Anda di halaman 1dari 21

Proposal Penelitian

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Dr. H. Yasip, S.Pd., M.Pd.

DAUN SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) SEBAGAI BAHAN DASAR


ALTERNATIF PENGGANTI KEDELAI DALAM PERBUATAN TEMPE DI DESA
BONO KECAMATAN PAKEL

Disusun oleh:
Kuni azizah (126208202054)

PROGRAM STUDY TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
JUNI 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas terselesaikannya Proposal
karya ilmiah demi memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini. Judul proposal
karya ilmiah saya adalah“DAUN SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) SEBAGAI
BAHAN DASAR ALTERNATIF PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN
TEMPE”. Karya ilmiah yang penulis sajikan ini berisi mengenai metode atau teknologi
untuk bahan dasar pengganti alternatif yang tidak terlalu banyak di masyarakat.

Namun berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari beberapa pihak maka
pembuatan karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu sudah sepantasnya apabila
dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati disampaikan rasa terima kasih yang
sedalam- dalamnya kepada yang terhorma:

1. Ibu Dra. Esti Setya R.M.Pd, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
2. Perkebunan singkong Bapak Sumarno desa Bono kec.Pakel Kb. Tulungagung
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral maupun finansial
4. Teman – teman yang saya sayangi

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
sempurnanya proposal karya ilmiah ini. Mudah – mudahan proposal karya ilmiah
ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umunya bagi pembaca.

Tulungagung, 17 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 2


2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 3
3. Tujuan Penelitian ..................................................................................................................... 3
4. Manfaat Penelitian ................................................................................................................... 3

Bab II Tinjauan Pustaka

1. Klasifikasi Daun Singkong ..................................................................................................... 4


2. Pengertian Daun Singkong .................................................................................................... 5
3. Kandungan Daun Singkong .................................................................................................... 5
4. Manfaat Daun Singkong .......................................................................................................... 5
5. Cara Menanam Daun Singkong ............................................................................................... 6
6. Pengertian Tempe .................................................................................................................... 7
7. Kandungan Tempe ................................................................................................................... 7
8. Manfaat Tempe ........................................................................................................................ 7

Bab III Hipotesis Penelitian ............................................................................................................ 10

Bab IV Definisi Operasional ........................................................................................................... 10

Bab V Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian....................................................................................................................... 11
2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................................ 11
3. Jadwal Penelitian ................................................................................................................... 12
4. Alat dan Bahan ....................................................................................................................... 12
5. Prosedur Pembuatan Tempe Daun Singkong ........................................................................ 13
6. Metode Pengambilan Data ..................................................................................................... 13

iii
Bab V Penutup

1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 15
2. Saran ...................................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 16

Lampiran .......................................................................................................................................... 17

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di desa Bono, Kecamatan Pakel Kbupaten Tulungagung adalah salah satu desa yang
kebanyakan masyarakat yang bekerja sebagai petani sayur, petani padi dan bahan-bahan pokok
lainnya. Tetapi desa ini mayoritas masyarakatnya rata-rata menyukai tempe sebagai lauk
makanan dan tak jarang sebgai bahan camilan. Dengan sulitnya penanaman kedelai, karena
kedelai memiliki iklim tumbuh yang berbeda di daerah ini. Sehingga msyarakat berinisiatif
dalam menciptakan olaahan tempe yang berasal dari daun singkong, memingat mudahnya
penanaman tanaman singkong didaerah ini.
Singkong adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae.
Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil. Tanaman singkong memiliki akar
tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat
dimakan tumbuhan singkong pertama kali dikenal Amerika Selatan. (Wikipedia, diakses pada 27
Agustus 2019)
Tempe merupakan makanan sehari-hari dari sebagian besar penduduk Indonesia, karena
harga tempe dapat dijangkau oleh semua elemen masyarakat, terutama dikalanagan menengah
kebawah. Hal ini sebanding dengan income dari penduduk itu sendiri. Melonjaknya harga
kedelai membuat makanan yang terbuat dari kedelai mengalami kenaikan yang drastis,
diantaranya kenaikan harga tempe dan tahu.menyikapi hal tersebut didaerah pedesaan banyak
terdapat daun-daunan yang bisa dipergunakan sebagai sayuran pemasok gizi masyarakat yang
sangat baik, sebagai contoh adalah daun singkong. Di daerah tertentu dauan singkong justru
banyak terbuang. Selain sebagai sayuran dan makanan ternak, maka sisanya akan dibuang begitu
saja. Tempe daun singkong merupaka satu produk bahan makanan yang bergizi tinggi yang tidak
kalah dengan gizi tempe kedelai. Justru setelah menjadi tempe nilai protein daun singkong akaan
bertambah. Tempe dau singkong terbuat dari daun singkong dan ragi. (Wikipedia, diakses pada
27 Agustus 2019).
Cara pengolahannya yang mudah dan bisa diolah secara manual. Tempe daun singkong
mengandung beta karoten pro vitamin A yang sama dalam kandungan wortel.

2
Daun singkong belum dibudidayakan menjadi bahan makanan lain. Oleh karena itu peneliti
melakukan penelitian sebagai pemanfaatan daun singkong sebagai bahan dasar pengganti
pembuatan tempe.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kandungan daun singkong?
2. Bagaimana cara mengolah daun singkong sebagai bahan dasar tempe?
3. Mengapa daun singkong dapat digunakan bahan pembuatan tempe?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kandungan daun singkong.
2. Mengetahui cara-cara pengolah daun singkong sebagai bahan dasar tempe.
3. Mengetahui kemanfaatan daun singkong sebagai bahan pembuatan tempe.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat bagi masyarakat yaitu:
a) Mengembangkan kreatifitas penelitian.
b) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara pengolahan daun
singkong sebagai bahan dasar tempe.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I Daun Singkong

II.1.1 Klasifikasi Daun Singkong

Klasifikasi ilmiah

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Subfamili Crotonoideae
Bangsa Manihoteae
Genus Manihot
Spesies M. esculenta
Nama binomial Manihot esculenta

4
II.1.2 Pengertian Daun Singkong

Daun singkong adalah daun yang berasal dari tanaman singkong atau ketela
pohon. Daun singkong berbentuk lancip dan bertangkai kemerahan. Tanamana singkong
banyak hidup di daerah tropis seperti Indonesia, sehingga daunnya dimanfaatkan untuk
bahan pangan. Daun singkong termasuk sayuran yang memiliki kandungan gizi yang
cukup tinggi. Namaun, patut diketahui bahwa mengolah daun singkong gampang-
gampang susha. Daun singkong harus diolah dengan seksama agar rasanya lebih mudah
diterima lidah. Daun singkong umumnya digunakan olahan bersanatan, akan tetapi daun
singkong juga sebagai pelengkapa masakan. Daun singkong mudah ditemui dan tidak
terlampaui mahal untuk kebutuhan sehari-hari. (Wikipedia, diakses pada 27 Agustus
2019)

II.1.3 Kandungan Daun Singkong

Daun dari ubi yang banyak diminati ini juga mengandung beberapa nutrisis
penting seperti : Protein,serat,lemak,kalori,karbohidrat,vitamin A, C,B17,dan mineral
seperti kalsium,fosfor dan zat besi. Dari sekian nutrisi yang ada, yang tertinggi per 100 g
nya adalah protein (37%), serat (06,), kalori (37%), lemak (0, 2), dan karbohidrat (27, 3).
(Wikipedia, diakses pada 28 Agustus 2019)

II.1.4 Manfaat Daun singkong

1. Sebagai obat untuk mengatasi penyakit stroke.


2. Sebagai peningkatan daya tahan tubuh.
3. Sebagai obat yang dapat menyehatkan mata.
4. Sayuran anti osteoporosis.
5. Obat penyakit luka.
6. Pencegahan proses penuaan.

5
7. Obat diare

II.1.5 Cara Menanam Singkong

Menanam singkong dapat dilakukan dengan menggunakan biji stek, namun biasanya yang
dilakukan masyarakat adalah menggunakan metode stek batang. Caranya yaitu:
1. Batang singkong dipotong pendek – pendek , kira- kira 30-40 cm
2. Terus bagian ujung yang menghadap ke atas dibakar, ini untuk menghentikan
pertumbuhan batang singkong ke atas.
3. Terus di tanah di dalam tanah yang diberi bedeng ,diberi pupuk kandang sebagai
nutrisi
4. Tanaman singkong khusus diambil daunnya ini bisa dipanen setelah berumur 25-40
hari

II.2. Tempe

6
II.2.1 Pengertian Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan
fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe" .Kapang yang tumbuh pada
kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat
besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif.(Wikipedia,21 September 2019)

II.2.3 Kandungan Tempe

 Energi: 150 kal


 Protein: 14 gram
 Lemak: 7,7 gram
 Karbohidrat: 9,1 gram
 Serat : 1,4 gram
 Kalsium: 517 mg
 Natrium: 7 mg
 Fosfor: 202 mg

II.2.4 Manfaat Tempe


1. Sumber protein

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kandungan protein dalam tempe lebih
tinggi daripada daging. Maka dari itu, tempe sering kali dijadikan sumber protein pengganti
daging. Banyak para vegetarian atau vegan yang memilih tempe sebagai menu pengganti
daging untuk menenuhi kebutuhan proteinnya.

7
Setiap 100 gr tempe mengandung kurang lebih 20 gr protein. Jumlah ini dapat memenuhi
kebutuhan protein harian mencapai 34% bagi orang dewasa. Fungsi dari protein sendiri
selain untuk menjaga jaringan otot adalah untuk menghasilkan enzim proteolitik yang bisa
memecah rantai protein sehingga dapat diserap oleh tubuh.

2. Antioksidan penangkal radikal bebas

Manfaat tempe yang kedua adalah sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal
bebas. Paparan radikal bebas ke tubuh kita bisa menyebabkan berbagai gangguan pada
tubuh, bahkan hingga menyababkan kanker.

Kandungan isoflavon dan juga nutrisi lainnya dalam tempe membuat tempe ampuh menjadi
antioksidan bagi tubuh. Peran tempe sebagai antioksidan terbukti lebih ampuh jika
dibandingkan dengan kedelai rebus biasa.

3. Sumber kalsium

Manfaat tempe selanjutnya adalah sebagai sumber kalsium. Jika berbicara tentang sumber
kalsium, umumnya kita akan teringat pada susu. Faktanya, tempe juga bisa dijadikan sumber
kalsium yang tidak jauh berbeda dengan susu. Setiap penyajian 100 gr susu mengandung
125 mg kalsium, sedangkan setiap 100 gr tempe memiliki kandungan mencapai 155 mg
kalsium. Jadi bisa dikatakan bahwa tempe sangat mungkin menjadi sumber kalsium yang
tidak kalah dengan susu.

4. Menu diet

Manfaat tempe selanjutnya adalah bisa dijadikan sebagai salah satu menu diet. Salah satu
menu terbaik untuk diet adalah makanan dengan kandungan tinggi protein, tinggi serat, dan
rendah lemak. Kandungan protein dan serat dalam tempe membuatnya sangat baik untuk
menjadi menu diet. Tempe juga merupakan makanan yang mudah diserap oleh tubuh.
Kandungan vitamin B kompleks dalam tempe juga sangat baik untuk memenuhi asupan
nutrisi Anda ketika sedang diet.

5. Memenuhi kebutuhan vitamin B12

8
Manfaat tempe yang kelima adalah untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12, terutama bagi
para vegan. Vitamin B12 memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh mulai dari
menghasilkan sel darah merah, membantu proses sintesis DNA, mengaktifkan asam folat,
hingga menjaga kesehatan sisten saraf dan menjaga fungsi otak. Umumnya vitamin B12
banyak terkandung dalam daging, ayam, ikan, dan susu. Tempe merupakan satu-satunya
sumber vitamin B12 yang berasal dari nabati, sehingga sangat cocok untuk menggatikan
sumber vitamin B12 lain yang tidak dikonsumsi oleh vegan.

6. Aman untuk diabetes

Manfaat tempe selanjutnya adalah aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Memilih
menu makanan untuk penderita diabetes bukanlah hal yang mudah. Setiap menu harus
disesuaikan untuk mecegah naiknya kadar gula darah.

9
III HIPOTESIS PENELITIAN
Dari penelitian diatas sekiranya saya bisa menyebutka hipotesis/ dugaan sementara dari
apa penelitian saya sebagai berikut :
-diperkirakan daun singkong mengandung bahan aktif pengganti kedelai dalam pembuatan
tempe.
-diperkirakan kandungan dalam daun singkong baik untuk kesehatan.

VI. DEFINISI OPERASIONAL

-Daun Singkong adalah Daun singkong adalah daun yang berasal dari tanaman singkong atau
ketela pohon.
-Bahan/Material adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang
yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan kadang kala digunakan untuk menunjuk ke
pakaian atau kain. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material sering kali adalah
bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk
proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan
konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.
-Alternatif adalah pilihan lain yang digunakan untuk menuju tujuan yang diharapkan , biasanya
alternatif digunakaan sebagai pengganti cara utama yang dimana tidak bisa dilaksanakan.
-Bahan dasar adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi dan menjadi bagian produk.
-Tempe adalah Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus.

10
BAB V
METODOLOGI PENELITIAN

V.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang kami lakukan dengan metode penelitian eksperimen dan pendekatan
kualitatif.
Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Pendekatan menurut Bodgan dan Taylor (1975: 5) yang mendefinisikan bahawa
Kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif beerupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

V.2 Waktu dan Tempat Penelitian


V.2.1 Tempat Penelitian
Dalam proses penyusunan penelitian ini, tempat-tempat yang kami gunakan
dalam mencari sumber data diantaranya:
 Salah satu pasar di daerah Bandung Tulunggung
 Salah satu lahan perkebunan singkong di Desa Bono ,Kecamatan Pakel
,Kab.Tulungagung
 Dirumah Kuni Azizah, Rt/Rw : 001/004 Dsn. Tnggulasri Ds, Bono ,Kec.
Pakel, Kab. Tulungaung

11
V.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Juni 2021
14 14 15 17 17 18 19 19 21
1 Persiapan
2 Observasi
3 Menentukan Objek
4 Menentukan Sampel
5 Pengolahan Sampel
6 Pengolahan Data
7 Hasil Penelitian
8 Penyusunan Laporan
9 Penyempurnaan laporan

V.4 Alat Dan Bahan


Alat:
 Loyang
 Garpu
 Sendok
 Panci
 Gas atau kompor
 Pisau
 Lidi

Bahan:
 Daun Singkong
 Ragi
 Plastik
 Air

12
V.5 Cara Pembuatan
1. Daun Singkong yang masih muda direbus sampai lunak.
2. Setelah lunak, tiriskan, dibilas dengan air mengalir. Lalu diperas sampai kering untuk
mengurangi kadar Asam Sianida.
3. Daun Singkong yang agak kering kemudian diiris tipis untuk membantu fermentasi
organisme bekerja lebih cepat membentuk jamur dan menjadi tempe.
4. Daun yang diris tipis kemudian diratakan dan biarkan meremah agar tidak saling
menggumpal.
5. Ragi tempe ditambahakan secukupnya.
6. Campurkan daun singkong yang diberi ragi dikemas dengan baik dengan bungkus daun,
kertas, atau plastik.
7. Plastik dilubangi pada bagian permukaan atas dan bawah menggunakan garpu atau lidi.
8. Kemudian disimpan selama 2-3 hari ditempat yang terlindungi dari sinar matahari agar
memperoleh tempe siap olah.

V.6 Metode Pengambilan Data


V.6.I Observasi

Menurut Moh. Nazir (1988), observasi diartikan sebagai “pengambilan data


dengan menggunakan mata tanpa pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut”. (Nazir, 1988: 212). Observasi dilakukan untuk menggali data dari sumber
data yang berupa peristiwa, tempat, benda, serta rekaman dan gambar

(Hadi, 1989: 91). Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik observasi
partisipan (participant observation), yaitu dilakukan dengan cara peneliti melibatkan
diri atau berinteraksi pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek dan obyek penelitian
dalam lingkungannya. Selain itu juga untuk mengumpulkan data secara sistematik
dalam bentuk catatan lapangan. Teknik inilah yang disebut teknik observasi partisipan.

13
V.6.2 Dokumentasi

Arikunto mengatakan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data


mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya. (Arikunto,
1996:231).Menurut Deswani (2011) dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis atau
dicetak, kemudian diandalkan sebagai catatan bukti bagi orang yang berwenang, dan
merupakan bagian praktik dari professional.

V.6.3 Analisis data


Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan
tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang di saran sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema pada hipotesis( Taylor, 1975).
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sisitematis catatan
hasil observasi, wawancara dan lainnya. Analisis ini perlu dilakukan untuk mencari
makna. Dalam penelitian kualitatif analisis data dalam prakteknya tidak dapat
dipisahkan dengan proses pengumpulan data, dan dilanjutkan setelah pengumpulan
data selesai. Dengan demikian secara teoritik analisis dan pengumpulan data
dilaksanakan secara berulang-ulang untuk memecahkan suatu masalah.

14
BAB VI
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Daun singkong adalah bagian dari singkong yang kaya akan zat-zat gizi. Kandungan gizi
mikro dan makro ada di dalam daun singkong. Zat gizi makro yang ada pada daun singkong di
antaranya adalah serat, karbohidrat, dan protein. Dengan ini kelompok kami mencetuskan produk
makanan alternatif yang kaya akan zat-zat gizi.Yaitu dengan membuat teknologi pangan
alternatif berupa Tempong (Tempe daun singkong). Teknologi alternatif inilah yang akan
menguntungkan masyarakat dengan beberapa manfaat yang terkandung di dalamnya.

Dari penelitian yang telah kami paparkan dapat disimpulkan bahwa bahan alternatif
pengganti kedelai ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam mengolah bahan
yang jarang digunakan, berdaya saing tinggi dan tentunya dapat menambah zat-zat gizi
masyarakat.

VI.2 Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran kepada seluruh
masyarakat, lembaga yang terkait dan siswa sebagai berikut:
1. Kepada seluruh masyarakat agar bisa memaafkan potensi SDA yang ada di Indonesia
untuk dijadikan bahan pangan alternatif sebagai perwujudaan diversifikasi pangan di
Indonesia dalam rangka memenuhi kesertediaan pangan di Indonesia.
2. Kemenag, sebagai lembaga yang secara teknis menaunggi lembaga pendidikan
madrasah, hendaknya mendukung untuk penelitia –penelitian lanjutan tentang
pengolahan limbah sebagai sarana edukasi.
3. Penelitian berikutnya, memperhatikan beberapa kelebihan dan keunikan dari beberapa
penelitian untuk menjadi inovasi yang lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Elok,DKK.2017.Pemanfaatan Talas Sebagai Bahan Pengganti Karbohidrat yang Bernilai Jual


Tinggi Serta Memiliki Khasiat yang Baik Untuk Tubuh.

Nasir, Mohammad, 1998. Observasi Tumbuhan: Hitam Manis. Jakarta.

Siti, DKK.2010. Sosialisasi Pembuatan Tempe Daun Ketela Pohon Di Desa Jarorejo Kecamatan
Kerek Kabupaten Tuban

https://www.mangyono.comca/cara-menanam-singkong-untuk-diambil-daunnya-atau-diambil -
umbinya.html /diakses pada tanggal 14 Juni 2021

https://www.idntimes.com/health/fitness/fatya-welinsa/manfaat-daun-singkong/diakses /diakses
pada tanggal 14 Juni 2021

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tempe /diakses pada tanggal 17 Juni 2021

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/tempe-dan-tahu /diakses pada tanggal 18 Juni 2021

https://dotersehat.com/manfaat tempe /diakses pada tanggal 18 Juni 2021

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Singkong /diakses pada tanggal 19 Juni 2021

Nick,2008.Tempedaunsingkong,(http://keset.wordpress.com/2008/08/31/tempe-daun-singkong/,
diakses pada 20 Juni 2021

http://isnaputrinana.blogspot.go.co.id/2013/04/pendekatan/kualitatifdankuantitatif.html /diakses
pada tanggal 21 Juni 2021

http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pengertian-dan-peranan-metodeeksperimen-html
/diakses pada tanggal 21 Juni 2021

16
LAMPIRAN

17
18

Anda mungkin juga menyukai