Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI SUMP UNTUK MENDUKUNG SISTEM PENYALIRAN

TAMBANG DI PT. INSANI BARA PERKASA

PROPOSAL SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Strata 1 Pada Jurusan/Prodi Teknik Pertambangan

OLEH :
ERLANGGA EKA WIJAYA
DBD 118 021

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karuniaNya penyusun masih diberikan kesehatan jasmani dan rohani,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan judul
“EVALUASI SUMP UNTUK MENDUKUNG SISTEM PENYALIRAN
TAMBANG DI PT. INSANI BARA PERKASA” untuk memenuhi persyaratan
dalam mengajukan Tugas Akhir kepada Perusahaan/Instansi.
Tugas Akhir (TA) adalah salah satu dari mata dengan bobot 6 sks yang wajib
ditempuh dan salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan S-1 oleh setiap
mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka
Raya. Melalui Tugas Akhir diharapkan mahasiswa dapat memperluas pengetahuan
dan pemahaman mengenai disiplin ilmu disertai penerapannya dan pemecahan
masalah secara nyata.
Dalam penulisan proposal ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan
pada penulisan proposal, mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh
penyusun. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk penulisan berikutnya.

Palangka Raya, Agustus 2022

Penyusun
I. JUDUL

“Evaluasi Sump Untuk Mendukung Sistem Penyaliran Tambang Di


PT. Insani Bara Perkasao”.
II. LATAR BELAKANG
Pertambangan merupakan salah satu elemen penting yang menopang
perekonomian negara Indonesia. Dampak positif kegiatan penambangan dapat
dirasakan langsung oleh warga sekitar daerah pertambangan, yaitu
peningkatan infrastruktur dan ekonomi warga setempat. Selain itu, kegiatan
pertambangan mutlak penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Di negara
Indonesia terdapat banyak perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan
khususnya tambang Batubara, salah satunya adalah PT. Mitra Barito.
PT. Insani Bara Perkasa adalah salah satu perusahaan tambang yang
menggunakkan sistem tambang terbuka (open pit) . Pada tambang terbuka,
penambangan batubara merupakan suatu kegiatan untuk mengambil endapan
batubara yang ada di dalam bumi. Salah satu masalah yang selalu dihadapi
dalam kegiatan penambangan ini adalah masuknya air kedalam tambang, air
yang masuk akan menggenangi front-front penambangan yang akan sangat
mengganggu proses penambangan batubara jika tidak ditangain dengan benar
yang mengakibatkan produktivitas menurun. Oleh karena itu dibutuhkan
kapasitas sump agar tidak terjadi hambatan pada saat melaksanakan
operasi penambangan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul
“Evaluasi Sump Untuk Mendukung Sistem Penyaliran Tambang di PT. Insani
Bara Perkasa”.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
3.1 Maksud
Adapun maksud dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan tugas akhir ini dilakukan untuk memenuhi mata
kuliah DDKBB 1052 Skripsi/Tugas Akhir pada Universitas
Palangka Raya, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Pertambangan sebagai syarat menyelesaikan Studi Strata Satu
Teknik Pertambangan.
2. Menjadikan acuan atau perbandingan agar Sump di PT. Mitra
Barito tidak mengalami kendala .
3.2 Tujuan
1. Mengevaluasi Sump Untuk Mendukung Sistem Penyaliran
Tambang di PT. Insani Bara Perkasa.
IV. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Desain atau Dimensi Sump di PT. Insani Bara Perkasa
?
2. Berapa Debit Limpasan yang ada di PT. Insani Bara Perkasa ?
3. Berapa kapasitas Volume Sump di PT. Insani Bara Perkasa ?
V. BATASAN MASALAH
Dalam tugas akhir ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Peneliti hanya membahas Sump pada tambang batubara di PT. Insani Bara Perkasa
2. Peneliti tidak membahas mengenai air asam tambang dan lumpur .
3. Peneliti tidak membahas kolam pengendapan (Settling Pond).
4. Peneliti tidak membahas spesifikasi dan biaya pemompaan
5. Peneliti tidak membahas maintenance dan pemeliharaan Sump
VI. METODE PENGAMBILAN DATA
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisa statistika
penafsiran yaitu suatu penelitian yang sering dipakai dalam penelitian hidrologi
untuk membuat peramalan dan penarikan kesimpulan mengenai suatu fenomena.
Untuk melakukan penafsiran diperlukan metode analisis deskriptif yaitu metode
yang bertujuan mengumpulkan data secara rinci dan aktual untuk perhitungan data
lapangan. Penelitian dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan tingkat Sistem
Penyaliran Tambang , pengambilan data pendukung, dan teori-teori lainnya
yang saling berkaitan.
2. Melakukan Studi Lapangan
Melakukan pengamatan langusng di lapangan terhadap Sump di
PT. Insani Bara Perkasa. Pengambilan data langsung di lapangan.

3. Pengelompokan Data
Data yang diperoleh dari hasil studi literatur dan studi lapangan
selanjutnya dikelompokan menjadi data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diambil peneliti dilapangan dan diolah peneliti. Data
sekunder adalah penunjang yang didapat peneliti dari pihak perusahaan,
instansi yang terkait dengan penelitian.

4. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan
dan penggambaran yang selanjutnya disajikan dalam bentuk rangkaian
perhitungan.

5. Pembahasan
Melakukan Analisa terhadap data-data hasil penelitian sehingga
didapatkan solusi guna penyelesaian masalah yang ada.

6. Kesimpulan dan Saran


Sebagai rekomendasi kepada perusahaan untuk menyelesaikan
permasalahan di lapangan yang terkait dengan hasil penelitian ini.

VII. DASAR TEORI


Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah
penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang masuk
ke daerahpenambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya
aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama
pada musim hujan.Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga dimaksudkan
untuk memperlambat kerusakanalat serta mempertahankan kondisi kerja yang
aman, sehingga alat-alat mekanis yangdigunakan pada daerah tersebut mempunyai
umur yang lama.
7.1. Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya hujan yang terjadi pada suatu daerah. Curah
hujan merupakan factor yang sangat penting dalam perencanaan system
penirisan, karena besar kecilnya suatu curah hujan pada suatu daerah tambang
akan mempengaruhi besar kecilnya air tambang yang harus ditanggulangi. Besar
kecilnya curah hujan dapat dinyatakan sebagai volume air hujan yang jatuh pada
satu areal tertentu dalam jangka waktu relative lama. Satuan curah hujan 1 mm
berarti hujan tersebut adalah sama dengan 1 liter/m2.
Angka-angka curah hujan yang diperoleh merupakan data yang tidak dapat
digunakan secara langsung untuk perencanaan pembuatan sarana pengendalian
air tambang, tetapi harus diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai curah
hujan yang lebih akuran. Curah hujan merupakan data utama dalam perencanaan
kegiatan penirisan tambang terbuka.
Pengamatan curah hujan dilakukan dengan alat pengukur curah hujan. Ada dua
jenis alat pengukur curah hujan. Yaitu alat ukur manual dan otomatis. Alat ini
biasanya diletakkan ditempat terbuka agar air hujan yang jatuh tidak terhalang
oleh bangunan atau pepohonan. Data tersebut berguna saat penentuan curah
hujan rencana
7.2 Daerah Tangkapan Hujan
Daerah tangkapan hujan adalah luas permukaan yang apabila terjadi
hujan,maka air hujan tersebut akan mengalir ke daerah yang lebih rendah
menuju ke titik pengaliran. Air yang jatuh kepermukaan sebagian meresap
kedalam tanah, sebagian ditahan oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan
mengisi liku-liku permukaan bumi,kemudian mengalir ketempat yang lebih
rendah. Semua air yang mengalir dipermukaan belum tentu menjadi sumber
air dari suatu sistem penyaliran. Kondisi ini tergantung dari daerah tangkapan
hujan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi topografi,
rapat tidaknya vegetasi, dll. Daerah tangkapan hujan merupakan suatu daerah
yang dapat mengakibatkan air limpasan permukaan mengalir kesuatu tempat
(daerah penambangan) yang lebih rendah. Penentuan luas daerah tangkapan
hujan berdasarkan peta topografi daerah yang akan diteliti. Daerah tangkapan
hujan ini dibatasi oleh pegunungan dan bukit-bukit yang diperkirakan akan
mengumpulkan air hujan sementara. Setelah daerah tangkapan hujan
ditentukan, maka diukur luasnya pada peta kontur, yaitu dengan menarik
hubungan dari titik-titik yang tertinggi disekeliling tambang membentuk
poligon tertutup, dengan melihat kemungkinan arah mengalirnya air, maka
luas dihitung dengan menggunakan komputer dan planimeter atau millimeter
blok (Suwandhi, 2004).
7.3 Air Limpasan
Bila curah hujan melampaui kapasitas penyerapan (Infiltrasi) maka
besarnya limpasan permukaan akan segera meningkat sesuai dengan
peningkatan intensitas curah hujan, akan tetapi besarnya air limpasan tidak
sebanding dengan peningkatan curah hujan karena disebabkan oleh efek
penggenangan di permukaan tanah. Air limpasan disebut juga dengan air
permukaan tanah. Besarnya air limpasan adalah besarnya curah hujan
dikurangi besarnya penyerapan dan penguapan. Besarnya air limpasan
tergantung pada banyak factor, sehingga tidak semuanya air yang berasal dari
curah hujan akan menjadi sumber bagi suatu system penyaliran
Sumber utama air limpasan permukaan pada suatu tambang terbuka
adalah air hujan. Jika curah hujan yang relative tinggi pada daerah tambang
maka perlu penanganan air hujan yang baik, agar produktifitas tambang tidak
menurun.
7.4 Debit Limpasan (Run Off)
Air limpasan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir diatas
permukaan tanah menuju sungai, danau atau laut (Asdak, 1995 dalam
Suryono,2012). Air hujan yang jatuih kepermukaan tanah yang langsung masuk
kedalam tanah disebut infiltrasi. Aliran itu terjadi karena curah hujan yang
mencapai permukaan bumi tidak dapat terinfiltrasi , baik yang disebabkan karena
intensitas curah hujan atau factor lain misalnya kelerengan, bentuk dan
kekompakan permukaan tanah serta vegetasi
Dari sekian banyak factor yang paling banyak atau besar pengaruhnya
adalah kondisi penggunaan lahan dan perbedaan oleh suatu angka yang disebut
koefisien limpasan. Penentuan besar debit air limpasan maksimum ditentukan
dengan metode “Rasional”. Metode ini hanyak berlaku untuk menghitung debit
limpasan curah hujan yang dinyatakan dengan rumus :
Q = 0,002778 .C .I . A
(Sumber Dr. Ir. Suripin, M.Eng, 2004)
Keterangan :
Q = Debit aliran limpasan (m3/detik)
C = Koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A =Luas daerah tangkapan Hujan (Ha)

Tabel Harga koefisien limpasan

Koefisien
Kemiringan Kegunaan Lahan Limpasan
Sawa, Rawa 0,2
< 3% Hutan, Perkebunan 0,3
Perumahan dengan Kebun 0,4
Hutan, perkebunan 0,4
3% - 5% Perumahan 0,5
Tumbuhan yang jarang 0,6
Tanpa tumbuhan, daerah penumbuhan 0,7
Hutan 0,6
> 15% Perumahan, kebun 0,7
Tumbuhan yang jarang 0,8
Tanpa tumbuhan, daerah tambang 0,9
(Sumber Dr. Ir. Suripin, M.Eng, 2004)

7.5 Analisis Data Curah Hujan


Dalam perencanaan sistem penyaliran untuk air permukaan pada
suatu tambang, diperlukan suatu prakiraan hujan, yaitu curah hujan rencana
dengan periode ulang tertentu yang ditetapkan sebagai acuan dalam
perancangan.
Untuk menentukan prakiraan curah hujan rencana, perlu dilakukan
analisis frekuensi dari data curah hujan yang tersedia. Makin lama selang
waktu pengukuran akan semakin akurat pula hasil analisis frekuensi. Data
curah hujan yang akan dianalisis adalah besarnya curah hujan harian
maksimum.
a. Periode Ulang Hujan
Periode ulang adalah waktu hipotetik dimana suatu kejadian
dengan nilai tertentu, hujan rencana misanya akan disamai atau
dilampaui 1 kali dalam jangka waktu hipotetik tersebut. Misalnya
hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun = 10 mm, tidak berarti
hujan sebesar 10 mm akan secara periodik 1 kali setiap 5 tahun,
melainkan setiap tahunnya ada kemungkinan terjadi 1/5 kali terjadi
hujan yang besarnya sama atau lebih dari 10 mm.
Penentuan periode ulang hujan dilakukan dengan menyesuaikan
data dan keperluan pemakaian saluran yang berkaitan dengan umur
tambang serta tetap memperhitungkan resiko hidrologi (Hidrology
Risk).
Penetapan periode ulang hujan sebenarnya lebih ditekankan
pada masalah kebijakan dan resiko yang perlu diambil sesuai dengan
perencanaan. Menurut Kite G.W. ( 1977 ), acuan untuk menentukan
periode ulang hujan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Periode ulang hujan untuk sarana penyaliran pada daerah tambang

Keterangan Periode ulang hujan (tahun)


Daerah terbuka 0,5
Sarana tambang 2-5
Lereng tambang & penimbunan 5-10
Sumuran utama 10-15
Penyaliran keliling tambang 25
Pemindahan aliran sungai 100
(Sumber : I Made Kamiana, 2011)
Dari tabel diketahui bahwa Periode Ulang Hujan untuk beberapa daerah
adalah berbeda satu dengan yang lainnya.

b. Curah Hujan Rencana


Dalam perencanaan sistem penyaliran untuk air permukaan pada
suatu tambang, hujan rencana merupakan kriteria utama karena berguna
dalam menetukan debit air yang masuk ke pit penambangan.
Hujan rencana adalah hujan maksimum yang mungkin terjadi selama
umur dari sarana penirisan tersebut. Periode ulang hujan adalah hujan
maksimum yang diharapkan terjadi pada setiap tahun (n). Jika suatu data
curah hujan mencapai harga tertentu (x) yang diperkirakan terjadi satu
kali dalam n tahun, maka n tahun dapat dianggap sebagai periode ulang
dari x.
Dalam analisa frekuensi data curah hujan guna memperoleh nilai hujan
rencana dikenal dengan beberapa distribusi probabilitas yang sering
digunakan yaitu gumbel, normal, log normal dan log pearson III.
Penentuan jenis distribusi probabilitas yang sesuai dengan data
dilakukan dengan mencocokkan parameter data tersebut dengan syarat
masing-masing jenis distribusi seperti pada tabel berikut ini.
Tabel Parameter statistik untuk menentukan jenis distribusi

No Distribusi Persyaratan
Cs ≈ 0
1 Normal
Ck ≈ 3
Cs = Cv3 + 3Cv
2 Log Normal
Ck = Cv8 + 6Cv6 +15Cv4 +16Cv2 + 3
Cs ≤ 1,14
3 Gumbel
Ck ≤ 5,4
4 Log Pearson III Selain dari nilai di atas
(Sumber: Bambang Triatmodjo, 2008 dalam I Made K, 2011 : 27)
Keterangan tabel di atas adalah sebagai berikut, dari data di atas didapat
perhitungan parameter statistik sebagai berikut:
1. Mean / nilai tengah / rerata
n
x i

x= i=1
n

2. Simpangan Baku / Standard Deviasi


(x − x)
S= i =1

n −1

3. Koefisien Variansi /Variation Coefficient


S
Cv =
x

( )
4. Asimetri / Kemencengan / Skewness
n n xi − x 3

Cs = n−1
(n − 1).(n − 2).S 3

5. Kurto
sis (x i −x ) 4

1n
n

Ck = n−1
S4

c. Intensitas Curah Hujan


Intensitas curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh dalam areal
tertentu dalam jangka waktu yang relatif sangat singkat dinyatakan dalam
mm/dtk, mm/mnt atau mm/jam. Intensitas curah hujan biasanya
disimbolkan dengan huruf I dengan satuan mm/jam, yang artinya
tinggi/kedalaman yang terjadi adalah sekian mm dalam periode waktu
satu jam.
Hubungan antara intensitas hujan, lama hujan,dan frekuensi hujan

biasanya dinyatakan dengan lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF =

Intensity Duration Frequency Curve), diperlukan data hujan jangka pendek,


misalnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman untuk
membentuk lengkung IDF.
Seandainya curah hujan harian didaerah penelitian diketahui tidak
terdistribusi merata setiap tahun, maka menurut Mononobe (1992),
Intensitas curah hujan dapat dihitung dengan rumus perkiraan intensitas
curah hujan untuk waktu lama waktu hujan sembarang yang dihitung dari
data curah hujan harian yaitu :

7.6 Sump Sumuran (Sump)


Kolam penampung (Sump) merupakan tempat yang dibuat untuk
menampung air sebelum air tersebut dipompakan.. Tata letak kolam penampung
dipengaruhi oleh sistem drainase tambang yang digunakan serta disesuaikan
dengan letak geografis daerah tambang dan kestabilan lereng tambang.
Berdasarkan tata letak kolam penampung (sump), sistem penirisan tambang
dapat dibedakan menjadi :
1. Sistem penirisan terpusat
Pada sistem ini sump-sump akan ditempatkan pada setiap jenjang atau
bench. Sistem pengaliran dilakukan dari jenjang paling atas menuju
jenjang- jenjang yang berada di bawahnya, sehingga akhirnya air akan
terpusat pada main sump untuk kemudian dipompakan keluar tambang.

2. Sistem penirisan tidak memusat


Sistem ini diterapkan untuk daerah tambang yang relatif dangkal
dengan keadaan geografis daerah luar tambang yang memungkinkan untuk
mengalirkan air secara langsung dari sump ke luar tambang.
Berdasarkan penempatannya, sump dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Travelling Sump
Sump ini dibuat pada daerah front tambang. Tujuan
dibuatnya sump ini adalah untuk menanggulangi air permukaan.
Jangka waktu penggunaan sump ini relatif singkat dan selalu
ditempatkan sesuai dengan kemajuan tambang.
2. Sump Jenjang
Sump ini dibuat secara terencana baik dalam pemilihan
lokasi maupun volumenya. Penempatan sump ini adalah pada
jenjang tambang dan biasanya di bagian lereng tepi tambang.
Sump ini disebut sebagai sump permanen karena dibuat untuk
jangka waktu yang cukup lama dan biasanya dibuat dari bahan
kedap air dengan tujuan untuk mencegah meresapnya air yang
dapat menyebabkan longsornya jenjang.
3. Main Sump
Sump ini dibuat sebagai tempat penampungan air terakhir. Pada umumnya
sump ini dibuat pada elevasi terendah dari dasar tambang.

VIII. LOKASI PELAKSANAAN


Adapun tempat pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir ini pada PT.
Insani Bara Perkasa.

IX. WAKTU PELAKSANAAN


Adapun waktu pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir ini adalah
selama 2 (Dua) bulan dari September 2022 – November 2022.
Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Bulan
Kegiatan September Oktober November
II III IV I II III IV I
Orientasi Lapangan
Pengambilan dan Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Presentasi di Perusahaan
X. DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Mulai

Studi pusataka

Pengambilan data

Data primer : Data sekunder :

• Debit Limpasan • Profil perusahaan


• Volume air sump • Data curah hujan
• Dimensi sump • Peta kondisi geologi
• Daerah tangkapan hujan regional
• Peta lokasi dan
kesampaian daerah
• Dan Data Pendukung
Lainnya

Pengolahan data

Analisa hasil

Kesimpulan dan saran

Selesai
XI. PENUTUP
Demikian proposal ini saya buat dengan sebenar-benarnya, besar
harapan kami untuk dapat melaksanakan penelitian di PT. Insani Bara
Perkasa. Saya menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak
terdapat kekurangan atau kekeliruan, untuk itu dimohon adanya saran
konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan
penelitian Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Atas
bantuan dan perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Firman Nullah Yusuf, Anshariah, Nurlita Jafar, Darman, 2020, “ Analisis Mine
Dewatering Pada Tambang Batubara Di Desa Batu Kajang Kecamatan Batu
Sopang Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geosapta. Universitas
Muslim Indonesia. Vol. 6, No 2 2020.

Harry Phihewunnue. (2017). Analisis Mine Dewatering Pada Tambang Batubara Di PT.
Rimau Energy Mining Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito
Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Skripsi. Universitas Hasanudin. 2017.

Lidayul, Dara. 2016. “Perencanaan Sumuran (Sump) Pada Sistem penyaliran Tambang
Terbuka Di PIT IV Tambang Batubara PT. Bara Energi Lestari, Kabupaten Nagan
Raya, Aceh”. Tugas Akhir. Aceh: Universitas Syiah Kuala
Curculum Vitae

Peserta dalam kerja praktik ini adalah mahasiswa Jurusan/Prodi Teknik

Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya yang berjumlah dua

orang sebagai berikut :

Data Diri Pemohon


Nama : Erlangga Eka Wijaya
NIM : DBD 118 021
IPK/Semester : 3,40 / Delapan
Status Mahasiswa : Aktif
Tempat, Tgl, Lahir : Cilacap, 3 September 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat Asal : Jl. Gita Dini, Magetan Jawa Timur
Alamat Domisili : Jl. Kinibalu Induk
HP : (+62)89691559185
E-Mail : eeka817@gmail.com

Data Pendidikan Formal


2005 – 2011 : SD Negeri Tawanganom 2 Magetan
2011 – 2014 : SMP Negeri 1 Magetan
2014 – 2017 : SMA Negeri 1 Magetan
2018 – Sekarang : Universitas Palangkaraya

Pengalaman Pelatihan
1. Peserta Miners Gathering Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Palangka Raya Tahun 2018.
2. Peserta USMC (Upr Mining Student Competition) Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya Tahun 2019.

3. Kuliah Lapangan di Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya dan Kuala


Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (2021).
4. Desa Buhut Jaya
Kerja Praktik di PT. Telen Orbit Prima (TOP)
Kecamatan Kapuas Tengah Kabupaten Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah (2021)

Pengalaman Organisasi
1. Panitia MBFC (Mining Big Family Competition) IX , 2019
2. Panitia MBFC (Mining Big Family Competition) X, 2020
3. Anggota Divisi Sosial Masyarakat HMTP (Himpunan Mahasiswa Teknik
Pertambangan) Universitas Palangka Raya Tahun 2020.
4. Anggota Divis Informasi dan Komunikasi HMTP (Himpunan Mahasiswa
Teknik Pertambangan) Universitas Palangka Raya Tahun 2021.
5. Koordinator Divisi Konsumsi MG ( Miner’s Gathering ) 2021
6. Koordinator Divisi Kesehatan dan Kerohanian MG ( Miner’s Gathering )
2022

Demikian riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya dan dengan


sejujur-jujurnya
SURAT PERNYATAAN
PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING DAN DOSEN PENGUJI

Ketua Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Palangka


Raya :

Nama : Fahrul Indrajaya, S.T., M.T.


NIP : 197912152008121001
Pangkat/Golongan : Penata Tingkat I / III.d
Jabatan : Ketua Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan
Unit Kerja : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Dengan ini menyatakan dan memberikan penetapan untuk Dosen Pembimbing Skripsi dan
Penguji Skripsi pada Semester Genap 2021/2022 kepada :

1. Lisa Virgiyanti, S.T., M.T. : Sebagai Pembimbing Utama


2. Novalisae, S.T., M.T. : Sebagai Pembimbing Pendamping
3. Fahrul Indrajaya, S.T., M.T. : Sebagai Penguji I
4. Noveriady, S.T., M.T. : Sebagai Penguji II

Dalam penulisan Skripsi saudara : ERLANGGA EKA WIJAYA., NIM : DBD 118021.
Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan, dengan Judul :

EVALUASI SUMP UNTUK MENDUKUNG SISTEM PENYALIRAN TAMBANG DI


PT TELEN ORBIT PRIMA

Demikian surat pernyataan penetapan dosen pembimbing dan penguji ini dibuat, apabila ada
perubahan judul diharapkan melaporkan kepada Koordinator Skripsi untuk perubahan dan
pengajuan ulang. Terimakasih.

Dibuat di : Palangka Raya


Pada tanggal : 17 Mei 2022
Ketua Jurusan/Prodi Teknik Pertambangan,

Fahrul Indrajaya, S.T., M.T.


NIP. 197912152008121001
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai