JUDUL PENELITIAN
MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI
GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM
TIM PENGUSUL
JUDUL PENELITIAN
TIM PENGUSUL
II
KATA PENGANTAR
III
IV
ABSTRAK
Kata kunci : energi baru terbarukan, konversi energi, modul pembelajaran, point
absorbers
V
MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI
GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM
VI
VII
BAB I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia yang semakin pesat pada awal-awal dekade milenium ini
telah menuntut pemenuhan kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas.
Pemenuhan energi nasional di Indonesia mempunyai kecenderungan yang sama
seperti konsumsi dunia yakni didominasi energi fosil. Kondisi ini disadari oleh
berbagai pihak sebagai hal sangat memprihatinkan, khususnya mengingat
cadangan minyak nasional yang semakin menurun. Hal ini merupakan tantangan
untuk menghadirkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang bisa diperoleh dari
lingkungan laut. Energi laut memang belum cukup berkembang dan dioperasikan
secara global, apalagi di Indonesia. Hambatan utama dari terbatasnya
perkembangan energi laut, menurut Srikanth (2014), adalah teknologi yang belum
cukup matang dan mantap, biaya masih relatif tinggi dan jauh dari skala
ekonomis, hanya terdapat pada lokasi tertentu dan seringkali tidak dapat
dipindahkan, keterbatasan data kondisi laut, dan lain sebagainya.
Mempertimbangkan hal ini maka upaya terus dilakukan di berbagai perguruan
tinggi dan lembaga riset untuk mengembangkan teknologi konversi energi laut
yang berbiaya relatif rendah.
Departemen Teknik Kelautan memiliki laboratorium dalam menunjang kegiatan
Tri Dharma perguruan tinggi dibidang kelautan. Laboratorium Hidrodinamika
serta Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut merupakan kolam uji untuk
mensimulasikan gelombang air laut dengan skala tertentu. Pada kolam uji
Laboratorium Hidrodinamika (Towing Tank) kapasitas kolam sebesar 300 m3.
Laboratorium Lingkungan dan Energi Lautan dengan kolam uji (Flume Tank)
juga memiliki kapasitas penampungan sebesar 50 m3 yang sering digunakan
dalam pengujian bidang kelautan terkait teknologi EBT, bidang pantai dan lain
sebagainya.
Dalam konteks pembelajaran konversi energi gelombang laut, agar mahasiswa
mengetahui beberapa ilmu dasar terkait karakteristik dan jenis gelombang laut
yang diterapkan pada teknologi EBT maka peningkatan pemahaman materi perlu
diberikan melalui simulasi kedua kolam uji ini. Sejauh ini proses pengolahan data
1
pada pembelajaran konversi energi gelombang laut dilakukan dalam tahap
terpisah yakni melakukan pemodelan fisik gelombang air laut pada kolam uji
(flumetank) untuk mendapatkan data time series ketinggian gelombang beserta
periodenya, selanjutnya data tersebut akan diolah menggunakan perangkat lunak
untuk dimodelkan secara numerik untuk melihat efektifitas energi listrik yang
dihasilkan. Proses pembelajaran materi dasar ini bisa menjadi efektif dan efisien
apabila peralatan yang digunakan selama pengujian bersifat lebih praktis dan
dapat terintegrasi.
Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dituntut untuk memiliki inovasi dalam
melakukan pengelolaan laboratorium dengan melakukan penemuan teknologi
tepat guna yang dapat bermanfaat bagi laboratorium dalam menunjang kegiatan
Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam penelitian ini akan didesain sebuah
prototype yang mampu mengkonversi energi gelombang air laut menjadi energi
listrik dengan skala laboratorium. Metode konversi yang akan diimplementasikan
adalah menggunakan mini generator yang dirangkai secara mekanik untuk
merespon model pembangkit ketika terkena gelombang pada kolam uji, sehingga
mahasiswa dapat melihat langsung energi listrik yang dihasilkan saat praktikum
proses pembelajaran Prototype ini juga mampu menghasilkan data time series
besaran listrik yang dihasilkan oleh sebuah model pembangkit yang dapat
dintegrasikan langsung dengan data gelombang. Terlebih inovasi dan teknologi
tepat guna PLP ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian dalam
berkarya dan mampu memberi manfaat bagi laboratorium dalam berkontribusi
bagi dunia maritim Indonesia.
2
c. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran
konversi energi gelombang air laut melalui visualisasi hasil konversi energi
listrik yang dihasilkan.
Melalui modul ini proses pembelajaran konversi energi gelombang air laut yang
sebelumnya hanya menghasilkan output data gelombang, dapat langsung
dikonversikan menjadi data besaran listrik. Secara metode pada proses pengolahan
data gelombang menjadi besaran energi listrik yang sebelumnya terpisah dan
menggunakan perangkat lunak lain, melalui modul ini proses tersebut dapat
diintegrasikan dan menjadi lebih efektif. Pemahaman mahasiswa selama
pembelajaran terkait konversi energi gelombang air laut semakin meningkat dengan
adanya simulasi yang langsung menghasilkan energi listrik secara visual.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Di samping klasifikasi dalam jenisnya, WEC juga dapat dibedakan dalam lingkup
mode operasinya. Hal ini terdiri dari 3 (tiga) macam, yakni a) submerged pressure
differen- tial (SPD), b) oscillating wave surge converter (OWSC), dan c)
oscillating water column (OWC). Mode operasi SPD memanfaatkan perbedaan
tekanan antara puncak dan lembah gelombang (Lehmann et al., 2014). Konverter
jenis OWC secara prinsip berupa struktur ruang atau chamber yang di bangun
umumnya di tepi pantai, dengan bagian bawah berlobang sedikit di bawah garis
air. Pada saat gelombang datang menuju pantai, gelombang akan masuk ke bawah
lobang struktur dan akan meningkatkan tekanan di dalam ruang. Pada saat
gelombang surut, tekanan udara di dalam ruang menurun. Kenaikan dan
4
penurunan tekanan di dalam ruang dialirkan ke dalam saluran dan dimanfaatkan
untuk memutar turbin (Meisen and Loiseau, 2009).
Konversi energi gelombang laut adalah proses mengubah energi kinetik
gelombang laut menjadi energi listrik atau energi mekanis yang dapat digunakan.
Ada beberapa metode atau jenis teknologi yang digunakan untuk melakukan
konversi ini. Beberapa di antaranya melibatkan penggunaan perangkat khusus
untuk menangkap energi gelombang laut dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Beberapa jenis konversi energi gelombang laut meliputi:
1. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (Wave Energy
Converters/WECs): Ini adalah perangkat yang dirancang khusus untuk
menangkap energi gelombang laut dan mengubahnya menjadi energi
listrik. Ada beberapa jenis WECs, termasuk perangkat yang bergerak naik-
turun, perangkat yang bergerak bolak-balik, atau perangkat yang
menangkap energi melalui gerakan getaran.
2. Pemanfaatan Turbin Arus Laut (Tidal Turbines): Turbin arus laut mirip
dengan turbin angin, tetapi mereka dirancang untuk beroperasi di bawah
permukaan air. Mereka menggunakan arus pasang-surut untuk
menghasilkan energi mekanis, yang kemudian dapat diubah menjadi energi
listrik.
3. Penggunaan Pantai Gelombang (Overtopping Devices): Perangkat ini
memanfaatkan air yang melimpah dari gelombang laut yang tumpah ke
daratan. Energi kinetik dari air yang melimpah ini digunakan untuk
menggerakkan turbin atau generator, menghasilkan energi listrik.
4. Konversi Energi Termal Laut (Ocean Thermal Energy
Conversion/OTEC): Metode ini memanfaatkan perbedaan suhu antara
lapisan permukaan air laut dan lapisan air yang lebih dalam. Energi panas
yang diserap oleh permukaan laut digunakan untuk menguapkan zat cair
yang menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan
menghasilkan energi listrik.
5. Penggunaan Perangkat Gelombang Linier (Point Absorbers):
Perangkat ini bergerak naik-turun sejalan dengan gelombang dan
5
mengonversi gerakan tersebut menjadi energi mekanis yang dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik.
6
3. Optimasi Rasio Gear:
Pemilihan rasio gear tertentu dapat mempengaruhi efisiensi
keseluruhan sistem. Rasio gear yang optimal akan tergantung pada
karakteristik gelombang laut yang diharapkan, desain perangkat,
dan persyaratan energi yang dibutuhkan.
4. Simulasikan dan Uji:
Setelah menghitung rasio gear, dapat dilakukan simulasi atau uji
coba kecil pada skala prototipe untuk memastikan bahwa rasio gear
yang dipilih memberikan hasil yang diinginkan.
7
kemungkinan timbulnya gelombang pantul dari sebelah kanan, yang
kemungkinan akan mengacaukan profil gelombang yang dibangkitkan.
FLUME TANK ITS
2m 25 m
8
9
BAB III. METODE PENELITIAN
10
3.1. Perancangan dan Pembuatan Modul Konversi Energi Gelombang
Acuan utama dalam perancangan modul fisik adalah pemilihan rancangan model
konversi energi gelombang yang telah dikaji dalam studi literatur. Perancangan
model fisik harus memenuhi tiga prinsip atau hukum kesamaan (Grinius, 2006;
Chanson, 2008; Munson et al., 2013), yakni: i) kesamaan geometri, yang pada
dasarnya menuntut agar model fisik mempunyai ukuran dan konfigurasi yang
proporsional sesuai benda skala penuhnya; ii) kesamaan kinematik, yang pada
dasarnya menuntut agar karakteristik kecepatan dan percepatan, baik fluida ataupun
struktur pemodelan fisik mempunyai proporsi yang sesuai dengan ukuran penuhnya;
iii) kesamaan hidrodinamik, yang menuntut agar model fisik serta eksitasi fluida
mempunyai proporsi yang sesuai dengan skala penuh dalam hal variabel massa,
momen inersia massa, gaya, serta frekuensi atau periode alaminya. Selanjutnya
rancangan mencakup juga tentang material yang akan dipakai, komponen-
komponen konstruksi atau scantiling.
Pada penelitian ini konversi energi gelombang laut yang digunakan adalah jenis
point absorber. Perangkat ini bergerak naik-turun sejalan dengan gelombang dan
mengonversi gerakan tersebut menjadi energi mekanis yang dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik menggunakan Secara skematik sistem yang akan dikaji adalah
seperti diilustrasikan dalam Gambar 3.2.
11
3.2. Perancangan dan Pembuatan Visualisasi dan Akuisisi Data Hasil
Konversi Energi Gelombang
Pada tahap ini lebih ditekankan pada visualisasi hasil konversi energi gelombang
laut berupa variasi tegangan yang ditampilkan pada panel berupa lampu LED.
Output generator merupakan tegangan bolak balik (AC) agar bisa diunakan pada
lampu LED yang bertegangan DC maka digunakan komponen sederhana berupa
rectifier. Berikut adalah diagram kerja dari rectifier :
Akuisisi data hasil konversi yakni berupa tegangan AC/DC juga ditampilkan pada
display LCD Volt meter. Berikut adalah tampilan panel visualisasi dan akuisisi data
tegangan dari generator.
12
3.4. Perakitan Modul Konversi Energi Gelombang
Pada tahap ini perakitan modul konversi energi gelombang laut berbasis point
absorber dikerjakan dilaboratorium Lingkungan dan Energi Laut Departemen
Teknik Kelautan FTK-ITS. Tahapan awal adalah melakukan pembuatan struktur
dari logam tahan karat. Berikut adalah proses pembuatan struktur modul konversi
energi gelombang laut :
13
Perakitan struktur modul dan konverter point absorber perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi kolam uji dan batas ketinggian gelombang. Pada
Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut terdapat kolam uji Flumetank dengan
ketinggian permukaan air adalah maksimal 80 cm dengan tinggi gelombang reguler
maksimal 30 cm. Modul konverter ini didesain dengan batas pergerakan translasi
adalah 30 cm dengan menggunakan pengubah gerak rotasi berupa gear dengan
ukuran 16 dan 22. Berikut adalah hasil perakitan modul konversi energi gelombang
laut berbasis point absorber:
14
Gambar 3.7. Layout instalasi modul pada pengujian
15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap ini dilakukan dalam kerangka satu kesatuan untuk melakukan uji coba,
analisa dan evaluasi modul konversi energi gelombang pada skala laboratorium,
apabila ditemukan kekurangan atau potensi untuk peningkatan performa. Pada
tahap ini keterlibatan dosen yang ahli dibidang hidrodinamika / pengampu mata
kuliah terkait bidang diminta untuk melakukan supervisi, validasi dan memberikan
verifikasi serta saran untuk perbaikan kualitas.
Pada Gambar 4.1 diatas, ketinggian gelombang yang digunakan adalah H=20 dan
periode T=1,5 tampak terjadi perubahan kondisi lampu LED dari posisi tidak
bercahaya menjadi menyala dan bercahaya.
16
Pengamatan secara detail dan mendalam dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
gelombang reguler yang dibangkitkan dengan besaran listrik yang dihasilkan.
Berikut ringkasan data primer yang diamati selama uji coba :
Tabel 4.1. Data korelasi gelombang, putaran generator dan tegangan
1 15 1,5 5 25 0 0
2 20 1,5 6 164 0,7 7,73
Data yang diperoleh selama ujicoba pada modul ini akan dianalisa untuk melihat
kualitas dari desain prototype, tingkat efektifitas dan efisiensi, serta kesesuaian
gelombang, gerak model pembangkit dan tegangan listrik hasil konversi selama
ujicoba.
17
KORELASI TINGGI GELOMBANG VS PUTARAN GENERATOR
250
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5
Pada grafik diatas korelasi antara tinggi gelombang dan putaran motor bersifat
linier. Semakin besar tinggi gelombang maka putaran motor yang terjadi akan
tinggi.
18
Pada gambar 4.2 diatas korelasi yang tampak adalah semakin meningkat periode
gelombang maka putaran generator cenderung mengalami penurunan. Korelasi ini
berlaku pada jenis pembangkit point absorber , karena semakin lama jarak periode
puncak dan lembah sebuah gelombang ketika gaya kinetik diterima pelampung
maka kecepatan perubahan gaya translasi yang diproses oleh gear mekanik akan
mempengaruhi kecepatan putaran generator.
Melalui modul ini proses pembelajaran konversi energi gelombang air laut yang
sebelumnya hanya menghasilkan output data gelombang, dapat langsung
dikonversikan menjadi data besaran listrik. Secara metode pada proses pengolahan
data gelombang menjadi besaran energi listrik yang sebelumnya terpisah dan
menggunakan perangkat lunak lain, melalui modul ini proses tersebut dapat
diintegrasikan dan menjadi lebih efektif. Pemahaman mahasiswa selama
pembelajaran terkait konversi energi gelombang laut diharapkan semakin
meningkat dengan adanya simulasi yang langsung menghasilkan energi listrik
secara visual.
19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengujian dengan variasi jenis dan bentuk pelampung yang
berbeda.
2. Perlu dilakukan pengujian menggunakan gelombang irregular dengan
spektrum yang berbeda untuk menggambarkan kondisi sebenarnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hendradhata, D.P., Sulaiman, A,. 2020. Prototype Mini Fluem Tank sebagai Media
Pembelajaran Simulasi Gelombang Laut Reguler pada Laboratorium
Departemen Teknik Kelautan Prosiding Seminar Hasil KTI Kemendikbud
21
Jarocki, D. (2010). “Wave Energy Converter Performance Modeling and Cost of
Electricity Assessment”. MSc Thesis, The Faculty of California
Polytechnic State University, USA
Munson, B.R., Rothmayer, A.P., Okiishi, T.H. and Huebsch, W.W. (2013).
22
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
23
LAMPIRAN DATA PENGUKURAN
24
H=20 Tegangan Putaran H=20 Tegangan Putaran
Listrik Generator Listrik Generator
T=1,8 Volt RPM T=1,8 Volt RPM
1 0.956 36 1 0.028 6
2 3.680 72 2 1.548 36
3 3.930 95 3 2.288 54
4 6.920 120 4 3.563 78
5 3.344 75 5 5.753 114
6 1.620 47 6 3.375 70
7 2.287 54 7 2.486 55
8 3.467 68 8 3.467 68
9 1.774 50 9 3.830 92
10 3.275 64 10 4.920 98
11 2.464 56 11 3.244 64
12 3.578 70 12 3.878 76
V rata-rata 3.107916667 V rata-rata 3.198333333
RPM rata-rata 67.25 RPM rata-rata 67.58333333
25
LAMPIRAN DRAFT ARTIKEL
26
LAMPIRAN Surat Pernyataan Ketua Pengusul
27
28
29
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
No Uraian Jumlah
Insentif
1 Insentif ketua dan anggota
Rp. 2.972.500,-
Bahan
2 ATK, barang persediaan, dan bahan penelitian (habis pakai)
Rp. 7,387,500
Biaya Sewa
3 Sewa alat, Sewa laboratorium
Rp. 1.800.00,-
Jumlah Rp. 12.160.000,-
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1, benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan program
Karya Inovasi Laboran dimaksud.
Laporan realisasi anggaran atas pelaksanaan kontrak seperti tersebut di atas dibuat dengan
sebenarnya sesuai bukti pengeluaran. Dokumen pendukung tersebut telah kami catat dalam
buku kas serta didokumentasikan sesuai ketentuan yang berlaku.
JUDUL PENELITIAN
TIM PENGUSUL
Laporan realisasi anggaran atas pelaksanaan kontrak seperti tersebut di atas dibuat dengan
sebenarnya sesuai bukti pengeluaran. Dokumen pendukung tersebut telah kami catat dalam
buku kas serta didokumentasikan sesuai ketentuan yang berlaku.
JUDUL : MODUL FISIK PEMBELAJARAN KONVERSI ENERGI GELOMBANG AIR LAUT PADA SKALA LABORATORIUM
PENERIMAAN PENGELUARAN
TANGGAL NO.BUKTI TANGGAL NO.
2023 URAIAN BUKTI JUMLAH 2023 URAIAN BUKTI JUMLAH PPH 21 PPN PPH 22 PPH 23
Sept Des PENER (RP.) Sep s/d Des PENGELUARAN (Rp). (Rp). (Rp). (Rp). (Rp).
Saldo Kas / Tunai - Rabu, 20 September 2023 Fotocopy, Materai, Jasa Kirim 1/KILAB/IX/2023 210.500 - - - -
Pelaksanaan Hibah 12.160.000 Senin, 25 September 2023 Besi Hollow+Besi siku 2/KILAB/IX/2023 951.000 - - - -
Tahun Anggaran 2023 Selasa, 26 September 2023 Rantai, Bosch dan Velg ukuran 12" 3/KILAB/IX/2023 752.000 - - - -
Rabu, 27 September 2023 Gear ukuran 18 dan 22 4/KILAB/X/2023 585.000
Sebesar 100 % Dari Selasa, 03 Oktober 2023 Cat Dasar + Cat Anti Karat+Thinner 5/KILAB/X/2023 380.000 - - - -
Nilai Kontrak Rabu, 04 Oktober 2023 Generator AC 0-36 Volt 300 Watt 6/KILAB/X/2023 850.000 - - - -
Rp 12.160.000,00 . Rabu, 11 Oktober 2023 Generator AC 0-36 Volt 100 Watt 7/KILAB/X/2023 580.000 - - - -
Rabu, 18 Oktober 2023 Point Absorber 8/KILAB/X/2023 950.000 - - - -
Kamis, 19 Oktober 2023 Kabel, skun, isolasi,dll 9/KILAB/X/2023 730.000 - - - -
Senin, 23 Oktober 2023 Jasa tukang las dan bubut 10/KILAB/X/2023 750.000 - - - -
Senin, 30 Oktober 2023 Konsumsi rapat 3x Pertemuan 11/KILAB/X/2023 306.000 - - - -
Rabu, 18 Oktober 2023 Akrilik 12/KILAB/X/2023 190.000 - - - -
Rabu, 15 November 2023 Sewa alat ukur 13/KILAB/XI/2023 750.000 - - - -
Rabu, 22 November 2023 Arduino , Inverter, Power Supply 14/KILAB/XI/2023 525.000
Selasa, 28 November 2023 Volt meter, Ampere meter, 15/KILAB/XI/2023 290.000
Jumat, 01 Desember 2023 Konsumsi Desiminasi 16/KILAB/XI/2023 400.000
Jumat, 01 Desember 2023 Honorarium 17/KILAB/XI/2023 2.900.000 - 72.500 - -
NPWP : 80.848.170.9-606.000
NOP : -
NOMOR KETETAPAN : -
Catatan : Apabila ada kesalahan dalam isian Kode Billing atau masa berlakunya berakhir, Kode Billing
dapat dibuat kembali. Tanggung jawab isian Kode Billing ada pada Wajib Pajak yang namanya
tercantum di dalamnya.
KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. CETAKAN KODE
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK BILLING
NPWP : 80.848.170.9-606.000
NOP : -
NOMOR KETETAPAN : -
Catatan : Apabila ada kesalahan dalam isian Kode Billing atau masa berlakunya berakhir, Kode Billing
dapat dibuat kembali. Tanggung jawab isian Kode Billing ada pada Wajib Pajak yang namanya
tercantum di dalamnya.