Anda di halaman 1dari 6

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL (LKTI) KSE UPR

PEMANFAATAN KULIT BUAH DURIAN SEBAGAI BAHAN


ALTERNATIF CADANGAN KARBON DALAM BATERAI

Disusun oleh:

Muhammad Zair Baitil Atiq NIS/NISN: 2018.297/3049470863

Maulido Akbar Firzatullah NIS/NISN: 2018.282/3039406304

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA PASER


KABUPATEN PASER
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Energi Listrik merupakan salah satu energi yang memegang peran penting dalam
kehidupan manusia. Pertumbuhan energi listrik terus meningkat dari waktu ke waktu
sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan pertumbuhan energi listrik tersebut tentunya akan menghabiskan sumber
energi tak terbaharukan yang ada jika pemanfaatannya tidak efektif dan efisien [ CITATION
Din15 \l 1057 ]. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih bergantung
pada minyak bumi dan batu bara sebagai sumber energi. Namun, sayangnya minyak bumi
dan batu tidak dapat diperbaharui sehingga sumber energi ini semakin lama kian menipis
dan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal inilah yang mendorong usaha
pencarian energi baru sebagai alternatif. Energi alternatif merupakan sumber energi yang
dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini,
penelitian mengenai energi alternatif semakin marak dilakukan, terutama energi alternatif
yang bersumber dari alam dan dapat diperbaharui.

Baterai merupakan salah satu penghasil energi listrik yang banyak digunakan
masyarakat pada umumnya. Namun, baterai tidak berdampak baik terhadap lingkungan
sekitar. Karena semua jenis baterai termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang di sembarang tempat, maka kandungan logam berat serta zat-zat berbahaya
lainya dapat mencemari tanah dan air sehingga dapat membahayakan tubuh manusia.
Namun ada cara untuk mengurangi limbah baterai, yaitu dengan cara mendaur ulang. Bio-
baterai merupakan salah satu penelitian yang paling banyak dilakukan. Bio-baterai adalah
suatu alat yang menghasilkan energi listrik yang bersumber dari makhluk hidup. Buah-
buahan menjadi bahan yang paling berpotensi menjadi bio-baterai. Hal ini didasari oleh
elektrolit batu baterai yang bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat dijadikan
alternatif elektrolit. Kita dapat mengganti karbon yang terdapat dalam baterai dengan
beberapa bahan alami. Beberapa peneliti telah menyebutkan bahwa beberapa limbah buah
dapat menghasilkan energi listrik.
KULIT DURIAN SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF CADANGAN KARBON
DALAM BATERAI
Tanaman durian merupakan salah satu jenis buah-buahan yang produksinya
melimpah. Bagian buah durian yang dapat dimakan tergolong rendah (20,52%). Sisanya
(79,48%) merupakan bagian yang tidak termanfaatkan untuk dikonsumsi, seperti kulit dan
biji durian. Kulit durian merupakan limbah rumah tangga yang dibuang sebagai sampah
dan tidak memiliki nilai ekonomi, [ CITATION Ana16 \l 1057 ] . Sejauh ini belum banyak
masyarakat di Indonesia yang mampu memanfaatkan limbah kulit durian. Masyarakat
hanya mengonsumsi daging buah dan bijinya untuk dibuat berbagai macam olahan pangan.
Sedangkan kulit durian tersebut hanya menghiasi lingkungan kita sebagai setumpuk
sampah yang menghasilkan bau busuk dan mendatangkan banyak kuman, serangga, lalat
dan nyamuk yang tentunya akan mengakibatkan timbulnya sarang dan sumber penyakit.
Selain itu tumpukan kulit durian yang sulit terdegradasi tersebut akan membuat
pemandangan yang tidak sedap untuk mata.

Berdasarkan penelitian dari University Chulalongkom Thailand yang menyebutkan


bahwa kulit durian memilki kandungan selulosa terbanyak sekitar 50%-60% carboxymethyl
cellulose dan lignin 5%. Penggunaan selulosa ini dapat diaplikasikan karena bahan ini
dapat mengikat bahan logam. Selulosa pada kulit durian memiliki tiga gugus hidroksil yang
reaktif dan memiliki unit berulang-ulang membentuk ikatan hidrogen intra molekul dan
antar molekul. Ikatan ini memiliki pengaruh yang besar pada kereaktifan selulosa terhadap
gugus-gugus lain. Polimer selulosa terdiri dari monomer glukosa yang dapat dimodifikasi
oleh gugus fosfat[ CITATION Apr13 \l 1057 ]. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kulit
durian dapat digunakan sebagai bahan cadangan karbon dalam baterai.

PROSES PEMBUATAN
Baterai yang diuji adalah baterai kering yang menggunakan pasta dari limbah kulit
durian. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengambilan data akan dilakukan proses
pembuatan bio-baterai durian tersebut. Pada tahap persiapan, hal yang harus dilakukan
adalah mempersiapakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan bio-
baterai tersebut. Alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan, yaitu alat pengolahan
berupa alat penumbuk/penghalus, gunting/pisau, tang, voltmeter dan bahan yang akan
dibutuhkan dalam proses pembuatan bio-baterai ini yaitu limbah kulit durian serta baterai
bekas.

Pertama potong limbah kulit durian yang telah disiapkan. Selanjutnya, haluskan limbah
kulit durian dengan alat penghalus. Setelah itu, buka tutup baterai (+) menggunakan tang,
usahakan untuk tidak mematahkan batang karbon yang terdapat di dalam baterai karena
batang karbon tersebut akan digunakan kembali. Kemudian keluarkan isi dengan hati-hati.
Lalu, masukkan limbah kulit durian yang telah dihaluskan kedalam baterai kosong.
Kemudian tutup kembali baterai dengan rapat. Pada proses pembuatan bio-baterai ini, akan
dihasilkan empat batu baterai dengan menggunakan dua jenis durian yang berbeda yaitu
durian lai dan durian montong. Dengan memberikan dua perlakuan berbeda yaitu tanpa
penambahan NaCl dan penambahan NaCl sebanyak 10 gram. Selanjutnya, akan
dilakukan pengujian pada empat batu baterai tersebut untuk mendapatkan data yang
diinginkan.

Gambar 1.1 Proses memasukkan kulit durian yang telah dihaluskan


Dan pengukuran dengan menggunakan voltmeter

HASIL PENELITIAN

Kulit durian yang digunakan pada penelitian ini adalah durian lai dan durian
montong. Durian yang digunakan tersebut termasuk kategori durian yang umum di
masyarakat, sehingga mudah untuk ditemukan. Bio-baterai dari limbah kulit durian ini
diberikan dua perlakuan selama pengujian. Pertama tanpa penambahan NaCl dan yang
kedua dengan penambahan NaCl 10 gram. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
penambahan NaCl berpengaruh terhadap besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh bio
baterai.

Kemudian, setelah dilakukan pengujian menggunakan alat berupa voltmeter


ditemukan voltmeter hasil :

Tabel 4.1 Tabel Formula

Perlakuan
Sampel
Penambahan Garam
No Buah
Tanpa Garam NaCl NaCl (10 gram)
Durian
Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 1 Tes 2 Tes 3
1 Durian Lai
0,76 0,75 0,78 0,82 0,80 0,85
2 Durian
Montong 0,80 0,82 0,85 0,93 0,90 0,96

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, jenis durian yang menghasilkan


tegangan paling besar adalah durian montong dengan tegangan 0,85 volt tanpa penambahan
NaCl dan 0,96 volt dengan penambahan NaCl 10 gram.

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan terbukti bahwa penambahan NaCl mempengaruhi besar
tegangan yang dihasilkan oleh baterai. Limbah kulit durian dapat dikatakan sebagai energi
alternatif jika tegangan yang dihasilkan diatas 0,75 volt. Dengan demikian berdasarkan data
yang diperoleh, dapat kami simpulkan bahwa kulit durian merupakan salah satu bahan
energi alternatif ramah linsgkungan yang dapat digunakan sebagai pengganti karbon dalam
baterai.
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, R. (2009). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Produk Briket di Wilayah
Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang.
Ajeng, S. (2011). Peramalan Penjualan untuk Perencanaan Pengadaan Persediaan Buah
Durian di Rumah Durian Harum Bintaro Jakarta.
Apriani, R., Wahyuni, D., & Faryuni, I. D. (2013). Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium
Hidroksida (KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai Adsorben
Logam Fe pada Air Gambut. PRISMA FISIKA.
Dinata, I., & Sunanda, W. (2015). Implementasi Wireless Monitoring Energi Listrik
Berbasis Web Database.
Anam, K., & Anggraeni, E. V. (2016). Identifikasi Kandungan Kimia dan Uji Aktivitas
Antimikroba Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.). Jurnal Kimia Sains & Aplikasi.
Halim, L. (2017). Perancangan dan Implementasi Sistem Charging & Monitoring Baterai
Lithium.

Anda mungkin juga menyukai