DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang ditugaskan ini.
Kami menyadari kami hanyalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan
dengan sempurna dalam makalah ini. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan
keterbatasan kemampuan yang prakitkan miliki. Maka dari itu, kami bersedia menerima
kritik dan saran sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa
datang.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan dapat memberi wawasan luas bagi anda.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN 4
BAB II
PEMBAHASAN 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Anatomi berasal dari bahasa Yunani ana dan tome, yang berarti
memotong/memisahkan. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan atau struktur dari
tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya (Sloane E,
2004). Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak,
ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia.
Metode pembelajaran anatomi sejauh ini mayoritas masih didominasi oleh metode
pembelajaran menggunakan buku. Materi yang disajikan buku berupa gambar dan tulisan.
Saat ini metode pembelajaran anatomi menggunakan buku dilakukan dengan cara
menggambar ulang per bagian dan menghafalkan letak beserta istilahnya. Hal ini
mengakibatkan mahasiswa kesulitan apabila lupa dan ingin mencari istilah pada bagian
anatomi, karena tidak mudah dan membutuhkan waktu lama untuk mencarinya dari
banyaknya istilah pada bagian-bagian anatomi didalam buku tersebut. Beberapa mahasiswa
mungkin mempunyai cara berbeda-beda untuk mencegah hal tersebut seperti memberi warna
pada tulisan/gambar menggunakan stabilo atau memberi tanda pada halaman. Namun tidak
sedikit juga mahasiswa yang malas untuk melakukannya.
Sistem reproduksi merupakan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang bertujuan untuk berkembang biak untuk mewariskan sifat-sifat induknya
kepada keturunan berikutnya. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual.
Organ-organ reproduktif menghasilkan dan menstranspor gamet (Campbell et al., 2010: 170).
Reproduksi bergantung pada penyatuan gamet (sel reproduktif atau germinativum) pria
dan wanita, masing-masing dengan separuh set kromosom, untuk membentuk individu baru
dengan set kromosom lengkap dan unik. Tidak seperti sistem tubuh lain, yang pada
hakikatnya sarna di kedua jenis kelamin, sistem reproduksi pria dan wanita sangat berbeda,
sesuai peran mereka yang berbeda dalam proses reproduksi. Sistem reproduksi pria dan
wanita dirancang untuk memungkinkan penyatuan bahan genetik dari dua pasangan seksual,
dan sistem wanita dilengkapi untuk menampung dan memelihara keturunan hingga tahap
perkembangan yang memungkinkannya bertahan hidup secara independen di lingkungan
eksternal.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA
Organ reproduksi pada sistem reproduksi pria merupakan organ yang berfungsi untuk
menunjang sistem reproduksi pria. Secara umum organ ini dibagi menjadi dua. Yaitu secara
internal dan eksternal.
A. Organ Internal
1. Testis
Testis memiliki dua fungsi yaitu sebagai penghasil sperma dan juga merupakan organ
endokrin (Kimball, 1983: 369). Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatik di
dalam skrotum, sepasang kelenjar yang berbentuk oval (Syaifuddin, 2006: 264). Dimana
Testis, tersusun atas jaringan ikat yang membentuk saluran yang menggulung. Yaitu, Tubulus
seminiferus yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan juga menghasilkan hormon
testosteron, androgen dan hormon lainnya.
Dimana sperma keluar dari testis menuju keluar tubuh melalui saluran reproduksi.
Saluran reproduksi meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. Dimana
epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma sehingga bisa
disalurkan menuju vas Deferens. Vas Deferens terletak di belakang kandung kemih, dan
berfungsi untuk saluran penampungan sperma dari epididimis menuju le vesikula seminalis
sehingga membentuk duktus ejakulasi. Duktus ejakulasi berfungsi untuk mengeluarkan
sperma menuju uretra (Campbell et al., 2010: 172). Pengeluaran urine tidak bersamaan
dengan ejakulasi karena diatur oleh kontraksi prostat (Syaifuddin, 2006: 267).
3. Kelenjar Aksesoris
Kelenjar aksesoris adalah kelanjar yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbouretra/cowper menghasilkan sekresi yang berkombinasi dengan
sperma untuk membentuk semen, cairan yang diejakulasikan (Campbell et al., 2010: 172).
● Vesikula Seminalis
● Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah
vesika urinaria di sekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostat juga
mengeluarkan sekret yang bercampur dengan sekret yang berasal dari testis.
● Kelenjar Bulbouretra
1. Penis
2. Skrotum
Skrotum adalah suatu lipatan tubuh yang mempertahankan suhu testis 20C
dibawah suhu didalam rongga perut. Skrotum merupakan kantong yang didalamnya
berisi testis (Campbell et al., 2010: 172). Dimana skortum tersusn atas kantung yang
terdiri atas kulit tanpa lemak. Skrotum juga terbagi atas dua bagian dari luar oleh
raphe scrota dan dari dalam oleh septum skrotum scrota. Masing-masing skrotum
membungkus testis, epididimis, dan sebagai funikulus spermatikus. Skrotum sinistra
lebih rendah rendah daripada dekstra. Lapisan skrotum terdiri atas lapisan cutis dan
lapisan subcutis. Lapisan cutis merupakan lapisan kulit yang sangat tipis mengandung
pigmen lebih banyak daripada kulit sekitarnya sehingga lebih gelap warnanya.
Terdapat sedikit rambut, tetapi memiliki kelenjar sebasea dan kelenjar keringat yang
lebih banyak.Yang kedua dalah lapisan subcutis disebut juga tunika dartos. Lapisan
ini terdiri atas serabut-serabut otot polos dan tidak didapatkan jaringan lemak. Lapisan
subcutis melekat erat pada jaringan cutis superficial dan merupakan lanjutan dari fasia
superfisialis dan fasia penis superfisialis.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
● Genitalia eksternal
1. Mons veneris / Mons pubis
Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di
bagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat
setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga
2. Labia Mayora
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.
2) Bagian dalam
Bagian ini memiliki fungsi yaitu untuk mengeluarkan cairan lendir yang
berguna untuk melembabkan bagian vestibulum vagina dan labium pudenda
4. Klitoris
5. Vestibulum
6. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.
7. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan
mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
8. Himen (Selaput dara)
9. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada
di bawah orifisium vagina
● Genitalia internal
1. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina.
Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang
dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang
kandung kemih. Bagian ini memiliki fungsi yaitu sebagai organ kopulasi,
sebagai jalan lahir, dan juga menjadi duktus ekskretorius darah menstruasi
2. Tuba Fallopi
3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”.
4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang
disebut fimbriae tubae.
3. Uterus
4. Ovarium
Bagian ini memiliki fungsi yaitu sebagai organ eksokrin atau sitogenik
dan juga endokrin. Bagian ini disebut sebagai organ eksokrin karena mampu
menghasilkan ovum saat pubertas. Sedangkan disebut sebagai organ endokrin
karena menghasilkan hormone reproduksi pada wanita yaitu hormone estrogen
dan juga hormone progesterone. Letak ovarium ke arah uterus bergantung
pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum
melalui mesovarium. Selanjutnya ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovarii
2) Medula ovarii
Campbell, N.A., Jane B. R., Lisa A. U., Michael L. C., Steven A.W., Peter V. M., and
Robert B. J.. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Irdalisa, Paidi, Jukri. 2019. Modul Sistem Reproduksi Pada Manusia. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan