Nim 1708026024 Prodi fisika 2017 Pengertian Integrasi, Ilmu, Agama Di dalam kamus umum bahasa Indonesia, W.J.S Poerwadarminta mengartikan kata integrasi dengan penyatuan supaya menjadi suatu kebulatan atau menjadi utuh. Integrasi merupakan usaha untuk menjadikan dua atau lebih hal menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu dalam bahasa indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “science” yang berarti mengetahui dan belajar, maka ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat empiris dan melalui suatu cara tertentu Menurut The Liang Gie ilmu dapat dibedakan menurut cakupannya. Pertama, ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai satu kebulatan. Dalam arti yang pertama ini ilmu mengacu pada ilmu seumum-umumnya. Adapun dalam arti yang kedua ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari satu pokok soal tertentu misalnya antropologi, geografi, sosiologi John G. Kemeny menggunakan istilah ilmu dalam arti semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah Ilmu dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘alima yang berarti ‘tahu’. Dalam bahasa Inggris disebut science berasal dari perkataan Latin scientia yang diturunkan dari kata scire yang berarti mengetahui (to know) atau belajar (to learn). Dalam arti yang kedua ini ilmu dipahami sebagai aktifitas, Charles Singer mengatakan bahwa ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan. Sebagai aktifitas, ilmu melangkah lebih lanjut pada metode. Titus mengatakan bahwa banyak orang mempergunakan istilah ilmu untuk menyebut suatu metode guna memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat membuktikan kebenarannya. Agama secara etimologis berasal dari bahasa Arab “aqoma” yang berarti ‘menegakkan’. Sementara kebanyakan ahli mengatakan bahwa kata ‘agama’ berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu a (tidak) dan gama (berantakan), sehingga agama berarti tidak berantakan. Namun ada pula yang mengartikan a adalah cara dan gama berarti jalan. Agama berarti cara-cara berjalan untuk sampai kepada keridhaan Tuhan Agama yang dalam bahasa Inggris, Perancis dan Jerman disebut religion atau dalam bahasa Belanda disebut religie, diambil dari bahasa Latin, yaitu relege (to treat carefully), relegare (to bind together) dan religare (to recover). Asal Mula Integrasi Ilmu Maraknya kajian dan pemikiran integrasi keilmuan (islamisasi ilmu pengetahuan) dewasa ini yang santer didengungkan oleh kalangan intelektual Muslim, antara lain Naquid Al-Attas dan Ismail Raji’Al- Faruqi, tidak lepas dari kesadaran berislam di pergumulan dunia global yang sarat dengan kemajuan ilmu teknologi. Ia, misalnya berpendapat bahwa umat islam akan maju dan dapat menyusul Barat manakala mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan dalam memahami wahyu, atau sebaliknya, mampu memahami wahyu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Usaha menuju integrasi keilmuan sejatinya telah dimulai sejak abad ke-9, meski mengalami pasang surut. Pada masa Al-Farabi (lahir tahun 257 H / 890 M) gagasan tentang kesatuan dan hierarki ilmu yang muncul sebagai hasil penyelidikan tradisional terhadap epistemologi serta merupakan basis bagi penyelidikan hidup subur dan mendapat tempatnya. Gagasan kesatuan dan hierarki ilmu ini, menurut Al-Farabi, berakar pada sifat hal-hal atau benda-benda. Pengertian Integrasi ilmu dan agama Integrasi ilmu bukan hanya tuntutan zaman, tetapi mempunyai legitimasi yang kuat secara normatif dari Al-Qur’an dan hadis serta secara historis dari perilaku para ulama islam yang telah membuktikan sosoknya sebagai ilmuan integratif yang memberikan sumbangan luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia Integrasi ilmu adalah keharusan bagi umat islam, oleh karenanya tanggung jawab ini bukan hanya kewajiban pemerintah semata dan Perguruan Tinggi Agama Islam, tapi juga kalangan Perguruan Tinggi Umum dan seluruh umat islam yang menginginkan kemajuan islam dan peradaban manusia yang lebih maju dari humanis Menurut Al-Ghazali,ilmu-ilmu agama Islam terdiri dari: a. Ilmu tentang prinsip-prinsip dasar (ilmu ushul) b. Ilmu tentang cabang-cabang atau prinsip-prinsip cabang Selanjutnya, Al-Ghazali membagi kategori ilmu-ilmu umum kedalam beberapa ilmu yaitu: a. Matematika, yang terdiri dari aritmatika, geometri, astronomi dan astrologi, dan musik b. Logika c. Fisika atau ilmu alam, yang terdiri dari kedokteran, meteorologi, minerologi, dan kimia d. Ilmu-ilmu tentang wujud di luar alam atau metafisika, meliputi ontologi, pengetahuan tentang esensi, pengetahuan tentang subtansi sederhana, pengetahuan tentang dunia halus, ilmu tentang kenabian dan fenomena kewalian, dan ilmu menggunakan kekuatan-kekuatan bumi untuk menghasilkan efek tampak Hubungan ilmu dan agama dapat di kelompokan menjadi 4 mazhab pandangan yang mempertentangkan antara ilmu dan agama. Keduanya dianggap saling berlawanan bahkan saling bermusushan. Pandangan ini dinamai madzhab konflik pandangan yang menempatkan ilmu pada satu wilayah dan agama pada wilayah yang lain. Keduanya tidak ada keterkaitan dan hubugan karena masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Pandangan ini dikenal dengan madzhab independent dalam pandangan Barbour dan kontras dalam pandangan John F Haught. pandangan yang melihat ada keterkaitan dan hubungan antara ilmu dan agama. Keterkaitan ini dianggap penting karena kesadaran bahwa keduanya sesungguhnya bisa salng memberikan pengaruh. Pandangan ini disebut madzhab dialog atau kontak. pandangan yang menekankan “pertemuan” dan “keterpaduan” pada “akar”, yaitu asumsi metafisis keilmuan menyangkut alam yang menjadi objek kajian ilmu. Sains, seperti dikatakan Golshoni, mau tak mau, mesti berasumsi bahwa alam yang menjadi objek kajiannya adalah alam yang rasional, teratur dan memiliki hukum-hukum Model-model integrasi A. integrasi dalam bentuk penyadaran kepada umat Islam tentang pentingnya sains modern bagi kemajuan kaum muslim. Upaya ini telah dilakaukan sejak abad XIX hingga permulaan abad XX oleh para pembaharu Muslim yang mula-mula seperti Tahtawi, Syekh Sayyid Jamaluddin al-Afgani, Syekh Muhammad Abduh di Mesir, dan Sir Sayyid Ahmad Khan di India. Mereka mengembangkan paham modern di dunia Islam dan mendorong kaum Muslim agar menguasi sains modern Pada masa ini, respon yang diberikan intelektual Muslim tidak tunggal. Selain kelompok yang positif seperti dikemukakan di atas, terdapat pula kelompok yang negatif alias menolak sains Barat, karena dianggap bertentangan dengan tradisi dan budaya Islam. B. islamisasi ilmu pengetahuan sebagaimana digagas oleh Ismaail Raji al-Faruqi seperti telah dikemukakan di atas Integrasi model ini didorong oleh banyak faktor, internal dan eksternal skaligus. Secara internal, umat Islam dirasakan belum beranjak dari ketertinggalan. Islamisasi, bagi al-Faruqi, bermakna merombak konsep dan paradigma keilmuan sesuai dengan pandangan dasar Islam baik menyangkut metafisika ilmu (ontology), metode dan cara kerja ilmu (epistemology), maupun penggunaan (aksiologi)-nya. C. integrasi model pengilmuan Islam. Ide ini merupakan kritik dan sekaligus antitesis dari tesa islamisasi ilmu ala al-Faruqi. Pada pengilmuan Islam, yang dipentingkan bukan mengislamkan ilmu, tetapi mengilmukan Islam, dalam arti menjadikan Islam sebagai sumber gerakan keilmuan. Di Indonesia, gagasan ini dimunculkan untuk pertama kalinya oleh Kuntowijoyo, intelektual yang sangat inovatif dari Yogyakarta ini. Ide ini dapat ditelusuri dari pandangan Kunto mengenai periodisasi Islam di Indonesia D. integrasi ilmu dan agama era transformasi STAIN/IAIN menjadi UIN. Transformasi ini secara umum agak didorong oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1. umat Islam masih tertinggal dalam penguasaan sains dan teknologi. 2. studi tentang Islam kelihatannya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sains dan teknologi 3. untuk memahami dan apalagi menguasai kedua kelompok keilmuan di atas, maka Perguruan Tinggi Islam harus mempelajari dan mengembangkan kedua-keduanya secara seimbang Kesimpulan 1. Integrasi ilmu adalah keharusan bagi umat islam, oleh karenanya tanggung jawab ini bukan hanya kewajiban pemerintah semata dan Perguruan Tinggi Agama Islam, tapi juga kalangan Perguruan Tinggi Umum dan seluruh umat islam yang menginginkan kemajuan islam dan peradaban manusia yang lebih maju dari humanis. 2. Hubungan ilmu dan agama di kelompokan 4 mazhab konflik,independent,dialog dan integrasi 3 Model integrasi pentingnya akan sains modern Islamisasi Pengilmuan islam Transformasi dari IAIN ke UIN Sekian dan Terima Kasih atas Perhatiannya