Disusun Oleh :
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
1
DAFTAR ISI
2
3.4.2 Survey Data .................................................................................................11
3
5.2 Saran ..............................................................................................................................24
4
BAB I
PENDAHULUAN
Waduk dalam pengertian umum berarti suatu tempat pada permukaan tanah yang
difungsikan untuk menyimpan/ menampung air saat terjadi kelebihan air saat musim
penghujan,kemudian air yang melimpah tersebut dimanfaatkan sebagai keperluan
masyarakat,baik untuk keperluan pertanian maupun keperluan kebersihan dalam hidup
bermasyarakat.Waduk juga dapat dibangun di lembah sungai pada sebuah bendungan atau
penggalian tanah atau teknik kontruksi konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang
beton.
Waduk Jatibarang merupakan waduk yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah yang
memiliki berbagai manfaat untuk masyarakat dan daerah sekitar seperti sebagai sumber air,
pengendali banjir, tempat wisata. Berkembangnya aktivitas manusia di Waduk Jatibarang akan
mempengaruhi kualitas air dan kesuburan perairan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan
kualitas air melalui monitoring produktivitas primer Waduk Jatibarang.
Waduk Jatibarang dibangun karena masalah banjir yang sering terjadi di Kota Semarang.
Waduk Jatibarang dimanfaatkan sebagai wisata dan sumber air bersih selain digunakan
sebagai sarana pengendali banjir Kali Garang dan beberapa sungai lainnya. Tergantung pada
pemanfaatannya, kualitas air Waduk Jatibarang yang multifungsi perlu dikaji agar dapat
dimanfaatkan sebagai objek wisata. Tujuan pemantauan kualitas air adalah sebagai sarana
pengelolaan sumber daya yang ada di waduk. Sumber daya yang ada adalah ikan endemik
yang berasal dari sungai-sungai yang mengalir ke perairan Waduk Jatibarang (Sutomo, 2011
dalam Pramono dan Subowo, 2015).
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada permasalahan terkait dalam penelitian ini.
Pertanyaan-pertanyaan ini diidentifikasi sebagai berikut:
1.4 Maksud
6
1.5 Manfaat
BAB I Pendahuluan
1.7 Keaslian
7
BAB II
STUDI PUSTAKA
Saluran irigasi adalah fungsi selain pengaliran air juga dapat menjadi sumber
pembangkit listri,yang bisa disebut sebagai PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro). Prinsip dasarnya yaitu memanfaatkan energi potensial memanfaatkan aliran air dari
ketinggian ketinggian tertentu dari tempat instalasi listrik. Skema mikrohidro membutuhkan
suatu hal, yaitu debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat
dimanfaatkan.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Jalan Moch. Ihsan, Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota
Semarang, Jawa Tengah.Langkah-langkah penelitian ini diperlihatkan pada gambar 3.1 :
Mulai
Studi Literatur
Analisis Ekonomi
Selesai
9
3.2 Studi Literatur dan Pengumpulan Data
10
3.4.2 Survey Data
11
3.4.6 Perancangan PLTMH
Rancangan PLTMH harus sesuai dengan potensi daya yang dibangkitkan dari
waduk. Dalam hal ini peneliti merancang komponen utama, seperti bendungan dan
intake, saluran pembawa, bak pengendap, bak penenang, pipa pesat, rumah
pembangkit, turbin generator dan saluran transmisi.
Secara teknis, PLTMH ini hanya memiliki tiga komponen utama, yaitu sumber
air, turbin, dan generator. Air yang mengalir ke sungai yang dibendung dialihkan
melalui pintu masuk dan kemudian mengalir melalui saluran pembawa aliran. Saluran
pembawa berfungsi sebagai pengangkut air dari bak menuju tangki pengendapan.
Tangki sedimentasi berfungsi sebagai pengendap tanah, terbawa air sehingga tidak
masuk ke pipa cepat.
Dalam penelitian ini, analisa kebutuhan daya yang dibutuhkan berada di Desa
Kedungpane. Hal ini dilakukan supaya peneliti mengetahui besar daya yang
dibutuhkan khususnya pada sarana publik pada desa tersebut. Karena saran publik
merupakan hal yang sangat penting sehingga dibutuhkan aliran listrik yang konstan.
12
3.4.8 Analisa Ekonomi
13
BAB IV
Untuk tahap awal dari mengembangkan pembangkit listrik mikrohidro ini dimulai
dengan melakukan survei lapangan untuk mengetahui potensi dari saluran irigasi / Sungai.
Setelah kita mendapatkan lokasi untuk penelitian maka langkah selanjutnya kita melakukan
pengambilan data, dengan mengukur lebar, kedalaman, kecepatan, debit air dan menghitung
potensi daya listrik dari saluran irigasi.
a) Untuk dapat menentukan berapa lebar dari saluran diukur menggunakan meteran
(sesuai kapasitas).
b) Untuk pengukuran kedalaman air di saluran irigasi, menggunakan kayu kemudian
diukur nenggunakan meteran.
c) Lalu untuk mengukur berapa kecepatan air menggunakan daun yang dihanyutkan pada
saluran dilakukan berulang ulang sebanyak 10 kali. Dan kita ambil rata ratanya
(pengukuran menggunakan stopwatch).
Data yang diperoleh berdasarkan prosedur pengujian yang telah dilakukan pada saluran
irigasi, diperoleh hasil pengukuran di bawah ini:
14
Tabel 4.1.1 Pengukuran Kecepatan Air
Untuk lebih jelasnya, bagaimana pengukuran kecepatan air dari saluran irigasi ini
dapat kita lihat pada grafik dibawah ini :
15
Gambar 4.1.3 Grafik Pengukuran Kecepatan Air dalam m/detik
Ket:
L1 (lebar bawah) = 4m
L3 (lebar atas) = 6m
t = 1,88m
Untuk dapat mengetahui lebar permukaan air pada saluran air ini (L2) yaitu sebagai berikut :
16
Jadi, Luas Penampang air pada saluran ini adalah
Q = A × V Dimana:
Q = Debit air (m3 /s)
A = Luas Penampang (m2 )
V = Kecepatan (m/s)
Sehingga,
Q=A×V
Q = 5,8 m 2 × 0.675 m/s
Q = 3,9 m 3 /s
17
4.2.2.Analisa Perkiraan Daya Aliran
Untuk mengetahui berapa daya aliran air, kita terlebih dahulu mengukur
berapa Head effisiendari saluran irigasi ini, dapat dilihat pada gambar berikut :
Jadi, daya alirannya atau bisa disebut dengan energi potensial dari air dapat diperoleh
dengan rumus:
Pa = Q .ρ. g . h .
Dimana:
18
Diketahui:
ρ= 1000 kg/m3
Q = 3,9 m 3 /s
g = 9,8m/ h = 5,1 m
Jadi, potensi daya yang mampu di hasilkan dari aliran air saluran irigasi ini
yaitu 194922 watt atau 194,922 kW.
Untuk pemilihan jenis turbin, akan didasarkan pada head dari saluran air. Pada
pengaplikasiannya, turbin impuls ini biasa digunakan untuk tempat yang mempunyai head
yang tinggi, dan pada head yang rendah akan lebih effisien untuk menggunakan turbin reaksi.
Turbin Kaplan bagus digunakan pada semua jenis debit dan head, effisiensinya dari
tubin ini juga baikdalam segala kondisi aliran.Maka dari itu, berdasarkan hasil perhitungan
dan pengukuran analisa daya yang telah dilakukan yaitu sebesar 194922 watt, maka turbin
yang paling tebat untuk dipilih yaitu turbin jenis Kaplan. Syarat dari penggunaan turbin ini
yaitu ketinggiannya antara 2 – 40 meter, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
19
Gambar 4.3.1 Turbin Kaplan
Gambar 4.2.1 merupakan contoh dari turbin yang nantinya akan diaplikasikan pada
saluran irigasi ini. Dengan debit air pada saluran irigasi yang tidak terlalu besar dan juga
ketinggian (Head) yang tidak terlalu tinggi yaitu dengan tinggi 5,7m, maka akan lebih efisien
jika pada saluran ini menggunakan turbin jenis Kaplan.
Jika pada penelitian ini akan digunakan jenis turbin kaplan, maka untuk dapat
mengetahui berapa daya yang mampu dihasilkan dari penggunaan turbin ini, dapat diketahui
menggunakan rumus dibawah ini:
Diketahui:
ρ = 1000 kg/m3
Q =3,9 m 3 /s
g= 9,8 m/ h = 5,1
20
m ηt = 0,8
Maka;
Jadi, potensi daya yang mampu di hasilkaan turbin (PoutT) adalah 155937,6 watt atau
155,9376 kW.
Pada Pembangkit ini akan digunakan generator untuk mengubah energi mekanik
(gerak) menjadi energi listrik. Untuk mengetahui efisien generatot adalah sebagai berikut:
Maka untuk mengetahui berapa daya output dari generator digunakan rumus sebagai
berikut;
Diketahui;
ρ= 1000 kg/m3
Q =3,9 m 3 /s
g= 9,8 m/ h = 5,1
m ηt = 0,8
ηbelt=efisiensi transmisi(0,98 flat belt dan 0,95 untuk v belt) ηg = 0,9
Maka;
21
= 3,9 × 1000 × 9,8 × 5,1 × 0,8 × 0,95 × 0,9
= 133326,6 watt
Jadi, dari perhitungan diatas maka potensi daya yang dapat dihasikan generator yaitu
sebesar 133326,6 watt atau 133326,6 kW.
Generator yang akan dipakai adalah generator yang mampu menghasilkan daya yang
lebih besar dari daya output generator dari perhitungan yang telah dilakukan. Berdasarkan
ketersediaan generator yang berada di pasaran maka akan digunakan brand name generator
FUCHUN dengan spesifikasi yaitu 1500 rpm, 50 Hz, 400 v, dan daya generator berkapasitas
185 kW.
22
4.5. Desain PLTMH pada Saluran Irigasi
Desain PLTMH yang akan dipakai pada saluran irigasi Jati Barang beserta RAB, di
desa Kedungpane, Mijen, Semarang, Prov. Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar berikut:
Untuk perkiraan anggaran biaya (investasi awal) dari pembuatan PLTMH di saluran
irigasi ini dapat dilihat pada tabel berikut :
23
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, maka kita
dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Dengan kecepatan (V) rata – rata air saluran irigasi yaitu 0,675 m/detik, dengan luas
penampang (A) saluran yaitu 5,8 m2 ,diperoleh debit air dari saluran irigasi yaitu 3,9
m3 /s, dan head effisien yaitu 5,1 m. Maka, diperoleh potensi daya yang dapat
dihasilkan dari saluran irigasi yaitu sebesar 194,922 kW.
2. Daya yang mampu dihasilkan dengan pemilihan turbin Kaplan yaitu sebesar 155,9376
kW. Dan untuk daya keluaran dari generator yaitu sebesar 133,3266 kW.
3. Dari hasil perhitungan Daya output dari generator yaitu sebesar 133,3266 kW,
sedangkan untuk klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro yaitu kapasitas
dayanya dari 5 kW – 100 kW. Maka dari itu penelitian pada saluran irigasi ini bukan
termasuk PLTMH (Mikrohidro) akan tetapi termasuk dalam klasifikasi Pembangkit
Listrik Tenaga Minihidro yang kapasitasnya dari 100 kW – 1 MW.
5.2. Saran
Dari kesimpulan penelitian diatas maka dapat diajukan beberapa saran agar dapat
menjadi pertimbangan untuk pembuatan PLTMH:
1. Untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga air diusahakan mencari terjunan air
(head) yang tinggi dan debit air yang besar, agar listrik yang di hasilkan semakin besar.
2. . Pemanfaatan energi terbarukan ini, bisa menjadi alternatif untuk memenuhi
kebutuhan listrik khususnya di daerah pelosok, yang belum terdapat energi listrik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Hefni, (2003), “Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber dan Lingkungan
Perairan ”, Kanisius, Jakarta.
Aziz, Sumbandiyah, (2019), “Pemetaan Potensi Energi Terbarukan Sebagai Salah Satu
Alternatif Solusi Indonesia Terang” , Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Malang.
25