MINERAL
OLEH:
KELOMPOK 6 GENAP
IDA NYOMAN PEBRIADI
ADE LIA PUTRI PRAMESTI
AIPA ARDIANA PUTRI
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunianya sehingga saya dan rekan saya dapatmenyelesaikan tugas
makalah mata kuliah anatomi fisiologi ini dalam materi MINERAL ini dengan
tepat waktu. Makalah ini saya susun dengan tujuan agar dapat melengkapi
pengetahuan dan pemahaman mengenai materi yang akan kita pelajari.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami, sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demiperbaikan dan
kesempurnaan makalah selanjutnya Akhirnya penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
JUDUL………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...…….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….…4
1.3 Tujuan Pembahasan………………………………………………….…………………..4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian mineral………………………………………………………………………………..
2.2 Struktur kimia mineral……………………………………………………………………………
2.3 Metode analisis mineral………………………………………………………………………….
2.4 Prinsip analisis mineral…………………………………………………………………………..
2.5 Prosedur kerja mineral……………………………………………………………………………
2.6 Kesalahan dalam analisis mineral………………………………………………………………..
1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami materi tentang mineral
2. Untuk menguasai materi analisis zat gizi makanan
3. Untuk memenuhi nilai dan tanggung jawab sebagai mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MINERAL
Selain vitamin pada makanan, manusia dan hewan memerlukan sejumlah unsur kimiawi dalam
bentuk anorganik untuk pertumbuhan dan fungsi biologi yang normal. Salah satunya adalah
mineral, mineral menempati 4% bagian dari penyusun tubuh manusia. Mineral adalah nutrien (zat
gizi) esensial yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah kecil, supaya tubuh dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. yang dimaksud dengan mineral adalah unsur unsur yang berada dalam bentuk
sederhana. Dalam ilmu gizi mineral biasa disebut unsur-unsur mineral atau nutrien/zat gisi
anorganik. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna, sukar untuk
mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah
satu frase yang terdapat dalam alam. Pandangan Nutrisi menyebutkan bahwa mineral adalah
bahan anorganik yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen
bebas.
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam,
biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimiatertentu dan mempunyai sifat-
sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul
dari berbagai unsur kimia. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral
mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
Sebagian besar mineral terdapat dalm keadaan padat,akan tetapi dapat juga berada dalam
keadaan setengah padat, gas, atau pun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam
bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang
bidang datar. Bidang bidang geometrik ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya
pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk
cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat
juga dilihat dalambentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan
bangunankristalsendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan
atasbebagai sifat dari mineral mineral tersebut
1. Metode titrimetri
Metode volumetri atau titrimetri secara umum masih digunakan secara luas karena metode ini
merupakan metode yang handal dari segi teknis dan prinsip, murah dan mampu memberikan
ketepatan yang tinggi. Keterbatasan dari metode titrimetri adalah metodenya yang kurang
spesifik. Metode titrimetri menggunakan pengukuran volume, yaitu dengan cara sejumlah zat
yang dianalisis direaksikan dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui kadar atau
konsentrasinya secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif. .
Dalam melakukan suatu metode titrimetri banyak hal yang harus diperhatikan Kesetimbangan
kimia, konsep stoikiometri dan termodinamika kimia menjadi tiga hal yang sangat penting
untuk dipahami sebelum melakukan teknik analisis titrasi. Ketiga hal tersebut adalah dasar
yang harus mutlak dipahami oleh seorang analis karena dalam suatu titrasi, segala sesuatu
yang berkaitan dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasi, pengamatan, perhitungan dan
pengolahan data volume serta kurva titrasi menjadi sangat penting untuk diperhatikaN.
2. Metode Spektofotometer
spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spekrrofotometri merupakan metode analisis yang disasarkan pada absorbs electromagnet.
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan electron dari tingkat energy yang
rendah ketingkat energy yang lebih tinggi. Teknik ini biasanya meliputi dua metode yaitu
metode absorbansi tinggi dan metode absorbansi renda. Yang pertama digunakan untuk
analisis larutan yang sangat pekat, sedangkan absorbansi rendah digunakan untuk larutan
yang sangat encer.
2. Metode Spektofotometer
Prinsip kerja Spektrofotometri adalah bila cahaya (monokrommatik maupun campuran) jatuh
pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan sebagian diserap
dalam medium itu dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan
dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel
2. Cara Basah
prinsip: Bahan organik dimusnahkan dan dioksidasi dengan bantuan pencampuran asam
pengoksidasi kuat yang di didihkan bersama di dalam labu kjeldahl. Pereaksi yang digunakan
adalah asam nitrat pekat, asal sulfat, asam perklorat, atau hydrogen peroksida.
SSA
ultra kelumit (ulta trace).
2.7
terdiri atas;
a. Kesalahan acak (Random Sampling)
Kesalahan ini menghasilkan data dengan ketepatan yang rendah.
Mengulang analisis beberapa kali merupakan usaha untuk
mengurangi kesalahan ini.
b. Kesalahan tetap (Constant Determinan Error)
Disebabkan oleh alat ukur dan kemurnian bahan.
c. Kesalahan Sistematis (Systematic Error)
Termasuk dalam kesalahan jenis ini adalah kesalahan dalam
prosedurnya, kesalahan dalam pengambilan dan persiapan sampel, kesalahan dalam
menerapkan metoda analisis, dan kesalahan pengerjaan.
Dari macam-macam kesalahan analisis yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir kesalahan dalam analisis yaitu cara
pengambilan dan persiapan sampel, ketepatan analisis, pemilihan dan kalibrasi peralatan
analisis, pemilihan metode yang tepat, penanganan dan pembersihan peralatan,
penggunaan blanko, dan pengulangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/93973/2/pendahuluan.pdf
https://www.researchgate.net/publication/363326026_ANALISIS_PANGAN
https://www.academia.edu/11400077/Atomic_Absorption_Spectrofotometer
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61183/Spektrofotometri.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://repository.umku.ac.id/bitstream/handle/123456789/25/Buku%20ISBN%20Analisis
%20Volumetri%20potong.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
2915a7049d77cae872569e0a8c1d08a9.pdf
https://www.academia.edu/28463744/Makalah_MINERAL_LENGKAP_docx
(DOC) MAKALAH KIMIA ANALISA MINERAL MIKRO Oleh : Kelompok VII Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia | silva thesia - Academia.edu
https://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2021-08-13_Buku%20monograf%2036_rudiana.pdf
https://id.scribd.com/doc/90098940/Makalah-Mineral
http://scholar.unand.ac.id/93973/2/pendahuluan.pdf