Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Biologi
TADRIS BIOLOGI
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat serta karunianya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun yang menjadi
judul makalah, yaitu “Teori Pembelajaran Gagne and Briggs” ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan izin kepada kami untuk menyusun
makalah ini.
2. Bapak Nanang Purwanto, M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Biologi yang telah memberikan pengarahan kepada
penulis sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................
2.4 Contoh dalam pengembangan bahan ajar/ media teori Gagne and Briggs....................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan interkasi antara siswa dengan
pendidik dan juga sumber belajar yang ada di lingkungan belajar. Menurut Gagne &
Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
pembelajaran yang berisi rangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun untuk
mendukung terjadinya proses belajar siswa. Gagne berpendapat bahwa belajar memiliki 3
komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Menurutnya,
belajar merupakan hubungan antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan
stimulus yang berasal dari lingkungan. Kondisi internal sendiri yang dimaksud ialah
pembelajaran itu sendiri sedangkan kondisi eksternal dapat berupa hal hal yang
mempengaruhi proses pembelajaran. (Waspodo, 2007)
Dalam mengajar sendiri ada dua hal yang saling berkaitan dan memiliki peran penting
dalam suksesnya pembelajaran yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran. Jenis
metode tertentu akan mempengaruhi media apa yang dapat digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Menurut Gagne & Brigss dalam Azhar Arsyad
mendefinisikan suatu media pembelajaran sebagai alat yang secara fisik dapat digunakan
untuk menyampaikan isi dari materi pengajaran. Baik berupa buku, tape recorder, film,
slide, foto, gambar, grafik, televisi dan computer (Pramuaji, 2017). Definisi lainnya dari
Martin dan Briggs adalah media pembelajaran merupakan semua sumber yang diperlukan
untuk melakukan komunikasi dan interaksi dengan peserta didik. Fungsi utama dari
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang mempengaruhi kondisi
dan lingkungan belajar yang ditata oleh guru.(Kurniawan, 2017)
Seluruh hal hal yang berkaitan dalam pembelajaran baik dari model pembelajaran,
metode pembelajaran hingga media pembelajaran ini diatur menjadi satu dalam strategi
pembelajaran sehingga dalam pemilihannya, haruslah dipertambakan berdasarkan
karakteristik dan gaya belajar. Strategi pembelajaran ini terdiri atas seluruh komponen
materi pembelajaran baik berupa strategi penyampaian materi, bahan pembelajaran
hingga kegiatan yang terkait dengan pembelajaran. Oleh karena itu, dengan pemilihan
strategi yang tepat diharapkan akan meningkatkan kesuksesan dari pembelajaran.
2
2.2 Bagan Model Teori Pembelajaran Gagne and Briggs.
3
h. Monitoring pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat teridentifikasinya kegagalan atau
keberhasilan tingkat mengajar guru.
i. Uji coba dan revisi (evaluasi formatif)
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah tigkat keberhasilan
pembelajaran dapat diukur. Terdpat proses uji coba dan revisi, berarti bahwa
kegiatan yang dianggap gagal akan terlihat hasilnya dan diperbaiki kembali
agar kegagalan yang dialami siswa dapat diminimalisir.
j. Evaluasi sumatif
Evaluasi ini dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai
akhir telah selesai dilakukan, cakupan tujuan penilaian ini lebih luas, karena
yang diukur adalah kegiatan pembelajaran dari awal pertemuan sampai akhir
pertemuan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa terhadap materi-materi secara total.
4
Gambar 1. Model Pembelajaran Briggs
5
Gambar 2. Gagne’s Nine Event of Instruction
Sumber: https://educationlibrary.org/gagnes-nine-events-of-instruction/
Sembilan kegiatan instruksional (Gagne, Briggs, & Wager, 1992) memungkinkan
desain strategis dan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan setiap langkah
dijelaskan secara singkat di bawah ini:
a. Mendapatkan perhatian
Penggunaan perhatian dan mempertahankan minat dan bahan.
b. Menginformasikan siswa tentang tujuan
Mendiskusikan dengan siswa apa yang akan mereka capai dengan pelajaran
yang dipelajarinya.
c. Merangsang mengingat kembali pelajaran sebelumnya
Menghubungkan pelajaran yang baru dengan pelajaran yang sebelumnya
dan menyegarkan ingatan siswa tentang pelajaran sebelumnya.
d. Menyajikan stimulus
Mengajar pelajaran sebagai ahli konten, instruktur, professor, atau pendidik
harus dapat secara efektif membagikan pengetahuan atau keahlian dalam
presentasi singkat atau melalui materi yang sesuai dengan SCROM.
e. Memberikan Bimbingan
Meberikan latihan dan kesempatan bagi siswa keterlibatan melalui kegiatan
belajar.
f. Elicting Performance (mendapatkan kinerja)
Kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari atau menciptakan suatu
keluaran.
g. Memberikan umpan balik
Selama kegiatan nomor 5 dan 6, pendidik harus sangat terlibat dan harus
memberikan uman balik komunikasi kepada siswa.
h. Menilai kinerja
Berhubungan dengan nomor 6, 7, dan 8, harus ada penilaian foormatif selama
diskusi atau selama kegiatan dinilai atau tidak dinilai sehingga siswa dapat
menyampaikan keluaran atau kinerja yang diharapkan untuk penilaian
sumatif.
i. Meningkatka retensi dan transfer
Siswa dapat mempresentasikan, melakukan, atau mengeluarkan output yang
menunjukkan pencapaian pembelajaran yang berkualitas (misalnya, siswa
6
mebuat portofolio elektronik dari presentasi rekaman video mereka, karya
tulis berkualitas di kelas) (Bourdeau et al., 2004).
Gagne dianggap sebagai salah satu pendukung utama dari pendekatan terstruktur
instruksi, dan teorinya telah memberikan pelatih dan guru banyak saran bermanfaat.
Gagne dan Briggs fokus pada strategi pembelajaran untuk mencapai hasil yang
diharapkan (Vijayakumar et al., 2023). Gagne dan Briggs mengemukakan 12 langkah
dalam pengembangan desain intruksional sebagai berikut:
7
1. Fase Motivasi, merupakan fase pemberian harapan kepada siswa, bahwasanya
siswa akan mampu memenuhi keingintahuan terhadap suatu pembahasan.
2. Fase Pengenalan, yaitu fase yang di mana siswa harus memberikan perhatian
pada bagian esensial suatu kejadian instruksional ketika proses belajar
berlangsung.
3. Fase Perolehan, yaitu fase siswa memperhatikan informasi yang relevan sebagai
wujud siswa telah siap menerima pelajaran.
4. Fase Retensi, yaitu fase di mana informasi baru dipindahkan dari memori jangka
pendek (short term memory) ke memori jangka panjang (long term memory). Hal
ini bisa terjadi melalui pengulangan kembali, praktik, elaborasi atau lainnya.
5. Fase Pemanggilan, adalah fase kemampuan mengungkap keluar informasi yang
telah dimiliki dan disimpan dalam ingatan.
6. Fase Generalisasi, fase di mana siswa belajar memanfaatkan informasi yang
didapat ke dalam permasalahan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari
7. Fase Penampilan, yaitu fase siswa mampu menampilkan atau memperlihatkan
keterampilan sebagai hasil belajar.
Fase Umpan Balik, siswa memperoleh umpan balik mengenai penampilan
mereka sebagai bentuk evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki siswa (Al-
Mahiroh & Suyadi, 2020)
8
2. Media literasi, media literasi dalam pembelajaran tidak hanya dapat diperoleh
melalui buku saja akan tetapi bisa melalui media-media lain yang di dalamnya
terdapat informasi-informasi pendukung terkait materi pembelajaran misalnya
televise, internet, Koran dan sebagainya. Dengan media literasi diharp siswa
dapat mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi
yang disampaikan melalui media dengan bijak dan kritis. Kemampuan ini
mencakup pengenalan format media, kemampuan membaca gambar,
menafsirkan informasi, mengidentifikasi pesan tersembunyi, dan memahami
bagaimana media mempengaruhi persepsi dan pandangan kita terhadap suatu
isu atau peristiwa (Paputungan, 2019).
3. Permainan, permainan dikembangan sebagai stimulasi awal pada proses
pembelajaran yang dimana pada permainan tersebut akan disisipkan soal
sebagai soal pretes. Contoh permainan yang dapat digunakan salah satunya
yaitu ular tangga. Dengan adanya pemainan penstimulasi memudahkan seorang
guru mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa terkait materi yang akan
dipelajari (Gayatri & Ningtyas, 2017).
4. Mind Mapping merupakan diagram hirarki berdimensi dua yang
menggambarkan keterkaitan antara konsep-konsep. Mind Mapping dapat
digunakan sebbagai sarana memberdayakan dan meningkatkan kreativitas yang
secara alami terdapat pada diri siswa. Pembelajaran menggunakan mind
mapping ini sejalan dengan pendapat Gagne dalam (Widyasari et al., 2013)
yang menyatakan hwa dalam mengolah informasi baru dan mengkaitkannya
dengan informasi lama selama informasi tersebut berada dalam ingatan jangka
pendek, siswa harus mengadakan organisasi mental yang diekspresikan dalam
bentuk verbal.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Gagne & Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses pembelajaran yang berisi rangkaian peristiwa yang dirancang dan
disusun untuk mendukung terjadinya proses belajar siswa. Model pembelajaran
Briggs ini berorientasi pada rancangan system dengan sasaran guru. Karena guru
yang akan bekerja sebagai perancag kegiatan instruksional dan yangakan menjadi
tim pengembang instruksional. Gagne dianggap sebagai salah satu pendukung utama
dari pendekatan terstruktur instruksi, dan teorinya telah memberikan pelatih dan guru
banyak saran bermanfaat. Gagne dan Briggs fokus pada strategi pembelajaran untuk
mencapai hasil yang diharapkan, yang dikemas dengan 7 fase. Dari kedua teori yang
dikemukakan oleh Gagne dan Briggs dapat dikembangkan menjadi bahan ajar
maupun media pembelajaran. Adapun contoh pengembangan bahan ajar dan media
pembelajaran dari model Gagne dan Briggs yaitu: Flip Book, Media Literasi,
Permainan, Mind Mapping.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
mengenai teori pembelajaran Gagne and Briggs dan menambah minat pembaca dalam
mempelajari berbagai teori pembelajaran lainnya agar dapat diaplikasikan dalam
mengajar sehingga akan lebih efektif.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mahiroh, R. S., & Suyadi, S. (2020). Kontribusi Teori Kognitif Robert M. Gagne
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan,
Sosial, Dan Agama, 12(2), 117–126. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i2.353
Bourdeau, J., Mizoguchi, R., Psyché, V., & Nkambou, R. (2004). Selecting Theories in
an Ontology-Based ITS Authoring Environment. Proceedings of Intelligent
Tutoring System, 150–161. https://doi.org/10.1007/978-3-540-30139-4_15
http://repository.iainpare.ac.id/1179/7/3%20model%20dan%20desain%20pemnb.pdf
Kurniawan, C. (2017). Penerapan Teknologi Natural User Interace (Nui) Sebagai Strategi
Pembelajaran Terhadap Retensi Belajar. Jurnal Dimensi Pendidikan Dan
Pembelajaran, 5(2), 56–63. https://doi.org/10.24269/dpp.v5i2.496
11
Vijayakumar, S., Saravanan, V., Buckingham, L. R., Tamilarasan, & Catherine Anna
Pushpam, A. (2023). Impact of Gagne’s Model on L2 Online Environments. Call-
Ej, 24(1), 63–83.
Warsita, B. (2018). Teori Belajar Robert M. Gagne Dan Implikasinya Pada Pentingnya
Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, XII(1), 064–078.
https://doi.org/10.32550/teknodik.v12i1.421
Waspodo, M. (2007). Strategi Pembelajaran Dan Efikasi Diri Warga Belajar Terhadap
Capaian Belajar. JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 2(2), 43–51.
https://doi.org/10.21009/jiv.0202.6
12