Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KARYA ILMIAH

PEMANFAATAN KANDUNGAN KULIT PISANG SEBAGAI


ENERGI ALTERNATIF

DISUSUN OLEH :

ADE NUR FATIMAH SUBIR (D041191069)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberi rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
Penulis mengakui bahwa dalam pembuatannya karya ini masih terbilang
banyak memiliki kekurangan dikarenakan pengetahuan dan sumber yang terbatas.
Akan tetapi, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir
kekurangan dan kesalahan yang ada, walau tidak semuanya dapat dikurangi
karena kemampuan yang terbatas. Penulis menerima saran ataupun kritik yang
bersifat kontruktif sebagai batu loncatan untuk pembuatan karya tulis yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini penulis berharap dapat memberikan
manfaat dan tambahan wawasan kepada pembaca. Semoga dengan adanya karya
tulis ini para pembaca khususnya dari generasi muda dapat terinspirasi dan
membuat karya-karya tentang energi alternatif di Indonesia agar Indonesia dapat
lebih berkembang lagi ke depannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................3
A. Latar belakang..........................................................................3
B. Rumusan masalah....................................................................4
C. Tujuan penelitian......................................................................4
D. Manfaat penelitian...................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................5

BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................7


A. Jenis penelitian.........................................................................7
B. Populasi dan sampel.................................................................7
C. Alat dan bahan.........................................................................7
D. Metode dan teknik pengumpulan data.....................................7
E. Teknik analisi data...................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak energi yang
memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahkan manusia
menjadikan energi listrik sebagai kebutuhan pokok. Hal itu di karena kan
peranan listrik sangat penting dalam menompang segala aspek kehidupan.
Penggunaan energi listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Sementara itu, pasokkan energi listrik yang bersumber dari minyak bumi,
gas alam, dan batu bara memiliki keterbatasan. Hal ini karena bahan-bahan
tersebut bersifat tidak dapat di perbaharui. Pada era sekarang, banyak
ilmuwan melakukan penelitian yang ditujukan untuk menghemat energi
yang asalnya dari dalam bumi. Beberapa ilmuwan sudah menemukan
sumber energi alternatif sebagai sumber arus listrik,
Energi alternarif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari
bahan-bahan yang belum pernah di manfaatkan secara luas. Saat ini,
penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi
alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam.
Contohnya saja pada saat jenjang SMA telah diajarkan tentang proses
elektrolisis dimana penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik yang
berasal dari bahan-bahan seperti air garam, botol plastik, dan bahkan kulit
pisang. Kulit pisang sendiri bersifat asam dan mengandung mineral yang
akan menjadi elektrolit sehingga dapat menghasilkan arus listrik.
Saat ini penggunaan kulit pisang sebagai energi pengganti belum
tersebar luas dikarenakan energi yang dihasilkan kulit pisang sangat kecil,
masih setara dengan baterai alkalin yaitu sekitar 1,24 volt. Akan tetapi,
menurut berbagai sumber dan para mahasiswa yang meneliti tentang kulit
pisang sendiri mengatakan bahwa sebenarnya kulit pisang jika diolah
dalam jumlah besar mungkin akan menghasilkan energi yang setara
dengan power bank yaitu sekitar 5 volt atau bahkan bisa lebih besar lagi,
kemudian penompang selanjutnya adalah pada elektrodanya, lebih

3
spesifiknya pada bagian katoda sebagai kutub positifnya kalau kemarin
penelitian masih menggunakan aquades dan seng mungkin ke depannya
akan digunakan grafit yang bersifat mudah diperbaruhi dan ramah
lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kulit pisang dapat menjadi solusi energi pengganti untuk
menghasilkan arus listrik menggantikan energi lain yang tidak dapat
diperbaharui ?
C. Tujuan Penelitian
Menjadikan kulit pisang sebagai solusi energi pengganti untuk
menghasilkan arus listrik dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
D. Manfaat Penelitian
1. Solusi pencegahan habisnya energi listrik karena sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui.
2. Mendapatkan energi alaternatif yang mudah didapatkan serta ramah
lingkungan.
3. Mengurangi limbah kulit pisang di lingkungan sekitar.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Alternatif menurut bahasa dapat diartikan sebagai pengganti atau cara lain.
Jadi, energi alternatif dapat disimpulkan sebagai kemampuan suatu benda atau hal
lain untuk dijadikan pengganti dari suatu barang atau hal lainnya, tanpa
kehilangan fungsi atau tujuan dari penggunaan barang tersebut (Jasin, 2000: 69).
Dalam memilih suatu bahan menjadi sumber energi, kita sebagai peneliti
harus pintar-pintar melihat potensi bahan tersebut, bagaimana energi yang akan
dihasilkan, akankah memiliki efek samping yang buruk atau tidak terhadap
lingkungan, patut juga diperhatikan, jumlah/cadangan energi, kerapatan energi,
kemudahan penyimpanan energi, dan kemudahan perubahan/perpindahan energi.
Kemudian dibandingkanlah dengan sumber energi sebelumnya apakah dapat
menutupi atau setara dengan sumber energi tersebut.
Kulit pisang merupakan salah satu bahan yang telah diuji oleh beberapa
peneliti bahwa kandungan yang berada di dalamnya dapat menjadikan kulit
pusing ini sendiri sebagai energi alternatif atau pengganti, karena mengandung
karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida,
kalsium, dan besi. ( Muhlisin, 2015).
Karbohidrat mengandung glukosa, apabila glukosa dicampur dengan air
dan didiamkan dalam ruang kedap udara selama beberapa hari maka akan terjadi
fermentasi sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol lama-kelamaan akan
teroksidasi menjadi asam etanoat atau asam asetat. Reaksi yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
C6H12O6 CH3CH2OH+[O] CH3COOH
Glukosa Etanol Asam asetat
Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit pisang
yang sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari kandungan asam
asetat, hal tersebut terbukti ketika pH larutan diukur dengan pH universal pH
berkisar antara 4-5. Selain mengandung asam asetat, kulit pisang mengandung zat
elektrolit lain seperti kalium dan garam klorida. Kalium dan garam klorida
bereaksi membentuk garam kalium klorida. Garam kalium klorida dalam air dapat

5
menghantarkan listrik karena dapat terionisasi. Reaksi ionisasi yang terjadi yaitru
sebagai berikut
KCl → K+ + Cl–
Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +)
yang bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub -)
yang bersifat menarik ion positif. Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan
dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga
dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua
elektrode dihubungkan dengan lampu arus akan mengalir dari anode ke katode,
dan lampu menyala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan
oleh pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah 1 volt. Kontruksi
aki cairan kulit pisang sama dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada
elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi
sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium
(K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida
(Cl–) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam
sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal
(2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan
arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg)
dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium
hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng
(Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang
hanya mencapai 2%. Sehingga mineral yang paling berperan dalam
menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam
sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam
menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.

6
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dgunakan adalah penelitian kuantitatif karena
didasari pada asumsi kemudian menggunakan proses data-data yang
berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian .
B. Sumber data
Data skunder, berasal dari beberapa jurnal, ebook dan makalah
yang berkaitan dengan judul penelitian yang diangkat.
C. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahannya adalah pisang ambon atau pisang susu satu ikat
atau 500 gram dihaluskan yang kemudian akan menjadi sumber arus
negatifnya yaitu anoda kemudian aquades atau seng sebagai arus
positifnya lalu anoda dan katoda diletakan pada bio chamber yang
berbeda. Dari sinilah terbentuk arus listrik.
D. Metode dan teknik pengumpulan data
Adapun metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah studi dokumen. Berasal dari dokumen skunder, yaitu berasal dari
beberapa referensi seperti jurnal dan makalah karya ilmiah.
E. Teknik analisis data
Cara menganalisis data yang digunakan penulis adalah pertama
berlandaskan pada teori asal muasal arus listrik serta penyebabnya hingga
arus tersebut dapat mengalir dan menghasilkan energy. Kemudian,
membandingkan data yang didapatkan dari beberapa jurnal seperti jumlah
energi mana yang paling besar diperoleh. Langkah terakhir jika sesuai data
dengan judul yang diangkat maka dituangkan dalam karya tulis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafinfo persada.

Muhlisin, dkk. 2015. Pemanfaatan Sampah Kulit Pisang dan Kulit Durian
Sebagai Bahan Alternatif. Vol.9 No.3.

Wiwik, dkk. 2017. Analisis Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Energi
Alternatif Pada Baterai. Jurnal Teknik Energi Vol.13 No.2.

Anda mungkin juga menyukai