Anda di halaman 1dari 10

NAMA: MIRNAWATI

NIM: 07120230028

PRODIK: BDP

MATKUL: PENGANTAR OSEANOGRAFI

DOSEN: Dr.Muh.Iksan Wenebo,S.Pi.,M.Si

PENGGANTI MID TES

PERTEMUAN KE 1

A. PENGERTIAN OSEANOGRAFI DAN KAITANNYA DENGAN ILMU LAIN


Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani: oceanus
(samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti
deskripsi tentang Samudera Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataan lebih
dari sekedar deskripsi tentang samudera, karena samudera sendiri akan
melibatkan berbagai disiplin ilmu Planet Bumi merupakan anggota tata surya
yang unik di mana samudera melingkupi ± 140 juta mil persegi dari total ± 200
juta mil persegi luas permukaannya Samudera meliputi sekitar 70 persen
permukaan bumi dengan volume air yang dikandungnya ± 350 juta mil kubik, di
dalamnya juga terkandung 3,5 persen garam terlarut disamping zat-zat terlarut
lainnya yang sebanding dengan 160 juta ton garam per mil kubik (Bhatt, 1978)
 Interaksinya dengan atmosfer akan mempengaruhi pola iklim global
 Orang yang mempelajari samudera secara mendalam disebut oseanografer
 Oseanografi terdiri dari empat kategori keilmuan yaitu fisika, biologi, kimia, dan
geologi
 Oseanografi fisis khusus mempelajari segala sifat dan karakter fisik yang
membangun sistem fluidanya
 Oseanografi biologi mempelajari sisi hayati samudera guna mengungkap
berbagai siklus kehidupan organisme yang hidup di atau dari samudera
 Oseanografi kimia melihat berbagai proses aksi dan reaksi antar unsur, molekul,
atau campuran dalam sistem samudera yang menyebabkan perubahan zat
secara reversibel atau ireversibel
 Oseanografi geologi memfokuskan pada bangunan dasar samudera yang
berkaitan dengan struktur dan evolusi cekungan samudera.

B. SEJARAH OSEANOGRAFI
J.J. Bhatt, dari Rhode Island Junior College (1978), membagi sejarah
Oseanografi menjadi beberapa era, yaitu era klasik, era sebelum Challenger, era
Challenger, era setelah Challenger, da era Glomar Challenger Awal dari
oseanografi tidak diketahui pasti, karena memang manusia kuno tidak
meninggalkan rekaman secara sistematik, baik berupa jurnal ataupun buku
harian perorangan Para arkeolog mencatat orang-orang Polinesia dan India pra
sejarah melakukan perjalanan laut yang sulit dalam jarak yang panjang Para
pedagang dari India Timur telah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang
arus-arus monsun, karena perjalanan laut sudah umum dikawasan Samudera
Hindia pada sekitar 3000 MS Menyusul kemudian bangsa Punisia dan Yunani
yang kerap melayari perairan Laut Tengah dalam rentang waktu 1500- 1600 SM
Sekitar tahun150 M, Claudius Ptolemy telah membuat peta Samudera Atlantik
dan Hindia

C. KAITAN OSEANOGRAFI DENGAN ILMU LAINNYA


Oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang lautan,
mempelajari oseanografi dalam kaitannya dengan geografi, tidak semata-mata
mempelajari oseanografi sebagai ilmu murni Oseanografi merupakan ilmu yang
terdiri dari beberapa ilmu Imu pendukung, diantaranya:
1. Fisika Osenografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat fisika yang terjadi
dalam lautan dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan.
2. Geology Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari al lautan lautan an yang
yang telah berubah dalam jangka waktu asal la yang sangat lama, termasuk
rmasuk didalamnya penelitian tentang lapisan kerakbumi, gunung api dan
terjadinya gempa bumi.
3. Kimia Oceanografi, yaitu ilmu yang berhubungan dengan reaksi kimia yang
terjadi di dalam dan didasar laut serta menganalisa sifat air laut.
4. Biologi Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari semua organisma yang
hidup di lautan
5. Hidrologi, klimatologi dan ilmu lainnya

PERTEMUAN KE 2

A. TEORI DAN ANALISA TENTANG ASAL USUL LAUTAN


Kehadiran lautan sebagimana tampak sekarang ini, tidak terlepas dari
proses pembentukan bumi Karena lautan merupakan bagian dari bumi,
sehingga baik asal usulnya maupun aspek aspek dan proses proses
selanjutnya merupakan rentetan proses alam yang masih tetap bekerja Umur
bumi sekarang diperkirakan sudah mencapai 4,5 milyard tahun yang lalu,
namun kapan terbentuknya lautan masih merupakan misteri Yang jelas
kejadian lautan merupakan rentetan proses proses alam yang bekerja hingga
sekarang dan masih tetap berlangsung terus Berikut ini akan disajikan
beberapa teori dan analisa tentang asal-usul lautan (Mappa dan Kaharuddin,
1991).
a. Hipotesa Pelepasan Lempeng
Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa
bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal dari
gumpalan-gumpalan kabut yang berputar (terpilin).
b. Teori Undasi
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya
permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian
tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap
bagian bumi yang cair (magma)
c. Teori Tektonik lempeng
Diawali suatu anggapan oleh Wegener (1929), bahwa benua yang
sekarang ini selalu bergerak terapung di atas bahan yang cair
B. KOMPOSISI DARAT DAN LAUTAN
Bumi terdiri atas beberapa lapisan dimana setiap lapisan mempunyai
kepadatan (density) dan komposisi yang berbeda-beda satu sama lain
Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut adalah:
 Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen,
oksigen, karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inert gas)
 Hidrosfer
Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang
berbentuk sebagai laut, samudera, dan danau-danau air tawar Seluruhnya
berjumlah 361 juta km2 atau kira-kira meliputi 71% darí seluruh luas
permukaan bumi.
 Litosfer (lapisan kerak bumi)
Lapisan keras yang tebalnya antara 600-700 km membentuk dua tipe lapisan
keras permukaan yaitu,
1. Continental crust yang terdiri dari batu-batu granit yang membentuk hampir
seluruh massa tanah yang terdapat di dunia (menutupi hampir sekitar 149
juta km2 atau kira-kira 29% dari seluruh permukaan bumi).
2. Oceanic crust yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah
lembah laut yang dalam.
 Astenosfer
Bagian atas astenosfer dipercaya secara relatif adalah lunak dan dapat
mengalir secara lambat sekali, sedangkan bagian bawah a stenosfer adalah
keras,
PERTEMUAN KE 3

A. MASSA DARATAN DAN LAUTAN


Pantai benua kelihatan di atas lautan di banyak tempat di bumi
membentuk massa daratan yang maha luas. Pada dasarnya bumi kita ini
dapat dibagi menjadi tanah hemisfer yang meliputi seluruh massa tanah
daratan dan lautan hemisfer. Sampai sekarang belum ada keterangan yang
cukup yang dapat menerangkan tentang perbedaan-perbedaan daratan dan
lautan ini.

B. LEMBAH LAUTAN (OCEAN BASIN)

Pada mulanya dipercaya bahwa permukaan dasar lautan itu adalah datar dan
tidak mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu modern telah membuktikan bahwa
topografi méreka adalah kompleks seperti daratan. Bentuk bentuk itu adalah:
Ridge dan Rise, Trench, Abyssal plain, Continental Island, Island Arc, Mid-
Oceanic Volcanic Islands, Afol-atol, Seamount dan Guyot (Hutabarat dan
Evans, 1985).

1. Ridge dan Rise Ini adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas
lautan yang hampir serupa dengan adanya gunung gunung di daratan.
Perbedaannya hanya pada letak kemiringannya.

.2. Galapagos Ridge

Trench Bagian laut yang terdalam yang bentuknya seperti saluran yang
seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat diperbatasan antara benua
dan kepulauan.

PERTEMUAN KE 4

A. SIFAT FISIS AIR


Pengetahuan mengenai properti air memberikan gambaran tentang
karakteristik dari lingkungan lautan (Supangat dan Susanna, 2008).
Massa molekul air adalah 18. Perbandingan air dengan komponen
hidrogen yang lain menunjukkan bahwa air seharusnya beku pada
temperatur-1000C dan mendidih pada temperatur -800C, tetapi
kenyataannya adalah pada temperatur 0oC dan 1000C (contoh, metana
dengan massa molekul 16 beku pada temperatur 1830 C dan mendidih
pada temperatur -1620 C).
Sifat-sifat fisis Air disajikan pada Tabel II.1. Alasan untuk anomali air ini
adalah karena struktur molekulnya. Molekul air mengandung satu atom
oksigen yang terikat pada dua atom hidrogen. Sudut antara ikatan atom
tersebut adalah 1050.

Perbedaan elektrik antara atom oksigen dan hidrogen adalah atom


hidrogen membawa muatan positif sementara atom oksigen membawa
muatan negatif (Gambar II.1). Oleh karena struktur kutub, molekul air
mempunyai ketertarikan satu sama lain dan cenderung membentuk
kelompok-kelompok yang diikat oleh ikatan intermolekul lemah yang
disebut ikatan hidrogen.

PERTEMUAN KE 5

A. LAUTAN DAN IKLIM


Suhu dan Perpindahan Panas Kemampuan daratan dalam menyimpan
panas berbeda dengan air.Daratan akan lebih cepat bereaksi untuk
menjadi panas ketika menerima radiasi dari pada lautan. Sebaliknya
daratan akan lebih cepat pula menjadi dingin daripada lautan pada waktu
tidak ada insolation. Akibatnya di daratan terdapat perbedaan suhu yang
amat besar bila dibandingkan dengan yang terjadi di lautan. Kisaran suhu
di lautan: -1,87 oC s/d 42 oC. Sementara di daratan: -68 oC s/d 58 oC.
1. Angin laut dan angin darat
Angin laut dan angin darat timbul karena adanya perbedaan
pemanasan antara daratan dan lautan. Setiap pagi hari sinar matahari
akan memanasi daratan jauh lebih cepat daripada lautan, sehingga udara
di atas daratan menjadi lebih cepat panas. Akibatnya tekanan udara di
daratan menjadi lebih rendah dari lautan. Perbedaan ini akan
mengakibatkan angin dari arah laut

2. bergerak/bertiup ke daratan.

Kejadian sebaliknya terjadi pada waktu malam hari, dimana daratan


jauh lebih cepat menjadi dingin daripada lautan. Akibatnya udara di atas
daratan menjadi lebih dingin dan tekanan udara menjadi lebih tinggi dari
lautan. Perbedaan ini sekarang mengakibatkan angin bertiup dari arah
daratan ke lautan
3. Tekanan udara dan angin

Angin, sangat menentukan, terjadinya dan arus di permukaan laut, dan


curah hujan dapat menentukan salinitas perairan. Angin disebabkan
karena adanya perbedaan tekanan udara merupakan hasil dari pengaruh
ketidak seimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat tempat
yg b g berbeda di permukaa i permukaan bumi.

PERTEMUAN KE 6

A. GELOMBANG LAUT
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah
tegaklurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal
Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti-
pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan sama sekali diam
Hembusan angin sepoi-sepoi pada cuaca yang tenang sekalipun sudah cukup
menimbulkan riak gelombang.
Pembangkit gelombang dapat disebabkan oleh:
1. Angin (gelombang angin)
2. gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut)
3. Gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami)
4. Gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal
Gelombang laut adalah bentuk permukaan laut yang berupa punggung
atau puncak gelombang dan palung atau lembah gelombang oleh gerak ayun
(oscillatory movement) akibat tiupan angin, erupsi gunung api, pelongsoran
dasar laut, atau lalu lintas kapal

B. BAGIAN-BAGIAN GELOMBANG GELOMBANG IDEAL ADALAH


 Crest:merupakan titik tertinggi atau puncak sebuah gelombang
 Trough: merupakan titik terendah atau lembah sebuah gelombang
 Wave height: merupakan jarak vertikal antara crest dan trough atau disebut
juga tinggi gelombang
 Wave lenght: merupakan jarak berturut- turut antara dua buah crest ataudua
buah trough, disebut juga satu panjang gelombang
 Wave period: waktu yang dibutuhkan crest untuk kembali pada titiksemula
secara berturut-turut, disebut juga periode gelombang
1. Sifat-sifatnya :
Gelombang Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave), cirinya
mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. sehingga saat
gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material
pantai. Material pantai akan tertinggal dipantai (deposit) ketika aliran balik
dari gelombang peca h meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir
kembali ke laut.
 Angin Sebagai Pembangkit Gelombang
1. Kecepatan angin. Makin kencang angin makin besar gelombang yang
terbentuk dengan kecepatan yang tinggi dan panjang gelombang yang
besar
2. Waktu (lamanya) hembusan angin. Semakin lama angin bertiup,
kecepatan, panjang dan tinggi gelombang akan semakin meningkat pula
3. Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch). Panjan g
fetch membatasi waktu yang diperlukan gelombang untuk terbentuk
karena pengaruh angin. Fetch ini mempengaruhi periode dan tinggi
gelombang yang dibangkitkan. Gelombang dengan periode panjang akan
terjadi jika fetch besar/panjang.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

PERTEMUAN KE 7

A. ARUS
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
lautan di dunia. Pergerakan air ini merupakan hasil dari beberapa proses
yang terdiri dari adanya aksi angin di atas permukaan laut dan terjadinya
perbedaan kerapatan air laut yang disebabkan oleh pemanasan matahari.
Arus dapat pula dihasilkan dari aktifitas pasang surut dan pergerakan
ombak di pantai. Berdasarkan proses pembangkitannya, maka kita akan
menjumpai beberapa jenis arus di pantai dan di laut seperti dibawah ini:

 Faktor-faktor tersebut adalah bentuk topografi dasar lautan, pulau-pulau


yang ada di sekitarnya, dan gaya coriolis. Gambar 9.1 menunjukkan arus-
arus utama yang terdapat di seluruh permukaan lautan di dunia. Dari
gambar tersebut kita melihat tiga macam bentuk arus yaitu:
1. Arus yang benar-benar mengelilingi daerah kutub selatan (Antartic
circumpolar current) yang terletak pada 600 lintang selatan.
2. Aliran air di daerah ekuator yang mengalir dari arah timur ke barat, baik
di belahan bumi utara (North equatorial current) maupun di belahan bumi
selatan (South equatorial current). Selain itu terdapat dua aliran yang
mengalir dari barat ke timur yang dinamakan equatorial counter current di
bagian permukaan dan equatorial under current di bagian bawah.
3. Daerah subtropikal, ditandai oleh adanya arus-arus berputar yang
dikenal sebagai gyre. Arah aliran air pada gyre yang
Pada umumnya tenaga angin yang diberikan pada lapisan
permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus permukaan yang
mempunyai kecepatan sekitar 68 % dari kecepatan angin itu sendiri,
Dengan kata lain, bila angin bertiup 10 m/det etik maka dapat
menimnulkan sebuah arus permukaan yang berkecepatan 30 cm/detik. Ke
Kecepatan arus ini, akan berkurang cepat sesuai dengan makin
bertambahnya kedalaman perairan dan akhirnya angin tidak berpengaruh
sama sekali terhadap kecepatan arus pada kedalaman di bawah 200 m.
Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arah arus
yang disebabkan oleh gaya coriolis akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai