Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar  belakang 
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel,
jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain
itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion 
mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan
kegiatan enzim.
Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium adalah
bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah,
dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan
dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor
dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam
cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim,
pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-
ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan
otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada
dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu
sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar
sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan
banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat
menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro
dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak
24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa
bertambah.

Tujuan
1. Mengetahui pentingnya mikro mineral bagi kesehatan tubuh.
2. Mengetahui sumber pangan yang mengandung mikromineral.
3. Mengetahui akibat dari kekurangan atau kelebihan mikromineral dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
Metabolisme Mineral

Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam


bentuk ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan
bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh. Mineral juga
dapat diperoleh dalam suplemen atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila
kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan
kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan
sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam
beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium
jangka panjang. Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada
dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa
yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar sempurna di
dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan banyaknya mineral yang
tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Mineral digolongkan ke
dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg sehari, sedangkan mineral
mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24
mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.

Fungsi Mineral Dalam Proses Biokimia Pada Bahan Makanan :


a. Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis. Mineral akan berikatan
dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan,
sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus
berlangsung. Selain itu, mineral berikatan dengan komponen protein
dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran
besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
b. Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Sebagian besar reaksi kimia
di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas
netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi
relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi
untuk berikatan dengan ion lainnya.
c. Menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mineral dalam bentuk ion
mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik
dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini
secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan
diseluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung.

Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok


besar mineral (elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita,
berdasarkan kuantumnya, ialah :
1. Makro elemen, yaitu terdapat dalam kwantum yang relative
besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S, serta CI.
2. Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative
sedikit. Mikro elemen dapat dikelompokkan lagi menurut
kegunaannya di dalam tubuh :
a. Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul
diperlukan oleh tubuh jadi harus ada seperti Fe, Cu,
Co, Se,Zn, dan J, serta F.
b. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti
betul diperlukan atau tidak dalam struktur atau
fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.
c. Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-
esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena
terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi
sebagai kontaminan (pencemar) termasuk ke dalam
kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, dsb.
d. Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang
sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen,
tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil
lagi,dalam kelas ini termasuk Co, Cu dan Zn.
Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan
tergantung jumlah dan jenis mineral yang dikandungnya. Bahan
makanan seperti sayuran dan buah-buahan mengandung banyak
mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan
membentuk komponen bersifat basa. Oleh karena itu, bahan
tersebut disebut base forming foods. Bahan serelia mengandung
Cl, P, dan S. Dalam tubuh unsur tersebut membentuk komponen
yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut membentuk
komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut
dikenal sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan
makanan biasanya dalam bentuk netral dan merupakan komponen
asam amino yang mengandung sulfur.          
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam
tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan,
kesehatan da reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam bahan
makanan sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro.
Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat
dimanfaatkan. Keadaan tersebut tergantung ketersediaan
biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat
diabsorpsi oleh tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan
biologis mineral antara lain interaksi dengan senyawa lain.
Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya
di dalam tubuh dan fungsinya terjadi secara optimal ketika nutrisi
konsentrasi tubuh jatuh didalam daerah yang spesifik. Kapanpun
konsentrasinya terlalu rendah atau terlalu tinggi, fungsi melemah
atau mati yang dihasilkan. Ini terutama paling penting ketika
keseimbangan mineral sisa karena angka konsentrasi optimal dapat
menjadi hampir terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara
mineral essensial sisa, melampaui batas pemasukan satu,
khususnya ion divalent (misalnya, zinc, magnesium, kalsium,
besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang lain.

Berikut ini akan dibahas mengenai mineral makro. Yang termasuk


mineral makro antara lain:
1. NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan
saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium. Sumber utama Natrium adalah garam
dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium
glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah
mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging,
telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
 Fungsi natrium yaitu :
a) Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen
ekstraseluer.
b) Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak
keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
c) Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
d) Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
e) Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat
angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama
melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
 Dampak Kekurangan dan Kelebihan
Akibat Kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu
makan
b. Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat Kelebihan Natrium dapat menimbulkan keracunan
yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan
hipertensi.

 Absorpsi dan Metabolisme


Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif
(membutuhkan energi), lalu dibawa oleh aliran darah ke
ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah
dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium
dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui
urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang dikeluarkan
oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.

2. KLORIDA (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular.
Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak
dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas. Klor
terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa
sayuran dan buah juga mengandung klor.
 Fungsi
a) Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b) Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai
bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya
enzim-enzim pencernaan.
c) Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan
basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
d) Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah
merah dan masuk ke dalam plasma darah guna
membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru
dan keluar dari tubuh.
e) Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang
mengatur keseimbangan cairan tubuh.

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan


Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare
kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga
bisa membuat muntah.

 Absorpsi dan Eksresi Klor


Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui
urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan
natrium.

3. KALIUM (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat
di dalam sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
 Fungsi
a) Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa
bersama natrium.
b) Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi
saraf dan kontraksi otot.
c) Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator
dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme
energi dan sintesis glikogen dan protein.
d) Berperan dalam pertumbuhan sel

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan
kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan
banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-
muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat
pencuci perut.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi
melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi
oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian.
Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi
ginjal.

 Absorpsi dan Eksresi Kalium


Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.
Kalium dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal
melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali
dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron.
Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan
ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula
ginjal.

 Kebutuhan dan Sumber


Intake normal dari K kira-kira 4 gram/hari, K tersebar luas
sehingga tidak terjadi defisiensi kecuali dalam keadaan patologis.
Makanan yang banyak mengandung K yaitu daging sapi, ayam, babi;
pada buah-buahan : pisang, jeruk, apel, ubi, tomat, dll. Adapula bahan
makanan yang banyak mengandung N tetapi juga banyak Na. Karena
dalam banyak hal kebutuhan akan intake banyak K sejajar dengan
intake sedikit Na, maka makanan ini tidak berguna untuk sumber K.

4. KALSIUM (Ca)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam
tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di
dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan
penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf,
kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor
pertumbuhan. Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya,
seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering
merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting,
kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
 Fungsi
a) Pembentukan tulang dan gigi
b) Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral
dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan
kalsium.
c) Mengatur pembekuan darah
d) Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin
B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas,
eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan
pemecahan asetilkolin.
e) Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein
yaitu aktin dan myosin.
f) Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi
kekebalan.
g) Meningkatkan fungsi transport membran sel,
stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui
membrane organel sel.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan
menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat,
mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress.
Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu
dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada
orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D.
kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani
atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal
atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta
konstipasi.

 Absorpsi dan Eksresi Kalsium


Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi
diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu
duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada
dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan
secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-
pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan
saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat
dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure
makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan
melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui
urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.

5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh,
sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi
serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel.
Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk
Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat pada semua sel mahluk
hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan,
telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
 Fungsi
a) Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan
fosfor pada matriks tulang
b) Mengatur peralihan energi pada metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak melalui proses
fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B.
c) Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
d) Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan
DNA serta ATP dan fosfolipid.
e) Mengatur keseimbangan asam basa

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan
obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat
mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang
kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor
mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah
terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang.

 Absorpsi dan Metabolime Fosfor


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor
bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari
makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk
aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah
diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh
kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D,
untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan
dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh
ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.

6. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di
dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari
klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama
dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah
manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam
berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang
dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya. Sumber
utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,  biji-bijian
dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat
merupakan sumber magnesium yang baik.
 Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim
dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam
reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat,
lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis,
degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel
jaringan lunak. Di dalam sel ekstraselular, magnesium
berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan
dengan kalsium. Magnesium mencegah kerusakan gigi
dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan
protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang
menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi
ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak
melalui mulut (intravena). Penyakit yang menyebabkan
muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang
pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan
magnesium. Kekurangan magnesium berat akan
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan,
mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem
saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara
pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal
ginjal.

 Pencernaan dan Metabolisme


Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan
alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Di dalam darah
magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas. Keseimbangan
magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi
magnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh
adanya hormone tiroid, asidosis, aldosteron serta
kekurangan fosfor dan kalium . eksresi magnesium menurun
karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap
resorpsi tubula ginjal.

7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti
vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan
satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang
berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak
mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
 Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam
amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk
sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-
reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan
melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan
melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan
dengan mukopolisakarida.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila
makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan
protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam
amino berlebih pada hewan yang akan menghambat
pertumbuhan.

 Pencernaan dan Metabolisme


Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau
sebagai sulfat anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari
enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin,
termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi
melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan salah
satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma
berkonsentrasi rendah.

Berikut ini yang termasuk mineral mikro yaitu :


1. BESI ( Fe )
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat
didalam tubuh manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr
didalam tubuh manusia dewasa. Sumber baik besi adalah makanan
hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah
telur ,serealia tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan
bebebrapa jenis buah.
Pada umumnya besi didalam daging,ayam dan ikan
mempunyai ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan
kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan
besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung
asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan
biologic rendah.
 Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai
kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi
oksidasi reduksi. Metabolisme energi, didalam tiap sel, besi
bekerja sama dengan rantai protein –pengangkut- electron,
yang berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism
energy. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh
berada dalam hemoglobin.

 Dampak
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi
dapat disebabkan oleh suplemen besi, gejalanya adalah rasa
nek, muntah, diare,denyut jantung meningkat, sakit kepala,
mengigau dan pingsan.
Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energi
pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih
pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
kekebalan dan gangguan penyembuhan luka.kemampuan
mengatur suhu tubuh menurun.

 Metabolisme :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan
porfirin  dapat secara cepat terlihat transferin dan dalam
feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe
kembali ke sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali  
atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum secara cepat
diambil oleh hati  dan mungkin oleh sel –sel lain. Besi
feritin intraseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesum –
sum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam
pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan
kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali menjadi
F 3 +  untuk diangkut pada transferin.

2. SENG (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama
daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan
telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang
terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
 Fungsi
a) Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor
pada kegiatan lebih dari 200 enzim.
b) Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme
seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan
degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam
nukleat.
c) Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam
basa.

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan


Dampak Kekurangan
a) Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak
sempurna(kerdil).
b) Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan
kematangan seksual.misalnya, pencernaan terganggu,
gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan
kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.
c) Kekurangan Zn mengganggu pusat sistem saraf dan
fungsi otak.
d) Kekurangan Zn mengganggu metabolisme dalam hal
kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid,
gangguan nafsu makan serta memperlambat
penyembuhan luka.

Dampak Kelebihan :
a) Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan
absorpsi tembaga.
b) Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism
kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya
dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
c) Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat
menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan,
anemia, dan gangguan reproduksi.

 Metabolisme
Didalam pangkreas seng digunkan untuk membuat
enzim pencernaan, yng pda waktu mkan dikeluarkan ke
dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna
menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari
cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn
sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi,
didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi
metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi
berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini
akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang
umurny adalah 2-5 hari. Metalotionien didalam hati
mengikat seng hingga dibutuhkn oleh tubuh. Metalotionien
diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng
didalam cairan intarseluler.

3. TEMBAGA (Cu)
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama
tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan,
unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung
tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan
sebagai sumber air.
 Fungsi (Cu)
a) Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian
dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga
mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan
dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal
oksigen.
b) Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan
cara membantu absorbsi besi, merangsang sisntesis
hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin
dalam hati dan sebagai bagian dari enzim
seruloplasmin.
c) Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero
menjadi feri.
d) Tembaga berperan dalam perubahan asam amino
tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
e) Tembaga juga berperan dalam pengikatan silang
kolagen yang diperlukan untuk menjaga kekuatannya.

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan


Dampak Kekurangan
a) Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan
dan metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi
tulang-tulang.
b) Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum
albumin rendah
c) Gangguan fungsi kekebalan

Dampak Kelebihan
a) Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
b) Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga  sehari dapat
menimbulkan  muntah – muntah dan diare.Berbagai
tahap perdarahan intravascular dapat terjadi
,begitupun nekrosis sel –sel hati dan ginjal
c) Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.

 Metabolisme
Dalam plasma darah, tembaga mula – mula diikat
pada albumin dan suatu protein baru dan dibawa kehati
dimana akan mendapat proses :
a. Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan
protein / enzim hati yang spesifik
b. Hilang melalui empedu, seruloplasmin disekresi
kedalam plasma disamping kemungkinan fungsi
enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel
seluruh tubuh
c. Sebagian kecil Cu diangkut melalui transkuprein dan
albumin ; rendahnya berat molekul dari pool –cu
dalam plsma mungkin tidak merupakan sumber Cu
seluler yang nyata.

4. MANGAN
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa
proses metabolisme, termasuk piruvatanya   dan karboksilse asetil
CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan
mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang
menolong melindungi membrane mitokondria.

 Fungsi :
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari
beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein,
karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn
mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim
spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada
metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa
reaksi konversi pada oksidasi glukosa dan sintesis
oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan
sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang
dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi
bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja
tambang yang mengisap manga yang ada pada debu tambang
untuk jangka waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan
otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit parkinson.
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia.
Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak
terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan
menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina.
Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan,
menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka
otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu
diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi
mngan.kekurngan mangan sering terjadi bersamaan dengan
kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat melindungi
tubuh dari kekurangan mangan.

5. KROM (Cr)
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan
krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan
krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm,
biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm.
Hasil laut dan daging merupakan sumber krom yang baik.
 Fungsi :
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam
memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan
demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan
menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan
gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi
insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat
menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga
merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi
terhadap glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam
nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa
tampaknya dapat iperbaiki dengan suplementasi krom. Hal
ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan
umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru
meningkat.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan krom krena makanan belum pernah
ditemukan. Pekerja yang terken limbah industri dan cat yang
mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit
hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom
dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi krom
makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk
vlensi 6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada
kaitannya dengan kanker paru-paru. Kekurangan krom
karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk
krom belum ditentukan.

 Metabolisme:
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin.
Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat
diangkut oleh albumin.

6. SELENIUM (se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk
selenometionin dan selenosistein
 Fungsi :
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai
katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di
dalam tubuh menjadi iktan yang tidak bersifat toksik.
Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat
mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada
membran sel, shingga merusak membran sel tersebut.
Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah
terjadina radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi
peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi
bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan
demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup
menghemat penggnaan vitamin E.

Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari


kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen
pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui
membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan
ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol
dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran
sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas
di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk
mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya.
Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan
penggunaan selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-
selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di
dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari
kompleks asam amino RNA.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Dampak Kelebihan
Dosis tinggi selenium (= 1mg sehari) menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-
luka pada kulit dan sistem saraf. Kecenderungan
menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker
harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis
berlebihan.
Dampak Kekurangan
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan
yang dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979
para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status
selenium tubuh dengan penyakit keshan, dimana terjadi
kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yng terutama
terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan
adalah sebuah propnsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada
anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan
aras sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis
secara umum, yang terutama dirasakan pada siku, lutut, dan
pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral
total yang pada umumnya tidak mengandung selenium
menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan
kadar selenium dalam plasma dan sel darah merah yang
rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot
dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf
selenium plasma yang rendah. Kekurangan selenim dan
vitamin E juga dua hubungan dengan penyakit jantung.

7. MOLIBDEN (Mo)
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan
di mana makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu,
hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
 Fungsi
Molibden  bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid
oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi
seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan
metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit.
Absorpsi molibden sangat efektif (kurang dari 80%).

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma
mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden,
asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi
sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan
tembaga melalui urin.
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum
pernah terlihat. Molibden  terdapat dalam jumlah sedikit
sekali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran  cerna,
dan makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan
denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan.

8. FLOUR (F)
Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber
uatma adalah air minum
 Fungsi
Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada
saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal
hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor.
Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH)
pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit.
Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang
tahan terhadap kerusakan.Fluor diduga dapat mencegah
osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang
tua. Fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-
anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan
luoride pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap
karies gigi.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan fluor dapat menyebbkan kleracunan. Hal ini
baru terjadi pada dosis  sngat tinggi tau setelah bertahun-
tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg
sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan wwarna gigi
menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada,
gatal, dan muntah.
Kekurangan fluor  terjadi di daerah dimana air minum
kurang mengndung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi
dan keropos tulang pada orang tua.

9. KOBALT (Co)
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B 1 2 hewan
memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis
dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat
melakukan simsbiosis ini, sehingga  harus memperoleh kobalamin
dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan
nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan
tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan
makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap kemungkinana
kekuranagan vitamin B 1 2
 Fungsi :
Kobal merupakan vitamin B 1 2  (kobalmin). Vitamin ini
diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan
menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga 
berperan dalam fungsi berbagai enzim

RINGKASAN
Mineral adalah salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Mineral
merupakan bagian dari tubuh yang  memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Beberapa`mineral diantaranya mikromineral,
makromineral, dan ultrace mineral. Mineral berasal dari makanan yang
dikonsumsi  makanan dan juga tersedian dalam tubuh terutama dalam bentuk
ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan
bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh.
Mineral di ekskresi melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah
pencernaan, empedu dan hilang dalam feses. Kelainan akibat kekurangan
mineral dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2011. Metabolisme Mineral
http://clubgizi.blogspot.com/2011/03/metabolisme-mineral.html .
Diakses tanggal 03 Mei 2012

Junia Astuti, Reni. 2009. Makro Mineral.


http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/ .
Diakses tanggal 03 Mei 2012

Junia Astuti, Reni. 2009. Mikro Mineral.


http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikromineral/ .
Diakses tanggal 03 Mei 2012

Adam,moh.Awaludin.2011.Metabolisme mineral.Fakultas perikanan dan


ilmu kelautan universitas brawijaya

SOAL
1. Berikut yang bukan fungsi tembaga
a. Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membantu
absorbsi besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas
simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari
enzim seruloplasmin.
b. Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
c. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi
melanin, yaitu pigmen dan kulit.
d. Tembaga juga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang
diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
e. Tembaga berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi iktan yang tidak bersifat
toksik.

2. Berikut ini yang termasuk mineral mikro yaitu :


a. Molibden
b. Kalium
c. Fosfor
d. Kalsium
e. Natrium

3. Berikut ini yang termasuk mineral makro antara lain:


a. Krom
b. Cobalt
c. Selenium
d. Flour
e. Magnesium
4. Yang merupakan fungsi klorida adalah
a. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
dalam cairan ekstraseluler.
c. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
d. Berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
e. Berperan dalam pertumbuhan sel

5. Berapa jumlah mineral makro yang dibutuhkan tubuh dalam sehari?


a. 100 mg sehari
b. 90 mg sehari
c. 80 mg sehari
d. 95 mg sehari
e. 85 mg sehari

6. Jumlah esensial dari mineral mikro sehari dalam tubuh sebesar..


a. 23 mg
b. 15 mg
c. 24 mg
d. 100 mg
e. 40 mg
7. Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam
tubuh manusia dewasa dan hewan. Berapa banyak besi yang ada
didalam tubuh manusia dewasa
a. 3-5 gr
b. 2-3 gr
c. 5-7 gr
d. 1-5 gr
e. 1-3 gr

8. Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana


makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah, kecuali…
a. Hati
b. Matahari
c. Serealia utuh
d. Kacang-kacangan
e. Susu

9. Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh


jadi harus ada seperti Fe, Cu, Co, Se,Zn, dan J, serta F
a. Al
b. Ba
c. Cu
d. Cd
e. Bo
10. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan
dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk….
a. Adenin Adenin Trifosfat (ATP)
b. ADP
c. RNA
d. DNA
e. Fosfolipid

1.Jelaskan absorbsi dan eksresi kalium


2. Pada masa pertumbuhan, dampak kalsium bisa menyebabkan..
3. Senutkan 4 Dampak jika kekurangan Seng (Zn)..
4. Peran besi dalam proses respirasi sel,yaitu
5. Dimana tempat magnesium diabsorbsi
KUNCI

1. E
2. A
3. E
4. B
5. A
6. C
7. A
8. B
9. C
10. A

1. Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi


melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring,
mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam
tubula ginjal.

2. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan


pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh.

3. Dampak kekurangan Zn
a) Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak
sempurna(kerdil).
b) Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan
seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi
pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan
permukaan saluran cerna.
c) Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
d) Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan
vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta
memperlambat penyembuhan luka.

4. Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi


enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi

5. Di usus halus
GLOSARIUM
Mukopolisakarida : molekul gula yang digunakan untuk membangun organ dan
jaringan pada tubuh
Hormon paratiroid (PTH) : hormon yang dihasilkan oleh empat kelenjar
paratiroid yang berada pada leher di belakang kelenjar tiroid.
PTH berperan penting dalam menjaga keseimbangan kalsium dan
fosfor yang diperlukan oleh tubu h
Seruloplasmin : Enzim yang diproduksi di hati yang mengangkut lebih dari 95%
tembaga dalam plasma darah

Adenosine Triphosphate(ATP) : Senyawa organic yang menyediakan energi untuk


mendorong banyak proses dalam sel hidup, misalnya kontraksi otot, perbanyakan
impuls saraf, dan sintesis kimia

Fosfolipid : suatu komponen utama dari semua membran sel, mereka mempengaruhi
sejumlah organ dan jaringan, seperti jantung  sel-sel darah dan sistem kekebalan
tubuh

Anda mungkin juga menyukai