Grafik Heave RAO, Head Seas (Heading 180 deg) dan Roll RAO, Bow
Quartering Seas(Heading 135 deg)
Pitch RAO, Head Seas (Heading 180 deg) untuk nilai heave, roll dan pitch
pada sudut masuk gelombang (μ = 0°; 45°; 90°; 135°)
Analisa RAO pada arah gelombang 180° (Vs = 14 knot) pada kondisi fuel
load, menunjukkan bahwa semakin bersar frekuensi gelombang maka semakin
kecil amplitudonya. Dimana pada kondisi Roll saat frekuensi kecil
menunjukkan respon amplitude yang besar tetapi berbanding terbalik dengan
kondisi Heave dan Pitch, frekuensi bertambah maka menimbulkan respon
amplitude yang semakin kecil.
Keunggulan Dalam penelitian tersebut dijelaskan analisa grafik secara detail.
Penelitian
Kelemahan -
Penelitian
Kesimpulan 1. Heave, terjadi kenaikan nilai gerakan seiring dengan bertambahnya
kecepatan kapal. Nilai gerakan heave maksimum terjadi pada saat
kecepatan kapal 14 knot dan kondisi arah datang gelombang 180° dengan
nilai RAO sebesar 3,389 deg/m pada frekuensi 0,41 rad/s.
2. Terjadi nilai kenaikan gerakan roll seiring dengan bertambahnya
kecepatan kapal. Nilai maksimum terjadi pada arah gelombang datang
135° saat kecepatan kapal 0 m/s dengan RAO 1,34 deg/m pada frekuensi
1,67 rad/s, sedangkan nilai roll minimum terjadi pada kecepatan 14 knot
dan arah datang gelombang 135° dengan RAO 2,096 deg/m pada frekuensi
1,11 rad/s.
3. Untuk gerak pitch terjadi kenaikan gerakan seiring dengan bertambahnya
kecepatan kapal dengan nilai pitch maksimum pada kecepatan kapal 14
knot dan arah gelombang datang 180° dengan nilai RAO 5,66 deg/m pada
frekuensi 1,27 rad/s.
Judul Pembangkit Listrik Tenaga Angin sebagai Energi Listrik Alternatif bagi
Masyarakat Nelayan Muaro Ganting Kelurahan Parupuk Kecamatan Koto
Tangah
Nama Jurnal JTEV (JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN VOKASIONAL)
Volume dan Vol. 06, No. 02
Halaman
Tahun April 2020
Penulis Syamsuarnis dan Oriza Candra
Reviewer Achmad Ilham Dwi Prasetyo
Tanggal 26 Oktober 2021
Hasil Penelitian Pada pengambilan data ini dilakukan dengan cara mengukur kecepatan angin
selama 6 jam dengan menggunakan alat ukur yaitu anemometer dimana
pengambilan data pengukuran kecepatan angin dilakukan 1 jam sekali. Setelah
mengetahui kecepatan angin lalu disambungkan ke aki dengan kapasitas aki
3,5 Ah, dimana yang diukur yaitu tegangan pengisian dan arus pengisian
dengan alat ukur multimeter. Yang terakhir yaitu pemakaian aki terhadapa
beban. Pengambilan data dilakukan 2 kali dengan variasi beban berbeda yaitu
1 lampu dan 2 lampu.
Dari hasil pengambilan data pada selama 6 jam untuk pengisian aki pada 1
lampu dan 2 lampu arus pengisian memiliki rata – rata yang sama yaitu
sebesar 0,12 A, dan jika dihitung dengan rumus persamaan N=I x t , aki akan
terisi penuh dalam waktu 29 jam.
Keunggulan Dalam penelitian tersebut dijelaskan dengan detail langkah – langkah hingga
Penelitian menghitung daya yang dihasilkan prototype untuk mengisi aki.
Kelemahan Dalam penelitian tersebut tidak ditunjukkan metode pembuatan prototype dan
Penelitian langsung memberikan gambar prototype.
Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan
simpulan di mana untuk dari hasil pengujian prototype pembangkit listrik
tenaga angin yang telah dibuat dalam pengukuran kecepatan angin diperoleh
rata-rata sebesar 5,6 m/s menghasilkan tegangan pengisian sebesar 12,6 Volt
dan arus sebesar 0,12 A. Sedangkan pada saat rata-rata kecepatan angin
sebesar 5,4 m/s menghasilkan tegangan pengisian sebesar 12,5 Volt dan arus
sebesar 0,12 A. Dalam lama pengisian aki dengan kapasitas 12 Volt, 3,5 Ah
membutuhkan waktu sebesar 29 jam. Pemakaian aki dengan beban lampu DC
berdaya 10 Watt yaitu 15 jam dan untuk lampu DC berdaya 5 watt 38 jam.