Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

DESAIN BATERAI BERBASIS ELEKTROLIT AIR GARAM

SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF YANG

BERKELAJUTAN

DI SUSUN OLEH

AHMAD FACHRUR ROZY(1708026024)

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG
DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………

1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...

1.3 Tujuan penelitian…………………………………………………………………….

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………

1.5 Batasan penelitian……………………………………………………………………

II Tinjuan pustaka
2.1 Penelitian terdahulu…………………………………………………………………

2.2 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya……………………………………………

2.3 Teori dasar……………………………………………………………………………

2.3.1 Elektrokimia………………………………………………………………………...

2.3.2 Teori listrik………………………………………………………………………….

2.3.3 Sumber tegangan ……………………………………………………………………

2.3.4 Teori baterai garam…………………………………………………………………

2.3.5 Karakteristik air Garam…………………………………………………………….

III Metodo penlitian


3.1 Alat dan Bahan……………………………………………………………………….

3.2 Prosedur Penelitian dan Desain Alat…………………………………………………

3.3 Rancangan Alat………………………………………………………………………

3.4 Diagram Alir…………………………………………………………………………

3.5 Rancangan Data Hasil Penelitian……………………………………………………

3.6 Rancangan analisis Data Hasil penelitian…………………………………………..


Daftar Pustaka

Aristian, Jovizal. 2016.Desain dan Aplikasi Sistem Elektrik Berbasis Elektrolit Air Laut Sebagai
Sumber Energi Alternatif Berkelanjutan (Sustainable Energy). (Skripsi). Universitas Lampung, Bandar
Lampung. 46-81 hlm.

Giancoli. 1998.Fisika Edisi Kelima Jilid 2.Erlangga, Jakarta.

Hiskia, Achmad.1992.Elektrokimia dan Kinetika Kimia.PT Citra Aditya Bakti,Bandung.

Lestariningsih,Titik dan Etty Marty Wigayati.2016. PERBANDINGAN SIFAT ELEKTROKIMIA GARAM LIBOB
DAN LIPF6 SEBAGAI ELEKTROLIT DALAM SEL LiFePO4 /Li. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)
SNF2016. VOLUME V, OKTOBER 2016. p-ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398

Yudi, Rizki Nofetra dan Ayong Hiendro. STUDI PERFORMA BATERAI AIR LAUT DENGAN
MEMBANDINGKAN ELEKTROLIT LARUTAN GARAM DAN AIR LAUT UNTUK MENGHASILKAN ENERGI
LISTRIK.Tanjung pura: Universitas Tanjungpura.

Zikriana, lissa dan Abdul Hamid.2017.Perbandingan Tegangan Yang Diberi Larutan Garam Dengan
Massa Yang berbeda Untuk Menggerakkan Kipas Angi n Sederhana.Proseding Seminar Nasional MIPA III
ISBN:978-602-50939-0-6 Langsa-aceh, 30 Oktober 2017.
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Energi listrik yang biasanya digunakan sampai saat ini diIndonesia masih
mengandalkan konvensional seperti minyak,batu bara untuk menyuplai energi listrik.Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan beralih ke
sumber energy non-konvensional yaitu baterai berbahan dasar garam.Di era yang semakin
maju,saat ini banyak sekali alat-alat baru yang berhubungan dengan baterai.Baterai adalah alat
yang digunakan untuk menyimpan energi listrik.Pada saat ini perkembangan dari baterai sendiri
sangat pesat,banyak perusahaan belomba-lomba membuat baterai dengan kualitas tinggi. Seiring
dari perkembangan tersebut banyak sekali perushaan yang memproduksi baterai menggunakan
bahan yang berbahaya untuk kesehatan manusia contohnya nikel,merkuri dll.Dimana bahan-
bahan tersebut juga bisa merusak lingkungan.Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan menggunkan bahan yang ramah lingkungan untuk mengganti bahan utama
dalam pembuatan baterai,contohnya adalah garam.

Garam biasanya digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan, hampir semua orang
mengetahuinya. Pada saat ini telah banyak dilakukan penelitian, dimana penelitian-
penelitian yang telah diteliti oleh para ilmuwan merupakan penelitian yang berupa suatu
inovasi atau suatu pembaharuan,contohnya garam.Garam yang kita ketahui bahwasannya
hanya digunakan untuk memasak. Pada saat ini tidak hanya untuk memasak saja tetapi
dapat dimanfaatkan untuk menjadikan garam sebagai sumber tegangan. Garam dapur
merupakan salah satu komponen bidang kimia karena garam terdiri dari asam kuat dan
basa kuat yang bersifat netral dan memiliki pH netral 7.Garam mengandung senyawa NaCl
tinggi dan didekomposisi oleh H2O menjadi Na+ dan Cl- dengan keberadaan partikel bebas
dapat menghasilkan listrik.

Larutan adalah sesuatu sangat penting untuk makhluq hidup terutama manusia dan juga berperan
penting dalam kehidupan sehari-hari.Menurut Hiskia(1996:1), menyatakan campuran zat-zat
yang homogen disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh
bagian volumenya.

Menurut Hiskia (1996:72), menyatakan “Hasil penelitian pada awal abad 19 menunjukan bahwa
larutan dalam air garam dari beberapa zat padat mengahantarkan listrik. Zat –zat yang larutan
atau leburnya dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit.partikel dalam lautan yang
menghantarkan listrik disebut ion-ion.Saya ingin membuat baterai dari bahan dasar garam yang
mempunyai energi sekitar 5 volt,dan bisa di gunakan untuk mengganti baterai yang beredar di
pasaran.
1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana mendesain dan membuat alat yang dapat menghasilkan energi listrik dari air
garam dengan elektroda Cu-Al secara tertutup dengan sistem berkelanjutan?
2. Berapa daya listrik maksimum yang di hasilkan?
3. Berapa lama masa aktif baterai?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui daya listrik maksimum yang dapat dihasilkan.


2. Untuk menghasilkan sebuah alat yang dapat menghasilkan daya listrik secara
berkelanjutan.

1.4. Manfaat penelitian

1. Menghasilkan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik alternatif secara
berkelanjutan.

2. Memanfaatkan air Garam sebagai sumber energi listrik terbarukan secara berkelanjutan.

1.5. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan objek yang akan diteliti dapat menjadi lebih jelas dan dapat
menghindari kesalahan diantaranya.

1. Sel elektrolit yang digunakan berjumlah 40 dengan volume air laut sebanyak 200 ml
per sel dengan gram 100 gram.
2. Pengisian dan pengosongan elektrolit dilakukan secara manual.
3. Data pengamatan karakteristik alat yang diambil/diukur berupa tegangan,arus, daya,
hambatan dalam, lama pemakaian, dan besarnya penurunan daya listrik yang dihasilkan
alat setelah dilakukan pengisian ulang.
Bab II

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan
objek penelitian, diantaranya adalah jurnal unsyiah tentang PERBANDINGAN TEGANGAN
YANG DIBERI LARUTAN GARAM DENGAN MASSA YANG BERBEDA UNTUK
MENGGERAKKAN KIPAS ANGIN SEDERHANA(Lissa zikrina,2017).Dalam penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui perbandingan tegangan yang diberi larutan garam
dengan massa yang berbeda untuk menggerakkan kipas angin sederhana.Baterai dirancang
sedemikian rupa dengan menggunakan larutan garam sebagai elektrolitnya.Tegangan terukur
untuk garam 400 gram ketika diambil data yaitu 4,05, 4,07, dan 4,08 volt. Pada massa garam 600
gram tiga kali pengambilan data dan menghasilkan tegangan,yaitu 4,16, 4,17, dan 4,21
Volt.pengujian dilakukan dengan pembebanan berupa sebuah kipas angin kecil,hasilnya baterai
dirancang khusus untuk menyalakan sebuah kipas angin.Hal ini menunjukkan ketika larutan
elektrilitnya semakin banyak maka pergerakan kipas angin juga semakin kencang,Artinya
larutan garam dengan massa yang berbeda beranding lurus terhadap pergerakkan kipas angin
sederhana.penelitian tersebut juga masih terdapat kekurangan yaitu arus yang di hasilkan pada
tegangan tersebut belum diukur dan berapa lama gerakan kipas angin dengan tegangan sekitar 4
volt.

Penelitian yang dilakukan edward (2018) ini mendesain alat yang di rancang agar dapat
melakukan pengisian secara berkelanjutan tanpa mengosongkan elektrolit air laut sehingga
kontak udara dengan elektroda dapat diminimalisir untuk mengurangi korosifitas pada
elektroda.Jumlah sel yang di buat sebanyak 40 sel,kemudian setiap sel akan diisi oleh elektrolit
air laut sebanyak 300 ml dan elektroda Cu-Zn yang berdimensi panjang 7cm dan lebar
7cm.Pengujian dilakukan dengan memvariasi air laut,pengujian air laut tersaring dengan
rangkian seri mampu menyalakan lampu LED DC 3 watt dengan maksimal selama 11 jam,lalu
pengujian air laut tidak tersaring dengan rangkian seri mampu menyalakan lampu LED DC 3
watt dengan maksimal selama 8 jam.Presentsase penurunan rata-rata daya listrik selama 24 jam
pertama pengujian air laut tersaring dengan rangkian seri sebesar 5,825 %,kemudian pengujian
air laut tidak tersaring dengan rangkaian seri sebesar 9,715 %.Penyaringan air laut yang
dilakukan membuat terjadinya penurunan salinitas air laut yang berdampak pada kenaikan waktu
nyala terang lampu.

Penelitian yang dilakukan oleh Mursyidah (2013) ini,baterai dirancang sedemikian rupa dengan
menggunakan air laut sebagai elektrolitnya.Tegangan terukur untuk satu sel adalah 0,75 V dan
arus terukur 15mA,untuk mendapatkan tegangan 10V maka diperlukan 15 sel yang disusun
seri.Pengujian dilakukan dengan pembebanan berupa lampu senter dengan 5 LED,hasilnya
baterai rancangan khusus ini mampu menyalakan LED selama beberapa bulan tanpa henti, hal
ini menunjukan bahwa energi yang tersimpandalam baterai cukup besar. Setelah energi
baterai habis pengisian energi kembali hanya dengan mengganti air laut sebagai elektrolitnya.
Penelitian yang di lakukan oleh jovizal (2016) Telah direalisasikan alat yang mampu
menghasilkan daya listrik dengan menggunakan rangkaian elektroda Cu-Zn dan elektrolit air
laut.Desain alat dirancang agar dapat dilakukan pengisian dan pengosongan elektrolit air laut
sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif berkelanjutan.Sel elektrolit yang
digunakan terdiri atas 40 sel dan 40 pasang elektroda Cu-Zn yang dirangkai secaraseri.Pengujian
alat dilakukan selama 72jam dengan 3kali pengisian elektrolit setiap 24jam.Pengukuran
karakteristik elektrik alat dilakukan saat masih menggunakan beban LED 1,2watt dan tanpa
beban atau saat beban dilepas.Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin lama alat
digunakan maka karakteristik elektrik yang dihasilkan akan semakin menurun.Pengujian 24jam
pertama menunjukkan persentase penurunan rata-rata tegangan saat beban dilepas (VTb) sebesar
6,47% danpersentase penurunan rata-rata daya sebesar 14,24%.Pengujian 24 jam kedua
menunjukkan persentase penurunan rata-rata VTb dan daya sebesar 5,28% dan
10,12%.Sementara,pengujian 24jam ketiga menghasilkan persentase penurunanrata-rata VTb dan
daya sebesar 4,79% dan 12,62%.

2.2 Perbedaan dengan penelitian sebelumya

Pada penelitian ini di kembangkan suatu baterai yang dapat menyimpan energi listrik dengan
menggunkan elektrolit air laut.kali ini saya menggunkan dua elektrolit yaitu elektrolit larutan
garam. Penelitian akan didesain dalam sistem tertutup dengan jumlah sel sebanyak 30 sel,
kemudian volume setiap sel akan diisi oleh elektrolit air Garam dengan volume 200 ml dengan
berat garam 100 gram. Semakin banyak volume air Garam maka daya listrik yang dihasilkan
akan semakin besar,namun elektroda yang digunakan juga harus semakin luas karena daya
listrik berbanding lurus terhadap luas elektroda.Kemudian akan dianalisis seberapa lama alat
mampu menghasilkan daya listrik setelah diberikan beban,bagaimana penurunan daya listrik
yang dihasilkan setelah dilakukan pengisan ulang dan apakah energi yang di hasilkan akan
bernilai sama.

2.3. Teori Dasar

2.31. Elektrokimia

Salah satu sumber energi listrik yang dapat dihasilkan yaitu melalui elektrokimia.
Elektrokimia ini sendiri merupakan reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik yang
melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi atau biasa disingkat dengan redoks. Peristiwa
elektrokimia telah dilakukanpada tahun 1737-1798 oleh Volta dan Luigi Galvani yang
menghasilkan perdebatan diantara keduanya, dan akhirnya ekperimen Volta menunjukkan bahwa
apabila dua elektroda yang memiliki beda potensial dihubungkan melalui elektrolit, maka
akan mengalir arus listrik diantara kedua elektroda tersebut. Eksperimen Volta ini lah yang
menjadi prinsip kerja baterai (Giancoli, 1998).Prinsip kerja sel elektrokimia dapat dilihat pada
Gambar2.8.
Gambar 2.8. Prinsip kerja sel Volta ( Zoski, 2007 ).

Bila dua buah elektroda yang berbeda jenisnya (misal elektroda Zn dan elektroda Cu)
dihubungkan dengan kawat yang dilengkapi lampu, juga dihubungkan dengan jembatan
garam, maka logam Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ persamaan reaksi ini dapat dilihat pada
persamaan 2.1

Zn (s) —› Zn2+(aq) + 2e- = E0 + 0,76 V (2.1)

Elektron yang dihasilkan oleh Zn mengalir melalui lampu menuju ke arah elektroda Cu.
Selanjutnya elektron tersebut ditangkap oleh ion Cu dalamlarutan CuSO4, persamaan reaksi
ini dapat dilihat pada persamaan 2.2.

Cu2+(aq) + 2e- —› Cu (s) =E + 0,34 V (2.2)

Cu yang dihasilkan mengendap pada batang logam Cu, sehingga batang logam Cu semakin
tebal. Logam Zn megalami oksidasi, maka elektroda ini disebut anoda, dan menjadi kutub
negatif (karena menghasilan elektron).Ion Cu mengalami reduksi menjadi Cu dan menempel
pada katoda sebagai kutub positif. Perpindahan elektron dari anoda ke katoda menyebabkan
larutan di anoda kelebihan muatan positif karena bertambahnya ion Zn.Larutan di katoda
kelebihan muatan negatif karena berkurangnya ion Cu.Untuk menetralisis muatan
listrik,dipasang jembatan garam, yaitu larutan NaNO3 atau KCl dalam agar-agar yang
dimasukkan dalam pipa U.Sel elektrokimia merupakan alat yang digunakan untuk
melangsungkanperubahan reaksi oksidasi dan reduksi.Dalam sebuah sel,energi listrikdihasilkan
dengan pelepasan elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerimaan elektron pada
elektroda lainnya (reduksi).Elektroda yangmelepaskan elektron dinamakan anoda sedangkan
elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi sebuah sel selalu terdiri atas anoda
sebagai elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi,katoda sebagai elektroda tempat
berlangsungnya reaksi reduksi dan larutan elektrolit/ionik untuk menghantarkan arus.Contoh
aplikasi sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada aki,baterai
kering,baterai alkalin,dan baterai litium (Bird, 1993).

2.3.2 Teori Dasar Sel Listrik

Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda
dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda
memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang beda. Perbedaan potensial di antara
keduanya disebut elektromotive force.

Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai
ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat
dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan,
tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja
dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara menggati elektroda dan
slektrolotnya.

Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang mengalir
proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai
dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan
melewati bagian logam dari sirkui oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda
di mana terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.

Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2, CuCl, atau
AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnya menerima elektron,
akibatnya tingkat oksidasinya turun. Dilain pihak magterial anodik, biasanya logam seperti Pb,
Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit.
Reaksi ini disebut oksidasi.

Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin juga terdapat
perubahan di dalam elektrolit. Perubahan tersebut mengikuti hukum Faraday tentang elektrosis.
Ketika baterai mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-dicharge. Perubahan
dari energi kimia ke energi listrik berlangsung menurut hukum termodinamika.

Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan
katoda adan anoda. Dalam elektrolot perlu adanya jumlah asam yang berlebihan dibandingkan
jumlah yang diperlukan secara teoritis, kalau tidak ada dia akan terlalu lrut dan terlalu risisten
terhadap aliran arus listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan
sebanding dengan pertukaran elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu,
permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit listrik.
2.3.3. Sumber tegangan

Sumber tegangan adalah kompnen elektronika yang dapat menghasilkan atau menyimpan
arus listrik dan berguna untuk memberikan beda potensial pada kompenen kompenen
elektronika yang dihubungkan pada sumber listrik.Sumber tegangan yang menghasilkan eenergi
listrik yang berdasarkan prinsip elemen atau sel.

2.3.4 Baterai Air Garam

Sel elektrokimia yang mengubah


ngubah energi kimia menjadi energi listrik m melalui reduksi-
oksidasi yang merupakan hasil yang terjadi dari reaksi pada baterai laut, re reaksi kimia harus
terjadi di permukaan elektrodaa antara logam dan larutan elektrolit yang ang tersusun dari
beberapa komponen yang dapat menghasilkan energi listrik dengan bekerja kerja sama antara
komponen tersebut, dimana komponen
kompo tersebut terdiri dari elektrolit, anoda,, kato
katoda, wadah dan
kabel-kabel atau penghantar [2].

2. Sel elektrokimia Baterai Air garam[2].


Gambar 2.1.

Proses reduksi terjadi dim


mana beberapa ion atau molekul pada elektron ppositif (katoda)
menerima reduksi dan elektron, on, dan pada elektron negatif (anoda) bebraapa ion dan
molekul memberikan elektron menyebabkan proses oksidasi.

2.3.5. Karakteristik Air garam

Air garam mempunyai sifat asin,karena


asin, air garam mengandung Natrium klorida (NaCl).
Natrium klorida ini merupakan garam yang paling berperan penting dalam salinitas laut dan
dalam cairan
airan ekstra selular dari banyak organisme multiselular.NaCl sangat umum digunakan
sebagai bumbu makanan dan pengawet.Natrium
pengawet.Natrium klorida adalah garam yang berbentukkri
berbentukkristal
atau bubuk berwarna putih.NaCl dapat larut dalam air tetapi tidaklarut
larut dalam alkohol. NaCl juga
merupakan senyawa natrium yang berlimpah dialam(Kuncoro,2004).NaCl NaCl yang terdapat dilaut
merupakan salah satu elektrolit yang dapatmenghantarkan
dapat arus listrik.NaCl
NaCl yang larut dalam
H2O dapat diuraikan menjadi ion Na+dan Cl-, dengan adanya partikel muatan bebas itu,maka
ada arus listrik.Persamaan kimia NaCl dapat dilihat pada persamaan 2.8.

NaCl (s) —› Na+(aq) + Cl-

Unsur NaCl memiliki derajat ionisasi 1,atau mendekati 1 dan NaCl termasuk larutan
elektrolit kuat serta dapat terionisasi sempurna dalam air(Keenan, 1984).Energi yang
dihasilkan dari air laut memiliki banyak keunggulan diantaranya ramah lingkungan dan tidak
membutuhkan banyakdana.Diketahui bahwa kadar garam dalam air laut mempengaruhi sifat
fisis airlaut seperti densitas, kompresibilitas,titik beku dan temperatur.Beberapa sifat seperti
viskositas, daya serap cahaya tidak terpengaruh signifikan olehsalinitas.Dua sifat yang sangat
ditentukan oleh jumlah garam di laut adalah 30 daya hantar listrik dan tekanan osmosis.Zat
garam-garaman utama yang terkandung dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%),
sulfat (8%),magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1%terdiri
dari bikarbonat,bromida,asamborak,strontium dan florida(Nybakken, 1992).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat penunjang yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Multimeter digital, digunakan sebagai alat pengukur Tegangan yang di hasilkan pada
baterai.
2. Kaca,digunakan sebagai kerangka alat.
3. Mesin gerinda dan gunting besi, digunakan untuk memotong elektroda.
4. Gelas ukur sebagai alat pengukur volume air laut.
5. Tang dan amplas, digunakan untuk membentuk bahan elektroda agar sesuai dengan
desain yang diinginkan.
6. Timbangan, digunakan untuk mengatahui berat garam.
7. Pena, digunakan untuk mencatat data pengamatan dan keperluan lainnya.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tembaga (Cu), aluminium (Al) digunakan sebagai elektroda.


2. Selang digunakan sebagai saluran pembuangan.
3. Kabel penghubung digunakan sebagai media penghubung elektroda.
4. Air Garam dan Air Garam yang masih proses, digunakan sebagai elektrolit.
5. Resistor, digunakan untuk menguji keluaran energi listrik dari alat.
6. Lem dextone, digunakan sebagai perekat untuk membentuk kerangka alat.

3.2 Prosedur Penelitian dan Desain Alat

Penelitian ini dilakukan untuk mendesain dan membuat sebuah alat penghasil energi alternatif
secara berkelanjutan dengan menggunakan elektrolit air garam dan air garam yang masih dalam
proses pembuatan dengan elektroda Cu-Al.Alat ini didesain sehingga dapat dilakukan pengisian
ulang bahan elektrolitnya namun dalam pengisian ulangnya secara manual. Prosedur yang
dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu perancangan alat dan pengujian alat
untuk mengetahui daya listrik sebagai berikut.

3.3 Rancangan Alat

Pada tahap ini akan dibuat desain sistim tertutup yang terdiri dari 30 sel setiap sel akan
terhubung secara seri Kerangka utama alat terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan 4 mm.
Desain alat dirancang sehingga dapat dilakukan pengisian ulang elektrolit secara berkelanjutan,
dengan menerapkan sistem saluran pengisian dan pengosongan elektrolit
3.4. Diagram Alir

Diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut. mulai

Mulai

Merancang dan membuat desain alat

Persiapan alat dan bahan

Pembuatan dan realisasi alat

Tidak berhasil
Pengujian
alat

Berhasil

Pengambilan data

Analisis data

Pembuatan Laporan

Selesai
3.5.Rancangan Data Hasil Penelitian

Data hasil pengamatan yang di peroleh berupa tegangan di lepas beben(Vlb) dan tegangan
beban(Vb),arus(I) dan penurunan kapasitas elektrik suatu alat.Data pengamatan pada penelitian
ini yaitu lamanya karakteristik elektrik yang dihasilkan dengan beban LED sampai dengan
redup selama 12 jam, dan akan diamati penurunan kapasitas elektrik alat setelah dilakukan
pengisian ulang elektrolit.Rancangan data pengamatan pada penelitian ini.

Tabel 1 Tabel karakteristik alat

No Waktu jam Vlb Vb I


1
2
3
4
.
.
12

Tabel 2.Penuruan daya selang waktu tertentu

No Waktu jam Daya(P) Penurunan


P%
1
2
3
4
.
.
12
3.6 Rancangan analisis Data Hasil penelitian

Data hasil pengamatan yang di peroleh akan di anlisis bagaimana pengaruh waktu terhadap
Tegangan,Arus dan Daya yang dihasilkan.Analisis akan di plot dalam bentuk grafik sebagai
berikut.

1.4 Grafik rancangan analisis penelitian

V, I, P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu jam

Anda mungkin juga menyukai