Anda di halaman 1dari 17

RENEWABLE ENERGY

OCEAN ENGINES
ELANG LYRA BAYUH AJI (21050120130139)
SUKO MULYONO (21050120140155)
Ocean Engines
1. Latar Belakang
2. Definisi
3. Potensi
4. Energi Gelombang
5. Energi Pasang-Surut
6. Energi Salinasi
Latar Belakang
Energi alternatif merupakan sumber energi terbarukan yang akan selalu tersedia, contohnya seperti
matahari, angin, air, biomasa, dan panas bumi. Tidak seperti minyak bumi atau batubara merupakan
energi fosil yang bisa habis. Contoh lain dari energi alternatif adalah energi laut. Laut dan samudra
memiliki potensi yang belum banyak diketahui masyarakat umum yakni potensi energi laut dan
samudra untuk menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan pengembangan potensi
energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Prancis dan Jepang.
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh
kekuatan yang berbeda. Energi-energi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Meskipun
pada masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber
energi terbarukan lainnya, selain itu energi yang dihasilkan oleh gelombang air laut hanya bisa
digunakan di sekitar daerah laut saja. Tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk
masa depan.
Energi Laut
Energi laut adalah energi yang dapat dihasilkan dari
energi kinetik pergerakan mekanik air laut, energi
potensial dari perbedaan ketinggian muka air laut serta
perbedaan termperatur air laut. Energi laut dapat
dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan
teknologi yang telah berkembang pesat. Energi-energi
tersebut merupakan energi terbarukan karena berasal
dari proses alam yang berkelanjutan
Potensi
Indonesia memiliki energi laut yang potensial karena mengingat Indonesia memiliki garis
pantai yang panjang dan wilayah maritim yang luas, sumber daya energi laut memiliki potensi
yang sangat besar untuk dieksploitasi sebagai solusi energi baru terbarukan yang ramah
lingkungan dimasa depan untuk menyelesaikan masalah krisis energi, terutama untuk pulau-
pulau terisolasi yang belum terkoneksi jarigan listrik PLN.
Indonesia adalah negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Wilayah
Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, memiliki luas daratan 1,9 juta km2 dan garis pantai 95.181
km, serta wilayah cakupan laut mencapai 3,1 juta km2.
Di Indonesia beberapa daerah yang mempunyai potensi energi pasang-surut adalah Bagan
Siapi-api yang pasang surutnya mencapai 7 meter, Teluk Palu yang struktur geologinya
merupakan patahan (Palu Graben) sehingga memungkinkan gejala pasang surut, Teluk Bima di
Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Kalimantan Barat, Papua, dan pantai selatan Pulau Jawa yang
pasang surutnya bisa mencapai lebih dari 5 meter.
Energi Gelombang
Gelombang laut merupakan gerakan permukaan air laut akibat hembusan angin. Angin
yang bertiup di atas permukaan air laut menimbulkan gelombang dan membawa suatu
kecepatan yang mempunyai energi. Energi gelombang dapat dijadikan sebagai energi
pengganti minyak atau energi terbarukan.

Teknologi Konversi Energi Gelombang merupakan teknologi untuk merubah energi


gelombang menjadi energi lain salah satunya menjadi energi mekanik. Konversi energi
gelombang dapat diklasifikasikan menjadi Offshore Wave Energy Converters dan
Shoreline Wave Energy Converters.
Offshore Wave
Energy Converters
Offshore Wave Energy Converters biasanya memiliki 4
kategori, antara lain:
1. Heaving buoys (Pelampung naik-turun)
2. Hinged contour (Kontur berengsel)
3. Overtopping
4. Osillating water column (Kolom air berosilasi).
Hinged contour

Osillating water column

Heaving buoys

Overtopping
Shoreline Wave
Energy Converters
Konverter energi gelombang pantai biasanya termasuk dalam
salah satu dari dua kategori, antara lain:
1. Tapered Channel System
2. Oscillating Water Column (OWC)—Wavegen System
Energi Pasang-Surut
Cara kerja dari energi pasang surut adalah ketika air
laut sama tingginya dengan muka air dalam waduk
maka saluran air ke turbin ditutup. Sementara itu ketika
tinggi muka air laut mencapai kira-kira setengah tinggi
air pasang maksimum, katup saluran air dibuka dan air
laut masuk ke dalam waduk melalui saluran lubang air.
Ketika perbedaan tinggi air waduk dengan air laut sudah
cukup besar, maka lubang air yang menghubungkan
waduk dengan laut dibuka dan turbin dijalankan. Pada
keadaan ini air akan keluar ke laut dan permukaan air
dalam waduk perlahan menurun. Setelah air dalam
waduk sama tingginya dengan air laut, lubang air
ditutup kembali.
Kelebihan Energi Pasang-Surut
1. Mudah Diprediksi
Tarikan gravitasi dari matahari dan bulan yang mengontrol pasang surut membuat
pasang surut memiliki sifat yang dapat diprediksi polanya, melihat bagaimana pasang
surut memiliki siklus yang cukup mudah untuk dipelajari.

2. Energi Bersih
Pembangkit listrik tenaga pasang surut tidak membutuhkan ruang yang besar dan tidak
mengeluarkan gas rumah kaca selama melakukan produksi listrik.

3. Output Tenaga yang Besar


Pembangkit listrik tenaga pasang surut mampu menghasilkan listrik dalam jumlah
besar. Salah satu alasan utamanya adalah karena air sangat padat yaitu hampir 830
kali lebih padat daripada udara. Ini berarti bahwa turbin pasang surut akan
menghasilkan lebih banyak energi daripada turbin angin dengan ukuran yang sama.
Kekurangan Energi Pasang-Surut
1. Biaya Pembangunan yang Mahal
Pembangkit listrik tenaga pasang surut tergolong memiliki biaya pembangunan
yang sangat mahal. Hal ini disebabkan karena medan pembangunan yang agak
sulit serta turbin yang dibutuhkan juga harus mampu memiliki ketahanan
terhadap tingkat korosi yang tinggi.

2. Efek Lingkungan
Saat turbin berputar, ikan dan kehidupan laut lainnya dapat berenang ke salah
satu turbin yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian. Turbin pasang
surut juga menciptakan kebisingan di bawah permukaan air
Energi Salinasi
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.
Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.Kandungan
garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil
sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar.Salinitas laut adalah
jumlah kadar garam yang terdapat dalam air laut. Salinitas berpengaruh
terhadap kehidupan organisme perairan. Setiap daerah perairan di bumi ini
memiliki salinitas yang berbeda-beda.
Desalinasi adalah proses menghilangkan garam, mineral, dan padatan
terlarut lainnya dari air asin, untuk mendapatkan air tawar. Desalinasi reverse
osmosis adalah jenis desalinasi yang menggunakan membrane. Pada
membrane akan menciptakan penghalang, antara air dan partikel garam.
Reverse Osmosis
Desalinasi menggunakan teknologi reverse osmosis, akan
memisahkan molekul air dari air laut. Air baku akan melewati
ribuan membrane semipermeable dengan tekanan yang
sangat tinggi. Pada proses desalinasi air laut ini hanya
molekul ukuran lebih kecil dari 0,0001 micron yang bisa
melewati membrane.
Sea water reverse osmosis adalah salah type reverse
osmosis untuk proses desalinasi air laut. Sea water reverse
osmosis mempunyai beberapa pilihan kapasitas, dari yang
paling kecil sampai tidak terbatas. Sebagai contoh mulai
1.000 liter / hari sampai 100 M³/Jam. Sementara desalinasi
menggunakan metode thermal, umumnya untuk kapasitas
yang besar.
Manfaat Desalinasi Air Laut Reverse Osmosis
Manfaat desalinasi air laut cukup baik. Sehingga bisa menjadi solusi pengolahan air tawar.
Menghilangkan garam dan mineral lain dari air laut dan mengubahnya menjadi air
Sistem ini akan memberikan solusi bagi daerah yang memiliki sumber daya air tawar
yang terbatas.
Teknologi Desalinasi Merupakan teknologi yang sudah “proven” (terbukti) efektif untuk
menyediakan air bersih. Sistem ini selalu berkembang dari proses pengujian yang
efisien dari waktu ke waktu.
Bisa memanfaat sumber air laut yang melimpah, untuk menghasilkan air tawar.
Bahkan bisa langsung bisa menjadi air minum, dengan menambahkan satu step
reverse osmosis air tawar.
Tidak seperti teknologi lain sangat bergantung pada beberapa faktor seperti hujan,
sistem desalinasi air laut tidak bergantung pada apa pun selain air laut.
Plant desalinasi umumnya terletak di pinggir pantai, sehingga jika ada “accident” tidak
membahayakan lingkungan umum.
Referensi
Da Rosa, Aldo Vieira, and Juan Carlos Ordóñez. Fundamentals of renewable energy
processes. Academic Press, 2021.
Energi Pasang Surut sebagai Energi Terbarukan di Indonesia | kumparan.com
Loupatty, Grace. "Karakteristik energi gelombang dan arus perairan di Provinsi Maluku."
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan 7.1 (2013): 19-22.
Luhur, E. S., Muhartono, R., & Suryawati, S. H. (2013). Analisis finansial pengembangan energi
laut di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 8(1), 25-37.
Mahardiananta, IM Agus, Rukmi Sari Hartati, and Agus Dharma. "Analisa Potensi Energi
Pasang Surut Air Laut di Selat Pulau Serangan." J. SPEKTRUM 4.1 (2017): 15.
http://elearning.litbang.pu.go.id/teknologi/teknologi-konversi-energi-gelombang
https://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/14/1188/potensi.energi.laut.indonesia.menjanjikan
https://idoc.pub/documents/makalah-energi-terbarukan-eljqk5yr7v41
https://m.kumparan.com/amp/mujadid-aldin/teknologi-pemanfaatan-energi-gelombang-laut-
di-wilayah-perairan-pantai-1uY7jASLLaS
https://mapurna.id/desalinasi-air-laut/
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai