Anda di halaman 1dari 14

SINAR KATODA

PROPOSAL PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA

Oleh :

Nama : Anis Fitriyatus Shohima


NIM : 171810201054

Kelompok : A4

Tanggal : 11 November 2019

LABORATORIUM FISIKA MODERN DAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITASJEMBER
2019
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. iv
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 2
1.3 Tujuan Praktikum…………………………………………. 2
1.4 Manfaat Praktikum………………………………………... 2
BAB 2. DASAR TEORI .………………………………………………. 3
BAB 3. METODE PENELITIAN……………………………………… 5
3.1 Alat dan Bahan……………………………………………... 5
3.2 Langkah Kerja……………………………………………… 6
3.3 Gambar Percobaan………………………………………… 6
3.4 Metode Analisis...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Proses pembelokan berkas sinar katoda…………………………………… 4


3.1 Diagram Alir Eksperimen sinar katoda………………………………… 7
3.2 Susunan Eksperimen e / m ………………………………………………... 8
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektron merupakan unit terkecil yang memiliki muatan dan terdapat dalam
sebuah atom. Penelitian tentang elektron ini telah dilakukan sejak abad ke-19
ketika para ilmuwan menentukan adanya lucutan berkas pada tabung gas, yang
kemudian disebut dengan sinar katoda. Sinar katoda merupakan aliran elektron
yang dipancarkan oleh suatu filamen yang dipanaskan dalam suatu tabung denga
ketentuan sebuah katoda ditembaki oleh ion-ion positif. Berkas sinar yng terjadi
adanya aliran elektron kecepatan tinggi. Sinar katoda menggunakan perlatan
tabung yang dilegkapi dengan medan listrik dan medan magnet ( M. Finn, 1986 ).
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari
katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.Tabung sinar katoda, elektron-
elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran , dan pancaran ini di defleksi
oleh medan magnet untuk men-scan permukaan di ujung anoda yang sebaris
dengan bahan berfosfor. Ketika lektron menyentuh material pada layar, maka
elektron akan menimbulkan cahaya. Peralatan tabung sinar katoda dilengkapi
dengan medan listrik dan medan magnet. Sinar-sinar katoda ini dipercepat melalui
tegangan tinggi. Kemudian dikendalikan dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh sepasang koil. Apabila sebuah elektron atau partikel bermuatan
bergerak dengan kecepatan V didaerah dengan kuat medan magnet (B) akan
mengalami pembelokan yang diakibatkan oleh timbulnya gaya magnet (Fm).
Eksperimen sina katoda ini dilakukan dengan dua tahapan yakni tahapan
persiapan dan tahapan pengukuran. Eksperimen sinar katoda yang dapat
digunakan untuk menentukan perbandingan antara e dan m, sangat penting karena
dengan mengetahui harga perbandingan yang valid antara e dan m diharapkan bisa
membuktikan harga e dan m yang diperoleh pada praktikum dengan harga acuan e
dan m. Praktikum kali ini dilakukan dengan mempercepat sinar-sinar katoda
dengan tegangan tinggi (elektroda pemercepat). Kemudian dikendalikan dengan
medan magnet yang dibangkitkan dari sepasang koil (koil Helmhotz), yang
nantinya partikel bermuatan negatif (elektron) mengalami pembelokan yang
2

diakibatkan oleh timbulnya gaya magnetik. Gerak elektron tersebut akan


membentuk lintasan melingkar. Dari data yang sudah didapatkan, harga
perbandingan (e/m) bisa ditentukan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum sinar katoda ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana rasio muatan dan massa elektron (e/m)?
2. Bagaimana grafik hubungan antara beda potensial elektroda pemercepat (
V ) dengan radius berkas elektron (r) ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari eksperimen sinar katoda ini adalah menentukan rasio muatan dan
massa elektron (e/m).
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan eksperimen sinar katoda
yaitu mengetahui prinsip kerja dari sinar katoda serta mengetahui gerak elektron
dalam sebuah medan. Prktikan dapat memahami bagaimana arus dan tegangan
pada helmhotz coil mampu mengubah radius eksperimen yang didapat dengan
refrensi yang telah ada. Contoh aplikasi dari tabung katoda yaitu televisi. Prinsip
kerja dari televisi yaitu katoda akan melepaskan elektron yang bergerak menuju
anoda saatfilamen diberi tegangan. Elektron dipercepat sehingga mampu
menyentuh lapisan fosfor. Tumbukan ini mempu memicu munculnya cahaya
tampak yang kemudian dapat dilihat.
BAB 2. DASAR TEORI

Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875),
hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda
menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. Sinar katoda tersebut berisi partikel
bermuatan negatif yang diberi nama elektron oleh J.J. Thomson pada tahun 1891.
Eksperimen – eksperimen berikutnya terus berlanjut, hingga diperoleh beberapa sifat dari
sinar katoda yaitu merambat menurut garis lurus, dapat memendarkan zat – zat tertentu
(Sulfida, Barium Platina Sianida), terdiri atas partikel bermuatan negatif (elektron), dapat
menimbulkan kalor (panas) pada benda – benda yang ditumbuknya, menghitamkan pelat
film, dapat dibelokkan oleh medan magnetik, dapat dibelokkan oleh medan listrik, dan
dapat menghasilkan sinar-X ketika menumbuk zat. Pemanfaatan sinar katoda ini para
ilmuwan fisika memiliki keinginan untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan menemukan harga dari perbandingan antara e dan m. Thomson mengukur bahwa
kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda
ini bukan merupakan REM. Thomson juga menetapkan perbandingan muatan listrik (e)
dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m sinar katoda kira-kira 1,7588 x 1011 Coulomb per
kilogram. Nilai ini sekitar 2000 kali lebih besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen yang
dilepas dari elektrolisis air (Thomson menganggap sinar katoda mempunyai muatan
listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air) ( Krane. 1992 ).

Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari
katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum. Dalam tabung sinar katoda,
elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran , dan pancaran ini
di defleksi oleh medan magnet untuk men-scan permukaan di ujung anoda yang
sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau
rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar, maka elektron akan
menyebabkan timbulnya cahaya. Peralatan tabung sinar katoda dilengkapi dengan
medan listrik dan medan magnet. Sinar-sinar katoda ini dipercepat melalui
tegangan tinggi. Kemudian dikendalikan dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh sepasang koil. Jika sebuah elektron atau partikel bermuatan
bergerak dengan kecepatan V didaerah dengan kuat medan magnet (B) akan
4

mengalami pembelokan yang diakibatkan oleh timbulnya gaya magnet (Fm)


(Foster Bob, 2004 : 22).

Pembelokan sinar katoda didalam medan magnet ditunjukkan gambar


dibawah ini:

Gambar 2.1. Proses pembelokan berkas sinar katoda


(Sumber : Fandeni, 2007: 3)
Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi (mengeluarkan
cahaya) dari bahan sinar ini dapat dilacak. Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan
magnet. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa sinar katoda bermuatan negatif (Fandeni,
2007: 3).
Eksperimen sinar katoda adalah berkas elektron diperoleh dengan menggunakan
elektron gun. Berkas elektron ini dipercepat melalui beda potensial. Hasil dari
eksperimen ini menghasilkan energi potensial yang seluruhnya diubah menjadi energi
kinetik pada saat elektron tersebut mencapai ujung yang lain ( M. Finn, 1986 ).

Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi


(mengeluarkan cahaya) dari bahan sinar ini dapat dilacak. Berkas sinar katoda
dibelokkan oleh medan magnit. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa sinar
katoda bermuatan negatif. (Fandeni, 2007). Sebuah muatan e jika dengan
kecepatan v melintasi ruang bermedan magnet B, maka muatan akan mengalami
suatu gaya yaitu:

F = ev x B (2.1)
5

dimana e = muatan elektron, v = kecepatan, dan B = kuat medan magnet. Gaya ini
akan sama dengan nol jika arah kecepatan v sejajar terhadap B (kuat medan
magnet). Apabila v terletak tegak lurus, maka muatan akan mengalami gaya
maksimum sebesar ev B(v/B). Suatu gaya diatas dapat disebut sebagai gaya
Lorentz. Gaya Lorentz bekerja pada partikel sebagai gaya sentripetal.
Suatu gaya F tegak lurus terhadap bidang melalui kecepatan (v) dan kuat
medan magnet (B). Maka gaya tersebut akan merubah arah gerak partikel, tetapi
besarnya tidak akan berubah, sehingga partikel yang bermuatan bergerak pada
lingkaran berjari-jari r. Partikel mempunyai kecepatan sentripetal sebesar 𝑣 =
𝑣 2 /r. Jika massa partikel adalah m, maka dia akan mengalami gaya sentripetal
sebesar : 𝐹 = 𝑚𝑣 2 /r (2.2)
Dan dapat ditulis : q v B = 𝑚𝑣 2 /r
atau r = mv/qB
Jari-jari gerak partikel yang berputar di dalam suatu medan magnet. Arah gerak
suatu partikel jika tidak tegak lurus pada arah medan magnet, maka kecepatan
diuraikan pada arah tegak lurus medan. Gerak elektron membentuk lintasan
melingkar karena pengaruh gaya magnetik yang kemudian timbul adanya gaya
sentripetal yang besarnya:
𝑣²
Fc = m 𝑟 (2.3)

Rumus diatas menunjukkan m adalah massa elektron, v kecepatan elektron dan r


radius lintasan sinar elektron, maka terjadi kesetimbangan gaya, dimana:
Fm = Fc (2.4)
𝑣2
evB = m 𝑟 (2.5)
𝑒 𝑣
= 𝐵𝑟 (2.6)
𝑚
2𝑒∆𝑣 1/2 𝑁𝜇₀𝐼
dengan v = [ ] dan B = 5
𝑚 ( )³̷𝑎
4

dimana v = kecepatan partikel (m/s)


R = jari-jari lintasan (m)
m = massa muatan (kg)
e = muatan listrik ( C )
6

B = kuat medan magnet (weber/m2)

Sifat-sifat yang mendukung, yang dihasilkan oleh sinar katoda


menyebabkan sinar katoda digolongkan sebagai partikel dasar atom dan disebut
sebagai elektron (Krane,1992).
Sinar Katoda mempunyai sifat-sifat sebagai berikut ;

1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa apabila
dilewati oleh suatu alat listrik.
2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus.
3. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
(Finn, 1986).
BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode eksperimen berisi tentang rinian dari pelaksanaan eksperimen.


Metode ini berisi alat dan bahan yang akan digunakan serta langkah kerja yang
akan dilkukan. Alat dan bahan, desain eksperimen, dan metode analisisdata yang
akan digunkan dalam eksperimen sinar katoda ini adalah sebagai berikut:
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen sinar katoda ini adalah
sebagai berikut :
1. Peralatan pengukuran e/m berfungsi untuk mengukur besarnya (e/m) sinar
katoda.
2. High voltage DC power supply berfungsi sebagai sumber tegangan DC
tinggi.
3. Low voltage AC/DC power supply berfungsi sebagai sumber tegangan
AC/DC rendah.
4. Digital voltmeter berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan.
5. Kabel penghubung berfungsi sebagai penghubung dalam rangkaian.

3. 2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen pada praktikum sinar katoda ini terdiri dari prosedur
eksperimen dan pendefinisian variabel. Secara jelasnya adalah sebagai berikut :
3.2.1 Variabel Eksperien yang diukur
Variabel bebas adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap hasil
yang didapatkan. Variabel bbas pada eksperimen ini yaitu arus dan tegangan pada
helmholtz col. Variable terikat adalah variabel yang dipngaruhi oleh variabel
bebas, pada eksperimen ini yaitu radius lintasan gerak elektron. Variabel kontrol
pada eksperimen ini yaitu arus konstan saat tegangan divariasi dan tegangan
konstan saat arus divriasi.

3.2.2 Prosedur Eksperimen


Rancangan penelitian eksperimen sinar katoda akan dilakukan sesuai
dengan diagram alir berikut :
8

Mulai

Peralatan disiapkan lalu dihidupkan

Putar sumber tegangan flament sampai sebesar 6V

Tegangan elektroda pemercepat dinaikan sampai sekitar 100 V

Tegangan Helmholtz coil dinaikan sebesar 7V dan pengatur arus diputar


keposisi ¾ maksimum.

Arus Helmholtz coil di set sebesar IA


Diulangi untuk delta V
konstan sedangkan I
divariasi
Delta V divariasi sebanyak 5 kali
mulai dari 100 volt dengan I konstan.

Radius lintasan dicatat

Percobaan diulangi sebanyak 3 kali

selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Eksperimen Sinar Katoda


9

Current adjust knop Toggle switch Up for e/m experiment


for Helmholtz coils Down when using defflection plates

Fokus knop
Power supply
(heater 6.3 VDC or
DC VAC)
AMMETER
(0-2 A)
VOLTMET
ER (0-300
VDC)

Power supply (Helmholtz Power supply


Coil 6-9 VDC ripple <1%) Accelerating
Voltage 150-300
VDC
DC

AMMET
Gambar 3.2 : Susunan Eksperimen e / m
ER (Sumber : Tim Penyusun,2019)
Eksperomen sinar katoda ini dilakukan dengan menyusun alat seperti
(0-2 A)
gambar 3.2. Pengatur arus koil helmholtz pada posisi off, dihubungkan dengan
sumber tegangan rendah, dan sumber arus dan tegangan diletakkan pada posisi
nol. Filamen elektron gun dihubungkan dengan power supply bertegangan tetap V
= 6.3 volt (AC atau DC). Elektroda pemercepat dihubungkan dengan tegangan
DC antara 0 s/d 500 volt, dan masing–masing sumber tegangan tersebut dalam
keadaan nol. Semua sumber tegangan dan arus listrik dihidupkan. Sumber
tegangan filamen diputar secara perlahan hingga mencapai tegangan 6 volt.
Elektroda pemercepat pada tegangan DC 90 volt.Tegangan elektroda pemercepat
dinaikkan hingga tegangan 100 volt. Sumber tegangan koil Helmholtz dinaikkan
pada harga sekitar 7 volt. Sumber arus dinaikan sehingga dapat diamati perubahan
pada lintasan berkas elektron. Pengatur arus pada panel diputar keposisi sekitar ¾
maksimum. Untuk tahap berikutnya, posisi sumber arus koil Helmholtz diletakkan
pada harga I = 1A. Posisi sumber tegangan elektroda pemercepat diletakkan pada
10

harga V = 90 volt dan radius lintasan berkas elektron dicatat. Langkah 2 diulangi
sebanyak 9 kali untuk harga tegangan ΔV yang berbeda-beda (volt). Langkah 1 sd
3 diulangi untuk harga I berbeda-beda sebanyak 3 kali.

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada praktikum meliputi formula yang
digunakan dan metode perhitungan serta analisis data yang akan dibahas. Formula
dan ralat yang digunakan dala eksperimen sinar katoda adalah sebagai berikut :

3.3.1 Formula dan Ralat

Formula dan ralat yang digunakan dalam eksperimen sinar katoda adalah
sebagai berikut :

Nilai perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m) :

e  2(5 4)3 a 2  V
 
m  ( o NI ) 2  r 2

 2(5 4)3 a 2 
  2 
 ( o NI ) 
e V
 2
Dimana m r
e 2
V  r
Sehingga m

3.3.2 Analisis Data

Data yang dicari adalah radius lintasan gerak lektron. Data radius lintasan
gerak elektron didapat dari perubahan potensial percepatan dan perubahan arus
pada helmholtz coil. Setelah mendapat data tersebut, kemudia dicari rasio antara
muatan dan massa elektron. Rasio antara muatan dan massa elektron dicari
melalui grafik dengan menggunakan gradien.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Artur. 1986. Konsep Fisika Moder. Erlangga : Jakarta Pusat


Fandeni, Arip. 2007. Tugas Praktek Teknologi Display dan TV. FT UNP
PADANG: Padang.
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Universitas: Jakarta
M. Finn, Alonso. 1986. Fundamental University physics Vol. 2. Addison-Wesley
Publishing Company: Massachusetts

Anda mungkin juga menyukai