Anda di halaman 1dari 20

Osean And Sea

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD DAFFA PRATAMA

NIM: 2110115110010

MATKUL

OCEANOGRAFI DAN LINGKUNGAN

DIAMPU OLEH:

Dr. H. SIDHARTA ADYATMA, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKUAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “An Outline Of The Geology Of
Indonesia”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Penulis
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam hal kelangsungan
hidup manusia dan juga dalam kepentingan suatu Negara. Laut merupakan
sebagai salah satu sarana transportasi yang banyak digunakaan dalam
pengangkutan barang-barang antar negara, transportasi pengangkutan orang
dan juga sebagai sarana transportasi dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak
dan gas. Salah satunya yaitu laut Indonesia yang saat ini merupakan jalur
transportasi yang strategis, yang dilalui kapal-kapal barang dari berbagai
negara-negara Asia maupun Eropa, ataupun sebaliknya. Selain itu, perairan
Indonesia terletak di antara negara-negara produsen dan negara-negara
konsumen, serta Indonesia memiliki anjungan eksplorasi dan eksploitasi
minyak lepas pantainya. Laut sendiri mengandung sumber daya alam yang
merupakan hal pokok dalam kelangsungan kehidupan manusia, sumber daya
alam (laut) yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat banyak,
pengelompokkannya dibedakan dalam 2 jenis, yaitu hayati dan non hayati2 ,
selain itu laut juga merupakan tempat tinggal bagi hewan dan juga tumbuhan.

B. Manfaat dan Tujuan


Mengetahui Secara garis besar atau secara umum mengenai Samudra
dan laut. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Samudra
dan laut.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar Sejarah
Pengetahuan tentang arus samudera, angin, ombak, dan pasang surut
kembali ribuantahun. Navigator Polinesia berdagang jarak jauh di Pasifik
pada awal sebagai 4000 bc (Layanan, 1996). Pytheas menjelajahi Atlantik
dari Italia ke Norwegia Pada 325 SM. Pedagang Arab menggunakan
pengetahuan mereka tentang angin yang berbalik dan arus di Samudra
Hindia untuk membangun rute perdagangan ke Cina di Tengah Berabad-abad
dan kemudian ke Zanzibar di pantai Afrika. Dan, hubungan antara pasang
surut dan matahari dan bulan dijelaskan dalam Samaveda dari Weda India
periode yang diperpanjang dari 2000 hingga 1400 sm (Pugh, 1987). Para ahli
kelautan itu yang cenderung menerima sebagai benar hanya apa yang telah
diukur dengan instrumen, memiliki banyak hal untuk dipelajari dari mereka
yang mencari nafkah di lautan.
Pengetahuan Eropa modern tentang lautan dimulai dengan pelayaran
penemuan oleh Bartolomeus Dias (1487–1488), Christopher Columbus
(1492–1494), Vasco da Gama (1497–1499), Ferdinand Magellan (1519–
1522), dan banyak lainnya. Mereka meletakkan dasar bagi rute perdagangan
global yang membentang dari Spanyol ke Filipina pada awal abad ke-16.
Rute didasarkan pada pekerjaan yang baik pengetahuan tentang angin
perdagangan, westerlies, dan arus batas barat di Atlantik dan Pasifik (Couper,
1983: 192–193).
Penjelajah Eropa awal segera diikuti oleh pelayaran ilmiah penemuan
yang dipimpin oleh (di antara banyak lainnya) James Cook (1728–1779)
tentang Endeavour, Resolution, and Adventure, Charles Darwin (1809–1882)
di Beagle, Sir James Clark Ross dan Sir John Ross yang mensurvei wilayah
Arktik dan Antartika dari Victory, Isabella, dan Erebus, dan Edward Forbes
(1815–1854) yang mempelajari distribusi vertikal kehidupan di lautan. Lain
mengumpulkan pengamatan samudera dan menghasilkan bagan yang
berguna, termasuk Edmond Halley yang memetakan angin perdagangan dan
musim hujan dan Benjamin Franklin yang memetakan Gulf Stream
Gambar 1.1

Contoh dari era eksplorasi laut dalam: Track of H.M.S. Challenger selama Ekspedisi
Penantang Inggris 1872–1876. Setelah Wust (1964).

B. DEFINISI DAN KAITANNYA DENGAN ILMU LAIN


Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani: oceanus
(samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai
arti deskripsi tentang samudera. Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataan
lebih dari sekedar deskripsi tentang samudera, karena samudera sendiri akan
melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin diungkapkan.

Sejarah panjang studi tentang lautan telah mengarah pada


pengembangan berbagai, disiplin ilmu khusus masing-masing dengan minat
dan kosa kata sendiri. Disiplin ilmu yang lebih penting meliputi:

1. Oseanografi adalah studi tentang lautan, dengan penekanan pada


karakternya sebagai lingkungan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
deskripsi yang cukup kuantitatif untuk digunakan untuk memprediksi masa
depan dengan pasti.
2. Geofisika adalah studi tentang fisika bumi.
3. Oseanografi Fisik adalah studi tentang sifat fisik dan dinamika lautan.
Kepentingan utama adalah interaksi lautan dengan atmosfer, anggaran
panas samudera, pembentukan massa air, arus, dan pesisir dinamika.
Oseanografi Fisik dianggap oleh banyak orang sebagai subdisiplin
geofisika.
4. Fisika Osenografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat fisika yang
terjadi dalam lautan dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan
daratan
5. Geology Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari asal lautan yang telah
berubah dalam jangka waktu yang sangat lama, termasuk didalamnya
penelitian tentang lapisan kerakbumi, gunungapi dan terjadinya gempa
bumi.
6. Kimia Oceanography, yaitu ilmu yang berhubungan dengan reaksi kimia
yang terjadi di dalam dan didasar laut serta menganalisa sifat air laut.
7. Biologi Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari semua organisma yang
hidup di lauta

C. MACAM SAMUDRA
Laut Hanya ada satu lautan. Ini dibagi menjadi tiga bagian bernama oleh
internasional perjanjian: Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia (Hidrografi
Internasional Biro, 1953). Laut, yang merupakan bagian dari lautan,
didefinisikan dalam beberapa cara. Yang di pertimbangkan dua.

1. Samudra Atlantik membentang ke utara dari Antartika dan mencakup


semua Laut Arktik, Mediterania Eropa, dan Mediterania Amerika yang
lebih dikenal sebagai laut Karibia. Batas antara Atlantik dan Samudra
Hindia adalah meridian Tanjung Agulhas (20◦E). Batas antara Atlantik dan
Pasifik adalah garis yang membentuk jarak terpendek dari Cape Horn ke
Kepulauan Shetland Selatan. Di utara, Laut Arktik adalah bagian dari
Samudra Atlantik, dan Selat Bering adalah batasnya antara Atlantik dan
Pasifik.
Gambar 1.2

Samudra Atlantik dilihat dengan proyeksi area yang sama dengan Eckert VI.
Kedalaman, dalam meter, berasal dari kumpulan data etopo 30′. Kontur 200 m
menguraikan paparan benua.

2. Samudra Pasifik membentang ke utara dari Antartika ke Selat Bering


batas antara Pasifik dan Samudra Hindia mengikuti garis dari
Semenanjung Malaya melalui Sumatra, Jawa, Timor, Australia di Tanjung
Londonderry, dan Tasmania. Dari Tasmania ke Antartika itu adalah
meridian Tanjung Tenggara di Tasmania 147◦E
Gambar 1.3

Samudra Pasifik dilihat dengan proyeksi area yang sama dengan Eckert VI.
Kedalaman, dalam meter, berasal dari kumpulan data etopo 30′. Kontur 200 m
menguraikan rak-rak continental

3. Samudra Hindia membentang dari Antartika ke benua Asia termasuk


Laut Merah dan Teluk Persia. Beberapa penulis menggunakan nama
tersebut Samudra Selatan untuk menggambarkan lautan di sekitar
Antartika

Gambar 1.4
Samudra Hindia dilihat dengan proyeksi Eckert VI dengan luas yang sama.
Kedalaman, dalam meter, berasal dari kumpulan data etopo 30′. Kontur 200 m
menguraikan Paparan benua.

D. MACAM LAUT
1. BERDASARKAN LETAK
 Laut tepi adalah laut yang berada di tepi benua. Dinamakan laut
tepi karena letaknya berhimpitan dengan daratan. Laut tepi
biasanya memiliki kedalaman < 200 meter di bawah permukaan air
laut. Makhluk hidup yang biasanya hadir melengkapi laut tepi
adalah jenis ikan-ikan kecil hingga sedang dan terumbu karang.

 Penamaan laut tengah disebabkan karena laut ini dihimpit oleh 2


benua. Seperti selat namun luasnya lebih besar jika dibandingkan
dengan selat. Laut tengah juga bisa disebut sebagai danau dalam
ukuran yang sangat besar. Pengertian bioma yang dapat hidup di
laut tengah adalah ikan-ikan sedang, terumbu karang, tanaman
laut, ubur-ubur, dan mamalia air berukuran kecil (lumba-lumba).
 Laut pedalaman merupakan jenis laut yang terletak di tengah-
tengah benua. Laut pedalaman ini ibaratnya adalah teluk namun
dalam ukuran luas yang sangat besar. Laut pedalaman memiliki 2
rasa yang berbeda, yaitu tawar di muaranya dan asin di tengah
lautnya.
 Selat adalah jenis laut yang dihimpit oleh 2 pulau. Negara yang
paling banyak memiliki selat adalah negara Indonesia.
 Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Teluk biasanya
memiliki kedalaman kurang dari 100 meter di bawah permukaan
laut. Teluk memiliki beragam jenis bioma seperti ikan, terumbu
karang, dan lain sebagainya.
2. BERDASARKAN KEDALAMAN
 Laut zona litoral adalah laut yang berada di pesisir pantai. Zona
litoral Indonesia adalah sejauh 200 meter dari garis pantai. Zona
litoral ditandai dengan wilayah laut yang terpengaruh pada pasang
surut air laut. Laut zona litoral memiliki kedalaman < 100 meter di
bawah permukaan laut.
 Laut zona neritik adalah jenis laut yang memiliki kedalaman
berkisar antara 100 meter sampai dengan 200 meter di bawah
permukaan laut. Zona neritik ini ditandai dengan keberagaman
jenis-jenis ikan dari mulai ikan kecil, ikan hias, ikan sedang,
terumbu karang, tanaman alga, dan lain sebagainya.
 Laut zona bathial adalah jenis laut yang memiliki kedalam dengan
rentang 200 sampai dengan 2000 meter di bawah permukaan laut.
Laut zona bathial ini mencakup jenis laut yang sudah sedikit
makhluk yang dapat hidup di dalamnya.
 Laut zona abisal adalah jenis laut yang memiliki kedalaman >
2000 meter di bawah permukaan laut. Zona abisal sudah dapat
dinamakan sebagai palung laut. Di dalam zona abisal terdapat
beberapa jenis makhluk hidup yang dapat bertahan. Hal ini
dikarenakan pada zona abisal sulit untuk dijangkau oleh sinar
matahari.

C. ASAL USUL LAUTAN


Kehadiran lautan sebagimanan tampak sekarang ini, tidak terlepas dari
proses pembentukan bumi. Karena lautan merupakan bagian dari bumi,
sehingga baik asal usulnya maupun aspek aspek dan proses proses
selanjutnya merupakan rentetan proses alam yang masih tetap bekerja. Umur
bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyard tahun yang lalu,
namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan misteri. Yang jelas
kejadian lautan merupakan rentetan proses proses alam yang bekerja hingga
sekarang dan masih tetap berlangsung terus. Di bawah ini akan disajikan
beberapa teori dan analisa tentang asal-usul lautan (Mappa dan Kaharuddin,
1991)

A. Hipotesa Pelepasan Lempeng


Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan
bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal
dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar (terpilin). Dan
seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat
penurunan temperatur. Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak
stabil, karena pada bagian dalamnya masih cair dan panas. Sehingga
terciptalah kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di
antara dua lapisan yang berbeda fase. Terjadinya peretakan-
peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi tetap
berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah
pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya
lemparan (centrifugal) tidak seimbang dengan gaya tarikan
bumi(centripetal). Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut
maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air, membentuk
lautan
Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan
dasar penyusun lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal
tersebut terjadi akibat pemisahan secara konsentrik ke arah inti bumi
terhadap cairan (magma) basa, dimana cairan basa lebih berat turun
ke arah inti bumi membentuk magma basa hingga ultra basa. Cairan
lebih ringan (asam) naik mengapung di atas cairan basa, sehingga
terjadi suatu fase magma yang berbeda sifat fisik dan kimianya.
Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan benua bersifat asam
dan batuan samudra (lautan) bersifat basa.

B. Teori Undasi
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa
adanya permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan
dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh gelombang
turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma) Timbulnya
gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari
yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga
terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam,
intermediat, basa dan ultrabasa

C. Teori Tektonik Lempeng


Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua
yang sekarang ini selalu bergerak terapung di atas bahan yang cair.
Banyak bukti dan gejala gejala pergerakan lempeng bumi yang
dapat dipelajari, seperti terjadinya busur gunung api di indonesia,
jalur jalur gempa bumi, naiknya suhu air laut, bentuk kecocokan
diantara dua pulau atau benua yang berhadapan (Amerika Selatan
dan Afrika), kesamaan kesamaan litologi dan gejala gejala geologi
diantara dua pulau, serta kelainan kemagnetan dan gaya berat bumi
diantara dua tempat berdekatan. Bagaimana suatu lempeng dapat
berpisah atau berbenturan, tentunya untuk memberikan suatu
jawaban atas pernyataan tersebut diperlukan suatu pendekatan
terhadap gejala-gejala alam berupa analisis ketektonikan bumi. Ini
dapat dipahami bahwa yang menyebabkan suatu lempeng bumi
dapat bergerak adalah akibat pengaruh gaya konveksi dalam perut
bumi Dari ketiga teori tentang asal usul lautan dapat disimpulkan
bahwa: Teori pelepasan lempeng adalah mengungkapkan fase
tertua kejadian lautan. Teori undasi merupakan pembuktian
gangguan keseimbangan isostatik akibat pengaruh gerakan vertikal
setelah pembekuan kulit bumi, Sedang teori tektonik lempeng
membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi
dalam kaitannya dengan perkembangan lautan baru.

D. HAL YANG MEMPENGARUHI LAUT


Ada dua property air laut yang terpenting atau yang akan
mempengaruhi aut yaitu temperature dan Salinitas atau dikenal dengan
konsentrasi garam terlau pada lautan, dai kedua tersebut akan
mempengaruhi densitas yang merupakan factor utama yang membangkitkan
pergerakan vertical air laut.

1. Temperatur
Temperature sering di kaitkan dengan radiasi matahari yang mana
radiasi matahari sendiri didominasi oleh ultraviolet, Panjang
gelombang visible dan Panjang gelombang yang mendekati infra
merah. Rerata radiasi hanya sekitar 70 % yang mencapai bumi
yang menembus atmosfer. Distribusi temperature pada permukaan
laut bervariasi dikarenakan intensitas insolasi tergantung terutama
pada sudut dimana sinar matahari mengenai permukaan dan
distribusi temperature yang bervariasi terhadap permukaan bumi di
karenakan adanya pebedan lintang dan musim karena sumbu
permukaan bumi mengikuti orbitnya.

2. Salinitas Laut
Unsur terlarut dalam cairan mempunyai pengaruh menambah
densitas cairan tersebut. Semakin banyak jumlah yang terlarut akan
semakin besar pengaruhnya. Begitu juga dengan air. Densitas air
tawar mendekati 1,00 x 103 kgm-3 . Sementara rerata densitas air
laut adalah 1,03 x 103 kgm-3. Pengaruh lain yang penting dari
unsurunsur terlarut adalah menurunkan titik beku cairan.
Contohnya penambahan garam biasa (sodium klorida, NaCl) akan
merendahkan titik beku air dan juga menurunkan temperatur
dimana air mencapai densitas maksimumnya. Hal ini karena garam
terlarut mempunyai kecenderungan dimana molekul air membentuk
kelompokkelompok orde sehingga densitas hanya diatur oleh
pengaruh pengembangan termal

E. Massa Air di Lautan


Massa air di lautan bergerak secara vertical dan horizontal dan di
cirikan oleh temperature atau suhu, salinitas, dan karakter lainnya yang
digunakan untuk mengenali air dan melacak gerakannya. Gambaran utama
Gerakan masa air adalah

1. Gambar 1.5 menunjukkan batas massa air yang terbentuk di bagian


teratas dari laut, mulai dari air permukaan atau dekat permukaan
hingga ke dasar termoklin permanen. Di identifikasi dari
temperature dan salinitas dan property lain, termasuk komunitas
organisme yang hidup di dalamnya.
2. Air bergerak lebih lambat dari udara sehingga massa air kurang
bervariasi dari massa udara dan batas nya tidak banyak berubah
walaupun dalam skala decade atau abad.
3. Siste arus permukaan dibangkitkan oleh angin tetapi Gerakan
massa air intermediet dan diatur oleh densitas.
Gambar 1.5

batas Massa air di atas lautan- lautan

F. Cahaya dan Bunyi Bawah Laut


Cahaya adalah bentuk radiasi elektomaknetik yang bergerak dengan
kecepatan tententu. Ketika cahaya menjalar dalam air intensitasnya
berkurang secara eksponensial terhadap jarak dan titik sumber. Kehilangan
intensitas secara eksponensial disebut atenuasi. Hal ini disebabkan oleh
dua hal yakni Penyerapan dan Penyebaran, penyerapan disebabkan salah
satunya oleh floran dan bahan organic yang ada di laut. Sedangkan dengan
penyebaran karena merubah arah elektomaknetik hasil multi reflektif.
Gambar 1.6

Hubungan antara iluminasi dan kedalaman laut a plot intensitas


cahaya pada skala linear, hingga kedalaman 300 m. b plot intensitas dalam
skala logaritma hingga kedalam 1500 m. kurva a korespon ke ujujng kaanan
garis diagonal terbawah pada b

Pada Bunyi Bawah Laut sendiri tidak dapat di dengan oleh manusia
yang normal, bila energi akustik diemisikan seragam ke segala arah oleh
satu tittik sumber dipertengahan suatu massa air laut yang homogen, maka
akan tersebar ke luar menghasilkan suatu permukaan bulat dengan takanan
tetap, terpusat pada titik sumber. Intensitas akustik ajan berkurang dengan
bertambahnya jarak dari titik sumber hal ini dikarenakan atau sebagai hasil
dari Spreading Loss, dan Atenuasi.

G. GELOMBANG DAN ARUS DI LAUT


1. GELOMBANG

Gelombang laut dapat ditinjau ditinjau sebagai deretan pulsa-pulsa


yang berurutan yang terlihat sebagai perubahan ketinggian permukaan air
laut, yaitu dari elevasi maksimum (puncak) ke elevasi minimum (lembah).
Gelombang yang kita amati di laut biasanya memiliki pola yang
rumit. Untuk menerangkan secara teoritis proses terjadinya gelombang
biasanya gigunakan model yang sederhana yang penampilannya
menunjukkan adanya puncak dan lembah seperti pada Gambar 1.7

Gambar 1.7

Bentuk Suatu gelombang ideal yang menunjukkan bagian-bagian:


a puncak gelombang, b lembah gelombang, L Panjang gelombang, dan h
tinggi gelombang

Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam


yang bergantung pada gaya pembangkitnya:
- Gelombang angin yang dibangkitkan oleh tiupan angin di
permukaan laut
- Gelombang pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda-
benda
angkasa terutama matahari dan bulan terhadap bumi
- Gelombang tsunami terjadi karena letusan gunung berapi atau
gempa di laut
- Gelombang yang dibangkitkan oleh kapal yang bergerak, dan
sebagainya

2. Arus
Gerakan air di permukaan laut terutama disebabkan oleh adanya
angin yang bertiup di atasnya, hubungan ini kenyataannya hal tersebut
dikarenakan adanya arus arus yang dipengaruhi oleh beberapa factor.
Faktor-faktor tersebut adalah bentuk topografi dasar lautan, pulau-
pulau yang ada di sekitarnya, dan gaya coriolis. Gambar 1. 8
menunjukkan arus-arus utama yang terdapat di seluruh permukaan
lautan di dunia. Dari gambar tersebut kita melihat tiga macam bentuk
arus yaitu :
1. Arus yang benar-benar mengelilingi daerah kutub selatan
( Antartic circumpolar current) yang terletak pada 60 0 lintang
selatan.
2. Aliran air di daerah ekuator yang mengalir dari arah timur ke
barat, baik di belahan bumi utara (North equatorial current)
maupun di belahan bumi selatan (South equatorial current).
Selain itu terdapat dua aliran yang mengalir dari barat ke timur
yang dinamakan equatorial counter current di bagian
permukaan dan equatorial under current di bagian bawah.
3. Daerah subtropikal, ditandai oleh adanya arus-arus berputar
yang dikenal sebagai gyre. Arah aliran air pada gyre yang
terdapat di belahan bumi utara searah dengan jarum jam.

Gambar 1.8

Sistem arus-arus utama yang terdapat di dunia (Pinet, 1992)


BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengetahuan tentang arus samudera, angin, ombak, dan pasang surut
kembali ribuantahun. Navigator Polinesia berdagang jarak jauh di Pasifik pada
awal sebagai 4000 bc (Layanan, 1996). Pytheas menjelajahi Atlantik dari Italia
ke Norwegia Pada 325 SM. Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata
yunani: oceanus (samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga
oseanografi mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Tetapi lingkup
oseanografi pada kenyataan lebih dari sekedar deskripsi tentang samudera,
karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin
diungkapkan. Ada dua property air laut yang terpenting atau yang akan
mempengaruhi aut yaitu temperature dan Salinitas atau dikenal dengan
konsentrasi garam terlau pada lautan. Massa air di lautan bergerak secara
vertical dan horizontal dan di cirikan oleh temperature atau suhu, salinitas,
dan karakter lainnya yang digunakan untuk mengenali air dan melacak
gerakannyaCahaya adalah bentuk radiasi elektomaknetik yang bergerak
dengan kecepatan tententu. Ketika cahaya menjalar dalam air intensitasnya
berkurang secara eksponensial terhadap jarak dan titik sumber. Kehilangan
intensitas secara eksponensial disebut atenuasi. Bunyi Bawah Laut sendiri
tidak dapat di dengan oleh manusia yang normal, bila energi akustik
diemisikan seragam ke segala arah oleh satu tittik sumber dipertengahan
suatu massa air laut yang homogen, maka akan tersebar ke luar
menghasilkan suatu permukaan bulat dengan takanan tetap, terpusat pada
titik sumber.
DAFTAR PUSTAKA

Chantale Bégin, J. F. (2002). Introduction to Oceanography. Thomson Learning.inc.


Levy, M. I. (2011). Ocean and Oceanography. New York: Britannica.
Stewar, R. (2008). Introduction to Physical Oceanographhy. Texas A&M University.

Anda mungkin juga menyukai