DISUSUN OLEH :
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Mineral Logam dan Mineral Non Logam dengan baik dan tepat waktu. Salawat
dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami berusaha agar makalah yang berjudul Mineral Logam dan Mineral Non
Logam dapat terpenuhi dan terwujud semaksimal mungkin dalam makalah ini.
Kami merasa perlu untuk menyusun makalah tersebut sebagai tugas yang
diberikan oleh dosen Mineralogi dan Petrologi. Harapan kami, semoga makalah
yang kami susun dapat berguna dan sebagai bahan pembelajaran dalam
mempelajari Mineralogi dan Petrologi.
Makalah yang kami susun secara bersama-sama ini sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Dosen Mineralogi dan Petrologi. kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen Mineralogi dan Petrologi
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, demikian pula rekan-rekan yang telah
memberikan sumbangan saran kepada kami dalam menyusun buku ini semoga
konstribusi yang telah diberikan menjadi ladang amal yang tiada terputus hingga
hari kiamat. Aamiin.
PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya
industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan.
Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat
logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita
temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya),
diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen
(O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk
bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung
unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan
emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur
kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat
memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral non-logam adalah mineral yang unsur utamanya terdiri atas bukan
logam, misalnya bentonit (bentonit), kalsit (batu kapur/gamping), silika (pasir
kuarsa), dan lain-lain (Permen ESDM, 2012).
PEMBAHASAN
A. Logam Besi
1. Krom (Cr)
2. Kobalt
Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat brittle, keras, dan
merupakan transisi logam dengan magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit.
Endapan mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt-60 (60Co)
dapat membentuk isotop buatan dengan tembakan sinar gamma (energy radiasi
tinggi). Garam kobalt berwarna biru gelap dan seperti gelas atau bening.
Banyak digunakan dalam industri. Digunakan juga untuk bahan dasar perasa
makanan yang mengandung vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.
3. Besi
4. Mangan
Deposit bijih mangan tersebar secara luas pada dasar lapisan batugamping,
dalam volcanic tuff, berksi dan sebagainya. Deposit mangan biasanya sangat
kecil. Di samping dua lokasi di jawa barat dan jawa tengah, Karangunggal di
selatan Tasikmalaya dan Kliripan di barat Pegunungan Progo, ada kemungkinan
deposit mangan berada pada lembah batugamping di pegunungan selatan dan
kemungkinan di seluruh kepulauan yang memiliki kondisi geologi yang sama
dengan selatan jawa. Eksplorasi bijih mangan hanya dapat dilakukan di selatan
jawa dan kalimantan bagian tenggara.
5. Molibdenum
6. Nikel
Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel
ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan
butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam
tanah yang terletak di atas batuan basa.
7. Wolfram
B. Logam Dasar
1. Antimoni
Antimon adalah elemen dengan nomor atom 51 dan symbol kimia Sb.
Jarang terdapat sebagai elemen native. Bijih utama antimon berasal dari stibnite
SbS3 yang kadang juga mengandung sedikit arsen, perak, besi. Sifat fisiknya
berwarna abu-abu keperakan dan brittle/ rapuh, bersifat semilogam karena tidak
berkilap logam namun bersifat malleable pada bentuk murni. Jika teroksidasi
berwarna abu-abu gelap. Antimon dan arsen memiliki kenampakan mirip yang
hanya dapat dibedakan dengan metode yang rumit. Unsur ini keterdapatannya
seringkali berasosiasi dengan arsen, sfalerit, dan nickelin.
Pigmen pada plastik, cat, karet, yaitu antimony aksida yang berwarna
kuning cerah. Antimon murni sebagai semikonduktor pada industri komputer.
2. Bismut
Unsur bismut memiliki nomor atom 83 dengan symbol kimia Bi. Memiliki
kenampakan putih keperakan dan sifat logam, dan kenampakan permukaan agak
pink pada pecahan yang segar. Warna teroksidasi menjadi abu-abu gelap atau
kekuningan. Sebelumnya bismut disebut sebagai variasi dari timbal atau timah,
hingga tahun 1753 dipastikan sebagi unsur yang berbeda. Bismut jarang
ditemukan dalam bentuk kristal. Native bismut jarang terdapat dalam jumlah
besar.Pertumbuhannya benbentuk pseudokubik ddan sangat menarik.
Sebagai logam, bismut lebih bersifat brittle. Fasa cairnya lebih padat daripada fasa
solidnya, dan mengembang saat mengalami pendinginan. Bismut merupakan
konduktor yang buruk, baik elektrik maupun termal. Stabil dan tidak korosif di
atmosfer, kecuali terkontaminasi asam. Tidak beracun seperti timbale atau mineral
logam berat lain.
Tembaga atau copper memiliki nama kimia cuprum atau disingkat Cu.
Keterdapatan tembaga di alam sebagai native copper termasuk jarang. Sebagian
besar berasosiasi dengan sulfur atau produk teroksidasi dari mineral tersebut.
Deposit yang biasa ditambang merupakan mineral azurite (Cu3(CO3)2(OH)2),
malachite (Cu2CO3(OH)2), tennantite ((Cu,Fe)12As4S13), chalcopyrite
(CuFeS2), dan bornite (Cu5FeS4). Tembaga merupakan logam yang memiliki
sifat fisik malleable dan ductile. Malleable bearti dapat ditempa dan dibentuk,
sedang ductile berarti dapat dibentuk menjadi seperti kabel. Kondukrtivitas termal
dan elektriknya sangat tinggi. Mineral dengan nodul kaya magnesium, tembaga,
dan logam lain banya dihasilkan dari aktivitas volkanik laut dalam.
Sifat fisik tembaga ini memiliki warna kemerahan, dengan struktur banding. Pada
kondisi liquid, memiliki kenampakan bercahaya kehijauan. Struktur electron dan
posisi dalam table periodic mirip dengan logam emas dan perak. Tembaga tidak
bereaksi dengan air, namun dapat teroksidasi pada suhu ruangan membentuk
lapisan korosi coklat kehitaman.
4. Timbal
Timbal atau lead merupakan elemen dengan nomor atom 82. Sifat fisiknya
relatif lunak, warna abu-abu kebiruan, kilap logam, mineral opak, termasuk unsur
logam. Karena lunak, maka sering dijadikan campuran logam lain. Nama
kimianya adalah plumbum atau Pb. Meski lunak, elemen ini termasuk berat/
densitas tinggi. Bentuk murni atau nativenya sangat jarang. Biasanya sebagai
mineral, paling banyak sebagai timbal sulfida atau galena (PbS). Bentuk lain
adalah anglesite PbSO4dan cerrusite PbCO3. Timbal larut dalam asam nitrit.
Berasosiasi dengan mineral kalsit dan hematite. Elemen radioaktif seperti uranium
dapat menjadi timbal sebagai unsur sisa. Sifatnya beracun bagi kehidupan dan
organisme.
5. Seng
Seng atau zinc adalah unsur logam dengan nomor atom 30 dan simbol
kimia Zn. Sifat fisiknya berwarna abu-abu kebiruan dan kilap logam. Sifatnya
rapuh pada temperatur normal, namun malleable pada 100-150C. Merupakan
konduktor listrik yang baik. Perlu pelapis logam lain untuk menghindari
pengaratan seng. Jika terbakar akan menimbulkan nyala merah dan awan putih
oksida. Mineral seng yang signifikan adalah sphalerite (ZnS, zinc sulfide).
smithsonite (ZnCO3, zinc carbonate), dan zincite (ZnO, zinc oxide).
6. Air Raksa
Air raksa atau merkuri adalah unsur logam dengan nomor atom 80 dan
nama kimia hydrargyrum dengan symbol Hg. Pada suhu ruangan memiliki fasa
liquid, berwarna keperakan dan berat jenisnya relative tinggi sekitar 13,6. Merkuri
akan memadat pada suhu – 40 C.
Merkuri berasosiasi dengan mineral cinnabar. Merkuri dinamakan dari
nama sebuah planet. Merkuri juga dikenal dengan nama populer air raksa, yang
berasal dari bahasa yunani, hydros yang berarti air dan argyros yang berarti silver
karena pembentukannya terjadi pada suhu kamar sebagai cairan.. Simbol merkuri
adalah Hg yang diambil dari namanya yaitu hydrargyrum.
Di Amerika serikat, merkuri ditemukan di California, Arkansas, Oregon, Nevada,
Idaho, dan Texas, tetapi tidak dalam jumlah yang besar. Produsen utama dunia
yaitu Algeria, Kyrgyzstan, Spain dan China.
Uap dari merkuri ditemukan sebagai racun yang berbahaya. Baik dari
corong asap maupun limbah merkuri atau campurannya. Ketergantungan pada
penggunaan merkuri telah berkurang mulai tahun lalu karena perkembangan
teknologi dan peraturan pemerintah untuk mengurangi penggunaan merkuri.
Penggunaan merkuri yang masih ada yaitu pada mesin-mesin kuno, alat elektronik
dan baterai.menurut sejarahnya, merkuri dapat digunakan untuk memperoleh
lokasi keberadaan emas, tetapi sejauh ini proses tersebut tidak digunakan di USA
dan Negara lain.
Deskripsi dari logam thorium yaitu sebagai sumber energi nuklir. Sebagian
besar panas di bagian internal bumi merupakan hasil dari thorium dan uranium.
Thorium murni berwarna putih keperakan yang stabil dari udara dan retains its
luster untuk beberapa bulan. Jika terkontaminasi dengan oksida, perlahan
menyublim di udaraberubah warna menjadi abu-abu hingga akhirnya hitam,
memiliki titik leleh 3300oC yang juga merupakan suhu tertinggi dibandingkan
oksida lainnya. Perlahan juga terubah oleh air tetapi tidak langsung larut pada
kondisi asam, kecuali hidroklorik. Bubuk logam thorium umumnya pyrophoric
dan disimpan dengan sangat hati-hati.ketika dipanaskan dalam air berubah
menjadi ignite dan terbakar menghasilkan warna putih menyala.
D. Logam Mulia
1. Emas
Emas merupakan elemen yang sangat dikenal sebagai logam mulia dan
komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki
nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Sifat fisik unsur ini sangat stabil,
tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsure kimia lain.
Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik. Malleable sehingga dapat
dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling tinggi
densitasnya.
Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit. Pertama sebagai urat/ vein
dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Endapan lain
adalah placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh
aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Selain itu, emas
sering ditemukan dalam penambangan bijih perak dan tembaga.
2. Perak
Sifat fisik dan kimia perak adalah berwarna terang-putih keperakan, kilap
logam, kekerasan 2,5-3, dan berat jenis 9,6-12. Merupakan mineral opak dengan
sifat ductile dan malleable. Perak adalah konduktor listrik yang sangat baik. Perak
sangat resisten, tidak bereaksi dengan oksigen dan air, namun larut dalam asam
sulfida dan nitrat.
Perak ditemukan dalam deposit bijih timbal, seng, dan tembaga. Bijih
utama perak adalah argentit(Ag2S, silver sulfide). Beberapa Negara penghasil
perak dunia adalah Australia, Mexico, Peru, Chile, dan Canada. Kegunaan perak
adalah sebagai perhiasan, dekorasi, maupun benda seni. Perak nitrat dan perak
bromide dighunakan di bidang fotografi. Sterling merupakan alloy perak dan
tembaga. Kegunaan lain untuk perangkat elektronik, cermin, katalis kimia dalam
etilen, baterai, solder, dan sebagainya.
3. Platina
1.
Mineral non-logam adalah mineral yang unsur utamanya terdiri atas bukan
logam, misalnya bentonit (bentonit), kalsit (batu kapur/gamping), silika (pasir
kuarsa), dan lain-lain (Permen ESDM, 2012).
1. Andesit
2. Granit
Batuan beku dalam (plutonik) asam berbutir kasar, terutama terdiri atas
mineral-mineral feldspar dan kuarsa.
3. Marmer
4. Batu Apung
Rumus kimia SiO2 Al2 O3, Surumalao terdapat di Pulau Tidore dengan
cadangan yang menyebar Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api
yang mengandung silika tinggi dan mempunyai sifat titik berongga-rongga.
Lokasi bahan galian ini di Desa Nagrek, Kecamatan Bl. Limbangan, tersebar
secara tidak merata dalam batuan breksi gunung api.
5. Batu dan Pasir
Batu Pasir (Sirtu) rumus kimia SiO2 Fe2, O3 CaO MgO, terdapat di Oba
Utara (Pulau Halmahera), dengan cadangan yang menyebar Pasir dan batu (sirtu)
merupakan batuan hasil rombakan dari batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Sirtu
ini pada umumnya ditemukan pada aliran sungai. Potensi bahan galian sirtu di
daerah ini tersebar dan sebagian telah dimanfaatkan. Pasir dan batu di daerah ini
tersebar, pada umumnya terdapat di aliran sungai dan sebagian telah dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan. Sirtu dapat digunakan dalam sektor konstruksi, seperti
bangunan perumahan, banguanan pertokoan, bangunan perkantoran, jembatan,
dan jalan serta fondasi pasir umumnya sebagai endapan aluvium, sedangkan
endapan kegiatan gunung api berupa lahar akan menghasilkan sirtu (pasir dan
batu).
6. Batu Bara
1. Barit
2. Dolomit
3. Fosfat
4. Belerang
5. Batu Gamping
1. Kuarsa
Kuarsa merupakan mineral yang paling umum yang ada di lapisan terluar
kulit bumi. Secara kimia kuarsa merupakan silika atau silika dioksida SiO2. Dapat
ditemukan dalam berbagai jenis batuan, batuan beku, sedimen maupun metamorf.
Tingkat kekerasan kuarsa yaitu 7 dengan kilap kaca. Ketika Kristal kuarsa hancur,
pecahan dipermukaan terlihat melengkung. Hal ini mengindikasikan jenis pecahan
conchoidal.
Adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir,
bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan
aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah
perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman dan
mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara 4
hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.
3. Kaolin
4. Tanah Liat
Rumus kimia SiO2 Al2 O3, Fe2 O3 TiO2 terdapat di Pulau Mare dengan
cadangan yang menyebar Lempung atau tanah liat telah dimanfaatkan oleh
penduduk setempat untuk membuat genteng dan bata merah. Bahan galian ini
tersebar di beberapa tempat seperti Desa Cihonje, Sukabandung, Banyuresmi dan
Sukarame.
1. Intan
Intan merupakan bentuk lain/polimorf unsur karbon (C) selain grafit. Jika
grafit sifatnya sangat lunak, maka sebaliknya intan merupakan material terkeras di
kerak bumi. Perbedaan ini disebabkan oleh cara dan bentuk ikatan antar atomnya.
Pembentukan intan terjadi pada Pdan T ekstrem tinggi, yang mungkin terjadi pada
kerak yang sangat dalam.
Intan memiliki bentuk kristal isometrik dan oktahedral. Warna bervariasi
tergantung pengotor, mulai dari bening, kuning, jingga, biru, hijau, hingga
kehitaman. Kekerasan 10 skala Mohs dan memiliki kilap admantin. Ketembusan
cahaya transparan hingga opak. Intan memiliki kekerasan 40 kali dari korundum
yang skala kekerasannya 9. Merupakan unsur nonlogam dan termasuk kelompok
native element.
Kegunaan intan selain sebagai batu mulia adalah sebagai drill bit dalam
pemboran dalam serta untuk memotong logam yang keras. Keterdapatan intan
termasuk jarang, diantaranya di Afsel (Kimberly Mine), Namibia, Rusia, Kanada,
Australia, dan Brasil.
2. Korundum