ABSTRAK
Turbin pelton merupakan salah.satu jenis turbin air yang digunakan sebagai
pembangkit listrik tenaga air. Berdasarkan kinerjanya, turbin dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu bentuk sudu, debit air, jumlah sudu dan jumlah nosel. Oleh sebab itu perlu dibuat sebuah
rancangan kombinasi dari faktor yang mempengaruhi kinerja turbin. Tujuan dalam penelitian
ini yaitu mendapatkan kombinasi yang optimal dari faktor yang mempengaruhi kinerja turbin.
Metode optimasi yang digunakan adalah Response Surface Methodology (RSM). Penelitian ini
terdiri dari 4 faktor yaitu bentuk sudu (mangkok,setengah silinder dan datar), jumlah sudu (14,
16 dan 18), bukaan katup (900, 1000 dan 1100) dan jumlah nosel (1,2 dan 4) dari faktor tersebut
diperoleh 18 kombinasi percobaan menggunakan software modde 5.0 dengan parameter
respon yaitu tegangan dan arus keluaran alternator. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kombinasi optimal terdapat pada turbin pelton bentuk sudu mangkok menunjukan nilai indeks
R2 (“goodness of fit”) dan nilai indeks Q2 (“goodness of prediction”) sebesar 1 untuk respon
tegangan dan respon arus, pada kombinasi yaitu: jumlah sudu 18, bukaan katup 900 dan
jumlah nosel 4 menghasilkan respon tegangan 11,78 volt dan arus 2,69 ampere.
1. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki potensi energi air yang bisa Kelengkapan sarana dan prasarana merupakan
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Potensi salah satu pendukung proses pembelajaran pada
tenaga air PLTA skala besar di Indonesia perkuliahan, khususnya di Program Studi Teknik
diperkirakan 75,67 GW, 94%. Sebesar 4,20 GW Mesin Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
sudah dimanfaatkan dan sebagian besar berada di Pada perkuliahan terdapat materi kuliah yang
Pulau Jawa. Potensi tenaga air skala kecil berkaitan dengan konversi energi seperti pemanfaatan
(PLTM/PLTMH) Indonesia diperkirakan 0,45 GW. potensi air sebagai sumber energi terbarukan. Dengan
Sebesar 0,084 GW sudah dimanfaatkan dari dari adanya alat praktikum, mahasiswa akan lebih mudah
total potensi yang ada. Penyebaran potensi untuk memahami perkuliahan dan diharapkan
PLTM/PLTMH di Provinsi Kalimantan Barat menjadi pendorong ide-ide baru dari mahasiswa.
sebagai wilayah yang memiliki potensi paling tinggi Berdasarkan latar belakang di atas peneliti akan
dengan total potensi >40MW, disusul Sumatera melakukan penelitian pengujian turbin pelton dengan
Barat, Bengkulu dan Sulawesi Selatan dengan total beberapa kombinasi parameter antara lain: bentuk
potensi 30-40 MW.[7] sudu, jumlah sudu, bukaan katup dan jumlah nosel.
Pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik terus Analisa optimasi menggunakan metode response
dikembangkan baik dalam skala besar maupun skala surface methodology (RSM).
sedang dan kecil. Pada pembangkit listrik skala kecil
sumber energi air dapat dimanfaatkan dengan 2. STUDI PUSTAKA
menggunakan turbin yang memanfaatkan energi dari 2.1 Penelitian Terdahulu
kecepatan aliran air. Air yang memiliki energi Abdurahmansyah, 2019 melakukan penelitian
potensial dan mekanik akan dirubah menjadi energi yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe Instalasi
mekanik oleh turbin. Pengembangan turbin dalam PLTMH untuk Mengetahui Unjuk Kerja Alternator
penelitian-penelitian terus dilakukan sebagai upaya dengan Variasi Debit Aliran Pada Pengaturan Katup
untuk meningkatkan kinerja turbin. Menurut Terhadap Output Daya”, penelitian ini menggunakan
kinerjanya turbin dipengaruhi oleh beberapa faktor turbin pelton dengan sudu berbentuk mangkok yang
diantaranya: kecepatan aliran, sudut sudu, sudu dibuat dari sendok sayur yang berjumlah 16 sudu dan
pengarah, dimensi sudu, bentuk sudu dan jumlah menggunakan 4 nosel dengan masing-masing
sudu.[4] berdiameter 6 mm, adapun variasi pengaturan katup
yaitu 900, 1000, 1100, 1200, 1300, 1400, 1500, 1600, hidro bervariasi, tetapi prinsip kerjanya adalah sama,
1700 dan 1800. Hasil dari penelitian ini mendapatkan yaitu: “Perubahan energi potensial menjadi energi
daya tertinggi yaitu pada bukaan katup 900 debit listrik”.[2]
0,005907 m3/s sebesar 48,58 watt sedangkan hasil
daya terendah yaitu pada bukaan katup 1400 debit 2.3 Turbin Pelton
0,004477 m3/s sebesar 6,56 watt. Untuk bukaan Turbin Pelton merupakan pengembangan dari
katup 1500 sampai 1800 tidak ada debit keluaran turbin impuls yang ditemukan oleh S.N. Knight tahun
sehingga tidak menghasilkan daya.[1] 1872 dan N.J. Colena tahun 1873 dengan memasang
Yani, 2017 melakukan penelitian yang berjudul mangkok-mangkok pada roda turbin. kemudian
“Rancang Bangun Alat Praktikum Turbin Air dengan dikembangkan oleh Lester G. Pelton pada tahun 1880
Pengujian Bentuk Sudu Terhadap Torsi dan Daya dengan penerapan mangkok simetris, penampang
Turbin yang Dihasilkan”, dengan menggunakan mangkok simetris membagi nosel menjadi dua bagian
instalasi turbin air jenis pelton dan dilakukan pancaran air yang dibalikan menyamping. Tekanan
pengukuran terhadap gaya, putaran dan debit aliran air diubah menjadi kecepatan, pancaran air akan
dengan variasi bentuk sudu. Bentuk sudu mengenai tepat pada bagian tengah sudu dan arah
diantaranya: sudu datar, sudu lengkung, sudu dari pancaran air akan tegak lurus terhadap sudu.[3]
setengah silinder, sudu sendok nasi, dan sudu sendok
sayur dengan jumlah sudu 16 pada debit air 0,0005 2.4 Response surface methodology (RSM)
m3/s. Metode penelitian yang digunakan adalah Response surface methodology (RSM) adalah
metode eksperimen dengan rancangan percobaan kumpulan teknik matematika dan statistik yang
berskala laboratorium sekaligus hasil rancang bangun digunakan untuk pemodelan dan analisis dalam
turbin air digunakan sebagai alat praktikum penelitian dimana respon dipengaruhi oleh beberapa
mahasiswa jurusan teknik mesin. Hasil penelitian variabel dan tujuannya dari metode ini adalah untuk
daya turbin maksimum terjadi pada sudu sendok mengoptimalkan respon yang kita inginkan.
sayur dengan nilai sebesar 5,652 watt, kemudian daya Pendekatan RSM dikembangkan pada tahun 1950
turbin tertinggi kedua terjadi pada sudu sendok nasi dan awalnya diterapkan dalam bahan kimia industri.
nilai sebesar 5,024 watt, urutan daya turbin tertinggi Metode RSM telah dikembangkan untuk penerapan
ketiga terjadi pada sudu lengkung sebesar 4,082 watt luas dalam berbagai pengaturan industri, termasuk
dan pada sudu setengah silinder nilai sebesar 4,082 semikonduktor, manufaktur, elektronik, permesinan,
watt, sedangkan daya turbin terendah terjadi pada pemotongan logam, dan proses penggabungan.[5]
sudu datar nilai sebesar 3,297 watt.[8] Prawatya, 2017 melakukan penelitian yang
Kristanto, 2016 melakukan penelitian yang berjudul “Optimasi proses triboelektrifikasi
berjudul “ Analisa Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap berkelanjutan untuk bahan polimer dalam kontak
Kinerja Turbin Kinetik Tipe Poros Vertikal”, Sudu tanpa pelumasan” menggunakan RSM dan Algoritma
turbin dalam penelitian yang dijadikan faktor dalam Genetika untuk mendapatkan nilai optimal
penelitian adalah jumlah sudu 3, 5 dan 7. Serta di tribocharging dari kombinasi beberapa faktor seperti
kombinasikan dengan debit aliran 0,0047 m3/s, siklus geser, gaya normal dan kecepatan geser pada
0,0056 m3/jam; dan 0,0083 m3/s. Hasil dari mesin tribometer. Software komersial MODDE 5.0
penelitian didapatkan daya paling tinggi yang digunakan untuk mendapatkan model eksperimental,
dihasilkan pada sudu 7 dengan debit 0,0083 m3/s dimana “summary of fit plot” menunjukkan nilai
sebesar 0,227 watt, efesiensi paling tinggi dihasilkan indeks R2 (goodness of fit) 0.99 untuk masing-masing
pada sudu 5 dengan debit 0,0047 m3/s sebesar 10,14 respon dan Q2 (goodness of prediction) adalah 0.9
%.[4] pada respon rata-rata pengisian elektrik; 0.88 pada
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro respon standar deviasi potensial elektrik; dan 0.79
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro pada respon peningkatan suhu permukaan sampel
(PLTMH) adalah pembangkit listrik yang berskala 5 polimer, sehingga R2 dan Q2 mendekati nilai 1 yang
kw – 100 kw yang memanfaatkan aliran air sebagai berarti model dinyatakan layak.[6]
penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi
terbarukan dan sebagai energi ramah lingkungan. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Energi potensial yang berasal dari aliran sungai atau 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
danau yang dibendung, kemudian dialirkan dari Pembuatan dan Pengujian turbin pelton di
ketinggian (head) tertentu untuk menggerakkan mulai pada tanggal 18 Februari 2019 sampai dengan
turbin yang telah dihubungkan dengan generator 5 Agustus 2019. Penelitian ini dilakukan di
listrik. Semakin besar ketinggian (head) air, maka Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri,
semakin besar energi potensial air yang dapat dirubah Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.
menjadi energi listrik. Pembangkit tenaga air
merupakan suatu bentuk perubahan energi dari 3.2 Faktor dan Level
tenergi air dengan ketinggian dan debit tertentu Pada penelitian ini terdapat 4 faktor sebagai
menjadi energi listrik, dengan menggunakan turbin variabel bebas, masing-masing faktor tersebut
air dan generator. Bentuk pembangkit tenaga mikro memiliki 3 level.
Tabel 1. Faktor dan Level menuju nosel melalui pipa, lalu aliran air akan
No Faktor Level mengenai sudu dari turbin yang mengakibatkan
Bentuk Setengah turbin akan berputar, putaran turbin yang terhubung
1 Mangkok Datar
Sudu Silinder dengan poros akan ditranmisikan ke alternator
Jumlah melalui v-belt sehingga alternator ikut berputar.
2 14 16 18
Sudu Alternator di hubungkan ke baterai untuk
Bukaan
3 90 100 110 mengaktifkan medan magnet pada alternator
Katup (0)
Jumlah
sehingga alternator dapat menghasilkan tegangan dan
4 1 2 4 arus. Untuk pengukuran tegangan dan arus
Nosel
Faktor dan level di masukan pada software menggunakan multimeter.
modde 5.0 didapatkan sebanyak 18 kombinasi
parameter pengujian untuk setiap bentuk sudu. 3.4 Diagram Alir Penelitian
Ya
Pengumpulan
Pengumpulan Data
Data
Pengolahan
Pengolahan dan
dan Analisa
Analisa Data
Data
Kesimpulan
Kesimpulan
Gambar 1. Hasil pembuatan turbin pelton
Setelah selesai pembuatan turbin kemudian
Selesai
dilakukan pengujian turbin, untuk setiap pengujian Selesai