Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT A

PT KALIMANTAN LESTARI RAHARJA (KLR)


JOBSITE SAMBOJA,KAB KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR
YUDITA RIO., 2008 31 046
Fakultas Teknik,Universitas Veteran Republik Indonesia,Makassar-Indonesia

ABSTRAC
PT Kalimatan lestari raharja terletak di muara jawa-teluk dalam, kecamatan
samboja, kab kutai kartanegara,Kalimantan timur merupakan sebuah
perusahaan tambang batubara yang ada di Indonesia . system penambangan
batubara yang dilakukan adalah system penambangan terbuka dengan metode
open pit.
Masalah yang sering dihadapi dalam kegiatan penambangan batubara pada
daerah penelitian adalah tinggi debit air limpasan pada musim hujan sehingga
menghambat aktifitas penambangan seperti : kerja alat alat mekanis
terganggu,jam kerja berkurang ,dan juga sering terjadi kelongsoran dikarenakan
system penyaliran yang ada kiurang berfungsi sebagamana yang diharpkan
.penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan pada perusahaan
mengenai bentuk teknis system penyaliran yang layak dan aman guna
kelancaran produksi pada lokasi system penyaliran dengan cara membuat
saluran terbuka berbentu traspesium . dari hasul pengamatan dan perhitungan
diperoleh dimensi saluran n_=0,=0,203;debit (Q)=0,266m/detik ;lebar diatas
saluran =1,08;lebar dasar saluran (b) (m)=0,380;tinggi air (h)
(m)=0,33,kedalaman(d)(m)=0,629;sudut kemiringan ()=60;tinggi jagaan (w)(m)
=0,299m/detik dengfan luas daerah pengaruh 383280 m dan volume air
10932,5 m . untuk dapat memindahkan volume sumb keluar tambang
digunakan pompa flygt 150 electrik yang berkapasitas nyata pompa 348m/jam.
Kata Kunci : Penyaliran Tambang, Tinggi debit air limpasan.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis dan mempunyai curha hujan yang cukup tinggi.
Pada industry pertambangan , tingginya curah hujan tersubut dapat menghambat kegiatan operasional
penambangan . untuk itu perlu adanya system penyaliran pada lokasi penambangan . PT Kalimantan
lestari raharja yang terletak di muara jawa-teluk dalam kec samboja kab kutai kartanegara , Provinsi
Kalimantan timur yang merupakan sebuah perusahaan tambang emas yang ada di Indonesia .
penambangan di daerah ini merupakan system penambangan tambang terbuka . besarnya debit air yang
masuk kedalam front penambangan merupakan kendala yang harus dihadapi pada musim hujan ,
karena dapat mengakibatkan genangan air pada lantai dasar tambang sehingga produksi terhambat ,
agar kegiatan penambangan dapat berjalan sesuai yang direncanakan , maka dibutukan kondisi kerja
yang baik, diantaranya tidak terdapat genangan air atau endapan sedimen dilokasi kerja dan jalan
tambang.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran dan dampak lanjutan terhadap kelestarian alam maka perlu
dicari cara atau metode untuk mengantisipasi genangan air tersebut, salah satunya adalah dengan
membuat saluran dan kolam pengendapan (sediment pont atau settling pond) sebagai tempat partikel
partikel lumpur yang ikut bersama dengan air yang bisa terendapkan sebelum dialirkan ke sungai.untuk
mengatur aliran air yang akan mempengaruhi kegiatan penambangan , maka perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui seberapa besar debit air tambang yang akan mempengaruhi kegiatan penambangan
di daerah tersebut serta perlu dikaji sarana pengaliran dan pengelolahan air seperti apa yang dibangun
di daerah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mekalkukan penelitian
ini dengan judul Studi Tentang Penagangan Air Limpasan. . PT Kalimantan lestari raharja yang terletak
di muara jawa-teluk dalam kec samboja kab kutai kartanegara , Provinsi Kalimantan timur

B. TUJUAN PENE;ITIAN
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT Kalimantan Lestari Raharja (KLR) adalah untuk
mengetahui :
1. Intensitas curah hujan
2. Dimensi saluran,sump dan kolam pengendapan
3. Jumlah pompa yang dibutukan
C. METODOLOGI PENELITIAN
Mtode penelitian meliputi :
1. Studi literature
Yaitu mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dilapangan
melalui buku-buku dan literature.
2. Orientasi lapangan
Maksud dari orientasi lapangan adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap
permasalahan yang akan dibahas.
3. Pengambilan data lapangan
Pengambilan data lapangan dilakukan setelah studi literature dan orientasi lapangan selesai
dilaksanakan ,data yang diambil atau data primer data sekunder.
4. Pengolahan data
Yaitu dengan melakukan beberapa perhitumgan dengan pengambaran ,selanjutnya disajikan
dealam bentuk tambel dan rangkaian perhitungan dalam suatu proses tertentu.
5. Analisis hasil pengolahan
6. Kesimpulan
TINJAUAN UMUM
Sekilas Tentang Perusahaan PT Kalimantan Lestari Raharja
PT Kalimantan Lestari Raharja yang memiliki surat keputusan kuasa pertambangan (KP) eksplorasi yang
ditanda tangani oleh bupati Kutai Kartanegara tanggal 22 februari 2006 No.540/22/KP-Er/DPE-IV/II/2006 seluas

1,851 hectar berada dikecamatan sambajo, kabpaten kutai kartanefara provinsi Kalimantan timur dengan kode
wilayah : KW.KTN 2006 022 Er, yang xselanjutnya di tinggkatkan ke tahap ekploitasi .
Penambangan
Penambangan batubara dilakukan dengan system tambang terbuka (surface mining ) menggunakan peralatanb
mekanis meliputi kegiatan pengusapan lapisan tanah penutup , pembersihan lahan, pemuatan , pengangkutan .
Pembersihan lahan
Sebelum dilakukan pengusapan tanah penutup (overburden ) pembersihan lahan merupakan kegiatan awal
dari penambangan yaitu mebersihkan pohon-pohon , baik yang besar maupun yang kecil dengan menggunakan
bulldozer.
Pembongkaran
Pembongkaran tanah penutup ( overburden ) dengan duia cara : yaitu
- Pembongkaran tanah pentup yang lunak dengan menggunakan excavator yang sekaloigus dengan alat muat
- Penggarukan terhadap batuan relative keras dengan menggunakan bulldozer yang dilengkapi dengan alat
garuk( riper)

PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN


1.

Prosedur Penelitian

Factor utama dalam pemecahan penelitian ini , diperlukan sejumlah data dan informasi yang berkaitan dengaan
persoalan yang dihadapi , data tersbut diolah dan kemuadian disusun agar dapat dapat menajadi suatu
informasin yang akan memberikan kemudahan kemudahan dalam usaha pemecahan masalah selanjutnya.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan maksud untuk mencari informasi pada objek penelitian agar dapat
meberikan suatu gambaran secara rinci.
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan sebgai berikut :
1.

2.

Pengambilan data dilapngan dilakukan berdasarkan kebutuhan data penelitian .data-data dibutukan
diantara lain :
a. Pengambilan data primer meliputi kapasitas pompa, luas penampang saluran dimesi
sump, dimensi kolam pengendapan
b. Data sekunder meliputi kedaan geologi dan geografis daerah penelitian , kondisi tambang
serta system penyaliran (drainase), data curah hujan dengan periode 10 trahun mulai dari
2003-2012 dan data siklus alat muat exvator
Hasil penelitian
Data yang diperoleh beruba data primer dan data sekunder harus diolah terlebih dahulu sebelum
menggunakan untuk merencanakan bentuk system drainase pada PIT A Kalimantan Lesrtari.
1.

Daerah tangkapan air Hujan


Berdasarkan pengukuran pada peta menggunakan Minesacpe maka daerah tangkapan
hujan (DTH) . luas daerah tangkapan hujan secara keseluruhan sebesar 547500m atau
54,75 Ha . diaman daerah tangkapan hujan dibagi menajdi 2 bagian yaitu :

2.

3.

a. Daerah pengaruh
b. Daerah bukaan
Curah Hujan
Hasil pengamatan curah hujan tersebut pada daerah penelitian selama sepuluh
tahun 2003-2012. Dari data tersebut bahwa curah hujan terendah terjadi pada
tahun 2011 sebesar 190 mm/tahun dengan jumlah curah hujan 103 hari/tahun,
sedangakam curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 472
mm/tahun dengan jumlah hari hujan 199 hari/tahun dan curah hujan maksimum
472 mm/tahun .
Intesnitas curah hujan

Intensitas curah hujan merupakan perbandingan kenaikan limpasan air hujan terhadap
lamnya waktu hujan pada suatu cearha dan berpengaruh besar terhadap perencanaan
system penirisan tambang . dimana curah hujan rencana untuk periode 10 tahun di daerah
penyelidikan adalah sebesar 478,22mm/bulan dengan waktu hujan rata-rata 16 hari ,
maka curah hujan rencana =4787,222/16 hari =28,88 mm/ hari , selanjutnya intensitas
curah hujan (I) dihitung berdasarkan rumus mononobe.

PEMBAHASAN
1.

Curah Hujan Rencana


Berdasarkan dari hasil yang didapat dari pengetesan chi square diaman hasil terkecil
diperoleh dari metode gumbel, maka digunakan curah hujan rencana dengan periode
ulang 10 tahunn. Dengan menggunakan hasil perhitungan dengan merode gumbel
diperoleh 478,221 mm/bylan . dala, kaitanya dengan perrencanaan sisten pemommpaan ,
curah hujan dengan berdampak pada volume air total sump.
2. Intensitas curah hujan
Diperoleh hasil perhitungan intensitas curah hujan yang dapat dilihaat pada lampoiran 3
dengan hasi; sebagai berikiut
- daerah pengaruh 1 = 13,022mm/jam
-daerah bukaan = 9,9992mm/jam
3. dimensi saluran
Untuk menghitung kapasitas pengaliran suatu saluran air dihitung dengan menggunakan
rumus manning yang dapat dilihat pada bab III
KESIMPULAN

1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
3.
a.
b.
4.
a.
b.
c.
d.
5.

Dari hasil penelitian , perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya , maka dapat ditarik
kesimpulan ;
Intesnitas curah hujan diperoleh dari tiap daerha pengaruh yaitu :
Daerah pengaruh 1 = 13,02 mm/jam
Daerah pengaruh 2 = 9,992mm/jam
Dimensi saluran daerah pengaruh 1 diperoleh
N = 0,33
Debit
=0,266
Lebar atas saluran = 1,108
Lebar dasar saluran = 0,380
Tinggi air = 0,33
Kedalamn = 0,629
Sudut kemiringan = 60
Panjang sisi saluran = 1627,392
Tinggi jagaan = 0.299
Jari-jari hidrolisis = 0,165
Kemiringan saluran = 0,571
Diemsni sump
Q
= 957,6
V
= 10932,5
Dimesi kolam pengendapan
Total volume settlingpond
= 1001,55m
Volume tiap kolam
= 333,85 m
Luas kolam
= 11.28
Panjang kolam
=5,29m
Jumlah pompa yang digunakan adal sebanyak 2 9dua) unit

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.

Awing suwandhi,2003 ,Penirisan tambang terbuka pusdiklat teknologi mineral dan batubara , bandung.
Gautama yudi sayoga,1993. Pengantan penirisan tambang institute tenologio bangdung .bandung
Johan kelana putra haiman ,1993, Geoteknis Tanah beta offset, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai