakan akan masuk kedalam kolam pengendapan begitu juga
untuk bulan Mei, Juni, dan Juli ketiga bulan ini memiliki daerah tangkapan hujan yang
sama.

4.2.6. Debit Limpasan


Debit limpasan pada area penambangan dari hasil perhitungan curah hujan rencana,
intensitas curah hujan, dan penentuan dari luas catchment pada bukit 7, maka dapat
dilakukan perhitungan debit air limpasan yang ada pada area penambangan bukit 7. Debit
limpasan ini di ambil berdasarkan debit limpasan yang terbesar. Dari hasil perhitungan
(table 4.4) didapatkan debit limpasan maksimum yang akan terjadi sebesar 30.357,469
m3.
4.2.7. Air Tanah
Air tanah pada daerah penelitian diabaikan dikarnakan air tanah tidak ditemukan di
seluruh area PT.maju sejahtera batubara. hal ini dibuktikan dengan kegiatan ekplorasi
yang dilakukan dengan menggunakan test pit (sumur uji). Ekplorasi dengan metode test
pit dilakukan karena kondisi endapan mineral yang dangkal. Dari hasil ekplorasi detail
yang dilakukan pembuatan test pit untuk setiap 25 m tidak ditemukannya air tanah.
Dalam hal ini dikatakan bahwa area yang ditambang tidak memotong lapisan muka air
tanah sehingga menjadi dasar bahwa air tanah diabaikan. Untuk hasil test pit terdapat
pada lampiran O.

4.2.8. Dimensi Paritan


Dalam perencanaan pembuatan paritan perlu dilakukan pertimbangan penentuan
bentuk paritan. Penentuan bentuk paritan ini didasari dari kemudahan pembuatan paritan,
relatif aman jika dijadikan sebagai paritan serta kemudahan pembuatan paritan sesuai
dengan keadaan lapangan, dalam hal ini posisi alat gali akan menentukan bagaimana
bentuk paritan yang akan direncanakan, dalam hal ini penentuan dimensi paritan
berbentuk trapesium.

Perhitungan debit limpasan dibutuhkan untuk penentuan dimensi paritan. Dari hasil
perhitungan debit limpasan maka dilakukan perhitungan luas dimensi kolam dari debit
limpasan yang akan masuk kedalam paritan. Hasil dari perhitungan dimensi paritan yang
dilakuakan memiliki luas dimensi sebesar 2,03 m2 dengan panjang paritan sebesar
4.098,90 m.
4.2.9. Saluran Pipa
Untuk menyalurkan air dari kompartement ke kompartement yang lainnya
digunakan pipa polyvinyl chloride (PVC) yang ditanam di antara kompartement untuk
mengalirkan air. Untuk mendapatkan dimensi yang sesuai maka dilakukan perhitungan
dimensi pipa, dari hasil perhitungan didapatkan diameter pipa berukuran 24 inci atau
sebesar 0,61 m dengan debit air yang akan masuk kedalam pipa sebesar 3,20 m3/s.
Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan kemampuan paralon untuk mengalirkan
air sebesar 3,34 m3/s dengan luas pipa sebesar 0,28 m. dari hasil perhitungan tersebut
dapat dikatakan bahwa paralon dapan mengalirkan air sesuai dengan kaidah Qmasuk <
Qkeluar.

Peletakan posisi pipa dibuat zig – zag sehingga air yang masuk tidak langsung keluar dimana air
akan tertahan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar memaksimalkan aktivitas pengendapan. pada
kolam bukit 7 digunakan 6 buah pipa untuk mengalirkan air dari kompartement 1 ke kompartement
lainnya. Pemilihan saluran berupa pipa dikarnaka tanggul yang akan digunakan untuk membendung air
merupakan material Over Burden yang berupa lempung, sehingga jika dibuat parita berupa open chanel
akan terjadi penggerusan pada dinding paritan.

pipa y x z
1 9992469.181 406508.756 6.500
2 9992469.181 406474.413 6.500
3 9992554.210 406398.118 6.500
4 9992520.452 406463.957 6.500
5 9992487.233 406463.352 6.500
6 9992472.272 406387.206 6.500
4.2.10. Kolam Pengendapan

Dalam perencanaan pembuatan kolam pengendapan, penentuan kapasitas kolam


pengendapan ini berdasarkan dari debit limpasan pada area penambangan dimana kolam
pengendapan harus memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan debit limpasan
yang akan
BAB IV. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Curah hujan dengan periode ulang hujan selama 2 tahun pada bukit 7 yaitu
sebesar adalah 119,49 mm/jam dengan intensitas hujan sebesar 21,74
mm/jam.
2. Hasil perhitungan debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan pada bukit
7 yang akan masuk kedalam kolam pengendapan pada bulan januari sebesar
21.434,656 m3/hari, Februari sebesar 24.601,895 m3/hari, Maret dan April
sebesar 29.064,221 m3/hari, Mei, Juni, dan Juli sebesar 30.357,469
3. Dimensi paritan yang sesuai dengan debit limpasan yang akan masuk
berdasarkan perhitungan didapat luas paritan untuk bukit 7 sebesar 2,03 m 2
dengan volume paritan sebesar 8.326,44 m3.
4. Dimensi kolam pengendapan untuk bukit 7 dari hasil kalkulasi didapat
volume kolam sebesar 50.067 m3.

5.2. Saran
1. Membuat paritan di sekeliling tambang untuk menyalirkan air dan mencegah
air keluar ke lingkungan bebas.
2. Lakukan treatment terhadap PH, TSS, dan kandungan besi.
3. Dilakukan pengecekan kadar air secara berkala sebelum dibuang
kelingkungan bebas guna meminimalisir kerusakan lingkungan.
4. Membuat 6 buah kompartemen untuk memaksimalkan pengendapan serta
memudahkan untuk pemeliharaan kolam pengendapan.
5. Melakukan pemantauan & peremajaan kolam setiap 59 hari sekali
DAFTAR PUSTAKA

Alzur Zanni, Yunus Ashari, dan Dono Guntoro. 2015. melakukan pencegahan dan

penanggulangan air yang masuk ke blok barat terhadap pit blok timur pada area

penambangan PT. Indoasia cemerlang di desa Sungai Cuka, kecamatan kintap, kabupaten

tanah laut, provinsi Kalimantan selatan.

Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset,.

Chow, V.T., Maidment, D.R., Mays, L.W. 1988. Applied Hydrology. New York: McGraw-

Hill

Cathment area, 2008, http://www.floodsite.net/juniorfloodsite/html/en/student

/thingstoknow/ hydrology/catchmentarea.html, 13 Maret 2019.

E. M. Wilson, 1993. Hidrologi teknik. Bandung: ITB Bandung,.

Harry Christanto dan Syahirul Alim, Pemilihan Kolam Pengendap Di Daerah Tambang,

perhapi,
LAMPIRAN

Data curah hujan ini hasil dari pemantauan PT. maju sejahtera batubara Data curah hujan yang digunakan selama 10 tahun
yakni dari tahun 2009 hingga tahun 2018.

curah hujan
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
JANUARI 63 80 40 30 123 39 82 62 48 117
FEBRUARI 47 73 14.5 110 100 95 62 110 119 90
MARET 31 54 82 32 32 125 53 90 54 80
APRIL 86 163 85 35 27 68 33 33 115 75
MEI 87 48 86 97 86 155 73 75 57 95
JUNI 52.5 48 71 78 45 126 76 49 51 120
JULI 52.5 55 56.5 55 43 72 55 59 73 27
AGUSTUS 25 35 43 20 46 72 13 28 84 40
SEPTEMBER 58 51 76 90 42 23 6 81 95 70
OKTOBER 96 35 80 81 59 45 66 46 78 52
NOVEMBER 94 61 143 41 106 97 68 112 127 -
DESEMBER 63 96 119 91 42 68 68 39 85 -
TOTAL 755 799 896 760 751 985 655 784 986 766
MAX 96 163 143 110 123 155 82 112 127 120
Data jam hujan selama 10 tahun dari hasil pemantauan lamanya waktu hujan yang terjadi pada area tambang PT.maju
sejahtera batubara.

HARI HUJAN
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX
JANUARI 19 19 14 18 13 14 22 20 16 11 166 22
FEBRUARI 12 12 11 18 19 7 13 23 10 11 136 23
MARET 17 17 14 23 10 13 11 20 13 17 155 23
APRIL 17 11 15 19 17 13 16 17 16 6 147 19
MEI 11 18 14 8 19 17 15 15 18 8 143 19
JUNI 10 14 11 4 8 11 12 11 11 8 100 14
JULI 8 18 8 13 15 2 19 12 11 3 109 19
AGUSTUS 7 12 7 7 10 13 5 4 12 4 81 13
SEPTEMBER 5 14 11 7 13 13 3 17 14 12 109 17
OKTOBER 20 17 18 17 14 14 9 20 18 3 150 20
NOVVEMBER 19 19 19 19 19 20 21 18 17 - 171 21
DESEMBER 16 21 17 23 20 18 14 19 20 - 168 23

73
Data pemantauan jumlah hari pada saat terjadinya hujan yang terjadi pada area tambang PT. maju sejahtera batubara

JAM HUJAN
BULAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX
JANUARI 77,5 59 47,5 36,5 37 23 23 47 26,5 30,75 407,75 77,5
FEBRUARI 36 40 21,5 46 64 10 38 61 29,5 23,67 369,67 64,0
MARET 44 51 42 48 26 36 36 59 37 52 431,00 59,0
APRIL 59,5 34,5 35 95,5 43 35 34 41 32 26,5 436,00 95,5
MEI 24 43 37,5 24,5 61 41 37 33 40 33,5 374,50 61,0
JUNI 26,5 41 32 15,5 16 38,5 24 29 19,5 46,83 288,83 46,8
JULI 26 49,5 26 29 16 7 8 20 20,5 9,5 211,50 49,5
AGUSTUS 22 33 14,5 21 23 24 7 10 70,5 8,25 233,25 70,5
SEPTEMBER 24 42 15,5 25 44 21 8 34 41 47,67 302,17 47,7
OKTOBER 49 33 36,5 48 36 20 24 42 31 6,25 325,75 49,0
NOVVEMBER 89 63 49 52 48 43 34 47 51 - 476,00 89,0
DESEMBER 55 61 78 56 45,5 31 36 51 40,5 - 454,00 78,0

74
Lampiran B
Perhitungan Jam Hujan Rata – Rata

Perhitungan jam hujan rata – rata dengan membagi total jam hujan dengan total hari
hujan selama kurun waktu 10 tahun.

HARI JAM
TAHUN
HUJAN HUJAN
2009 161 532.5
2010 192 550
2011 159 435.0
2012 176 497.0
2013 177 459.5
2014 155 329.5
2015 160 309.0
2016 196 474.0
2017 176 439.0
2018 83 284.9
TOTAL 1635 4.310,4
RATA RATA JAM
HUJAN 2.636
Lampiran C
Perhitungan debit limpasan

Perhitungan debit limpasan ini dilakukan sesuai dengan kemajuan katifitas


penambangan

Q = 3.06 x 2,64 x 3.600

Q = 29.064,221 m3/hari
1

Anda mungkin juga menyukai