Anda di halaman 1dari 19

3

PENGARUH TINGKAT KEASAMAN BUAH-BUAHAN JERUK


TERHADAP KUAT ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
LAPORAN BIOFISIKA

Oleh :
Kelompok :5
Nama Anggota :
1. Latifah Rahmawati (171810201033)
2. Maulana Akmaludin A (171810201037)
3. M Rizqi Maulana (171810201041)
4. Anis Fitriyatus S (171810201054)
5. Inggita Sukma A (171810201066)
6. Silvia Aprilia Qotrunnada (171810201071)

LABORATORIUM BIOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
4

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3Hipotesis Eksperimen..............................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1Sejarah Penemuan Listrik .....................................................................3
2.2Kuat Arus Listrik....................................................................................3
2.3Larutan Elektrolit...................................................................................4
2.4Hukum Ohm............................................................................................4
2.5Kuat Arus pada Larutan Buah Jeruk...................................................5
BAB 3 METODE EKSPERIMEN........................................................................6
3.1Alat dan Bahan........................................................................................6
3.2Desain Eksperimen..................................................................................6
3.3.1 Variabel Eksperimen..............................................................................7
3.3.2 Prosedur Eksperimen.............................................................................7
3.3Metode Analisis Data...............................................................................8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 13
4.1 Hasil 13
4.2Pembahasan...........................................................................................22
BAB 5 PENUTUP 25
5.1Kesimpulan............................................................................................25
5.2Saran.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN 27
5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Larutan elektrolit dikenal memiliki dua macam jenis, yaitu larutan elektrolit
lemah dan larutan elektrolit kuat. Perbedaan dari kedua larutan ini adalah daya
hantarnya ketika kedua jenis elektrolit sama. Elektrolit kuat mampu mengurai
seluruh ion-ionnya dengan sempurna di dalam pelarutnya. Larutan elektrolit kuat
yaitu senyawa-senyawa yang mudah larut dalam air, seperti garam organik, basa
kuat, dan asam kuat. Elektrolit lemah hanya mampu mengurai sebagian kecil ion-
ion dalam pelarutnya. Elektrolit lemah dapat berupa senyawa-senyawa asam
lemah dan basa lemah (Gunawan, 1988).
Kebutuhan akan sumber energi mrupakan salah satu masalah penting dalam
kehidupan manusia. Masalah-masalah mngenai kurangnya sumber energi tak
terbarukan diharapkan mampu dipecahkan melalui pemanfaatan energi alternatif
yang berasal dari bahan-bahan yang trsedia dan belum dimanfaatkan secara luas.
Energi alternatif tersebut selain ramah lingkungan juga dapat diperbaharui,
misalnya buah-buahan. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa buah-buahan
seperti jeruk, apel, belimbing, dan lain-lain mampu menghasilkan energi listrik.
Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat
keasaman dari beberapa jenis buah-buahan jeruk terhadap besar arus dan
tegangan. Pengukuran arus dan tegangan dilakukan pada jeruk yang telah diperas,
diambil cairannya, dan dilarutkan di dalam air. Plat seng dan plat tembaga sebagai
elektroda alam larutan kemudian dihubungkan dengan multimeter untuk
mengukur. Nilai pH untuk masing-masing larutan juga dicatat dalam lembar
pengamatan. Data hasil praktikum dianalisis menggunakan grafik untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan dalam Eksperimen Pengaruh Tingkat
Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh tingkat keasaman buah-buahan jeruk terhadap kuat
6

arus?
2. Bagaimana pengaruh tingkat keasaman buah-buahan jeruk terhadap
tegangan?

1.3 Hipotesis Eksperimen


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya dalam eksperimen
ini. Hipotesis dalam Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan Jeruk
Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah sebagai berikut.
1. Tingkat keasaman yang semakin tinggi maka kuat arus yang dihasilkan lebih
besar.
2. Tegangan Listrik yang dihasilkan pada buah-buahan jeruk semakin
membesar.
7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Penemuan Listrik


Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani
yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila
digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian
setelah bertahun - tahun semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian
muncul lagi penapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang
diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De
Coulomb, AmpereMichael Farraday, Oersted, dll. Informasi tentang sejarah
penemu listrik ini disajikan dalam bentu panel dan didukung dengan perangkat
audio visual yang menyajikan tiruan dari percobaan - percobaan yang pernah
dilakukan oleh para ilmuan. Banyak orang berpikir Benyamin Franklin
menemukan listrik terkenal dengan layang-layang percobaan pada 1752, namun
listrik tidak ditemukan sekaligus. Pada awalnya, listrik dikaitkan dengan cahaya.
Orang ingin yang murah dan aman cara untuk cahaya rumah mereka, dan para
ilmuwan berpikir listrik mungkin jalan (Durbin, 2005).

2.2 Kuat Arus Listrik


Menurut Durbin (2005), besarnya arus listrik sebanding dengan banyaknya
muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik adalah suatu kecepatan aliran
muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kuat arus listrik ialah
5
jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan
waktu. Jika jumlah muatan q melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka
kuat arus I secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

(2.2)

Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
Persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa satu coulomb yaitu muatan listrik
yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu
8

ampere dan mengalir selama satu sekon. Nilai muatan elektron memiliki nilai
sebesar -1,6 × 10-19 C.

2.3 Larutan Elektrolit


Larutan elektrolit terdapat dua jenis larutan elektrolit yang dikenal yaitu
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Perbedaan dari kedua larutan ini
adalah daya hantarnya ketika konsentrasi kedua jenis elektrolit ini sama. Larutan
elektrolit kuat dapat terurai dengan sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-
ion dalam pelarutnya. Larutan elektrolit kuat yaitu senyawa-senyawa mudah larut
dalam air, seperti garam anorganik, NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, dan (NH4)2S;
basa kuat, NaOH, Ba(OH)2; dan asam kuat, eperti HCl, dan H2SO4. Larutan
elektrolit lemah, elektrolit hanya dapat terurai sebagian kecil menjadi ion-ion
dalam pelarutnya. Elektrolit lemah dapat berupa senyawa-senyawa asam lemah
dan basa lemah, seperti H2C2O4, CH3COOH, N2H4, dan NH3. Kuat lemahnya
elektrolit dapat dinyatakan secara kualitatif yaitu sebagai derajat ionisasi/derajat
disosiasi, α = (jumlah mol zat yang terionisasi atau terdisosiasi) dibagi (jumlah
mol zat yang dilarutkan mula-mula). Batas nilai α untuk larutan elektrolit lemah
adalah 0 < α < 1. Jika nilai α = 1, berarti dinamakan larutan elektrolit kuat yang
terionisasi/terdisosiasi sempurna, sedangkan yang terionisasi hampir sempurna,
nilai α mendekati 1. Larutan dikatakan non elektrolit, jika nilai α = 0 (Gunawan,
1988).
.
2.4 Hukum Ohm
Menurut Rusdianto (1999), Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan
antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan
arus listrik yang melewatinya. Arus yang mengalir berbanding terbalik dengan
hambatan. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R). Hambatan listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:

(2.1)

Keterangan:
V : tegangan (volt)
9

I : arus (A)
R : Hambatan (Ohm)

2.5 Kuat Arus pada Larutan Buah Jeruk


Menurut Purnomo (2010), larutan jeruk nipis, jeruk lokal, dan jeruk
mandarin yang telah diketahui nilai pH nya sebagai larutan elektrolit yang
menjadi media penghubung antara lempeng tembaga dan seng dapat diukur kuat
arus yang mengalir. Pengaruh keasaman pada buah jeruk memiliki pengaruh pada
kuat arus listrik yang dihasilkan, dimana semakin asam maka kuat arus larutan
semakin besar. Nilai pH yang dihasilkan pada larutan buah jeruk memiliki nilai
kuat arus yang semakin kecil bila nilai pHnya semakin besar.
BAB 3 METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen menjelaskan bagaimana suatu eksperimen akan


dilaksanakan. Metode eksperimen yang digunakan bergantung pada jenis
eksperimen yang akan dilakukan. Eksperimen Eksperimen Pengaruh Tingkat
Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik
mempunyai metode eksperimen yang terdiri atas penjelasan alat dan bahan, desain
eksperimen, dan analisis data.

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam Eksperimen Pengaruh Tingkat
Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah
sebagai berikut.
1. Plat Tembaga, berfungsi sebagai plat anoda positif.
2. Plat Seng, berfungsi sebagai sebagai plat katoda negatif.
3. Multimeter Digital, berfungsi untuk mengukur tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan.
4. Penggaris, berfungsi untuk mengukur kedalaman plat saat berada didalam
wadah.
5. pH Meter, berfungsi sebagai alat yang mengukur kadar keasaman pH.
6. Gelas Ukur (100ml), sebagai alat atau wadah untuk cairan jeruk yang akan
diukur.
7. Kabel Penghubung, berfungsi untuk menghubungkan plat tembga dan plat
seng ke multimeter digital.
8. Buah-buahan Jeruk (Jeruk Nipis, Jeruk Buah, Jeruk Peras), berfungsi sebagai
buah-buahan yang akan diukur kadar pH, tegangan dan arus listriknya.

3.2 Desain Eksperimen


Rancangan Percobaan Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-
Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik terdiri atas variabel
eksperimen dan prosedur eksperimen. Variabel eksperimen akan dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Prosedur eksperimen disajikan dalam bentuk langkah kerja.

3.3.1 Variabel Eksperimen


11

Variabel Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan Jeruk


Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik terbagi menjadi tiga, yaitu variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah yang
mempengaruhi atau sebab berubah atau munculnya variabel terikat. Jenis buah
yang akan diuji adalah variabel bebas dalam Eksperimen Pengaruh Tingkat
Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik.
Variabel terikat biasa disebut dengan dependen atau variabel output. Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi dari adanya variabel bebas. Variabel
terikat tidak dimanipulasi, namun diamati macam-macamnya untuk hasil yang
sebelumnya diduga dari variabel bebas. Variabel ini merupakan kondisi yang akan
dijelaskan pada hasil eksperimen. pH, Tegangan (V) dan Kuat Arus (mA) adalah
variabel terikat dalam Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan
Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik. Variabel kontrol adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat secara konstan sehingga pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, tidak dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap
Kuat Arus Dan Tegangan Listrik mempunyai variabel kontrol yaitu Volume (ml).

3.3.2 Prosedur Eksperimen


Prosedur Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan Jeruk
Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik disajikan dalam bentuk langkah kerja.
Langkah kerja yang digunakan dalam melakukan Eksperimen Pengaruh Tingkat
Keasaman Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah:
1. Air jeruk nipis diperas pada gelas ukur hingga 20 ml.
2. Plat tembaga dan plat seng dihubungkan ke multimeter, plat seng (katoda) ke
terminal positif multimeter dan plat tembaga (anoda) ke terminal negatif
multimeter.
3. Plat tembaga dan plat seng dimasukan pada air jeruk nipis pada wadah dan
dicatat kedalamannya.
4. Arus Listrik dan tegangan yang dihasilkan pada jeruk diamati pada
multimeter.
5. Percobaan diulangi sebanyak 3 kali.
6. pH meter digunakan dan tingkat keasaman jeruk diukur dan diamati,
pengukuran diulangi sebanyak 3 kali.
12

7. Percobaan diulangi untuk jeruk buah dan jeruk peras dengan mengulangi
langkah 3-6.

Gambar 3.1 Desain percobaan Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan


(Sumber : Tim Penyusun, 2019)

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data disesuaikan dengan tujuan dilakukannya eksperimen.
Tujuan eksperimen adalah menguji hipotesis yang diajukan. Analisis eksperimen
dilakukan secara statistik menggunakan Microsoft Excel. Penilaian statisitik yang
digunakan dalam eksperimen adalah korelasi dan regresi. Korelasi merupakan
analisis yang digunakan untuk mengamati hubungan antara suatu variabel dengan
variabel lain. Nilai korelasi berada pada rentang 1 sampai -1. Hubungan variabel
semakin kuat jika mendekati rentang ini, namun semakin lemah ketika nilainya
mendekati 0. Regresi adalah penilaian statistik yang mengukur tingkat keeratan
hubungan variabel secara linear. Hasil regresi juga akan ditampilkan dalam bentuk
grafik regresi linear.
BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang didapat pada Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-
Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Menentukan Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan terhadap
tegangan
Pengulangan
Ke- Jenis Buah PH Tegangan (v)
1 2,3 0,4 0,39 0,4
2 Jeruk Nipis 2,3 0,41 0,41 0,42
3 2,3 0,4 0,42 0,43
4 Jeruk Peras 4,2 0,35 0,34 0,36
5 4,5 0,34 0,37 0,38
13

6 4,6 0,34 0,37 0,4

rata-rata

0,40 0,41 0,008

0,41

0,42
0,36 0,007
0,35

0,36

0,37

Tabel 4.2 Menentukan Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan terhadap arus.


Pengulangan
Ke- Jenis Buah PH Arus (mA)
1 2,3 0,04 0,038 0,032
2 Jeruk Nipis 2,3 0,06 0,05 0,046
3 2,3 0,09 0,08 0,07
4 4,2 0,07 0,08 0,09
5 Jeruk Peras 4,5 0,06 0,07 0,062
6 4,6 0,08 0,06 0,06

rata-rata

0,06 0,022
0,04

0,05

0,08
0,07 0,009
0,08

0,06

0,07
14

Gambar 4.1 Hubungan PH terhadap Tegangan V pada buah jeruk nipis

Gambar 4.2 Hubungan PH terhadap Tegangan V pada buah jeruk peras

Gambar 4.3 Hubungan PH terhadap Kuat Arus I pada buah jeruk nipis
15

Gambar 4.4 Hubungan PH terhadap Kuat Arus I pada buah jeruk peras
Tabel 4.3 Tabel Analisis Anova

\
16

4.2 Pembahasan
Eksperimen yang kita lakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat
keasaman dari buah – buahan yang dapat menghasilkan energi listrik dari
tegangan dan arus listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai buah
berbeda-beda tergantung dengan tingkat keasamannya. Praktikum pengukuran
tegangan dan arus listrik dilakukan pada buah (jeruk nipis, jeruk peras). Perobaan
pertama dilakukan percobaan pada menghitung Arus pada jenis jeruk. Hasil
percobaan menunjukkan jeruk nipis memiliki arus yang lebih besar dibandingkan
jeruk peras. Nilai arus listrik yang berbeda antara masing-masing jeruk
dikarenakan setiap buah memiliki tingkat keasaman dan nilai pH yang berbeda.
Jeruk nipis memiliki nilai pH terkecil sedangkan jeruk peras memiliki nilai pH
terbesar. Jeruk nipis memiliki nilai pH terkecil karena banyak mengandung asam
sitrat dibandingkan jeruk peras. Hubungan nilai pH dan kuat arus listrik ini
menunjukkan bahwa bahwa nilai pH berbanding terbalik dengan kuat arus listrik.
Buah yang memiliki tingkat keasaman besar (pH kecil) artinya ion yang ada pada
buah semakin banyak. Ion-ion ini berperan sebagai penghantar elektron maka
semakin banyak ion yang dihasilkan kemampuan penghantarnya semakin baikdan
arus listrik yang dihasilkan dari buah semakin besar. Buah yang memiliki tingkat
keasaman kecil (pH besar) artinya ion yang dihasilkan dalam jumlah sedikit
sehingga kemampuan penghantar elektronnya menurun dan arus yang dihasilkan
kecil.
Percobaan kedua dilakukan pengukuran terhafap tegangan yang dhasilkan.
Hasil percobaan menunjukkan jeruk nipis memiliki tegangan yang lebih besar
dibandingkan jeruk peras. Nilai tegangan yang berbeda antara masing-masing
jeruk dikarenakan setiap buah memiliki tingkat keasaman dan nilai pH yang
berbeda. Jeruk nipis memiliki nilai pH terkecil sedangkan jeruk nipis memiliki
nilai pH terbesar. Hal ini karena berhubungan dengan nilai arus listrik yang
semakin besar maka tegangan yang dihasilkan juga semakin besar dan sebaliknya
nilai arus yang kecil berarti tegangan yang dimiliknya juga kecil.
Grafik Hubungan Antara pH terhadap arus dan tegangan yang dihasilkan
sesuai dengan gambar 4.1 dan gambar 4.2. Hubungan pH berpengaruh linier baik
terhadap tegangan maupun arus. Tingkat keasaman yang semakin asam (di bawah
17

7) akan menghasilkan tengangan dan arus yang lebih besar pula, begitupun
sebaliknya. Hasil sangat sesuai dengan teori bahwasanya arus dan tegangan
berbanding lurus, dengan kata lain apabila tegangannya kecil maka arusnya juga
kecil.
Hasil yang didapatkan dari eksperimen sesuai dengan hipotesis, hal ini
terbukti dari analisis data yang dilakukan menggunakan ANOVA. Hipotesis yang
dirumuskan pada eksperimen ini dapat diterima sesuai dengan analisis
menggunakan ANOVA, sehingga dapat disimpulkan bahwa pH larutan dapat
mempengaruhi arus maupun tegangan. Ini membuktikan bahwa hipotesis Ho
diterima yaitu nilai pH berpengaruh pada nilai arus dan tegangan. Pengaruh nya
adalah berbanding terbalik. Semakin besar niali pH maka nilai tegangan yang
dihasilkan semakin kecil, dan sebaliknya. Begitu juga pada arus, semakin besar
nilai pH maka nilai Arus semakin kecil dan sebaliknya.
18

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil uji hipotesis Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman
Buah-Buahan Jeruk Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah sebagai
berikut.
1. Pengaruh tingkat keasaman buah-buahan jeruk terhadap kuat arus adalah
berbanding terbalik, artinya semakin asam (semakin kecil nilai pH) maka kuat
arus listrik larutan tersebut semakin besar dan sebaliknya semakin besar nilai
pH maka semakin kecil nilai kuat arus listrik larutan tersebut.
2. Pengaruh tingkat keasaman buah-buahan jeruk terhadap tegangan adalah
berbanding lurus, artinya semakin asam (semakin kecil nilai pH) maka kuat
arus listrik larutan tersebut semakin kecil pula dan sebaliknya semakin besar
nilai pH maka semakin besar nilai kuat arus listrik larutan tersebut.
5.2 Saran
Saran pada Eksperimen Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan Jeruk
Terhadap Kuat Arus Dan Tegangan Listrik adalah sebagai berikut, praktikan
diharapkan dapat memahami teori terlebih dahulu agar saat melakukan
eksperimen dapat memahami gejala yang berlansung. Praktikan diharapakan
melakukan percobaan dengan teliti agar saat pengambilan data, data yang diambil
akurat. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur PH dan
multimeter, maka praktikan diharapkan dapat mengoperasikan kedua alat dengan
baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Durbin, dkk. 2005. Rangkaian listrik. Jakarta: Erlangga.


Gunawan. 1988. Kimia Larutan. Jakarta: Depdikbud
Purnomo, H. 2010. Pengaruh Keasaman Buah Jeruk Terhadap Konduktivitas
Listrik. ORBITH 6 (2) :276-281
Tim Penyusun. 2019. Modul Praktikum Biofisika B. Jember: Universitas Jember
20

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Perhitungan Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan


pH Tegangan (V) Arus (mA)
pH Tegangan
Jenis Volume x
No Rata- Rata-
Buah (ml) (cm)
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Rata Rata (V)

Jeruk
1 20 1 2.3 2.3 2.3 0.40 0.41 0.40 0.04 0.06 0.09 2.3 0.40
Nipis

Jeruk
2 20 1 4.3 4.3 4.3 0.32 0.32 0.33 0.08 0.07 0.07 4.3 0.32
Buah

Jeruk
3 20 1 4.2 4.6 4.5 0.35 0.34 0.34 0.07 0.06 0.08 4.4 0.34
Peras

Arus Rata-Rata Σ I rata-rata


Σ pH Rata-Rata Σ V rata-rata (V) ΔpH ΔV (Volt) ΔI (mA)
(mA) (mA)

0.063

0.073 3.68 0.36 0.07 0.05 0.0005 0.0005

0.070
21

Lampiran 2 Lembar Pengaruh Tingkat Keasaman Buah-Buahan

Anda mungkin juga menyukai