Anda di halaman 1dari 3

Exposition learning, Discovery Learning, Group learning,

Individual Learning
NAMA                  : AFIF KURNIAWAN
NIM                       : 09360159
Exposition learning
                Exposition Learning adalah suatu
pembelajaran dimana seorang guru langsung
memberikan materi pembelajaran pada murid murid mereka saat di kelas. Jadi murid murid
tersebut langsung tahu tentang materi yang di ajarkan saat itu. Sehingga murid harus
mempunyai kesadaran yang baik tentang apa yang harus dilakukan dan tidak di lakukan.
            Exposition Learning ini biasanya dilakukan pda even even tertentu seperti seminar,
presentasi, face to face online menggunakan web dll. Exposition learning ini lebih mengacu
pada segi kognitifnya saja dalam sebuah pembelajaran.
Discovery Learning
            Discovery Learning adalah sebuah pembelajaran
dimana seorang guru tidak secara langsung memberikan sebuah materi pembelajaran di kelas. Dalam hal ini,
guru akan menuntut murid muridnya untuk menggali informasi dari stimulus yang diberikan oleh guru kepada
muridnya. Penggalian informasi ini tentunya berdasarkan dengan kapasitas pengetahuan yang ada dalam
pemikiran murid muridnya.  
Group learning
            Group Learning adalah alah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku
pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet.  Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik
dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini
menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun
dalam keterampilan proses kelompok. Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran.  
Model pembelajaran ini sangatlah baik bagi siswa karena dalam hal ini para siswa
dilatih untuk memikirkan sesuatu dengan IQ mereka sendiri serta penyelesaiannya. Sehingga
tingkat kepahaman siswa lebih dalam dan lebih kuat ingatnya.
Individual Learning
            Individual learning adalah suatu metode pembelajaran yang menitik beratkan pada
masing masing individu dalam kegiatan pembelajaran. Adanya pembelajaran secara
individual ini di karenakan oleh tingkat kecerdasan siswa yang berbedccca beda.
Pembelajaran ini biasanya menggunakan modul.
Jenis utama dari pembelajaran individual adalah :
• Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
• Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
• Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
• Directed private study (belajar secara privat langsung)

1
1.      Teacher Centered Learning
Pada pembelajaran model Teacher Centered Learning, guru lebih banyak melakukan
kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing), siswa sebatas memahami
sambil membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya. Guru menjadi pusat peran dalam
pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini
berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa
mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan. 
Pendekatan teacher center learning ini proses pembelajaran lebih berpusat pada guru
hanya akan membuat guru semakin cerdas tetapi siswa hanya memiliki pengalaman
mendengar paparan saja. Output yang dihasilkan oleh pendekatan belajar seperti ini tidak
lebih hanya menghasilkan siswa yang kurang mampu mengapresiasi ilmu pengetahuan, takut
berpendapat, tidak berani mencoba yang akhirnya cenderung menjadi pelajaran yang pasif
dan miskin kreativitas.

2.      Student Centered Learning


Pada pembelajaran ini,  yang berpusat pada siswa diharapkan dapat mendorong siswa
untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses
pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak
seorang peserta didik untuk belajar. Aktifitas siswa menjadi penting ditekankan karena belajar
itu pada hakikatnya adalah proses yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk
membangun pemahaman (construcivism approach).
Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik, maka siswa
memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya
sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu kualitas siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, maka siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk
memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.

Pengertian Teacher Center dan Student Center


  

1.      Pengertian Teacher Center
Pada sistem pembelajaran model Teacher Centered Learning, dosen lebih banyak
melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat
mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa sebatas memahami sambil
membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya. Dosen menjadi pusat peran dalam
pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini
berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana dosen
bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.[2]
Pendekatan teacher center dimana proses pembelajaran lebih berpusat pada guru hanya
akan membuat guru semakin cerdas tetapi siswa hanya memiliki pengalaman mendengar
paparan saja. Out put yang dihasilkan oleh pendekatan belajar seperti ini tidak lebih hanya
menghasilkan siswa yang kurang mampu mengapresiasi ilmu pengetahuan, takut berpendapat,
tidak berani mencoba yang akhirnya cenderung menjadi pelajara yang pasif dan miskin
kreativitas.[3]
Sejauh ini model-model pembelajaran yang bersifat teacher centered terlihat pada
model pembelajaran, model komando atau banking learning concept. Pola pembelajaran
model komando atau gaya bank ini banyak diterapkan sekitar tahun 1960-an yang
mengembangkan perinsip distribusi keputusan harus dilakukan secara hierarkis dari atas ke
bawah atau dari guru ke siswa.[4]
Jadi dari paparan di atas dapat kami simpulkan bahwa pengertian teacher center adalah
proses pembelajaran yang berpuasat pada guru artinya guru sangat menentukan proses
pembelajaran karena guru menjadi satu-satunya sumber ilmu. Jadi model pembelajran ini
membuat siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran.
2.      Pengertian Student Center

2
Pengertian student centered Learning  (SCL) adalah  proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa (learner centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif
dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran yang
keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik
untuk belajar. Aktifitas siswa menjadi penting ditekankan karena belajar itu pada hakikatnya
adalah proses yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun
pemahaman (construcivism approach).[5]
Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik, maka siswa
memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya
sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu kualitas siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, maka siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk
memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri
(Karsen, 2008).

Anda mungkin juga menyukai