Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Bahan Elektroda Terhadap Listrik Jeruk Dan Tomat Sebagai

Sumber Alternatif

Abstrak
Penggunaan energi alternatif berasal dari bahan yang tersedia dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Energi alternatif adalah energi bersih yang terbarukan dengan
memanfaatkan sampah organik seperti sayuran dan buah-buahan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh bahan elektroda terhadap kelistrikan tomat dan jeruk sebagai
solusi energi alternatif yang ramah lingkungan. Metode penelitian ini adalah metode
eksperimental untuk mengukur arus dan tegangan buah-buahan seperti jeruk nipis dan tomat
menggunakan dua elektroda (CuFe dan CuMg). Toolset yang digunakan sama seperti
rangkaian sel galvanik menggunakan lampu LED dan multimeter untuk mengukur arus dan
tegangan. Hasil yang didapat adalah elektroda CuFe menghasilkan arus dan tegangan
yang lebih kecil dibandingkan elektroda CuMg pada percobaan kelistrikan pada tomat dan
jeruk nipis. Nyala lampu lebih terang bila menggunakan elektroda CuMg dibandingkan
dengan menggunakan elektroda CuFe.

Kata kunci: Elektroda, kuat arus, tegangan, tomat, jeruk nipis


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sumber energi merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar dan mampu
menghasilkan energi. Salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah krisis energi
yang disebabkan karena kebutuhan, Salah satu contoh dari sumber energi adalah
energi listrik. Ketersediaan energi listrik tidak mampu memenuhi peningkatan
kebutuhan listrik di indonesia, maka terjadi pembagian energi listrik secara bergilir
merupakan dampak dari terbatasnya energi listrik yang disalurkan oleh PLN. Energi
listrik merupakan energi yang dibutuhkan untuk peralatan listrik. Energi yang
dihasilkan berasal dari berbagai sumber misalnya air, minyak, batu, bara, matahari,
dan laiinya. Energi ini besarnya dari beberapa volt sampai ribuan bahkan jutaan volt.
Adapun salah satu solusi melalui pemanfaatan energi alternatif yang berasal dari
bahan-bahan yang tersedia dan belum dimanfaatkan secara luas. Energi alternatif
merupakan energi yang ramah lingkungan yang dapat diperbaharui melalui
pemanfaatan limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan. Penelitian mengenai
energi, kuat arus dan tegangan listrik bahan elektrolit berbentuk agar-agar dari limbah
buah dan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelistrikan dari limbah
buah dan sayuran dengan menggunakan enam sel bio baterai dengan dua perlakuan
yang berbeda yakni pengkuran nilai arus dan tegangan dengan variasi hambatan yang
berbeda (Imama, 2015). Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis buah jeruk
dan kulit jeruk sebagai larutan elektrolit sel volta dengan menggunakan elektroda
tembaga (Cu) dan Seng (Zn). Larutan yang digunakan adalah larutan jeruk nipis,
larutan lemon, larutan buah jeruk medan, larutan buah jeruk pontianak, larutan kulit
jeruk nipis, larutan kulit buah lemon, larutan kulit jeruk medan, kulit jeruk pontianak
(Suci Asmarani. 2017). Buah yang mengandung zat asam dapat memperoleh energi
listrik jika kita pasangkan logam pada buah. Pada buah selain banyak menggandung
asam, buah juga banyak mengandung air, jika kita pasangkan logam dengan jenis
yang berbeda pada buah akan timbul beda potensial antara logam dan air sehingga
dpat menghasilkan arus listrik (Atina.2017:29).

1.2 Tujuan Penelitian


1. Mengkonversi buah tomat dan jeruk menjadi alternative sumber cahaya lampu dari
aliran listrik.
2. Mengetahui cara mengkonversi buah tomat dan jeruk menjadi alternative sumber
cahaya dari aliran listrik.

1.3 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
umum tentang pemanfaatan buah tomat dan jeruk sebagai alternative sumber cahaya
lampu yang nantinya menjadi produk yang bernilai ekonomis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Buah Tomat
Tomat merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Tanaman yang memiliki nama latin Solanum lycopersicum
syn. Lycopersicum esculentumini memiliki siklus hidup yang singkat dan dapat
tumbuh setinggi satu sampai tiga meter. Tumbuhan dengan buah berwarna hijau,
kuning dan merah ini biasanya digunakan sebagai sayuran dalam masakan atau
makanan secara langsung tanpa diproses. Tomat juga dapat tumbuh di Asia dan
Eropa. Secara taksonomi tomat termasuk dalam klasifikasi Plantae, divisi
spermatophyta, subdivisi Angiospermae, klas Dicotylodenae, ordo Tubiflorae, sub
ordo myrtales, famili Solanaceae, dan genus Lycopersium, serta termasuk dalam
spesies Lycopersicom esculentum Mill. Tomat memiliki bentuk buah yang bulat,
bulat lonjong, dan oval buah yang masih muda berwarna hijau, dan buah yang sudah
tua berwarna merah sampai kekuning-kuningan. Buah tomat memiliki rasa manis dan
asam. Beberapa varietas tomat diantaranya (1) Tomat Cherry
(Lycopersiconesculentum Mill, var. Cerasiforme (Dun) Alef), bentuknya seperti
kelengkeng; (2) Tomat Tegak (Lycopersiconesculentum Mill, var.validim Bailey); (3)
Tomat Kentang atau Tomat Daun Lebar (Lycopersiconesculentum Mill,
var.grandifolium Bailey); (4) Tomat Apelatau Pir (Lycopersiconesculentum Mill,
var.pyriformeAlef); (5) Tomat Biasa (Lycopersiconesculentum Mill, var.commune).
septiva asih. Senyawa dalam buah tomat menurut Canene, et al (2005) di antaranya
solanin (0,007 %), saponin, asamfolat, asammalat, asamsitrat, bioflavonoid
(termasuklikopen, α dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin.
Afrazak Dari kandungan yang ada pada buah tomat, dapat diketahui bahwa tomat
memiliki kandungan asam yang menandakan bahwa tomat mengandung larutan
elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini
memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnyagelembung gas dalam
larutan.

2.1 Sel Volta


Larutan adalah sesuatu yang zata penyusunnya tidak memiliki bidang batas
dan bersifat homogen di setiap bagian campuran. Komponen larutan adalah pelarut
dan zat pelarut. (Chang, R. 2017). Sel volta adalah sel elektro kimia dimana energi
kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip sel volta dalam
menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode
kereaksi reduksi di katode melalui rangkaian luar. Beberapa literatur menyebutkan
juga bahwa sel volta sama dengan selgalvani. Diperoleh oleh gabungan ilmuan yang
bernama Alexander Volta dan Galvani pada tahun 1786. Bermula dari penemuan
baterai yang berasal dari cairan garam. Pada sel Volta anoda adalah kutub negatif dan
katoda kutub positif. Anoda dan katoda akan dicelupkan kedalam larutan elektrolit
yang terhubung oleh jembatan garam. Jembatan garam memiliki fungsi sebagai
pemberi suasana netral (grounding) dari kedua larutan yang menghasilkan listrik.
Dikarenakan listrik yang dihasilkan harus melalui reaksi kimia yang spontan maka
pemilihan dari larutan elektrolit harus mengikuti kaedah deret volta. Sel Volta
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sel Volta primer merupakan sel Volta yang tidak
dapat diperbarui (sekali pakai) dan bersifat tidak dapat balik (irreversible) contohnya
baterai kering. Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang dapat diperbarui (sekali
pakai) dan bersifat dapat balik (reversible) kekeadaan semula contohnya baterai aki.
Sel Volta bahan bakar (full cell) adalahsel Volta yang tidak dapat diperbarui tetapi
tidak habis contohnya sel campuran bahan bakar pesawat luar angkasa. Sel elektrolisis
merupakan elektro kimia yang menggunakan sumber energi listrik untuk mengubah
reaksi kimia yang terjadi. Pada sel elektrolisis katoda memiliki muatan negatif
sedangkan anoda memiliki muatanpositif. Sesuai dengan prinsip kerja arus listrik.
Terdiri dari zat yang dapatmengalami proses ionisasi, elektrode dan sumber listrik
(baterai). Listrik dialirkan dari kutub negatif dari baterai kekatoda yang bermuatan
negatif. Larutan akan mengalami ionisasi menjadi kation dan anion. Kation di katoda
akan mengalami reduksi sedangkan di anodaakan mengalami oksidasi. Salah satu
aplikasi dari sel elektrolisis yaitu penyepuhan logam emas dengan menggunakan
larutan elektrolit yang mengandung unsur emas (Au). Hal ini dilakukan untuk
melapisi kembali perhiasan yang kadar emasnya sudah berkurang.
BAB III
METODE PENELITIAN

3. 1 Waktu Dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Universitas Bangka
Belitung pada bulan November s.d Desember 2021.

3.2 Alat Dan Bahan


Penelitian ini membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut.
1. Multimeter digital sebagai alat pengukur tegangan arus listrik.
2. Kabel jepit buaya sebagai penghubung rangkaian.
3. LED sebagai pengukur kemampuan daya menghidupkan lampu led.
4. Tembaga (Cu), Magnesium (Mg) dan besi (Fe) sebagai konduktor.
5. Katter sebagai alat untuk membuat lubang pada buah.
6. Buah tomat dan jeruk nipis sebagai sumber energi listrik.

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang akan dilakukan ada beberapa tahap, yaitu studi
literatur, persiapan alat dan bahan, eksperimen, analisis data, dan pelaporan. Studi
literatur adalah mencari informasi dari buku maupun artikel penelitian yang berkaitan
dengan topik penelitian. Persiapan alat dan bahan adalah menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk penelitian. Eksperimen adalah melakukan penelitian sesuai
dengan prosedur percobaan. Analisis data adalah menganalisis data yang telah
didapatkan dari eksperimen. Dan pelaporan adalah menyusun laporan berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Teknik Pengambilan Data
Data tegangan diperoleh dengan mengukur tegangan yang diukur
menggunakan voltmeter dan perilaku led yang didapatkan dari variasi jumlah tomat.
Tabel 1. Percobaan Jeruk dengan Tembaga
(Cu) dan Besi
(Fe)
Percobaa Tegangan
n (V) Kuat arus Tabel 2. Percobaan Jeruk dengan Tembaga
(mA) (Cu) dan
1 Jeruk 0,98 0.18 Magnesium
2 Jeruk 1,92 0.17 Percobaa Tegangan
3 Jeruk 2,40 0.14 n (V) Kuat arus
4 Jeruk 3,24 0,12 (mA)
5 Jeruk 4,11 0,10 1 Jeruk 1,67 0,42
6 Jeruk 4,92 0,09 2 Jeruk 3,32 0,34
7 Jeruk 5,67 0,07 3 Jeruk 4,33 0,30
Tabel 3. Percobaan Tomat dengan 4 Jeruk 5,78 0,27
Tembaga (Cu) dan Besi (Fe) 5 Jeruk 6,37 0,24
Percobaa Tegangan 6 Jeruk 7,25 0,19
n (V) Kuat arus 7 Jeruk 8,62 0,15
(mA)
1 Tomat 0,77 0,32 Tabel 4. Percobaan Tomat dengan Tembaga
2 Tomat 1,70 0,30 (Cu) dan Magnesium
3 Tomat 2,74
Percoba Tegangan 0,29
4 Tomat
an 4,48
(V) 0,28
Kuat arus
5 Tomat 5,09 0,26
(mA)
16 Tomat
Tomat 5,82
1,69 0,22
0,76
27 Tomat
Tomat 6,59
3,37 0,21
0,67
3 Tomat 4,86 0,53
4 Tomat 5,97 0,49
5 Tomat 6,78 0,41
6 Tomat 7,64 0,34
7 Tomat 8,91 0,29

4.2 Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis dan dicari tahu alasan buah tomat dapat atau
tidak dapat menyalakan lampu led.
Gambar 4.2. Grafik kuat arus percobaan dengan tembaga (Cu) – besi (Fe)
Pengukuran arus pada jeruk nipis dan tomat menggunakan tembaga-besi untuk 1 buah
jeruk nipis 0,18 mA dan untuk 7 buah jeruk nipis memperoleh nilai 0,6 mA. Dan pada
1 buah tomat menghasilkan nilai 0,32 mA dan untuk 7 buah tomat memperoleh hasil
0,21 mA. Setiap penambahan buah, kuat arus yang diukur semakin kecil.

Gambar 4.3 Grafik tegangan percobaan dengan tembaga (Cu) – besi (Fe)
Pengukuran tegangan menggunakan tembaga-besi untuk 1 buah jeruk nipis
memperoleh nilai 0,98 V dan untuk 7 buah 5,67 V. Dan 1 buah tomat menghasilkan
nilai 0,77 V dan untuk 7 buah tomat memperoleh nilai 6,59V.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Elektroda Cu-Fe menghasilkan kuat arus dan tegangan lebih kecil dibandingkan
penggunaan elektroda Cu-Mg pada percobaan kelistrikan pada buah tomat dan
jeruk nipis.

2. Nyala lampu dengan menggunakan elektroda Cu-Mg lebih terang dibandingkan


penggunaan elektroda Cu-Fe.
Daftar Pustaka

Berisia, Novia. (2017). Korelasi Pengukuran Kadar Asam, Gula Dan Ph Pada Buah
Belimbing, Jeruk, Dan Tomat Dengan Menilai Kapasitansi Elektrik. Skripsi. Bogor:
IPB

Haryani, Nina. Dkk. (2014). Studi Pengaruh Konsentrasi Larutan Elektrolit KOH,
Voltase Elektrolisa Dan Medan Elektromagneti, Serta Rasio CPO/Kataliszeolit Alam
Yang Terhadap Diaktifkan Konsentrasi Tribiserida CPO Menjadi Biogasolin. Seminar
Nasional Added Value Of Energy Resaurces ke 6.Palembang

Imama, Riva’atul. (2015). Energi, Arus, Dan Tegangan Listrik Bahan Elektrolit
Berbentuk Agar-Agar Dari Limbah Buah Dan Sayuran. Skripsi. Jember: Universitas
Jember

Khairiah, dan Rita Destini. (2017). Analisis Kelistrikan Pasta Kelistrikan Limbah
Kulit Durian (Durio Zibethinus) Sebagai Baterai. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan FKIP UNTRTA 2017

Khalida, Hana dan Pujayanto. (2015). Hubungan Kuat Arus Listrik Dengan Keasaman
Buah Jeruk Dan Mangga. Prosiding Seminar Nasional Fisika Dan
Pendidikan Fisika. Vol 3 (1).

Mizhar, susri. Dkk. (2016). Pengaruh Penambahan Magnesium Terhadap


Kekerasan, Kekuatan imtak Dan Struktur Mikro Pada Aluminium Paduan (AL-SI)
Dengan Metode Lost Foa Casting. Jurnal Ilmiah “Mekanik” Teknik Mesin ITM vol
2 no.2.

Anda mungkin juga menyukai