Pertama-tama, terima kasih kepada orang tua, guru pembimbing dan rekan-rekan sekalian atas
dukungan nya sehingga kami dapat mengetahui tata cara perevisian karya tulis sehingga
perevisian karya tulis dari ini bisa selesai guna untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah
pembangkit listrik tenaga arus laut.
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat. Amin...
PEMBAHASAN
Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi pemanfaatan energi dari laut adalah melalui
konversi tenaga kinetik masa air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat beberapa negara telah
berhasil melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan energi arus dan
pasang surut, mulai dari prototype turbin pembangkit hingga mencapai turbin skala komersial
dengan kapasitas 1,2 MW/turbin, seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia, Perancis,
Norwegia, Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan
Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara, mencapai kecepatan 5,0 m/detik,
namun durasinya hanya mencapai 2-3 jam per hari. Berbeda dengan energi gelombang laut yang
hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan saja, arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan
yang lebih dalam dan bahkan sampai ke dasar laut. Kelebihan karakter fisik arus laut ini
memberikan peluang yang lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi kinetic menjadi
energi listrik.
Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut lazimnya dilakukan dengan mengadopsi
prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi
kinetik arus laut menjadi energi rotasi dan energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin arus
laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan oleh turbin angin, karena rapat massa air laut
hampir 800 kali rapat massa udara. Kapasitas daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan
pendekatan matematis yang memformulasikan daya yang melewati suatu permukaan atau luasan.
Misalkan suatu aliran fluida yang menembus suatu permukaan A dalam arah yang tegak lurus
permukaan, maka rumus umum yang digunakan adalah formulasi Fraenkel (1999) yaitu: 12P=
12 A V3 ' type="#_x0000_t75">, dimana P= daya (watt); = rapat massa air (kg/m); A=
luas penampang (m); dan V= kecepatan arus (m/s).
Ujicoba lapangan pembangkit listrik tenaga arus laut prototype T-Files ITB di Selat
Nusapenida, Bali
Prototipe dalam skala besar (> 80 kW) direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2012-2014
oleh institusi terkait lainnya yang berkewenangan (Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi, Puslitbangtek EBTKE, Kementerian Ristek, BPPT, dsb.) untuk
mengembangkan dan meningkatkan status skala prototipe menjadi skala pilot dan skala
komersial.
Diharapkan pada tahun 2025 energi listrik tenaga arus laut yang dihasilkan dari berbagai
pembangkit (PLTAL) akan menunjang pencapaian proporsi 5% berbagai energi terbarukan dari
sasaran kebijakan energi 25% bauran energi Indonesia, sesuai dengan visi bauran energi 25-25.
Road map penelitian karakteristik arus laut serta estimasi daya listrik yang telah dilaksanakan
oleh PPPGL sampai tahun 2010 di perairan Nusa Tenggara, seperti yang ditunjukkan table
dibawah ini.
No.
Selat
Lombok
Selat
Penida
Nusa Selat
Larantuka
15 m2
40 m2
70-150 kW
200-400 kW
Selat
Pantar
Keterangan
1,5-3,4 m/det
1,5-3,1 m/det
Kecepatan arus
40 m2
40 m2
Luas Turbin
50-250 kW
Daya Listrik
Tahun 2006
Tahun 2010
NAMA
NPM
PRODI
: ELWIN FADLI
:14.6.21.201.C.0737
:TEKNIK MESIN S1