ENERGI KELAUTAN
DISUSUN OLEH:
ALDI DANU SETIAWAN
XII IPA 3
Energi laut adalah salah satu sumber energi terbarukan. Energi ini selanjutnya dibagi menjadi 4 kategori
dengan dua kategori utama: Energi Gelombang Laut dan Energi Pasang Surut. Energi laut merupakan
energi yang dihasilkan dari samudera dan laut, dan tentu saja merupakan sumber energi hijau terbarukan
karena metode dan teknologi yang digunakan untuk menangkap tenaga gelombang dan pasang surut tidak
menghasilkan emisi CO2. Saat ini ada 4 jenis atau subkategori energi laut:
1. Energi Gelombang Laut: berasal dari energi kinetik angin yang menyebabkan terjadinya
gelombang lautan.
2. Energi Pasang Surut: berasal dari pasang surut yang disebabkan oleh gaya gravitasi dari matahari
dan bulan.
3. Energi Gradien Salinitas: energi yang diambil dari perbedaan salinitas antara air asin laut dan air
tawar dari sungai.
4. Konversi energi termal lautan (OTEC): berasal dari perbedaan suhu antara permukaan dan dasar
lautan.
Laut menutupi sekitar 70% permukaan Bumi. Dengan sendirinya, laut bisa menjadi sumber energi
terbarukan terbesar.
Energi laut adalah salah satu dari energi terbarukan paling potensial. Energi terbarukan potensial
lainnya adalah Matahari, Angin, Biomassa / Biofuel, Panas Bumi dan Air.
Energi laut adalah salah satu Sumber Energi Terbarukan yang paling lambat perkembangannya
karena membutuhkan investasi lebih besar dari yang lain dan dalam banyak kasus lokasinya
berada jauh dari grid listrik. Tentunya, dibutuhkan lebih banyak R & D untuk mendorong teknologi
ini mencapai efektivitas biayanya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa biaya listrik yang dihasilkan dari laut bisa lebih murah
daripada sumber lain, tetapi karena kondisi lautan cepat berubah, pemeliharaan dan
pengoperasian fasilitas energi laut menjadi tinggi.
Energi mekanik dan energi panas adalah dua jenis energi yang dihasilkan dari laut. Energi
mekanik dihasilkan dari ombak dan pasang-surut, sedangkan panas dihasilkan dari panas
matahari.
Energi laut bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan memberi lapangan kerja. Di Eropa saja
diharapkan sekitar 26.000 pekerjaan akan tercipta pada tahun 2020 sebagai efek ekspansi dan
eksploitasi energi laut.
Setidaknya ada 25 negara di seluruh dunia yang berkepentingan dengan energi laut.
Negara-negara Eropa yang berinvestasi di energi laut dan telah memulai R & D pada energi laut
adalah: Spanyol, Portugal, Irlandia, Inggris dan Denmark. Negara-negara ini memiliki gelombang
dan angin yang kuat, pasang tinggi, dan sungai yang mengalir ke laut untuk menghasilkan gradien
salinitas.
Pada tahun 1996 proyek pasang surut La Rance selesai dengan kapasitas 240MW.
Bureau of Ocean Energy management, BOEM, didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2010 dan
pada tahun 2013 akan mendapat anggaran sekitar 170 juta dolar untuk beroperasi, menurut
dengan laporan pendiriannya.
Ocean Renewable Energy Coalition, OREC, didirikan pada bulan April 2005, merupakan asosiasi
perdagangan untuk industri energi laut di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk
mempromosikan pengembangan, penyempurnaan dan komersialisasi energi laut.
Ocean Energy Systems, OES, didirikan pada tahun 2001 oleh 3 negara sebagai sebuah kolaborasi
antar pemerintah untuk promosi energi laut /samudra. Sekarang telah berkembang menjadi 19
negara.
Energi laut adalah sumber energi terbarukan yang statusnya masih bayi bila dibandingkan dengan sumber
energi terbarukan lainnya, tetapi memiliki potensi besar karena 70% dari permukaan bumi ditutupi oleh
lautan. Potensi teoritis energi laut diperkirakan berada di sekitar 1.8TW untuk pengetahuan dan teknologi
saat ini.
Ada tiga cara yang umum untuk memanfaatkan laut sebagai sumber energi. Kita dapat menggunakan
gelombang laut, menggunakan gelombang pasang surut laut, atau dapat menggunakan perbedaan suhu
air laut. Berikut ini adalah penjelasannya.
Energi Gelombang
Energi kinetik (gerakan) terdapat pada gelombang air laut. Energi ini dapat digunakan untuk menggerakkan
turbin. Sederhananya, gelombang naik ke sebuah ruangan. Air yang naik mendorong udara untuk keluar
dari dalam ruangan. Udara yang bergerak akan memutar turbin yang dapat mengerakkan generator. Ketika
gelombang turun, udara mengalir melalui turbin dan kembali ke dalam ruang melalui pintu yang semulanya
tertutup. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem energi gelombang. Metode lainnya benar-benar
menggunakan gerakan naik turun gelombang untuk mendorong sebuah piston yang bergerak ke atas dan
ke bawah di dalam silinder. Piston ini yang akan mengaktifkan generator. Kebanyakan sistem energi
gelombang sangat kecil. Tapi, mereka dapat digunakan untuk menyalakan pelampung peringatan atau
mercusuar kecil.
Bentuk lain energi laut disebut energi pasang surut. Ketika pasang datang menuju pantai, air tersebut
terperangkap di waduk di belakang bendungan. Kemudian ketika surut, air di belakang bendungan dapat
dibiarkan keluar seperti di pembangkit listrik tenaga air biasa. Energi pasang surut telah digunakan sejak
sekitar abad 11, saat itu bendungan kecil dibangun di sepanjang muara laut dan sungai kecil. air pasang
surut di balik bendungan itu digunakan untuk memutar kincir air untuk menggiling biji-bijian. Agar energi
pasang surut bekerja dengan baik, diperlukan volume yang besar pada saat terjadi pasang surut.
Diperlukan kenaikan minimal 16 kaki antara air surut dan pasang tinggi. Di bumi ini, hanya ada beberapa
tempat di mana perubahan pasang surut seperti ini terjadi. Beberapa pembangkit listrik sudah beroperasi
menggunakan ide ini. Sebuah pembangkit di Perancis memproduksi cukup banyak energi dari pasang
surut air laut (240 megawatt) untuk memasok daya bagi 240.000 rumah. Fasilitas ini disebut Stasiun La
Rance, di Perancis. Pembangkit ini mulai memproduksi listrik pada tahun 1966. pembangkit ini
memproduksi sekitar seperlima dari pembangkit listrik tenaga nuklir atau pembangkit listrik batubara biasa.
Dan Stasiun La Rance ini lebih dari 10 kali kekuatan dari stasiun pasang surut terbesar kedua di dunia,
Stasiun Annapolis Kanada (17 megawatt). Konversi Energi Panas Laut ( Ocean Thermal Energy
Conversion, OTEC) Idenya bukanlah hal baru. Penggunakan suhu air untuk menghasilkan energi
sebenarnya bisa dirujuk ke tahun 1881 ketika insinyur Perancis bernama Jacques D ‘Arsonval pertama kali
memikirkan OTEC. Ide yang paling mutahir adalah menggunakan perbedaan suhu di laut. Jika Anda
pernah berenang di laut dan menyelam jauh ke bawah permukaan, Anda akan menyadari bahwa semakin
dalam maka air akan semakin dingin. Air lebih hangat di permukaan karena sinar matahari menghangatkan
air laut tersebut. Tapi di bawah permukaan, air laut menjadi sangat dingin. Karena itulah penyelam
memakai pakaian anti dingin saat mereka menyelam ke dalam. Baju selam mereka menahan panas tubuh
agar mereka tetap hangat. Pembangkit listrik dapat dibangun yang menggunakan perbedaan suhu untuk
menghasilkan energi. Perbedaan setidaknya 38 derajat Fahrenheit diperlukan antara air permukaan yang
lebih hangat dan air laut yang lebih dingin di bagian dalam. Menggunakan jenis sumber energi ini disebut
Konversi Energi Panas Laut atau OTEC.
Potensi energi air laut belum banyak diketahui masyarakat pada umumnya adalah sebagai potensi energi
baru terbarukan dimana potensi suhu air laut dan samudra dapat menghasilkan energi listrik. Dalam hal
banyak negara maju melakukan penelitian dan pengembangan potensi energi baru terbarukan guna untuk
menghasilkan energi listrik.
i.Kelebihan Keuntungan dari teknologi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) ini antara lain adalah:
1.Sumber daya energi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan sumber terbarukan secara
alamiah.
2. Tidak ada dampak terhadap lingkungan, bahkan dari sisi ekologi berdampak positif karena akan
memperkaya nutrisi pada permukaan air laut.
3. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
4. Tidak membutuhkan bahan bakar yang besar, biaya operasional relatif rendah
5. Produksi listrik stabil
ii. Kekurangan
Biaya investasi awal Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) masih terlalu mahal.
Sistem power Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) dapat dibagi kedalam dua kategori siklus
tertutup (closed cycle) dan siklus terbuka (open cycle).Pada siklus tertutup (closed cycle), fluida kerja
(working fluid) di pompa ke dalam evaporator setelah mengalami kondensasi. Pada Siklus terbuka (Open
cycle) merupakan pelopor dari variasi siklus Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), dimana pada
siklus terbuka (Open cycle) berhubungan pada penggunaan air lautsebagai fluida kerja (working fluid).
Sebuah skema di bawah merupakan gambaran umum komponen-komponenyang ada di model Ocean
Thermal Energy Conversion (OTEC) siklus terbuka. Siklus tersebut merupakan dasar dari siklus Rankine
yang mengkonversienergi panas (thermalenergy) dari air hangat permukaan menjadi energi listrik. Dalam
siklusnya, air laut yang hangat dilewatkan kedalam ruang evaporasi, dimana bagian dari air laut di konversi
ke dalam uap bertekanan rendah. Uapnya kemudian dilewatkan melalui turbin, dimana mengekstraksi
energi, lalu kemudian keluar kedalam kondensor. Sebaliknya, air yang mengalami kondensasi dapat
digunakan sebagai desalinisasi air karena tidak dikembalikan kedalam evaporator.
SOAL DAN JAWABAN
2. Mengapa pemanfaatan energi alternatif dari gelombang pasang surut ini masih belum banyak
digunakan?
Jawab:
Energi pasang surut merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang relatif lebih mudah diprediksi
jumlahnya dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya saat ini belum luas karena
tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang memiliki pasang surut yang mencukupi.
5. Apa saja potensi yang dapat dikembangkan pada wilayah lautan Indonesia?
Jawab:
Berikut potensi sumber daya laut di Indonesia:
Perikanan Tangkap dan Perikanan Budi Daya. Sumber daya perikanan adalah potensi sumber
daya laut yang paling besar di Indonesia
Hutan Mangrove (Hutan Bakau)
Terumbu Karang
Pertambangan dan Energi
Padang Lamun
Pariwisata Bahari.
6. Apa itu energi terbarukan laut?
Jawab:
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik
turunnya gelombang air laut.