PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NIS/NISN
2018.282/3039406304
TAHUN 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN
Judul Penelitian : Pemanfaatan Minyak Atsiri Berbahan Dasar Serai (Cymbopo-
gon citratus) sebagai Air Freshener Anti Nyamuk
NIS/NISN : 2018.282/3039406304
Kelas/Program : XI/MIA II
Menyetujui,
Kepala Madrasah,
KhoirulAnam, M.Pd,I
NIP :19730218 200012 1 001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya kita dapat mengerjakan proposal ini. Sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Rosulullah saw. Beserta keluarga dan para
umatnya yang selalu mengikut ajaranya sampai akhir zaman.
Dan akhirnya hanya kepada Allah lah kita memanjatkan puji serta syukur
atas segala limpahan Karunia dan Hidayah-Nya dengan disertai harapan semoga
apa-apa yang kita tulis/teliti merupakan bagian dari amal ibadah untuk mendapat
Ridho-Nya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i
B. Batasan Masalah.................................................................................. 3
C. Hipotesis ............................................................................................ 11
C. Variabel ............................................................................................. 12
F. Prosedur Penelitian............................................................................ 13
H. Instrumen Penelitian.......................................................................... 14
iii
I. Metode Analisis Data ........................................................................ 15
A. Hasil .................................................................................................. 16
B. Pembahasan ....................................................................................... 17
A. Kesimpulan ....................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................. 18
DOKUMENTASI ....................................................................................... 20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Serai.............................................................................................. 5
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instrumen Minyak Atsiri .................................................................. 15
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebih dari 50% fauna yang menghuni muka bumi adalah serangga. Sela-
ma ini kehadiran beberapa jenis serangga telah mendatangkan manfaat bagi
manusia dan makhluk lainnya, diantaranya sebagai organisme pembusuk dan
pengurai termasuk pengurai limbah, sebagai objek estetika dan wisata seperti
kupu-kupu, kumbang yang berwarna-warni, bermanfaat pada proses penyer-
bukan maupun sebagai hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai
ekonomi tinggi, dan penghasil madu. Disamping peran secara langsung se-
rangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu menjaga keseimbangan
ekologi di alam, karena serangga termasuk salah satu dari rantai makanan, di
mana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanan utamanya.
Meskipun demikian, tidak sedikit serangga yang justru membawa kerugian
bagi kehidupan manusia, misalnya serangga perusak tanaman dan nyamuk.
1
banyak usaha yang bisa dilakukan untuk menangani kasus ini mulai dari yang
sederhana seperti memakai losion anti nyamuk, menguras bak mandi, me-
nanam tanaman anti nyamuk, dan menaburkan abate kedalam bak mandi sam-
pai melakukan fogging yang mengandung bahan kimia. Penggunaan bahan
kimia ini, selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, juga akan
membuat nyamuk menjadi resisten (Kardinan & Dhalimi, 2010). Upaya men-
gurangi penggunaan bahan kimia sintetis pada anti nyamuk, sangatlah bijak bi-
la mengoptimalkan penggunaan tumbuhan yang mempunyai kemampuan in-
sektisida alami terutama bagi nyamuk. Hal itu karena Indonesia merupakan
negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, diantaranya
adalah keragaman tanaman yang mengandung bahan-bahan aktif yang sangat
berguna sebagai penolak serangga termasuk nyamuk. Salah satu tanaman yang
berfungsi sebagai penolak serangga adalah tanaman serai.
2
Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul Pemanfaatan Minyak Atsiri
Berbahan Dasar Serai (Cymbopogon citrates) Sebagai Air Freshener Anti
Nyamuk.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
3
c. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun
karya tulis ilmiah.
2. Bagi Madrasah
a. Sebagai informasi bagi Madrasah tentang cara pemanfataan ekstrak serai
sebagai air freshener anti nyamuk.
3. Bagi Masyarakat
a. Menambah wawasan dalam pemanfaatan tanaman serai.
b. Dapat membuka peluang usaha.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tanaman Serai
a) Tanaman Serai
Serai dapur (Cymbopogon citratus) merupakan jenis tanaman dari
keluarga rumput-rumputan yang rimbun dan berumpun besar serta
mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Tanaman sereh dapur
merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis dan banyak tersebar di
negara-negara Guatemala, Brazil, Hindia Barat, Kongo, Tanzania dan
kawasan Indocina termasuk Indonesia. Tanaman sereh dapur banyak
digunakan dalam kuliner Bali maupun masakan-masakan khas Indonesia.
Selain batang tanaman sereh dapur yang dapat dimanfaatkan dalam dunia
kuliner, dalam industri spa dan aroma terapi, minyak tanaman sereh telah
banyak digunakan sebagai minyak pijat. Terutama di Bali, minyak
aromatik yang di hasilkan dari tanaman sereh digunakan untuk dupa atau
lilin aromatik. Selain penggunaan tersebut, beberapa penelitian tentang
tanaman sereh dapur juga menunjukan bahwa adanya manfaat dari
minyak sereh dapur yang dapat dijadikan pestisida nabati, aplikasi
ekstrak tanaman sereh dapur menurut beberapa penelitian dapat bekerja
sebagai pembasmi ulat bulu (Sudiarta, 2012).
5
Adnyana, (2012) juga menyatakan aplikasi minyak tanaman sereh
dapur juga memiliki daya bunuh yang tinggi terhadap ulat bulu gempinis,
minyak sereh dapur memiliki persentase mortalitas mencapai 98% untuk
konsentrasi 10%, 5%, 2%,dan 1% serta 94% untuk konsentrasi 0,75%.
Bukan hanya itu, konsentrasi 0,5% minyak sereh dapur memiliki
kemampuan yang setara dengan kemampuan membunuh minyak nimba
pada konsentrasi 10%.
Serai (Cymbopogon citratus) tumbuh pada daerah dengan keting-
gian 50 – 2700 M dpl. Tanam pada berbagai kondisi tanah di daerah
tropika yang lembab, cukup sinar matahari dan dengan curah hujan yang
relatif tinggi. Wilayah Indonesia banyak terdapat di Jawa, ditepi jalan
atau dipersawahan. Serai dapur memerlukan iklim yang panas degan ca-
haya matahari yang banyak dan curah hujan yang cukup. Tidak memer-
lukan tanah yang subur. Tanah yang berat dan subur, hasil daunnya ting-
gi, tetapi kadar minyaknya agak rendah (Dalimartha, 1999).
6
c) Manfaat Tanaman Serai
1) Mengatasi depresi
2) Meghindari gigitan nyamuk
3) Menurunkan tekanan darah
4) Menjaga kadar kolesterol
5) Menjaga sistem pencernaan
6) Menjaga kesehatan mulut
7) Meredakan gejala flu
2. Minyak Atsiri
Gambar
Minyak yang ada di alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat
7
dimakan, serta minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga
dengan nama eteris atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh
tanaman. Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai
dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik
dan tidak larut dalam air (Anonim, 2007).
Minyak serai dapur banyak digunakan secara meluas dalam bidang
industri kimia dan farmasi. Dalam bidang kimia minyak serai dapur
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik, parfum,
deodoran, aerosol, pewangi sabun, pembersih lantai dan detergen. Dalam
bidang farmasi minyak serai dapur digunakan sebagai sumber vitamin A,
obat-obatan, antiseptik baik antiseptik internal maupun secara eksternal,
untuk bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatic serta sebagai
sedavita dan stim ulans untuk obat sakit perut. Dalam jumlah yang kecil
minyak serai dapur digunakan pada industri makanan dan minuman seperti
anggur, saus, permen, rempah-rempah dan sebagai flavour agent dalam
makanan atau minuman. Minyak serai dapur juga bermanfaat sebagai bahan
yang digunakan di bagian luar yaitu; untuk keperluan obat sakit kepala,
sakit gigi dan ramuan air mandi (Anonim, 2007 dan Feryanto, 2006).
8
Penyulingan minyak atsiri serai menggunakan sistem penyulingan uap
dan air. Pemilihan sistem penyulingan ini karena bahan yang digunakan
berupa daun dan batang sehingga minyak atsiri yang dihasilkan lebih
banyak, penyulingan lebih singkat dan bahan yang disuling tidak menjadi
gosong. Bahan yang akan disuling sebaiknya dipotong-potong terlebih
dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pelepasan minyak atsiri
setelah bahan tersebut ditembus oleh uap. Bahan yang dipotong harus segera
disuling karena bila tidak segera diproses maka minyak atsiri yang
mempunyai sifat mudah menguap, sebagian akan teruapkan sehingga hasil
total minyak atsiri yang diperoleh akan berkurang dan komposisi minyak
atsiri akan berubah sehingga akan mempengaruhi hasilnya. Bahan tanaman
yang akan diproses secara penyulingan uap dan air ditempatkan dalam suatu
tempat yang bagian bawah dan tengah berlobang-lobang yang ditopang di
atas dasar alat penyulingan. Bagian bawah alat penyulingan diisi air sedikit
di bawah dimana bahan ditempatkan. Air dipanaskan tetapi bahan tanaman
tidak terkena air yang mendidih (Sastrohamidjojo, 2004).
4. Nyamuk
9
Japanese encephalitis, malaria, filariasis ditularkan melalui perantara
nyamuk (Achmadi. 2013).
b) Klasifikasi Nyamuk
1) Kingdom: Animalia
2) Filum: Arthropoda
3) Kelas: Insecta
4) Ordo: Diptera
5) Subordo: Nematocera
6) Infraordo: Culicomorpha
7) Superfamili: Culicoidea
8) Famili: Culicidae
(Handayani & Ishak, H. 2011)
5. Baking Soda
Baking Soda mengandung senyawa alkaline (basa) yang dapat
membunuh bakteri candida sebagai natrium bikarbonat (baking soda) yang
bersifat basa (basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7). Natrium bikarbonat
(baking soda) memiliki reaksi oksidasi antara natrium bikarbonat dan
oksigen yang efektif sebagai bahan pemutih gigi. Struktur kristal natrium
bikarbonat yang bersifat besar dan lembut dapat melepaskan noda pada gigi
(Rahaju dkk,2018).
10
B. Kerangka Berpikir
Pemanfaatan minyak
atsiri berbahan dasar
serai sebagai air
freshener anti nyamuk
C. Hipotesis
Minyak atsiri dari tanaman serai dapat dijadikan sebagai air freshener anti
nyamuk dan jumlah konsentrasi minyak atsiri yang digunakan dalam proses
pembuatan akan mempengaruhi air freshener yang dihasilkan.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Variabel
1. Alat Penelitian
a) Alat destilasi
b) Labu erlenmeyer
c) Gelas ukur
d) Kompor
e) Pisau
12
f) Talenan
g) Kawat nyamuk
i) Isolasi bening
j) Selang
2. Bahan Penelitian
a) Serai
b) Baking soda
c) Air
F. Prosedur Penelitian
13
c) Guncangkan toples sedikit agar baking soda tercampur dengan minyak
atsiri.
d) Setelah tercampur masukkan toples kecil berisi air freshener yang telah
dibuat ke dalam kandang nyamuk.
f) Catat dan amatilah proses tersebut lalu cantumkan hasilnya pada lembar
observasi.
1. Pengamatan Langsung
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah pengamatan secara langsung pada air freshener anti nyamuk
2. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendukung hasil pengamatan sebagai
bukti bahwa pengamatan yang dilakukan benar adanya.
H. Instrumen Penelitian
14
Tabel 3.1 : Instrumen Minyak Atsiri
Waktu Tercepat
Konsentrasi Waktu Jumlah Nyamuk
untuk membunuh
Minyak atsiri Pengamatan yang Mati
satu nyamuk
10 menit
20 menit
30 menit
10 menit
20 menit
30 menit
15
BAB IV
Waktu Tercepat
Konsentrasi Waktu Jumlah Nyamuk
untuk Membunuh
Minyak atsiri Pengamatan yang Mati
Satu Nyamuk
10 menit - -
30 menit 1 ekor -
Jumlah 4 ekor
10 menit - -
30 menit 2 ekor -
Jumlah
6 ekor
Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan
16
B. Pembahasan
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Air freshener dari minyak atsiri berbahan dasar serai dapat membunuh
nyamuk
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan alat yang memadai dan
sampel yang lebih banyak.
18
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Handayani, & Ishak, H. (2004). Efektifitas Ekstrak Daun Sirih ( Piper batle L.)
Sebagai Bioinsektisida terhadap Aedes aegypti. .
Kardinan, A., & Dhalimi, A. (2010). Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai
Bahan Aktif Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti).
Rahaju, A., & dkk. (2018). Potensi Kombinasi Ekstrak Air Lemon (Citrus limon
L) dan Natrium Bikarbonat sebagai Larutan Pemutih Gigi (in vitro).
Soesanti, L., & Boesri, H. (2012). Insektisida Sipermethrin 100 g/l Terhadap
Nyamuk dengan Metode Pengasapan.
Wardani, S. (2009). Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun dan Batang Serai
(Andropogon nardus L) sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk
Aedes aegypti.
Widarto, H. (2009). Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit Durian (Durio zibethinus
Murr) sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhdap Nyamuk Aedes aegypti.
19
DOKUMENTASI
20
Air freshener dari minyak atsiri dengan
konsentrasi yang berbeda (4 ml dan 2 ml)
21