Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN AKHIR

KARYA INOVASI LABORATORIUM

JUDUL PENELITIAN
MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI
GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM

TIM PENGUSUL

Dwi Purnomo Hendradhata, ST. (Teknik Kelautan /Fakultas Teknologi Kelautan)


Agus Sulaiman, ST. (Teknik Sistem Perkapalan /Fakultas Teknologi Kelautan)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2023
LAPORAN AKHIR
KARYA INOVASI LABORATORIUM

JUDUL PENELITIAN

MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI


GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM

TIM PENGUSUL

Dwi Purnomo Hendradhata, ST. (Teknik Kelautan /Fakultas Teknologi Kelautan)


Agus Sulaiman, ST. (Teknik Sistem Perkapalan /Fakultas Teknologi Kelautan)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2023
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. 3
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran: .............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1. State of the Art Studi Energi Gelombang Laut ..................................... 4
2.1.1. Mekanisme Point Absorbers ............................................................... 6
2.1.2. Perhitungan Rasio Gear ...................................................................... 6
2.2. Studi terkini dan Fasilitas Penunjang ..................................................... 7
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 10
3.1. Perancangan dan Pembuatan Modul Konversi Energi Gelombang ....... 11
3.2. Perancangan dan Pembuatan Visualisasi dan Akuisisi Data Hasil
Konversi Energi Gelombang ........................................................................... 12
3.4. Perakitan Modul Konversi Energi Gelombang ..................................... 13
3.5. Instalasi Ujicoba Prototype Modul Konversi Energi Gelombang .......... 14
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 16
4.1. Hasil Ujicoba Modul Konversi Energi Gelombang .............................. 16
4.2. Analisa Hasil Ujicoba Modul Konversi Energi Gelombang.................. 17
4.2.1. Korelasi ketinggian gelombang dengan putaran generator ................ 17
4.2.2. Korelasi periode gelombang dengan putaran generator ..................... 18
4.2.3. Pergerakan pelampung tidak menghasilkan tegangan ....................... 19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 20
5.1. Kesimpulan.............................................................................................. 20
5.2. Saran ....................................................................................................... 20
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
LAMPIRAN DATA PENGUKURAN ............................................................... 24
LAMPIRAN DRAFT ARTIKEL ....................................................................... 26
LAMPIRAN Surat Pernyataan Ketua Pengusul ................................................. 27

II
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, Syukur Alhamdulillah rangkaian kegiatan Karya


Inovasi Laboratorium (KILAB) 2023 oleh Kemendikbudristek telah selesai
dilaksanakan. Karya Inovasi Laboratorium ini sangat penting bagi PLP/Laboran
dan Teknisi Laboratorium untuk senantiasa berkarya dan berinovasi untuk
kemajuan pendidikan Indonesia. Karya ini masih jauh dari sempurna, namun
hadirnya inovasi” Modul Fisik Pembelajaran Konversi Energi Gelombang Pada
Skala Laboratorium” diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa
dan menunjang teoritis dikelas. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan berkontribusi selama kegiatan KILAB 2023.

Akhirul kata Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

III
IV
ABSTRAK

Penelitian yang akan dilakukan ini berupaya menghadirkan sebuah modul


praktikum untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait konversi energi
gelombang air laut. Besarnya potensi kelautan Indonesia yang masih belum
dioptimalkan perlu ditunjang dengan kualitas bidang pendidikan dan penelitian di
perguruan tunggi. Energi baru dan terbarukan pada sektor kelautan merupakan
salah satu fokus penelitian nasional yang terus dikembangkan. Laboratorium
Hidordinamika serta Laboratirum Lingkungan dan Energi Laut yang terletak di
Departemen Teknink Kelautan merupakan sarana penunjang kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang menyelengarakan pembelajaran terkait konversi energi
laut. Sejauh ini proses pembelajaran konversi energi laut dilakukan dalam tahap
terpisah yakni melakukan pemodelan fisik gelombang air laut pada kolam uji
(flumetank) untuk mendapatkan data time series ketinggian gelombang beserta
periodenya, selanjutnya data tersebut akan diolah menggunakan perangkat lunak
untuk dimodelkan secara numerik untuk melihat efektifitas energi listrik yang
dihasilkan. Melalui penelitian ini kegiatan pembelajaran konversi energi
gelombang laut dilakukan untuk menunjukkan secara langsung pada mahasiswa
proses konversi energi gelombang laut menjadi energi listrik. Prototype Modul
Konversi Energi Gelombang Laut berbasis point absorber telah selesai dirancang
dan diuji secara terbatas. Output Konversi Energi Gelombang Laut mampu
menghasilkan tegangan listrik dengan besaran maksimum 8,71 Volt pada
Ketinggian H=25 cm dan Periode T=1,5. Visualisasi dan akusisi data disajikan
pada panel display berupa lampu LED dan Volt meter. Tingkat pemahaman
mahasiswa terhadap proses pembelajaran Konversi Energi Gelombang Laut akan
diukur setelah modul ini diterapkan pada kegiatan praktikum. Penelitian yang
diajukan ini mempunyai relevansi yang tinggi terhadap program unggulan ITS di
bidang energi baru dan terbarukan khususnya pada sektor kelautan. Penelitian ini
sepenuhnya didanai oleh hibah dari Kemndikbudristek.

Kata kunci : energi baru terbarukan, konversi energi, modul pembelajaran, point
absorbers

V
MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI
GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM

VI
VII
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia yang semakin pesat pada awal-awal dekade milenium ini
telah menuntut pemenuhan kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas.
Pemenuhan energi nasional di Indonesia mempunyai kecenderungan yang sama
seperti konsumsi dunia yakni didominasi energi fosil. Kondisi ini disadari oleh
berbagai pihak sebagai hal sangat memprihatinkan, khususnya mengingat
cadangan minyak nasional yang semakin menurun. Hal ini merupakan tantangan
untuk menghadirkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang bisa diperoleh dari
lingkungan laut. Energi laut memang belum cukup berkembang dan dioperasikan
secara global, apalagi di Indonesia. Hambatan utama dari terbatasnya
perkembangan energi laut, menurut Srikanth (2014), adalah teknologi yang belum
cukup matang dan mantap, biaya masih relatif tinggi dan jauh dari skala
ekonomis, hanya terdapat pada lokasi tertentu dan seringkali tidak dapat
dipindahkan, keterbatasan data kondisi laut, dan lain sebagainya.
Mempertimbangkan hal ini maka upaya terus dilakukan di berbagai perguruan
tinggi dan lembaga riset untuk mengembangkan teknologi konversi energi laut
yang berbiaya relatif rendah.
Departemen Teknik Kelautan memiliki laboratorium dalam menunjang kegiatan
Tri Dharma perguruan tinggi dibidang kelautan. Laboratorium Hidrodinamika
serta Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut merupakan kolam uji untuk
mensimulasikan gelombang air laut dengan skala tertentu. Pada kolam uji
Laboratorium Hidrodinamika (Towing Tank) kapasitas kolam sebesar 300 m3.
Laboratorium Lingkungan dan Energi Lautan dengan kolam uji (Flume Tank)
juga memiliki kapasitas penampungan sebesar 50 m3 yang sering digunakan
dalam pengujian bidang kelautan terkait teknologi EBT, bidang pantai dan lain
sebagainya.
Dalam konteks pembelajaran konversi energi gelombang laut, agar mahasiswa
mengetahui beberapa ilmu dasar terkait karakteristik dan jenis gelombang laut
yang diterapkan pada teknologi EBT maka peningkatan pemahaman materi perlu
diberikan melalui simulasi kedua kolam uji ini. Sejauh ini proses pengolahan data

1
pada pembelajaran konversi energi gelombang laut dilakukan dalam tahap
terpisah yakni melakukan pemodelan fisik gelombang air laut pada kolam uji
(flumetank) untuk mendapatkan data time series ketinggian gelombang beserta
periodenya, selanjutnya data tersebut akan diolah menggunakan perangkat lunak
untuk dimodelkan secara numerik untuk melihat efektifitas energi listrik yang
dihasilkan. Proses pembelajaran materi dasar ini bisa menjadi efektif dan efisien
apabila peralatan yang digunakan selama pengujian bersifat lebih praktis dan
dapat terintegrasi.
Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dituntut untuk memiliki inovasi dalam
melakukan pengelolaan laboratorium dengan melakukan penemuan teknologi
tepat guna yang dapat bermanfaat bagi laboratorium dalam menunjang kegiatan
Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam penelitian ini akan didesain sebuah
prototype yang mampu mengkonversi energi gelombang air laut menjadi energi
listrik dengan skala laboratorium. Metode konversi yang akan diimplementasikan
adalah menggunakan mini generator yang dirangkai secara mekanik untuk
merespon model pembangkit ketika terkena gelombang pada kolam uji, sehingga
mahasiswa dapat melihat langsung energi listrik yang dihasilkan saat praktikum
proses pembelajaran Prototype ini juga mampu menghasilkan data time series
besaran listrik yang dihasilkan oleh sebuah model pembangkit yang dapat
dintegrasikan langsung dengan data gelombang. Terlebih inovasi dan teknologi
tepat guna PLP ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian dalam
berkarya dan mampu memberi manfaat bagi laboratorium dalam berkontribusi
bagi dunia maritim Indonesia.

1.2. Tujuan dan Sasaran:


Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Mendesain prototype modul konversi energi gelombang air laut pada kolam
uji yang mampu menghasilkan tegangan listrik tertentu pada skala
laboratorium.
b. Mendesain sebuah sistem data logger yang mengintegrasikan antara data
gelombang, data olah gerak model pembangkit dan data tegangan listrik
hasil konversi.

2
c. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran
konversi energi gelombang air laut melalui visualisasi hasil konversi energi
listrik yang dihasilkan.

Melalui modul ini proses pembelajaran konversi energi gelombang air laut yang
sebelumnya hanya menghasilkan output data gelombang, dapat langsung
dikonversikan menjadi data besaran listrik. Secara metode pada proses pengolahan
data gelombang menjadi besaran energi listrik yang sebelumnya terpisah dan
menggunakan perangkat lunak lain, melalui modul ini proses tersebut dapat
diintegrasikan dan menjadi lebih efektif. Pemahaman mahasiswa selama
pembelajaran terkait konversi energi gelombang air laut semakin meningkat dengan
adanya simulasi yang langsung menghasilkan energi listrik secara visual.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. State of the Art Studi Energi Gelombang Laut

Telah banyak referensi membahas tentang konversi energi gelombang laut,


sebagai misal Drew et al. (2009), Jarocki (2010), Joubert et al. (2013) dan Falcão
(2014). Dari berbagai referensi yang ada, secara umum konversi energi gelombang
laut dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis umum, yakni a) attenuator, b)
point absorber, dan c) terminator. Attenuator adalah sistem yang diposisikan
parallel terhadap arah dominan gelombang, sebagai contohnya adalah sistem
Pelamis Wave Power (Carcas, 2008). Point absorber adalah sistem berukuran
relatif lebih kecil dari panjang gelombang, yang dapat bergerak dalam mode
heave akibat perbedaan tekanan, sebagai contohnya adalah sistem yang
dikembangkan oleh Ocean Power Technology (OPT, 2011).

Gambar 2.1. Prinsip kerja konverter energi jenis OWSC

Di samping klasifikasi dalam jenisnya, WEC juga dapat dibedakan dalam lingkup
mode operasinya. Hal ini terdiri dari 3 (tiga) macam, yakni a) submerged pressure
differen- tial (SPD), b) oscillating wave surge converter (OWSC), dan c)
oscillating water column (OWC). Mode operasi SPD memanfaatkan perbedaan
tekanan antara puncak dan lembah gelombang (Lehmann et al., 2014). Konverter
jenis OWC secara prinsip berupa struktur ruang atau chamber yang di bangun
umumnya di tepi pantai, dengan bagian bawah berlobang sedikit di bawah garis
air. Pada saat gelombang datang menuju pantai, gelombang akan masuk ke bawah
lobang struktur dan akan meningkatkan tekanan di dalam ruang. Pada saat
gelombang surut, tekanan udara di dalam ruang menurun. Kenaikan dan

4
penurunan tekanan di dalam ruang dialirkan ke dalam saluran dan dimanfaatkan
untuk memutar turbin (Meisen and Loiseau, 2009).
Konversi energi gelombang laut adalah proses mengubah energi kinetik
gelombang laut menjadi energi listrik atau energi mekanis yang dapat digunakan.
Ada beberapa metode atau jenis teknologi yang digunakan untuk melakukan
konversi ini. Beberapa di antaranya melibatkan penggunaan perangkat khusus
untuk menangkap energi gelombang laut dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Beberapa jenis konversi energi gelombang laut meliputi:
1. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (Wave Energy
Converters/WECs): Ini adalah perangkat yang dirancang khusus untuk
menangkap energi gelombang laut dan mengubahnya menjadi energi
listrik. Ada beberapa jenis WECs, termasuk perangkat yang bergerak naik-
turun, perangkat yang bergerak bolak-balik, atau perangkat yang
menangkap energi melalui gerakan getaran.
2. Pemanfaatan Turbin Arus Laut (Tidal Turbines): Turbin arus laut mirip
dengan turbin angin, tetapi mereka dirancang untuk beroperasi di bawah
permukaan air. Mereka menggunakan arus pasang-surut untuk
menghasilkan energi mekanis, yang kemudian dapat diubah menjadi energi
listrik.
3. Penggunaan Pantai Gelombang (Overtopping Devices): Perangkat ini
memanfaatkan air yang melimpah dari gelombang laut yang tumpah ke
daratan. Energi kinetik dari air yang melimpah ini digunakan untuk
menggerakkan turbin atau generator, menghasilkan energi listrik.
4. Konversi Energi Termal Laut (Ocean Thermal Energy
Conversion/OTEC): Metode ini memanfaatkan perbedaan suhu antara
lapisan permukaan air laut dan lapisan air yang lebih dalam. Energi panas
yang diserap oleh permukaan laut digunakan untuk menguapkan zat cair
yang menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan
menghasilkan energi listrik.
5. Penggunaan Perangkat Gelombang Linier (Point Absorbers):
Perangkat ini bergerak naik-turun sejalan dengan gelombang dan

5
mengonversi gerakan tersebut menjadi energi mekanis yang dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik.

2.1.1. Mekanisme Point Absorbers


Perangkat gelombang linier, atau "Point Absorbers," biasanya terdiri dari
pelampung atau struktur yang dapat bergerak naik-turun sejalan dengan gerakan
gelombang laut. Ketika gelombang melewati perangkat, pelampung bergerak naik
dan turun, dan gerakan ini digunakan untuk menggerakkan generator atau
mekanisme lain yang menghasilkan energi listrik. Struktur perangkat dapat
berupa kolom atau tiang yang terapung di permukaan air laut dan terhubung
dengan dasar laut melalui mekanisme yang memungkinkan gerakan naik-turun.
Gerakan pelampung ini menghasilkan perubahan tekanan atau perubahan posisi
yang kemudian dapat diubah menjadi energi mekanis.

2.1.2. Perhitungan Rasio Gear


Perhitungan rasio gear pada pembangkit energi gelombang linier bergantung pada
desain spesifik dari perangkat tersebut. Namun, secara umum, rasio gear dalam
konteks ini merujuk pada perbandingan antara kecepatan putaran perangkat
penangkap energi gelombang dengan kecepatan generator atau sistem konversi
energi.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung rasio gear pada
pembangkit energi gelombang linier:
1. Identifikasi Variabel:
 N1 = Kecepatan putaran perangkat penangkap energi gelombang
(dalam putaran per menit atau putaran per detik).
 N2 = Kecepatan putaran generator atau sistem konversi energi
(dalam putaran per menit atau putaran per detik).
2. Hitung Rasio Gear:
 Rasio gear (GR) dapat dihitung dengan rumus berikut:
GR=N2 : N1
 Dalam beberapa kasus, mungkin juga digunakan rasio roda gigi atau
sistem transmisi lainnya untuk mengoptimalkan konversi energi.

6
3. Optimasi Rasio Gear:
 Pemilihan rasio gear tertentu dapat mempengaruhi efisiensi
keseluruhan sistem. Rasio gear yang optimal akan tergantung pada
karakteristik gelombang laut yang diharapkan, desain perangkat,
dan persyaratan energi yang dibutuhkan.
4. Simulasikan dan Uji:
 Setelah menghitung rasio gear, dapat dilakukan simulasi atau uji
coba kecil pada skala prototipe untuk memastikan bahwa rasio gear
yang dipilih memberikan hasil yang diinginkan.

2.2. Studi terkini dan Fasilitas Penunjang


Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut Departemen Teknik Kelautan – ITS
merupakan kolam uji (Flumetank) berukuran 25 m x 2 m x 1,5 m (PxLxT). Dalam
Gambar 2.2 ditunjukkan foto kolam uji, dengan pengambilan dari arah kedua
ujungnya.

Gambar 2.2. Foto kolam uji flumetank


Secara diagramatik kolam uji dapat dijelaskan dengan mengacu pada Gambar 2.2.
Di ujung kanan terdapat kolam kecil atau pit, sebagai tempat penyiapan model
sebelum test. Tepat di bibir kolam kecil dipasang peredam gelombang atau wave
absorber. Di ujung kiri kolam diposisikan mesin hidrolik untuk menggerakkan
pembangkit gelombang. Sebuah model diinstalasi pada posisi sekitar 10 m dari
pembangkit gelombang. Gelombang reguler akan berpropagasi dari pembangkit
menuju ke arah peredam gelombang. Dengan adanya peredam, maka terjaga

7
kemungkinan timbulnya gelombang pantul dari sebelah kanan, yang
kemungkinan akan mengacaukan profil gelombang yang dibangkitkan.
FLUME TANK ITS
2m 25 m

Gambar 2.3. Kolam uji dan letak penempatan model uji


Keberadaan kolam uji ini memiliki fungsi sebagai pelengkap atau pembanding
suatu pemodelan secara numerik. Dalam banyak kasus hasil persamaan
diferensial parsial bersifat nonlinier, dan solusi tepat hanya bisa diturunkan jika
beberapa syarat dalam persamaan dapat diabaikan atau dilakukan pendekatan
ketika mempelajari fenoma gelombang sangat bergantung pada eksperimen uji
fisik dan simulasi numerik. Penggunaan kolam uji dengan pembangkit gelombang
secara reguler digunakan menguji sebuah desain kapal ponton untuk mengetahui
respon olah gerak akibat interaksi gelombang (Setiawan, 2018). Sebuah penelitian
yang bertujuan membandingkan hasil simulasi numerik dan pengujian fisik
pendulum pada sebuah pembangkit listrik energi gelombang laut menunjukkan
bahwa data yang dihasilkan menunjukkan hubungan yang erat dan saling
melengkapi (Djatmiko dkk, 2018). Sebuah kolam uji gelombang reguler yang
diperkecil untuk melakukan penghematan sumberdaya listrik dapat
diimplementasikan untuk membantu peningkatan pemahaman mahasiswa pada
praktikum hidrodinamika dan mekanika gelombang (Hendradhata dkk, 2020).
Dalam hal ini point yang ditekankan adalah keberadaan sebuah peralatan yang
dapat menunjang atau melengkapi sebuah kajian teoritis/numerik sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran atau penelitian.

8
9
BAB III. METODE PENELITIAN

Proses penelitian disusun dan dipersiapkan secara sistematis untuk memudahkan


tahapan pelaksanaan. Tahap-tahap pelaksanaan tersebut dirangkum dalam diagram
alir pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan penelitian

Sebagaimana diilustrasikan dalam diagram tersebut, secara garis besar ada 7


tahapan pelaksanaan penelitian.

10
3.1. Perancangan dan Pembuatan Modul Konversi Energi Gelombang
Acuan utama dalam perancangan modul fisik adalah pemilihan rancangan model
konversi energi gelombang yang telah dikaji dalam studi literatur. Perancangan
model fisik harus memenuhi tiga prinsip atau hukum kesamaan (Grinius, 2006;
Chanson, 2008; Munson et al., 2013), yakni: i) kesamaan geometri, yang pada
dasarnya menuntut agar model fisik mempunyai ukuran dan konfigurasi yang
proporsional sesuai benda skala penuhnya; ii) kesamaan kinematik, yang pada
dasarnya menuntut agar karakteristik kecepatan dan percepatan, baik fluida ataupun
struktur pemodelan fisik mempunyai proporsi yang sesuai dengan ukuran penuhnya;
iii) kesamaan hidrodinamik, yang menuntut agar model fisik serta eksitasi fluida
mempunyai proporsi yang sesuai dengan skala penuh dalam hal variabel massa,
momen inersia massa, gaya, serta frekuensi atau periode alaminya. Selanjutnya
rancangan mencakup juga tentang material yang akan dipakai, komponen-
komponen konstruksi atau scantiling.
Pada penelitian ini konversi energi gelombang laut yang digunakan adalah jenis
point absorber. Perangkat ini bergerak naik-turun sejalan dengan gelombang dan
mengonversi gerakan tersebut menjadi energi mekanis yang dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik menggunakan Secara skematik sistem yang akan dikaji adalah
seperti diilustrasikan dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Skema modul konversi energi gelombang point absorber

11
3.2. Perancangan dan Pembuatan Visualisasi dan Akuisisi Data Hasil
Konversi Energi Gelombang
Pada tahap ini lebih ditekankan pada visualisasi hasil konversi energi gelombang
laut berupa variasi tegangan yang ditampilkan pada panel berupa lampu LED.
Output generator merupakan tegangan bolak balik (AC) agar bisa diunakan pada
lampu LED yang bertegangan DC maka digunakan komponen sederhana berupa
rectifier. Berikut adalah diagram kerja dari rectifier :

Gambar 3.3. Blok diagram rangkaian penyearah (rectifier)

Akuisisi data hasil konversi yakni berupa tegangan AC/DC juga ditampilkan pada
display LCD Volt meter. Berikut adalah tampilan panel visualisasi dan akuisisi data
tegangan dari generator.

Gambar 3.3. Panel kontrol, visualisasi dan akuisisi data

12
3.4. Perakitan Modul Konversi Energi Gelombang
Pada tahap ini perakitan modul konversi energi gelombang laut berbasis point
absorber dikerjakan dilaboratorium Lingkungan dan Energi Laut Departemen
Teknik Kelautan FTK-ITS. Tahapan awal adalah melakukan pembuatan struktur
dari logam tahan karat. Berikut adalah proses pembuatan struktur modul konversi
energi gelombang laut :

Gambar 3.4. Pemotongan dan pengelasan bahan sebagai struktur modul

Langkah selanjutnya adalah pemasangan komponen mekanik pada kerangka


struktur sesuai dengan skema point absorber untuk merubah gerak translasi dari
pelampung menjadi gerak rotasional untuk menggerakan generator. Berikut adalah
bahan bahan sebagai konverter gerak translasi ke rotasional :

Gambar 3.5. Bahan konverter skema point absorber

13
Perakitan struktur modul dan konverter point absorber perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi kolam uji dan batas ketinggian gelombang. Pada
Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut terdapat kolam uji Flumetank dengan
ketinggian permukaan air adalah maksimal 80 cm dengan tinggi gelombang reguler
maksimal 30 cm. Modul konverter ini didesain dengan batas pergerakan translasi
adalah 30 cm dengan menggunakan pengubah gerak rotasi berupa gear dengan
ukuran 16 dan 22. Berikut adalah hasil perakitan modul konversi energi gelombang
laut berbasis point absorber:

Gambar 3.6. Hasil perakitan konverter skema point absorber

3.5. Instalasi Ujicoba Prototype Modul Konversi Energi Gelombang


Pada tahap ini prototype yang telah dirakit menjadi satu kesatuan akan di ujicoba
secara keseluruhan untuk mengetahui sejauh mana performa dan kinerjanya.
Pengamatan fisik terkait tinggi gelombang, periode gelombang, fluktuasi
pelampung, kecepatan putaran generator dan tegangan hasil konversi yang
dihasilkan. Pengamatan secara detail dan mendalam dilakukan untuk mengetahui
korelasi gelombang reguler yang dibangkitkan dengan besaran listrik yang
dihasilkan. Berikut tampilan instalasi modul konversi energi gelombang laut pada
proses pengujian :

14
Gambar 3.7. Layout instalasi modul pada pengujian

15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap ini dilakukan dalam kerangka satu kesatuan untuk melakukan uji coba,
analisa dan evaluasi modul konversi energi gelombang pada skala laboratorium,
apabila ditemukan kekurangan atau potensi untuk peningkatan performa. Pada
tahap ini keterlibatan dosen yang ahli dibidang hidrodinamika / pengampu mata
kuliah terkait bidang diminta untuk melakukan supervisi, validasi dan memberikan
verifikasi serta saran untuk perbaikan kualitas.

4.1. Hasil Ujicoba Modul Konversi Energi Gelombang


Pada tahap uji coba ini variasi gelombang reguler dengan ketinggian H= 5-25 cm
dan variasi periode dengan satu jenis pelampung. Berikut adalah tampilan
perubahan lampu LED akibat fluktuasi pelampung akibat perubahan gelombang
selama uji coba :

Gambar 4.1. Proses ujicoba modul konverter energi gelombang laut

Pada Gambar 4.1 diatas, ketinggian gelombang yang digunakan adalah H=20 dan
periode T=1,5 tampak terjadi perubahan kondisi lampu LED dari posisi tidak
bercahaya menjadi menyala dan bercahaya.

16
Pengamatan secara detail dan mendalam dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
gelombang reguler yang dibangkitkan dengan besaran listrik yang dihasilkan.
Berikut ringkasan data primer yang diamati selama uji coba :
Tabel 4.1. Data korelasi gelombang, putaran generator dan tegangan

No Tinggi Periode Putaran Tegangan


Gelombang Gelombang Generator Listrik

Min Max Min Max

1 15 1,5 5 25 0 0
2 20 1,5 6 164 0,7 7,73

3 25 1,5 12 210 0,7 8,71


4 20 1,8 6 120 0,9 6,92

Data yang diperoleh selama ujicoba pada modul ini akan dianalisa untuk melihat
kualitas dari desain prototype, tingkat efektifitas dan efisiensi, serta kesesuaian
gelombang, gerak model pembangkit dan tegangan listrik hasil konversi selama
ujicoba.

4.2. Analisa Hasil Ujicoba Modul Konversi Energi Gelombang


Analisa dilakukan terkait beberapa parameter tertentu yang dinilai sangat
berpengaruh pada hasil ujicoba modul dan korelasi antar data. Proses analisa ini
dilakukan melalui supervisi, verifikasi dan validasi dosen pengampu. Tahapan
analisa data dilakukan untuk melihat korelasi parameter penting saat ujicoba dan
memberikan evaluasi atau saran untuk pengembangan kedepannya.

4.2.1. Korelasi ketinggian gelombang dengan putaran generator


Ketinggian gelombang akan mempengaruhi perubahan gerak pelampung yang
bersifat translasi untuk menggerakan roda gear dan merubahnya menjadi gerak
rotasional. Semakin besar tinggi gelombang maka akan semakin besar gerak
translasi yang terjadi. Pada modul yang dirancang gerak maksimal translasi adalah
30 cm, apabila gerak translasi ini berlangsung secara maksimal untuk
menggerakkan gear dengan ukuran 16-22 maka rasionya berada pada kisaran 1:1,5.

17
KORELASI TINGGI GELOMBANG VS PUTARAN GENERATOR
250

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5

Tinggi Gelombang (cm) Putaran Motor (RPM)

Gambar 4.2. Korelasi tinggi gelombang terhadap putaran generator

Pada grafik diatas korelasi antara tinggi gelombang dan putaran motor bersifat
linier. Semakin besar tinggi gelombang maka putaran motor yang terjadi akan
tinggi.

4.2.2. Korelasi periode gelombang dengan putaran generator


Modul konversi listrik gelombang laut bekerja dengan menangkap energi kinetik
dari gerakan gelombang laut. Periode gelombang, yang merupakan waktu antara
dua puncak atau lembah berturut-turut, memainkan peran penting.

Gambar 4.2. Korelasi tinggi gelombang terhadap putaran generator

18
Pada gambar 4.2 diatas korelasi yang tampak adalah semakin meningkat periode
gelombang maka putaran generator cenderung mengalami penurunan. Korelasi ini
berlaku pada jenis pembangkit point absorber , karena semakin lama jarak periode
puncak dan lembah sebuah gelombang ketika gaya kinetik diterima pelampung
maka kecepatan perubahan gaya translasi yang diproses oleh gear mekanik akan
mempengaruhi kecepatan putaran generator.

4.2.3. Pergerakan pelampung tidak menghasilkan tegangan


Pada variasi ketinggian H =10cm dan H=15cm pergerakan pelampung tidak mampu
menghasilkan tegangan. Hal ini dapat dijelaskan karena gaya kinetik gelombang
yang diterima pelampung untuk menghasilkan gerak translasi tidak memenuhi rasio
minimal untuk menggerakkan gear mekanik yang menghasilkan gaya rotasional
untuk menggerakkan generator. Dalam pengujian ini sekaligus memberikan
gambaran bahwa bentuk pelampung yang digunakan untuk merespon gaya kinetik
gelombang juga mempengaruhi simpangan gerak translasi yang dihasilkan.

Melalui modul ini proses pembelajaran konversi energi gelombang air laut yang
sebelumnya hanya menghasilkan output data gelombang, dapat langsung
dikonversikan menjadi data besaran listrik. Secara metode pada proses pengolahan
data gelombang menjadi besaran energi listrik yang sebelumnya terpisah dan
menggunakan perangkat lunak lain, melalui modul ini proses tersebut dapat
diintegrasikan dan menjadi lebih efektif. Pemahaman mahasiswa selama
pembelajaran terkait konversi energi gelombang laut diharapkan semakin
meningkat dengan adanya simulasi yang langsung menghasilkan energi listrik
secara visual.

19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Rangkaian kegiatan penelitian ini telah dilakukan pada Laboratorium Lingkungan


dan Energi Departemen Teknik Kelautan FTK-ITS dengan pendanaan sepenuhnya
dari Hibah Kemendikbudristek tahun anggaran 2023.
1. Prototype Modul Konversi Energi Gelombang Laut telah selesai dirancang
dan diuji secara terbatas.
2. Output Konversi Energi Gelombang Laut mampu menghasilkan tegangan
listrik dengan besaran maksimum 8,71 Volt pada Ketinggian H 25 cm dan
Periode 1,5.
3. Visualisasi dan akusisi data disajikan pada panel display berupa lampu LED
dan Volt meter.
4. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap proses pembelajaran Konversi
Energi Gelombang Laut akan diukur setelah modul ini diterapkan pada
kegiatan praktikum.

5.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengujian dengan variasi jenis dan bentuk pelampung yang
berbeda.
2. Perlu dilakukan pengujian menggunakan gelombang irregular dengan
spektrum yang berbeda untuk menggambarkan kondisi sebenarnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Chanson, H., 2008. “Physical Modelling, Scale Effects and Selfsimilarity of


Stepped Spillway Flows”. World Environmental and Water Resources
Congress 2008, ASCE, Honolulu, Hawaii, USA, 12-16 May

Djatmiko, dkk., 2018. The Design of Physical Model and Preparation of


Experimental Study on Articulated Tower – Ocean Wave Energy Converter

(AT-OWEC), The 3rd International Conference on Marine Technology


(SENTA 2018)

Drew, B., Plummer, A.R. and Sahinkaya, M.N. (2009). “A Review of


Wave Energy Converter Technology”. Proc. IMechE Part A: J. Power
and Energy, Vol. 223, pp. 887-902, DOI: 10.1243/09576509JPE782

Falcão, A.F.O. (2014). Modelling of Wave Energy Conversion. Instituto Superior


Técnico, Universidade Técnica de Lisboa, Portugal

Grinius, V.G., 2006. “Physical Model Testing of Floating Structures


Innovations and Challenges”. US/EU Baltic International
Symposium, Klaipeda, Lithuania, 23-26 May

Hendradhata, D.P., Sulaiman, A,. 2020. Prototype Mini Fluem Tank sebagai Media
Pembelajaran Simulasi Gelombang Laut Reguler pada Laboratorium
Departemen Teknik Kelautan Prosiding Seminar Hasil KTI Kemendikbud

Hendradhata, D.P., Ubaidillah. Z. Arief. M,. 2018. Pembuatan Alat Kategori 3


“Kolam Uji Kavitasi” Sebagai Fasilitas Penunjang Kegiatan Penelitian Pada
Laboratorium Departemen Teknik Kelautan FTK-ITS. Prosiding Seminar
Nasional PLP Universitas Padjajaran.

21
Jarocki, D. (2010). “Wave Energy Converter Performance Modeling and Cost of
Electricity Assessment”. MSc Thesis, The Faculty of California
Polytechnic State University, USA

Mikkola T.2007. “Simulation of Plunger Type Wavemaker”. Helsinky


University Technology, Finland

Munson, B.R., Rothmayer, A.P., Okiishi, T.H. and Huebsch, W.W. (2013).

Fundamentals of Fluid Mechanics. 7th ed., WileyPlus, New York

Setiawan, K.B, 2018. “Pengukuran Olah Gerak Ponton Akibat Pengaruh


Gelombang Reguler dengan Variasi bentuk dan Muatan Berbasis
Mikrokontroler pada Towing Tank Laboratorium Hidrodinamika,” vol. 6,
no. 3, pp. 1–9.

22
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

23
LAMPIRAN DATA PENGUKURAN

H=20 Tegangan Putaran H=20 Tegangan Putaran


Listrik Generator Listrik Generator
T=1,5 Volt RPM T=1,5 Volt RPM
1 0.741 28 1 0.042 6
2 2.565 56 2 0.691 25
3 2.382 45 3 2.295 66
4 7.590 148 4 7.620 152
5 3.701 90 5 2.580 64
6 7.730 164 6 3.920 92
7 3.920 92 7 5.150 138
8 0.771 29 8 3.640 85
9 2.283 40 9 2.295 45
10 4.640 120 10 3.545 80
11 3.255 74 11 3.735 86
12 4.840 125 12 7.652 158
V rata-rata 3.7015 V rata-rata 3.597083333
RPM rata-rata 84.25 RPM rata-rata 83.08333333

H=25 Tegangan Putaran H=25 Tegangan Putaran


Listrik Generator Listrik Generator
T=1,5 Volt RPM T=1,5 Volt RPM
1 0.245 12 1 0.055 6
2 0.771 28 2 3.735 86
3 5.640 152 3 3.979 98
4 7.070 164 4 7.426 185
5 0.388 19 5 5.150 138
6 6.960 185 6 3.920 92
7 3.979 98 7 4.635 118
8 3.640 87 8 3.874 88
9 0.275 40 9 5.447 148
10 7.710 182 10 4.985 128
11 8.070 210 11 4.442 108
12 6.736 178 12 6.867 170
V rata-rata 4.290333333 V rata-rata 4.542916667
RPM rata-rata 112.9166667 RPM rata-rata 113.75

24
H=20 Tegangan Putaran H=20 Tegangan Putaran
Listrik Generator Listrik Generator
T=1,8 Volt RPM T=1,8 Volt RPM
1 0.956 36 1 0.028 6
2 3.680 72 2 1.548 36
3 3.930 95 3 2.288 54
4 6.920 120 4 3.563 78
5 3.344 75 5 5.753 114
6 1.620 47 6 3.375 70
7 2.287 54 7 2.486 55
8 3.467 68 8 3.467 68
9 1.774 50 9 3.830 92
10 3.275 64 10 4.920 98
11 2.464 56 11 3.244 64
12 3.578 70 12 3.878 76
V rata-rata 3.107916667 V rata-rata 3.198333333
RPM rata-rata 67.25 RPM rata-rata 67.58333333

25
LAMPIRAN DRAFT ARTIKEL

26
LAMPIRAN Surat Pernyataan Ketua Pengusul

27
28
29
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Dwi Purnomo Hendradhata
Alamat : Bekacak RT 01 RW 03 Kolursari Bangil Pasuruan 67153

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 4616/E4/DT.04.03/2023 tanggal 4 September 2023 dan


Perjanjian/Kontrak Nomor41/KILab/E4/DT.04.03/2023Tanggal 4 September 2023
mendapatkan anggaran penelitian Program Karya Inovasi Laboran Tahun 2023 Sebesar
Rp12.160.000,-

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Biaya program Karya Inovasi Laboran dibawah ini meliputi:

No Uraian Jumlah
Insentif
1 Insentif ketua dan anggota
Rp. 2.972.500,-
Bahan
2 ATK, barang persediaan, dan bahan penelitian (habis pakai)
Rp. 7,387,500
Biaya Sewa
3 Sewa alat, Sewa laboratorium
Rp. 1.800.00,-
Jumlah Rp. 12.160.000,-

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1, benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan program
Karya Inovasi Laboran dimaksud.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Surabaya, 4 Desember 2023


Ketua,

Dwi Purnomo Hendradhata, ST.


NIP. 19830529 200112 1 002
LAPORAN REALISASI KEUANGAN
ATAS KONTRAK KERJA ANTARA
DIREKTORAT SUMBER DAYA DENGAN DWI PURNOMO HENDRADHATA
KARYA INOVASI LABORAN TAHUN 2023

Rekapitulasi Realisasi Anggaran:


TANGGAL NILAI SISA BUKTI
NOMOR KONTRAK REALISASI
KONTRAK KONTRAK DANA SETOR
41/KILab/E4/DT.04.03/202 4 September Terlampir*)
Rp12.160.000 Rp 12,172,000 Rp 0
3 2023
Rp
Rp 12,172,000 Rp 0
JUMLAH Rp12.160.000

*) Jika terdapat sisa dana yang tidak digunakan.

Laporan realisasi anggaran atas pelaksanaan kontrak seperti tersebut di atas dibuat dengan
sebenarnya sesuai bukti pengeluaran. Dokumen pendukung tersebut telah kami catat dalam
buku kas serta didokumentasikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Surabaya, 4 Desember 2023


Ketua,

Dwi Purnomo Hendradhata, ST.


NIP. 19830529 200112 1 002
Lampiran Dokumen Pendukung (SPTB, Bukti Transfer, kwitansi,dll)
Lampiran disusun sesuai urutan berikut:
- SPTJB wajib materai
- Surat pernyataan telah menerima dana program kilab di sertai Bukti penerimaan dana
Program Kilab (rekening koran atau screenshot mutasi rekening)
- Honorarium (Bukti transfer/pembayaran/tanda terima)
- Alat dan Bahan ( Invoice, Bukti transfer/pembayaran)
- Biaya lain-lain ( Invoice, Bukti transfer/pembayaran)
LAPORAN KEUANGAN
KARYA INOVASI LABORATORIUM

JUDUL PENELITIAN

MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI


GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM

TIM PENGUSUL

Dwi Purnomo Hendradhata, ST. (Teknik Kelautan /Fakultas Teknologi Kelautan)


Agus Sulaiman, ST. (Teknik Sistem Perkapalan /Fakultas Teknologi Kelautan)

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2023
LAPORAN REALISASI KEUANGAN
ATAS KONTRAK KERJA ANTARA
DIREKTORAT SUMBER DAYA DENGAN DWI PURNOMO HENDRADHATA
KARYA INOVASI LABORAN TAHUN 2023

Rekapitulasi Realisasi Anggaran:


TANGGAL NILAI SISA BUKTI
NOMOR KONTRAK REALISASI
KONTRAK KONTRAK DANA SETOR
41/KILab/E4/DT.04.03/202 4 September Terlampir*)
Rp12.160.000 Rp 12,172,000 Rp 0
3 2023
Rp
Rp 12,172,000 Rp 0
JUMLAH Rp12.160.000

*) Jika terdapat sisa dana yang tidak digunakan.

Laporan realisasi anggaran atas pelaksanaan kontrak seperti tersebut di atas dibuat dengan
sebenarnya sesuai bukti pengeluaran. Dokumen pendukung tersebut telah kami catat dalam
buku kas serta didokumentasikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Surabaya, 4 Desember 2023


Ketua,

Dwi Purnomo Hendradhata, ST.


NIP. 19830529 200112 1 002
Lampiran Dokumen Pendukung (SPTB, Bukti Transfer, kwitansi,dll)
Lampiran disusun sesuai urutan berikut:
- SPTJB wajib materai
- Surat pernyataan telah menerima dana program kilab di sertai Bukti penerimaan dana
Program Kilab (rekening koran atau screenshot mutasi rekening)
- Honorarium (Bukti transfer/pembayaran/tanda terima)
- Alat dan Bahan ( Invoice, Bukti transfer/pembayaran)
- Biaya lain-lain ( Invoice, Bukti transfer/pembayaran)
LAPORAN KEUANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN KILAB 2023

JUDUL : MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM

KETUA : : Dwi Purnomo Hendradhata

PENERIMAAN PENGELUARAN
TANGGAL NO.BUKTI TANGGAL NO.
2023 URAIAN BUKTI JUMLAH 2023 URAIAN BUKTI JUMLAH PPH 21 PPN PPH 22 PPH 23
Sept Des PENER (RP.) Sep s/d Des PENGELUARAN (Rp). (Rp). (Rp). (Rp). (Rp).

Saldo Kas / Tunai - Rabu, 20 September 2023 Fotocopy, Materai, Jasa Kirim 1/KILAB/IX/2023 210.500 - - - -
Pelaksanaan Hibah 12.160.000 Senin, 25 September 2023 Besi Hollow+Besi siku 2/KILAB/IX/2023 951.000 - - - -
Tahun Anggaran 2023 Selasa, 26 September 2023 Rantai, Bosch dan Velg ukuran 12" 3/KILAB/IX/2023 752.000 - - - -
Rabu, 27 September 2023 Gear ukuran 18 dan 22 4/KILAB/X/2023 585.000
Sebesar 100 % Dari Selasa, 03 Oktober 2023 Cat Dasar + Cat Anti Karat+Thinner 5/KILAB/X/2023 380.000 - - - -
Nilai Kontrak Rabu, 04 Oktober 2023 Generator AC 0-36 Volt 300 Watt 6/KILAB/X/2023 850.000 - - - -
Rp 12.160.000,00 . Rabu, 11 Oktober 2023 Generator AC 0-36 Volt 100 Watt 7/KILAB/X/2023 580.000 - - - -
Rabu, 18 Oktober 2023 Point Absorber 8/KILAB/X/2023 950.000 - - - -
Kamis, 19 Oktober 2023 Kabel, skun, isolasi,dll 9/KILAB/X/2023 730.000 - - - -
Senin, 23 Oktober 2023 Jasa tukang las dan bubut 10/KILAB/X/2023 750.000 - - - -
Senin, 30 Oktober 2023 Konsumsi rapat 3x Pertemuan 11/KILAB/X/2023 306.000 - - - -
Rabu, 18 Oktober 2023 Akrilik 12/KILAB/X/2023 190.000 - - - -
Rabu, 15 November 2023 Sewa alat ukur 13/KILAB/XI/2023 750.000 - - - -
Rabu, 22 November 2023 Arduino , Inverter, Power Supply 14/KILAB/XI/2023 525.000
Selasa, 28 November 2023 Volt meter, Ampere meter, 15/KILAB/XI/2023 290.000
Jumat, 01 Desember 2023 Konsumsi Desiminasi 16/KILAB/XI/2023 400.000
Jumat, 01 Desember 2023 Honorarium 17/KILAB/XI/2023 2.900.000 - 72.500 - -

J u m l a h ………………………………………… 12.099.500 - 72.500 - -


Saldo Kas / Tunai …………………………....... (12.000)
12.160.000
T o t a l ……………………………………………………………………………….. T o t a l …………………………………… 12.160.000
SPJ PENELITIAN TERBILANG : DUA BELAS JUTA SERATUS ENAM PULUH RIBU RUPIAH
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. CETAKAN KODE
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK BILLING

NPWP : 80.848.170.9-606.000

NAMA : ITS PTN BH

ALAMAT : JL KOMPLEK KAMPUS ITS - KOTA SURABAYA

NOP : -

JENIS PAJAK : 411121

JENIS SETORAN : 100

MASA PAJAK : 12-12

TAHUN PAJAK : 2023

NOMOR KETETAPAN : -

JUMLAH SETOR : Rp. 22.500

TERBILANG : Dua Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah

URAIAN : PPh 21 Honorarium Anggota Penelitian KILAB Tahun 2023

NPWP PENYETOR : 80.848.170.9-606.000

NAMA PENYETOR : ITS PTN BH

GUNAKAN KODE BILLING DI BAWAH INI UNTUK MELAKUKAN PEMBAYARAN.

ID BILLING : 0283 3179 4021 042

MASA AKTIF : 03/01/2024 11:40:43

Catatan : Apabila ada kesalahan dalam isian Kode Billing atau masa berlakunya berakhir, Kode Billing
dapat dibuat kembali. Tanggung jawab isian Kode Billing ada pada Wajib Pajak yang namanya
tercantum di dalamnya.
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. CETAKAN KODE
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK BILLING

NPWP : 80.848.170.9-606.000

NAMA : ITS PTN BH

ALAMAT : JL KOMPLEK KAMPUS ITS - KOTA SURABAYA

NOP : -

JENIS PAJAK : 411121

JENIS SETORAN : 100

MASA PAJAK : 12-12

TAHUN PAJAK : 2023

NOMOR KETETAPAN : -

JUMLAH SETOR : Rp. 50.000

TERBILANG : Lima Puluh Ribu Rupiah

URAIAN : PPh 21 Honorarium Ketua Penelitian KILAB Tahun 2023

NPWP PENYETOR : 80.848.170.9-606.000

NAMA PENYETOR : ITS PTN BH

GUNAKAN KODE BILLING DI BAWAH INI UNTUK MELAKUKAN PEMBAYARAN.

ID BILLING : 0283 3179 3548 002

MASA AKTIF : 03/01/2024 11:40:11

Catatan : Apabila ada kesalahan dalam isian Kode Billing atau masa berlakunya berakhir, Kode Billing
dapat dibuat kembali. Tanggung jawab isian Kode Billing ada pada Wajib Pajak yang namanya
tercantum di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai