Anda di halaman 1dari 14

BUSINESS PLAN

(NUGGET BANDENG)
(MILK FISH)

Disusun Oleh :
Ahmad Fachrur Rozy
1708026024

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
VISI

 Membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan.


 Memupuk jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa.
 Menghasilkan produk olahan berbahan dasar Bandeng yang bermutu,
berkualitas dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

MISI

 Menciptakan lapanganpekerjaan sehingga mengurangi tingkat


pengangguran/ dapat memberdayakan masyarakat.
 Membentuk seorang pengusaha yang baik (tidak hanya memikirkan
keuntungan semata, namun juga lingkungannya).
 Membantu untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani yang
diperlukan tubuh bagi masyarakat ekonomi menengah maupun semua
kalangan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Potensi Produk Olahan Bandeng


Ikan Bandeng salah satu hasil budaya ikan yang berasal dari air asin atau
ikan yang bersal dari tambak yang mempunyai prospek yang baik untuk di
kembangkan. Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang cukup tinggi karena
dagingnya yang enak, harga yang relative satabil dan pemeliharaan yang relatif
mudah. Ikan bandeng merupakan bahan pangan yang ,enganmdung gizi yang
cukup dan bermanfaat bagi tubuh. Kandungan gizi ikan bandeng yaitu kadar air
70,7%; kadar abu 1,4%; protein 24,1%; lemak 0.85%; Karbohidrat 2,7%;
(Hifiludin,2015).
Budidaya jenis ini berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan
di tambak 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3)
pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Kami memilih judul “Milk fish” alasannya karena produksi bandeng di
Rembang melimpah tapi harga jualnya murah.Karena pemilihan usaha produk
berbahan baku bandeng ini memiliki prospek yang baik di masa depan. Ikan
bandeng selain mengandung protein yang cukup tinggi dan lama proses
budidayanya yang cukup singkat mengakibatkan keberadaannya cukup
melimpah,dan harga panennya murah. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan nilai ekonomi dari ikan bandeng dengan cara membuat berbagai
macam olahan makanan.
B. Tujuan, Luaran dan Manfaat

1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu ;
 Membentuk seorang pengusaha yang baik (tidak hanya memikirkan
keuntungan semata, namun juga lingkungannya).
 Menciptakan pendapatan, disamping sebagai mahasiswa.
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan
orang lain sebagai ciri seorang wirausahawan.
 Menciptakan produk olahan perikanan terbaru khususnya ikan bandeng.
 Mensosialisasikan produk pengolahan perikanan kepada masyarakat.
 Menciptakan lapangan pekerjaan.

2. Luaran
Menghasilkan produk olahan berbahan dasar bandeng yang bermutu,
berkualitas dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

3. Manfaat
Kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat,yang dapat di lihat dari
segi :
a. Ekonomis
- Membuka peluang usaha
- Memperoleh penghasilan
- Menciptakan lapangan pekerjaan
- Meningkatkan daya saing hasil olahan ikan bandeng.
b. Sosial
- Memupuk jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa
- Menciptakan kerjasama dengan petani ikan/ masyarakat.
- Menciptakan kerjasama dengan masyarakat sekitar.
- Mengurangi tingkat pengangguran/dapat memberdayakan masyarakat.
BAB II
PROSPEK PASAR

Sumber daya ikan bandeng di Daerah Rembang ini sangat melimpah,


sehingga harga panennya ini sangat murah. Dengan itu, kita harus bisa mengolah
ikan bandeng ini supaya nilai jualnya ini meningkat.Sulit sekali menemukan
makanan atau produk olahan berbahan dasar bandeng yang haraganya terjangkau,
enak, dan bervariasi karena kurangnya kreatifitas masyarakat pada umunya dan
mahasiswa khususnya, kurangnya kesadaran, minat pada nilai ekonomis dan
kualitas dari pada ikan bandeng, Untuk itu, kami mencoba menanggulangi
masalah-masalah tersebut sedini mungkin. Salah cara untuk menanggulangi
masalah tersebut, kami berusaha mempersiapkan informasi selengkap-lengkapnya
mengenai produk perikanan inovatif berbahan dasar bandeng.
Usaha penjualan produk bandeng yang akan kami laksanakan ini memiliki
prospek yang sangat menjanjikan, karena produk kami sangat bervariasi dalam
segi rasa, pengemasan,bentuk olahan, dan pemasaran yang tepat.

Produk, kami rencananya akan dipasarkan kepada masyarakat yang daerah


pegunungan dan kita juga menitipkan produk olahan tersebut ke toko klontong
maupun ke pasar.
BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. Rencana pengembalian
Rencana pengembalian modal ini dilakukan secara berangsur-angsur
setelah produk olahan ikan bandeng habis terjual yaitu dua bulan sekali berkisar
Rp 5.000.000,- jadi waktu pengembalian modal itu berjangka waktu 6 bulan.

B. Keberlanjutan usaha
Jika usaha ini berhasil, maka kami akan mengembangkan usaha ini
dengan:
1. Membuka cabang baru agar jumlah pendapatan semakin meningkat.
2. Menambah variasi makanan produk olahan bandeng.
3. Membuka restoran sendiri.

C. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan usaha ini dilakukan setelah mendapat modal dari
pengajuan proposal ini.
JADWAL KEGIATAN USAHA

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Ket


M
    1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Persiapan Tempat dan    
1. bahan baku
                     
2. Pembuatan produk                          
  Nugget                         setiap hari
3. Pengemasan                          
  Nugget                          
                           
4. Pemasaran                         setiap hari
BAB IV
PEMBIAYAAN

A. Analisis Kelayakan Usaha


a. Aspek pasar dan pemasaran
1. Wilayah Pemasaran
Wilayah sasaran pemasaran produk olahan bandeng di wilayah Kota
besar maupun di daerah pegunungan.Serta memasarkan secara langsung
kepada masyarakat umum.
2. Kelompok Sasaran
Sasaran utama pemasaran yaitu Pasar dan daerah pegunungan dan
Kota besar.
3. Pesaing dan Kompetitor
Menurut hasil survey kami, di wilayah Semarang dan sekitarnya,
ternyata usaha olahan produk Bandeng belum banyak variasinya, namun
kebanyakan usaha olahan produk bandeng hanya sebatas pada bandeng
presto. Jadi menurut kami tidak ada masalah dengan pesaing yang berada
di luar sana.
4. Strategi Pemasaran
Kami memasarkan produk olahan tersebut dengan menitipkan ke toko
kelontong maupun dengan media social.

b. Aspek Teknik dan Teknologi


1. Sumber Bahan baku
Rencana sumber bahan baku kami membeli Bandeng konsumsi dari
pengusaha Bandeng di Rembang dengan harga Rp.15.000,- per kg. Untuk
pembelian bahan-bahan baku yang akan digunakan di beli di pasar
tradisional yang ada di Rembang.
2. Alat/Mesin Produksi
Alat atau mesin yang di gunakan untuk produk olahan lele seperti
gerobak, blender,penggiling daging, ember, pisau, terpal, kursi, piring,
sendok, gelas, mangkuk, termos es, panci ,codet, wajan, plastik,kertas
nasi, stepless, cobek, termos air panas, telenan, pengocok telur.
3. Proses Produksi
Proses produksi dimulai dari bagian dalam perut ikan bandeng
dibuang dan setelah itu dibersihkan dengan air.
Nugget bandeng
Berikut adalah bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatan nugget lele :
1) Bahan-bahan
- Ikan bandeng 500 g
- Telur 2 butir
- Tepung roti 50 g
- Bawang putih 4 siung
- Keju 100 g
- Kecap 2 sendok makan
- Plastik kedap udara
- Bahan pencelup sebelum digoreng
-Telur 2 butir

2) Peralatan
- Kompor
- Gilingan daging
- Penumbuk
- Dandang
- Baskom plastik
- Pisau
- Wajan
3) Cara membuat
Adapun proses pembuatan nugget ikan adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan ikan dari sirip, tulang dan bagian lain yang tidak diinginkan lalu
cuci hingga bersih
2. Haluskan daging dengan gilingan daging atau penumbuk atau blender.
3. Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga
merata.
4. . Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 menit, lalu
dinginkan
5. Potong-potong adonan sesuai dengan selera
6. Celupkan potongan adonan ke dalam telur, kemudian gulingkan ke tepung
roti beberapa kali.
7. Nugget siap dikemas atau dimakan.

4. Pengawasan Mutu
Mutu bandeng yang kami dapatkan tidak diragukan lagi, sebab merupakan
bibit unggul, yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk semua kalangan,
mempunyai rasa yang lezat, lebih tahan lama,dan kami berusaha menjaga
kualitasnya serta tidak mengurangi cita rasa produk itu sendiri.
D. Aspek Manajemen Usaha
1. Jumlah pengelola atau tenega kerja
Jumlah pengelola sebanyak 1 orang. Namun untuk tenaga kerja terdiri
dari 6 orang. Lima orang untuk pemsaran produk atau menitipkan ke toko
kelontong maupun pasar Tradisonal serta membantu dalam proses
produksi dan satu orang mencari modal .
2. Sistem pembagian atau waktu kerja
Waktu pembagian kerja telah disesuaikan dengan masing-masing
anggota. Untuk produk olahan bandeng, hal tersebut dapat di lakukan
oleh anggota dan waktu penjualan frekuensi satu kali sehari.
3. System Gaji/Upah
Sistem gaji/upah diberikan kepada anggota setiap bulan apabila modal
telah kembali.dan dibagi secara merata.
E. Aspek Keuangan (Finansial)
1. Modal dan Sumber Modal
Modal yang di perlukan ialah sebesar - dan berikut perincian modal
tersebut :

2. Biaya Invest
N Jumlah Harga
Nama Barang Jumlah
o Barang Satuan
1 Alat prest
2 Blender
3 Penggiling Daging
4 Cobek
5 Baskom
6 Wajan
7 Timbangan digital

8 Pisau
9 Terpal
10 Ember
11 Codet
12 Piring
13 Mangkuk
14 Sendok dan Garpu
15 Panci
16 Kursi dan Bangku
  Total

3.Biaya Produksi (operasional)


A. Biaya Tetap

No Tanggungan Biaya
1 Penitipan produksi

2 Pembelian bumbu dan rempah-rempah

Total

B. Biaya Variabel
Jumlah
Nama Bahan Baku / Harga
No Bahan Jumlah
Kebutuhan /Satuan
baku/Satuan
1 Ikan bandeng
3 Telur
4 Tepung roti
6 Bawang putih
7 Plastik kedap udara
8 Mrica
8 Kaldu
9 Garam
10 Gula
11 Listrik

Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya Variabel


= +
=

3. Rencana Pendapatan
Membuat produk olahan ikan lele sebanyak 340 kg
A. Nugget
Di jual,- / per bungkus dalam 3 bulan nugget yang terjual sekitar - .Jadi
hasil dari penjualan selama 3 bulan sebesa Rp.,- dari modal sebesar -
Keuntungan rata-rata selama tiga bulan = Hasil penjualan –
BiayaProduksi
= ,-
= ,-
Keuntungan rata-rata per bulan
= - : 3 bulan
=-
4. Analisis kelayakan ekonomi
a. Benefit Cost Ratio
B/C = Total pendapatan : Total biaya produksi
= ,- : Rp -
=
Artinya, setiap penanaman modal,- akan memperoleh hasil
sebesar,-. Dengan demikian, olahan ikan bandeng, keuntungannya
cukup menjanjikan.
b. Break Event Point (BEP)
BEP Harga = Biaya Tetap : 1 – Biaya Variabel
Pendapatan
=

DAFTAR RFERENSI
Bachtiar, Ir, Yusuf. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Banderng Sangkuriang.
Agro Media Pustaka. Jakarta

Mahyudin, Kholis. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Bandeng. Penebar


Swadaya. Jakarta

Santoso, Budi. 1995. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan bandeng Sangkuriang dan
Lokal. Kanisius.Yokyakarta.

Suyanto. 1997. Pengolahan Hasil Budidaya Ikan Bandeng. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai