Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MINERAL FOSFOR

DISUSUN OLEH :

ADE ALGIFARI 4523035031


NABILA INDAH PERMATA SARI 4523035005

FAKULTAS
JURUSAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat
serta pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang senantiasa
kita nanti-nantikan syafa'atnya di dunia dan di akhirat.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah adanya makalah
ini kami berharap dapat memberikan manfaat dan edukasi kepada kita
semua Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata yang
telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyusun makalah ini
Namun tidak dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan di dalamnya dan kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca sehingga di kemudian hari kami dapat
memperbaikinya menjadi lebih baik lagi.

Makassar, 18 April 2024

Penulis

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................1

C. Tujuan Penulisan..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................2

A. Pengertian Mineral Secara Umum....................................................2

B. Pengertian Mineral Fosfor.................................................................3

C. Jumlah mineral Fosfor yang dibutuhkan untuk ternak.......................5

D. Penyakit akibat terlalu banyak mengomsumsi mineral fosfor...........6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mineral merupakan unsur peting dalam tanah, bebatuan, air, dan
udara. Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral
merupakan suatu komponen penyusun tubuh, 4-5% berat badan kita
sendiri atas mineral, sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium,
25% fosfor,dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain (Gautama, 2021).
Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia maupun hewan
yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh,
seperti untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan
keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang
memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral
digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro (Gautama, 2021).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu mineral secara umum?
2. Pengertian mineral Fosfor ?
3. Bagaimana Jumlah mineral fosfor yang dibutuhkan untuk ternak?
4. Apa Penyakit/kelainan yang timbul akibat terlalu banyak
mengomsumsi mineral fosfor pada ternak?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian mineral secara umum
2. Mengetahui pengertian mineral fosfor
3. Mengetahui jumlah mineral fosfor yang dibutuhkan untuk ternak
4. Mengetahui Penyakit/kelainan yang timbul akibat terlalu banyak
mengomsumsi mineral fosfor pada ternak

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mineral Secara Umum


Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam yang
memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau
gabungannya membentuk batuan baik dalam bentuk lepas atau padu.
Mineral dibagi menjadi tiga sesuai pemanfaatannya yaitu: mineral
logam, mineral bukan logam dan mineral batuan. Mineral logam
merupakan mineral yang mempunyai unsur logam dengan cara
pengambilannya menggunakan teknologi tertentu dan dimanfaatkan
untuk industri. Mineral bukan logam merupakan mineral yang tidak
mempunyai unsur logam. Mineral batuan merupakan mineral yang
berbentuk padat dan padu dan tidak ada unsur mineral (Gautama,
2021).
Mineral secara umum diklasifikasikan menjadi dua golongan
berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dalam pakan yaitu mineral makro
dan mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg / hari.Sedangkan mineral mikro dibutuhkan
kurang dari 15 mg / hari. mineral esensial diklasifikasikan kedalam
mineral makro dan mineral mikro tergantung kepada konsentrasi
mineral tersebut dalam tubuh hewan atau jumlah yang dibutuhkan
dalam makanan (Gautama, 2021).
Berbeda dengan zat makanan lainnya seperti karbohidrat, lemak,
protein, mineral tidak menghasilkan energi. Mineral berfungsi sebagai
zat pengatur sehingga proses metabolism dalam tubuh dapat berjalan
normal. Hal ini disebabkan mineral dapat mempengaruhi berbagai
proses yang ada di dalam tubuh, misalnya ion kalsium atau zat kapur
rmempegaruhi proses pembekuan darah. Meskipun secara umum
mineral bukan merupakan zat pembangun tubuh, tetapi beberapa

2
mineral berperan sebagai zat pembangun tubuh karena dapat
mempengaruhi pembentukan rangka, misalnya kalsium dan fosfor.
Mineral juga mengatur tekanan osmosis dalam tubuh dan memberi
elektrolit untuk kerja otot dan syaraf. Kebutuhan tubuh terhadap
berbagai jenis mineral berbeda. Untuk kesehatan dan pertumbuhan
yang normal diperlukan mineral yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kekurangan salah satu mineral dalam tubuh dapat menimbulkan
penyakit yang disebut defisiensi mineral (Novianto, 2021).
Mineral mempunyai peranan antara lain sebagai komponen
struktural organ tubuh dan jaringan, sebagai katalis dalam sistem
enzim dan hormon, berperan dalarn konstituen cairan tubuh dan
jaringan atau sebagai larutan garam dalam darah dan cairan tubuh
lainnya yang berhubungan dengan tekanan osmotik dan
keseimbangan asam-basa. Mineral makro berfungsi dalam
pembentukan struktur sel dan jaringan, keseimbangan cairan dan
elektrolit dan berfungsi dalam cairan tubuh baik intraseluler dan
ekstraseluler (Novianto, 2021).

B. Pengertian Mineral Fosfor


Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1
% dari berat badan. Fosfor memegang peranan penting dalam proses
mineralisasi tulang. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam
sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari
asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor
berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau
pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat
pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta
serealia (Agustini, 2022).

3
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh
semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di
dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik.
Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan
hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam
bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfatSenyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk
ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan
90% dalam bentuk HPO42. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel
suatu organisme (Anonim, 2019).
Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan
benua adalah sungai. Karena sungai membawa hanyutan sampah
maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat
dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di
dalam air akan terurai menjadi senyawa ionisasiantara lain dalam
bentuk ion H2PO4, HPO42PO. Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan
seterusnya masuk kedalam rantai makanan (Agustini, 2022).
Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti
erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari
laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan
menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang
akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara massalBatas
optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 - 5,51
mg/liter.
Fungsi Fosfor:
a. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks
tulang.
b. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan
berbagai enzim dan vitamin B.
4
c. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.

C. Jumlah mineral Fosfor yang dibutuhkan untuk ternak


Fosfor (P) merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh
dengan distribusi dalam jaringan yang menyerupai distribusi Ca. Fosfor
memegang peranan penting dalam proses mineralisasi tulang. Fosfor
(P) adalah mineral yang jumlahnya terbesar kedua setelah Ca
yaitu29% dari total mineral tubuh atau sekitar 80%-85% total P tubuh;
P seperti juga Ca berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi, dan
berperan dalam fosforilasi dan oksidasi beberapa enzim penting.
Fosfor juga merupakan pembentuk protein fosfor, asam nukleat dan
lipida-lipida fosfor, dan mempunyai peranan dalam metabolisme
Ca.Pada ruminansia fosfor dibutuhkan untuk perkembangan mikroba
rumen (Agustini, 2022).
Fosfor pada ruminansia juga sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel mikroba rumen dan mencerna serat maksimal oleh
bakteri selulolitik serta menstimulir produksi VFA. Fosfor dibutuhkan
oleh semua sel mikroba terutama untuk menjaga integritas dari
membran sel dan dinding sel, komponen dari asam nukleat dan bagian
dari molekul berenergi tinggi seperti ATP dan ADP mempunyai fungsi
sangat penting bagi tubuh ternak diantara elemen mineral lainnya.
Fosfor umumnya ditemukan dalam bentuk phospholipid, asam nukleat
dan phosphoprotein (Yanuartono, 2016).
Kandungan P dalam tubuh ternak lebih rendah daripada
kandungan Ca. Gejala defisiensi P yang parah dapat menyebabkan
persendian kaku dan otot menjadi lembek. Ransum yang rendah
kandungan P-nya dapat menurunkan kesuburan (produktivitas),

indung telur tidak berfungsi normal, depresi dan estrus tidak teratur.
Pada ternak ruminansia mineral P yang dikonsumsi, sekitar 70% akan

5
diserap, kemudian menuju plasma darah dan 30% akan keluar melalui
feses (Yanuartono, 2016).
Fosfor yang berasal dari makanan diabsorpsi tubuh dalam bentuk
ion fosfat yang larut (PO4-). Gabungan mineral P dan mineral Fe dan
Mg akan menurunkan absorpsi P. Asam fitat yang mengandung P
ditemukan dalam biji- bijian dapat mengikat Ca untuk membentuk
fitatFitat yang terbentuk tidak dapat larut sehingga menghambat
absorpsi Ca dan P. Dari seluruh jumlah P yang terdapat dalam
makanan sekitar 30% melewati saluran pencernaan tanpa diabsorpsi.
Seperti halnya dengan kalsium, maka vitamin D dapat meningkatkan
absorpsi P dari usus halus (Arora, 2020).

D. Penyakit/Kelainan akibat terlalu banyak mengomsumsi mineral


fosfor untuk ternak.
Gejala defisiensi P yang parah dapat menyebabkan persendian
kaku dan otot menjadi lembekRansum yang rendah kandungan P-nya
dapat menurunkan kesuburan (produktivitas), indung telur tidak
berfungsi normal, depresi dan estrus tidak teratur. Pada ternak
ruminansia mineral P yang dikonsumsi, sekitar 70% akan diserap,
kemudian menuju plasma darah dan 30% akan keluar melalui feses
(Darmono, 2021).
Kekurangan fosfor akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan terhambat serta menekan nafsu makan. Daun legum
semak dan pohon dilaporkan banyak mengandung fosfor lebih banyak
dari pada rumput. Oleh karena itu, pemberian pakan campuran
rumput-rumputan dan kacang-kacangan akan mengurangi
kemungkinan kekurangan fosfor (Foley, 2021).
Kekurangan fosfor akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan terhambat serta menekan nafsu makan. Daun legum
semak dan pohon dilaporkan banyak mengandung fosfor lebih banyak

6
dari pada rumput. Oleh karena itu, pemberian pakan campuran
rumput-rumputan dan kacang-kacangan akan mengurangi
kemungkinan kekurangan fosfor (Foley, 2021).
Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNASebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai
fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan
penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat
(ATP). Kekurangan fosfor bisa terjadi karena menggunakan obat
antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor
sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada
penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan
fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang.Bila kadar fosfor darah terlalu
tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan
kejang (Darmono, 2019).

7
DAFTAR PUSTAKA

Gautama. G. dkk., 2021. Sumberdaya, Cadangan, Produksi mineral dan batuan


provinsi jawa timur tahun 2018. Jurnal Qua Teknika. 11(1) : 52-66.

Yanuartono., 2016. Peran Makromineral pada reproduksi Ruminansia. Jurnal


Sain Veteriner. 34(2) : 155-165.

Agustini. R., 2022. Mineral fungsi dan metabolismenya. Karunia : Surabaya.

Anonim. 2019. Manfaat Mineral seng (Zn) pada Ternak. Jurnal ilmiah. 2(1) : 14-
20

Arora, S. P. 2020. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Edisi Indonesia.


Penerbit Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta.

Darmono and D.R. Stoltz. 2021. Potential mineral deficiency diseases of


Indonesian ruminant livestock: zink. Penyakit Hewan. 20(35): 42-46.

Darmono dan S. Bahri. 2019. Status beberapa mineral makro (Na, K, Ca, Mg, dan
P) dalam saliva dan serum sapi di Kalimantan Selatan. Penyakit Hewan
22(40): 138-142.

Foley, T. P., Owings, J., Hayford, J. T., and Blizzard, R. M., 2021. Serum
thyrotropin responses to synthetic thyrotropin-releasing hormone in
normal children and hypopituitary patients. J'ournal of Clinical
Investigation, 51, 431.

Anda mungkin juga menyukai