Disusun Oleh:
2022
Deskripsi Tugas
Carilah informasi mengenai potensi, teknologi, dan kabar terkini mengenai Wave and
Tidal Energy Converter in Indonesia.
Energi Gelombang Laut
Energi Tidal
Kelebihan dari energi tidal ini diantaranya adalah sangat efisien karena massa jenis
air 800 kali lebih besar daripada udara, sehingga bisa tahan dengan jangka waktu yang
lama (100 tahun). Energi Tidal lebih mudah diprediksi dari pada Energi Baru
Terbarukan lain seperti Energi Surya maupun angin karena kepastian mengenai pasang
surut air laut yang lebih mudah diprediksi dibandingkan dengan waktu pencahayaan
matahari maupun laju aliran angin.
Sementara kekurangannya adalah energi tidal ini sangat mahal dari tahap awal
sampai akhir, bisa merusak lingkungan walaupun lokal (tidak berdampak luas) sedikit
tempat yang potensial, dll. Biaya pembangunan dan pemeliharaan yang masih sangat
mahal, sebuah fasilitas 1.085 MW bisa membutuhkan biaya sebanya 1,2 miliar dolar
AS untuk membangun dan menjalankan.
Gambar di atas menjelaskan bahwa, energi tidal bergantung pada gravitasi bulan
dan matahari sehingga bisa mudah diprediksi.
POTENSI
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan luas perairan hampir
60% dari total wilayah Indonesia. Laut di Indonesia menyimpan potensi yang sangat
besar dalam bidang energi terbarukan terlebih energi tidal.
Dapat dilihat dari gambar diatas banyak sekali wilayah di Indoensia yang
berpotensi menjadi lokasi untuk mengembangkan dan mengoptimalkan energi dari laut
ini. Negara Indonesia memiliki potensial untuk energi tidal. Dengan potensi teoritis
energi tidal mencapai 160 GW negara kita dalah mangsa para konsultan – konsultan
energi asing, karena ini adalah pasar yang menggiurkan.
1. Kalimantan Barat
Kalimantan barat merupakan wilayah yang sedang mengalami krisis ketersediaan
energi listrik dan dapat dikatakan hampir tidak memiliki sistem cadangan
pembangkitan listrik. Kisaran pasang surut air laut di wilayah ini dapat mencapai 1,3
m hingga 5,7 m, hal tersebut dapat dikatakan potensial untuk dimanfaatkan dalam
pemanfaatan teknologi energi pembangkit listrik energi tidal.
Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan energi pasang surut air laut di
wilayah ini yaitu dengan menerapkan Floating Dam. Analisis data yang didapatkan
yaitu teknologi ini dapat menghasilkan energi listrik yang diketahui dari perhitungan
jumlah rumah yang dapat dialiri arus listrik menggunakan teknologi ini. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan output daya listrik yang dapat dihasilkan berkisar 730
MWh/hari.
2. Cilacap
Cilacap menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi dalam pemanfaatan
energi pasang surut air laut karena memiliki potensi pasang surut air laut yang cukup
tinggi. Wilayahnya perairannya yang dipengaruhi oleh air laut Samudera Hindia
sehingga potensinya cukup besar. Hal tersebut menjadikan Cilacap digunakan untuk
penelitian bagaimana arus pasang surut air laut dapat beroperasi.
3. Selat Larantuka Flores Timur
Selat Larantuka merupakan selat laut yang berada di wilayah Flores Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Larantuka mempunyai lebar satu kilometer dengan
kecepatan arus laut di Selat Larantuka rata-rata 4,5 dan 5,0 m/s. Rencana proyek
pembangkit listrik pasang surut meliputi pembangunan 4 elemen Jembatan pasang
surut dengan 32 buah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut yang terpasang
di dalamnya. Di mana kapasitas terpasang tiap turbin adalah sebesar 16 MW.
Perlu kita ketahui bahwasanya tahun ini konsultan energi dari Belanda sukses
mengeksekusi sebuah proyek pembangkit listrik memanfaatkan energi tidal di Flores,
NTT dengan nilai lebih dari Rp. 5 Trilliun. Tidal Bridge sudah siap berinvestasi dari
dua tahun yang lalu dan sempat terhambat karena Pandemi. Persiapan investasi PLTAL
tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari pihat PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) yang nantinya akan membeli listrik dari PLTAL.
Referensi