Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MINERALOGI DAN PETROLOGI

MINERAL LOGAM DAN NON LOGAM

DISUSUN OLEH :

FADHIL TOMODIHARJO D1101141008

BAGUS EKO NUGROHO D1101141014

IGO RISNIARDI D11011410

CYNTHIA FAIRUZ IZDIHAR D1101141006

INDRI AGNESTY D1101141026

PUTRI APRILIANI SAFITRI D1101141005

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Mineral Logam dan Mineral Non Logam dengan baik dan tepat waktu. Salawat
dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami berusaha agar makalah yang berjudul Mineral Logam dan Mineral Non
Logam dapat terpenuhi dan terwujud semaksimal mungkin dalam makalah ini.

Kami merasa perlu untuk menyusun makalah tersebut sebagai tugas yang
diberikan oleh dosen Mineralogi dan Petrologi. Harapan kami, semoga makalah
yang kami susun dapat berguna dan sebagai bahan pembelajaran dalam
mempelajari Mineralogi dan Petrologi.

Makalah yang kami susun secara bersama-sama ini sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Dosen Mineralogi dan Petrologi. kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen Mineralogi dan Petrologi
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, demikian pula rekan-rekan yang telah
memberikan sumbangan saran kepada kami dalam menyusun buku ini semoga
konstribusi yang telah diberikan menjadi ladang amal yang tiada terputus hingga
hari kiamat. Aamiin.

Pontianak, Mei 2015


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya
industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan.
Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat
logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita
temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya),
diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen
(O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk
bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung
unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan
emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur
kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat
memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Mineral

Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang


terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam
perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu
pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimanamana disekitar kita, dapat
berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai
(Noor, 2009).

Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis


karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk
ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat,
bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang
teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi
oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur
yang dikenal sebagai kristal (Noor, 2009).

2.2. Pengertian Mineral Logam

Mineral Logam adalah mineral yang unsur utamanya mengandung logam,


memiliki kilap logam, dan umumnya bersifat sebagai penghantar panas dan listrik
yang baik (Permen ESDM, 2012).

Persebaran mineral logam dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu logam


besi, logam dasar, logam radioaktif, logam mulia dan logam ringan (Anonim A,
2013).
2.3. Pengertian Mineral Non Logam

Mineral non-logam adalah mineral yang unsur utamanya terdiri atas bukan
logam, misalnya bentonit (bentonit), kalsit (batu kapur/gamping), silika (pasir
kuarsa), dan lain-lain (Permen ESDM, 2012).

Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu


bahan galian bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral
keramik, dan bahan galian batu permata (Anonim A, 2013).
BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MAKALAH

3.1. Tujuan Penulisan Makalah

3.2. Manfaat Penulisan Makalah


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Mineral Logam

4.1.1. Pengertian Mineral Logam

Mineral Logam adalah mineral yang unsur utamanya mengandung logam,


memiliki kilap logam, dan umumnya bersifat sebagai penghantar panas dan listrik
yang baik (Permen ESDM, 2012).

4.1.2. Jenis dan Contoh Mineral Logam

Persebaran mineral logam dapat dibedakan menjadi 5, yaitu : logam besi,


logam dasar, logam radioaktif, logam mulia, dan logam ringan berikut penjelasan
mengenasi jenis dan contoh mineral logam :

A. Logam Besi

1. Krom (Cr)

Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam


kromium. Mineral ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3. Kromit mempunyai
sifat antara lain berwarna hitam, bentuk kristal massif hingga granular, sistim
kristal oktahedral, goresan berwarna coklat, kekerasan 5,5 (skala mohs), dan berat
jenis 4,5 – 4,8. Komposisi kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat usur-
unsur lain yang mempengaruhinya, karena itu berdasarkan nisbah Cr:Fe, kromit
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kromit kaya krom, kaya aluminium, dan
kaya besi (Anonim B, 2013)
Kromit dapat terjadi sebagai endapan primer, yaitu: tipe cebakan
stratiform dan podiform, atau sebagai endapan sekunder berupa pasir hitam dan
tanah laterit.
Potensi kromit di Indonesia cukup besar, hal ini dikarenakan kromit
terbentuk pada batuan induknya yaitu ofiolit, sedangkan penyebaran ofiolit di
Indonesia diperkirakan lebih dari 80 ribu km2. Penyebaran kromit tersebut
terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua.

2. Kobalt

Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat brittle, keras, dan
merupakan transisi logam dengan magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit.
Endapan mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt-60 (60Co)
dapat membentuk isotop buatan dengan tembakan sinar gamma (energy radiasi
tinggi). Garam kobalt berwarna biru gelap dan seperti gelas atau bening.
Banyak digunakan dalam industri. Digunakan juga untuk bahan dasar perasa
makanan yang mengandung vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.

3. Besi

Besi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%.


Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe. Bentuk murninya
berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam. Logam ini sangat mudah
bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat. Sifat magnetism besi sangat
kuat, dan sifat dalamnya malleable atau dapat ditempa. Tingkat kekerasan 4-5
dengan berat jenis 7,3-7,8.

Penggunaan logam besi dapat dikatakan merupakan logam utama. Dalam


kehidupan sehari-hari, besi dimanfaatkan untuk bahan pembuatan baja. Besi
radiokatif (iron 59) digunakan di bidang medis, biokimia, dan metalurgi.
Pewarna, plastik, tinta, kosmetik, dan sebagainya.

4. Mangan

Mangan merupakan mineral berwarna putih – abu-abu, seperti besi tapi


lebih keras dan sangat rapuh. Biasanya digunakan dalam campuran baja untuk
meningkatkan karakteristik campuran tersebut, seperti kekerasan. Mineral mangan
juga digunakan untuk mewarnai gelas menjadi berwarna merah amethyst.

Deposit bijih mangan tersebar secara luas pada dasar lapisan batugamping,
dalam volcanic tuff, berksi dan sebagainya. Deposit mangan biasanya sangat
kecil. Di samping dua lokasi di jawa barat dan jawa tengah, Karangunggal di
selatan Tasikmalaya dan Kliripan di barat Pegunungan Progo, ada kemungkinan
deposit mangan berada pada lembah batugamping di pegunungan selatan dan
kemungkinan di seluruh kepulauan yang memiliki kondisi geologi yang sama
dengan selatan jawa. Eksplorasi bijih mangan hanya dapat dilakukan di selatan
jawa dan kalimantan bagian tenggara.

Kebanyakan urat emas-perak muda di sumatera dan jawa mengandung


mineral mangan, yang kadang terkonsentrasi pada zona oksidasi seperti pada
sungai Pagu di sumatera.

5. Molibdenum

Molibdenum (MoS2, molybdenum sulfides) adalah tambang mineral


utama dari molibden. Jarang ditemukan dalam bentuk Kristal, tetapi biasanya
ditemukan sebagai foliated masses. Hal ini berarti mineral berbentuk lapisan
seperti mika. Tingkat kekerasan 1, kilap logam dengan warna coklat, terkadang
salah mengenalinya sebagai timah hitam. Molibden terbentuk pada lingkungan
dengan temperatur yang tinggi seperti pada batuan beku. Beberapa molibden
terbentuk ketika batuan beku mengalami kontak dengan batuan metamorf atau
saat fase perubahan pada batuan.

Molibden juga ditemukan pada mineral wulfenite (Pb(MoO4). Wulfenite


memiliki warna orange terang, merah dan kuning Kristal. Dapat berbentuk blok
atau tipis (tranparan).

Kegunaan utama dari molibden yaitu untuk pembuatan peralatan baja.


Molibden juga merupakan material yang penting dalam industri kimia. Molibden
digunakan pula sebagai katalis, bahan cat, anti korosi, rokok. Sebagai logam yang
bersih, molybden digunakan karena tingginya suhu saat pencairan yang tinggi
(4,730 F) sebagai serabut dalam lampu bolam.

Di USA, penghasil molibden yaitu di Colorado, New Mexico, dan Idaho.


Tambang lain berada di Arizona, Montana, and Utah. Sumber terbesar molibden
di USA yaitu di Climax, Colorado yaitu sekitar 5,5 m3 ton. Selain itu molibden
juga banyak terdapat diberbagai Negara didunia seperti Canada, China, Chile,
Mexico, Peru, Russia dan Mongolia. Jumlahnya diperkirakan mencapai 12 m3
ton.

6. Nikel

Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel
ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan
butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam
tanah yang terletak di atas batuan basa.

Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan


Sulawesi Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan
peridotit. Logam yang tidak ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan
sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut. Mineral nikelnya adalah garnerit.

7. Wolfram

Wolfram atau disebut pula tungsten merupakan unsur logam dengan


nomor atom 74 dan symbol atom W. unsure logam ini tergolong stabil dan
resisten terhadap asam maupun basa. Titik lelehnya snagat tinggi yaitu 3422 C,
atau tertinggi kedua setelah karbon. Mineral utama dari tungsten adalah
wolframit.

Wolframit (Fe,Mn)WO4 atau besi-mangan tungstat merupakan


pertengahan dari ferberit (kaya Fe) dengan huebernit(kaya Mn). Wolframit
biasanya terdapat pada urat kuarsa dan pegmatit yang berasosiasi dengan granit
intrusif. Sering berasosiasi dengan cassiterite, scheelite, bismuth, kuarsa, pirit,
galena, sfalerit, dan arsenopirit. Mineral lain yang mengandung tungsten adalah
scheelite CaWO4.

Cadangan tungsten dunia terdapat di China, Kanada, dan Rusia. Campuran


tungsten dan karbon adalah material yang sangat kuat dan resisten, disebut
tungsten carbide. Digunakan untuk peralatan pemotong, metal, pemboran, dan
konstruksi. Filament lampu terbuat dari tungsten karena titik leleh sangat tinggi.
Jika dicampur dengan baja, menjadi super alloy yang sangat kuat untuk bahan
mesin turbin untuk generator dan mesin jet.

B. Logam Dasar

1. Antimoni

Antimon adalah elemen dengan nomor atom 51 dan symbol kimia Sb.
Jarang terdapat sebagai elemen native. Bijih utama antimon berasal dari stibnite
SbS3 yang kadang juga mengandung sedikit arsen, perak, besi. Sifat fisiknya
berwarna abu-abu keperakan dan brittle/ rapuh, bersifat semilogam karena tidak
berkilap logam namun bersifat malleable pada bentuk murni. Jika teroksidasi
berwarna abu-abu gelap. Antimon dan arsen memiliki kenampakan mirip yang
hanya dapat dibedakan dengan metode yang rumit. Unsur ini keterdapatannya
seringkali berasosiasi dengan arsen, sfalerit, dan nickelin.

Secara, komersial, bijih antimon yang ditambang hanya stibnite. Antimon


merupakan trace elements pada bijih perak, tembaga, dan timbal yang jumlahnya
sangat minor. Cadangan terbesar adalah di China, dan yang lain tersebar di Rusia,
Afsel, Tajikistan, Bolivia. Kegunaan antimon antara lain: Bahan campuran tahan
api pada plastik, tekstil, dan karet.

Campuran alloy untuk menambah kekerasan timbal, pada baterai.


Alloy dari antimon, timah, tembaga, dan timbal digunakan untuk mesin karena
sifatnya lunak dan licin.

Pigmen pada plastik, cat, karet, yaitu antimony aksida yang berwarna
kuning cerah. Antimon murni sebagai semikonduktor pada industri komputer.
2. Bismut

Unsur bismut memiliki nomor atom 83 dengan symbol kimia Bi. Memiliki
kenampakan putih keperakan dan sifat logam, dan kenampakan permukaan agak
pink pada pecahan yang segar. Warna teroksidasi menjadi abu-abu gelap atau
kekuningan. Sebelumnya bismut disebut sebagai variasi dari timbal atau timah,
hingga tahun 1753 dipastikan sebagi unsur yang berbeda. Bismut jarang
ditemukan dalam bentuk kristal. Native bismut jarang terdapat dalam jumlah
besar.Pertumbuhannya benbentuk pseudokubik ddan sangat menarik.
Sebagai logam, bismut lebih bersifat brittle. Fasa cairnya lebih padat daripada fasa
solidnya, dan mengembang saat mengalami pendinginan. Bismut merupakan
konduktor yang buruk, baik elektrik maupun termal. Stabil dan tidak korosif di
atmosfer, kecuali terkontaminasi asam. Tidak beracun seperti timbale atau mineral
logam berat lain.

Bijih mineral bismut yang umum adalah bismithunite (bismuth sulfide,


Bi2S3) dan bismite (bismuth oxide, Bi2O3). Mineral tersebut dan mineral bismut
lain terdapat dalam jumlah minor bersama bijih logam emas, perak, seng, timbal,
atau tungsten. Bismut merupakan indikator deposit mineral temperatur tinggi,
yang terbentuk pada urat kuarsa dan mineral logam. Juga pada kontak intrusi
granit dengan batuan lain seperti batugamping.

Penambangan bismut yang besar terdapat di China, Meksiko, Peru, dan


Bolivia. Hanya di Bolivia terdapat tambang bismut murni, sedang di negara lain
hanya merupakan produk sampingan dari tambang logam lain. Penggunaan
bismut adalah sebagai berikut : Alloy bismut memiliki sifat mengembang saat
dingin sehingga digunakan untuk soldering perpipaan, peluru, bagian mesin,
penutup plastik, cetakan replika, dan sebagainya.

Digunakan dalam keperluan medis, krim, dan kosmetik.


Katalis dalam industri serat akrilik. Karena bersifat non-toksik, maka digunakan
dalam keramik dan cat.
3. Tembaga

Tembaga atau copper memiliki nama kimia cuprum atau disingkat Cu.
Keterdapatan tembaga di alam sebagai native copper termasuk jarang. Sebagian
besar berasosiasi dengan sulfur atau produk teroksidasi dari mineral tersebut.
Deposit yang biasa ditambang merupakan mineral azurite (Cu3(CO3)2(OH)2),
malachite (Cu2CO3(OH)2), tennantite ((Cu,Fe)12As4S13), chalcopyrite
(CuFeS2), dan bornite (Cu5FeS4). Tembaga merupakan logam yang memiliki
sifat fisik malleable dan ductile. Malleable bearti dapat ditempa dan dibentuk,
sedang ductile berarti dapat dibentuk menjadi seperti kabel. Kondukrtivitas termal
dan elektriknya sangat tinggi. Mineral dengan nodul kaya magnesium, tembaga,
dan logam lain banya dihasilkan dari aktivitas volkanik laut dalam.
Sifat fisik tembaga ini memiliki warna kemerahan, dengan struktur banding. Pada
kondisi liquid, memiliki kenampakan bercahaya kehijauan. Struktur electron dan
posisi dalam table periodic mirip dengan logam emas dan perak. Tembaga tidak
bereaksi dengan air, namun dapat teroksidasi pada suhu ruangan membentuk
lapisan korosi coklat kehitaman.

Sumber tembaga dunia terdapat di USA, Australia, Kanada, Chile,


Meksiko, Rusia, Peru, dan Indonesia. Penggunaannya dalam bentuk murni adalah
sebagai kabel transmisi, perlengkapan elektronik, pipa dan tube, peralatan rumah
tangga, serta pelapis nikel, krom, dan seng. Digunakan pula sebagai campuran/
alloy dengan seng (kuningan), tembaga dengan nikel (monel), tembaga dengan
timah (perunggu).

4. Timbal

Timbal atau lead merupakan elemen dengan nomor atom 82. Sifat fisiknya
relatif lunak, warna abu-abu kebiruan, kilap logam, mineral opak, termasuk unsur
logam. Karena lunak, maka sering dijadikan campuran logam lain. Nama
kimianya adalah plumbum atau Pb. Meski lunak, elemen ini termasuk berat/
densitas tinggi. Bentuk murni atau nativenya sangat jarang. Biasanya sebagai
mineral, paling banyak sebagai timbal sulfida atau galena (PbS). Bentuk lain
adalah anglesite PbSO4dan cerrusite PbCO3. Timbal larut dalam asam nitrit.
Berasosiasi dengan mineral kalsit dan hematite. Elemen radioaktif seperti uranium
dapat menjadi timbal sebagai unsur sisa. Sifatnya beracun bagi kehidupan dan
organisme.

Sebagian besar tambangnya adalah deposit galena, dan sedikit merupakan


asosiasi pada tambang seng, dan tembaga-perak. Cadangan dunia sekitar 1,5
miliar ton tersebar di USA, Kanada, Meksiko, Australia, dan Peru. Penggunaan
timbale adalah sebagai bahan untuk baterai pada alat transportasi, barang
elektronik, amunisi, kaca televisi, konstruksi, foil, solder, lapisan pelindung Xray,
dan bahan kimia.

5. Seng

Seng atau zinc adalah unsur logam dengan nomor atom 30 dan simbol
kimia Zn. Sifat fisiknya berwarna abu-abu kebiruan dan kilap logam. Sifatnya
rapuh pada temperatur normal, namun malleable pada 100-150C. Merupakan
konduktor listrik yang baik. Perlu pelapis logam lain untuk menghindari
pengaratan seng. Jika terbakar akan menimbulkan nyala merah dan awan putih
oksida. Mineral seng yang signifikan adalah sphalerite (ZnS, zinc sulfide).
smithsonite (ZnCO3, zinc carbonate), dan zincite (ZnO, zinc oxide).

Cadangan seng dunia diperkirakan 1,9 miliar ton tersebar di USA,


Australia, Kanada, Meksiko,Peru, dan negara lain. Kegunaan seng yaitu pelapis
baja dan alloy dengan tembaga membentuk kuningan, senyawa kimia dalam
industri obat-obatan, karet, dan cat, dan dalam bidang elektronik digunakan untuk
electroplating, sekering, anoda, baterai dry cell, dan sebagainya.

6. Air Raksa

Air raksa atau merkuri adalah unsur logam dengan nomor atom 80 dan
nama kimia hydrargyrum dengan symbol Hg. Pada suhu ruangan memiliki fasa
liquid, berwarna keperakan dan berat jenisnya relative tinggi sekitar 13,6. Merkuri
akan memadat pada suhu – 40 C.
Merkuri berasosiasi dengan mineral cinnabar. Merkuri dinamakan dari
nama sebuah planet. Merkuri juga dikenal dengan nama populer air raksa, yang
berasal dari bahasa yunani, hydros yang berarti air dan argyros yang berarti silver
karena pembentukannya terjadi pada suhu kamar sebagai cairan.. Simbol merkuri
adalah Hg yang diambil dari namanya yaitu hydrargyrum.
Di Amerika serikat, merkuri ditemukan di California, Arkansas, Oregon, Nevada,
Idaho, dan Texas, tetapi tidak dalam jumlah yang besar. Produsen utama dunia
yaitu Algeria, Kyrgyzstan, Spain dan China.

Uap dari merkuri ditemukan sebagai racun yang berbahaya. Baik dari
corong asap maupun limbah merkuri atau campurannya. Ketergantungan pada
penggunaan merkuri telah berkurang mulai tahun lalu karena perkembangan
teknologi dan peraturan pemerintah untuk mengurangi penggunaan merkuri.
Penggunaan merkuri yang masih ada yaitu pada mesin-mesin kuno, alat elektronik
dan baterai.menurut sejarahnya, merkuri dapat digunakan untuk memperoleh
lokasi keberadaan emas, tetapi sejauh ini proses tersebut tidak digunakan di USA
dan Negara lain.

Merkuri digunakan untuk pembuatan produk chlorine dan caustic soda


(35%). Oleh karena merkuri adalah logam, yang memiliki konduktivitas elektrik,
maka digunakan untuk pembuatan peralatan alat-alat elektronik. Merkuri
merupakan bahan yang penting dalam pembuatan baterai, tetapi jenis baterai
tertentu menggunakan bahan logam lain. 35% dari merkuri digunakan dalam alat-
alat IPTEK seperti thermometer dan barometer. Kombinasi meruri dengan bahan
logam lain digunakan sebagai serbuk kikir untuk gigi oleh dokter gigi.
Pengaruh merkuri dalam tubuh manusia yaitu menyebabkan rasa tidak percaya
diri, gemetar, perubahan kepribadian, dan kegilaan. Kontaminan mercuri ini dapat
berasal dari ikan yang terkontaminasi, dan lain-lain. Bahan pengganti yang
digunakan untuk menggantikan perak-merkuri dalam pembuatan baterai yaitu
lithium, nikel-cadmium. Keramik digunakan untuk penanganan gigi sebagai ganti
dari campuran mercuri dengan logam.
C. Logam Radioaktif

1. Uranium dan Thorium

Endapan-endapan mineral radioaktif seperti uranium dan thorium terdapat


dalam bentuk primer seperti pegmatit dan bijih, serta bentuk sekunder seperti
endapan sedimen. Batuan pegmatit adalah batuan berbutir kasar yang terbentuk
pada fase terakhir dari pendinginan batuan plutonik. Batuan pegmatit biasanya
mengandung kuarsa dan feldspar. Mineral radioaktif biasanya dalam bentuk lensa
atau kantung.

Di Indonesia, belum ditemukan endapan-endapan uranium yang berharga


karena kurangnya penyelidikan geologi yang dilakukan ke arah tersebut. Mineral
radioaktif yang telah ditemukan yaitu monazit dan xenotim yang biasanya
mengandung unsur thorium. Mineral tersebut ditemukan dalam endapan alluvial,
bersama dengan bijih timah di Bangka, Belitung, pulau Berhala dan pulau-pulau
timah lainnya.

Deskripsi dari logam thorium yaitu sebagai sumber energi nuklir. Sebagian
besar panas di bagian internal bumi merupakan hasil dari thorium dan uranium.
Thorium murni berwarna putih keperakan yang stabil dari udara dan retains its
luster untuk beberapa bulan. Jika terkontaminasi dengan oksida, perlahan
menyublim di udaraberubah warna menjadi abu-abu hingga akhirnya hitam,
memiliki titik leleh 3300oC yang juga merupakan suhu tertinggi dibandingkan
oksida lainnya. Perlahan juga terubah oleh air tetapi tidak langsung larut pada
kondisi asam, kecuali hidroklorik. Bubuk logam thorium umumnya pyrophoric
dan disimpan dengan sangat hati-hati.ketika dipanaskan dalam air berubah
menjadi ignite dan terbakar menghasilkan warna putih menyala.

D. Logam Mulia

1. Emas

Emas merupakan elemen yang sangat dikenal sebagai logam mulia dan
komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki
nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Sifat fisik unsur ini sangat stabil,
tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsure kimia lain.
Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik. Malleable sehingga dapat
dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling tinggi
densitasnya.

Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak,


tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala
Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity
15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna
keputih-putihan. Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit,
markasit, dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari
sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan ceratnya yang keemasan. Emas
berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak.

Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit. Pertama sebagai urat/ vein
dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Endapan lain
adalah placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh
aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Selain itu, emas
sering ditemukan dalam penambangan bijih perak dan tembaga.

Penambangan emas dilakukan besar-besaran untuk memenuhi permintaan


dunia, diantaranya ditambang di Afsel, Autralia, USA, Meksiko, Brasil,
Indonesia, dan negara lainnya. Penggunaan utama emas adalah untuk bahan baku
perhiasan dan benda-benda seni. Selain itu, karena konduktif, emas penting dalam
aplikasi elektronik. Kegunaan lain ada di bidang fotografi, pigment, dan
pengobatan.

2. Perak

Perak mulai dikenal dan digunakan sejak Zaman kuno. Terbukti


disebagian kecil asia orang memisahkan perak dari timah selama 3000 BC yang
lalu, seperti emas yang seharga logam, keduanya dilihat dari keindahan dan
kegunaannya. Perak memiliki nomor atom 47 dengan nama kimia Argentum dan
symbol Ag. Kadang ditemukan di alam dalam bentuk native dan sebagai
konstituen kecil dalam emas, timbal, seng, dan tembaga.

Sifat fisik dan kimia perak adalah berwarna terang-putih keperakan, kilap
logam, kekerasan 2,5-3, dan berat jenis 9,6-12. Merupakan mineral opak dengan
sifat ductile dan malleable. Perak adalah konduktor listrik yang sangat baik. Perak
sangat resisten, tidak bereaksi dengan oksigen dan air, namun larut dalam asam
sulfida dan nitrat.

Perak ditemukan dalam deposit bijih timbal, seng, dan tembaga. Bijih
utama perak adalah argentit(Ag2S, silver sulfide). Beberapa Negara penghasil
perak dunia adalah Australia, Mexico, Peru, Chile, dan Canada. Kegunaan perak
adalah sebagai perhiasan, dekorasi, maupun benda seni. Perak nitrat dan perak
bromide dighunakan di bidang fotografi. Sterling merupakan alloy perak dan
tembaga. Kegunaan lain untuk perangkat elektronik, cermin, katalis kimia dalam
etilen, baterai, solder, dan sebagainya.

3. Platina

Platina atau platinum merupakan unsur berwarna putih – abu-abu.


Biasanya berasosiasi dengan mineral lain emas, tembaga, nikel dan besi.
Kebanyakan mengandung logam berat langka seperti iridium, osmium, rhodium
dan palladium.

Platinum sangat langka dan sangat sedikit keberadaannya. Pegunungan


Ural di Rusia menghasilkan platinum sebagai placer deposit. Di Indonesia,
platinum hanya ditambang sebagai produk alluvial pertambangan emas Bengkalis
(sumatera tengah), distrik Meulaboh (sumatera utara) dan distrik Banjarmasin
(kalimantan selatan). Di Banjarmasin, keberadaan platinum bersamaan dengan
emas dan intan pada deposit alluvial.

Platina digunakan sebagai perhiasan dan merupakan perhiasan yang


langka sehingga memiliki nilai jual yang mahal. Dalam industri, platina
diguanakan sebagai katalis. Juga digunakan sebagai peralatan laboratorium.
E. Logam Ringan

1.

4.2. Mineral Non-Logam

4.2.1. Pengertian Mineral Non-Logam

Mineral non-logam adalah mineral yang unsur utamanya terdiri atas bukan
logam, misalnya bentonit (bentonit), kalsit (batu kapur/gamping), silika (pasir
kuarsa), dan lain-lain (Permen ESDM, 2012).

Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu


bahan galian bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral
keramik, dan bahan galian batu permata (Anonim A, 2013).

A. Bahan Galian Bangunan

1. Andesit

Andesit (SiO2 Fe2, O3 MgO) terdapat di Bobo, Dokiri, dan Soadara


(Pulau Tidore) dengan cadangan yang menyebar Bahan galian andesit, berupa
lava andesit, berwarna abu-abu – gelap, kompak, keras, masif, rekah-rekah,
sedikit berpori, tekstur afanitik, dan disusun oleh mineral utama plagioklas,
hornblende, biotit dan piroksin, umumnya membentuk perbukitan menyebar ke
arah selatan dan barat meliputi daerah Berastagi, Kabanjahe dan Surbakti.
Bahan galian andesit ini umumnya menempati daerah pemukiman, perkebunan
bunga, perladangan dan hutan. Bahan galian andesit dijumpai di Kecamatan
Berastagi (Berastagi), Kecamatan Kabanjahe (Kabanjahe) dan Kecamatan
Simpang Empat (Surbakti). Kegunaan bahan galian andesit ini terutama untuk
bahan bangunan (agregat) dan batu hias (ornamental stone).

2. Granit

Batuan beku dalam (plutonik) asam berbutir kasar, terutama terdiri atas
mineral-mineral feldspar dan kuarsa.

3. Marmer

Batuan Marmer berwarna abu-abu gelap – agak kemerahan, keras,


kompak, masif, sebagian terkekarkan kuat, terisi mineral kalsit dan oksida besi,
umumnya tidak menunjukkan suatu perlapisan, ketebalan 5 – 10 meter. Batuan
marmer di daerah ini membentuk perbukitan terjal, sebagian berupa perladangan
dan hutan semak belukar. Potensi bahan galian marmer di Kecamatan Kutabuluh,
terdapat di desa Lau Buluh, di Kecamatan Lau Baleng, terdapat di desa Mbal-
mbal Petarum dan desa Paya Mbelang, dan di Kecamatan Mardinding, terdapat di
desa Lau Solu, pada umumnya dapat dijangkau dengan kenderaan roda empat
melalui jalan beraspal sampai ibukota kecamatan dan selanjutnya menuju lokasi
bahan galian dengan kondisi jalan tanah dan pengerasan batuan, juga dapat
dijangkau dengan kenderaan roda empat.

Marmer terutama digunakan untuk bangunan seperti ubin lantai, dinding,


papan nama, dekorasi atau hiasan, ornamen dan perabot rumah tangga seperti
meja.

4. Batu Apung

Rumus kimia SiO2 Al2 O3, Surumalao terdapat di Pulau Tidore dengan
cadangan yang menyebar Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api
yang mengandung silika tinggi dan mempunyai sifat titik berongga-rongga.
Lokasi bahan galian ini di Desa Nagrek, Kecamatan Bl. Limbangan, tersebar
secara tidak merata dalam batuan breksi gunung api.
5. Batu dan Pasir

Batu Pasir (Sirtu) rumus kimia SiO2 Fe2, O3 CaO MgO, terdapat di Oba
Utara (Pulau Halmahera), dengan cadangan yang menyebar Pasir dan batu (sirtu)
merupakan batuan hasil rombakan dari batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Sirtu
ini pada umumnya ditemukan pada aliran sungai. Potensi bahan galian sirtu di
daerah ini tersebar dan sebagian telah dimanfaatkan. Pasir dan batu di daerah ini
tersebar, pada umumnya terdapat di aliran sungai dan sebagian telah dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan. Sirtu dapat digunakan dalam sektor konstruksi, seperti
bangunan perumahan, banguanan pertokoan, bangunan perkantoran, jembatan,
dan jalan serta fondasi pasir umumnya sebagai endapan aluvium, sedangkan
endapan kegiatan gunung api berupa lahar akan menghasilkan sirtu (pasir dan
batu).

6. Batu Bara

Batubara adalah termasuk salah satu bahan bakar fosil. Pengertian


umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia
yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisa unsur
memberikan rumus formula empiris seperti : C137H97O9NS untuk bituminus dan
C240H90O4NS untuk antrasit.

Potensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di


Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat
dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan
keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Di Indonesia, batubara merupakan bahan bakar utama selain solar (diesel fuel)
yang telah umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batubara
jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar
Rp 0,74/kilokalori sedangkan batubara hanya Rp 0,09/kilokalori, (berdasarkan
harga solar industri Rp. 6.200/liter).
Dari segi kuantitas batubara termasuk cadangan energi fosil terpenting
bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton.
Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga
ratusan tahun ke depan.

B. Bahan Galian Mineral Industri

1. Barit

Barit merupakan senyawa mineral dari barium sulfat BaSO4. Kenampakan


fisiknya berwarna bening atau putih susu, dan bergantung pada pengotor yang
terkandung dalam pembentukan kristalnya. Barit relatif lunak dengan kekerasan
3-3,5 skala Mohs. Relatif berat untuk unsur non logam. Sifat kimianya inert dan
tidak larut.

Pembentukan barit berkaitan dengan presipitasi bawah laut pada lapisan


batuan sedimen. Barit juga terbentuk sebagai vein, dimana Kristal barium sulfat
terbentuk akibat presipitasi dari air panas subterranean. Sumber lainnya adalah
produk sampingan dari penambangan bijih timbal, seng, perak, dan logam lain.
Penambangan barit secara komersial terdapat di USA, China, India, dan beberapa
negara lain. Penggunaan barit: Bahan aditif sebagai weighting agent pada lumpur
pemboran minyak dan gas alam Zat aditif pada cat, enamel, plastik.

Kemampuannya menyerap sinar X dan gamma digunakan untuk keperluan


medis dalam test sinar X .Campuran semen Bahan campuran alloy untuk berbagai
keperluan.

2. Dolomit

Dolomit, berwarna putih keabu-abuan – kekuningan – kemerahan, keras,


kompak, masif, terkekarkan, terisi mineral kalsit, sebagian lepas, sehingga mudah
digali, sebagian telah mengalami pelapukan, ketebalan sekitar 5 meter. Dolomit di
daerah ini membentuk perbukitan sedang, merupakan perladangan dan sebagian
semak belukar. Potensi bahan galian dolomit di Kecamatan Kutabuluh, meliputi
desa Lau Buluh, Genting, dan Kutabuluh Gugung, di Kecamatan Payung, meliputi
desa Kuta Kepar, Susuk dan Penampen, dapat dijangkau dengan kenderaan roda
empat melalui jalan beraspal. Kedua daerah kecamatan tersebut merupakan satu
jalur dari arah kota Kabanjahe.

Kegunaan dolomit sangat beragam, antara lain sebagai bahan refraktori


dalam tungku pemanas atau tungku pencair, sebagai pupuk (unsur Mg) dan
pengatur Ph tanah, pengembang dan pengisi cat, plastik, kertas dan bahan
pembuat semen sorel.

3. Fosfat

Endapan posfat berupa posfat guano berwarna coklat keabu-abuan,


berbentuk serbuk, dan mudah digali. Berdasarkan informasi dari masyarakat,
endapan posfat ini pernah digali/ diambil.

Kegunaan endapan posfat terutama sebagai pupuk, baik pupuk buatan


maupun pupuk alam, dalam industri detergen, asam sulfat dan industri kimia
lainnya.

4. Belerang

Sulfur atau belerang merupakan golongan unsur native dengan simbol


kimia S. terbentuk di sekitar lingkungan volkanik dan mata air panas oleh proses
sublimasi. Di alam, keberadaannya tersebar luas dalam mineral pirit, galena,
sfalerit, cinnabar, stibnite, gypsum, Epsom, celestite, dan barit. Sifat fisik sulfur
memiliki warna kuning pucat, rapuh/ brittle, tidak larut di air, namun larut di
karbon disulfide. Sulfur memiliki tujuh isotop.

Beberapa senyawa organik sulfur yang penting adalah kalsium sulfide,


ammonium sulfat, karbon disulfide, sulfur dioksida, dan hydrogen sulfide. Sulfur
secara komersial diambil di daearah Gulf Coast dalam sumur salt dome. Sulfur
juga ditemukan sebagai konstituen pada gas alam dan minyak mentah. Mineral
pirit digunakan untuk menghasilkan asam sulfat dan sulfur dioksida. Penggunaan
sulfur antara lain sebagai pupuk kimia, vulkanisasi karet alam dan fungisida,
insulator, dan fumigant. Asam sulfat merupakan senyawa kimia penting. SO2
merupakan gas yang dapat mencemari udara dan dapat beracun dalam jumlah
besar.

5. Batu Gamping

Batugamping berwarna abu-abu – gelap – putih, keras, kompak, struktur


masif, tekstur kristalin, sebagian terkekarkan kuat, terisi mineral kalsit dan oksida
besi, umumnya tidak menunjukkan suatu perlapisan, ketebalan 2 – 8 meter.
Batugamping ini tersusun oleh mineral kalsit (CaCo3), terjadi secara organik,
mekanik atau kimia. Batugamping ini pada umumnya membentuk perbukitan
merupakan areal perladangan dan semak belukar. Potensi bahan galian
Batugamping di Kecamatan Juhar, terdapat di desa Kidupen dan desa
Pergendangan, di Kecamatan Payung, terdapat di desa Tanjung Mbelang,
sedangkan di Kecamatan Tiga Binanga terdapat di desa Lau Kapur, pada
umumnya dapat dijangkau dengan kenderaan roda empat melalui jalan beraspal
dengan kondisi jalan baik.

Penggunaan batugamping tergantung pada sifat-sifat fisik dan kimianya.


Penggunaan sebagai bahan bangunan ditentukan oleh sifat fisiknya, sedangkan
sebagai bahan industri ditentukan oleh sifat kimianya.
Batugamping banyak digunakan sebagai bahan baku semen, karbid, bahan
pemutih, penetral keasaman tanah dalam pertanian, pupuk industri, keramik,
bahan bangunan, bahan ornamen, pengembang dan pengisi dalam industri cat,
kertas, karet, kaca dan plastik serta dalam industri farmasi, kosmetik dan industri
kimia lainnya. Disamping itu, daerah yang mempunyai topografi karst dapat
dikembangkan menjadi objek wisata.

C. Bahan Galian Mineral Keramik

1. Kuarsa

Kuarsa merupakan mineral yang paling umum yang ada di lapisan terluar
kulit bumi. Secara kimia kuarsa merupakan silika atau silika dioksida SiO2. Dapat
ditemukan dalam berbagai jenis batuan, batuan beku, sedimen maupun metamorf.
Tingkat kekerasan kuarsa yaitu 7 dengan kilap kaca. Ketika Kristal kuarsa hancur,
pecahan dipermukaan terlihat melengkung. Hal ini mengindikasikan jenis pecahan
conchoidal.

Ketika pengkristalan mineral dengan rongga dalam batuan, kuarsa


membentuk enam sisi prismatic atau hexagonal. Ketika pengkristalan tanpa
rongga dalam batuan, terbentuk kuarsa dengan bentuk lebih kecil dan membulat.
Kuarsa secara fisik dan kimia memiliki resistansi terhadap proses pelapukan. Oleh
karena keberadaan kuarsa yang melimpah dan perbedaan bentuk kristal, kuarsa
dikenal sebagai mineral ratusan tahun. Nama tersebut tidak diyakini dari asalnya,
dimungkinkan berasal dari bahasa german quarz. Kuarsa yang ditemukan
biasanya tidak selalu 100% kuarsa. Sebagian terisi oleh mineral pengotor yang
menyebabkan adanya keanekaragaman warna. Kuarsa warna ungu dikenal sebagai
amethyst,putih milky quartz, hitam smoky quartz, merah muda rose quartz, dan
kuning atau orange citrine. Kuarsa tersusun oleh silicon dioxide, atau silica
(SiO2).

Kuarsa ditemukan dibanyak negara dan lingkungan geologi. Penghasil


utama kuarsa adalah Negara USA dan Brazil. Kuarsa murni jarang digunakan
dialam, kecuali sebagai batu permata. Negara penghasil kuarsa lainnya yaitu
Canada, Brazil, German, Madagaskar, China, Afrika selatan dan Venezuela.
Kuarsa berbentuk Kristal, digunakan sebagai batu permata yang cukup berharga
seperti agate, jasper, onyx, carnelian, chalcedony, dll. Jenis permata kristalin
meliputi amethyst, citrine, rose quartz, smoky quartz, dll. Selain itu digunakan
untuk pembuatan berbagai jenis perhiasan yang dapat dibentuk secara manual
ataupun dengan bantuan mesin.

Selain untuk perhiasan, kuarsa juga dapat dimanfaatkan untuk pengukur


tekanan, oscillator, resonator dan wave stabilizer. Oleh karena kemampuannya
dalam mempolarisasikan cahaya dan transparan pada sinar ultraviolet, kuarsa
digunakan untuk lampu sinar panas, prisma dan lensa spektrografi. Digunakan
pula untuk pembuatan gelas, cat, refraktor, dan lain-lain.
2. Perlit

Adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir,
bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan
aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah
perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman dan
mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara 4
hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.

3. Kaolin

Kaolin merupakan bahan galian industri yang banyak dipergunakan


sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas, keramik, cat, isolator, material
pengisi dan lain sebagainya. Singkapan terbentuk akibat proses kaolinisasi dan
diduga berasosiasi dengan proses pelapukan/proses hidrotermal alterasi pada
batuan yang mengandung feldsfar (tuf). Jenis lempung yang sebagian besar terdiri
dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan
sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya.

4. Tanah Liat

Rumus kimia SiO2 Al2 O3, Fe2 O3 TiO2 terdapat di Pulau Mare dengan
cadangan yang menyebar Lempung atau tanah liat telah dimanfaatkan oleh
penduduk setempat untuk membuat genteng dan bata merah. Bahan galian ini
tersebar di beberapa tempat seperti Desa Cihonje, Sukabandung, Banyuresmi dan
Sukarame.

D. Bahan Galian Batu Permata

1. Intan

Intan merupakan bentuk lain/polimorf unsur karbon (C) selain grafit. Jika
grafit sifatnya sangat lunak, maka sebaliknya intan merupakan material terkeras di
kerak bumi. Perbedaan ini disebabkan oleh cara dan bentuk ikatan antar atomnya.
Pembentukan intan terjadi pada Pdan T ekstrem tinggi, yang mungkin terjadi pada
kerak yang sangat dalam.
Intan memiliki bentuk kristal isometrik dan oktahedral. Warna bervariasi
tergantung pengotor, mulai dari bening, kuning, jingga, biru, hijau, hingga
kehitaman. Kekerasan 10 skala Mohs dan memiliki kilap admantin. Ketembusan
cahaya transparan hingga opak. Intan memiliki kekerasan 40 kali dari korundum
yang skala kekerasannya 9. Merupakan unsur nonlogam dan termasuk kelompok
native element.

Kegunaan intan selain sebagai batu mulia adalah sebagai drill bit dalam
pemboran dalam serta untuk memotong logam yang keras. Keterdapatan intan
termasuk jarang, diantaranya di Afsel (Kimberly Mine), Namibia, Rusia, Kanada,
Australia, dan Brasil.

2. Korundum

Korundum merupakan bentuk alam dari aluminium oksida (Al2O3), yaitu


mineral paling keras kedua setelah intan, kekerasan 9 skala Mohs. Termasuk
unsur dalam kelas oksida atau hidroksida kelompok hematit. Dalam masyarakat
awam, lebih dikenal sebagai batu mulia bukan dengan nama korundum, namun
berdasarkan warnanya, yaitu ruby (merah) dan safir (biru).
Sifat fisiknya yang keras disebabkan oleh ikatan yang kuat dan pendek antara
oksigen dan aluminium. Sifat fisik lain memiliki warna bervariasi dari bening,
biru, merah, kuning, hijau, dan sebagainya. Memiliki kilap kaca dan admantin
yang transparan atau translusen. Sistem kristal trigonal.

Terdapat di alam berasosiasi dengan kalsit, zoisit, feldspar, mika, dan


garnet. Deposit korundum di Mount Painter, berbentuk dalam massa granular
yang menyebar dan zona kristal pada lensa sekis korundum-phlogopite dalam
kuarsit. Korundum masif berwarna biru keabuan terdapat sebagai tubuh ultrabasa
di Tarcoonyinna Creek, Musgrave Block, Australia. Di negara lain, terdapat di
Burma, Sri Lanka, India, USA, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai