Anda di halaman 1dari 17

Pembangkit Listrik 

 Tenaga Mikrohidro (PTMH)

KULIAH 7.2- SM2

Ir.ISTIANAH.MT
Salah satu sumber energi yang sangat cocok
di Indonesia adalah Pembangkit
Listrik  Tenaga Mikrohidro (PTMH).
PLTMH adalah salah satu Pembangkit Lidtrik
Tenaga Air (PLTA) low head dengan kapasitas
kurang dari 500 Kilo Watt (KW).
Potensi total PLTMH di Indonesia tahun 2002
adalah sebesar 500 Mega Watt (MW), yang
sudah dimanfaatkan baru 21 MW,(Maryono,
2008).
Potensi tersebut sebenarnya masih akan meningkat
sejalan dengan intensitasstudi potensi yang dilakukan
untuk menemukan lokasi-lokasi baru. Jika potensi
PLTMH dapat dikembangkan maka paling tidak 12.000
MWh atau sebesar 14 % dari kebutuhan energi total
Indonesia tahun 2015 dapat disumbang dari PLTMH.
Jika studi potensi dan pengembangan PLTMH dapat
diintensifkan, maka prosentase sumbangan PLTMH
terhadap kebutuhan energi nasional akan meningkat.
 Dengan rancangan turbin air dengan nozel sebanyak
2 buah dan modifikasi sudu sudu turbinserta
tersedianya potensi air terjun dengan tingkat curah
hujan dan tinggi jatuh air yang memadaiserta
cukupnya persediaan air, maka dapat diasumsikan,
bahwa dengan rancangan prototipe pembangkit
listrik tenaga mikro hidro dengan efisiensi tinggi
maka potensi air terjun tersebut dapat dimanfaatkan
untuk membangkitkan tenaga listrik yang efisien

 Potensi tenaga listrik ini dapat digunakan sebagai


pemasok enerji listrik. Selain itu dapat diasumsikan,
bahwa dengan pemanfaatan potensi air terjun dan
rancangan PLTMH, maka Prototipe hasil rancangan
akan efektif untuk tinggi jatuh air yang pendek
a. Komponen PLTM

Pada umumnya PLTM mempunyai tiga komponen


utama yang masing-masing fungsinya sangat
menentukan, yaitu :

Turbin air, Generator, dan Governor (ELC).


Pada pembangkit, pengendalian putaran
dimaksudkan untuk mengendalikan putaran
generator sehingga pengendalian putaran dalam
hal ini diutamakan berfungsi sebagai pengendali 
frekuensi generator. 

Perubahan putaran (frekuensi) generator


dapat disebabkan karena adanya perubahan daya
penggerak. 
Jika daya air yang masuk ke turbin dibuat
selalu tetap sehingga daya penggerak turbin selalu
tetap, maka frekuensi dan respon generator akan
menjadi fungsi dari beban. 

Agar frekuensi yang dihasilkan oleh


generator besarnya selalu tetap, maka besar beban
dari generator harus selalu tetap. 

Untuk itu diperlukan beban tiruan yang


besar bebannya dapat diatur sesuai dengan
pengurangan beban dari PLTM. 

Beban tiruan ini disebut beban komplemen. 


Pada suatu kondisi beban tertentu (misal pada
beban sebesar 75% )
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
mengubah energi potensial air menjadi kerja
mekanis, memutar turbin dan generator
untuk menghasilkan daya listrik skala kecil, yaitu
sekitar 0-100 Kw (Dandeker, 2001).

Turbin merupakan salah satu mesin fluida yang


mengubah energi mekanis fluida menjadi kerja
poros.Terdapat dua jenis utama turbin, yaitu turbin
aksi/impuls dan turbin reaksi.
Pada turbin impuls, pancaran (jet) air bebas
mendorong bagian turbin yang berputar yang
ditempatkan pada tekanan atmosfir. Sebagai
contoh turbin ini adalah turbin pelton, turgo, dan
crossflow.

Sedangkan pada turbin reaksi, aliran air terjadi


pada tekanan tertutup. Sebagai contoh turbin ini
adalah turbinkaplan, propeller dan turbin francis.
Kedua jenis turbin tersebut tergantung pada
perubahanmomentum dari air, sehingga gaya
dinamiklah yang mengenai bagian yang berputar
(Runner)dari turbin tersebut (Davis, 1998)
b.Perencanaan Pipa pesat (penstock )

Pipa pesat (penstock) berfungsi untuk menyalurkan


dan mengarahkan air ke cerobong turbin.Salah satu
ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang
minimal 10 cm diatas lantai dasar bak  penenang.
Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong
turbin.

Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak


penenang, dipasang pipa udara ( Air Vent) setinggi 1
m diatas permukaan air  bak penenang. Pemasangan
pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya tekanan rendah ( Low Pressure) apabila
bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah
ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
 Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udaradari dalam pipa
pesat pada saat start awal ½ inch.Æ PLTMH
mulai dioperasikan. Jenis bahandan ukuran
pipa pesat Ada beberapa jenis dan bahan
pipa pesat yaitu: (1). Pipa Carbon (Pipa baja)
(2. Pipa spiral welded steel (Pipa baja spiral)
(3). Pipa PVC (4). Pipa rolled weided steel(pipa
baja gulung)
 Pipa PVC lebih baik digunakan pada
konstruksi pipa pesat yang tertanam ditanah,
karena tidak tahan terhadap panas matahari.
Sebaiknya digunakan pipa pesat dengan tebal
minimal 3 – 4 mm(Kensaku, 1993). Perawatan
pipa pesat dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Misalnya pertahun dengan
melaksanakan pengecatan ulang. Sedangkan
secara rutin dilakukan kontrolterhadap
kebocoran yang mungkin terjadi. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penstock untuk
PLTMH adalah diameter pipa. Semakin kecil diameter maka
kecepatan air dalam penstock akan semakin naik untuk debit
yang sama, rugi – rugi pada penstock disebabkan debitair
dan tinggi jatuh yang relatif kecil dan ketersediaan material
di daerah lokal.
Perhitungan diemeter menggunakan rumus sebagai berikut:
A = ¼ π.d2 ; 
A = Q / V,
Sehingga diameter pipa pesat Dimana:
A = Luas Penampang pipa (m2)
Q = Debit Air (m3/detik)
d = Diameter (m)
V = Kecepatan Air (m/detik)
Dalam perencanaan pipa pesat diupayakan dibuat
lurus untuk mengurangi pusaran dan gesekan.
Untuk mengurangi pusaran air pada sisi masuk
penstock maka harus ditentukan jarak minimum
intake penstok dari permukaan air penampungan air
(forebay). 
b. Perencanaan Turbin Air

Pada dasarnya pemilihan tipe turbin untuk


PLTMH sama seperti pemilihan tipe turbin
pada PLTA konvensional.

Dasar pemilihan tipe turbin sebagai


penggerak generator pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terlebih
dahulu harus diketahui besaran
Head (meter),debit air (m3/detik), dan
besarannya kecepatan putar turbin (n).
Kecepatan putaran turbindiperoleh dengan
mengetahui kecepatan air yang akan masuk
sudu-sudu turbin, dengan merubah
kecepatan linear menjadi kecepatan keliling
(sentrifugal) pada poros turbin tersebut
yang disebut dengan kecepatan keliling
 (U1 = D x phi x n). 

 Dimana: U1 = Kecepatan Keliling


 D= Diameter Roda Turbin
 n = Putaran Turbin
Pemilihan kecepatan putaran ditentukan setinggi
mungkin, karena dengan kecepatan putar yang
tinggi akan didapat momen punter (kopel) yang
kecil, poros yang kecil, dan diameter roda turbin
yang kecil, sehingga akan membuat ukuran
generator lebih kecil (Nechleda, 2002).

Kecepatan keliling U1 meningkat dengan


membesarnya n.

Selanjutnya yang sangat penting untuk diketahui


dalam merencanakan turbin adalah menentukan
kecepatan spesifik (nq ) yang akan sangat
menentukan dalam perencanaan tipe turbin yang
akan digunakan dalam PLTMH.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai