Lautan/Samudra
Muhammad Daffa Pratama
2110115110010
PENDAHULUAN
Lingkungan laut merupakan salah satu sumber daya alam yang besar di bumi
yang mengandung berbagai hal-hal yang besar dimana dapat dimanfaatkan
manusia untuk dikumpulkan, dipanen, dan ditambang
Sejak awal peradaban, laut telah digunakan dalam tiga cara utama: untuk
transportasi, untuk kekuatan militer, dan sebagai sumber makanan. Sejak
revolusi industri, dasar ini telah diperluas dan sekarang termasuk minyak
bumi, mineral, dan energi.
Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang meliputi, ruang lingkup yang
luas yang mencakup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme
mikroskopis hingga paus pembunuh, dan habitat laut) mulai dari perairan
dalam hingga ke daerah pasang surut di pantai dataran tinggi dan daerah
muara yang luas
Secara umum, sumberdaya kelautan terdiri atas sumberdaya dapat pulih
(renewable resources), sumberdaya tidak dapat pulih (non-renewable
resources), dan jasa-jasa lingkungan kelautan (environmental services).
1. Sumberdaya dapat pulih terdiri dari berbagai jenis ikan, udang, rumput laut,
termasuk kegiatan budidaya pantai dan budidaya laut (mariculture).
2. Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi mineral, bahan tambang/galian,
minyak bumi dan gas.
3. Sedangkan yang termasuk jasa-jasa lingkungan kelautan adalah pariwisata
dan perhubungan laut
Terdapat 3 ancaman utama terhadap sumber daya laut, yaitu:
1. Sedimentasi dan pencemaran.
Sedimentasi adalah proses penumpukan zat hara atau proses pelumpuran.
Pencemaran adalah kondisi dimana suatu perairan atau tempat mendapatkan
masukan zat yang berbahaya atau tidak dapat ditolerir oleh lingkungan tersebut
dalam jumlah yang berlebih.
2. Degradasi Habitat Degradasi adalah proses penurunan kualitas.
Jadi degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas habitat/tempat tinggal
mahluk hidup tertentu. Erosi pantai merupakan kondisi dimana suatu habitat telah
terdegradasi. Erosi pantai dapat dilihat dari penurunan garis pantai. Erosi pantai
terjadi karena proses alami dan tidak alami. Proses alami terjadi karena adanya
arus, angin, hujan, gelombang
3. Degradasi sumberdaya dan keanekaragaman hayati Degradasi sumberdaya
alam seperti penebangan hutan mangrove, rusaknya terumbu karang,
mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di daerah tersebut berkurang jenisnya
dan lama kelamaan punah. Hilangnya jenis-jenis hewan atau tumbuhan dalam
rantai makanan bisa menyebabkan adanya gangguan pada ekosistem. Kegiatan
reklamasi pantai yang sering dilakukan di wilayah pesisir diperkirakan dapat
merubah struktur ekologi komunitas biota laut bahkan dapat menurunkan
keanekaragaman hayati perairan
FAKTOR YANG MENDORONG SUMBER
DAYA KELAUTAN
1. Sumber Daya Manusia
Beberapa para ahli memberikan pengertian kualitas sumber daya manusia. Sumber daya
manusia adalah suatu keahlian atau skill yang berasal dari manusia itu sendiri. Keahlian
yang berasal dari manusia itu sendiri atau disebut sebagai tenaga atau kekuatan.
Beberapa hal yang utuh dan berkualitas, dapat dilihat dan ditinjau dari aspek yang relatif
mudah sampai dengan aspek yang relatif rumit.
Sumber daya kelautan dapat diartikan sebagai sumber daya yang meliputi, wilayah atau
suatu daerah yang luas yang mencakup semua kehidupan di dalam laut (flora dan fauna,
mulai dari organisme mikroskopis) mulai dari perairan yang dalam sampai ke perairan
pasang surut dipantai dataran tinggi dan daerah muara yang luas. Pada umumnya
kebanyakan masyarakat memanfaatkan dan berinteraksi dengan lingkungan laut mulai dari
pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang, ilmuan dan lain-lain.
3. Pemodalan
Masalah kemiskinan nelayan merupakan masalah yang bersifat multi dimensi
sehingga untuk menyelesaikannya diperlukan sebuah solusi yang menyeluruh, dan
bukan solusi secara parsial. Untuk kita, terlebih dahulu harus diketahui akar
masalah yang menjadi penyebab terjadinya kemiskinan nelayan. Secara umum,
kemiskinan masyarakat pesisir ditengarai disebabkan oleh tidak tepenuhinya hak-
hak dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan pangan, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, infrastruktur. Di samping itu, kurangnya kesempatan
berusaha, kurangnya akses terhadap informasi, teknologi dan permodalan.
Budaya dan gaya hidup yang cenderung boros, menyebabkan pesisir tawar
masyarakat miskin semakin lemah. Pada saat yang sama, kebijakan pemerintah
selama ini kurang berpihak pada masyarakat pesisir sebagai salah satu pemangku
kepentingan di wilayah pesisir.
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pemilihan suatu teknologi penangkapan ikan yang tepat untuk diterapkan dalam
pengembangan perikanan tanpa perlu mempertimbangkan :
(1) teknologi yang ramah lingkungan
(2) teknologi yang secara teknis dan ekonomis menguntungkan, dan teknologi yang
berkelanjutan.
5. Potensi
Potensi diartikan sebagai suatu serangkaian kemampuan, kesanggupan, kekuatan,
ataupun daya kemampuan yang mungkin bisa ditingkatkan lagi menjadi bentuk yang
lebih besar. Potensi dalam kegiatan bidang ekonomi berarti memiliki arti pengertian
sesuatu yang dapat dikembangkan atau dapat ditingkatkan pemanfaatan nilainya.
5. Potensi Laut
Potensi laut untuk menggiatkan hasil potensi ini maka diperlukan aktivitas atau
kegiatan dalam bentuk ekonomi yang bisa menggali dan juga bisa
meningkatkannya. Sebagai contoh untuk bisa meningkatkan hasil potensi
sumberdaya perairan atau laut maka harus ada kegiatan yang kita lakukan untuk
meningkatkan nilai manfaatnya atau harga jual beli. Misalnya dengan melakukan
kegiatan budidaya ikan kerambah, kegiatan budidaya rumput laut serta kegiatan
lainnya dimana bisa meningkatkan nilai.
SUMBERDAYA FISIK LAUTAN
GELOMBANG
Energi pasang surut merupakan bentuk energi dengan memanfaatkan beda ketinggian
pada waktu air laut pasang dan air laut surut. Pasang surut akan bervariasi dengan
waktu dan tingginya tergantung pada posisi relatif matahari, bulan dan bumi.
Topografi dan kedalaman laut pada keadaan tertentu dapat bertindak sebagai
resonator atau konsentrator pasang surut dan dapat menyebabkan tinggi pasang
mencapai 15 m. Tidak kurang dari 100 lokasi di dunia yang dinilai sebagai tempat yang
cocok bagi pembangunan pembangkit energi pasang surut (SOEPARDJO, 2005).
Mekanisme suatu pusat energi pasangsurut tergantung dari faktor meteorologi atau
geofisika, antara lain, arah dan kecepatan angin, lamanya angin bertiup dan luas
daerah yang dipengaruhi pasang-surut. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan dengan seksama. Pada pemanfaatan energi ini diperlukan daerah yang
cukup luas untuk dapat menampung air laut (reservoir area). Pada sisi lain energi ini
tidak menimbulkan bahan-bahan yang beracun (unhealthy waste), "exhaust gas", "ask",
"atmospheric radiation"(SOEPARDJO, 2005).
PENGELOLAAN SUMBER DAYA FISIK
LAUTAN
a. Kerjasama Lintas Sektor Pada kawasan pesisir, tidak hanya sektor perikanan yang
berperan besar. Sektor-sekor lainnya pun memiliki peranan besar karena saling terkait
untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada. Misalnya saja yang berkaitan
dengan perekonomian masyarakat pesisir, sektor industri dan jasa menjadi sektor yang
memiliki kontribusi besar dalam pengembangan usaha produktif masyarakat. Yang
berkaitan dengan kelestarian lingkungan juga tidak lepas dari peran serta dan
keterlibatan sektor industri dimana biasanya limbah industri dibuang ke perairan
b. Kerjasama Antar wilayah Kawasan pesisir pada dasarnya tidak dapat dibatasi
secara administratif. Berkaitan dengan hal ini, maka wilayah yang termasuk dalam
suatu kawasan (adanya homogenitas baik secara ekologis maupun ekonomis) haruslah
saling bekerjasama untuk meminimalisir konflik kepentingan. Kerjasama antar wilayah
dapat digalang melalui pembentukan forum kerjasama atau forum komunikasi antar
pemerintah daerah yang memiliki kawasan pesisir dan laut untuk mengantisipasi sejak
dini timbulnya perkembangan terburuk seperti konflik antar nelayan
c. Kerjasama Antar Aktor (stakeholders) Upaya pengurangan kesenjangan
sektoral dan daerah jelas memerlukan strategi khusus bagi penanganan secara
komprehensif dan berkesinambungan. Untuk itu, diperlukan adanya kebijakan
dari Pemerintah Pusat untuk menjembatani persoalan kemiskinan dan
kesenjangan sektoral dan daerah tersebut, melalui mekanisme kerjasama
antar aktor (stakehokders) yang melibatkan unsur-unsur masyarakat
(kelompok nelayan), pihak swasta / pengusaha perikanan (Private Sector),
dan pemerintah (Government).
TERIMA KASIH