ASISTEN DOSEN
DISUSUN OLEH
1911111110015
2020
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan akhir praktikum biokimia berjudul “penentuan kalsium gigi” ini
membantu dalam menyelesaikan laporan akhir praktikum ini baik dalam bentuk
semangat maupun doa. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada kakak
asisten dosen yang sudah menemani dan membimbing dalam praktikum biokimia,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum ini dengan tepat
waktu. Laporan akhir praktikum ini ditulis dan disusun dengan sebaik-baiknya.
Jika ada kekurangan, penyusun mohon maaf dan mengharapkan saran serta kritik
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……….…………………………………………….…….i
KATA PENGANTAR………….……………………………………………..…ii
DAFTAR ISI…………………….……………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN………..………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……….………………………………………….…….2
3.1 Kesimpulan…………………………..………………………...……......10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pembantu dan pengatur reaksi bioimia dalam tubuh serta mencegah terjadinya
terlibat dalam lebih 300 reaksi metabolik esensial, diantaranya untuk metabolisme
energi, penggunaan glukosa, sintesis protein, sintesis dan pemecahan asam lemak,
kontraksi otot, seluruh fungsi ATPase, hampir seluruh reaksi hormonal dan
sel. Pemenuhan kebutuhan terhadap kalsium dan magnesium dapat diperoleh dari
sumber pangan hewani maupun nabati. Salah satu sumber pangan tersebut adalah
susu sapi segar. Menurut data dari USDA yang dikutip oleh Alfian, sekitar 1 cup
atau 244 gram (setara 1 gelas belimbing atau gelas kecil) susu segar mengandung
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mineral adalah suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur atau
Selain itu, kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini bergantung darimana
kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian mineral di
bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang
terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi
kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dan dibentuk oleh proses alam yang anorganik.4
2
3
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi
kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk
dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral-
mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk-bentuk Kristal, yang agak
setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang-bidang datar.
mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk
cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral
dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan
klasifikasi Dana (dalam Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang mendasarkan pada
kemiripan komposisi kimia dan struktur Kristal karena analisis struktur Kristal
cromium (Cr) dan silicon (Si) yang dahulu dianggap sebagai kontaminan. Kira-
kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral. Mineral merupakan bagian
tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan.11
yaitu dengan cara mengatur jumlah yang diserap dari saluran pencernaan, dan
mengatur jumlah mineral yang ditahan oleh tubuh. Pengeluaran kelebihan mineral
dapat dilakukan melalui ginjal (urine), hati (asam empedu) serta kulit (keringat).12
konsumen tingkat akhir, manusia memperoleh mineral dari pangan nabati dan
hewani. Mineral merupakan bahan anorganik dan bersifat esensial. Mineral yang
dan mineral mikro. Mineral makro merupakan mineral yang jumlahnya relatif
tinggi (>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh
dalam jumlah >100 mg sehari. Mineral mikro disebut sebagai unsur renik (trace
element) terdapat <0,05% dari berat badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah
<100 mg sehari.13,20
natrium, klor, dan magnesium. Sedangkan unsur-unsur mineral mikro adalah besi,
silikon, vanadium, nikel, arsen dan fluor. Elemen mineral yang belum pasti
diperlukan atau tidaknya oleh tubuh tetapi terdapat bukti partisipasinya dalam
beberapa macam reaksi biologis adalah : barium (Ba), timah putih (Sn), Fluor (F),
bromium (Br), sintronitium (Sr) dan kadmium (Cd). Sedangkan met boliknya
adalah: emas (Au), perak (Ag), almunium (Al), air raksa (Hg), bismuth (Bi),
5
gallium (Ga), timah hitam (Pb), bron (B), litium (Li), antimon (Sb) dan 20 elemen
lainnya.14
jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan
garam yang beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang
memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut Berperan dalam
B12; Ca dan P untuk membentuk tulang dan gigi) dan enzim tubuh/ sebagai
kofaktor (Fe terlibat dalam aktivitas enzim katalase dan sitokrom). Membantu
pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya (kalsium,
statif, buret, lumping porselin, sudip, botol semprot, Erlenmeyer 250 mL, corong,
beaker 250 mL, labu ukur 100 mL, krus porselin, oven, dan pipet tetes Bahan-
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan KMno4 0.1 N, aquadest,
Gigi dipanaskan dalam oven dengan suhu 100C dalam waktu 5 jam,
serbuk.
menit.
menggunakan pengaduk.
yang lain. Dicuci kertas saring dengan aquades panas sampai volume 50
bening.
menggunakan gigi yang di oven dengan suhu 100˚C selama 5 jam, kemudian
menjadi serbuk gigi. Gigi yang telah menjadi serbuk sebanyak 0,1 gram
sebanyak 0,75 gram dalam 12,5 ml aquadest secara perlahan dan dipanaskan
kembali pada suhu 70-80˚C selama 15 menit. Gambar dibawah ini merupakan
proses penentuan kalsium dalam gigi menggunakan serbuk gigi yang telah
aquadest hingga bebas dari oksalat. Kemudian endapan akan dibilas dengan
larutan asam sulfat dengan perbandingan 1:8 ke dalam Erlenmeyer yang lain.
dan dititrasi dengan larutan KMnO4 sebanyak 0,1 N hingga warnanya berubah
terdapat pada masing-masing gigi, ketika melewati proses titasi dengan larutan
9
percobaan ini saat larutan dititrasi, volume KMnO4 yang digunakan tidak dihitung
namun pada larutan dalam Erlenmeyer ketika dititrasi berubah warna menjadi
kadar kalsium pada gigi menggunakan rumus 0,7056 x volume KMnO4 0,1 N x
2,8 mg CaO.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang essensial dan golongan
yang tidak essensial.1.2 Berdasarkan jumlahnya, mineral dapat pula dibagi atas
mineral makro, dan mineral mikro. Penentuan kalsium dalam gigi dapat
indikator metil merah, NH4-oksalat, larutan amonia hingga menjadi endapan dan
dibilas dengan asam sulfat serta dititrasi dengan larutan KMnO 4 sampai warna
10
DAFTAR PUSTAKA
2019(9): 3.
internal fit of five and three axis CAM systems with a heat
13. Liang K, et al. Poly (amido amine) and nano-calcium phosphate bonding
17. Baras BH, et al. Novel root canal sealer with dimethylaminohexadecyl
inside root dentin and increase dentin hardness. Dental Materials. 2019;
35: 1479.
19. Noy AF, et al. Drinking Desalinated Water that Lack Calcium and
47-48.