Disusun oleh:
Kuni azizah (126208202054)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas terselesaikannya Proposal
karya ilmiah demi memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini. Judul proposal
karya ilmiah saya adalah“DAUN SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) SEBAGAI
BAHAN DASAR ALTERNATIF PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN
TEMPE”. Karya ilmiah yang penulis sajikan ini berisi mengenai metode atau teknologi
untuk bahan dasar pengganti alternatif yang tidak terlalu banyak di masyarakat.
Namun berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari beberapa pihak maka
pembuatan karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu sudah sepantasnya apabila
dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati disampaikan rasa terima kasih yang
sedalam- dalamnya kepada yang terhorma:
1. Ibu Dra. Esti Setya R.M.Pd, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
2. Perkebunan singkong Bapak Sumarno desa Bono kec.Pakel Kb. Tulungagung
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral maupun finansial
4. Teman – teman yang saya sayangi
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
sempurnanya proposal karya ilmiah ini. Mudah – mudahan proposal karya ilmiah
ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umunya bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
1. Jenis Penelitian....................................................................................................................... 11
2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................................ 11
3. Jadwal Penelitian ................................................................................................................... 12
4. Alat dan Bahan ....................................................................................................................... 12
5. Prosedur Pembuatan Tempe Daun Singkong ........................................................................ 13
6. Metode Pengambilan Data ..................................................................................................... 13
iii
Bab V Penutup
1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 15
2. Saran ...................................................................................................................................... 15
Lampiran .......................................................................................................................................... 17
BAB I
1
PENDAHULUAN
2
Daun singkong belum dibudidayakan menjadi bahan makanan lain. Oleh karena itu peneliti
melakukan penelitian sebagai pemanfaatan daun singkong sebagai bahan dasar pengganti
pembuatan tempe.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ilmiah
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Subfamili Crotonoideae
Bangsa Manihoteae
Genus Manihot
Spesies M. esculenta
Nama binomial Manihot esculenta
4
II.1.2 Pengertian Daun Singkong
Daun singkong adalah daun yang berasal dari tanaman singkong atau ketela
pohon. Daun singkong berbentuk lancip dan bertangkai kemerahan. Tanamana singkong
banyak hidup di daerah tropis seperti Indonesia, sehingga daunnya dimanfaatkan untuk
bahan pangan. Daun singkong termasuk sayuran yang memiliki kandungan gizi yang
cukup tinggi. Namaun, patut diketahui bahwa mengolah daun singkong gampang-
gampang susha. Daun singkong harus diolah dengan seksama agar rasanya lebih mudah
diterima lidah. Daun singkong umumnya digunakan olahan bersanatan, akan tetapi daun
singkong juga sebagai pelengkapa masakan. Daun singkong mudah ditemui dan tidak
terlampaui mahal untuk kebutuhan sehari-hari. (Wikipedia, diakses pada 27 Agustus
2019)
Daun dari ubi yang banyak diminati ini juga mengandung beberapa nutrisis
penting seperti : Protein,serat,lemak,kalori,karbohidrat,vitamin A, C,B17,dan mineral
seperti kalsium,fosfor dan zat besi. Dari sekian nutrisi yang ada, yang tertinggi per 100 g
nya adalah protein (37%), serat (06,), kalori (37%), lemak (0, 2), dan karbohidrat (27, 3).
(Wikipedia, diakses pada 28 Agustus 2019)
5
7. Obat diare
Menanam singkong dapat dilakukan dengan menggunakan biji stek, namun biasanya yang
dilakukan masyarakat adalah menggunakan metode stek batang. Caranya yaitu:
1. Batang singkong dipotong pendek – pendek , kira- kira 30-40 cm
2. Terus bagian ujung yang menghadap ke atas dibakar, ini untuk menghentikan
pertumbuhan batang singkong ke atas.
3. Terus di tanah di dalam tanah yang diberi bedeng ,diberi pupuk kandang sebagai
nutrisi
4. Tanaman singkong khusus diambil daunnya ini bisa dipanen setelah berumur 25-40
hari
II.2. Tempe
6
II.2.1 Pengertian Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan
fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe" .Kapang yang tumbuh pada
kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat
besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degeneratif.(Wikipedia,21 September 2019)
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kandungan protein dalam tempe lebih
tinggi daripada daging. Maka dari itu, tempe sering kali dijadikan sumber protein pengganti
daging. Banyak para vegetarian atau vegan yang memilih tempe sebagai menu pengganti
daging untuk menenuhi kebutuhan proteinnya.
7
Setiap 100 gr tempe mengandung kurang lebih 20 gr protein. Jumlah ini dapat memenuhi
kebutuhan protein harian mencapai 34% bagi orang dewasa. Fungsi dari protein sendiri
selain untuk menjaga jaringan otot adalah untuk menghasilkan enzim proteolitik yang bisa
memecah rantai protein sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Manfaat tempe yang kedua adalah sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal
bebas. Paparan radikal bebas ke tubuh kita bisa menyebabkan berbagai gangguan pada
tubuh, bahkan hingga menyababkan kanker.
Kandungan isoflavon dan juga nutrisi lainnya dalam tempe membuat tempe ampuh menjadi
antioksidan bagi tubuh. Peran tempe sebagai antioksidan terbukti lebih ampuh jika
dibandingkan dengan kedelai rebus biasa.
3. Sumber kalsium
Manfaat tempe selanjutnya adalah sebagai sumber kalsium. Jika berbicara tentang sumber
kalsium, umumnya kita akan teringat pada susu. Faktanya, tempe juga bisa dijadikan sumber
kalsium yang tidak jauh berbeda dengan susu. Setiap penyajian 100 gr susu mengandung
125 mg kalsium, sedangkan setiap 100 gr tempe memiliki kandungan mencapai 155 mg
kalsium. Jadi bisa dikatakan bahwa tempe sangat mungkin menjadi sumber kalsium yang
tidak kalah dengan susu.
4. Menu diet
Manfaat tempe selanjutnya adalah bisa dijadikan sebagai salah satu menu diet. Salah satu
menu terbaik untuk diet adalah makanan dengan kandungan tinggi protein, tinggi serat, dan
rendah lemak. Kandungan protein dan serat dalam tempe membuatnya sangat baik untuk
menjadi menu diet. Tempe juga merupakan makanan yang mudah diserap oleh tubuh.
Kandungan vitamin B kompleks dalam tempe juga sangat baik untuk memenuhi asupan
nutrisi Anda ketika sedang diet.
8
Manfaat tempe yang kelima adalah untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12, terutama bagi
para vegan. Vitamin B12 memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh mulai dari
menghasilkan sel darah merah, membantu proses sintesis DNA, mengaktifkan asam folat,
hingga menjaga kesehatan sisten saraf dan menjaga fungsi otak. Umumnya vitamin B12
banyak terkandung dalam daging, ayam, ikan, dan susu. Tempe merupakan satu-satunya
sumber vitamin B12 yang berasal dari nabati, sehingga sangat cocok untuk menggatikan
sumber vitamin B12 lain yang tidak dikonsumsi oleh vegan.
Manfaat tempe selanjutnya adalah aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Memilih
menu makanan untuk penderita diabetes bukanlah hal yang mudah. Setiap menu harus
disesuaikan untuk mecegah naiknya kadar gula darah.
9
III HIPOTESIS PENELITIAN
Dari penelitian diatas sekiranya saya bisa menyebutka hipotesis/ dugaan sementara dari
apa penelitian saya sebagai berikut :
-diperkirakan daun singkong mengandung bahan aktif pengganti kedelai dalam pembuatan
tempe.
-diperkirakan kandungan dalam daun singkong baik untuk kesehatan.
-Daun Singkong adalah Daun singkong adalah daun yang berasal dari tanaman singkong atau
ketela pohon.
-Bahan/Material adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang
yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan kadang kala digunakan untuk menunjuk ke
pakaian atau kain. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material sering kali adalah
bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk
proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan
konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.
-Alternatif adalah pilihan lain yang digunakan untuk menuju tujuan yang diharapkan , biasanya
alternatif digunakaan sebagai pengganti cara utama yang dimana tidak bisa dilaksanakan.
-Bahan dasar adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi dan menjadi bagian produk.
-Tempe adalah Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus.
10
BAB V
METODOLOGI PENELITIAN
11
V.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Juni 2021
14 14 15 17 17 18 19 19 21
1 Persiapan
2 Observasi
3 Menentukan Objek
4 Menentukan Sampel
5 Pengolahan Sampel
6 Pengolahan Data
7 Hasil Penelitian
8 Penyusunan Laporan
9 Penyempurnaan laporan
Bahan:
Daun Singkong
Ragi
Plastik
Air
12
V.5 Cara Pembuatan
1. Daun Singkong yang masih muda direbus sampai lunak.
2. Setelah lunak, tiriskan, dibilas dengan air mengalir. Lalu diperas sampai kering untuk
mengurangi kadar Asam Sianida.
3. Daun Singkong yang agak kering kemudian diiris tipis untuk membantu fermentasi
organisme bekerja lebih cepat membentuk jamur dan menjadi tempe.
4. Daun yang diris tipis kemudian diratakan dan biarkan meremah agar tidak saling
menggumpal.
5. Ragi tempe ditambahakan secukupnya.
6. Campurkan daun singkong yang diberi ragi dikemas dengan baik dengan bungkus daun,
kertas, atau plastik.
7. Plastik dilubangi pada bagian permukaan atas dan bawah menggunakan garpu atau lidi.
8. Kemudian disimpan selama 2-3 hari ditempat yang terlindungi dari sinar matahari agar
memperoleh tempe siap olah.
(Hadi, 1989: 91). Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik observasi
partisipan (participant observation), yaitu dilakukan dengan cara peneliti melibatkan
diri atau berinteraksi pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek dan obyek penelitian
dalam lingkungannya. Selain itu juga untuk mengumpulkan data secara sistematik
dalam bentuk catatan lapangan. Teknik inilah yang disebut teknik observasi partisipan.
13
V.6.2 Dokumentasi
14
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Daun singkong adalah bagian dari singkong yang kaya akan zat-zat gizi. Kandungan gizi
mikro dan makro ada di dalam daun singkong. Zat gizi makro yang ada pada daun singkong di
antaranya adalah serat, karbohidrat, dan protein. Dengan ini kelompok kami mencetuskan produk
makanan alternatif yang kaya akan zat-zat gizi.Yaitu dengan membuat teknologi pangan
alternatif berupa Tempong (Tempe daun singkong). Teknologi alternatif inilah yang akan
menguntungkan masyarakat dengan beberapa manfaat yang terkandung di dalamnya.
Dari penelitian yang telah kami paparkan dapat disimpulkan bahwa bahan alternatif
pengganti kedelai ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam mengolah bahan
yang jarang digunakan, berdaya saing tinggi dan tentunya dapat menambah zat-zat gizi
masyarakat.
VI.2 Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran kepada seluruh
masyarakat, lembaga yang terkait dan siswa sebagai berikut:
1. Kepada seluruh masyarakat agar bisa memaafkan potensi SDA yang ada di Indonesia
untuk dijadikan bahan pangan alternatif sebagai perwujudaan diversifikasi pangan di
Indonesia dalam rangka memenuhi kesertediaan pangan di Indonesia.
2. Kemenag, sebagai lembaga yang secara teknis menaunggi lembaga pendidikan
madrasah, hendaknya mendukung untuk penelitia –penelitian lanjutan tentang
pengolahan limbah sebagai sarana edukasi.
3. Penelitian berikutnya, memperhatikan beberapa kelebihan dan keunikan dari beberapa
penelitian untuk menjadi inovasi yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Siti, DKK.2010. Sosialisasi Pembuatan Tempe Daun Ketela Pohon Di Desa Jarorejo Kecamatan
Kerek Kabupaten Tuban
https://www.mangyono.comca/cara-menanam-singkong-untuk-diambil-daunnya-atau-diambil -
umbinya.html /diakses pada tanggal 14 Juni 2021
https://www.idntimes.com/health/fitness/fatya-welinsa/manfaat-daun-singkong/diakses /diakses
pada tanggal 14 Juni 2021
Nick,2008.Tempedaunsingkong,(http://keset.wordpress.com/2008/08/31/tempe-daun-singkong/,
diakses pada 20 Juni 2021
http://isnaputrinana.blogspot.go.co.id/2013/04/pendekatan/kualitatifdankuantitatif.html /diakses
pada tanggal 21 Juni 2021
http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pengertian-dan-peranan-metodeeksperimen-html
/diakses pada tanggal 21 Juni 2021
16
LAMPIRAN
17
18