Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SEL VOLTA DENGAN MEMANFAATKAN BUAH TOMAT

SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIO-BATERAI

Guru Pengajar : Shorihatul Inayah, S.Pd., M.Si

Kelas : XII MIPA 2

Nama Kelompok : 1. Dinda Sefia Putri (05)

2. Lukman Adi Putra (14)

3. M.Ahsanurrizal Arbab A (15)

4. Nabila Putri Amelia (20)

5. Septi Dwi Nur Aini (23)

6. Sintia Ayu Holi (26)

MAN 1 TUBAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


A. Judul

Laporan Praktikum Sel Volta dengan Memanfaatkan Buah Tomat Sebagai Energi Alternatif
Bio Baterai

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara membuat baterai buah dari buah tomat


2. Untuk mengetahui penerapan prinsip sel volta dalam baterai buah tomat

C. Dasar Teori

A. Elektrokimia

Elektrokimia adalah adalah ilmu kimia yang khusus mempelajari hubungan antara
reaksi kimia dengan energy listrik. Secara umum, elekrokimia dibagi menjadi 2 krlompok
yaitu Sel Volta (Sel Galvani), dan Sel Elektrolisis. Suatu elektrokimia terdiri dari dua
elektroda yaitu katoda dan anoda dalam larutan elektrolit. Pada katoda terjadi reduksi
sedangkkan pada anoda terjadi oksidasi. Contoh dari sel elektrokimia adalah:

1. Sel Volta (Sel Galvani) - Merubah energy kimia (reaksi redoks) menjadi listrik

Contoh: baterai (sel kering) dan accu

2. Sel Elektrolisis - merubah energy listrik menjadi kimia (reaksi redoks)

Contoh penyepuhan, pemurnian logam.

Dalam sel volta, reaksi redoks spontan begitu batang logam dimasukkan ke dalam sel
dan digunakan untuk sumber arus listrik. Dalam elektrolisi, listrik digunakan untuk
melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan. Dalam sebuah sel, energi listrik dihasilkan
dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerima elektron pada
elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang melepaskan elektron dinamakan anoda,
sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Elektron berasal dari
larutan atau senyawa yang mengalami oksidasi (anoda), sehingga reaksi pada sel volta dapat
terjadi tanpa adanya arus listrik. Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari anoda
dari anoda (elektroda negatif) dan mengalami oksidasi, sementara di spesi lain akan
melepaskan electron di katoda (elektroda positif) dan mengalami reduksi. Jadi sama seperti
sel elektrolisis, reaksi di katoda adalah reduksi dan reaksi di anoda adalah oksidasi. Namun
yang membedakan adalah muatan elektrodanya.
SEL VOLTA SEL ELEKTROLISIS
PERBEDAAN
Energi kimia energi listrik Energi listrik energi kimia
Katoda : elektroda positif Katoda : elektroda negatif
Anoda : elektroda negatif Anoda : elektroda positif
PERSAMAAN
Kation reduksi dan anion oksidasi

Deret volta (Deret Elektrokimia) diurutkan berdasarkan urutan potensial reduksi.


Semakin ke kiri akan semakin kecil sehingga sifat pereduksi/reduktor semakin kuat (logam
semakin reaktif atau semakin mudah mengalami oksidasi). Potensial elektroda standar suatu
elektroda adalah daay GGL yang timbul karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi.
Karena itu potensial elektroda standar disebut juga potensial reduksi standar. Potensial ini
relatif karena dibandingkan dengan elektroda Hidrogen (H) sebagai standar. Nilai potensial
elektroda standar dinyatakan dalam satuan Volt (V).

1. Bila E0 > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)

2. Bila E0 < 0 cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)

E0sel = E0kation – E0anion

Pada praktikum sel volta dengan bantuan buah tomat ini merupakan salah satu contoh
penerapan sel volta karena kandungan kimia yang terdapat dalam tomat dapat berubah
menjadi energi listrik. Hal itu ditentukan oleh katoda dan anoda dalam tomat tersebut.
Katoda yang berupa paku besi dan anoda yang berupa koin aluminium (500 edisi 2003)
ditancapkan ke tomat sejajar, tidak menempel satu sama lain. Untuk menghubungkan katoda
dan anoda dari tomat maka digunakan kabel tembaga yang sudah tertempel penjepit buaya.

B. Baterai

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenanganya dalam bentuk listrik. Terdapat 2 proses kimia listrik pada baterai yaitu: proses
pengisian dan proses pengosongan. Dimana pada saat pengisian energi [charge), energi listrik
diubah menjadi energi kimia dan saat pengosongan energi (discharge), energi kimia diubah
menjadi energi listrik
Baterai terdiri atas beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia. Sel baterai tersebut dinamakan elektroda-elektroda.
Elektroda positif (katoda) berfungsi sebagai pemberi elektron (penghantar). Elektroda.
negatif (anoda) yang terbuat dari batang karbon berfungsi sebagal penerima elektron. Antara
anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (katoda) ke kutub negatif
(anoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari anoda menuju katoda.

C. Aliran Listrik dari Buah Tomat

Kita dapat menggunakan buah tomat sebagai sumber listrik pengganti bateral.
Kontruksi buah tomat sama dengan bateral biasa yang bersifat elektrolit yang dapat
menghasilkan energi listrik. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Ketika reaksi kimia
antara asam pada tomat dan benda-benda yang berfungsi sebagai elektroda negatif/anoda
(koin aluminium) dan elektroda positif/kation (paku besi) berlangsung. maka pada saat itulah
energi listrik dapat dihasilkan.

Tomat mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagal elektrolit.


Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau Kalium (K+). Kulit pisang juga
mengandung garam sodium yang mengandung Klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi
antara potassium atau Kallum dan garam Sodium dapat membentuk Kallum klorida (KCI).
KCI merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik.
Tomat juga mengandung Magnesium (Mg) dan Seng (Zn). Magnesium (Mg) dapat bereaksi
dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15% dari Jumlah
tomat keseluruhan. Tomat juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif.
Jumlah kandung Seng dalam tomat hanya mencapai 2% sehingga mineral yang paling
berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau Kalium yang bereaksi dengan
garam Sodium. Dimungkinkan garam Magnesium dan Seng juga turut berperan dalam
menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.

D. Alat dan Bahan

1. buah tomat
2. kabel penjepit buaya
3. lampu LED
4. paku payung sebagai katoda
5. koin tembaga sebagai anoda
E. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Tusukkan paku pada sisi yang berbeda pada tomat.

3. Buatlah celah pada tomat untunk menancapkan koin tembaga menggunakan pisau.
Tancapkan koin tembaga ke celah yang ada pada tomat.

4. Capit penjepit buaya wama merah ke paku dan warna hitam ke koin tembaga pada buah
tomat. Sisakan kabel dari paku dan kabel dari koin.

5. Sambungkan kabel yang tersisa ke lampu LED dengan kutub negatif disambungkan ke
anoda (paku besi) dan kutub positif ke katoda (koin tembaga) untuk mengukur kuat
nyala lampu.
F. Pembahasan

Setelah melakukan rangkaian dalam membuat baterai buah, dengan lampu LED. Hal
ini berarti cairan yang ada dalam tomat menghasilkan daya hantar listrik yang ditunjukkan
dengan menyalanya lampu. Namun jika berada di tempat terang, cahayanya tidak terlalu
tampak karena redup sebab elektrolit di dalam buah tomat tidak terlalu banyak. Lampu akan
tampak menyala seperti yang ada dalam gambar dibawah.

Dari percobaan ini dapat kita ketahui bahwa kita dapat menggunakan buah tomat
sebagai sumber listrik pengganti baterai. Tomat seperti halnya sebuah baterai yang
mengandung asam, bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika rekasi
kimia antara asam tomat dan benda-benda yang berperan sebagai katoda dan anoda
berlangsung, pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Hasil dari praktikum sel volta
dapat dilihat melalui https://vt.tiktok.com/ZSNewToDc/

G. Kesimpulan

Prinsip dasar dari sel listrik berbahan dasar buah sama seperti sel volta yang terdiri
dari katoda dan anoda. Sel volta yang terdiri dari katoda dan anoda dapat mengasilkan energi
listrik akibat terjadi reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel
elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadi suatu reaksi redoks menghasilkan energi
listrik yang selanjutnya ddiubah menjadi energi kimia ataupun sebaliknya. Prinsip kerja sel
volta adalah ketika dihubungkan dengan kawat maka terjadi reaksi kimia. Aluminium (koin)
melarut dalam asam sehingga sehingga ion-ion positif pergi ke dalam larutan dan
mengakibatkan aluminium menjadi bermuatan negatif. Elektron dari aluminium (koin)
bergerak melawat kawat penghubung (kabel) menuju besi (paku). Pada besi (paku) ini
elektron dapat ditangkap oleh ion-ion positif Hidrogen yang terdapat larutan asam sehingga
ion Hidrogen berubah menjadi gas Hidrogen. Jika koin dan paku dihubungkan dengan lampu
LED, maka lampu LED akan menyala.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditunjukkan bahwa buah
tomat dapat menghasilkan arus listrik. Hal ini dibuktikan ketika buah dihubungkan satu sama
lain sebanyak empat buah dengan katoda dan anoda yang ditancapkan ke buah dan
dihubungkan dengan sebuah lampu LED, maka lampu LED tersebut dapat menyala
(memancarkan cahaya). Namun tidak semua buah akan menunjukkan terang yang sama, ada
yang mungkin dapat menyala sangat terang bisa juga menyala namun redup. Hal ini
tergantung dengan elektrolit yang berada di dalam buah. Pada percobaan membuah baterai
buah dengan tomat, nyala lampu LED tidak terlalu terang sebab elektrolit yang terkandung
juga tidaklah banyak. Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah kualitas buah karena lampu
dapat menyala apabila buah-buahan yang digunakan segar, mengadung asam, serta banyak
mengandung air

H. Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/document/483120415/Laporan-Praktikum-Sel-Volta-pdf

https://anyflip.com/mmlcd/wzxn/basic

http://repository.uinsu.ac.id/14562/1/skripsi%20nadjara%20Yolanda%20.pdf

Anda mungkin juga menyukai