Oleh :
Kelompok : A4
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. iv
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 2
1.3 Tujuan Praktikum…………………………………………. 2
1.4 Manfaat Praktikum………………………………………... 2
BAB 2. DASAR TEORI .………………………………………………. 3
BAB 3. METODE PENELITIAN……………………………………… 5
3.1 Alat dan Bahan……………………………………………... 5
3.2 Langkah Kerja……………………………………………… 6
3.3 Gambar Percobaan………………………………………… 6
3.4 Metode Analisis...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.3 Tujuan
Tujuan dari eksperimen sinar katoda ini adalah menentukan rasio muatan dan
massa elektron (e/m).
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan eksperimen sinar katoda
yaitu mengetahui prinsip kerja dari sinar katoda serta mengetahui gerak elektron
dalam sebuah medan. Prktikan dapat memahami bagaimana arus dan tegangan
pada helmhotz coil mampu mengubah radius eksperimen yang didapat dengan
refrensi yang telah ada. Contoh aplikasi dari tabung katoda yaitu televisi. Prinsip
kerja dari televisi yaitu katoda akan melepaskan elektron yang bergerak menuju
anoda saatfilamen diberi tegangan. Elektron dipercepat sehingga mampu
menyentuh lapisan fosfor. Tumbukan ini mempu memicu munculnya cahaya
tampak yang kemudian dapat dilihat.
BAB 2. DASAR TEORI
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875),
hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda
menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. Sinar katoda tersebut berisi partikel
bermuatan negatif yang diberi nama elektron oleh J.J. Thomson pada tahun 1891.
Eksperimen – eksperimen berikutnya terus berlanjut, hingga diperoleh beberapa sifat dari
sinar katoda yaitu merambat menurut garis lurus, dapat memendarkan zat – zat tertentu
(Sulfida, Barium Platina Sianida), terdiri atas partikel bermuatan negatif (elektron), dapat
menimbulkan kalor (panas) pada benda – benda yang ditumbuknya, menghitamkan pelat
film, dapat dibelokkan oleh medan magnetik, dapat dibelokkan oleh medan listrik, dan
dapat menghasilkan sinar-X ketika menumbuk zat. Pemanfaatan sinar katoda ini para
ilmuwan fisika memiliki keinginan untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan menemukan harga dari perbandingan antara e dan m. Thomson mengukur bahwa
kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda
ini bukan merupakan REM. Thomson juga menetapkan perbandingan muatan listrik (e)
dengan massa (m). Hasil rata-rata e/m sinar katoda kira-kira 1,7588 x 1011 Coulomb per
kilogram. Nilai ini sekitar 2000 kali lebih besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen yang
dilepas dari elektrolisis air (Thomson menganggap sinar katoda mempunyai muatan
listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air) ( Krane. 1992 ).
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari
katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum. Dalam tabung sinar katoda,
elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran , dan pancaran ini
di defleksi oleh medan magnet untuk men-scan permukaan di ujung anoda yang
sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau
rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar, maka elektron akan
menyebabkan timbulnya cahaya. Peralatan tabung sinar katoda dilengkapi dengan
medan listrik dan medan magnet. Sinar-sinar katoda ini dipercepat melalui
tegangan tinggi. Kemudian dikendalikan dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh sepasang koil. Jika sebuah elektron atau partikel bermuatan
bergerak dengan kecepatan V didaerah dengan kuat medan magnet (B) akan
4
F = ev x B (2.1)
5
dimana e = muatan elektron, v = kecepatan, dan B = kuat medan magnet. Gaya ini
akan sama dengan nol jika arah kecepatan v sejajar terhadap B (kuat medan
magnet). Apabila v terletak tegak lurus, maka muatan akan mengalami gaya
maksimum sebesar ev B(v/B). Suatu gaya diatas dapat disebut sebagai gaya
Lorentz. Gaya Lorentz bekerja pada partikel sebagai gaya sentripetal.
Suatu gaya F tegak lurus terhadap bidang melalui kecepatan (v) dan kuat
medan magnet (B). Maka gaya tersebut akan merubah arah gerak partikel, tetapi
besarnya tidak akan berubah, sehingga partikel yang bermuatan bergerak pada
lingkaran berjari-jari r. Partikel mempunyai kecepatan sentripetal sebesar 𝑣 =
𝑣 2 /r. Jika massa partikel adalah m, maka dia akan mengalami gaya sentripetal
sebesar : 𝐹 = 𝑚𝑣 2 /r (2.2)
Dan dapat ditulis : q v B = 𝑚𝑣 2 /r
atau r = mv/qB
Jari-jari gerak partikel yang berputar di dalam suatu medan magnet. Arah gerak
suatu partikel jika tidak tegak lurus pada arah medan magnet, maka kecepatan
diuraikan pada arah tegak lurus medan. Gerak elektron membentuk lintasan
melingkar karena pengaruh gaya magnetik yang kemudian timbul adanya gaya
sentripetal yang besarnya:
𝑣²
Fc = m 𝑟 (2.3)
1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa apabila
dilewati oleh suatu alat listrik.
2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus.
3. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
(Finn, 1986).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3. 2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen pada praktikum sinar katoda ini terdiri dari prosedur
eksperimen dan pendefinisian variabel. Secara jelasnya adalah sebagai berikut :
3.2.1 Variabel Eksperien yang diukur
Variabel bebas adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap hasil
yang didapatkan. Variabel bbas pada eksperimen ini yaitu arus dan tegangan pada
helmholtz col. Variable terikat adalah variabel yang dipngaruhi oleh variabel
bebas, pada eksperimen ini yaitu radius lintasan gerak elektron. Variabel kontrol
pada eksperimen ini yaitu arus konstan saat tegangan divariasi dan tegangan
konstan saat arus divriasi.
Mulai
selesai
Fokus knop
Power supply
(heater 6.3 VDC or
DC VAC)
AMMETER
(0-2 A)
VOLTMET
ER (0-300
VDC)
AMMET
Gambar 3.2 : Susunan Eksperimen e / m
ER (Sumber : Tim Penyusun,2019)
Eksperomen sinar katoda ini dilakukan dengan menyusun alat seperti
(0-2 A)
gambar 3.2. Pengatur arus koil helmholtz pada posisi off, dihubungkan dengan
sumber tegangan rendah, dan sumber arus dan tegangan diletakkan pada posisi
nol. Filamen elektron gun dihubungkan dengan power supply bertegangan tetap V
= 6.3 volt (AC atau DC). Elektroda pemercepat dihubungkan dengan tegangan
DC antara 0 s/d 500 volt, dan masing–masing sumber tegangan tersebut dalam
keadaan nol. Semua sumber tegangan dan arus listrik dihidupkan. Sumber
tegangan filamen diputar secara perlahan hingga mencapai tegangan 6 volt.
Elektroda pemercepat pada tegangan DC 90 volt.Tegangan elektroda pemercepat
dinaikkan hingga tegangan 100 volt. Sumber tegangan koil Helmholtz dinaikkan
pada harga sekitar 7 volt. Sumber arus dinaikan sehingga dapat diamati perubahan
pada lintasan berkas elektron. Pengatur arus pada panel diputar keposisi sekitar ¾
maksimum. Untuk tahap berikutnya, posisi sumber arus koil Helmholtz diletakkan
pada harga I = 1A. Posisi sumber tegangan elektroda pemercepat diletakkan pada
10
harga V = 90 volt dan radius lintasan berkas elektron dicatat. Langkah 2 diulangi
sebanyak 9 kali untuk harga tegangan ΔV yang berbeda-beda (volt). Langkah 1 sd
3 diulangi untuk harga I berbeda-beda sebanyak 3 kali.
Metode analisis data yang digunakan pada praktikum meliputi formula yang
digunakan dan metode perhitungan serta analisis data yang akan dibahas. Formula
dan ralat yang digunakan dala eksperimen sinar katoda adalah sebagai berikut :
Formula dan ralat yang digunakan dalam eksperimen sinar katoda adalah
sebagai berikut :
e 2(5 4)3 a 2 V
m ( o NI ) 2 r 2
2(5 4)3 a 2
2
( o NI )
e V
2
Dimana m r
e 2
V r
Sehingga m
Data yang dicari adalah radius lintasan gerak lektron. Data radius lintasan
gerak elektron didapat dari perubahan potensial percepatan dan perubahan arus
pada helmholtz coil. Setelah mendapat data tersebut, kemudia dicari rasio antara
muatan dan massa elektron. Rasio antara muatan dan massa elektron dicari
melalui grafik dengan menggunakan gradien.
DAFTAR PUSTAKA