Disusun oleh :
Defi Winarsih
5568
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) Sebagai
Baterai kering ramah lingkungan (biodegradable)
Penyusun : Defi Winarsih
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini telah disahkan pada Februari 2012
Oleh :
Pembimbing
Kirwanto, S.Pd
NIP.19630809. 199512.1.001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) Sebagai Baterai Kering Ramah
Lingkungan ( biodegradable )”dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Kirwanto, S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini;
2) Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam
penyelesaian karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan hasil kerja penulis dengan mengumpulkan data yang bersangkutan dan melakukan uji
coba secara sederhana untuk dapat menyelesaikannya. Karya Ilmiah ini diajukan sebagai tugas mandiri tersruktur
mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI Semester II. Untuk karya ilmiah ini, penulis menentukan tema
“Pemanfaatan Limbah Sebagai Baterai Kering Ramah Lingkungan” yang mengarah pada pemanfaatan limbah kulit
pisang.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi
masyarakat secara umum dan masyarakat Kebumen khususnya.
Kebumen, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan............................................................................................... iii
Kata Pengantar...................................................................................................... iv
Daftar Isi............................................................................................................... v
Daftar Gambar...................................................................................................... vi
Ringkasan Karya Tulis.......................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
1.4 Manfaat................................................................................................. 4
BAB II. TELAAH PUSTAKA............................................................................ 5
2.1 Tanaman Pisang..................................................................................... 5
2.1.1 Deskripsi Tanaman Pisang........................................................... 6
2.1.2 Daerah Penyebaran...................................................................... 8
2.2 Prospek Baterai Pisang.......................................................................... 9
2.3 Energi Alternatif.................................................................................... 10
2.4 Baterai Primer........................................................................................ 10
2.5 Teori Dasar Sel Listrik........................................................................... 12
BAB III. METODOLOGI................................................................................... 14
3.1 Tempat dan Waktu penelitian................................................................ 14
3.2 Bahan dan Alat...................................................................................... 14
3.2.1 Bahan........................................................................................... 14
3.2.2 Alat.............................................................................................. 14
3.3 Metode Pembuatan Baterai................................................................... 14
3.4 Pengujian............................................................................................... 15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 16
4.1 Perfoma Kulit Pisang Sebagai Baterai................................................... 18
BAB V. PENUTUP.............................................................................................. 18
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 18
5.2 Saran...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pohon Pisang............................................................................................. 6
2. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)......................................................... 8
3. Buah Pisang............................................................................................... 9
4. Kulit Pisang............................................................................................... 9
5. Baterai Bekas............................................................................................ 14
6. Pemotongan............................................................................................... 15
7. Hasil Pemotongan..................................................................................... 15
8. Pembongkaran Baterai.............................................................................. 15
9. Hasil Pembongkaran Baterai..................................................................... 15
RINGKASAN KARYA TULIS
Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan
energi yang sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sumber energi listrik yang berasal dari batu
bara dan minyak bumi, tidak ramah lingkungan karena menimbulkan polusi udara, dan untuk memperbaharuinya
memerlukan waktu yang lama. Untuk itu sumber-sumber energi baru perlu diberdayakan karena penggunaan bahan
bakar seperti fosil akan habis kurang lebih 17 tahun mendatang (Kadir, 1995).
Baterai merupakan salah satu sumber energi yang sekali habis pakai. Baterai biasanya terdiri dari tiga komponen
penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif), dan pasta
sebagai elektrolit (penghantar). Salah satu komponen baterai yang dapat diperbaharui adalah pasta baterai. Baterai
yang setelah pakai biasanya dibuang atau tidak dimanfaatkan lagi. Hal ini tentu saja tidak hemat dari segi energi
maupun biaya. Selain itu baterai bekas yang dibuang ke tanah akan menghasilkan limbah yang sulit terurai secara
alami. Ditambah lagi dari dampak yang ditimbulkan dari pasta baterai yang telah mencemari tanah, karena
kandungan pasta baterai tersebut merupakan bahan-bahan kimia yang bersifat racun terhadap kesuburan tanah.
Apabila kandungan pasta baterai tersebut mencemari tanah maka dapat mengurangi kesuburan tanah.
Kebutuhan akan sumber energi baru sedang giat-giatnya dicari dan dikembangkan seiring dengan berkembangnya
bioteknologi. Pencarian sumber energi listrik juga difokuskan berasal dari bahan-bahan organik yang ramah
lingkungan, aman bagi manusia, mudah didapat, serta dapat terus diperbaharui.
Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai bahan pembuatan pasta pada baterai. Cara
membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai
sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di samping limbah kulitnya yang ramah lingkungan, ternyata kulit pisang juga
mudah didapatkan di sekitar kita.
Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk mengungkap “Potensi Kulit Pisang (Musa
paradisiaca) Sebagai Baterai Kering Ramah Lingkungan (biodegradable). Berdasarkan data yang penulis paparkan
di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah limbah pisang mempunyai kandungan zat – zat
alami yang dapat menggantikan peranan baterai yang berbahaya serta dapat dijadikan sebagai baterai ramah
lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah; menemukan kandungan zat-zat alami yang tersimpan dalam limbah
kulit pisang, menemukan potensi kulit pisang sebagai baterai yang ramah lingkungan, menemukan fakta – fakta yang
menunjukan bahwa kulit pisang berpotensi menjadi baterai ramah lingkungan, sekaligus mengenalkan masyarakat
pengolahan limbah – limbah tersebut.
Dengan demikian limbah kulit pisang dapat dijadikan sumber energi alternatif yang berkelanjutan.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut, dibutuhkan manusia untuk
melangsungkan dan memenuhi segala tuntutan hidup. Manusia pun mulai berfikir untuk memanfaatkan kekayaan
alam guna memenuhi kebutuhan mereka. Seringnya manusia menggunakan otaknya untuk berfikir, maka semakain
cerdaslah pikiran manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini. Namun kecerdasan itu membuat
manusia terlupa akan kebutuhan yang diberikan alam terbatas, sedangkan manusia menggunakannya tanpa batas.
Kebanyakan manusia jarang yang berfikir untuk mendaur ulang ( recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka
konsumsi. Melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja tanpa berfikir untuk memanfaatkannya. Ibarat
sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang
kemudian membung limbah kulit pisangnya di sembarang tempat. Jarang sekali orang yang berfikir untuk
memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut, padahal tanpa kita tahu sebenarnya kulit pisang berpotensi
menjadi baterai kering ramah lingkungan.
Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar. Namun, baterai dari kulit pisang mungkin baru sekali didengar.
Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik. Baterai sebagai sumber energi
alat-alat elektronik seperti jam dinding, laptop, radio, senter dan alat – alat elektronik lainnya. Begitu
banyaknya peranan baterai bagi kehidupan manusia. Namun tak dipungkiri juga, bahwa baterai yang kita
gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam sekitar.
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan
kadmium. Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari
air dan tanah penduduk juga membahayakan kesehatan. Jika air yang tercemar logam berat ini digunakan oleh
masyarakat, bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal,
sistem reproduksi bahkan kanker . (dr.Budi Haryanto selaku Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI). Jadi,"Efek
yang muncul adalah jangka panjang. Dan biasanya masyarakat baru akan lebih peduli jika efek yang muncul itu
dalam jangka waktu dekat," ungkap dosen FKM yang lahir di Malang .
Limbah baterai tidak hanya berbahaya bagi manusia tetapi juga membahayakan sumber daya alam karena
mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang dapat mencemari tanah dan air. Apalagi Jika limbah baterai
dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya di dalamnya dapat mengancam
kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia
Dalam aksi mikroorganisme di dalam baterai, merkuri anorganik yang ada di dalamnya bisa diubah menjadi
methylmercury, kemudian berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat
memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila
atau bahkan menyebabkan kematian. Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang
akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak
atau kecacatan tulang berat. Zat lainnya yang terkandung dalam baterai yaitu timbal. Timbal juga dapat mengganggu
fungsi ginjal dan fungsi reproduksi.
Peristiwa seperti ini semestinya tidak dibiarkan berlarut-larut. Jika dibiarkan bukan hanya kesehatan kita yang
dirugikan tetapi alam juga ikut merasakan kerugian tersebut. Sehingga, harus ada pengganti bahan kimia tersebut,
salah satunya yaitu pengembangan potensi potensi limbah kulit buah sebagai baterai ramah lingkungan.
Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat, seperti sebagai bahan pembuatan pasta pada baterai. Cara membuat
pasta dari kulit pisang cukup mudah dan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai sangat
bermanfaat bagi masyarakat.
Hal inilah yang melatar belakangi penelitian tentang potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai baterai kering
ramah lingkungan ( biodelegredable ) dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang juga untuk megurangi
dampak krisis energi. Selain itu, melimpahnya Pohon Pisang di Kebumen, Jawa Tengah yang belum dimanfaatkan
secara maksimal menarik penulis untuk melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan
pengganti pasta dalam baterai.
Hasil pemaparan di atas menunjukan fakta-fakta yang melatar belakangi penelitian, antara lain :
1) Bahaya zat kimia yang ada dalam baterai bagi manusia maupun alam semesta
2) Seringnya penggunaaan zat kimia berbahaya dalam baterai, membuat semua pihak mencari terobosan baru
sebagai pengganti zat – zat kimia tersebut.
3) Kurang sadarnya manusia untuk memanfaatkan limbah – limbah yang ada untuk dijadikan energi baru yang dapat
diperbaharui oleh alam
4) Belum maksimalnya pemanfaatan kekayaan alam yang ada untuk diolah menjadi energi baru yang lebih efisien
dan ramah lingkungan
5) Belum siapnya semua pihak dalam menerima sebuah perubahan ( konversi dari zat –zat kimia menjadi zat – zat
alami )
Hal – hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk mengungkap “ Potensi Kulit Pisang ( Musa
paradisiaca ) Sebagai Baterai Kering Ramah Lingkungan ( biodegradable ).”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data – data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
1) Limbah pisang sering dijumpai masyarakat, apakah memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ?
2) Apakah limbah pisang mempunyai kandungan zat – zat alami yang dapat dijadikan sebagai baterai ramah
lingkungan ?
3) Apakah limbah pisang berpotensi menggantikan peranan baterai yang biasa digunakan masyarakat ?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mendapatkan kandungan bahan baterai yang tersimpan dalam limbah kulit pisang.
2) Membuktikan potensi limbah kulit pisang yang digunakan untuk baterai.
3) Menemukan fakta – fakta yang menunjukan bahwa kulit pisang berpotensi menjadi baterai ramah lingkungan,
sekaligus mengenalkan masyarakat pengolahan limbah – limbah tersebut.
1.4 Manfaat
1) Memberikan rujukan pada instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi yang terdapat
di dalam kulit pisang sebagai baterai kering ramah lingkungan.
2) Memberikan masukan kepada pemerintah untuk menjadikan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta yang
ramah lingkungan.
3) Memberikan informasi dan masukan kapada masyarakat, khususnya masyarakat Kebumen, untuk dapat
mengelola limbah kulit pisang menjadi baterai yang ramah lingkungan.
BAB II. TELAAH PUSTAKA
2.1 Tanaman Pisang
Pohon pisang ( Musa paradisiacal ) merupakan tanaman yang tidak mengenal musim, slalu berkembang setiap
waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara
itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaatkan kepada manusia. Hampir seluruh
bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah ,
bunga sampai kulit pisang. Berikut ini adalah manfaat dari setiap bagian pohon pisang :
· Bonggol ( umbi batang pisang )
Di beberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur, dan olahan keripik pisang.
· Batang
Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat, terutama pada bagian yang mengandung serat. Batang ini
biasanya dikelupas hingga berbentuk lembaran. Nah,lembaran inilah yang sering dimanfaatkan sebagai pembungkus
untuk bibit tanaman sayuran. Apabila dikeringkan dan diolah lebih lanjut dapat juga digunakan untuk tali pada
pengolahan tembakau, untuk kompos, dan dijadikan bahan baku pembuat kertas.
· Daun
Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai bahan pembungkus makanan terutama daun Pisang
Batu. Daun Pisang Batu yang masih muda harganya mahal, biasanya digunakan untuk membungkus kue tradisional.
Daun yang tua, setelah dicacah dapat digunakan untuk pakan ternak seperti kambing, kerbau atau sapi, karena
banyak mengandung unsur yang diperlukan oleh hewan. Bila daun pisang berlebihan dapat pula dimanfaatkan
menjadi kompos.
· Buah
Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga dapat di manfaatkan menjadi produk
olahan antara lain pisang sale, tepung pisang, jam, sari buah, buah dalam sirup, keripik, dan berbagai jenis olahan
kue moderen dan tradisional. Buah ini mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif
sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga
mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras.
· Bunga
Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk
membuat sayur, karena kandungan protein dan vitaminnya. Selain dibuat sayur, bunga pisang dapat pula diolah
menjadi manisan, dan acar.
· Kulit buah
Kulit buah ini biasanya digunakan sebagai bahan pakan ternak. Namun, seiring berjalannya waktu limbah kulit ini
tidak lagi digunakan unutuk pakan melainkan dimanfaatkan sebagai energi listirk yang ramah lingkungan.
2.1.1 Deskripsi Tanaman Pisang