Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PEMBELAJRAN GAGNE AND BRIGGS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Biologi

Dosen Pengampu: Nanang Purwanto, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 4:

1. Dewi Sekar Ambarwati (126208201006)


2. Ismawati Fuaddiyah (126208202052)
3. Ika Putri Septiani (126208203088)
4. Qosidana Mustofa Fauziah (126208201009)

TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat serta karunianya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun yang menjadi
judul makalah, yaitu “Teori Pembelajaran Gagne and Briggs” ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan izin kepada kami untuk menyusun
makalah ini.
2. Bapak Nanang Purwanto, M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Biologi yang telah memberikan pengarahan kepada
penulis sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam
pembuatan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Tulungagung, 15 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................

1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................

2.1 Pengertian teori pembelajaran Gagne and Briggs.........................................................................

2.2 Bagan Model teori pembelajaran Gagne and Briggs.....................................................................

2.3 Tahapan masing-masing model teori Gagne and Briggs ..............................................................

2.4 Contoh dalam pengembangan bahan ajar/ media teori Gagne and Briggs....................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mempelajari ilmu pendididkan, sering dikemukakan pertanyaan berupa
”mengapa seseorang perlu belajar?” untuk menjawab pertanyaan ini, sepertinya kita
sependapat bahwa di dunia ini tak ada makhluk hidup yang ketika baru dilahirkan
dapat melakukan segala sesuatu dengan sendirinya, begitu juga dengan manusia.
Sejak ia bayi, bahkan ketika dewasa pun, ia pasti membutuhkan bantuan orang lain.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa
lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak
dididik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial.
Selain itu, manusia juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan
yang vital sejak manusia dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan
perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia berada.
Banyak ilmuan yang telah menemukan teori belajar. Salah satu teori belajar tersebut
adalah teori belajar dari Gagne and Briggs yang akan kami bahas dalam maklah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori pembelajaran Gagne and Briggs ?
2. Bagaimana bagan model dari teori pembelajaran Gagne and Briggs?
3. Bagaimana tahapan masing-masing model teori pembelajaran Gagne and Briggs?
4. Bagaimana contoh dalam pengembangan bahan ajar/media teori pembelajaran
Gagne and Briggs?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian teori pembelajaran Gagne and Briggs.
2. Mengetahui bagan model dari teori pembelajaran Gagne and Briggs.
3. Mengetahui tahapan masing-masing model teori pembelajaran Gagne and Briggs.
4. Mengetahui contoh dalam pengembangan bahan ajar/media teori pembelajaran
Gagne and Briggs.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Pembelajaran Gagne and Briggs

Pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan interkasi antara siswa dengan
pendidik dan juga sumber belajar yang ada di lingkungan belajar. Menurut Gagne &
Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
pembelajaran yang berisi rangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun untuk
mendukung terjadinya proses belajar siswa. Gagne berpendapat bahwa belajar memiliki 3
komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Menurutnya,
belajar merupakan hubungan antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan
stimulus yang berasal dari lingkungan. Kondisi internal sendiri yang dimaksud ialah
pembelajaran itu sendiri sedangkan kondisi eksternal dapat berupa hal hal yang
mempengaruhi proses pembelajaran. (Waspodo, 2007)

Dalam mengajar sendiri ada dua hal yang saling berkaitan dan memiliki peran penting
dalam suksesnya pembelajaran yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran. Jenis
metode tertentu akan mempengaruhi media apa yang dapat digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Menurut Gagne & Brigss dalam Azhar Arsyad
mendefinisikan suatu media pembelajaran sebagai alat yang secara fisik dapat digunakan
untuk menyampaikan isi dari materi pengajaran. Baik berupa buku, tape recorder, film,
slide, foto, gambar, grafik, televisi dan computer (Pramuaji, 2017). Definisi lainnya dari
Martin dan Briggs adalah media pembelajaran merupakan semua sumber yang diperlukan
untuk melakukan komunikasi dan interaksi dengan peserta didik. Fungsi utama dari
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang mempengaruhi kondisi
dan lingkungan belajar yang ditata oleh guru.(Kurniawan, 2017)

Seluruh hal hal yang berkaitan dalam pembelajaran baik dari model pembelajaran,
metode pembelajaran hingga media pembelajaran ini diatur menjadi satu dalam strategi
pembelajaran sehingga dalam pemilihannya, haruslah dipertambakan berdasarkan
karakteristik dan gaya belajar. Strategi pembelajaran ini terdiri atas seluruh komponen
materi pembelajaran baik berupa strategi penyampaian materi, bahan pembelajaran
hingga kegiatan yang terkait dengan pembelajaran. Oleh karena itu, dengan pemilihan
strategi yang tepat diharapkan akan meningkatkan kesuksesan dari pembelajaran.

2
2.2 Bagan Model Teori Pembelajaran Gagne and Briggs.

1. Model Pembelajaran Menurut Briggs


Model pembelajaran Briggs ini berorientasi pada rancangan system dengan
sasaran guru. Karena guru yang akan bekerja sebagai perancag kegiatan
instruksional dan yangakan menjadi tim pengembang instruksional. Langkah-
langkah dari model pembelajaran Briggs adalah:
a. Penentuan tujuan
Langkah ini penting bagi seorang guru, karena guru harus mampu
mengidentifikasi tujaun apa yang harus dicapai oleh siswa.
b. Perincian tujuan
Tujuan yangtelah diidenntifikasi dirinci berdasarkan keterampilan –
keterampilan yanagakan dimiliki oleh siswa.
c. Rumusan tujuan
Tujuan yangtelahdirinci, dirumuskan dalam satu kalimat pernyataan yang
mengandung kemampuan apa dan tingkat kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa selama mereka dalam proses pembelajaran.
d. Analisis tujuan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan-tujuan yang dianggap sering ditemukan
tingkat kegagalannya diganti dengan tujuan-tujuan yang lebih rasional tingkat
keberhasilannya.
e. Penyiapan evaluasi hasil belajar
Kegiatan ini berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, menyusun evaluasi belajar yang relibel adalah menilai apa yang
seharusnya dinilai.
f. Skuens dan jenjang belajar
Kegiatan ini dilakukan sebagai persiapan bagi guru untuk memprediksi
kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan di kelas.
g. Penentuan kegiatan belajar
Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan tim pengembang pembelajaran.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah pemilihan media,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Sedangkan Kegiatan yang
dilakukan oleh tim pengembang pembelajaran adalah penentuan stimulus,
pemilihan media, penentuan kondisi belajar, perumusan strategi
pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, evaluasi formatif, dan
penyusunan pedoman pemanfaatan.

3
h. Monitoring pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat teridentifikasinya kegagalan atau
keberhasilan tingkat mengajar guru.
i. Uji coba dan revisi (evaluasi formatif)
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah tigkat keberhasilan
pembelajaran dapat diukur. Terdpat proses uji coba dan revisi, berarti bahwa
kegiatan yang dianggap gagal akan terlihat hasilnya dan diperbaiki kembali
agar kegagalan yang dialami siswa dapat diminimalisir.
j. Evaluasi sumatif
Evaluasi ini dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai
akhir telah selesai dilakukan, cakupan tujuan penilaian ini lebih luas, karena
yang diukur adalah kegiatan pembelajaran dari awal pertemuan sampai akhir
pertemuan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa terhadap materi-materi secara total.

Penegmbangan model pembelajaran menurut Briggs dappat digambarkan dalam


bagan (Gambar 1.)

4
Gambar 1. Model Pembelajaran Briggs

2. Model Pembelajaran Menurut Gagne


Gagne sendiri memberiikan gambaran pembelajaran melalui “Sembilan Acara
Instruksional” atau “Nine Event of Instruction”. Sembilan persistiwa
instrruksional tersebut sesuai dengan proses kognitif yang ditunjukkan pada
Gambar 2.

5
Gambar 2. Gagne’s Nine Event of Instruction
Sumber: https://educationlibrary.org/gagnes-nine-events-of-instruction/
Sembilan kegiatan instruksional (Gagne, Briggs, & Wager, 1992) memungkinkan
desain strategis dan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan setiap langkah
dijelaskan secara singkat di bawah ini:
a. Mendapatkan perhatian
Penggunaan perhatian dan mempertahankan minat dan bahan.
b. Menginformasikan siswa tentang tujuan
Mendiskusikan dengan siswa apa yang akan mereka capai dengan pelajaran
yang dipelajarinya.
c. Merangsang mengingat kembali pelajaran sebelumnya
Menghubungkan pelajaran yang baru dengan pelajaran yang sebelumnya
dan menyegarkan ingatan siswa tentang pelajaran sebelumnya.
d. Menyajikan stimulus
Mengajar pelajaran sebagai ahli konten, instruktur, professor, atau pendidik
harus dapat secara efektif membagikan pengetahuan atau keahlian dalam
presentasi singkat atau melalui materi yang sesuai dengan SCROM.
e. Memberikan Bimbingan
Meberikan latihan dan kesempatan bagi siswa keterlibatan melalui kegiatan
belajar.
f. Elicting Performance (mendapatkan kinerja)
Kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari atau menciptakan suatu
keluaran.
g. Memberikan umpan balik
Selama kegiatan nomor 5 dan 6, pendidik harus sangat terlibat dan harus
memberikan uman balik komunikasi kepada siswa.
h. Menilai kinerja
Berhubungan dengan nomor 6, 7, dan 8, harus ada penilaian foormatif selama
diskusi atau selama kegiatan dinilai atau tidak dinilai sehingga siswa dapat
menyampaikan keluaran atau kinerja yang diharapkan untuk penilaian
sumatif.
i. Meningkatka retensi dan transfer
Siswa dapat mempresentasikan, melakukan, atau mengeluarkan output yang
menunjukkan pencapaian pembelajaran yang berkualitas (misalnya, siswa

6
mebuat portofolio elektronik dari presentasi rekaman video mereka, karya
tulis berkualitas di kelas) (Bourdeau et al., 2004).

Jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengembangkan kemampuan kognitif, maka


pembelajar harus diberi kesempatan untuk mempraktekkan atau menerapkan konsep-
konsep yang dapat mempertajam kemampuan berpikirnya (yaitu memecahkan
masalah, membuat keputusan yang tepat). Untuk mempengaruhi sikap siswa, mereka
harus dihadapkan pada panutan yang terhormat atau pesan persuasif. (Magabo,
2019).

2.3 Tahapan Masing-Masing Model Teori Pembelajaran Gagne and Briggs

Gagne dianggap sebagai salah satu pendukung utama dari pendekatan terstruktur
instruksi, dan teorinya telah memberikan pelatih dan guru banyak saran bermanfaat.
Gagne dan Briggs fokus pada strategi pembelajaran untuk mencapai hasil yang
diharapkan (Vijayakumar et al., 2023). Gagne dan Briggs mengemukakan 12 langkah
dalam pengembangan desain intruksional sebagai berikut:

1. Analisis dan identifikasi kebutuhan


2. Penetapan tujuan umum dan khusus
3. Identifikasi alternatif cara memenuhi kebutuhan
4. Merancang komponen dari system
5. Analisis (a) sumber-sumber yang diperlukan (b) sumber-sumber yang tersedia (c)
kendala-kendala.
6. Kegiatan untuk mengatasi kendala
7. Memilih atau mengembangkan materi pelajaran
8. Merancang prosedur penelitian murid
9. Uji coba lapangan: evaluasi formatif dan pendidikan guru.
10. Penyesuaian, revisi dan evaluasi lanjut
11. Evaluasi sumatif
12. Pelaksanaan operasional

Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan


proses kognitif (Warsita, 2018). Gagne menjelaskan delapan fase dalam satu tindakan
belajar (learning act). Fase tersebut adalah kejadian eksternal yang dapat distrukturkan
oleh subjek pembelajar. Setiap fase dipasangkan dengan suatu proses yang terjadi dalam
pikiran siswa, fase-fase tersebut adalah:

7
1. Fase Motivasi, merupakan fase pemberian harapan kepada siswa, bahwasanya
siswa akan mampu memenuhi keingintahuan terhadap suatu pembahasan.
2. Fase Pengenalan, yaitu fase yang di mana siswa harus memberikan perhatian
pada bagian esensial suatu kejadian instruksional ketika proses belajar
berlangsung.
3. Fase Perolehan, yaitu fase siswa memperhatikan informasi yang relevan sebagai
wujud siswa telah siap menerima pelajaran.
4. Fase Retensi, yaitu fase di mana informasi baru dipindahkan dari memori jangka
pendek (short term memory) ke memori jangka panjang (long term memory). Hal
ini bisa terjadi melalui pengulangan kembali, praktik, elaborasi atau lainnya.
5. Fase Pemanggilan, adalah fase kemampuan mengungkap keluar informasi yang
telah dimiliki dan disimpan dalam ingatan.
6. Fase Generalisasi, fase di mana siswa belajar memanfaatkan informasi yang
didapat ke dalam permasalahan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari
7. Fase Penampilan, yaitu fase siswa mampu menampilkan atau memperlihatkan
keterampilan sebagai hasil belajar.
Fase Umpan Balik, siswa memperoleh umpan balik mengenai penampilan
mereka sebagai bentuk evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki siswa (Al-
Mahiroh & Suyadi, 2020)

2.4 Contoh Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Media Teori Pembelajaran Gagne


and Briggs

1. Contoh dalam Pengenbangan Bahan Ajar


Gagnen dalam (Gayatri & Ningtyas, 2017) menyetakan bahwa media merupakan
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Gagne dan Briggs (1975) juga mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi,
dan komputer. Dari kedua teori yang dikemukakan oleh Gagne dan Briggs dapat
dikembangkan menjadi bahan ajar maupun media pembelajaran. Adapun contoh
pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran dari model Gagne dan Briggs
yaitu:
1. Flip Book, adalah sebuah buku kecil yang terdiri dari serangkaian gambar yang
di dalamnya disertai dengan materi pembelajaran yang ingin di sampaikan.

8
2. Media literasi, media literasi dalam pembelajaran tidak hanya dapat diperoleh
melalui buku saja akan tetapi bisa melalui media-media lain yang di dalamnya
terdapat informasi-informasi pendukung terkait materi pembelajaran misalnya
televise, internet, Koran dan sebagainya. Dengan media literasi diharp siswa
dapat mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi
yang disampaikan melalui media dengan bijak dan kritis. Kemampuan ini
mencakup pengenalan format media, kemampuan membaca gambar,
menafsirkan informasi, mengidentifikasi pesan tersembunyi, dan memahami
bagaimana media mempengaruhi persepsi dan pandangan kita terhadap suatu
isu atau peristiwa (Paputungan, 2019).
3. Permainan, permainan dikembangan sebagai stimulasi awal pada proses
pembelajaran yang dimana pada permainan tersebut akan disisipkan soal
sebagai soal pretes. Contoh permainan yang dapat digunakan salah satunya
yaitu ular tangga. Dengan adanya pemainan penstimulasi memudahkan seorang
guru mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa terkait materi yang akan
dipelajari (Gayatri & Ningtyas, 2017).
4. Mind Mapping merupakan diagram hirarki berdimensi dua yang
menggambarkan keterkaitan antara konsep-konsep. Mind Mapping dapat
digunakan sebbagai sarana memberdayakan dan meningkatkan kreativitas yang
secara alami terdapat pada diri siswa. Pembelajaran menggunakan mind
mapping ini sejalan dengan pendapat Gagne dalam (Widyasari et al., 2013)
yang menyatakan hwa dalam mengolah informasi baru dan mengkaitkannya
dengan informasi lama selama informasi tersebut berada dalam ingatan jangka
pendek, siswa harus mengadakan organisasi mental yang diekspresikan dalam
bentuk verbal.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Gagne & Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses pembelajaran yang berisi rangkaian peristiwa yang dirancang dan
disusun untuk mendukung terjadinya proses belajar siswa. Model pembelajaran
Briggs ini berorientasi pada rancangan system dengan sasaran guru. Karena guru
yang akan bekerja sebagai perancag kegiatan instruksional dan yangakan menjadi
tim pengembang instruksional. Gagne dianggap sebagai salah satu pendukung utama
dari pendekatan terstruktur instruksi, dan teorinya telah memberikan pelatih dan guru
banyak saran bermanfaat. Gagne dan Briggs fokus pada strategi pembelajaran untuk
mencapai hasil yang diharapkan, yang dikemas dengan 7 fase. Dari kedua teori yang
dikemukakan oleh Gagne dan Briggs dapat dikembangkan menjadi bahan ajar
maupun media pembelajaran. Adapun contoh pengembangan bahan ajar dan media
pembelajaran dari model Gagne dan Briggs yaitu: Flip Book, Media Literasi,
Permainan, Mind Mapping.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
mengenai teori pembelajaran Gagne and Briggs dan menambah minat pembaca dalam
mempelajari berbagai teori pembelajaran lainnya agar dapat diaplikasikan dalam
mengajar sehingga akan lebih efektif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mahiroh, R. S., & Suyadi, S. (2020). Kontribusi Teori Kognitif Robert M. Gagne
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan,
Sosial, Dan Agama, 12(2), 117–126. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i2.353

Bourdeau, J., Mizoguchi, R., Psyché, V., & Nkambou, R. (2004). Selecting Theories in
an Ontology-Based ITS Authoring Environment. Proceedings of Intelligent
Tutoring System, 150–161. https://doi.org/10.1007/978-3-540-30139-4_15

Gayatri, A. M., & Ningtyas, S. I. (2017). PENINGKATAN MINAT TERHADAP HASIL


BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PERMAINAN ULAR
TANGGA PADA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (Studi penelitian peserta didik Kelas X di lokasidi
Jakarta Timur, Tangerang Selatan, dan Depok). Research and Development Journal
of Education, 4(1), 88–100. https://doi.org/10.30998/rdje.v4i1.2071

http://repository.iainpare.ac.id/1179/7/3%20model%20dan%20desain%20pemnb.pdf

Kurniawan, C. (2017). Penerapan Teknologi Natural User Interace (Nui) Sebagai Strategi
Pembelajaran Terhadap Retensi Belajar. Jurnal Dimensi Pendidikan Dan
Pembelajaran, 5(2), 56–63. https://doi.org/10.24269/dpp.v5i2.496

Kurt, Sehat. 2020Gagne’s Nine Events Of Instruction.


https://educationlibrary.org/gagnes-nine-events-of-instruction/. diakses pada 13
Maret 2023.

Magabo, M. (2019). “ Do Activities ” as Effective Means to Enable Lifelong Learning. In


Athens Institute for Education and Research ATINER.

Pramuaji, A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Materi


Pengenalan Corel Draw Sebagai Sarana Pembelajaran Desain Grafis Di Smk
Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational
Education), 2(2), 183–189. https://doi.org/10.21831/elinvo.v2i2.17312

Paputungan, F. (2019). Pengembangan Media Literacy Layanan Bk Teknik Cinema


Therapy Berdasarkan Model Gagne Untuk Mengantisipasi Pergaulan Bebas. Jurnal
Pendidikan, 10(8), 1–9.

11
Vijayakumar, S., Saravanan, V., Buckingham, L. R., Tamilarasan, & Catherine Anna
Pushpam, A. (2023). Impact of Gagne’s Model on L2 Online Environments. Call-
Ej, 24(1), 63–83.

Warsita, B. (2018). Teori Belajar Robert M. Gagne Dan Implikasinya Pada Pentingnya
Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, XII(1), 064–078.
https://doi.org/10.32550/teknodik.v12i1.421

Waspodo, M. (2007). Strategi Pembelajaran Dan Efikasi Diri Warga Belajar Terhadap
Capaian Belajar. JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 2(2), 43–51.
https://doi.org/10.21009/jiv.0202.6

Widyasari, L. A., Pratama, S., & Prayitno, B. A. (2013). Pembelajaran Biologi


Menggunakan Model Accelerated Learning Melalui Concept Mapping Dan Mind
Mapping Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Verbal Siswa. INKUIRI: Jurnal
Pendidikan IPA, 2(03). https://doi.org/10.20961/inkuiri.v2i03.9792

12

Anda mungkin juga menyukai